Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banjir merupakan salah satu bencana alam yang terjadi di banyak kota di dunia dalam
skala berbeda, dimana air dengan jumlah berlebih berada di daratan yang biasanya kering.
Pengertian banjir, yaitu berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap. Hal-hal tersebut
dapat terjadi karena jumlah air di sungai, danau atau daerah aliran air lainnya melebihi
kapasitas normal akibat akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga meluber (Anies,
2017).
Banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di atas normal, sehingga sistem
pengaliran air yang terdiri dari sungai, anak sungai serta sistem saluran drainase dan kanal
penampung air buatan yang ada tidak mampu menampung akumulasi air hujan tersebut
sehingga meluap (Umar, 2013). Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi, yang berkisar
antara 2000-3000 mm / tahun, sehingga banjir mudah terjadi selama musim hujan, yang
antara bulan Oktober sampai Januari. Ada 600 sungai besar yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia yang kondisinya kurang baik dan tidak dikelola dengan baik sehingga
menyebabkan banjir (Findayani, 2015).
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah pada pembuluh
darah arteri yang terdiri dari tekanan sistolik diatas 130 mmHg dan diastolic Diatas 90
mmHg. Saat ini, hipertensi masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia yang
menyebabkan timbulnya penyakit kardiovaskuler, penyakit ginjal, stroke, penyakit jantung
koroner dan penyakit lainnya (Kemenkes RI, 2013).
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2015 melaporkan bahwa PTM
membunuh 40 juta orang setiap tahunnya atau setara dengan 70% kematian di seluruh dunia.
Penyakit kardiovaskular menjadi penyebab terbanyak kematian akibat PTM atau 17,7 juta
orang setiap tahun, diikuti oleh kanker sebesar 8,8 juta, penyakit pernafasan sebesar 3,9 juta,
dan diabetes sebesar 1,6 juta (WHO, 2017).
Data Global Status Report on Noncommunicable Diseases menyebutkan 40% Negara
ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi, sedangkan negara maju hanya 35%.
Kawasan Asia Tenggara, terdapat 36% orang dewasa yang menderita hipertensi dan telah
membunuh1,5 juta orang setiap tahunnya. Jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat
tajam, diprediksikan pada tahun 2025 sekitar 29% atau sekitar 1,6 miliar orang dewasa di
seluruh dunia menderita hipertensi (Netha, 2018)
Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2013 prevalensi
hipertensi di Indonesia yang didapat melalui pengukuran pada umure”18 tahun sebesar
34.1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%), serta diikuti kalimantan Timur (37%), jabar
(34.1%). Prevalensi hipertensi di Indonesia yang didapat melalui tenaga kesehatan sebesar
9,4%, yang di diagnosis tenaga kesehatan atau sedang minum obat sebesar 9,5%. Jadi, ada
0,1 % yang minum obat sendiri. Hal ini menandakan bahwa masih ada kasus hipertensi di
masyarakat yang belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan kesehatan. (Kemenkes RI,
2018).
Menurut Data (Riskesdas, 2018), penyakit hipertensi di Hulu sungai tengah
menduduki peringkat pertama dengan prevalensi 52. Angka tersebut merupakan angka
tertinggi dikalimantan selatan. Tingginya kasus hipertensi disebabkan perilaku gaya hidup
dan pola makan yang tidak seimbang. Tingginya angka kejadian hipertensi pada lansia
menuntut peran tenaga kesehatan untuk melakukan pencegahan dan upaya promosi
kesehatan, serta melakukan kunjungan keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
Hasil pengkajian yang dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2021 di Alat RT 004
terdapat banyak warga yang mengalami Hipertensi. Dari hasil pengkajian kami dengan salah
satu keluarga faktor penyebab hipertensi adalah warga tidur selelalu tengah malam dan tidur
tidak pernah nyenyak karena jika hari hujan warga masih sedikit trauma dan berjaga
sehingga waktu untuk tidurpun sangat kurang dan warga juga sering mengkonsumsi ikan
asin.
Peningkatan tekanan darah arteri dapat meningkatkan resiko terjadinya gagal ginjal,
penyakit jantung, pengerasan dinding arteri yang bisa disebut juga terjadinya stroke.
Komplikasi ini sering berakhir menjadi kerusakan atau kematian. Oleh sebab itu diagnosis
dari hipertensi harus dideteksi sedini mungkin untuk menghindari berbagai komplikasi
tersebut (Shanty, 2011)
Berasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik melakukan implementasi
keperawatan pada kasus hipertensi dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang
hipertensi dan mengontrol hipertensi dengan terapi komplementer dengan memanfaatkan
tanaman di sekitar untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan implementasi dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi
dan mengontrol hipertensi dengan terapi komplementer dengan memanfaatkan tanaman
di sekitar untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.
2. Tujuan Khusus
a. Melaksanakan pengkajian pada pasien dengan Hipertensi
b. Menyusun perecanaan keperawatan pada pasien dengan Hipertensi
c. Melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan Hipertensi
d. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan pada pasien dengan Hipertensi
e. Mendokumentasikan hasil implementasi dengan baik dan benar
f. Melakukan pengobatan Hipertensi dengan terapi komplementer pada penderita
hipertensi
C. Manfaat
1. Bagi Instansi
a. Instansi Pendidikan
Pendidikan dapat lebih mempersiapkan mahasiswanya baik dari segi teori,
keterampilan maupun mental dalam menghadapi pasien agar dapat memberikan
konstribusi yang maksimal bagi peningkatan status kesehatan lain, khususnya pada
pemberi implementasi keperawatan dalam mengatasi Hipertensi.
b. Instansi Kesehatan
Puskesmas setempat dapat memberikan pelayanan khususnya bagi pasien yang
memiliki kendala untuk datang ke fasilitas kesehatan sehingga puskesmas tersebut
dapat dikenal lebih unggul dalam segi pelayanan kepada pasien.
2. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat lebih memahami dan mengerti, serta mampu mengaplikasikan
tindakan keperawatan khususnya pada pasien Hipertensi sesuai teori yang telah di
pelajari di pendidikan.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai salah satu informasi tentang faktor dan tanda gejala terjadinya penyakit
Hipertensi sehigga masyarakat lebih tahu tentang pencegahannya, serta menjadi sumber
acuan dalam penanganan awal dan mengidentifikasi gejala dini Hipertensi yang di
sebabkan oleh beberapa faktor.

Anda mungkin juga menyukai