Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

INSTRUMEN LABORATORIUM

Oleh :

Fransiska Natalia Purba


A3502211004

PROGRAM STUDI FITOPATOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2021
LABORATORY INSTRUMENTS
I. Basic Instruments

1. Laminar Air Flow Cabinet


a. Alat ini berfungsi sebagai ruang aseptis yang dilengkapi dengan sinar UV dan
penyaring udara yang berguna untuk mensterilkan ruang kerja pada proses
inokulasi dan isolasi. Selain itu dengan adanya alat ini laboran atau pengguna
bisa merasa aman dari paparan bakteri atau mikroorganisme yang mungkin saja
berbahaya.
b.Jenis atau model:
- Bio Hazard Safety Cabiner LABTECH KORE = Melindungi personil,
produk dan lingkungan dari paparan biohazard.
- Lemari Asam/ Fume hood = media kerja sekaligus media penyimpanan
bahan kimia yang berbahaya bagi manusia.
- Laminar Air Flow Cabinet = Mencegah kontaminasi, terbagi menjadi 2 jenis
yaitu Laminar Air Flow Horizontal dan Laminar Air Flow Vertikal.
- Laminar Air Flow Clean Booth =Peralatan pemurni udara yang disediakan
secara parsial lingkungan bersih yang tinggi.
c. Merk yang ada dipasaran:
- Biobase
- CHC Biolus
- Heal Force
d.Foto:

Gambar 1. Laminar air flow cabinet


e. Prinsip atau sistem kerja:
Laminar Air Flow memiliki dua filter yang digunakan untuk menyaring udara
agar bebas dari mikroba dan spora, yaitu prefilter (merupakan saringan pertama
yang menyaring debu dan memiliki pori-pori berukuran 5 mm) dan HEPA filter
( berfungsi meniupkan udara keluar dengan pori-pori berukuran 0,3 mm).
Terdapat lampu UV yang digunakan untuk mematikan sel dan mensterilkan
udara.
2. Refrigerator
a. Alat ini berfungsi untuk menetralkan suhu panas pada media, menghambat
proses pertumbuhan mikroba, dan menyimpan media atau larutan pada suhu
dingin serta menjaga kontaminasi dari luar.
b.Jenis atau model:
- Refrigerator Laboratorium = Lemari pendingin untuk berbagai tujuan di
laboratorium.
- Blood Blank Refrigerator = tempat penyimpanan darag sebelum
didistribusikan ke rumah sakit.
- Pharmaceutical refrigerator = pendingin obat.
c. Merk yang ada dipasaran:
- GEA
- Nesco
d.Foto:

Gambar 2. Refrigerator
e. Prinsip atau sistem kerja:
Refrigerator memanfaatkan sifat dari gas freon yang suhunya akan semakin
rendah apabila tekanannya juga rendah. Awalnya gas masuk ke kompresor.
Kompresor memompakan gas freon dengan tekanan dan temperatur yang
tinggi. Lalu gas freon dibawa ke kondensor untuk dibuang kalornya agar
freon berubah bentuk cair. Freon cair ini kemudian dibawa ke evaporator
melalui pipa kapiler dengan terlebih dahulu disaring agar kotorannya
terbuang. Ketika sampai di evaporator,freon cair berubah kembali menjadi
gas karena tekanan dan temperatur di evaporator rendah sekali. Freon
kemudian masuk ke ruang hisap untuk disirkulasikan kembali ke kompresor.
3. Oven
a. Alat ini berfungsi untuk memanaskan ataupun mengeringkan peralatan gelas
laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik dan terkadang digunakan
untuk mengukur kadar air.
b.Jenis atau model:
- Gravity oven = berfungsi untuk keperluan industry.
- Forced convection oven = berfungsi untuk sterilisasi.
- Vacuum oven = berfungsi untuk proses pengeringan yang halus.
c. Merk yang ada dipasaran:
- IKA oven 125 basic dry
- MMM: oven venticell
- Memmert: universal oven UNB 400
d.Foto

Gambar 3. Oven
e. Prinsip atau sistem kerja:
- Ketika oven dihubungkan dengan aliran listrik, maka elemen pemanas pada
oven akan mengubah energi listrik menjadi energi panas.
- Panas pada elemen kemudian menyebar ke seluruh bagian didalam oven
melalui proses konduksi panas.
- Selain itu panas pada elemen pemanas juga akan memanaskan udara di
dalam oven.
- Aliran udara di dalam oven menjadi panas dan memenuhi seluruh ruangan
di dalam oven.
- Selanjutnya udara panas itu akan memanaskan dan mengeringkan perlatan
di dalam oven. Selain itu udara panas juga akan membunuh kuman-kuman,
bakteri dan mikroorganisme lain yang mungkin menempel pada peralatan
laboratorium.
4. Autoclave
a. Alat ini berfungsi untuk mensterilkan alat-alat laboratorium.
b.Jenis atau model:
- Gravity Displacement Autoclave = menggunakan prinsip gravitasi dari
masa uap udara yang ada didalam autoclave.
- Prevacuum atau High Vacuum Autoclave = Didesain dengan
menambahkan pompa untuk mengosongkan udara dari daam autoclave agar
mencapai titik vakum.
- Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave = dengan system dorongan uap
diatas tekanan atmosfir dan berlangsung secar berulang-ulang.
c. Merk yang ada di pasaran:
- Hirayama
- Labtech Daihan
- Gea Autoclave
d. Foto

Gambar 4. Autoclaves
e. Prnsip atau sistem kerja:
Saat sumber panas mulai dinyalakan, air di dalam autoclave akan mulai
mendidih. Uap airnya kemudian mendesak udara yang mengisi di dalam
autoclave. Jika udara telah terganti uap air, katup udara atau katup uap akan
ditutup sehingga tekanan di dalamnya semakin bertambah. Saat tekanan telah
mencapai suhu sesuai, proses sterilisasi dimulai dan timer akan mulai
menghitung mundur. Setelah proses selesai dijalankan, sumber panas akan
langsung dimatikan dan tekanan akan kembali turun secara perlahan hingga
suhunya mencapai 0o C.
5. Mikroskop Majemuk / Compound Microscopes
a. Mikroskop majemuk sebagai alat optik yang berguna untuk alat bantu dalam
melihat dan mengamati benda -benda yang ukurannya sangat kecil sehingga
tidak mampu dilihat dengan hanya mata telanjang dan menghasilkan gambar
mono (2D).
b.Jenis atau model:
- Mikroskop cahaya lensa okuler
- Mikroskop cahaya lensa objektif
- Mikroskop cahaya lensa kondensor
c. Merk yang ada di pasaran:
- Sunshine
- Olympus
- OMAX
d.Foto:

Gambar 5. Compound Microscopes

e. Prinsip atau sistem kerja:


Digunakan untuk mengamati spesiemen yang lebih kecil, seperti sampel darah,
bakteri, mikroorganisme kolam/air, dan benda kecil lainnya. Mikroskop ini
memiliki 3 sampai 5 lensa objektif dengan rentang pembesaran 4x hingga 100x.
jika diasumsikan pembesaran lensa okuler 10x dan lensa objektif 100x, total
pembesaran akan menjadi 1000 kali.
II. Applied Instruments
1. Spektofotometer
a. Alat ini berfungsi sebagai menghasilkan sinar dari spektrum dengan nilai
panjang gelombang yang telah ditentukan.
b.Jenis atau model:
- Visible Spektofotometer = menggunakan sumber cahaya atau energi yang
tampak dan bisa ditangkap oleh mata manusia, kisaran panjang
gelombangnya 380-750 nm.
- Ultra Violet Spektofotmeter =menggunakan jenis lampu deuterium lamp
yang tidak bisa terdeteksi oleh manusia, kisaran panjang gelombangnya
190-380 nm.
- Spektofotometer UV-Vis = terdapat dua jenis sumber cahaya berbeda.
- Infra Red Spektofotometer = didasarkan pada penyerapan penjang
gelombang infra red.
c. Merk yang ada dipasaran:
- Genesis
- DLAB
d.Foto

Gambar 6. Spektofotometer

e. Prinsip atau sistem kerja


Prinsip kerja dari spektrofotometer menganut hukum Lambert Beer. Dalam
hukum ini jika cahaya monokromatik yang melewati satu media, maka
sebagian cahaya lainnya akan diserap dan sebaian dipantulkan. Sementara
sebagian lagi akan dipancarkan. Hukum Lambert Beer ini akan berjalan jika:
- Sinar yang masuk atau yang mengenai sel sampel berupa sinar dengan
panjang gelombang monokromatis.
- Penyerapan sinar dalam larutan tidak dipengaruhi adanya larutan lain dalam
satu larutan.
- Penyerapan dapat terjadi di dalam volume larutan yang memiliki luas
penampang (cuvet) yang sama.
- Larutan yang diukur haruslah benar-benar jernih supaya tidak terjadi
hamburan cahaya partikel koloid.
- Memiliki konsentrasi analit yang rendah, sebab jika konsentrasi analitnya
tinggi maka akan mengganggu kelinearan grafik absorbansi.
2. Ultracentrifuge
a. Alat ini berfungsi untuk memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya
melalui proses pengendapan.
b.Jenis atau model:
- Low-Speed Centrifuge
Prinsip kerja centrifuge ini adalah dengan memutar larutan dengan
kecepatan sedang yang digunakan untuk sedimentasi partikel berat, dengan
kecepatan maksimum sekitar 4000 hingga 5000 putaran per menit. Selain
itu, low-speed centrifuge biasanya memiliki suhu ruang dan tidak
dilengkapi dengan pengontrol suhu. Terdapat dua tipe rotor yang digunakan
yakni fixed angle dan swinging bucket. Centrifuge tipe ini umumnya
digunakan untuk memisahkan sel darah merah sehingga plasma dan serum
akan terpisah sesuai kerapatannya.
- High Speed Centrifuge
Prinsip kerja centrifuge tipe ini adalah dengan memutar larutan
berkecepatan tinggi dan biasanya digunakan untuk proses biokimia yang
lebih kompleks. Centrifuge tipe ini biasanya juga dilengkapi dengan
pengontrol suhu rotor sehingga temperature rotor tidak akan merusak
larutan di dalamnya. Kecepatan yang dihasilkan oleh centrifuge jenis ini
dapat mencapat 15 ribu hingga 20 ribu putaran per menit. Terdapat tiga
macam rotor yang tersedia yakni fixed angle, swinging bucket dan vertical
rotors yang berbentuk mendatar.
- Ultracentrifuges
Seperti namanya, prinsip kerja dari ultracentrifuge adalah untuk memutar
larutan dengan kecepatan yang amat tinggi yakni dengan kecepatan
maksimum mencapai 65 ribu putaran per menit. Karena kecepatannya yang
amat tinggi, centrifuge jenis ini juga disertai dengan pengatur suhu serupa
kulkas dan vacuum yang dapat mengontrol suhu di dalam rotor agar tetap
normal. Selain itu, centrifuge jenis ini biasanya digunakan untuk proses
biokimia sel atau preparat berukuran sangat kecil seperti virus, protein,
lipoprotein, DNA dan RNA.
c. Merk yang ada dipasaran:
- Hettich
- Sentana
d.Foto

Gambar 7. Centifuge
e. Prinsip atau sistem kerja
Memisahkan partikel yang terkandung di dalam suatu larutan menurut
ukuran, bentuk, kerapatan molekul, viskositas dari medium tersebut serta
kecepatan rotor. Centrifuge memanfaatkan gaya sentrifugal, yakni gaya putar
yang menjauhi pusat lingkaran sehingga pada suatu cairan, partikel yang lebih
besar akan secara otomatis menjauh, sedangkan partikel yang lebih kecil akan
berkumpul dan membentuk endapan di bagian tengah cairan. Semakin besar
perbedaan kerapatan antara partikel larutan, maka akan semakin cepat
pergerakannya. Sedangkan, partikel dengan kerapatan yang lebih besar akan
terkumpul di dasar membentuk sedimentasi, terpisah dari partikel dengan
kerapatan yang lebih rendah yang akan mengapung di atasnya.
3. Gas Chromatography Mass Spectroscopy
a. GC atau Gas Chromatography adalah teknik pemisahan berdasarkan
perbedaan kecepatan migrasi komponen penyusun senyawa. Instrumen ini
memiliki fungsi untuk menganalisa struktur molekul senyawa dan
memisahkan fraksi-fraksi kimia dalam senyawa. Sedangkan MS adalah
kepanjangan dari Mass Spectrometry adalah teknik mencari perbandingan
massa terhadap muatan dari ion dimana muatannya dapat diketahui dengan
mengukur jar-jari orbit, sehingga didapatkan berat molekul. Mass
Spectrometry atau MS ini berfungsi untuk menganalisa jumlah senyawa
secara kuantitatif atau dalam kata lain untuk mengetahui kandungan kimia
dalam senyawa serta massa partikel dan konsentrasinya. Oleh sebab itu
penggabungan kedua alat tersebut sudah menjadi lumrah dan biasa
digunakan, karena keduanya saling berkesinambungan dan memiliki fungsi
yang mendukung untuk analisis satu sama lain.
b.Merk yang ada dipasaran: Shimadzu
c. Foto

Gambar 8. Gas chromatography mass spectroscopy


d.Prinsip atau sistem kerja
- Merupakan ilustrasi tabung gas, atau material gas yang yang digunakan
pada proses chromatography. Gas tersebut merupakan fase gerak. pada poin
pengertian gc sudah disebutkan beberapa jenis gas carrier, yakni : helium,
nitrogen dan lainnya. Tabung gas akan terhubung ke pipa atau selang yang
menghubungkannya ke flow controller.
- Flow controller merupakan sebuah komponen yang digunakan untuk
mengatur jumlah keluaran gas carrier. Secara umum ilustrasi flow
controller itu seperti keran air yang bisa di buka atau tutup. Bentuk aslinya
mungkin seperti solenoid valve yang bisa di atur dengan microcontroller.
- Gas carrier atau fase gerak akan menuju ke kolom. Pada instrument gc tidak
terdapat pompa seperti pada HPLC. Sample injector atau sering disebut auto
sampler akan mengeluarkan sample sesuai dengan algoritma yang telah di
program dengan komputer.
- Kolom oven merupakan fase diam gas chromatography. Pada bagian ini
suhu dapat dikendalikan, maksudnya bisa di naik atau turunkan sesuai
dengan kebutuhan. Nah, proses menaik-turunkan suhu pada kolom oven
akan membuat material sample menguap dan terbawa oleh fase gerak(gas
carrier).
- Ketika proses senyawa volatile pada sample menguap, maka detektor akan
menangkapnya sebagai signal-signal data. Signal tersebut kemudian
diterjemahkan menjadi data yang mudah dipahami dalam bentuk diagram.
- Chromatograph merupakah hasil akhir yang keluar di layar komputer yang
menampilkan data hasil analisa sample.
4. Elisa Unit
a. Elisa unit merupakan uji serologis yang umum digunakan diberbagai
laboratorium imunologi.
b.Jenis atau model:
- Competitive assay = menggunakan konjugat antigen-enzim.
- Non competitive assay = menggunakan dua antibody.
c. Merk yang ada dipasaran: Rayto
d.Foto:

Gambar 9. Elisa unit

e. Prinsip atau sistem kerja:


Prinsip Elisa terfokus pada ikatan antigen dan antibodi. Seperti yang kita
ketahui, sistem imunitas manusia itu ditentukan oleh kemampuan tubuh untuk
memproduksi antibodi untuk melawan antigen. Enzim sebagai reagen
tersebut akan merubah substrat yang tidak berwarna menjadi produk yang
berwarna, hal ini akan menunjukkan ikatan antara antigen dan antibodi dalam
prinsip Elisa.
5. Mesin PCR
a. Alat ini merupakan sebuah teknik biologi molekuler untuk memperbanyak
salinan suatu daerah rantai DNA yang spesifik.
b.Jenis atau model:
- PCR konvensional = pengamatan keberadaan DNA dilakukan pada akhir
reaksi dengan menggunakan gel agarose setelah dilakukan proses
elektroforesis.
- PCR real time = pengamatan pada saat reaksi berlangsung, keberadaan
DNA hasil amplifikasi dapat diamati pada grafik yang muncul sebagai
hasil akumulasi fluoresensi dari probe (penanda).
c. Merk yang ada dipasaran:
- Creed
- Longgene
- Power AMP
d.Foto:

Gambar 10. Mesin PCR


e. Prinsip atau sistem kerja
Kunci dalam pelaksanaan reaksi PCR membutuhkan Taq Polymerase, Primer,
DNA templat dan nukleotida (blok pembangun DNA). Keseluruhan bahan
digabung dalam sebuah tube, bersama kofaktor yang dibutuhkan oleh enzim, dan
melewati siklus pemanasan dan pendingan berulang yang memungkinkan
terjadinya amplifikasi DNA.
Langkah kerja PCR melewati 3 tahap berikut:
- Denaturation / denaturasi (96°C): Pada proses denaturasi, panas
mempengaruhi strand DNA akan terpisah menjadi DNA beruntai tunggal
(single-stranded).
- Annealing / penempelan (55-65°C): Pada tahap penempelan ini, suhu
annealing primer akan menempel dan berikatan pada daerah komplementer
pada sekuen single-stranded DNA.
- Extension / elongasi (72°C): Pada suhu ini Taq polymerase melakukan
pemanjangan membentuk strand DNA baru.
Siklus ini berulang 25-35 kali dalam reaksi PCR, dimana membutuhkan
waktu sekitar 2-4 jam bergantung pada Panjang DNA yang ingin dikopi. Jika
reaksinya efisien, wilayah target dapat berubah dari hanya satu atau beberapa
salinan menjadi milyaran. Karena ada banyak salinan atau untai ganda primer
dan banyak molekul Taq polymerase yang mengambang di sekitar reaksi,
sehingga jumlah molekul DNA kira-kira bisa berlipat ganda dalam setiap
putaran siklus. Hasil dari reaksi PCR dapat divisualisasi menggunakan Gel
Electrophoresis. Prinsip dari gel electrophoresis yaitu pemanfaatan kutub
positif dan negatif elektroda untuk menarik fragmen DNA didalam matriks
gel berarus listrik sehingga fragmen DNA terpisah berdasarkan ukurannya.
Sebagai standar digunakan DNA ladder untuk mengukur ukuran suatu
fragment DNA hasil PCR. Fragmen DNA dengan panjang yang sama
membentuk ‘pita’ pada gel, yang dapat dilihat dengan mat ajika gel diwarnai
dengan pewarna pengikat DNA. Sebagai contoh, reaksi PCR yang
menghasilkan fragmen 400 base pair (bp) terlihat seperti pada gel.
Polymerase Chain Reaction PCR berkerja dengan visualisasi menggunakan
gel elektroforesis menggunakan mesin PCR konvensional. Dengan teknik
ini, hasil PCR hanya dapat dilihat diakhir setelah proses selesai menggunakan
gel elektroforesis (kualitatif) dan tidak dapat dikuantifikasi.
III. Necessary Miscellaneous Instruments
1.Hot Water Bath
a. Alat yang berbentuk seperti oven dan sering digunakan di laboratorium untuk
berbagai keperluan, salah satunya adalah untuk pemanas dalam suhu konstan
dalam inkubasi mikrobiologi dan untuk memanaskan cairan dengan direndam
pada air.
b.Jenis atau model:
- Water bath bersirkulasi = Penggunaannya ideal untuk diterapkan pada suhu
yang beragam dan konsisten. Penggunaan water bath ini digunakan untuk
melakukan percobaan enzimatik maupun serologi.
- Water bath non-sirkulasi = Cara kerjanya berbeda dari jenis yang pertama,
bila water bath sirkulasi mengandalkan keseragaman air yang dipanaskan,
untuk jenis non-sirkulasi tidak tergantung keseragaman tersebut. Dalam
penggunaannya juga ada alat khusus yang digunakan sebagai pengaduk.
- Shaking water bath = Keunggulannya jika dibandingkan kedua jenis
sebelumnya, water bath ini memiliki kontrol terhadap getaran. Getaran
inilah yang nantinya menggerakkan cairan yang digunakan. Pada ilmu
mikrobiologi, adanya getaran yang konstan dapat membuat kultur sel cair
berkembang dan membuatnya bercampur dengan udara.
c. Merk yang ada dipasaran:
- B-One
- Memmert WNB
d.Foto:

Gambar 11. Hot water bath


e. Prinsip atau sistem kerja:
Energi listrik yang didapatkan akan diubah menjadi energi panas. Energi panas
inilah yang disalurkan ke air pada bak sehingga berguna untuk memanaskan
larutan utama. Setiap water bath memiliki sensor suhu yang dapat digunakan
untuk melakukan monitoring suhu air pada bak. Bak air inilah yang berguna
untuk memanaskan larutan ataupun kebutuhan lainnya
2.Vacuum Evaporator
a. Rotary vakum evaporator merupakan suatu instrumen yang tergabung antara
beberapa instrumen, yang tergabung menjadi satu bagian, dan bagian ini
dinamakan rotary vakum evaporator. Rotary vakum evaporator adalah
instrumen yang menggunakan prinsip destilasi (pemisahan).
b.Merk yang ada dipasaran:
- IKA
- DLAB
c. Foto:

Gambar 12. Vacuum evaporator

d.Prinsip atau sistem kerja:


Pada dasarnya alat ini bekerja dengan merubah energi listrik menjadi gerak
dan energi panas. Energi panas diperlukan untuk memanaskan chamber water
bath, dan energi gerak diperlukan untuk memutar(rotasi) labu alas bulat.
Teknis detail mengenai prinsip kerja rotary evaporator dapat jelaskan dalam
bentuk study kasus. Misalkan kita ingin melakukan proses ekstraksi daun
pinus dan mendapat ekstrak senyawa terpenoid. Anggaplah pada proses
preparasi dan maserasi kita menggunakan aseton 70%, dengan proses yang
berulang kali hingga mendapat larutan yang siap di ekstraksi dengan rotary
evaporator. Larutan tersebut dimasukan pada labu alas bulat dan dievaporasi
dengan rotary evaporator. Perlu kita ketahui, jika titik didih aseton berada di
56°C hingga 94°C. Titik didih senyawa terpenoid 150°C hingga 180°C.
Chamber bath kita setting pada 60°C. Ketika proses ini berlangsung chamber
akan memanaskan labu alas bulat, pada waktu yang bersamaan labu akan
berputar, vakum akan menurunkan titik didih. Proses ini akan membuat
aseton menjadi menguap karena panas, keluar labu alas bulat dan masuk ke
kondensor, kondensor akan menangkap dan berusaha mendingingkan, uap
pelarut yang dingin akan mengalir dan tertampung di labu pelampung. Proses
kerja ini akan terus berlangsung hingga waktu yang telah ditentukan. Jumlah
volume larutan pada labu alas bulan dan labu pelampung jika dijumlahkan
akan setara dengan jumlah larutan di awal sebelum proses extraksi. Labu
pelampung akan menampung solvent yang menguap pada suhu 60°C dan labu
alas bulat akan menyisakan larutan yang tidak menguap pada suhu tersebut.
3.pH Meter
a. Alat ini digunakan untuk menentukan keasaman dan kebasaan dari suatu
larutan.
b.Jenis atau model:
- pH meter air = mengukur pH pada benda cair, terbagi menjadi 2 jenis
yaitu pH meter laboratorium dan pH meter air kantong.
- pH meter tanah = mengukur pH pada tanah dengan kedalamn tertentu,
dan alat ini juga dapat digunakan untuk mengukuru tingkat kelembaban
tanah serta besarnya kadar sinar matahari.
c. Merk yang ada dipasaran:
- Mediatech
- 4 in 1 soil survey instrument
- Eutech
- Adwa instrument
- Hanna instrument
- Takemura
d.Foto:

Gambar 13. pH meter


e. Prinsip atau sistem kerja:
Prinsip kerja alat ini didasarkan pada potensial elektro kimia antara larutan
didalam elektroda gelas yang sudah diketahui. Hal ini bisa terjadi karena
lapisan tipis dari gelembung kaca akan bereaksi dengan ion hydrogen yang
aktif. Elektroda gelas tersebut nantinya akan mengukur potensial
elektrokimia dari ion hydrogen dan untuk melengkapi satu alur elektrik,
dibutuhkan suatu elektroda pembading. Perlu diketahui bahwa Ph meter
hanya mengukur tegangan bukan arus.
4.Shaker
a. Alat ini berfungsi untuk menghomogenkan larutan yang ditempaykan pada
labu Erlenmeyer atau media lainnya.
b.Jenis atau model:
- Shaker orbital/linear = Gerakan pengadukan dengan arah melingkar.
Sering digunakan pada Analisa mikroba, biomolekuler, dan pencampuran
umum.
- Vortex shaker = Mengocok atau mencapur zat cair dalam sebuah botol
atau tabung tertentu.
- Shaker incubator = gabungan dari shaker yang berfungsi sebagai
pengaduk dan incubator untuk pengembangbiakan (kultivasi)
mikroorganisme seperti bakter.
c. Merk yang ada dipasaran:
- Oregon
- HWLAB
d.Foto:

Gambar 14. Shaker


e. Prinsip atau sistem kerja:
Meletakkan larutan pada bagian atau shaker dan menggerakkannya sesuai
dengan ritme yang telah ditentukan (orbital dan linear). Pada alat ini
biasanya dilengkapi dengan pengatur kecepatan putaran dan timer untuk
mengatur atau membatasi lama pengocokan.
5.Pipette Washer
a. Alat ini berfungsi sebagai alat pencuci pipet yang aman dan dapat
menghindari kerusakan alat.
b.Merk yang ada dipasaran:
- Nalgene
- Scienceware
c. Foto:

Gambar 15. Pipette washer


d.Prinsip atau sistem kerja:
Tabung pipet polietilen anti bocor menyimpan dan merendam pipet dengan
berbagai jenis ukuran hingga panjang 60 mm dengan kecepatan tinggi untuk
menghilangkan backsymphoning, karena saluran masuk air terletak di atas
dan jauh dari air yang terkontaminasi.

Anda mungkin juga menyukai