Anda di halaman 1dari 1

KORELASI AGAMA TERHADAP PANCASILA

(Heti Hermawati Nur Tias-20106030040)


Islam dan pancasila mempunyai hubungan erat satu sama lain. Sila-sila dalam pancasila
mengandung nilai-nilai keislaman. Pada sila pertama mengandung nilai, manusia sebagai umat
beragama harus meng-Esa kan Tuhan. Seperti dalam agama islam menolak menuhankan selain
Allah SWT. Hal ini terkandung dalam QS.an-Nahl [16]: 22, “Tuhan kamu adalah Tuhan Yang
Maha”, Dan Allah berfirman dalam QS.an-Nahl [16]: 51, “Janganlah kamu menyembah dua
Tuhan, hanyalah Dia Tuhan Yang Maha Esa”.

Pada sila kedua manusia saling menghormati dan menghargai sesama manusia serta
semua manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Dan juga manusia dilarang berbuat
keji atau kejahatan. Hal tersebut terkandung dalam QS. an-Nahl [16]:90, “Sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berperilaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan
Allah melarang dari berbuat keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepada kamu agar kamu dapat mengambil pengajaran”.

Sila ketiga Indonesia mempunyai keberagaman suku, bahasa, budaya, dan ras. Perbedaan
ini menjadi tonggak dari persatuan bangsa, walaupun banyak perbedaan tidak menjadi suatu
permasalahan. Umat yang berbeda agama pun, harus saling menghargai dan menghormati agar
tercinta persatuan. Hal ini terkandung dalam QS. al-Hujurat [49]: 10, “Orang-orang beriman itu
sesungguhnya bersaudara. Sebab itu, damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua
saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”.

Pada sila keempat bermakna apabila terjadi permasalahan dapat diselesaikan dengan
musyawarah dan saling menghormati pendapat orang lain, islam pun juga memerintahkan seperti
itu daripada menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Hal ini terkandung dalam QS. Ali Imran
[3]:159, “Dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu”.

Pada sila kelima, jika dihubungkan dengan agama bermakna Allah SWT telah adil dalam
memberikan rezeki kepada umat nya, contoh nya yaitu umat yang mempunyai harta melimpah
itu semua bukan hak nya tetapi terdapat hak orang lain dan seharusnya diberikan kepada orang
miskin. Hal ini terkandung dalam Qs. Az-Dzariyat [51]:19, “’Dan pada harta-harta mereka, ada
hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bagian”.

Contoh dalam kehidupan yaitu beribadah sesuai agama dan menghindari segala larangan-
larangannya, saling membantu kepada orang yang membutuhkan semisal ada tetangga yang
mendapatkan musibah, dalam memilih kepala Negara dilakukan dengan pemilu, dan zakat serta
sedekah.

Anda mungkin juga menyukai