Anda di halaman 1dari 3

Ini pembelaan Ahok soal adik masuk

daftar Panama Papers


Rabu, 20 April 2016 08:43
Reporter : Fikri Faqih

ahok usai diperiksa 12 jam di kpk. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Dunia tengah ramai dengan beredarnya nama-nama pemimpin negara, politisi terkemuka,
pesohor dunia dan bintang olahraga ternama lantaran masuk daftar Panama Papers. Bahkan, nama adik dari
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Fifi Lety Indra turut masuk dalam daftar tersebut.

Basuki yang akrab disapa Ahok menjelaskan perihal nama adiknya dalam dokumen yang diungkap oleh
International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) itu. Dia mengatakan, Fifi memang pernah bekerja di
perusahaan asing, Grand Thornton dan Mores Lorenz sebagai Asisstant of Secretary.

"Sekarang saya bicara jujur, kamu tanya aja sama fifi. Fifi dulu kerja di perusahaan asing, Grand Thornton.
Sampai tahun 2008 atau berapa sudah tidak masuk," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/4).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, sebenarnya permasalahan ini sudah jelas, sehingga tidak perlu
diperpanjang lagi. Fifi namanya masuk dalam perusahaan offshores jauh sebelum dirinya menjabat sebagai
petinggi di Pemprov DKI Jakarta.
"Namanya dipakai karena dia sekretaris bukan pemegang saham. Dia udah konferensi pers dah jelasin aja. Jadi
bukan lawyernya," tutup Ahok.

Untuk diketahui, sebelumnya Fifi sempat mengklarifikasi terkait masuknya nama dirinya dalam Panama Papers.
'Fifi Indra dan Fifi Lety Indra & Partners', maka atas pemberitaan tersebut, bersama ini kami sampaikan klarifikasi
sebagai berikut:

Seharusnya tidak terjadi fitnah berkepanjangan karena pihak media tinggal membaca dengan teliti tautan lanjutan
Panama Papers tersebut diatas sebagai bukti otentik karena tertulis secara jelas bahwa:

A. Sejak tahun 2006, atas nama Fifi Indra sudah dikeluarkan. Bahwa sebagai in house lawyer dan head division,
nama Fifi Indra dipakai untuk mengisi jabatan sebagai Asisstant of Secretary dalam perusahaan offshores yang di
set up oleh Grand Thornton dan Mores Lorenz.

Bahwa jabatan sebagai Assistant of Secretary tersebut hanya berlangsung untuk periode 4 April 2001 sampai 8
Maret 2006; dan tidak dilanjutkan karena beliau tidak bekerja lagi di Grand Thornton.

Oleh karena itu, sejak 8 Maret 2006 nama Fifi Indra juga sudah tidak tercatat lagi di perusahaan offshore
tersebut.

B. Sejak tahun 1999, tercatat atas nama klien asing dari Fifi Lety Indra & Partners

1.Bahwa tercatatnya Fifi Lety Indra & Partners dalam daftar tersebut sebagai Master Client of Overland Services
Limited sebagai perusahaan offshore yang tercatat dan terdaftar dalam account Portcullis TrustNet (BVI)
Limited. Overland Services Limited tercatat terdaftar sejak 12 Maret 1999 dan status dari perusahaan offshore
tersebut sampai saat ini telah ditutup (defunct).

2. Bahwa tercatatnya nama Fifi Lety Indra & Partners dalam daftar tersebut dikarenakan sebagai konsultan
hukum bagi kliennya yang merupakan orang / badan hukum asing yang bermaksud menanamkan modal di
Indonesia melalui pendirian PT. Penanaman Modal Asing (PT. PMA).

Pihak asing (orang / badan hukum asing) agar dapat berinvestasi di Indonesia membuat perusahaan offshore (BVI
Company).
Jadi hal tersebut bukanlah sesuatu yang illegal karena mereka (PT. PMA) membayar pajak resmi melalui PT. PMA
mereka yang ada di Indonesia, sehingga tidak ada penggelapan pajak yang dilakukan karena masuknya investasi
asing melalui perusahaan offshore (BVI Company) di Indonesia diterima secara resmi dan disahkan sebagai
pemegang saham oleh Pemerintah sendiri melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Demikian penjelasan Kami dan bagi pihak-pihak yang dengan sengaja membuat berita yang isinya memfitnah dan
mendzolimi Fifi Indra & Fifi Lety Indra & Partners, kami minta dengan hormat untuk tidak lagi membuat
pemberitaan – pemberitaan yang sifatnya memfitnah dan mendiskreditkan. [eko]

Anda mungkin juga menyukai