Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

(Pengenalan Alat Laboratorium)

Dosen Pengampu : Annisa Wulan Agus Utami, M.Si


Nama :
NRM :
Kelas : Pendidikan Biologi B 2019

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
Alat-alat yang ada di Laboratorium Mikrobiologi

 Dibawah ini ada beberapa peralatan mikrobiologi yang bias diamati wujudnya
dan fungsi dari alat alat tersebut :

1. Autoclaf

Autoclaf di laboratorium mikrobiologi  digunakan untuk mensterilisasi suatu


benda ataupun media dengan menggunakan uap bersuhu tdan bertekanan tinggi
(121 derajatC, 15 lbs). Waktu sterilisasi adalah sekitar 15 menit dihitung setalah
suhu autoclaf mencapai 121 derajat celcius. Beberapa alat bahan yang sering
disterilisasi dengan autoclaf antara lain media, bahan yang mudah terbakar
misalnya jas lab dll

2. Oven
Oven adalah alat pemanas tertutup yang bisa diatur suhunya dan untuk jenis oven
terkini dapat diatur timer-nya ( waktu nyalanya). Ada bermacam macam oven
antara lain oven manual dan oven listrik. Oven manual biasaya sumber panasnya
dengan memanfaatkan sumber api seperti kompor atau sumber yang lain,
sedangkan oven listrik adalah oven yang sumber panasnya dihasilkan dari proses
perubahan energi listrik menjadi energi panas dengan menggunakan alat yang
bernama elemen listrik.
Fungsi Oven dilaboratorium mikrobiologi biasanya digunakan sebagai alat
sterilisasi dengan menggunakan panas kering. Suhu yang diatur sekitar 180
derajat celcius.

3. Cawan Petridish

Cawan petri atau istilah lainnya petri dish merupakan peralatan dasar di
laboratorium mikrobiologi. Cawan petridish  mempunya banyak kegunaan antara
lain:
a. Di laboratorium mikrobiologi digunakan untuk tempat perkembangbiakan
mikroba,

1. Tempat Menimbang bahan


2. Tempat mengeringkan sample
Bahan pembuat cawan petridish juga ada bermacam macam, ada yang
menggunakan petri dish sekali pakai ( mono use ) ada juga yang
menggunkan cawan petri dari bahan yang dapat dipai berkali kali. Semua
tergantung dari tujuan masing-masing

4. Batang Ose  Ujung Bulat dan  Ose Ujung Lurus


Batang ose merupakan alat yang digunakan untuk melakukan inokulasi. Bentuk
batang ose mirip dengan batang pengaduk hanya saja dibagian ujung terdapat
kawat dan ada yang berbentuk kolongan ada juga yang lurus. Bentuk kawat pada
ujung ose mempunyai kegunaan yang sedikit berbeda. Pada batang ose ujung
kolongan biasanya digunakan untuk inokulasi pada media cair  sedangkan ose
yang berbentuk lurus biasanya digunakan pada inokulasi dengan cara metode
gores pada media agar.

5. Tabung Reaksi dan Tabung Durham

Tabung reaksi di Laboratorium mikrobiologi biasanya digunakan sebagai tempat


pengenceran  atau digunakan tempat menyimpan media. Sedangkan tabung
durham adalah alat bantu yang digunakan sebagai indikator pada pengujian
mikrobilogi dengan metode MPN. Bentuk tabung durham sama dengan tabung
reaksi akan tetapi ukuran tabung reaksi lebih kecil dibandingkan dengan tabung
reaksi, silahkan lihat gambar disamping. Cara penggunaan tabung reaksi adalah
dengan menempatkan Tabung durham pada tabung reaksi dengan posisi terbailk.
Tabung durham  sebagai alat bantu indikator adanya fermentasi. Jika tabung
durham terdapat gelembung  menandakan adanya fermentasi. Alat ini biasa
dipakai pada pengujian mikroba dengan metode MPN( Most Probable Number).

6. Pengaduk L

Berfungsi meratakan sampel  yang dimasukkan kedalam media yang ada di cawan
petridish dengan cara diputar.

7. Lampu Spirtus

Lampu spirtus adalah lampu pemanas api dengan bahan bakar dari spirtus.Pada
laboratorium mikrobiologi lampu spirtus mempunyai beberapa fungsi / kegunaan,
antara lain :
a. Sterilisasi ( memijarkan ose) sebelum inokulasi sample
b. Mengkondisikan area dalam kondisi aseptis dengan jarak max dari pijaran
lampu spirtus  30 cm
8.  Oven

Oven adalah alat yang digunakan pula dalam melakukan sterilisasi. Berbeda
dengan autoklaf, oven tidak memanfaatkan panas uap air untuk melakukan
sterilisasi. Oven dapat mensterilkan barang-barang dengan memanfaatkan aliran
udara panas. Aliran udara panas tersebut didapatkan secara elektrik.  Barang-
barang yang disterilkan oleh oven antara lain cawan petri, labu erlenmeyer, pipet,
dan objek metal (Collins & Lyne, 2004: 45). Barang pecah belah tersebut akan
tergores dan rusak apabila diberikan panas uap air (Harley & Prescott, 2002).

Kelemahan sterilisasi menggunakan oven adalah waktu yang diperlukan


untuk melakukan sterilisasi cukup lama, yaitu sekitar dua jam. Temperatur yang
diizinkan untuk melakukan sterilisasi pada oven, berkisar antara 160-170 °C.
Apabila lebih dari 180 °C, barang yang disterilisasi akan menjadi gosong (Harley
& Prescott, 2002).

9. Sentrifugator
Sentrifugator adalah alat yang digunakan untuk mempelajari struktur dan fungsi
suatu komponen sel. Prinsip kerjanya adalah dengan memisahkan atau
memfraksionasi setiap komponen sel berdasarkan berat jenis dari tiap komponen
sel.  Alat tersebut memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih
berat akan mengendap dan substansi yang lebih ringan akan berada di atas.  Jika
kecepatan sentrifugator semakin meningkat, komponen yang lebih ringan akan
mengendap di dasar.  Komponen sel yang mengendap disebut pellet, dan
komponen sel yang tersuspensi di atasnya disebut supernatan. Pellet yang berhasil
didapatkan nantinya akan dipelajari lebih lanjut untuk diketahui fungsinya
(Campbell &  Reece, 2009).

10.  Inkubator

Inkubator adalah alat yang digunakan untuk menginkubasi atau mengerami suatu
biakan.  Inkubator menyediakan kondisi temperatur yang optimum untuk
mikroorganisme bisa melakukan pertumbuhan. Inkubator memiliki alat pengatur
suhu, sehingga temperatur dapat diatur sesuai biakan yang akan diinkubasi.
Inkubator memanfaatkan panas-kering seperti oven. Pada beberapa jenis
inkubator, kelembapan disediakan dengan memberikan air di dalam inkubator
selama periode pertumbuhan mikroba.  Lingkungan yang basah memperlambat
dehidrasi pada medium sehingga menghindari kondisi lingkungan yang bias
(Cappuccino & Sherman, 2001).

13. Colony Counter
Colony Counter Adalah alat bantu yang digunakan untu menghitung koloni
bakteri yang ditumbuhkan dimedia yang disimpan dalam cawan petridish. Jenis
colony counter ada yang otomatis dan semi otomatis, untuk yang otomatis adalah
penghitungan jumlah sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem komputerisasi.
Sedangkan yang semi otomatis adalah perhitungan dengan cara menyentuh bakteri
yang tumbuh kemudian alat akan menghitung secara otomatis.

14. Hot Plate stirrer dan Stirrer bar

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk
menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat
dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses
homogenisasi.

15. Jarum ose / inokulum

Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk


ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat
chrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung
jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating
loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer
needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar,
sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan
pada agar tegak
16. Mikropipet

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil,
biasanya kurang dari 1000 µl. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet,
misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable
volume pipette) antara 1µl sampai 20 µl, atau mikropipet yang tidak bisa diatur
volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya
mikropipet 5 µl. dalam penggunaannya, mikropipet memerlukan tip.
17. Laminar Air Flow

Laminar Air Flow ini merupakan alat berbentuk meja kerja yang digunakan untuk
melakukan preparasi mikroorganisme, melakukan inokulasi, penanaman bakteri,
dan pekerjaan lain yang membutuhkan lingkup yang steril (Dwijoseputro, 1998).
Laminar Air Flow memiliki sebuah filter khusus yang berfungsimenyaring udara
agar bersih dan steril. Alat tersebut dinamakan HEPA yaitu High Efficiency
Particulate Air Filter. Laminar Air Flow juga dilengkapi dengan lampu untuk
memberikan pencahayaan saat bekerja dan juga lampu UV untuk mematikan
mikroorganisme atau hal lain yang memungkinkan dapat mengkontaminasi hasil
yang dikerjakan.

18. Labu Erlenmeyer

Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu Erlenmeyer dapat
digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media,
menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa
pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml,
100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb.
19. Mikroskop

Mikroskop merupakan salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme. Dengan
mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan
diameter lebih kecil dari 0,1 mm. Mikroskop yang terdapat pada laboratorium
mikrobiologi pangan adalah mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya mempunyai
perbesaran maksimum 1000 kali.  

20. Electric shaker

Electric shaker adalah alat yang dapat digerakkan kearah depan dan belakang atau
melingkar sehingga dapat digunakan untuk membantu pengadukan larutan dan
pendistribusian mikroba dalam media kaldu atau media fermentasi.
21. Beaker Glass

Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam


Mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung
akuades dll
Daftar Pustaka

Andriani, Ririn. (2016). Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk

Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal

Mikrobiologi Vol. 1 No. 1 Universitas Halu Oleo: Fakultas Farmasi.

http://tpn.ftip.unpad.ac.id/lab-mikrobiologi-pangan/ diakses pada 17 September


2021

https://faperta.untidar.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PANDUAN-
PRAKTIKUM-MIKROBIOLOGI-AKUAKULTUR-2019.pdf diakses pada 18
September 2021

Anda mungkin juga menyukai