Oleh :
Firdaus fahim ( 201710101082 )
Ahyar mutaqin ( 201710101091 )
Sevica sectia ( 2017101100 )
Radinka elsa ( 201710101123 )
Laminar air flow (LAF) secara umum adalah sebuah alat laboratorium yang digunakan
untuk mengalirkan udara bersih secara terus-menerus. Hal ini dilakukan agar wilayah
kerja terbebas dari debu, kotoran, spora dan partikel lainnya yang tidak diharapkan.
Mengacu pada jurnal “Peran Laminar Air Flow Cabinet Dalam Uji Mikroorganisme Untuk
Menunjang Keselamatan Kerja Mahasiswa Di Laboratorium Mikrobiologi” yang ditulis oleh Sri
Harjanto dan Raharjo. Menyebutkan bahwa : Keamanan dan keselamatan kerja dilingkungan
laboratorium sangat dibutuhkan terutama dalam hal masalah mikroorganisme. Berdasarkan pada
jurnal tersebut dapat kita tarik kesimpulan mengenai fungsi laminar air flow.
Fungsi laminar air flow bukanlah hanya menyediakan tempat kerja yang steril, bebas dari
fungi, mikroba, bakteri, debu atau kontaminan lainnya yang berbahaya. Melainkan dengan
menggunakan laminar air flow diharapkan laboran atau pengguna bisa merasa aman dari
paparan bakteri atau mikro organisme yang mungkin saja berbahaya.
3. Mikroskop
Mikroskop secara sederhana diartikan sebagai sebuah alat yang memungkinkan manusia
untuk mengamati suatu benda atau makhluk hidup yang berukuran terlampau kecil sehingga
tidak bisa dilihat dan diamati hanya dengan menggunakan mata telanjang. Hadirnya mikroskop
memunculkan cabang ilmu baru yang diberi nama Mikrobiologi. Ilmu ini berkembang pesat
dengan bertumpu pada kemampuan mikroskop menampilkan hal-hal yang sangat detil dari objek
yang diamati.
4. Autoklaf
Autoklaf adalah alat untuk sterilisasi cara basah
dengan menggunakan uap air jenuh yang bertekanan tinggi.
Sterilisasi dengan autoklaf merupakan cara yang paling baik
dibanding dengan cara strerilisasi lainnya. Dibuat dari bahan
konstruksi yang cukup kuat sehingga dapat menahan tekanan
tinggi dan aman bagi pemakai.
Fungsi Autoklaf adalah mensterilkan alat-alat yang terbuat dari kaca: erlenmeyer,
tabung reaksi, petridish, dan lain- lain. mensterilkan media, baik media agar atau pun
media cair. sterilisasi tanah atau kompos yang akan digunakan untuk media tanaman.
Prinsip Kerja Autoklaf Mensterilkan berbagai macam alat dan bahan tahan panas
menggunakan uap air panas bertekanan sekitar 2 atm dan bersuhu 121oC (250oF).
5. Kompor Listrik
Kompor listrik adalah kompor yang bekerja dengan prinsip induksi sehingga tidak
mengeluarkan panas berlebih, namun masakan lebih cepat matang. Ini dikarenakan tungku listrik
diatur oleh chip mikro kontroller yang menggunakan energi listrik.
Kompor listrik bekerja jika kawat konduktor { resistor/tahanan } pada elemen dialiri arus
listrik maka akan melepaskan panas dan disekelilingnya akan terbentuk garis gaya magnet. Jika
kawat konduktor dibentuk kumparan dan didekatnya di letakkan material logam, maka logam
tersebut akan menerima garis gaya magnet dan panas. Kompor akan bekerja sesuai dengan
nominal daya yang tertulis pada pelat nama kompor. Daya kompor menunjukan kapasitas dari
kompor listrik, semakin besar dayanya akan semakin besar pula kapasitas untuk memasaknya
dan waktu pemanasannya juga akan lebih cepat
6. Magnetic Stirrer
Pengaduk magnetik atau Magnetic stirrers adalah alat
laboratorium yang menggunakan putaran medan magnet untuk
memutar stir bars atau batang pengaduk yang diletakan dalam
larutan sehingga akan membantu menghomogenkan larutan. Stirrer
berfungsi untuk mengaduk, memanaskan dan menghomogenkan
suatu larutan secara mekanik dan magnetik.
Seperti namanya, alat ini tidak dapat dilepaskan dengan magnetic bar (stir bars) yang
berfungsi untuk melakukan pengadukan tersebut. Pemilihan dari magnetic bar ini juga harus
diperhatikan. Jangan terlalu kecil tetapi juga jangan terlalu besar.
7. Penggunaan Magnetic Stirrer
Hot plate magnetic stirrer digunakan untuk memasak/meramu segala macam bahan
nutrisi dengan melibatkan pengaduk dan pemanas
Pengadukan dan pemanas yang dihasilkan oleh alat ini bersumber pada energi listrik
Besarnya kecepatan pengaduk dan pemanasan dapat diatur berdasarkan keperluan
Memanaskan (plate) terdapat dalam alat ini sehingga mampu mempercepat proses
homogenisasi
Adanya temperature control memungkinkan kita untuk mengatur suhu Hot Plate sehingga
kita tidak perlu susah susah menunggu untuk pengaturan suhu, hanya perlu sekali set langsung
bisa ditinggal, sehingga kita bisa mengerjakan tugas yang lainnya tanpa takut suhunya berlebihan
yang berakibat pada kerusakan bahan.
8. Timbangan Analitik
Timbangan analitik atau juga sering disebut neraca analitik adalah salah satu alat
laboratorium yang digunakan untuk menimbang massa sejumlah bahan kimia hingga ukuran
miligram. Maka, tak heran jika timbangan ini juga dikenal masyarakat dengan nama timbangan
miligram. Selain digunakan dalam laboratorium, timbangan ini juga sering digunakan oleh para
pemilik toko emas untuk menimbang berat emas.
Keunggulan dari timbangan ini adalah tingkat ketelitiannya yang sangat tinggi. Bahkan,
timbangan ini mempunyai ketelitian hingga 3 atau 4 digit di belakang koma. Keakuratan
timbangan ini sangat cocok digunakan dalam dunia farmasi. Sebab, saat meracik sebuah obat
dibutuhkan ukuran yang akurat dan presisi berdasarkan dosis. Kelebihan atau kurang sedikit saja,
bisa berakibat fatal bagi pengonsumsi obat tersebut.
Dilihat dari sumber daya yang digunakan, timbangan analitik ini dapat dibedakan menjadi
dua jenis. Pertama, timbangan analitik digital yang cara pengoperasiannya dilakukan secara
otomatis dengan memanfaatkan sumber daya listrik. Kedua, timbangan analitik analog yang cara
pengoperasiannya dilakukan secara manual tanpa menggunakan sumber daya listrik. Masing-
masing pastinya mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri.
Fungsi timbangan analitik adalah mengukur berat suatu zat atau bahan kimia dalam jumlah
sangat kecil. Tidak hanya mampu menimbang hingga ukuran miligram, keakuratan yang tinggi
hingga 4 angka di belakang koma juga menjadi keunggulan dari alat laboratorium ini. Bahkan,
saking peka dan sensitifnya, embusan angin juga bisa mempengaruhi berat dari benda yang
ditimbang. Oleh karena itu, biasanya timbangan analitik juga dilengkapi dengan lapisan kaca
agar udara di sekitarnya tidak akan mempengaruhi gerak angka pada timbangan. Timbangan ini
sangat cocok digunakan oleh para peneliti atau petugas farmasi dalam melaksanakan tugasnya.
9. Jarum Ose
Ose/ jarum merupakan jarum inoculum yang terbuat dari kawat
nichrome atau platinum, digunakan untuk menginokulasi mikrobia
dari suatu media ke media lainnya. Jarum inokulasi terbuat dalam
dua bentuk yaitu bentuk ujung jarum yang berbentuk lingkaran
(loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan
yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle.
Bentuk jarum ose (inoculating loop) digunakan untuk melakukan streak di permukaan
agar, sedangkan inoculating needle digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak
(stab inoculating). Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan mikroorganisme untuk
ditanam/ditumbuhkan ke media baru.
10. Jarum Ose Disposable
Ose/ jarum merupakan jarum inoculum yang terbuat dari kawat
nichrome atau platinum, digunakan untuk menginokulasi mikrobia
dari suatu media ke media lainnya. Jarum inokulasi terbuat dalam
dua bentuk yaitu bentuk ujung jarum yang berbentuk lingkaran
(loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan
yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle.
Bentuk jarum ose (inoculating loop) digunakan untuk melakukan streak di permukaan
agar, sedangkan inoculating needle digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar
tegak (stab inoculating). Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan
mikroorganisme untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru.
12. Vortex
Vortex mixer adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses
homogenisasi atau menyeragamkan cairan. Namun jumlah cairan
yang dapat dihomogenkan vortex mixer terbilang kecil jika
dibandingkan dengan alat homogenizer lainnya. Ini karena vortex
mixer hanya mampu menampung wadah kecil seperti tabung
reaksi, tabung sentrifuse, ependorf, falkon, atau wadah penampung
lain yang berukuran kecil.
Fungsi rak tabung reaksi yaitu sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi yang
berjumlah banyak. Rak tabung ini dibuat dari bahan dasar kayu yang berukuran 35 x 7 cm dan
dapat menyimpan sebanyak 24 tabung reaksi.
Sedangkan tabung reaksi merupakan tabung yang dibuat dari plastik maupun kaca yang tahan
akan perubahan temperatur maupun tahan dari segala reaksi kimia. Tabung reaksi disimpan di
atas rak tabung baik tabung yang ada tutup dan juga yang tanpa tutup.
Tabung reaksi dikenal dengan Culture Tube atau Test Tube. Culture tube merupakan sebuah
tabung reaksi yang tidak ada bibir biasanya dipakai dan digunakan untuk pembiakan
mikroorganisme dalam skala cair.
Biasanya reaksi kimia yang memakai tabung ini adalah reaksi oksidasi atau reaksi
oksidasi. Ukuran tabung reaksi sangat bervariasi baik dari segi ukuran maupun dari diameternya
atau segi panjangnya. Maka dari itu membutuhkan rak tabung reaksi dengan berbeda-beda
lubangnya.
Sebelum membelinya Anda harus mengetahui secara pasti Fungsi rak tabung reaksi
maupun tujuannya. Terdapat beberapa versi dari panjang tabung reaksi antara lain: 23 ; 12 ; 14 ;
22 ; 15 ; 16 ; 11 ; cm, sementara untuk diameter tabung reaksi bervariasi dari 2.2 ; 1 ; 1.2 ; 1.9 ;
1.6 cm.
Filler memiliki 3 saluran, yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang
bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction)
merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian
katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur.
22. Inkubator
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram
mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi
dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.
28. Bunsen
Pembakar Bunsen, dinamai dari Robert Bunsen, adalah
sebuah peralatan laboratorium umum yang menghasilkan
nyala api gas tunggal yang terbuka, yang digunakan untuk
pemanasaan, sterilisasi, dan pembakaran.
Perangkat yang digunakan saat ini secara aman membakar
aliran kontinu dari gas yang mudah terbakar seperti gas alam (yang
pada dasarnya metana) atau bahan bakar gas
cair seperti propana, butana, atau campuran keduanya.
31. Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan,
bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan
untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan
komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba
dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan
volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml,
100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. Alat ini dapat
disterilisasikan dengan ditutup terlebih dahulu bagian atas
dengan kapas, lalu disterilisasi dengan menggunakan otoklaf
(Anonim, 2009).
32. Botol Cuci
Botol cuci merupakan alat yang berfungsi untuk
membersihkan alat-alat laboratorium yang berukuran kecil. Pada
botol ini terdapat pipa kecil atau nozzle yang menjulur dari dalam
botol sampai ke luar botol. Pipa kecil ini, berfungsi mengalirkan
aquades. Aquades merupakan cairan yang di pakai untuk
melarutkan bahan.
Botol cuci terbuat dari bahan plastik polietilen yaitu plastik
yang kuat dan fleksibel. Kebanyakan dari botol cuci mengandung
tabung dip internal yang membuat penggunaannya menjadi
fleksibel, yang artinya saat wash bottle ditekan atau meremas
berulang kali maka botol cuci tersebut akan kembali seperti
semula.
33. Sentrifuge
Sentrifuge atau centrifuge adalah salah satu alat
yang menggunakan prinsip sentrifugasi. Didalam sentrifuge
terdapat sebuah rotor yang berfungsi sebagai tempat tabung
yang didalamnya terdapat larutan yang ingin dipisahkan.
Rotor ini yang akan berputar sehingga dapat memisahkan
cairan yang ada di dalam tabung berdasarkan berat jenisnya.
Jenis-jenis sentrifuge antara lain yaitu General Purpose
Centrifuge, Microcentrifuge, Speciality Centrifuge, dan
Ultracentrifuge.
34. Kaca Benda atau Kaca Penutup
Kusuma, P. R. 2014. Laminar Air Flow (LAF) beserta Komponen dan Fungsinya. DOKUMEN
ID.SCRIBD, B1(3). 118114108
Asal Usul Sejarah. 2016. Asal Usul Sejarah Mikroskop dan Perkembangannya. Link : http://asal-
usul-motivasi.blogspot.co.id/2012/04/asal-usul-sejarah-mikroskop-dan.html
Wikipedia. 2016. Mikroskop.
Nuraini, I., Rani, B. K. 2015. Instrumentasi Autoklaf. Biology non Education Second Group
Semarang State University.
Elektronika Kelistrikan. 2018. Pengertian Kompor Listrik. Link : http://elektronika-kelistrikan.
blogspot.com/2018/07/pengertian-kompor-listrik.html
Almeganews. 2018. Magnetic Stirrer. Link : https://almeganews.wordpress.com /2018/08/
magnetic-stirrer.html
Infiniti Bioanalitika Solusindo. 2018. Apa Fungsi Timbangan Analitik?https://ibs.co.id/id/
fungsi-timbangan-analitik/
Yunilas, M.P., Eri, Y. MSc. 2017. Mikrobiologi Akuatik. Fakultas Pertanian Universitas
Sumatra
Utara. 17(8)
Infiniti Bioanalitika Solusindo. (2018). Fungsi Rak Tabung Reaksi.
AdminKimia. 2017. Pipet seukuran dan Alat alat gelas. KimiaFMipa. http://kimia.fmipa.unsoed.
ac.id/index.php/2017/07/19/alat-alat-gelas/
Fungsi Alat. 2019. Fungsi Pipet Filler/Rubber Bulb. https://fungsialat.blogspot.com/2018/
05/fungsi-pipet-filler-rubber-bulb.html
Juvitasari, P. M., Melati, H. A., Lestari, I. 2017. Deskribsi Pengetahuan Alat Praktikum Kimia
Dan Kemampuan Psikomotorik Siswa MAN 1 Pontianak.
Akuakultur. 2016. Pengenalan alat alat laboratorium. 13(6)
Rohmana, Q. A. 2015. Pengenalan Alat dan Bahan dalam Mikrobiologi. DialyJurnal 30(6)