Anda di halaman 1dari 1

Pendidikan Pancasila adalah Sistem pendidikan nasional yang ada merupakan

rangkaian konsep, program, tata cara, dan usaha untuk mewujudkan tujuan
nasional yang diamanatkan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan Pendidikan Pancasila yaitu mengetahui Pancasila secara benar, yakni
yang dapat dipertanggung jawabkan baik secara yuridis-konstitusional maupun
secara obyektif ilmiah, mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baikya,
mengamankan Pancasila agar jiwa dan semangatnya, perumusan dan
sistematiknya yang sudah benar tersebut tidak akan diubah-ubah lagi, apalagi
dihapuskan atau diganti dengan isme-isme lainnya.1
Pancasila mempunyai 3 dasar. Yang pertama adalah dasar filosofis, bangsa
Indonesia sebelum mendirikan negara adalah sebagai bangsa yang berketuhanan
dan berkemanusiaan, hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia
adalah makhluk Tuhan Yang Mahas Esa, serta berpersatuan dan berkerakyatan.
Dasar sosiologis, Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan secara sosiologis
telah mempraktikan Pancasila karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
merupakan kenyataan-kenyataan (materil, formal, dan fungsional) yang ada dalam
masyarakat Indonesia. Yang terakhir dasar yuridis, Sila-sila Pancasila yang
tertuang dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 secara filosofis-sosiologis
berkedudukan sebagai Norma Dasar Indonesia dan dalam konteks politis-yuridis
sebagai Dasar Negara Indonesia.
Hakikat Pendidikan Pancasila ada 3 yaitu hakikat abstrak, hakikat pribadi, dan
hakikat kongkrit. Hakikat abstrak yang disebut juga sebagai hakikat jenis atau
hakikat umum yang mengandung unsur-unsur yang sama, tetap dan tidak berubah.
Hakikat pribadi sebagai hakikat yang memiliki sifat khusus, artinya terikat kepada
barang sesuatu. Hakikat kongkrit yang bersifat nyata sebagaimana dalam
kenyataannya.2

1
H.M. ALWI KADERI, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi (Banjarmasin: Antasari Press,
2015), hal 18-19
2
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila
(Jakarta:2012), hal 4-6 dan 88-89

Anda mungkin juga menyukai