Oleh:
08.069
JOMBANG 2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Ny “A” G1P00000 42 Minngu Janin Hidup Tunggal Intra Uterin
Dengan Kasus Post Date “ dapat terselesaikan tepat pada waktu nya.
1. Hj.Sabrina Dwi Prihatini, SKM selaku Direktur Akademi Kebidanan Darul ‘Ulum
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu mohon agar laporan ini menjadi sempurna. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi yang terkait.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
Penulisan asuhan kebidanan ini telah kami terima dan di sahkan pada:
Hari /tanggal :
Tempat
Mengetahui,
Mahasiswa
08.069
PENDAHULUAN
Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamia. Masa kehamilan di mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (4 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (sarwono P, 2003).
Dengan pengawasan antenatal secara dini dapat di ketahui kelainan yang menyertai
kehamilan sehingga dapat di persiapkan langkah-langkah dalam pertolongan
persalinannya . kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilannya , yaitu satu kali pada trimester pertama,satu kali pada trimester II dan dua
kali pada trimester III.
Dalam pelayanan antenatal terdapat standar minimal termasuk “T7” (timbang) berat
badan, ukur (tekanan darah),ukur tinggi fundus uteri,pemberian imunisasi (tetanus
texoid), TT lengkap,pemberin tablet zat besi,minimal 90 tablet selama kehamilannya,tes
terhadap penyakit menular seksual,temu wicara dalam persiapan rujukan.
Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I (0-12 minggu), trimester II (12-28
minggu) dan trimester III (28-40 minggu). Komplikasi yang mungkin terjadi pada
trimester I adalah mual,muntah yang berlebihan (hiperemesis gravidarum),perdarahan
(abortus) nyeri perut yang berlebihan,pandangan mata kabur, dan oedema menetap pada
tangan dan wajah. Pada trimester III adalah nyeri perut yang berlebihan tanpa perdarahan
(solusio plasenta),obstipasi,varises,nyeri pinggang,oedema dan nyeri perut akibat
kontraksi.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya ibu hamil
gravid fisiologis trimester I.
1.2.2.1 Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data secara objektif dan
subjektif
1.3 Manfaat
Bab I Pendahuluan
Bab IV Kesimpulan
Daftar Pustaka
LANDASAN TEORI
Asuhan adalah bantuan yang di berikan kepada individu, pasien atau kliennya
(Santosa N, 1993:3). Asuhan adalah mencakup bimbingan, didikan dan hasil
mengasuh (Primi Pena,2002:72).
Asuhan kebidanan adalah penerapan dan fungsi kegiatan yang menjadi tanggung
jawab bidan dalam memeberikan pelayanan klien yang mempunyai kebutuhan
atas masalah dalam bidang kesehatan masa ibu hamil, masa ibu bersalin dan masa
nifas (Musbir W, 1999:13).
Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita
yang di dahului oleh peristiwa fertilisasi yang membentuk zigot dan akhirnya
menjadi janin yang mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai
proses persalinan (Netti Herlina, 2006).
1) Amenorhoe
2) Nausea dan Emesis
3) Mengidam
4) Tidak tahan bau-bauan
5) Pingsan atau sinkope
6) Tidak ada selera makan
7) Lelah
8) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
9) Sering miksi
10) Konstipasi
11) Pigmentasi kulit yaitu chloasma gravidarus sekitar dinding perut dan
peyudara.
1) Perut membesar
2) Uterus memebesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari
rahim
3) Tanda Hegar
4) Tanda Chadwick
5) Tanda piscascek
6) Kontraksi kecil-kontraksi kecil uterus bila di rangsang(Braxton Hicks)
7) Teraba ballottement
8) Reaksi kehamilan positif
1. Gerakan janin yang dapat dilihat,di rasa atau di raba, juga bagian-bagian janin.
2. Denyut jantung janin
NO Primigravida Multigravida
7 Vagina sempit dengan rugae utuh. Lebih lebar , rugae kurang menonjol.
8 Serviks licin, bulat dan tidak dapat di Bias terbuka satu jari, kadang kala ada bekas
lalui oleh satu ujung jari. robekan persalinan yang lalu.
2.2.3 Patofisiologi
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang di mulai dari
ovulasi pelepasan ovum. Fertilisasi yaitu pertemuan antara ovum dengan spermatozoa.
Konsepsi sampai terjadi kehamilan di sertai banyak perubahan. Perubahan tersebut di
antaranya perubahan fisik, uterus, sistem sirkulasi darah, sistem pencernaan, sistem
urinalis, metabolism,respirasi, dan psikososial.
1. Vagina
2. Kulit
Selain striae gravidarum pada kulit terprimigdapat pula hiperpigmentasi antara lain pada
areola mamae, apabila mamae dan linae alba. Linea alba yang tampak hitam disebut linea
nigra. Hiperpigmentasi yang terdapat pada kulit muka disebut chloasma gravidarum (FK
Unpad, 1984:146).
3. Dinding Perut
Pada primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong perut yang disebut
striae gravidarum tetapi kadang pula terdapat pada payudara dan paha-paha,, pada
primigravida warnanya membiru di sebut striae livida sedangkan pada multigravida
selain warna biru juga terdapat warna garis putih agak mengkilat seperti jaringan parut
yang di sebut linea albican (FK Unpad,1983:143-144).
4. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat di temukan corpus luteum gravidatatis, tapi setelah bulan
IV corpus Luteum menyusut (FK Unpad, 1984:143)
5. Payudara
2.2.3.2 Uterus
Dalam kehamilan volume darah ibu bertambah secara fisiologi karna adanya
pencairan darah yang di sebut hidracmia. Volume darah akan bertambah banyak kira-
kira 25% dengan puncaknya kehamilan 32 minggu diikuti dengan cardiac output yang
meninggi sebanyak 30%. Volume eritrosit yang mengalami peningkatan secara
keseluruhan tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar hingga konsentrasi hb
dalam darah menjadi rendah (Winkjosastro H.1999)
Dengan pengaruh dari hormon estrogen asam lambung meningkat yang menyebabkan
hipersaliva, darah lambung teras panas, mornig sickness dan terjaadi emesis
gravidarum. Sedangkan pengaruh hormon progesterone menyebabkan gerakan usus
menurun dan terjadi obstipasi.
Pada trimester pertama kandung kemih tertekan oleh uterus yang semakin membesar
sehingga serin timbul kencing. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya usia
kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke PAP kadang kemih tertekan kembali dan
keluhan sering kencing juga akan timbul. Ada gangguan progesterone menyebabkan
pembesaran uterus kanan dan kiri, akan tetapi uterus kanan lebih besar karna
kurangnya tekanan dari pada uterus kiri dan uterus lebih sering memutar ke arah
kanan. Di samping itu polluria di sebabkan penigkatan sirkulasi darah di ginjal
sehinnga kiltrasi glomerosus juga meningkat sampai 69% tetapi rebsorbsi di tubuh
tidak berubah (Hanto Winjosastro 2002:97).
2.2.3.6 Metabolisme
Kebutuhan nutrisi semakin meninggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan laktasi.
Pada umumnya terjadi kenaikan BB ± 6,5-16,5 kg, rata-rata 12,5 kg teutama terjadi
dalam 20 minggu terakhir. Terjadinya peninngkatan BMR antara 15-20%
mempengaruhi sistem endokrin yaitu somatromamotropin, peningkatan plasma insulin
dan hormoon-hormon adrenal akibatnya terjadinya kebutuhan kalori dan sebagai
manifestasinya menjadi lapar, sering haus, sering kencing seperti glukosuria,
keseimbngan asam basa berkisar 155 mEg/liter.
Serviks menjadi lunak karna hiperplasi kelenjar serviks dan bertambahnya pembuluh
darah di serviks. Pada akhir kehamilan seviks lunak dan porsio memendek.
HODGE
I : sejajar hodge 1
II : - sejajar hodge 1
-melalui pinggir bawah symphisis
III : - sejajar hodge 1
-malalui spina ischiadica
IV : - sejajar hodge 1
-malalui ujung os coccygis
-kepala di dasar panggul
Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
8. Penatalaksanaan
c. Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin
sebaik-baiknya
d. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan ditunggu
dengan pengawasan ketat
e. Lakukan pemeriksaan dalam untuk melihat kematangan serviks, kalau sudah matang
boleh melakukan dengan induksi persalinan
f. Bila riwayat kehamilan yang ada kematian janin dalam rahim, terdapat hipertensi, pre
eklamsi dan kehamilan ini adalah anak pertama karena interfilitas atau pada
kehamilan lebih dari 40-42 minggu maka ibu dirawat di RS
g. Dapat juga dilakukan seksiosesaria
h. Pada persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan merugikan
bayi.
GAMBARAN SKEMATIS TATALAKSANA KEHAMILAN LEWAT WAKTU
V. Intervensi
Diagnosa : GI P00000 uk : 42 / 43 minggu janin hidup tunggal intra uterine dengan
postdate
Tujuan : diharapkan dalam waktu 1 X 24 jam bayi segera lahir
Kriteria : - bayi dapat segera lahir
- TTV dalam batas normal
TD : 110/70 - 130/90 MmHg
N : 80 - 100 x/menit
S : 36 oC - 37 oC
RR : 16 - 24 x/menit
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan klien
R
: Menciptakan kondisi saling percaya antara klien / keluarga dengan petugas.
2. Jelaskan tentang kondisi ibu dan janin
R
: Penjelasan yang detail akan memberikan perasaan tenang.
3. Berikan dukungan pada ibu
R
: Agar ibu sabar dalam menghadapi hal tersebut.
4. Observasi TTV dan CHPB
R
: TTV merupakan salah satu para meter untuk mengetahui kelainan tubuh
5. Kolaborasi dengan dokter specialis kandungan
R
: Pemberian terapi yang adekuat
6. Anjurkan ibu untuk istirahat
R
: Memperbaiki kondisi ibu, memberikan ketenangan pada ibu
VI. Implementasi
Mengacu pada intervensi
VII. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil
BAB III
TINJAUN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN
Bareng
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 28 Desember 2009 jam : 11.30
Data subyektif
a. Biodata
Nama istri : Ny.”A” Nama suami : Tn. “A”
Umur : 20 tahun Umur : 24 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Alamat : kuwik-bareng Alamat :Kuwik-bareng
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak ke-1, UK 10 bulan 14 hari dan belum merasakan
tanda-tanda persalinan.
c. Alasan Masuk Puskesmas
Ibu mengatakan dating ke puskesmas tujuan untuk memeriksakan kehamilannya.
d. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit, baik menurun (Darah tinggi,
kencing manis), menahun (jantung, asma dll), menular (penyakit kuning, paru-
paru).
e. Riwayat Kebidanan
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 7 hari / bulan
Banyaknya : 1-2 hari ganti softek 3-4x/hari
3-7 hari ganti softek 1-2x/hari
Warna : Merah cair
Bau : Anyir
Keluhan waktu haid : Disminorhe
HPHT : 10-3-2009
TP : 17-12-2009
f. Riwayat Perkawinan
Kawin : 1x
Lamanya kawin : 1 tahun
Umur pertama kawin: 19 tahun
g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
1 Hamil Ini
TM III :-
Pola Nutrisi
- Sebelum hamil : - Makan 3x/hari, porsi sedang (nasi, sayur, lauk, pauk), minum 6 – 7
gelas perhari air putih.
- Selama hamil : - Makan 3x/hari, porsi sedikit (nasi, sayur, lauk, pauk) tetapi sering.
- Minum 7 – 8 gelas/hari (teh, air putih)
Pola Istirahat
- Sebelum hamil : - Siang 1 – 2 jam
- Malam 7 – 8 jam
Pola Eliminasi
- Sebelum hamil : - BAK + 3-4 x/hari, kuning jernih, tidak nyeri, bau khas
- BAB 1x /hari, kuning, khas
- Selama hamil : - BAK + 4-6 x/hari, kuning jernih, tidak nyeri, bau khas
- BAB 1x /hari, kuning, khas
Pola Aktivitas
- Sebelum hamil : - Ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci,
memasak.
- Selama hamil : - Ibu masih tetap melakukan pekerjaan rumah, tetapi mengurangi
pekerjaan yang berat.
Aktivitas Seksual
- Sebelum hamil : - Tidak dilakukan pertanyaan.
- Selama hamil : - Tidak dilakukan pertanyaan.
Personal Hygiene :
- Sebelum hamil : mandi 2x sehari, gosok gigi 2 x sehari,keramas 2x perminggu, ganti
baju 2x perhari
- Selama hamil : tidak ada perubahan pada personal hygiene
Pola Kebiasaan :
- Sebelum hamil : ibu tidak pernah merokok, minum alcohol dan minum jamu
- Saat hamil : ibu tidak pernah merokok, minum alcohol dan minum jamu
Keadaan psikososial :
- psikologi : ibu mengatakan khawatir karena tidak segera melahirkan
- Harapan ibu, bayinya segera keluar dan sehat.
- Sosial : hubungan ibu dan suami, keluarga dan tetangga baik.
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,7 oC
RR : 20 x/menit
Lila : 28 cm
2.Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Hitam, tipis (tidak lebat), lurus tidak rontok, tidak berketombe
Abdomen : membesar sesuai dengan usia kehamilan, ada strie gravidarum, tidak
ada bekas operasi.
b. Palpasi
Kepala : tidak ada benjolan
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid getah bening dan vena jugularis.
Payudara : tidak ada benjolan, simetris dan putting susu menonjol
Perut : - Leopold 1 : TFU antara pusat dan px (30 cm),
bagian yang teraba di FU teraba bulat dan lunak
- Leopold 2 : - Pada peut ibu sebelah kiri teraba keras, datar seperti
papan
-pada perut ibu sebelah kana teraba bagian- bagiab
terkecil janin.
- Leopold 3 : pada perut ibu bagian bawah teraba keras dan bulat
dan kepala janin sudah masuk PAP.
- Leopold 4 : Konvergen
- TBBJ : (TFU - 12)x 155 = (30 - 12)x 155 = 2790
c. Auskultasi
DJJ : 12 11- 11 (36x/ menit) kuat dan tedengar keras di baawah pusat sebelah kiri
d. Perkusi : reflek patella tidak di lakukan
e. Data penunjang
Hasil USG : 1 jr IU, FM +,∑ AK sedikit, plac corpus posterior
II. INTERPRETASI DATA
Dx : G1 Pооооо UK 42 minggu janin hidup tunggal intra uterine dengan post date
Ds : ibu mengatakan ini hamil anak pertama dengan UK 10 bulan 14 hari
Do : TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,4˚C
Rr : 20x/menit
TFU : 30 cm
Djj : 12-11-11
HPHT : 10-03-2009
TP : 17-12-2009
Masalah
Ibu mengatakan khawatir dengan menghadapi persalinan
Kebutuhan
- Pendekatan terapeutik
- Konseling tanda – tanda persalinan
III. DENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL
- Pada ibu terjadi inersia uteri dan perdarahan post partum
- Pada janin terjadi fetal distress
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN TINDAKAN SEGERA
- Konsultasi dengan dr. spesialis kandungan untuk menentukan terapi
dan tindakan selanjutnya.
V. INTERFENSI
Dx : G1 Pооооо UK 42 minggu janin hidup tunggal intra uterine dengan post date
Tujuan : setelah di lakukan asuhan kebidanan di harapkan ibu dapat masuk pada
inpartu.
Kritereia : - Adanya HIS semakin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
- Adanya pembukaan
- Dapat di sertai ketuban pecah
- Adanya terjadi pengeluaran lendir bercampur darah (bloody show)
Interfnsi :
1. Lakukan pendekatan dengan klien
R/ : menciptakan kondisis saling percaya antara klien/ keliuarga dengan
petugas kesehatan.
2. Jelaskan tentang kondisi ibu dan janin
R/ : Penjelasan yang detail akan memeberikan rasa tenang
3. Berikan dukingan pada ibu
R/ : Agar ibu sabar dalam menghadapi keadaan tersebut
4. Kolaborasi dengan dokter spesialis kanndungan
R/ : Pemberian terapi yang adekuat
5. Memeberikan OD pada ibu
R/ : untuk merangsang kontraksi uterus
6. Evaluasi tetesan oksitosin
R/ : untuk memaksimalkan kerja oksitosin dalam merangsang
Kontraksi uterus
7. Observasi TTV dan CHPB
R/ : TTV merupakan salah satu parameter untuk mengetahui kelainan
Tubuh.
Observasi TTV
16.00 WIB
- TD : 120/80 mmHg
-N : 88x/menit
-Rr : 20x/menit
-S : 36˚C
Melakukan observasi CHPB
- Cortonen : Djj 12-12-12
- HIS : (+) jarang
- VT : 2 cm, Eff 25 %
- Bandle : (-)
VII. Evaluasi
Tanggal 28 Desember 2009 Jam 19.00 WIB
Dx : G1 Pооооо UK 42 minggu janin tunggal hidup intra uterin letkep puki dengan post date
S : Ibu mengatakan jarang kenceng – kenceng dan belum keluar lender bercampur darah.
O : TD : 120/80 mmHg
N : 88x/menit
S : 36 ˚C
Rr : 20x/menit
Palpasi
HIS : (+) jarang
VT : 2 cm
Djj : 12-12-12
A : G1P00000 UK 42 minggu janin tunggal hidup intra uterin letkep puki dengan post date
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manuaba , Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan
Keluuarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC