Disusun Oleh :
Kelompok 5
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah banyak yaitu besar dari 500 ppm. Unsur hara makro terdiri dari Karbon
(C), Hidrogen (H), Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium
(Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S). Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur
hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit atau kurang dari 100
ppm. Unsure hara mikro terdiri dari Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo,
Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl) (Ardi, 2007).
Ketersediaan unsur hara di dalam tanah secara umum dibagi kepada dua, yaitu:
- Bentuk Organik, yaitu unsur hara yang terdapat dalam persenyawaan organik.
Unsur C, H, O, N, P, S kebanyakan terdapat dalam bentuk ini.
- Bentuk Anorganik. Bentuk ini umumnya terdiri atas tiga status, yaitu :
1. Bentuk mineral
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan
tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat
terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala
kekurangan unsur hara ini dapat berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang
terhambat (kerdil) dan klorosis pada berbagai organ tanaman.
Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama,
yakni: fungsi dari unsur hara tersebut dan kemudahan unsur hara tersebut untuk
ditranslokasikan dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hidrogen (H)
Tanaman bersamaan dengan air dengan bantuan cahaya biru dari cahaya
matahari maka unsure H akan lepas dari H2O, melalui sitem yang disebut
hidrolisis. Hydrogen ini juga berfungsi sebagai salah satu bahan untuk membuat
karbohidrat (C6H12O6), dimana karbihidrat merupakan sumber energy
berikutnya bagi tanaman, yaitu penghasil ATP melalui system glikolisis.
Keberadaan unsure hydrogen bagi tanaman tergantung jumlah air yang ada
di dalam tanah. Air sangat penting bagi tanaman selain penghasil hydrogen, air
juga berperan sebagai pelarut zat hara di dalam tanah sehingga tanaman bisa
menyerap zat hara tersebut. Kekurangan air maka akan menyebabkan kelayuan
bagi tanaman bahkan kematian bagi tanaman. Hal ini disebabkan fotosintesis
terganggu karena sumber energinya tidak ada dan zat hara tidak bisa diserap
tanaman karena zat hara tidak dalam bentuk terlarut atau berbentuk ion-ion.
B. Carbon ( C )
C. Oksigen ( O2 )
1. terdapat dalam bahan organic sebagai atom dan sebagai bahan pembangun.
D. Nitrogen (N)
Fungsi Nitrogen :
3. Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
5. Dalam keadaan kekurangan yang parah, daun menjadi kering, dimulai dari
bagian bawah terus ke bagian atas.
E. Fosfor ( P )
Fungsi Fosfor ( P ) :
2. Tumbuhan kerdil
3. Warna daun berubah menjadi ungu atau coklat mulai dari ujung-ujung daun.
F. Kalium ( K )
Fungsi Kalium ( K ) :
3. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya rendah dan
tidak
tahan disimpan.
G. Calsium ( Ca )
Fungsi Calsium ( Ca ) :
Kalsium berguna untuk penguat dinding sel (lamel tengah) dan di dalam
banyak tanaman , unsur ini terdapat sebagai kristal-kristal kalsium oksalat .
Kalsium mempergiat pembelhan sel-sel di meristem , membantu pengambilan
nitrat dan mengaktifkan berbagai-bagai enzim (Dwijoseputro,1980).
5. Memperkuat batang.
1. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada ujung
dan tepi-tepinya klorosis .
H. Magnesium ( Mg )
Fungsi Magnesium ( Mg ) :
I. Sulfur ( S )
Fungsi Sulfur ( S ) :
2. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga
tanaman tampak berdaun kuning dan hijau.
3. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus, batang
tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil.
2. Pada tahap lanjut arabicum bisa terbakar ( daun-daun mengering dan
tanaman
menjadi layu ).
A. Ferrit / Besi ( Fe )
3. Pada musim kemarau, daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan
berjatuhan.
B. Mangan ( Mn )
Fungsi Mangan ( Mn )
2. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang
tua.
Pada dasarnya Mn dibutuhkan dalam jumlah sedikit, apabila kelebihan unsur hara
ini maka dapat menghambat proses sintesa klorofil.
C. Cupprum / Tembaga ( Cu )
1. Pada bagian daun masih muda tampak layu dan kemudian mati (die back),
sedang ranting-rantingnya berubah warna pula menjadi coklat dan mati pula.
3. Pada bagian buah pada umumnya kecil-kecil warna coklat dan bagian
dalamnya
didapatkan sejenis perekat (gum).
D. Zincum / Seng ( Zn )
Fungsi Boron ( B ) :
1. Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.
4. Mobilitas rendah
F. Chlor ( Cl )
Fungsi Chlor ( Cl ) :
G. Molibdenum ( Mo )
Fungsi Molibdenum ( Mo ) :
PENUTUP
4.1. Simpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Rio. 2007. Unsure Hara Makro dan Mikro Dalam Tanah. terhubung
berkala.http://rioardi.wordpress.com/2007/09/03/unsur-hara-dalam-
tanah-makro-dan-mikro/. Diakses pada 27 Februari 2016 pukul 10:45
WIB.
Wahono, Haikal. 2011. Identifikasi Gejala Defisiensi dan Kelebihan Unsur Hara
Mikro Pada Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.