Imunologi (SITOKININ)
Imunologi (SITOKININ)
IMUNOLOGI
DISUSUN OLEH :
RESTU ROBY ISLAMIATY (17010153)
SI REGULER KHUSUS A
Sitokinin pertama kali ditemukan pada tahun 1940-an. Sitokinin ditemukan pada buah kelapa
yang belum matang. Penelitian yang dilakukan oleh Johannes van Overbeek ini mendapatkan
informasi bahwa embrio tumbuhan tumbuh lebih cepat jika ditambahkan air kelapa serta
informasi bahwa sitokinin ini berperan dalam memicu pembelahan sitoplasma (sitokinensis).
HORMON SITOKININ
Sitokinin (bahasa Inggris: cytokinins, CK) adalah sekelompok hormon tumbuhan dan zat
pengatur tumbuh yang mendorong terjadinya pembelahan sel(sitokinesis) di jaringan
meristematik. Selain peran utamanya sebagai pengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel,
sitokinin juga mempengaruhi dominansi pucuk, pertumbuhan kuncup tepi, dan penuaan
(senescense) daun. Peran sitokinin pertama kali ditemukan oleh Folke Skoog dalam
percobaannya yang memakai santan pada tahun 1940-an sewaktu ia bekerja di Universitas
Wisconsin, Madison.
Struktur dan Aktivitas sitokinin yang aktif :
1.Harus ada N6yang dapat disubstitusi
2.Aktivitas tergantung dari rantai samping dan cincin adenin.
3.Rantai samping, adanya penjenuhan ikatan rangkap bersifat menurunkan aktivitas.
Perpindahan ikatan rangkap dari ∆1,2 ke ∆ 3,4 juga menurunkan aktivitas berkurang.
Substitusi (adanya OH pada C4meningkatkan aktivitas, adanya OH pada C2C3atau C2dan
C3mengurangi aktivitas, adanya > 1 OH menurunkan aktivitas.
Sitokinin yang aktif dapat dirubah menjadi tidak aktif (antagonist) dengan cara penjenuhan
rantai samping, penukaran posisi C dan N, dan substitusi CH3pada 9-CH.
Sitokinin alami dihasilkan oleh jaringan yang masih tumbuh aktif terutama pada akar, embrio
dan buah. Sitokinin yang dihasilkan di akar diangkut ke bagian atas tumbuhan yang masih
muda melalui xilem. Sitokinin terbagi dua yaitu:
1. Tipe adenin. Tipe adenin ini diproduksi pada bagian perakaran, jaringan kambium
dan bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah. Misalnya kinetin, zeatin
dan BAP (Benzyl Amino Purin)
2. Tipe fenilurea. Tipe ini biasanya tidak dibentuk oleh tumbuhan. Misalnya
difeniluera, tidiazuron (TDZ)
Mekanisme Kerja Hormon Sitokinin
Sitokinin alami yang terdapat pada biji jagung disebut dengan zeatin. Selain sitokinin alami,
terdapat pula sitokinin sintesis, seperti kinetin dan benziladenin. Sama halnya dengan
giberelin, sitokinin juga berkeja sama dengan auksin dalam berbagai proses fisiologis pada
tumbuhan. Diproduksi di ujung akar dan ditranslokasikan melalui pembuluh xilem. Jumlah
sitokinin terbesar terdapat pada daerah meristematik dan jaringan yang berkembang secara
berkelanjutan, seperti akar, daun muda, pengembangan buah dan biji.
Sitokinin bekerja berlawanan dengan auksin pada proses fisiologis tumbuhan. Variasi
konsentrasi sitokinin dan auksin akan menyebabkan perbedaan pada pertumbuhan.
Contohnya:
1. Jika konsentrasi sitokinin lebih besar dari auksin, yang terjadi adalah pertumbuhan
tunas dan daun
2. Jika konsentrasi sitokinin relatif sama dengan konsentrasi auksin, maka tunas, akar
dan batang tumbuh seimbang
Jika konsentrasi sitokinin lebih kecil dari auksin, yang terjadi adalah pembentukan akar akan
lebih aktif.Mengapa demikian? Hal ini terjadi karena pada dasarnya sitokinin mampu
menghentikan dominasi pertumbuhan apikal dan merangsang
Kinerja sitokinin selalu dibantu dengan auksin. Jika hanya ada sitokinin tanpa auksin maka
tidak dapat terjadi perangsangan terhadap proses pembelahan sel. Namun jika sitokinin
bekerja bersama auksin maka akan merangsang terjadinya pembelahan dan diferensiasi sel.
Selain itu, fungsi hormon sitokinin juga berpengaruh terhadap:
1. Pembelahan sel. Hormon sitokinin terdapat pada sel-sel yang sedang aktif membelah
dalam jumlah yang besar
2. Pada beberapa tumbuhan, sitokinin dapat meningkatkan pembukaan stomata.
3. Menghambat proses penuaan pada daun
4. Pertumbuhan kuncup lateral sehingga menurunkan dominasi pucuk apikal
5. Memacu membukanya stomata pada beberapa jenis tumbuhan
6. Mempengaruhi morfogenesis pada teknik kultur jaringan
7. Mempengaruhi perkembangan kloroplas. Pemberian sitokinin dapat memicu
peningkatan kadar klorofil, mampu meningkatkan konversi etioplast ke kloroplas
melalui stimulasi sintesis klorofil.
https://brainly.co.id/tugas/12464393
http://www.ebiologi.net/2016/01/hormon-sitokinin-sejarah-cara-kerja-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sitokinin