Anda di halaman 1dari 4

RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR

No Dokumen No Revisi Halaman


SPO K/TA-01/01/2015 0 1/4

Ditetapkan,
SPO Tanggal Terbit Direktur RSIA Fatma Bojonegoro

01 Januari 2015

dr. Winandra Putra, M.MKes`

Pengertian Resusitasi adalah tindakan yang dilakukan pada bayi baru lahir untuk
memberikan lingkungan yang optimal pada bayi dan mengusahakan agar
jalan nafas tetap bebas sehingga oksigenisasi dan pengeluaran
karbondioksida berjalan lancar.
Tujuan Agar kebutuhan pertukaran udara pada bayi baru lahir terpenuhi.
Kebijakan Setiap petugas Ruang Bayi harus dapat melakukan resusitasi pada bayi
baru lahir.
Prosedur Persiapan:
1. Meja bersih, kering dan hangat
2. Handuk/ kain kering
3. Penghisap lendir
4. Ambubag
5. Laringoskop no. 0 dan 00 + endotrakeal tube no. 2.5F dan no.3F
6. Spuit 10 ml; 3 ml dan 1 ml
7. Oksigen + regulator
8. Na-bikarbonas 8,4 %
9. Andrenalin 0,01 %
10. Aquades Proinjeksi
11. NaCl 0,9% atau RL atau RA
12. Stetoskop
Pelaksanaan:
 Lakukan 6 langkah awal resusitasi dalam waktu 20 detik
 Letakkan bayi dibawah pemanas
 Keringkan kepala dan tubuh bayi dengan kain kering/ hangat
 Ganti kain yang sudah basah dengan kain yang kering
 Atur posisi kepala bayi
RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR
No Dokumen No Revisi Halaman
SPO K/TA-01/01/2015 0 2/4

 Bersihkan jalan nafas, mulai dari mulut dulu kemudian hidung


 Lakukan rangsangan taktil (bila perlu)
 Lakukan evaluasi pernafasan
 Bila bayi sudah bernafas spontan / adekuat
o Lanjutkan dengan penilaian denyut jantung
o Bila denyut jantung > 100/ menit, lanjutkan dengan penilaian
warna kulit
 Bila bayi belum bernafas atau gasping
o Lakukan ventilasi tekanan positif
 Ventilasi tekanan positif (VTP)
 VTP dilakukan dengan oksigen murni (100%)
 Kecepatan ventilasi adalah 40-60 kali/ menit
 Setelah VTP 15-30 detik, lakukan penilaian denyut jantung
o Bila denyut jantung > 100/ menit
= Bila bayi sudah bernafas spontan  VTP dihentikan,
oksigen diteruskan.
= Bila bayi belum bernafas spontan  VTP dilanjutkan
o Bila denyut jantung 60-100/ menit
= VTP dilanjutkan selama 15-30 detik
= Bila denyut jantung tetap/ menurun  pijat jantung
o Bila denyut jantung < 60/ menit
= segera lakukan pijat jantung
= VTP tetap dilanjutkan
 Pelaksanaan pijat jantung
 Pijat jantung dilaksanakan bersamaan VTP (perlu 2 orang)
 Rasio pijat jantung dan VTP adalah 3 : 1 (dalam 1 menit
dilakukan 90 pijatan dan 30 ventilasi)
 Setelah 15-30 detik, lakukan penilaian denyut jantung
o Bila denyut jantung ≥ 80/menit
RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR
No Dokumen No Revisi Halaman
SPO K/TA-01/01/2015 0 3/4

= pijat jantung dihentikan


= VTP dilanjutkan samapai bayi bernafas spontan
o Bila denyut jantung < 80/ menit
= mulai diberi obat-obatan
 Pemberian obat-obatan
 Epinefrin/ andrenalin
o Diberikan bila denyut jantung < 60/ menit walaupun sudah
dilakukan VTP + pijat jantung selama 30 detik
o Epinefrin 1 : 10.000, dosis 0,1-0,3 ml/kgBB
o Diberikan iv/ pipa ET/intra oseus, secara cepat
o Dapat diulang setiap 3-5 menit sampai 3 kali
 Na-bikarbonat
o Diberikan bila terjadi apnu lama yang tidak bereaksi terhadap
obat lain.
o Diberikan bila VTP sudah dilakukan
o Kadar nabik 0,5 mEq/ml (4,2%), dosis 2 mEq/KgBB
o Diberikan iv/io secara perlahan (minimal 2 menit)
 Volume ekspander
o Diberikan bila diduga ada pendarahan akut + hipovolemia
o Jenis volume ekspander : NaCl 0,9%, RL, darah
o Dosis 10ml/kg, secara iv/io dalam 5-10 menit
 Bila resusitasi belum berhasil
 Lapor ke dokter spesialis anak untuk tindakan selanjutnya
 Bila resusitasi berhasil baik
 Bayi jangan dimandikan
 Letakkan dalam incubator yang telah dihangatkan
 Pantau minimal 2 jam pasca lahir
 Lapor ke dokter spesialis anak untuk pengobatan selanjutnya.
Unit Terkait  Ruang Neonatus
 Kamar Bersalin
RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR
No Dokumen No Revisi Halaman
SPO K/TA-01/01/2015 0 4/4

Anda mungkin juga menyukai