PENDAHULUAN
Kedua ginjal setiap hari menyaring sekitar 120-150 liter darah dan
menghasilkan sekitar 1-2 liter urin. Tiap ginjal tersusun dari sekitar sejuta
unit penyaring yang disebut nefron. Nefron terdiri dari glomerulus dan
tubulus. Glomerulus menyaring cairan dan limbah untuk dikeluarkan serta
mencegah keluarnya sel darah dan molekul besar yang sebagian besar
berupa protein. Selanjutnya melewati tubulus yang mengambil kembali
mineral yang dibutuhkan tubuh dan membuang limbahnya. (Infodatin,
2017)
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Biodata Pasien
Nama : Tn. H
Umur : 59 Tahun
Alamat : Pudakpayung RT 006/004
Pendidikan : S1
Pekerjaan: : Pendeta
Tanggal masuk : 22 Maret 2021
Diagnosa Medis : CKD Stage V
Nomor registrasi : 519109
b. Biodata Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Umur : 54 thn
Alamat : Pudakpayung RT 006/004
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Pendeta
Hubungan dengan klien : Istri
2. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan sesak dan perut membesar.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan sesak dan perut membesar. Klien juga
mengatakan efek dari cuci darah tersebut mengakibatkan perutnya
membesar. perut yang membesar jika ditekan tidak sakit, tetapi
keras. Klien juga mengatakan pada malam hari selalu terbangun
setiap 3 jam sekali.setelah itu klien tidak bisa tertidur kembali. Klien
juga mengatakan bahwa frekuensi pengeluaran urine 2-3 kali sehari
itupun sedikit. Klien tidak mengalami diare dan mual muntah.klien
mengatakan sudah 1 tahun 5 bulan menderita gagal ginjal dan rutin
melakukan cuci darah. Klien rutin melakukan cuci darah setiap hari
rabu dan sabtu.tangan klien sebelah kanan tampak bengkak akibat
pemasangan infus. Klien rujukan dari poli RSUD Gondo Suwarno
Ungaran, kemudian klien dirawat di Ruang Alamanda 2. Saat
dilakukan pengkajian klien tampak terpasang infus RL 10 tpm di
tangan kanan, TD: 150/90 mmHg ; Nadi : 86x/menit RR : 28x/menit
; Suhu : 36,9 C , Nilai E4 V5 M6, nilai SP02 89 %, dan tidak ada
akumulasi secret dimulut.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sudah 1 tahun 5 bulan menderita gagal ginjal.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan memiliki anggota keluarga yang menderita
DM dan tidak ada anggota keluarga menderita gagal ginjal.
d. Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: pasien
: tinggal serumah
: sudah meninggal
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : lemas
Tingkat kesadaran : Composmentis
GCS : E4 V5 M6
Skor : 15
SP02 : 89%
TTV:
b. Pengkajian ABCD :
Antropometri
BB : 50 kg TB : 160 cm
BB ( kg )
IMT =
T B2(m)
50
=
2,56
= 19,53 (Status Gizi : Berat badan normal)
Biochemical
Hb : 10,0 gr/dL (N) Ht : 28,3 %
Clinical Sign
Rambut berwarna hitam dan sedikit berwarna putih, tidak rontok,
turgor kulit kembali kurang dari 2 detik
Diit
Program diit
Diit : lunak uremi
Frekuensi : 3 kali.
INPUT OUTPUT
Minum : 300 cc BAK: 250cc
Infus : 720 cc IWL : 15x46= 690
Makan : 200 cc Drain : 40
Jumlah : 1220cc Jumlah : 980 cc
Balance Cairan : Input –Output
2) Paru-paru
Inspeksi : Ekspansi dada simetris, tidak ada bekas
luka/luka di area dada, terdapat retraksi
interkosta, RR: 20x/mnt
Palpasi : Pergerakan dinding dada sama, tactil
fremitus teraba (untuk bagian kiri dan kanan
suaranya sama)
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler, tidak terdapat suara
napas tambahan
i. Abdomen
BAK
Kategori Saat Sehat Saat Sakit
7. Analisa Data
No Tanggal Data Fokus Etiologi Masalah
1 25 DS Agen Nyeri akut
Maret -Klien mengeluh nyeri pencendera
2021 dibagian operasi fisk
Provokatif : Nyeri pada
bagian dioperasi
Quality : terasa panas
Region : abdomen
Scale : 6
Time : Hilang timbul
-klien mengatakan darah
terus merembes dari
bagian perut yang
dioperasi.
DO
-klien tampak meringis
kesakitan
-skala nyeri 6
-klien tampak gelisah
-pada saat balutan
dibuka, darah segar
keluar dari jahitan bekas
operasi.
2 22 DS : Posisi tubuh Pola nafas tidak
Maret Klien mengatakan sesak yang efektif
2021 DO : menghambat
RR : 28 x/i ekspansi
SP02:89 % paru
-Pasien tampak nyaman
ketika duduk.
-
3. 22 DS : Kurangnya Gangguan Rasa
Maret -Klien mengatakan susah pengendalian Nyaman
2021 tidur situsional/
-Klien mengatakan tidak lingkungan
nyaman berada di Rumah
Sakit
-klien mengatakan setiap
3 jam sekali
DO :
- Wajah klien tampak
lemas
- Pada saat pengkajian
klien tampak menguap
A. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077).
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang
menghambat ekspansi paru (D.0005)
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kurangnya
pengendalian situsional/lingkungan (D.0074)
4. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
(D.0022)
B. Rencana Keperawatan
C. Implementasi Keperawatan
No Hari,tangg Diagnosa Implementasi Respon TTD
al,jam Keperawatan
1 Selasa 23 2 Monitor pola DS : Nancy
Maret nafas dan Klien mengatakan
2021. saturasi sesak
08.00 wib oksigen DO :
RR:28x/i
SP02 : 89%
HR:96x/i
TD:140/80 mmHg
Identifikasi
09.00 wib 3 sumber DS
kenyamanan -Klien mengatakan
susah tidur
-Klien mengatakan
tidak nyaman berada
di Rumah
Sakit
-klien mengatakan
setiap 3 jam sekali
DO :
- Wajah klien tampak
lemas
- Pada saat
pengkajian klien
tampak menguap
Memasang
09.30 wib 2 oksigen nasal DS
kanul Klien mengatakan
sesak berkurang
DO
SP02 :98%
Periksa tanda
09.45 wib 4 dan gejala DS:
hipervolemia -klien mengatakan
perut semakin
membesar
- Edema pada
tangan kanan
- Asites diperut
- Kadar hemoglobin :
10,0 g/dl
- Kadar hematokrit :
28,3 Io^G/Ul
- Intake =1220 cc
- Output = 980 cc
- Balance cairan =
(+) 240 cc
atur posisi
11.00 wib 3 nyaman dan DS
menutup tirai Klien mengatakan
biar klien sedikit tidur dengan
tidak terkena nyenyak
paparan sinar D0
matahari Wajah klien terlihat
lebih rileks
-klien mengatakan
darah terus merembes
dari bagian perut yang
dioperasi.
DO
-klien tampak meringis
kesakitan
-skala nyeri 6
-klien tampak gelisah
DS
18.10 Wib 1 Kolaborasi Klien mengatakan
pemberian bersedia diberikan
obat anti obat
infeksi yaitu DO
injeksi -memberikan injeksi
ceftriaxon 1 gr ceftriaxon 1 gr (10cc),
(10cc), -memberikan injeksi
menghentikan traneksamat 1gr
pendarahan (10cc)
1gr (10cc) -memberikan injeksi
pendarahan ketorolac (30 mg / 5
yaitu injeksi cc)
dan anti nyeri
yaitu injeksi
ketorolac (30
mg / 5 cc)
19.30 3 Mengajarkan DS
klien teknik Klien mengatakan
non- belum tidur dengan
farmakologis nyenyak
menggunakan DO
aromaterapi -klien tampak lemas
wangi
lavender
supaya klien
rileks.
20.30 Wib 1 Mengajarkan DS
klien teknik Klien mengatakan
non- nyeri dibagian bekas
farmakologi operasi
yaitu latihan DO
nafas dalam -klien tampak meringis
kesakitan
-skala nyeri 6
D. Evaluasi Keperawatan
Tanggal Diagnosa Catatan Perkembangan TTD
Pola nafas tidak S : Nancy
efektif berhubungan Klien mengatakan sesak
dengan posisi tubuh O :
23 Maret yang menghambat RR : 28 x/i
2021(11.30 ekspansi paru SP02:89%
wib) (D.0005) -Pasien tampak nyaman ketika
duduk
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- mengatur posisi nyaman pada
klien yaitu semi-fowler.
-memasang oksigen dengan
nasal kanul pada klien.
Gangguan rasa S : Nancy
nyaman -Klien mengatakan susah tidur
berhubungan -Klien mengatakan tidak
dengan kurangnya nyaman berada di Rumah
pengendalian Sakit
situasional/ -klien mengatakan setiap 3 jam
lingkungan (D.0074) sekali
O:
- Wajah klien tampak lemas
A:
Masalah belum teratasi
P:
1.Monitor sumber
ketidaknyamanan
2.atur posisi nyaman
3.menutup tirai supaya tidak
terpapar sinar matahari
4.menggunakan aromaterapi
wangi lavender supaya klien
rileks.
Hipervolemia S: Nancy
berhubungan -klien mengatakan perut
dengan gangguan semakin membesar
mekanisme regulasi -klien mengatakan BAK sedikit
(D.0022) -klien mengatakan tangannya
bengkak akibat pemasangan
infus.
DO:
- Edema pada tangan kanan
- Asites diperut
- Kadar hemoglobin :10,0 g/dl
- Kadar hematokrit : 28,3
Io^G/Ul
- Intake =1220 cc
- Output = 940 cc
- Balance cairan =(+) 280 cc
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
-Monitor Balance cairan
-.monitor intake cairan
-.monitor output cairan
-.monitor warna urine
-.monitor asites perut
-cek rapid antigen
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisa Kasus
Pengkajian pada Tn.H hari Senin, 22 Maret 2021 pukul 18.00 wib sebagai
berikut
Data Subjektif
1. Tn.H mengatakan nyeri dibagian operasi
Provokatif : Nyeri pada bagian dioperasi
Quality : terasa panas
Region : abdomen
Scale :6
Time : Hilang timbul
2. Tn.H mengatakan sesak
3. Tn.H mengatakan susah untuk tidur karena klien tidak nyaman berada di
rumah sakit dan klien setiap 3 jam sekali terbangun .
4. Tn.H mengatakan perutnya semakin membesar, BAK sedikit, tangannya
bengkak akibat pemasangan infus.
Data Objektif
- Tanda-tanda vital
- Nadi: 86 x/ menit
- Pernapasan: 28x/ menit dengan irama irregular
- Suhu tubuh : 36,60 C
- Tekanan darah : 120/80 mmHg
- GCS 15
- Terpasang drain
- Klien terlihat meringis menahan nyeri
- VAS 6
- Klien tampak gelisah
- Pada saat balutan dibuka, darah segar keluar dari jahitan bekas operasi
- SP02 89%
- Pasien tampak nyaman ketika duduk
- Wajah klien tampak lemas
- Edema pada tangan kanan
- Asites perut
- Kadar HB : 10,0 g/Dl
- Kadar hematokrit :28,3 Io^G/Ul
- Balance cairan (+) 240 cc
- BB: 50 kg
- TB : 160 cm
- IMT : 50 kg/ (2,56 m) = 19,53 (normal)
PENUTUP
A. Simpulan
Setelah dilakukan proses tindakan drainase laparatomi yang dirasakan oleh
klien adalah adalah nyeri. Nyeri post operasi drainase laparotomi
menyebabkan pasien mengalami nyeri dan keluarnya darah secara terus-
menerus sulit memenuhi aktivitas sehari-hari. Dalam perawatannya klien
dapat menyesuaikan dengan keterbatasan fisik dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dan menunjang aktivitasnya.
B. Saran
1. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan pembelajaran klinik keperawatan medikal bedah
berdasarkan evidence based nursing pada kasus post drainase
laparotomy .
2. Bagi perawat klinis
Perlu adanya kajian lebih lanjut terkait perawatan kebutuhan post
drainase laparotomy.
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Trullyen Vista. (2013). Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap
Intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio Caesarea di RSUD. Prof.
Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Jurnal. Gorontalo: Program Studi Ilmu
Tim Pokja DPP PPNI.2019. DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia ((cetakan II) I ed.). Jakarta: Dewan Pengurus PPNI