Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY. “A” G1P00000 42 MINNGU JANIN HIDUP

TUNGGAL INTRA UTERIN DENGAN KASUS POST DATE

DI PKM BARENG JOMBANG

Oleh:

INDRI SUSLIATIN FATMI

08.069

PRODI D III KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM

JOMBANG 2010-2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Pada Ny “A” G1P00000 42 Minngu Janin Hidup Tunggal Intra Uterin
Dengan Kasus Post Date “ dapat terselesaikan tepat pada waktu nya.

Laporan ini merupakan laporan individu selama melakukan praktek klinik di


Puskesmas Bareng Jombang pada tanggal 28 Desember 2009 – 23 Januari 2010.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih, kepada :

1. Hj.Sabrina Dwi Prihatini, SKM selaku Direktur Akademi Kebidanan Darul ‘Ulum

2. Putoyah Amd.keb selaku pembimbing praktek PKM

3. Murfi Hidamansyah Amd.keb selaku pembimbing Akaademik

4. Semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan ini

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu mohon agar laporan ini menjadi sempurna. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi yang terkait.

Jombang, Januari 2010

Penulis
LEMBAR PENGESAHAN

Penulisan asuhan kebidanan ini telah kami terima dan di sahkan pada:

Hari /tanggal :

Tempat

Mengetahui,

Mahasiswa

INDRI SUSLIATIN FATMI

08.069

Pembimbing PraktekPKM Pembimbing Akademik

PUTOYAH Amd.Keb MURFI HIDAMANSYAHAmd.Keb


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses yang fisiologis dan alamia. Masa kehamilan di mulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (4 minggu atau 9
bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (sarwono P, 2003).

Menurut sarwono, 2002kehamilan melibatkan berbagai perubahan fisiologi antara lain


perubahan fisik , perubahan sisitem pencernaan ,reswasan antenatalpirasi, sirkulasi
darah,metabolism,taktus urinarius serta perubahan psikologis. Pada umumnya kehamilan
berkembang dengan normal namun kadang tidak seelama kehamilannya. Oleh karna itu
asuhan antenatal merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan
ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.

Dengan pengawasan antenatal secara dini dapat di ketahui kelainan yang menyertai
kehamilan sehingga dapat di persiapkan langkah-langkah dalam pertolongan
persalinannya . kunjungan antenatal sebaiknya di lakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilannya , yaitu satu kali pada trimester pertama,satu kali pada trimester II dan dua
kali pada trimester III.

Dalam pelayanan antenatal terdapat standar minimal termasuk “T7” (timbang) berat
badan, ukur (tekanan darah),ukur tinggi fundus uteri,pemberian imunisasi (tetanus
texoid), TT lengkap,pemberin tablet zat besi,minimal 90 tablet selama kehamilannya,tes
terhadap penyakit menular seksual,temu wicara dalam persiapan rujukan.

Kehamilan di bagi menjadi 3 trimester yaitu trimester I (0-12 minggu), trimester II (12-28
minggu) dan trimester III (28-40 minggu). Komplikasi yang mungkin terjadi pada
trimester I adalah mual,muntah yang berlebihan (hiperemesis gravidarum),perdarahan
(abortus) nyeri perut yang berlebihan,pandangan mata kabur, dan oedema menetap pada
tangan dan wajah. Pada trimester III adalah nyeri perut yang berlebihan tanpa perdarahan
(solusio plasenta),obstipasi,varises,nyeri pinggang,oedema dan nyeri perut akibat
kontraksi.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya ibu hamil
gravid fisiologis trimester I.
1.2.2.1 Tujuan Khusus

Mahasiswa dapat melakukan pengkajian dan pengumpulan data secara objektif dan
subjektif

1.2.2.2 Mahasiswa dapat merumuskan diagnose kebidanan

1.2.2.3 Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa.

1.2.2.4 Mahasiswa dapat melaksanakan askeb berdasarkan rencana asuhan

1.2.2.5 Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan dam evaluasi

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat bagi penulis

Penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di dapatkan selama pendidikan

1.3.2 Manfaat bagi klien

Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang bermutu

1.3 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan “Asuhan Kebidanan Pada Ny.“A” G1P00000 42 Minngu


Janin Hidup Tunggal Intra Uterin Dengan Kasus Post Date.” Adalah :

Bab I Pendahuluan

Menguraikan tentang latar belakang, tujuan penulisan, pelakasnaan,


manfaat dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Menguraikan tentang pengertian kehamilan, patofisiologi dan konsep


dasar asuhan kebidanan pada ibu hamil.

Bab III Tinjauan Kasus

Menguraikan pengkajian data secara subjektif dan objektif, diagnose


kebidanan, masalah, diagnose potensial dan perencanaan.

Bab IV Kesimpulan
Daftar Pustaka

LANDASAN TEORI

2.1 Batasan Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Multigravida

2.1.1 Pengertian Asuhan

Asuhan adalah bantuan yang di berikan kepada individu, pasien atau kliennya
(Santosa N, 1993:3). Asuhan adalah mencakup bimbingan, didikan dan hasil
mengasuh (Primi Pena,2002:72).

2.1.2 Pengertian Kebidanan

Kebidanan adalah mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan


pelayanan, yang dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan
(syahlan, 1996:12).

2.1.3 Pengertian Asuhan Kebidanan

Asuhan kebidanan adalah penerapan dan fungsi kegiatan yang menjadi tanggung
jawab bidan dalam memeberikan pelayanan klien yang mempunyai kebutuhan
atas masalah dalam bidang kesehatan masa ibu hamil, masa ibu bersalin dan masa
nifas (Musbir W, 1999:13).

2.1.4 Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita
yang di dahului oleh peristiwa fertilisasi yang membentuk zigot dan akhirnya
menjadi janin yang mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai
proses persalinan (Netti Herlina, 2006).

Kehamilan merupakan rantai yang berkesinambungan yang terjadi dari ovulasi,


migrasi, spermatozoa, ovum, konsepsi, dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus,
pembentukan plasenta serta tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Manuaba I, 1998:95).

Kehamilan adalah proses pertumbuhan janin dimulai dari konsepsi sampai


lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 m1nggu atau 9 bulan 7
hari) (Syaifuddin A, 2002:89).

2.1.5 Pengertian Multigravida


Multigravida adalah wanita yang pernah hamil dan melahirkan bayi genap bulan
(Manuaba, 1998:158).

2.1.6 Pengertian Trimester I, II, III

Trimester I adalah usia kehamilan 0-12 minggu

Trimester II adalah usia kehamilan 12-28 minggu

Trimester III adalah usia kehamilan 28—40 minggu

2.2 Konsep Dasar Kehamilan Fisiologis

2.2.1 Tanda-tanda kehamilan

2.2.1.1 Tanda-tanda kehamilan

1) Amenorhoe
2) Nausea dan Emesis
3) Mengidam
4) Tidak tahan bau-bauan
5) Pingsan atau sinkope
6) Tidak ada selera makan
7) Lelah
8) Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri
9) Sering miksi
10) Konstipasi
11) Pigmentasi kulit yaitu chloasma gravidarus sekitar dinding perut dan
peyudara.

2.2.1.2 Tanda-tanda kemungkinan hamil

1) Perut membesar
2) Uterus memebesar, terjadi perubahan dalam bentuk, besar dan konsistensi dari
rahim
3) Tanda Hegar
4) Tanda Chadwick
5) Tanda piscascek
6) Kontraksi kecil-kontraksi kecil uterus bila di rangsang(Braxton Hicks)
7) Teraba ballottement
8) Reaksi kehamilan positif

2.2.1.3 Tanda pasti hamil

1. Gerakan janin yang dapat dilihat,di rasa atau di raba, juga bagian-bagian janin.
2. Denyut jantung janin

3. Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen

2.2.2 Perbedaan antara primigravida dan multigravida

NO Primigravida Multigravida

1 Perut tegang Perut longgar,perut gantung banyak striae

2 Pusat menonjol Pusat tidak beegitu menonjol

3 Rahim tegang Rahim agak lunak

4 Labia mayora tampak bersatu Terbuka.

5 Hymen koyak pada beberapa menit. Kurunkula himenalis.

6 Payudara tegang. Kurang tegang dan tergantung ada striae.

7 Vagina sempit dengan rugae utuh. Lebih lebar , rugae kurang menonjol.

8 Serviks licin, bulat dan tidak dapat di Bias terbuka satu jari, kadang kala ada bekas
lalui oleh satu ujung jari. robekan persalinan yang lalu.

2.2.3 Patofisiologi

Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang di mulai dari
ovulasi pelepasan ovum. Fertilisasi yaitu pertemuan antara ovum dengan spermatozoa.
Konsepsi sampai terjadi kehamilan di sertai banyak perubahan. Perubahan tersebut di
antaranya perubahan fisik, uterus, sistem sirkulasi darah, sistem pencernaan, sistem
urinalis, metabolism,respirasi, dan psikososial.

2.2.3.1 Perubahan Fisik

1. Vagina

Selama proses kehamilan,peningkatan valkularisasi dan hyperemia timbul di kulit dan


di otot perineum serta vulva dan terdapat pelunakan jaringan ikat yang normalnya banyak
terdapat pada struktur-struktur ini, secret yang banyak sekali dan warna ungu vagina di
sebabkan hyperemia (F. Gary Luningham, 2005:186). Getah dalam vagina
besarnyabertambah dalam kehamilan reaksinya asam pH 3,5-6,0 yang di sebabkan oleh
terbentuknya audum lakhtum sebagai hasil penghancuran glikogen yand berada dalam
sel-sel epitel vagina oleh bacil-bacil doderlien. Sifat asam ini mempunyai sifat bakterisida
(FK Unpad, 1983:143).

2. Kulit

Selain striae gravidarum pada kulit terprimigdapat pula hiperpigmentasi antara lain pada
areola mamae, apabila mamae dan linae alba. Linea alba yang tampak hitam disebut linea
nigra. Hiperpigmentasi yang terdapat pada kulit muka disebut chloasma gravidarum (FK
Unpad, 1984:146).

3. Dinding Perut

Pada primigravida sering timbul garis-garis memanjang atau serong perut yang disebut
striae gravidarum tetapi kadang pula terdapat pada payudara dan paha-paha,, pada
primigravida warnanya membiru di sebut striae livida sedangkan pada multigravida
selain warna biru juga terdapat warna garis putih agak mengkilat seperti jaringan parut
yang di sebut linea albican (FK Unpad,1983:143-144).

4. Ovarium

Pada salah satu ovarium dapat di temukan corpus luteum gravidatatis, tapi setelah bulan
IV corpus Luteum menyusut (FK Unpad, 1984:143)

5. Payudara

Selama kehamilan payudara membesardi sebabkan hypertrofi dari alveoli yang


menyebabkan hypersensiifitas pada mamae, hyperpigmentasi areola mamae, grandula
Montgomery makin tampak, putting susu makin menonjol dan pengeluaran asi belum
berlangsung karna prolaktin berfingsi da tambah oleh PIH tidak ada (Bobak
dkk,2004:111)

2.2.3.2 Uterus

Untuk mengakomodasi pertumbuhan janin, rahim memebesar disebabkan otot polos


rahim hipertrofik dan hiperplasma. Serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik.
Endometrium menjadi desi dua. Ukuran uterus pada kehamilan cukup bulan 30 X 25
X 25 cm dengan kapasitas lebih dari 4000cc dengan berat naik dari 30 gr menjadi
1000 gram.

2.2.3.3 Sistem Sirkulasi Darah

Dalam kehamilan volume darah ibu bertambah secara fisiologi karna adanya
pencairan darah yang di sebut hidracmia. Volume darah akan bertambah banyak kira-
kira 25% dengan puncaknya kehamilan 32 minggu diikuti dengan cardiac output yang
meninggi sebanyak 30%. Volume eritrosit yang mengalami peningkatan secara
keseluruhan tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar hingga konsentrasi hb
dalam darah menjadi rendah (Winkjosastro H.1999)

2.2.3.4 Sistem Pencernaan

Dengan pengaruh dari hormon estrogen asam lambung meningkat yang menyebabkan
hipersaliva, darah lambung teras panas, mornig sickness dan terjaadi emesis
gravidarum. Sedangkan pengaruh hormon progesterone menyebabkan gerakan usus
menurun dan terjadi obstipasi.

2.2.3.5 Sistem Urinarius

Pada trimester pertama kandung kemih tertekan oleh uterus yang semakin membesar
sehingga serin timbul kencing. Keadaan ini akan hilang dengan makin tuanya usia
kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke PAP kadang kemih tertekan kembali dan
keluhan sering kencing juga akan timbul. Ada gangguan progesterone menyebabkan
pembesaran uterus kanan dan kiri, akan tetapi uterus kanan lebih besar karna
kurangnya tekanan dari pada uterus kiri dan uterus lebih sering memutar ke arah
kanan. Di samping itu polluria di sebabkan penigkatan sirkulasi darah di ginjal
sehinnga kiltrasi glomerosus juga meningkat sampai 69% tetapi rebsorbsi di tubuh
tidak berubah (Hanto Winjosastro 2002:97).

2.2.3.6 Metabolisme

Kebutuhan nutrisi semakin meninggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan laktasi.
Pada umumnya terjadi kenaikan BB ± 6,5-16,5 kg, rata-rata 12,5 kg teutama terjadi
dalam 20 minggu terakhir. Terjadinya peninngkatan BMR antara 15-20%
mempengaruhi sistem endokrin yaitu somatromamotropin, peningkatan plasma insulin
dan hormoon-hormon adrenal akibatnya terjadinya kebutuhan kalori dan sebagai
manifestasinya menjadi lapar, sering haus, sering kencing seperti glukosuria,
keseimbngan asam basa berkisar 155 mEg/liter.

2.2.3.7 Sistem Respirasi

1) Kebutuhan O₂ menigkat selama kehamilan antara 20-25% di sebabkan


oleh pembesaran uterus sehingga diafragma menjadi kurang leluasa
bergerak (Winkjosastro, H 2002).
2) Keluhan sesak dan pendek napas sering terjadi pada kehamilan 32 minggu
karena tertekan oleh uterus yang memebesar kearah diafragma, sehingga
kurang leluasa bergerak.
2.2.3.8 Serviks Uteri

Serviks menjadi lunak karna hiperplasi kelenjar serviks dan bertambahnya pembuluh
darah di serviks. Pada akhir kehamilan seviks lunak dan porsio memendek.

2.2.3.9 Perubahan Psikologis

1) Pada trimester 1 yaitu:


a. Penerimaan keluarganya khususnya pasutri terhadap kehamilannya
b. Perubahan sehari-hari
c. Menhcari tanda kehamilan
d. Merasa tiak sehat dan membenci kehamilannya
e. Merasakan kekecewaan, pendakan, kecemasan dan kesedihan
f. Hasrat hubungan seks berbeda
g. Khawatir kehilangan bentuk tubuh
h. Ketidak stabilan mirip sindrom pra-haid: mudah marah, ayunan suasana
hati, irisionalitas,dan cengeng
i. Perasaan was-was, takut, dan gembira
2) Pada trimester 2 yaitu:
a. Ibu mersa sehat
b. Perut belum terlalu besar sehingga belum di rasa beban
c. Sudah menerima kehamilannya
d. Mulai merasa gerak bayi
e. Merasa kehadiran bayi sebagai seorang di luar dirinya
f. Merasa terlepas dari rasa cemas dan tidak nyaman
g. Libido meningkat
3) Pada trimester 3 yaitu:
a. Disebut periode menunngu dan waspada sebab meras tidak sabar
meunggu kelahiran
b. Gerakan bayi dan membesarnya perut
c. Kadang meras lahir bayinya sewaktu-waktu
d. Meningkatnya kewspadaan timbl tandanya dan gejala persalinan
e. Rasa tidak nyaman
f. Kehilangan perhatian yang di dapatkan selama hamil
g. Smakin ingin menyudahi masa kehamilan
h. Tidak sabaran dan resah
i. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.

2.2.4.0 Rumus TBBJ (Tafsiran Berat Badan Janin) menurut jhonson-tusak

PAP + = (TFU - 11) X 155


PAP - = (TFU - 12) X 155

 HODGE
I : sejajar hodge 1
II : - sejajar hodge 1
-melalui pinggir bawah symphisis
III : - sejajar hodge 1
-malalui spina ischiadica
IV : - sejajar hodge 1
-malalui ujung os coccygis
-kepala di dasar panggul
 Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri

Tinggi fundus uteri Umur kehamilan

⅓ di atas simfisis 12 minggu


½ simfisis – pusat 16 minggu
⅔ di atas simfisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
⅓ di atas pusat 28 minggu
½ pusat- prosesus xifoidesus 34 minggu
Setinggi prosesus xifoidesus 36 minggu
Dua jari (4 cm) di bawah prosesus 40 minngu
xifoidesus
B. KEHAMILAN LEWAT WAKTU (POST DATE / POST MATUR / POST TERM)
1. Definisi
Kehamilan Postmatur adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu
dihitung berdasarkan rumus Neegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari
2. Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui. Faktor yang mempengaruhi adalah hormonal yaitu kadar
progesterone tidak dapat cepat turun walaupun kehamilannya telah cukup bulan sehingga
uterus terhadap oksitasin berkurang. Faktor lain adalah faktor herediter, karena
postmaturitas sering dijumpai pada keluarga tertentu
3. Diagnisis
a. Bila HPHT dicatat dan diketahui wanita hamil diagnosis tidak sukar
b. Bila wanita tidak tahu, lupa atau tidak ingat atau sejak melahirkan yang lalu tidak
dapat haid dan kemudian menjadi hamil, hal ini akan sukar memastikan, hanyalah
dengan pemeriksaan antenatal yang teratur dapat diakui tinggi dan naiknya tundus
uteri, mulainya gerakan janin dan besarnya janin dapat membantu diagnosis
c. Pemeriksaan BB ibu diikuti kapan menjadi berkurang begitu pula lingkaran perut dan
jumlah air ketuban apakah berkurang
d. Amnioskopi : melihat derajat kekeruhan air ketuban
e. Kardiotografi mengawasi dan membaca denyut jantung janin
f. Uji oksitosin
g. Pemeriksaan estriol dalam urin
h. Pemeriksaan PH darah kepala janin
i. Pemeriksaan sitologi vagina
4. Pengaruh Terhadap Ibu dan Janin
a. Terhadap ibu
Persalinan posmatur dapat menyebabkan distosia, karena (a). Aksi uterus tidak
terkoordinir, (b). janin besar, (c). moulding (molage) kepala ruang. Maka akan
dijumpai partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu, dan perdarahan
postpartum
b. Terhadap janin
Jumlah kematian janin/bayi pada kehamilan 43 minggu 3 kali lebih besar dari
kehamilan 40 minggu, karena postmatoritus akan menambah bahaya pada janin,
pengaruh postmaturius pada janin bervariasi : BB janin dapat bertambah besar, tetap,
dan ada yang berkurang sesudah kehamilan 42 minggu
5. Permasalahan Kehamilan Lewat Waktu
permasalahan kehamilan lewat waktu adalah plasenta tidak memberikan nutrisi dan
pertukaran CO₂/O₂ aehingga janin mempunyai resiko asfiksia sampai kematian dalam
rahim. Makin menurunnya sirkulasi darah menuju sirkulasi plasenta dapat
mengakibatkan:
Pertumbuhan janin makin lambat
Terjadi perubahan metabolism janin
Air ketuban berkurang dan makin kental
persalinan
Berkurangya nutrisi dan O₂ ke janin yang menimbulkan asfiksia dsn setiap saat
dapat meninggal dalam rahim
Saat persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia
Kematian janin pada kehamilan lewat waktu dapat terjadi sekitar 25% sampai 35% dalam
rahim dan makin menigkat pertolongan persalinan dengan tindakan .

6. Penyebab Kehamilan Lewat Waktu


Menjelang persalinan terdapat penurunan progesterone. Peningkatan oksitosin tubuh dan
reseptor terhadap oksitosin sehingga otot rahim semakin sensitf terhadap rangsangan. Pada
kehamilan lewat waktu terjadi sebaliknya, otot rahim tidak sensitif dengan rangsangan,
karena ketegangan psikologis atau kelainan pada rahim. Pada kehamilan lewat waktu perlu
mendapatkan perhatian dalam penanganan sehingga hasil akhir menuju well born baby dan
well health mother dapat tercapai.
7. Sikap bidan dalam penanganan kehamilan lewat waktu
Kehamilan lewat waktu dapat membahayakan janin karna sensitive terhadap rangsangan
kontraksi, yang menimbulkan asfiksia sampai kematian dalam rahim. Dalam melakukan
pengawasan hamil dapat di perkirakan bahwa kehamilan lewat waktu dengan :
a. Anamnesa
 Kehamilan belum lahir setelah melewati waktu 42 minggu
 Gerak janinnya makin berkurang dan kadang-kadang berhenti sama
sekali hasil anamnesa pasien perlu di perhatikan sebagai dasar
permulaan.
b. Hasil Pemeriksaan
 Hasil pemeriksaan dapat di jumpai :
 BB ibu mendatar atau menurun
 Air ketuban terasa berkurang
 Gerak janin berkurang
c. Bagaimana Sikap Bidan
Menghadapi keadaan demikian bidan dapat bersikap :
 Melakukan konsultasi dokter
 Menganjurkan untuk melakukan persalinan di rumah sakit
 Penderita di rujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan
yang adekuat.

8. Penatalaksanaan
c. Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu yang penting adalah monitoring janin
sebaik-baiknya
d. Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan ditunggu
dengan pengawasan ketat
e. Lakukan pemeriksaan dalam untuk melihat kematangan serviks, kalau sudah matang
boleh melakukan dengan induksi persalinan
f. Bila riwayat kehamilan yang ada kematian janin dalam rahim, terdapat hipertensi, pre
eklamsi dan kehamilan ini adalah anak pertama karena interfilitas atau pada
kehamilan lebih dari 40-42 minggu maka ibu dirawat di RS
g. Dapat juga dilakukan seksiosesaria
h. Pada persalinan pervaginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan merugikan
bayi.
GAMBARAN SKEMATIS TATALAKSANA KEHAMILAN LEWAT WAKTU

Kehamilan lewat waktu


Persiapan:
Penyebab hamil lewat waktu:  KIE-KIM
 Tidak di ketahui  Obat penenang
 Psikologis  Pemeriksaan laboratorium
 Hormonal  Rujuk ke rumah sakit
 Kelainan anatomisalat kandungan

Hamil lewat waktu dengan resiko Letak kepala


tinggi:
 Kasus infertilitas
Induksi persalinan :
 Primipara tua
 metode stein
 Kelainan letak
 induksi oksitosin
 Asfiksia janin
 memecahkan ketuban
 Riwayat kebidanan buruk
 pecah ketuban di ikuti induksi oksitosin
 Bishop rendah
Penyulit induksi persalinan: Persalinan normal :
 Induksi gagal  Di percepat dengan
 Ruptura uteri iminen vakum atau forsep
Seksio sesarea:  Asfiksia janin  Persalinan vaginal gagal
 Perawatan  Kelinan posisi kepala  Perawatan post partum
post partum  Panggul sempit
 Ketuban minimal/keruh
 Kelainan pembukaan serviks
 Ketidak seimbangan kepala atau
jalan lahir

KONSEP DASAR ASUHAN


KEPADA IBU HAMIL
2.4.1 Pengkajian
Pengkajian dapat di peroleh dari data subyektif dan data obyektif
2.4.1.1 Dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien, bidan menggunakan metode
pendekatan pemecahan masalah dengan di fokuskan pada suatu proses simetris. Dalam
memeberikan asuhan kebidanan kita menggunakan 7 langkah manajemen kebidana
menurut varney yaitu:
1. Pengkajian
2. Identifikasi diagnose dan masalah
3. Identifikasi diagnosa segera
4. Identifikasi kebutuhan segera
5. Intervensi
6. Implementasi
7. Evaluasi
2.4.1.2 Manajemen kebidanan menurut varney
I. Langkah 1 : Pengkajian data
A. Biodata
a) Nama ibu dan Suami
b) Usia ibu dan suami
c) Agama
d) Pendidikan
e) Pekerjaan
f) Penghasilan
g) Alamat
2. Keluhan utama
Keluhan yang di rasakan klien saat itu atau alas an dating
3. Riwayat penyakit lalu
Untuk mengetahui adanya penyakit yang menular, penyakit yang kronis, penyakit
keturunan, penyakit menahun dan apakah mempunyai keturunan gemeli.
4. Riwayat kebidanan
Riwayat menstruasi, sirkulasi darah, lamanya menstruasi, keluhan saat menstruasi,
HPHT untuk mengetahui perkiraan usia kehamilan.
5. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Dapat memberikan petunjuk dalam perawatan kehamilan saat ini dan persalinan tepat
atau tidak.
6.Riwayat perkawinan
Untuk berapa kali menikah, berapa lamanya menikah serta umur pernikahan
7.Riwayat kehamilan sekarang
Untuk mengetahui apa saja yang telah diperoleh selama ANC, untuk mengetahui
keluhan ibu saat hamil
8. Riwayat kebiasaan sehari-hari
Untuk mengetahui perbedaan pola kebiasaan saat hamil dan sebelumnya. Meliputi ;
pola nutrisi, eliminasi, istirahat, aktivitas, kebersihan dan kebiasaan selama hamil
mungkin merugikan kesehatan
9. Keadaan psikososial
Untuk mengetahui kondisi psikologis dan social klien dengan penerimaan ibu dan
keluarga terhadap kehamilannya
i. Data obyektif
1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : baik, cukup, lemah
- Kesadaran : composmetis/tidak
- TTV :
- TD : 110/70 – 120/80 mmHg
- N : 80 – 100x/menit
- S : 36 – 37 oC
- RR : 16 – 24x/menit
- TB : mengetahui tinggi badan
- BB : mengetahui berat badan
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : bersih/tidak, rontok/tidak, kulit kepala bersiah/tidak
Muka : pucat/tidak, oedema/tidak, terdapat clasma grafidarum/tidak
Mata : simetris/tidak, konjungtiva merah/tidak, sclera putih/tidak
Hidung : simetris/tidak, ada seret/tidak
Telinga : simetris/tidak, bersih/tidak, pendengaran baik/tidak
Mulut : simetris/tidak, bibir lembab/tidak, stomatitis/tidak
Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak
Dada : tarikan dinding dada/tidak, payudara tegang/tidak, puting susu
menonjol/tidak, hiperpigmentasi areola/tidak
Perut : membesar sesuai UK/tidak, ada stire/tidak, ada bekas
operasi/tidak
Genetalia : bersih/tidak, varices/tidak
Anus : hemoroid/tidak
Ekstremitas : simetris/tidak, oedema/tidak, varrices/tidak
b. Palpasi
Kepala : ada benjolan / tidak
Leher : adakah pembesaran kelenjar tyroid / tidak.
Payudara : ada benjolan / tidak, colostrum keluar / tidak..
Perut : Leopold I : TFU, bagian yang ada di fundus.
Leopold II : punggung kanan / kiri
Leopold III: bagian apa yang terletak paling bawah, sudah
masuk PAP atau belum.
Leopold IV: seberapa masuk PAP
c. Auskultasi : DJJ teratur atau tidak.
3. Data penunjang
Vulva dan vagina : oedema / tidak
Pengeluaran pervaginam : ada pengeluaran / tidak
Pembukaan : berapa cm
Effecment : berapa %
Penurunan bagian terendah : hodge I – IV
I. Interpretasi Data Dasar
Untuk mengetahui diagnosa, data subyektif dan obyektif dari klien

III.Identifikasi Diagnosa Potensial


Untuk mengetahui dan menentukan diagnosa dan masalah potensial berdasarkan
data dasar yang telah dikumpulkan.

IV. Identifikasi kebutuhan segera


Untuk mengetahui tujuan, kriteria hasil, dari diagnosa yang ditentukan kemudian
menentukan rencana yang akan dilakukan.

V. Intervensi
Diagnosa : GI P00000 uk : 42 / 43 minggu janin hidup tunggal intra uterine dengan
postdate
Tujuan : diharapkan dalam waktu 1 X 24 jam bayi segera lahir
Kriteria : - bayi dapat segera lahir
- TTV dalam batas normal
TD : 110/70 - 130/90 MmHg
N : 80 - 100 x/menit
S : 36 oC - 37 oC
RR : 16 - 24 x/menit
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan dengan klien
R
: Menciptakan kondisi saling percaya antara klien / keluarga dengan petugas.
2. Jelaskan tentang kondisi ibu dan janin
R
: Penjelasan yang detail akan memberikan perasaan tenang.
3. Berikan dukungan pada ibu
R
: Agar ibu sabar dalam menghadapi hal tersebut.
4. Observasi TTV dan CHPB
R
: TTV merupakan salah satu para meter untuk mengetahui kelainan tubuh
5. Kolaborasi dengan dokter specialis kandungan
R
: Pemberian terapi yang adekuat
6. Anjurkan ibu untuk istirahat
R
: Memperbaiki kondisi ibu, memberikan ketenangan pada ibu

VI. Implementasi
Mengacu pada intervensi

VII. Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil
BAB III

TINJAUN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN

Ny. “A” G1Pооооо 42 minggu janin hidup tunggal intra uterine

Dengan Post Date Di Puskesmas

Bareng

I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal : 28 Desember 2009 jam : 11.30

Data subyektif

a. Biodata
Nama istri : Ny.”A” Nama suami : Tn. “A”
Umur : 20 tahun Umur : 24 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Tani
Alamat : kuwik-bareng Alamat :Kuwik-bareng
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan hamil anak ke-1, UK 10 bulan 14 hari dan belum merasakan
tanda-tanda persalinan.
c. Alasan Masuk Puskesmas
Ibu mengatakan dating ke puskesmas tujuan untuk memeriksakan kehamilannya.
d. Riwayat Penyakit
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit, baik menurun (Darah tinggi,
kencing manis), menahun (jantung, asma dll), menular (penyakit kuning, paru-
paru).
e. Riwayat Kebidanan
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 7 hari / bulan
Banyaknya : 1-2 hari ganti softek 3-4x/hari
3-7 hari ganti softek 1-2x/hari
Warna : Merah cair
Bau : Anyir
Keluhan waktu haid : Disminorhe
HPHT : 10-3-2009
TP : 17-12-2009
f. Riwayat Perkawinan
Kawin : 1x
Lamanya kawin : 1 tahun
Umur pertama kawin: 19 tahun
g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Perkawina Kehamilan Persalinan Anak Nifas


n

Ke UK Pendong Tempat Penyakit BBL Jenis Hidup/ Mati / Penyulit Nifas


Kelamin Usia Sekarang

1 Hamil Ini

h. Riwayat Kehamilan Ini


Ibu mengatakan hamil anak pertama dengan UK 10 bulan 14 hari, mendapatkan
suntik TT 5 x dan periksa kehamilan di bidan pada :
 TM I : Mual-mual, muntah
TM II :-

TM III :-

i. Pola Kebiasaan sehari - hari

 Pola Nutrisi
- Sebelum hamil : - Makan 3x/hari, porsi sedang (nasi, sayur, lauk, pauk), minum 6 – 7
gelas perhari air putih.
- Selama hamil : - Makan 3x/hari, porsi sedikit (nasi, sayur, lauk, pauk) tetapi sering.
- Minum 7 – 8 gelas/hari (teh, air putih)

 Pola Istirahat
- Sebelum hamil : - Siang 1 – 2 jam
- Malam 7 – 8 jam

- Selama hamil : - Siang 3 jam


- Malam 7 – 8 jam

 Pola Eliminasi
- Sebelum hamil : - BAK + 3-4 x/hari, kuning jernih, tidak nyeri, bau khas
- BAB 1x /hari, kuning, khas

- Selama hamil : - BAK + 4-6 x/hari, kuning jernih, tidak nyeri, bau khas
- BAB 1x /hari, kuning, khas

 Pola Aktivitas
- Sebelum hamil : - Ibu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci,
memasak.
- Selama hamil : - Ibu masih tetap melakukan pekerjaan rumah, tetapi mengurangi
pekerjaan yang berat.
 Aktivitas Seksual
- Sebelum hamil : - Tidak dilakukan pertanyaan.
- Selama hamil : - Tidak dilakukan pertanyaan.
 Personal Hygiene :
- Sebelum hamil : mandi 2x sehari, gosok gigi 2 x sehari,keramas 2x perminggu, ganti
baju 2x perhari
- Selama hamil : tidak ada perubahan pada personal hygiene
 Pola Kebiasaan :
- Sebelum hamil : ibu tidak pernah merokok, minum alcohol dan minum jamu
- Saat hamil : ibu tidak pernah merokok, minum alcohol dan minum jamu
 Keadaan psikososial :
- psikologi : ibu mengatakan khawatir karena tidak segera melahirkan
- Harapan ibu, bayinya segera keluar dan sehat.
- Sosial : hubungan ibu dan suami, keluarga dan tetangga baik.

A. PEMERIKSAAN FISIK DATA OBYEKTIF


1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
TB : 156
BB sebelum hamil : 49 kg
BB saat hamil : 60 kg
Tekanan darah :120/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,7 oC

RR : 20 x/menit

Lila : 28 cm

2.Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Hitam, tipis (tidak lebat), lurus tidak rontok, tidak berketombe

Muka : Tidak ada cloasma gravidarium, tidak oedem, pucat

Mata : Konjungtiva merah muda, seclera putih, dan penglihatan baik

Hidung : Tidak ada secret, simetris, titak polip.

Telinga : Simetris, tidak ada serumen, tidak ada kelainan pendengaran.

Mulut : bibir kering tidak pecah-pecah dan tidak stomatitis

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis

Dada : Simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi areola mamae , ada


colostrum, gerak nafas teratur, dan tidak sesak.

Abdomen : membesar sesuai dengan usia kehamilan, ada strie gravidarum, tidak
ada bekas operasi.

Vagina : tidak oedem dan tidak ada varises


Ekstermitas atas dan bawah : Tidak ada gangguan pergerakan, tidak varices dan tidak
oedem.

Anus : Tidak ada hemoroid, anus berlubang.

b. Palpasi
 Kepala : tidak ada benjolan
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid getah bening dan vena jugularis.
 Payudara : tidak ada benjolan, simetris dan putting susu menonjol
 Perut : - Leopold 1 : TFU antara pusat dan px (30 cm),
bagian yang teraba di FU teraba bulat dan lunak
- Leopold 2 : - Pada peut ibu sebelah kiri teraba keras, datar seperti
papan
-pada perut ibu sebelah kana teraba bagian- bagiab
terkecil janin.
- Leopold 3 : pada perut ibu bagian bawah teraba keras dan bulat
dan kepala janin sudah masuk PAP.
- Leopold 4 : Konvergen
- TBBJ : (TFU - 12)x 155 = (30 - 12)x 155 = 2790
c. Auskultasi
DJJ : 12 11- 11 (36x/ menit) kuat dan tedengar keras di baawah pusat sebelah kiri
d. Perkusi : reflek patella tidak di lakukan
e. Data penunjang
Hasil USG : 1 jr IU, FM +,∑ AK sedikit, plac corpus posterior
II. INTERPRETASI DATA
Dx : G1 Pооооо UK 42 minggu janin hidup tunggal intra uterine dengan post date
Ds : ibu mengatakan ini hamil anak pertama dengan UK 10 bulan 14 hari
Do : TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,4˚C
Rr : 20x/menit
TFU : 30 cm
Djj : 12-11-11
HPHT : 10-03-2009
TP : 17-12-2009
Masalah
Ibu mengatakan khawatir dengan menghadapi persalinan
Kebutuhan
- Pendekatan terapeutik
- Konseling tanda – tanda persalinan
III. DENTIFIKASI DIAGNOSA POTENSIAL
- Pada ibu terjadi inersia uteri dan perdarahan post partum
- Pada janin terjadi fetal distress
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN TINDAKAN SEGERA
- Konsultasi dengan dr. spesialis kandungan untuk menentukan terapi
dan tindakan selanjutnya.
V. INTERFENSI
Dx : G1 Pооооо UK 42 minggu janin hidup tunggal intra uterine dengan post date
Tujuan : setelah di lakukan asuhan kebidanan di harapkan ibu dapat masuk pada
inpartu.
Kritereia : - Adanya HIS semakin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
- Adanya pembukaan
- Dapat di sertai ketuban pecah
- Adanya terjadi pengeluaran lendir bercampur darah (bloody show)
Interfnsi :
1. Lakukan pendekatan dengan klien
R/ : menciptakan kondisis saling percaya antara klien/ keliuarga dengan
petugas kesehatan.
2. Jelaskan tentang kondisi ibu dan janin
R/ : Penjelasan yang detail akan memeberikan rasa tenang
3. Berikan dukingan pada ibu
R/ : Agar ibu sabar dalam menghadapi keadaan tersebut
4. Kolaborasi dengan dokter spesialis kanndungan
R/ : Pemberian terapi yang adekuat
5. Memeberikan OD pada ibu
R/ : untuk merangsang kontraksi uterus
6. Evaluasi tetesan oksitosin
R/ : untuk memaksimalkan kerja oksitosin dalam merangsang
Kontraksi uterus
7. Observasi TTV dan CHPB
R/ : TTV merupakan salah satu parameter untuk mengetahui kelainan
Tubuh.

VI. IMPLEMENTASI (PELAKSANAAN)


Tanggal/ Jam Pelaksanaan + Hasil Paraf

28 desember 2009 Melakukan pendekatan pada klien sehingga


klien merasa nyaman dan bersikap kooperatif
11.30 WIB
dengan petugas.
- Tindakan : 5 S (senyu, sapa, salam,
sopan,santun)
12.00 WIB
Menjelaskan tentang kondisi ibu dan janin
- Member tahukan bahwa tekanan darah
dan suhu ibu normal
- Memberitahukan bahwa keadaan janin
12.15 WIB ibu baik
Memeberikan dukungan pada ibu
- Memberikan motivasi
agar ibu tetap sabar
- Memebuat merasa
nyaman sehingga kecemasan berkurang
12.30 WIB Kolaborasi dengan dr. spesialis kandungan
- Pemberian infus
- Pemberian OD
- Memberikan motivasi
rujukan ke rumah sakit pada pasien
13.00 WIB
Memberikan OD pada ibu
- Cairan oksitosin 1 amp ke dalam cairan infus
RL yang di pasang pada ibu
- Mengatur tetesan 15 menit pertama, di
lanjutkan observasi tetesan
Observasi tetesan oksitosin
13.05 WIB
- 15 menit pertama, 8 tetes/menit
- 15 menit kedua, 12 tetes/menit
- 15 menit ketiga, 16 tetes/menit
- 15 menit keempat, 20 tetes/menit

Observasi TTV
16.00 WIB
- TD : 120/80 mmHg
-N : 88x/menit
-Rr : 20x/menit
-S : 36˚C
Melakukan observasi CHPB
- Cortonen : Djj 12-12-12
- HIS : (+) jarang
- VT : 2 cm, Eff 25 %
- Bandle : (-)
VII. Evaluasi
Tanggal 28 Desember 2009 Jam 19.00 WIB

Dx : G1 Pооооо UK 42 minggu janin tunggal hidup intra uterin letkep puki dengan post date

S : Ibu mengatakan jarang kenceng – kenceng dan belum keluar lender bercampur darah.

O : TD : 120/80 mmHg

N : 88x/menit

S : 36 ˚C

Rr : 20x/menit

 Palpasi
HIS : (+) jarang
 VT : 2 cm
 Djj : 12-12-12

A : G1P00000 UK 42 minggu janin tunggal hidup intra uterin letkep puki dengan post date

P : - Observasi TTV dan CHPB

- Kolaborasi dengan dr. spesaialis kandungan

- Bantu ibu mengatur posisi

- Menjelaskan keadaan janin untuk mengurangi kecemasan ibu


BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan


fisiologis yang terjadi pada wanita yang di dahului oleh peristiwa fertilisasi yang membentuk
zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai
proses persalinan (Netti Herlina, 2006), Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 m1nggu atau
9 bulan 7 hari) (Syaifuddin A, 2002:89). yang terjadi dari ovulasi, migrasi, spermatozoa, ovum,
konsepsi, dan pertumbuhan zigot, nidasi pada uterus, pembentukan plasenta serta tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba I, 1998:95)
2. Kehamilan lewat waktu (post date / post matur/
post term) adalah kehamilan yang berlangsung lebih lama dari 42 minggu dihitung berdasarkan
rumus Neegele dengan siklus haid rata-rata 28 hari. Faktor yang mempengaruhi adalah hormonal
yaitu kadar progesterone tidak dapat cepat turun walaupun kehamilannya telah cukup bulan
sehingga uterus terhadap oksitasin berkurang. Faktor lain adalah faktor herediter, karena
postmaturitas sering dijumpai pada keluarga tertentu.
3. Berdasarkan pengkajian pada Ny”A” G1Pооооо
UK 42 minggu dengan kehamilan post date di dapat bahwa tinggi fundus uteri ibu hamil tersebut
adalah 30 cm (jarak antara symphisis ke fundus)
4. Implementasi di berikan sesuai dengan intervensi
5. Terdapat masalah pada kehamilan Ny”A” dengan
kehamilannya yang leat waktu (post date) ibu merasa khawatir karna tidak segera melahirkan.
B. SARAN
 Untuk petuga kesehatan
Dalam melakukan oelayanan kesehatan sesuai dengan prosedur yang ada
 Untuk klien
Dalam kehamilan sebaiknya ibu selalu memeriksakan pada petugas kesehatan agar ibu
mengetahui keadaan tentang kehamilan
 Untuk mahasiswa
Dalam melakukan pengkajian sangatlah perlu di lakukan secara teliti untuk menghindari
kekeliruan dalam melakukan tindakan.
DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, F. Gary, dkk. 2005. Obstetri William Vol 1 jakarta : EGC

Manuaba , Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan
Keluuarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC

Mochtar Rustam. 1998 : Sinopsis Obstetri, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai