Anda di halaman 1dari 3

DIMENSI SOSIAL DAN BUDAYA ISLAM

Pegadaian Islam, BMT, Fungsi Lembaga Ekonomi Islam, Pentingnya Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara dalam Islam, dan Konsep Pembentuk Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
dalam Islam
Fetty Fauziyah Hidayat, 1706039143

Sumber : Buku Ajar MPK Agama Islam


Website Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
Penulis : Dosen Agama Islam UI
Bas
Data Publikasi : Buku Ajar MPK Agama Islam, Jakarta, Midada Rahma Press, 247
Bas. (2012, Oktober). Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Retrieved from Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama
RI: https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/posting/read/685-
postingreadkesadaran-berbangsa-dan-bernegara

Islam merupakan agama yang berperan dalam segala bidang kehidupan, termasuk
ekonomi. Di Indonesia, sudah banyak lembaga ekonomi yang menganut hukum Islam, salah
satunya pegadaian Syariah yang berjalan di atas dua akad transaksi syariah yakni:
a. Akad Rahn, yaitu akad yang menjadikan sesuatu barang yang berharga sebagai
jaminan hutang dengan dasar bisa diambil kembali oleh orang yang berhutang setelah
dia mampu menebusnya.
b. Akad Ijarah, yaitu akad pemindahan hak guna atas barang dan atau jasa melalui
pembayaran upah sewa (UI, 2017).
Kedua akad tersebut adalah contoh hukum Islam yang diterapkan oleh salah satu
lembaga ekonomi Islam di Indonesia.
Selain pegadaian Islam, BMT atau Baitul Mal wa Tamwil adalah contoh lain lembaga
ekonomi Islam di Indonesia. Terdiri atas dua istilah yakni baitul mal yang lebih mengarah
pada usaha pengumpulan dan penyaluran dana non profit (zakat, infak, dan shadaqah) serta
baitul tamwil yang lebih mengarah pada usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersil.
BMT adalah lembaga keuangan mikro yang bersifat terbuka dan independen yang
dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuhkembangkan bisnis usaha mikro dalam
rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin,
ditumbuhkan atas prakarsa dan modal awal dari tokoh masyarakat setempat dengan
berlandaskan pada sistem ekonomi yang salaam: keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan
(UI, 2017). Dibangunnya lembaga-lembaga ekonomi Islam tersebut tentu tidak lepas dari
fungsi yang ada di baliknya.
Pembentukan lembaga-lembaga ekonomi Islam memiliki fungsi yang tidak sedikit,
antara lain:
1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat (muslim) bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi berbagai masalah yang timbul dan
berkembang dalam masyarakat, terutama yang menyangkut pemenuhan kebutuhan
pokok mereka.
2. Memberikan pegangan kepada masyarakat bersangkutan dalam melakukan
pengendalian sosial menurut sistem pengawasan tingkah laku para anggotanya.
3. Menjaga keutuhan masyarakat (UI, 2017).
Fungsi-fungsi tersebut tentunya sangat berguna untuk kehidupan manusia, khususnya
muslim di Indonesia.
Selain bidang ekonomi, Islam pun berperan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Kesadaran berbangsa dan bernegara dalam Islam sangatlah penting agar negara
Indonesia tercinta tidak terjerumus ke jalan yang salah. Pemerintah bertanggung jawab
mengemban amanat untuk memberikan kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warganya.
Namun tidak hanya pemerintah saja, melainkan warga pun ikut ambil andil di dalamnya,
khususnya kaum muda. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada pemuda
merupakan hal penting karena pemuda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat
dipisahkan dari perjalanan bangsa. Penurunan kesadaran akan berbangsa dan bernegara akan
menyebabkan sebuah negara jatuh dan terpuruk. Penurunan tersebut antara lain: penggunaan
narkoba, free sex, minum-minuman memabukkan, dan lain-lain (Bas, 2012). Selain dilarang
oleh negara, hal-hal tersebut pun dilarang dalam Islam. Oleh karena itu, kesadaran akan
pentingnya berbangsa dan bernegara amatlah diperlukan.
Untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, diperlukan berbagai konsep
pembentuk yang terdiri atas nilai dan faktor pembentuk kesadaran tersebut. Nilai-nilai yang
harus dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara antara
lain:
1. Cinta tanah air
Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu dicintai. Kesadaran bela negara
yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan warganya kepada tanah
airnya sendiri. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara mengetahui sejarah negara,
melestarikan budaya-budaya yang ada, menjaga lingkungan, dan tentunya menjaga
nama baik negara.
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap yang harus sesuai dengan
kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya.
Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan
atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat
nasional mauapun internasional.
3. Pancasila
Ideologi negara Indonesia merupakan hasil perjuangan para pahlawan sungguh luar
biasa, pancasila bukan hanya sekadar teoritis dan normatif saja, melainkan juga
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman
yang ada di Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-lain.
Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap ancaman, tantangan, dan
hambatan.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara
Dalam wujud bela negara tentu saja harus rela berkorban untuk bangsa dan negara,
misalkan mengikuti berbagai lomba untuk mengharumkan nama bangsa.
5. Memiliki kemampuan bela negara
Kemampuan bela negara dapat diwujudkan dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet,
bekerja keras dalam menjalan profesi masing-masing. Kesadaran bela negara dapat
diwujudkan dengan cara ikut dalam mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi
bagian dari siskamling, membantu korban bencana, menjaga kebersihan minimal
kebersihan tempat tinggal sendiri, mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh
besar bagi generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar perorangan atau antar
kelompok, cinta produk dalam negeri dan mengurangi impor barang dari luar negeri,
dan lain-lain.
Selain itu, terdapat pula faktor-faktor pendukung kesadaran berbangsa dan bernegara,
antara lain:
1) Tingkat ke-amanahan seorang pejabat.
2) Pemerataan kesejahteraan setiap daerah.
3) Keadilan dalam memberikan hak dan kewajiban kepada seluruh rakyat.
4) Kepercayaan kepada wakil rakyat atau pemerintahan.
5) Tegasnya hukum dan aturan pemerintahan.
6) Rasa memiliki dan bangga berbangsa Indonesia.
7) Menyadari bahwa berbangsa dan bernegara yang satu.
8) Mengetahui lebih banyak nilai positif dan kekayaan bangsa (Bas, 2012).
Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sangatlah penting agar negara tersebut tidak
terjerumus ke jalan yang salah. Salah satu caranya yakni dengan memiliki kesadaran akan
berbangsa dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai