Kelompok 7 :
2018
1. TOPIK
Kesehatan dan keselamatan kerja pada home industry catering.
2. LATAR BELAKANG
Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta kegiatan yang sumber daya masyarakat, sesuai dengan
kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan kebijakan public yang berwawasan
kesehatan.Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau disingkat K3 merupakan program
pemerintah. Program ini lahir dari keprihatinan akan banyaknya kecelakaan yang terjadi
ditempat kerja yang mengakibatkan penderitaan bagi pekerja mapun keluarga pekerja.
Karena frekuensi kecelakaan kerja tidak begitu banyak, maka banyak yang memandang
sebelah mata pada program ini. Pengusaha bilang, ini cost atau buang buang biaya. Pekerja
berkomentar, memperlambat pekerjaan. Dua duanya benar, jika hanya dilihat dari satu sisi
saja. Tapi kalau dicermati sisilainnya, tentunya pengusaha akan berpikir dua kali berkata
demikian. Kenapa? Karena cost yang dikeluarkan untuk suatu insiden kecelakaan kerja akan
jauh berkali lipat dibandingkan yang dikeluarkan untuk pencegahannya. Bagi pekerja, jika
sudah terkena cidera atau fatality, tentu tidak akan berani berkata lagi kalau K3 itu hanya
memperlambat pekerjaan.[1]
3. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Mengatahui konsep teoritis pendidikan dan promosi kesehatan bagi klien, konsep dan
teori belajar mengajar, konsep dan teori promosi kesehatan dan pengembangan program
pendidikan dan promosi kesehatan bagi klien.
2) Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi definisi K3
b. Mengidentifikasi tujuan K3
c. Mengidentifikasi penerapan K3 pada home industry catering.
4. STRATEGI PELAKSANAAN
A Keterangan :
B A : Penyaji
B : Leader
G C : Observer
F C
D : Notulen
D E : Co leader
F: Fasilitator
E G : Audience
7. PENGORGANISASIAN
a. Penyaji : 1. Merry Marentha
2. Nadila Adelinda
3. Putri Sunarvianti
b. Leader : MM. Dwita Ari Wahyuni
c. Observer : Muhamad Nurul Faizin
d. Notulen : Nova Incarna
e. Co leader : Melani Atina
f. Fasilitator : Marcelina Gebyar
g. Audience : Pemilik Catering dan Pegawai Catering Fata
8. METODE
a. Ceramah
b. Penyuluhan
c. Tanya Jawab
9. MEDIA
1. Slide Power Point
2. Video
b. Evaluasi Proses
1) 90 % target sasaran hadir pada saat pendidikan kesehatan.
2) Alat dan media dapat digunakan dengan baik.
3) Pendidikan kesehatan dapat dilakukan sesuai waktu yang ditetapkan.
4) Peserta berpartisipasi aktif dalam diskusi.
c. Evaluasi Hasil
1) 96 % peserta dapat menjelaskan pengertian K3.
2) 95 % peserta dapat menyebutkan tujuan dari K3.
3) 95% peserta dapat menjelaskan penerapan K3 pada home industry catering.
12. LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Home Industry
Home berarti rumah, tempat tinggal, ataupun kampung halaman. Sedang Industry, dapat
diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun perusahaan. Singkatnya,
Home Industry adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan
sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini dipusatkan di rumah. Kriteria
dalam UU No 9 Tahun 1995 adalah: milik WNI, berdiri sendiri, berafiliasi langsung atau
tidak langsung dengan usaha menengah atau besar dan berbentuk badan usaha
perorangan, baik berbadan hukum maupun tidak. Home Industry juga dapat berarti
industri rumah tangga, karena termasuk dalam kategori usaha kecil yang dikelola
keluarga.
B. Tujuan K3 dalam Home Industry
Untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja
Untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan dapat mencegah terjadinya kecelakaan
dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkansistem dan produktifitas kerja.
C. Penerapan K3
1. Keamanan Kerja
Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana
kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril.
a. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material berdasarkan contoh home
industry Catering diantaranya sebagai berikut.
1) Apron
2) Serbet
3) Sarung tangan cuci piring
4) Masker
5) Sepatu
2. Kesehatan Kerja
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial,
dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.
Kesehatan dalam ruang lingkup kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja tidak hanya
diartikan sebagai suatu keadaan bebas dari penyakit. Menurut Undang-Undang Pokok
Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2, keadaan sehat diartikan sebagai
kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan kemasyarakatan.
3. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama
melakukan pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor
yang harus dilakukan selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang
menginginkan terjadinya kecelakaan. Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis,
bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu dilaksanakan.
Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:
a) Adanya unsur-unsur keamanan dan kesehatan kerja yang telah dijelaskan diatas.
b) Adanya kesadaran dalam menjaga keamanan dan kesehatan kerja.
c) Teliti dalam bekerja
d) Melaksanakan Prosedur kerja dengan memperhatikan keamanan dan kesehatan kerja.[2]
DAFTAR PUSTAKA
1. http://pancabudi.sch.id/wp-
content/uploads/2018/01/34053267724MODUL_PEMBELAJARAN_K3LH_1.pdf ,
diakses pada hari Senin, 5 Juni 2018 pukul 17:12 WIB
2. http://www.academia.edu/32449698/MAKALAH_KESEHATAN_DAN_KESELAMAT
AN_KERJA_K3 , diakses pada hari Senin, 5 Juni 2018 pukul 22:17 WIB