Anda di halaman 1dari 17

GASTRITIS GERD HEPATITIS A

Ax  nyeri perut epigastrium, ulu hati terus menerus  Nyeri/rasa tidak enak di epigastrium/retrosternal bagian  gejala prodromal : demam, lemah lesu (sebelum muncul
RPD terlokalisir bawah, dapat menjalar ke leher. jaundice)
RPK  rasa terbakar Nyeri rasa terbakar (heartburn).  onset mendadak
 mereda/memburuk dg makan  Gejala disfagia (kesulitan menelan makanan) mata & kulit kuning
 rasa penuh setelah makan  Mual penurunan nafsu makan
mual muntah  Regurgitasi Rasa pahit atau asam di lidah. nyeri otot sendi
mual muntah
kembung, sendawa  Odinofagia (rasa sakit saat menelan makanan) : jika sdh
warna urin seperti teh (-
 lemas ulserasi esofagus yg berat
/+)
 frekuensi kambuh kambuhan  Nyeri dada non-kardiak
 tinja dempul (-/+)
 tanyakan FR : kopi, terlambat makan, makan pedas,  Suara serak
 FR : higenitas buruk, bergantian alat makan, kebiasaan makan
rokok, stress, alkoholisme, penggunaan obat  tanyakan FR : merokok, alkohol, obesitas, kopi, kebiasaan tidur sembarangan
steroid/NSAID setelah makan, tidur lebih enak dengan bantal tinggi riwayat serupa di keluarga, lingkungan sosial (+)
 pernah menderita sebelumnya (kambuh kambuhan) onset keluhan perlahan dan semakin memburuk
Ulkus gaster : pain food pain  diperburuk dengan posisi berbaring, makan porsi besar
Ulkus duodenum : pain food relief  riwayat serupa di keluarga (+)
Px Antropometri KU : baik/tampak kesakitan Kesadaran :CM
Fisik KU : baik/tampak kesakitan KU : baik/tampak kesakitan Kesadaran :CM VS : TD DBN
Kesadaran : CM VS : TD DBN S : DBN S : Febris R : DBN
VS : dbn R : DBN N : DBN N : DBN/meningkat Status generalis kepala : sklera ikterik
K/l : tanda anemis Status Lokalis : Abdomen inspeksi DBN Abdomen : inspeksi
(pada ulkus) Auskultasi : bising usus normal/meningkat Palpasi : nyeri DBN/pembesaran organ hepar Auskultasi : bising usus
Status Lokalis : Abdomen inspeksi tekan epigastrium normal/meningkat
DBN Perkusi : timpani Palpasi : hepatomegali (+/-)
Auskultasi : bising usus normal/meningkat)
Palpasi : nyeri tekan epigastrium
Perkusi : timpani/hypertimpani
Penu  Biasanya tdk diperlukan kecuali gastritis kronis
njan g Pada ulkus  Endoskopi, Radiologi (Biasanya tdk diperlukan kecuali  Darah: leukositosis, Bilirubinemia
 Darah rutin (jika perlu) : eritrosit turun, hb turun terdapat tanda2 hematemesis atau melena)  Lab urin : warna spt teh, bilirubin urin
 Urease Breath Test  Darah rutin (jika perlu)  SGOT SGPT (>2x normal tertinggi), urinalisis
 Endoskopi  Serologi Hepatitis: IgM AntiHAV (+)
 Kultur H. Pylori
DD GERD, Ulkus peptikum Angina pektoris, ulkus peptikum
Hepatitis B, Hepatitis C, Sirosis hepatic

BBM (princessa)
Jika tdk ada tanda bahaya:
R/tab ranitidin 150 mg No XX s 2 dd PPI 14 hari jika membaik  coba stop  relaps  PPI lg
tab I R/tab lansoprazol 30 mg No XXVIII Tirah baring!
R/tab lansoprazol 30 mg No XX Asupan cairan dan kalori adekuat Tx simptomatik
s 2 dd tab I ATAU
s 1 dd tab I (30-60 mnt ac) R/tab ibuprofen 400 mg No X
Ibu hamil s 2 dd tab I pc (demam)
Tx R/tab omeprazol 20 mg No XXVIII
s 2 dd tab I
Ulkus R/tab domperidon 10 mg No X
Obat di atas ditambah jika perlu tambahkan terapi simptomatik untuk mual s 3dd tab I prn
R/ syr sucralfate 500mg/5ml fl NO I
S 4 dd 1 c R/Lansoprazol 30 mg
S2 dd tab 1
Jika terbukti infeski H.pylori 14 HARI :
R/tab lansoprazol 30 mg No XX
s 2 dd tab I
R/tab amox 1000 mg No XIV
s 2 dd tab I
R/tab klaritromisin 500mg No XIV
S 2 dd tab 1

BBM (princessa)
Ileus
Peritonitis Perdarahan GI Apendisitis
Paralitik Obstruktif
Ax Utama perut kembung, TANPA nyeri Nyeri abdomen kolik Utama Nyeri hebat abdomen, Atas : hematemesis, melena, muntah berwarna coffee M : Migrasi nyeri
kolik abdomen paroksismal Distensi abdomen Mual terus-menerus selama beberapa jam ground A : Anorexia
Anoreksia Mual, muntah muntah terlokalisir/ tersebar di seluruh Bawah : hematoskezia N : Nausea & Vomit
hijau Obstipasi Tidak bisa kentut abdomen Keluhan lain : mual, nyeri epigastrik, sinkop T : Tenderness RLQ (2)
Tdk flatus dan BAB Berdasarkan letak : Riwayat terapi = NSAID, Obat rematik, jantung, R : Rebound Pain
- distal : dominan nyeri & nyeri semakin kuat saat bergerak stroke E : Elevasi Temp
RF: pasca OP, distensi jalan, bernafas, batuk, atau Kebiasaan =.Alkohol, Rokok, Jamu-jamuan L : Lukositosis (2)
pankreatitis, kerudakan - proksimal : dominan mual mengejan RPD =Penyakit hati kronis sirosis hepar (Faktor S : Shift to the left (WBC)
medspin, hipokalemia, muntah predisposisi), Riwayat dispepsia gastritits ulkus
SLE, DM, narkotika, Gejala sistemik : peptik, Riwayat peny. Ginjal, Riw DM,stroke, >7 : app
antihistamin, RF : hernia, perlekatan usu, pasca - Demam PJK, arthritis, Riwayat trauma pedarahan di 5-7 : suspek
antikolinergik, infeksi, OP laparotomi, tumor - Mual muntah tempat lainnya, Riwayat muntah-muntah sebelum <4 : bukan
iskemia usus - Mencret, sakit terjadinya hematemesis (sindrom mallori weiss)
- Sulit bernapas cairan dalam
abdomen
Fisik RR bisa meningkat Px abdomen 1. KU kesakitan Utama : hemodinamik, pernapasan, kesadaran, Tampak kesakitan. Suhu febris.
Px abdomen Inspeksi distensi 2. Kesadaran letargik tanda anemia dan dehidrasi, tanda stigmata sirosis PALPASI
Inspeksi distensi abdomen abdomen & darm 3. Vital sign : hato 1. Mc. Burney (+)
Auskultasi: bising usus ↓ / hilang contour Demam,Takikardi, KU, kesadaran dan VS bergantung pada banyak 2. Nyeri tekan lepas / tanda Blumberg
Perkusi Auskultasi high-pitched bowel sound / takipnea,Hipotensi atau tidaknya perdarahan (+)
timpani/hipertimpani metallic sound, darm stay form 4. Px abdomen 3. Defens muskuler (+)
Palpasi perasaan tidak enak pada perut Perkusi redup Inspeksi Distensi abdomen Head to toe = mencari gejala 4. Rovsing sign (+)
Palpasi nyeri Auskultasi ↓bising usus / menghilang penyebabnya dan tanda 5. Psoas sign (+)
RT : feses keluar/muncrat Perkusi Hipertimpani di abdomen, anemia/syok 6. Obturator sign (+)
Pekak di hepar menghilang 7. Tenhorn sign (+)
Palpasi Nyeri tekan +, nyeri tekan lepas Rectal toucher identifikasi perdarahan pada 8. Rectal Touche: Nyeri pada arah pukul
abdomen rectal atau colon (ex: hemoroid/ca recti) 10/11: APP Pelvika
Defans muscular / rigiditas / perut 9. Dunpy sign (+). Nyeri bertambah
papan NGT untuk melihat aspirat saat batuk
5. Rectal Toucher a. Aspirat putih = perdarahan tidak aktif
- Nyeri di semua arah b. Aspirat merah = kemungkinan perdarahan
- Tonus sfingter ani ↓ masif  evaluasi endoskopik segera &
- Ampula rekti berisi udara ICU

BBM (princessa)
Px 1. Darah lengkap 1. Darah lengkap Layanan primer tidak ada Saluran cerna atas Px. Lab Leukositosis
pe - Leukosit, Hb, HMT, eritrosit bisa - Leukosit, Hb, HMT, eritrosit 1. Darah rutin a. BUN Kreaetinin
nu ada tanda infeksi bisa ada tanda infeksi - Leukositosis  Atas = > 35 mg/dl CT-Scan Diameter anteroposterior
nja 2. Kadar elektrolit serum 2. Kadar elektrolit serum bisa 2. Amilase  Bawah = < 35 mg/dl appendix > 7mm
ng bisa hypokalemia hypokalemia (karena muntah) - ↑ : perforasi + kebocoran sekresi b. Elektrolit akan terjadi penurunan
3. Kimia darah fungsi ginjal (BUN, 3. Kimia darah fungsi ginjal (BUN, pancreas ke cairan asites elektrolit (Na, K, Cl) Appendicogram Bubur barium setelah 12
kreatinin), SGOT SGPT tergantung kreatinin), SGOT SGPT 3. Bilirubin c. Darah lengkap indikasi pedarahan jam tidak mengisi appendix.
kausatif tergantung kausatif - Bilirubin asites > serum : perforasi d. Endoskopi lihat sumber pedarahan
4. Radiologis 3 posisi (datar, tegak, 4. Radiologis 3 posisi (datar, tegak, bilier USG: Gambaran “Donate sign”
lateral decubitus) air fluid level lateral decubitus) air fluid level 4. Radiologis Saluran cerna bawah
LINE UP (segaris) dilatasi usus stepladder (POSISI ERECT) - Posisi datar + tegak udara a. Endoskopi (kolonoskopi)
halus dan besar secara berbarengan, herring bone (posisi supine) bebas, RINGLER SIGN tentukan suber pedarahan
udara masih mencapai rectum 5. EKG hypokalemia 5. USG asites b. Angiografi bila perdarahan berat, bisa
5. EKG hypokalemia diinduksi dengan heparin atau
streptokinase terlebih dahulu untuk
stimulasi pendarahan dapat temukan
sumber pedarahan
c. Darah lengkap

- General care puasa Stabilkan hemodinamik: iv line, O2 sungkup/kanula, 1. Appendektomi laparoskop (insisi
TX - Correction of fluid, electrolyte, and acid-base imbalance kateter urin, monitor 4 parameter, NGT McBurney) /terbuka (insisi
 Jika kondisi umum baik 2,5-3 L/hari 0,9% NaCl / RL Tirah baring Gridiron/Rocky Davis): DEFINITIF
 Jika syok pertahankan TD > 100/60 Puasa/diet hati/lambung 2. Pre operatif Antibiotic dan
 Hypokalemia infus KCl a. PPI (setelah stabil sebelum endoskopi) Analgetic/Antispasmotik (kalo udah
< 10 mEq/jam b. Sitoprotektor sukralfat 3-4x1 gram dirujuk)
- Pasang kateter monitor urin output selama 24 jam c. Antasida 3. NGT untuk dekompresi
- Abdominal decompression  NGT Rujuk spesialis penyakit dalam/gastroenterologist, 4. Posisi fowler atau anti
- Rujuk Sp.B radiologist intervensional, dan ahli bedah/bedah tredelenburg
- diges f 5. Rujuk Sp.

BBM (princessa)
RUQ PAIN Kuning Tidak kuning
Koledokolitiasis Kolangitis Kolelitiasis Kolesistisis
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4188892/pdf/WJG- http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/download/27/24 (PPK)
20-13382.pdf
Keluhan Nyeri kolik kuadran kanan atas/epigastrium menjalar ke bahu 50% asimtomatik Nyeri kolik kuadran kanan Nyeri kolik (+/-) kuadran kanan
kanan,intermittent jaundice, pale stools, dark urine, flatulens, mual Nyeri kolik (+/-) perut kanan atas, gatal (gejala spesifik hepar), lemas, atas/epigastrium menjalar ke atas/epigastrium menjalar ke bawah
dipicu santan/makanan besar/makanan berlemak kuning, demam, bawah angulus scapula dextra, angulus scapula dextra, bahu kanan
\ steatorrhea bahu kanan atau sisi kiri selama atau sisi kiri selama 30-60 menit.,
RF :makan tidak teratur, 4 F (female, fat, forty, fertile) Mual, muntah 30-60 menit., demam(sebenernya demam, flatulens, mual dipicu
Makanan bersantan memicu kalo cuma batu ga bikin demam santan/makanan besar/makanan
RF :makan tidak teratur, 4 F (female, fat, forty, fertile) tp kan biasanya kalo ada benda berlemak
asing gt kan jadi infeksi gitu ya Kuning +/-
jd seringnya demam), flatulens, Kronik :
mual dipicu santan/makanan Gangg pencernaan menahun
besar/makanan berlemak Serangan berulang tdk mencolok
Mual muntah tidak tahan makanan
berlemak
Nyeri perut tdk jelas + sendawa

RF :: wanita, >40 th, makanan


berlemak, riwayat sebelumnya
Px Fisik KU // VS : hipertensi // Antropometri KU :kesakitan// VS : hipertensi, febris // Antropometri KU // VS : dbn // Antropometri KU // VS : febris // Antropometri
Head to toe Head to toe Head to toe Head to toe
mata : sklera ikterik mata : sklera ikterik Abd : : nyeri tekan dan tanda Abd : nyeri tekan dan tanda peritonitis
skin : kuning skin : kuning peritonitis lokal, murphey - lokal, murphey +
Abd : murphey -, nyeri tekan - Abd : murphey +, nyeri tekan +
Px Bilirubin meningkat  Leukositosis ALP meningkat Leukositosis
Penunjang ALP meningkat  USG penebalan dinding sal. Empedu USG accoustic shadow USG penebalan dinding kantong
USG transabd accoustic shadow, dilatasi bile duct (normal 5-  Kolangiografi: striktur dan dilatasi multifokal dari duktus empedu
11mm) biliaris intra dan ekstrahepatik
Predictors of choledocholithiasis  Fosfatase alkalin dan aminotransferase bisa meningkat bisa
“Very strong” normal
CBD stone on transabdominal US, Clinical ascending cholangitis,  Bilirubin high/normal
Bilirubin > 4 mg/dL
“Strong”
Dilated CBD on US (> 6 mm with gallbladder in situ), Bilirubin
level 1.8-4 mg/dL
“Moderate”
Abn liver biochemical test other than bilirubin, Age older than 55
years, Clinical gallstone pancreatitis
Tatalaksana IV line NaCl 0,9%, Puasa, Intinya : Rujuk Sp.Pd R/Inj Ketorolac amp No I
Bed rest, Ranap R/ Inj Seftriaxon 1g fl No I S Imm
S Imm

BBM (princessa)
BBM (princessa)
DIARE
1. KLASIFIKASI :
Akut (mendadak, berlangsung hingga 14 hari (umum <1mgg)
Kronik (lebih dari 14 hari)

2. Pemeriksaan pada diare

3. Rehidrasi

BBM (princessa)
CAIR + DARAH (DISENTRI)
Amoeba BASILER

K Feses disertai darah (tidak bercampur, cuma ditepi2 feses—merah gelap) (≤10x/hari) Lebih sering menyerang anak-anak
E Volume sedikit, berbau busuk
L Nyeri perut hebat (kolik) (saat BAB saja sakitnya), mual muntah Nyeri perut setiap saat (tenesmus) kram perut
U Gejala konstitusional (-) :demam hanya ditemukan pada 1/3 kasus Feses bercampur dengan darah dan lendir
H Diare dengan lendir dan darah dalam tinja, volume banyak, frek >10x/hari
A Disentri Ameba Berat-> bau amis
N  lebih berat dibanding 2 gejala diatas;
 darah banyak  Demam (>39C), kejang, letargis
 lebih dari 15x/hari,  Defekasi sedikit-sedikit dan terus menerus
 demam tinggi  Kram di perut dan nyeri saat BAB
Disentri ameba kronik->  Muntah-muntah
 serangan-serangan diare diselingi dg periode normal atau tanpa gejala;  Sakit kepala
 Serangan diare biasanya terjadi karena kelelahan, Gejala pada keadaan sedang :
 demam  Tinja masih lebih berbentuk dan mungkin mengandung sedikit darah/lendir

Px fisik KU: sakitsedangs/dlemah Kesadaran: compos mentis VS: dbn, febris KU: sakit sedang s/d lemah Kesadaran: compos mentis atau letargis VS: dbn, febris
Head to toe : tanda dehidrasi, anemia Head to toe : tanda dehidrasi, anemia
- Abdomen: a. Abdomen : Nyeri
Inspeksi:tampakdatar, tdk ada sikatrik tekan perut sebelah kiri,
Auskultasi : peristaltik usus meningkat abdomen cekung (+)
Perkusi :timpani
Palpasi : supel, tdk ada nyeri tekan, tdk ada
pembesaran hepar dan lien

BBM (princessa)
Px  Laboratorium Pemeriksaan feses rutin mikroskopis:
penunjang - Leukositosis tanpaeosinofilia  Feses/Tinja-> adanya bentuk tropozoit basil gram negatif yang bergerombol
- Peningkatan phosphatase dan kista Leukosit PMN
- Peningkatan kadar transaminase dan  Stoolexamination -> intestinal parasites feses makroskopis: tinja campur
-> eosinophilia -> pada Entamoeba darah dan lendir
bilirubin Endoskopi:Mukosa hemoragik yang terlepas dan ulserasi.
- Penurunan albumin dan anemia didapatkan charcot leyden crystal
px darah lengkap: leukositosis, neutrofilia
 Mikroskopik  Endoskopi : ulkus menggaung

TATALA awalnya sama 1-4 1. Mencegah terjadinya dehidrasi


KSANA antimikroba: Metronidazol 3x500 mg selama 3-5 hari. 2. Tirah baring
1. infeksi usus asimtomatik 3. Dehidrasi ringan sampai sedang dapat dikoreksi dengan cairan rehidrasi oral
Diloksanid furoat (furamid) 7-10 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis, selama 7-10 4. Bila rehidrasi oral tidak mencukupi dapat diberikan cairan melalui infus
hari. 5. Diet, diberikan makanan lunak sampai frekuensi BAB kurang dari 5 kali/hari, kemudian diberikan
2. Infeksi usus ringan sampai sedang makanan ringan biasa bila ada kemajuan.
Metronidazol (flagyl) 15 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis, selama 10 hari. 6. Farmakologis:
3. Infeksi usus berat dan abses amuba hati a. Antibiotik.
Metronidazol 50 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis, peroral atau Cotrimoxazole 10 mg/kgbb/hari (dibagi 2 dosis)
intravena, selama 10 hari
 Jika setelah 2 hari pengobatan menunjukkan perbaikan terapi diteruskan selama 5 hari.
 Bila tidak ada perbaikan, antibiotik diganti dengan jenis yang lain
 Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari @3 hari
*KI : ibu hamil & anak
 Azithromisin 1 gram dosis tunggal

KOMPLI local: perdarahan, striktura, amoebic appedindicitis, perforasi, amoeboma 1. Bacteremia


KASI  extraintestinal: abses hati,abses otak,abses paru, amoebiasis organ genital, amoebiasis kulit 2. Haemolytic uremic syndrome (HUS)
3. Arthritis
4. Stenosis
5. Toksik mega kolon
6. Prolapse rektal
PROGNO  baik-> kasus tanpa komplikasi pada umumnya dubia ad bonam Tergantung kondisi pasien saat datang
SIS Umumnya bonam

BBM (princessa)
EDUKASI  penularan dpt dicegah dan dikurangi dg kondisi lingkungan dan diri yang bersih-> membersihkan tgn dengan sabtun, suplai air yg tidak terkontaminasi, penggunaan jamban yang bersih
PENGOB  keluarga ikut berperan dlm mencegah penularan juga (sama)
ATAN  keluarga ikt menjaga diet pasien dg memberikan makanan lunak 5x/hri, kemudian diberikan makanan ringan biasa bila ada kemajuan
 Cuci sayur atau buah sampai bersih sebelum dikonsumsi.
 Cuci peralatan masak sampai bersih sebelum digunakan.
 Rebus air hingga mendidih sebelum diminum.
 Jangan mengonsumsi susu atau produk olahannya, seperti keju, tanpa dimasak atau dipasteurisasi terlebih dahulu.
 Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang tidak terjamin kebersihannya, misalnya makanan yang dijual di pinggir jalan.

INDIKAS pasien dg kasus berat perlu di rawat intensif dan konsul ke sp.PD
I
RANAP

BBM (princessa)
CAIR BERLENDIR BERLEMAK BERMINYAK
Kolera Rotavirus Giardiasis
KELUHAN - Feses menjadi cairan putih keruh (seperti air cucian beras)-> Feses cair, Bau langu Konsistensi cair, feses dilapisi lemak berminyak (steatorea) jadi sulit disiram, berbau
bila feses diendapkan akan mengeluarkan gumpalan2 putih Warna kuning kehijauan busuk
Bau amis atau manis menusuk frekuensi 10x per hari
Defekasi terus menerus dengan volume banyak dan berair+mukus Dapat ditahan, kalau keluar muncrat atau proyektil
 Mual
Manifestasi:  Muntah  Nausea dan anoreksia
 Tanda kehilangan cairan  Kehilangan selera makan  Demam ringan, Menggigil
 Muntah tanpa mual  Nyeri perut  Distensi abdomen (perut penuh gas)/kembung:
Kejang otot(fibrilasi, fasikulasi kejang otot  Abdominal gurgling
kronis)
 Sering bersendawa
 Unpleasant taste dilidah
 Upper or mid-epigastric cramps
 Sakit kepala, Mialgia
PX FISIK KU: lemah, lunglai, tak berdaya Kesadaran:CM, Pemeriksaan fisik menurut Buku KU: Lemas, Kesadaran: Compos mentis
padaanak2 bisa sampai kejang sentral dan stupor Saku Pelayanan Kesehatan VS, Tanda dehidrasi
karena hipoglikemia Anak: Antropometri : BB menurun
VS: takikardi, takipneu, TD 1. Cari adanya tanda Px Fisik Kepala : dbn Leher : dbn Thoraks : dbn
hipotensi/dbn, suhu subfebris dehidrasi
Tanda dehidrasi 2. Periksa apakah ada Abdomen : Distensi, kembung, timpani, peristaltic
PxFisik:( darahdalam tinja menurun
a. Kepala suara menjadi serak seperti suara bebek 2. Mencaritanda-tanda gizi buruk
manila (VoxCholerica) 3. Mencariapakah ada perut kembung
b. Thorax: dbn Antropometri, head to toe
c. Abdomen:
Inspeksi perut tampak cekung
auskultasi peristaltik usus lemah atau tidak ada
karena hipokalemia

BBM (princessa)
PX a. Pxfeses:didapatkanfesessepertiaircucian beras Rotavirus tidak bisa didiagnosis secara akurat melalui FESES RUTIN (fase diagnostic)
PENUNJAN b .GoldstandardengankulturpadamediaTCBS manifestasi klinis, karena gejala& tandainfeksirotavirus 1. Kista : Oval, dindingtipis& kuat, berinti 4, curved axoneme
G (Thiosulfate CitrateBilesalt Sucrose)untuk mengidentifikasi secaraklinis tidak dapat dibedakan dari etiologi yang
serogroup dari V. cholerae O1/O139 lain. Diagnosis rotavirus dibuat berdasarkan klinis &
epidemiologi, namun ada beberapa pemeriksaan penunjang
yang dapat dilakukan, yaitu:
 Tes aglutinasi lateks/ELISA .2. Tropozoit : Berflagel, bentuklaying- layang(pearshaped), berinti2 dan 2 aksonom.

Pemeriksaanpenunjanglainuntuk mengetahui
c. Rapid Test -> bisa digunakan untuk deteksi cepat tetapitidak spesifik kondisiumumpasien:
dansensitif. Pemeriksaanelektrolit(berkaitan dengan derajatdehidrasi)

Tatalaksanna Umumnya bersifat ringan dan sembuh cepat dengan sendirinya sembuh sendiri ->Tx definitive Prinsip :
melalui rehidrasi dan obat antidiare.
R/Loperamid 4 mg tab No X - Rehidrasi
Antimikroba, antara lain: S 2 dd tab 1
a. Siprofloksasin 2 x 500 - Zinc , multivitamin, mineral
diare akut, dosis awal 4 mg diikuti dengan 2 mg
mg/hari setiap setelah buang air besar hingg maksimal 5 - Diet adekuat
selama 5-7 hari
. Trimetroprim/Sulfametoksazol
hari; dosis lazim 6-8 mg sehari; Dosis tidak - Antibiotik
melebihi dari 16 mg sehari. ANAK di bawah 4
- 800 2x 1 tablet/hari.
tahun, tidak dianjurkan, 4-8 tahun 1 mg 3-4 kali - Metronidazole 3x500mg, slm 5 hri
Tetra 4x500 5 hari
Anak : 12,5mg/kgBB dibagi 4 dosis selama 3 hari sehari hingga maksimal 3 hari, 9-12 tahun 2 mg 4 - Tinidazole single dose 50mg/kgbb, PO maksimal dosis 2 gram
kali sehari hingga maksimal 5 hari. Diare kronik
pada dewasa, dosis awal 4-8 mg, diikuti 2 mg
setiap buang air besar. Dosis tidak melebihi dari 16
mg sehari. Pemberian harus dihentikan bila tidak
ada perbaikan selama 48 jam.

BBM (princessa)
DIARE
E.COLI
ETEC EHEC EIEC EPEC
Khas Feses wathery diarrhea (mirip kolera tp Diare berdarah dengan mukus BLOODY DIARRHEA DISERTAI LENDIR (kyk watery, sometimes bloody
lebih ringan) eksplosif, banyak disentri) atau dysentery-like diarrhea
++++, hingga 10x sehari tanpa warna merah-hijau
adanya darah ataupun lendir putih
kekuningan
berbau

Keluh Travellers diarrhea dan Weanling RF : konsumsi daging undercooked, Pasien biasanya akan mengalami demam, nyeri abdomen Inflamasi minimal
an diarrhea(diare pada balita yang sayuran dan buah mentah yg tdk bersih disertai muntah dengan tenesmus selama ± 5-7 hari Jarang demam
baru disapih dari ASI sehingga Reaksi inflamasi intense dapat severe inflammation
balitatsb kekurangan fungsi menyebabkan nyeri abd severe
protektif dari ASI)
no inflammation,
no fever
Manifestasi Masa inkubasi : 1- 2 hari Masa inkubasi: 2-10 hari Mirip shigella, tp lbh jarang demam - Demam jarang
klinis Diare air Demam / tidak - Diare osmotic non inflamasi +++
Dehidrasi - Demam ++++ (diare mucus/berair yg lama dan parah)
Kram Diare awal air lama2 darah - Diare inflammatory +++ karena enzim disakarida menurun
abdomen Nyeriabdomen ++++ - Diare cair + darah, warna merah-hijau - Gejala GI lain:
Sakit kepala Mual muntah +/- jarang - Mual muntah (+) jarang Mual - muntah
Mual muntah + - tenesmus kram (++++) (+)
Nyeri otot *bilalanjut 5-10harijadiHUS (Hemolytic Nyeri abdomen (+++)
Anoreksia Uremic Syndrome) dgnTRIAS:
kram perut +++ Trombositopenia-
> ptekie,purpura,
perdarahan
mukosa
Anemia
hemolitik
mikroangiopati
->
fatigue,dyspne
a,
pallor,jaundice
Gang. Fungsi renal ->
hematuria, proteinuria,
oliguria/anuria

BBM (princessa)
Ax 1. Keluhan
- BAB lembek/cair (bercampur darah/lender, frekuensi ≥ 3X dalam 24 jam)
- Perjalanan penyakit (sejak kapan, frekuensi, konsistensi, darah +/-)
- Gejala penyerta : Rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung), Mual dan muntah, Tenesmus, Demam infeksi)
2. Pemicu
- riwayat konsumsi makanan (intoleransi, kurangnya hygiene, makanan iritatif)
- riwayat obat (laksatif, Magnesium hidroklorida, magnesium sitrat, obat gout (kolkisin), diuretika (furosemide, tiazid), toksin (arsenic, organofosfat), kafein, misoprostol,
asetilkolinesterase, obat- obatan diet
3. Tanyakan faktor resiko
4. RPD: HIV/AIDS, demam tifoid
Px Fisik KU:lemas (malaise) Kesadaran: KU: lemas KU: Lemah-
Compos Mentis Kesadaran: lemas-
VS: suhu; afebris CM VS: klemar-
Antropometri: BB - Suhu: 37-39oC klemer VS;
menurun karena - TD: Hipotensi 1. TD;Normal/Hipotensiapabilakehilan
anorexia - HR: Meningkat gan cairannya parah
2. Suhu; Febris 37,6-39oC + menggigil
Px Fisik: Px FIsik: 3. RR; Normal
Abdomen: rasa tidak Abdomen: nyeri abdomen 4. HR; Cepat terabalemah
nyaman pada periumbilikal regio periumbilical Kepala;Lihatmatacowongatautidak,konjungtiva
Ekstermitas: tanda-tandadehidrasi anemis,bibir kering, mukosa bukalnya gimana
Ekstremitas: dapat
turgorkulit menurun Abdomen:
ditemukan tanda dehidrasi;
turgor kulit menurun 1. Inspeksi, dbn
2. Auskultasi, terjadi peningkatan
peristaltic usus (angka
normaladayangbilang5-10
x/menitadayangbilang10- 20
x/menit, ya relative lah ya)

BBM (princessa)
Px Terkadang ETEC tidak bisa dibedakan 1. Darah rutin: 1. Px. DarahLengkap;yang jelasleukositosis 1. Molecular diagnosis — (PCR)
Penunjang dengan E.coli non-patogenik - Hitung - Monositosis Deteksi virulence plasmid (pEAF) yang
pada kultur sehingga jarang leukosit:>10.000µ - Neutrofilia mengkode bundle-forming pilus (BFP)
digunakan (leukositosis) PerhatikanjugaangkaHbdanjuml 2. Kultur feces pd agar MacConkey
1. Gene probes; 2. Urinalisis : hematuria, ah eritrosit untuk menilai
2. Kultur jaringan proteinuria, leukosit kondisi klinis pasien
3. Immunokimia 3. Kultur agarMacConkey: 2. Px. FesesRutin;
- - Benzidine (+),ada darahpada feses
O157: - PMN Leukocytes(+)
H7sorbitol- - Lalu sampel feses dikulturdi agar
negatif- darah
>koloni 3. Kultur feses; Mac Conkey
translusen
4. Cat gram : Ditemukan bakteri basil
gram negative
- Anima lpathogenicity’ :
SerenyTest: melihat kemampuan
infektif dari beberapa mikroba
(salahsatunya adalah E.coli)
mengambil koloni bakteri lalu
di-inokulasi- kan ke mata
hamster Hasil(+)
abilahamste
mengalamikeratokonjungtivitis
+
secret mukopurulen
Tx 1. Penanganan rehidrasi 1. Penanganan rehidrasi larutan 1. Penanganan rehidrasi 4. Penanganan rehidrasi
2. Zink, multivitamin mineral isotonik 2. Zink, multivitamin mineral 5. Zink, multivitamin mineral
3. Farmakologi: Terapi 2. Zink, multivitamin mineral 3. Farmakologi: Terapi obat biasanya tidak 6. Farmakologi: Terapi obat biasanya tidak
obat biasanya 3. Acute Renal dibutuhkan DOC untuk kasus berat: dibutuhkan DOC untuk kasus berat:
tidakdibutuhkan Failure Siprofloksasin 2x500mg/hari (3 – 5 hari), Siprofloksasin 2x500mg/hari (3 – 5 hari),
- DOC untuk kasus Peritoneal atau Azitromisin 1 gram SD atau 500mg atau Azitromisin 1 gram SD atau 500mg
berat: Siprofloksasin dialysis 2 x1 (3hari) 2 x1 (3hari)
2x500mg/hari (3 – 5 Hemodyalisis
hari) Plasma exchange/ plasma infusion KI untuk antimotilitas
selama 3 hari, atau 4. Anemia hemolitik : Transfusi RBC
Azitromisin 1 gram SD 5. Trombositopenia: transfusi platelet
atau 500mg 2 x1 6. Farmakologi: Terapi obat
(3hari) biasanya tidakdibutuhkan
meningkatkan pelepasan
verotoxin bisa memicu HUS

BBM (princessa)
No Mikroorg. E Nausea & Nyeri Demam Diare Lokasi
Coli Vomiting Abdomen

1 ETEC ++-++++ +-++ -+ +++-++++, air Usus halus

2 EHEC -+ +-++++ +-++ +-+++, awal air, Usus halus


cepat berdarah
3 EPEC -+ +-+++ +-++ +-++, air Usus halus

4 EIEC -+ +-++++ -++++ +-++, berdarah Kolon, ileum terminal

BBM (princessa)
BBM (princessa)

Anda mungkin juga menyukai