Anda di halaman 1dari 7

JAMUR

A. Pendahuluan
Manusia sering berhubungan dengan jamur. Makanan, alat-alat rumah tangga dari
kayu, pakaian yang disimpan di tempat yang lembab sering cepat rusak karena ditumbuhi
jamur. Demikian pula tanaman budi daya dapat terserang oleh jamur. Selain itu, jamur dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, terutama penyakit kulit.
Namun demikian, banyak pula jamur yang bermanfaat bagi manusia. Misalnya jamur
kuping dan jamur merang dapat dimakan. Jamur juga digunakan untuk membuat roti, tempe,
tape, kecap, dan tauco. Berbagai antibiotik juga dihasilkan oleh jamur. Maha Kuasa Tuhan
yang telah menciptakan segala sesuatu yang bermanfaat bagi manusia.

Standar Kompetensi:
2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokkan makhluk hidup
Kompetensi Dasar:
2.5. Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan,
percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan
Indikator:
1. Menjelaskan ciri-ciri jamur
2. Menjelaskan alasan pemisahan jamur dengan kingdom Plantae
3. Mendeskripsikan spora seksual dan aseksual
4. Mendeskripsikan klasifikasi jamur
5. Mencari informasi tentang budidaya jamur
6. Mengidentifikasi peranan jamur bagi kehidupan

B. Ciri dan Struktur Jamur


1. Tatap Muka

Anggota kingdom fungi mempunyai ciri-ciri khusus, yaitu Eukariotik (memiliki inti
sel), umumnya multiseluler, ada juga yang uniseluler, reproduksi dengan pembentukkan
spora, habitat di tempat yang lembab, tidak memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis.
Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang yang disebut
hifa. Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat-sekat antar sel yang disebut septum
(jamak: septa). Septa memiliki celah sehingga sitoplasma antara sel yang satu dengan sel
lainnya dapat berhubungan. Jenis jamur yang lain hifanya tidak memiliki septa sehingga
tubuh jamur merupakan hifa panjang dengan banyak inti. Hifa tanpa septa disebut hifa
senositik. Adanya septa merupakan salah satu dasar klasifikasi.
Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalinan membentuk miselium (jamak: miselia).
Sebagian miselium ada yang berfungsi untuk menyerap makanan. Miselium untuk menyerap
makanan disebut miselium vegetatif. Miselium vegetatif pada jamur tertentu mempunyai
struktur hifa yang disebut houstorium. Houstorium dapat menembus sel inangnya. Bagian
miselium juga ada yang berdiferensiasi membentuk alat reproduksi. Alat reproduksi ini
berfungsi menghasilkan spora. Bagian miselium ini disebut miselium generatif.
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berada di darat (terestrial)
dan di tempat yang lembab. Meskipun demikian, banyak pula jenis jamur yang hidup pada
organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur dapat hidup di lingkungan
asam, bahkan di lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai.

5.1
Tubuh Buah

Hifa
Sel penghasil
spora

Miselium

Gambar 1. Struktur tubuh jamur

Sistem dua kingdom adalah sistem klasifikasi yang pertama. Dalam sistem ini
makhluk hidup dikelompokkan dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan
(Kingdom Plantae) dan kelompok hewan (Kingdom Animalia). Jamur, pada awalnya, di
masukkan ke dalam Kingdom Plantae.
R.H Whittaker pada tahun 1969 mengembangkan sistem lima Kingdom. Sistem ini
didukung oleh banyak ilmuwan biologi. Pada sistem lima Kingdom, jamur dipisahkan dari
Kingdom Plantae berdasarkan ciri struktur sel dan cara memperoleh makanan.
Berbeda dengan tumbuhan yang mampu berfotosintesis, jamur memperoleh zat
organik dari hasil sintesis organisme lain (heterotrof). Berdasarkan cara memperoleh
makanannya, jamur bersifat saprofit, parasit, dan mutual.
Jamur yang bersifat saprofit memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati
dan bahan tak hidup. Misalnya serasah (ranting-ranting dan daun yang telah gugur dan
melapuk), daun, pakaian, dan kertas. Jamur dengan sifat ini di alam berperan sebagai
pengurai (dekomposer) utama. Penguraian oleh jamur menyebabkan pelapukan dan
pembusukan.
Jamur yang bersifat parasit memperoleh zat organik dari organisme lain. Jamur
dengan sifat ini merugikan organisme inangnya karena dapat menyebabkan penyakit.
Jamur dengan sifat mutual hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya.
Contohnya, jamur yang bersimbiosis dengan ganggang hijau biru atau ganggang hijau
membentuk lumut kerak (lichen). Jamur membantu ganggang menyerap air dan mineral,
sedangkan ganggang akan menyediakan bahan organik hasil fotosintesisnya bagi jamur.
Contoh lain adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk
mikoriza. Jamur akan meningkatkan penyerapan air dan mineral dari tanah oleh akar
tumbuhan. Mikoriza dapat mati karena polusi udara sehingga dijadikan indikator pencemaran

2. Penugasan Terstruktur: Diskusi mengenai alasan mengapa jamur tidak dimasukkan ke


dalam Kingdom Plantae dan mengapa jamur lendir tidak
dimasukkan ke dalam Kingdom Jamur (Fungi)

C. Reproduksi Jamur
1. Tatap Muka

5.2
Jamur dapat berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dan secara seksual
(generatif).
a. Reproduksi aseksual dapat berlangsung dengan cara sebagai berikut:
1. Tunas atau kuncup, tunas-tunas yang dihasilkan disebut blastospora. Contoh:
Saccharomyces
2. Fragmentasi, memutuskan benang hifa yang dapat tumbuh menjadi individu baru
3. Konidia (konidiaspora), spora yang dihasilkan dengan membentuk sekat melintang
pada ujung hifa sehingga terbentuk banyak konidia. Contoh: Penicillium dan
Aspergillus
4. Klamidiospora, berupa spora yang berdinding tebal
5. Spora (sporangiospora), merupakan spora yang terbentuk dalam kotak spora
(sporangiospora)
6. Zoospora, merupakan spora yang memiliki flagela sehingga dapat bergerak di dalam
air
b. Reproduksi secara seksual dilakukan melalui pembentukan spora generatif, yaitu spora
yang terbentuk sebagai hasil peleburan dua sel atau hifa secara konjugasi. Spora generatif
contohnya adalah sebagai berikut:
1. Zigospora adalah spora yang dibentuk oleh dua hifa yang kompatibel. Contoh:
Rhizopus
2. Askospora merupakan spora yang terdapat di dalam askus yang dibentuk oleh dua sel
atau dua jenis hifa pada kelompok Ascomycotina
3. Basidiospora merupakan spora yang dibentuk pada basidium sebagai penggabungan
dua jenis hifa pada kelompok jamur Basidiomycotina

2. Kegiatan Mandiri tidak terstruktur: Mencari informasi tentang budi daya jamur

D. Klasifikasi Jamur
1. Tatap Muka

Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya, jamur dapat dibedakan menjadi
empat divisi, yaitu Zygomicota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota.

a. Zygomycota
1. Ciri-ciri: heterotrof saprofit, tubuh disusun oleh hifa dan miselium, hifa tidak
bersekat, spora dihasilkan oleh sporangium, dapat membentuk struktur dorman yang
disebut zigospora.
2. Reproduksi: aseksual dengan membentuk sporangium; seksual dengan konjugasi.
Konjugasi terjadi jika hifa (+) bertemu dengan hifa (-) sehinga terbentuk zigot yang
berdinding tebal. Zigot menghasilkan zigosporangium yang mengandung spora dan
sporanya disebut zigospora. Kemudian zigospora tumbuh menjadi hifa (+) dan hifa
(-). Contoh: Rhizopus oryzae (untuk membuat tempe), Rhizopus stolonifer (jamur
hitam pada roti), dan Mucor mucedo.

5.3
Melakukan Hasil konjugasi
konjugasi menghasilkan zigospora
Zigospora tumbuh
menjadi zigospora
dewasa
Konjugasi
Hifa (+)

Hifa (-)
Rhizopus
Spora Reproduksi
berkecambah seksual
menjadi hifa
Sporangium
Sporangium
memancarkan spora

Reproduksi Zygosporangium
aseksual dewasa

Persebaran Meiosis
spora
Tumbuh dan berkecambah
membentuk sporangium
Hifa Gambar 2. Siklus Hidup Zigomycota seksual
b. Ascomycota
1. Ciri-ciri: hifa bersekat dan senositik, ada yang bersifat saprofit, parasit, dan ada yang
bersimbiosis. Ciri khas jamur ini adalah mempunyai alat pembentuk spora yang
disebut askus (tabung tempat terbentuknya askospora). Askospora adalah hasil dari
reproduksi seksual.
2. Reproduksi: secara aseksual dapat dilakukan dengan pembentukan kuncup, misalnya
pada Saccharomyces; konidiospora, misalnya Penicillium, klamidiospora, misalnya
Fusarium; fragmentasi. Reproduksi secara seksual dengan membentuk spora di dalam
askus sehingga sporanya disebut askospora. Askus-askus terkumpul dalam tubuh
buah yang disebut askokarp. Contoh: Saccharomyces cerevisiae (dimanfaatkan untuk
proses pembuatan tape, roti, dan alkohol), Penicillium notatum dan Penicillium
chrysogenum (menghasilkan antibiotik yang disebut penisilin), Neurospora sitophila
(dimanfaatkan untuk pembuatan oncom)
Hifa (-)

Reproduksi
aseksual Konjugasi
Sel askus
Hifa (+)

Reproduksi seksual Inti melebur

Meiosis

Sel askus menghasilkan


spora
Gambar 3. Siklus Hidup Ascomycota

5.4
c. Basidiomycota
1. Ciri-ciri: kebanyakan kelompok jamur Basidimycota berukuran besar (makroskopis).
Tubuh buah umumnya seperti bentuk payung, tetapi ada yang berbentuk lembaran.
Tubuh jamur ini terdiri atas hifa bersekat, berinti satu atau berinti dua. Tubuh buah
(basidiokarp) sebagai tempat tumbuhnya basidium. Di dalam basidium dihasilkan
spora basidium yang disebut basidiospora
2. Reproduksi: reproduksi secara aseksual dengan pembentukan konidia, kuncup, dan
fragmentasi miselium. Reproduksi secara seksual dengan konjugasi. Contoh:
Volvariella volvacea (jamur merang, untuk dimakan), Auricularia polytricha (jamur
kuping, untuk dimakan), Puccinia graminis (jamur karat, parasit pada tumbuhan
Graminae dan tumbuhan dikotil), Ustilago (jamur api, parasit pada jagung), Amanita
sp. (jamur beracun).

Konjugasi

Basidiokarp

Hifa (-)
Hifa (+)

Sel basidium Reproduksi Sel basidium


dengan seksual penghasil spora
basidiospora

Peleburan inti
Meiosis

Gambar 4. Siklus hidup Basidiomycota

d. Deuteromycota
1. Ciri-ciri: jamur yang dimasukkan ke dalam kelompok Deuteromycota adalah jamur
yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya. Reproduksi aseksual dengan spora
vegetatif. Karena belum diketahui cara reproduksi secara seksual, maka kelompok
jamur Deuteromycota disebut fungi imperfecti (jamur tidak sempurna). Contoh:
Chladosporium dan Curvularia (saprofit atau parasit pada tumbuhan), Trycophyton
(penyebab penyakit kulit, dermatomikosis), Aspergillus oryzae (untuk pembuatan
sake dan roti), Aspergillus wentii (untuk pembuatan kecap), Aspergillus flavus
(menghasilkan racun aflatoksin yang dapat mematikan), Aspergillus fumigatus
(menyebabkan penyakit paru-paru (aspergilosis) pada hewan kadang-kadang juga
pada manusia), Fusarium (parasit pada kentang, tomat, pisang, menyebabkan daun
menggulung).

2. Penugasan Terstruktur: Membuat tabel perbandingan divisi-divisi dalam Kingdom Fungi


yang meliputi jenis hifa, cara reproduksi, dan contoh jamur
E. Peranan
1. Penugasan Terstruktur : Membuat satu produk makanan yang melibatkan jamur dalam
pembuatannya
2. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur: Membuat tabel peranan menguntungkan dan
merugikan jamur bagi manusia

5.5
F. Rangkuman
Jamur tidak dimasukkan ke dalam Kingdom Plantae karena jamur tidak memiliki
klorofil untuk fotosintesis. Jamur memperoleh energi secara saprofit, parasit, atau
bersimbiosis dengan makhluk hidup lain. Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya,
jamur dapat dibedakan menjadi 4 divisi, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota,
dan Deuteromycota. Selain merugikan, jamur juga mempunyai manfaat bagi manusia.

G. Evaluasi
1. Dinding sel jamur sebagian besar tersusun atas ….
a kitin d. lipid
b polifosfat e. glukan
c ion-ion anorganik
2. Ada jamur dari jenis tertentu yang bersimbiosis dengan alga hijau membentuk lumut
kerak yang dapat dijadikan indikator pencemaran udara. Kelas jamur itu adalah …
a. Oomycotina
b. Zygomycotina
c. Ascomycotina
d. Basidiomycotina
e. Deuteromycotina
3. Jamur memperoleh nutrisi dengan cara sebagai berikut, kecuali …
a. membusukkan materi organik
b. bersifat parasit pada tumbuhan dan hewan
c. mensekresikan enzim sehingga makanan rusak
d. menyebar toksin sehingga makanan beracun
e. bersimbiosis dengan organisme lain
4. Perhatikan tabel berikut
No. Ciri-Ciri Jenis Jamur
A B C
1. Hifa tidak bersekat + - -
2. Hifa bersekat - + +
3. Spora dibentuk di dalam askus - + -
4. Spora dibentuk di dalam basidium - - +
Berdasarkan tabel tersebut, jenis jamur A, B, C berturut-turut termasuk ....
a. Ascomycota- Basidiomycota- Zygomycota
b. Zygomycota- Ascomycota- Basidiomycota
c. Ascomycota-Deutromycota- Basidiomycota
d. Basidiomycota - Zygomycota – Deuteromycota
e. Zygomycota- Deuteromycota- Ascomycota
5. Khamir yang terdapat pada ragi tapai adalah ....
a. Saccharomyces cerevisiae
b. Hensenula anomala
c. Candida utilis
d. Rhizopus stolonifer
e. Aspergillus niger
6. Kelompok jamur Deuteromycotina disebut jamur tak sempurna karena …
a cara reproduksi aseksual dan seksual belum diketahui
b cara reproduksi asekual belum diketahui
c cara reproduksi seksual belum diketahui
d cara reproduksi seksual unik
e cara reproduksi aseksual hanya membentuk kuncup
7. Racun aflatoksin dihasilkan oleh jamur ....
a. Penicillium
b. Fusarium
c. Mucor
d. Aspergillus
e. Rhizopus

5.6
8. Munculnya zigospora disebabkan jamur yang mengalami ....
a. perpanjangan filamen
b. konjugasi
c. pembentukan spora
d. pemecahan kotak spora
e. fragmentasi hifa
9. Ganggang dan jamur dapat hidup secara bersama-sama. Jamur membantu ganggang
dalam menyerap zat-zat anorganik dan air, sedangkan ganggang memberikan hasil
fotosintesisnya kepada jamur. Simbiosis ini membentuk ....
a. ganggang air
b. jamur kuping
c. lumut kerak
d. lumut hati
e. paku
10. Dari berbagai spora pada jamur, spora yang terbentuk secara aseksual adalah ....
a. askospora
b. basidiospora
c. konidiospora
d. askospora dan basidiospora
e. basidiospora dan konidiospora

H. Umpan Balik
Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban anda yang terdapat di bagian belakang
modul ini. Hitunglah jawaban anda yang benar kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi di atas.

Rumus = Jumlah jawaban benar x 100 %


10
Bila anda mampu menjawab 65% benar, maka anda telah mencapai KKM.

Referensi

Aryulina, D. 2004. Biologi SMA Kelas X. Jakarta: Esis


Pujiyanto, Sri. 2008. Biologi 1. Solo: Platinum
Ryanto, S. 2008. Kingdom Protista. Jakarta: Sugeng Publishing
Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi Kelas X. Jakarta: Erlangga

5.7

Anda mungkin juga menyukai