Anda di halaman 1dari 25

Ekstrusi blow molding

Angger Bagus Prasetiyo, ST. M.Eng.

MANUFACTURING PROCESSES
Topics

1. Introduction
2. Common Materials
3. Processing Parameters
4. Film and Sheet Extrusion
5. Competing Processes
6. Future Development

MANUFACTURING PROCESSES
 Extrusion Blow Moulding adalah proses yang dapat membuat bagian
berlubang. Ada dua segmen industri berbeda yang menggunakan
Extrusion Blow Molding, pengemasan (botol) dan industri (bagian apa
pun yang bukan botol).
 Proses ini disebut sebagai pembantu material plastic dengan cara di
extrudekan. Produk yang di hasilkan bervariasi dari ukuran, bentuk,
bukaanleher pada botol dan bentukan handle jenis plastic yang
digunakan adalah HDPE, PVC, PP, PC, PETG
 Ekstrusi blow moulding adalah proses yang dapat membuat bagian
berlubang kecil hingga besar dengan cepat. Produk berkisar dari
kurang dari 1 ons hingga 1000 gal

MANUFACTURING PROCESSES
 Teknik mencetak benda kerja berongga

 Blow Molding pertama dipatenkan di US tahun 1881

 Tahun 1940 an : blow molding dipakai untuk membuat botol


kemasan shampo dan sabun cair.

 Tahun 1950 an : kemasan diterjen cair, oli, air minum, susu.

 Mengganti peran botol gelas

MANUFACTURING PROCESSES
Urutan proses pembentukan produk dengan mesin extrusi blow molding

MANUFACTURING PROCESSES
 Proses pertama pada mesin extrusi blow molding,
cetakan membuka dan parison mengalir kebawah
dalam bentuk tabung atau selongsong.
 Pada saat panjang parison dirasa cukup atau sudah
melewati area bagian bawah cetakan maka cetakan
akan menutup dan pisau potong yang terletak pada
bagian atas memotong parison tersebut.

MANUFACTURING PROCESSES
 Setelah parison terpotong maka cetakan
akan bergerak menuju blowpin, selanjutnya
blowpin bergerak masuk kebagian mulut
neck cetakan dan menabrak striker plate.
 Striker plate ini terbuat dari tool steel yang
sudah dikeraskan sehingga sangat kuat dan
tahan lama.
 Disaat terjadi tubrukan antara cutting sleeve
blowpin dan striker plater membuat sisa
parison bagian atas terpotong atau hamper
terpotong

MANUFACTURING PROCESSES
 Lalu blowpin meniupkan angin dan
membuat parison melekat pada
dinding cetakan, disaat parison yang
dalam keadaaan panas melekat pada
dinding yang akan dingin maka
terjadilah proses pendinginan yang
membuat plastic dingin dan
membeku. Panas parison tidak hanya
diserap secara konduksi oleh din ding
cetakan tapi juga secara konveksi yang
dilakukan oleh udara disaat katup
blowpon terbuka

MANUFACTURING PROCESSES
 Setelah produk terbentuk maka cetakan terbuka
dan berpindah kembali ke bawah die untuk
menunggu parison dan produk tergantun dibawah
blowpin karena mulut produk yang sudah beku
mencengkeram blowpin tip atau ujung blowpin.
Kemudian take off device atau second mold
bergerak memegang produk yang dilajutkan
gerakan blowpin keatas untuk melepas mulut
produk. Suaya produk tidak tertarik keatas terbawa
blowpin maka mulut produk ditahan oleh neck
holder dan dupaya sisa potongan parison atas tidak
terbawa

MANUFACTURING PROCESSES
 Setelah produk terlepas dari blowpin maka
dilakukan pemotongan sisa abfal atas bila ada
dan abfal bagian bawah oleh punching device
dan dilanjutkan peletakan produk diatas
convreyor
 Bersamaan dengan itu cetakan telah
menangkap parison untuk mel;aksanakan
siklus berikutnya

MANUFACTURING PROCESSES
Bagian bagian mesin extrusi blow molding

MANUFACTURING PROCESSES
Some current products:
 Containers
 Gas Tanks
 Toys
 Seat Backs
 Air Ducts
 55 gal Drums

MANUFACTURING PROCESSES
 Thermoplastic material (polimer)

 Melt Index cukup tinggi

 Paling banyak PP

 Yang lain: HDPE, PET, PP, LDPE, PVC, polycarbonat, ABS, EVOH,
LLDPE, TPO, PBT, polystyrene, Nylon, TPE, campuran ABS/PC, K-
Resin, MDPE, PUR, PETG dan PPO

MANUFACTURING PROCESSES
 Material dengan Kekuatan Melt Tinggi dibutuhkan dalam Extrusion
Blow Molding untuk mengurangi jumlah Sag (dan penipisan berlebih)
di Parison.
 Suhu barel yang lebih rendah dari Injection Moulding digunakan
untuk meningkatkan viskositas.
 Spesifikasi Wide / Higher Molecular Weight digunakan agar parison
lebih kuat untuk digantung tanpa robek atau kendur yang berlebihan.

MANUFACTURING PROCESSES
MANUFACTURING PROCESSES
MANUFACTURING PROCESSES
Common Materials
Olefins (Polyethylene, Polypropylene)

MANUFACTURING PROCESSES
Common Materials
Thermoplastic Elastomers (TPEs)

MANUFACTURING PROCESSES
Common Materials
Polycarbonate

MANUFACTURING PROCESSES
Common Materials
PVC

MANUFACTURING PROCESSES
Parameter Pemrosesan Kunci
 Suhu Leleh - Mengubah viskositas material.
 Extruder Speed - Menentukan kecepatan parison dibuat.
 Waktu Tiup - Meskipun hembusan membentuk produk,
menahan tekanan pada produk membuatnya tetap bersentuhan
dengan cetakan dan meningkatkan pendinginan.

MANUFACTURING PROCESSES
Parameter Pemrosesan Kunci
 Tekanan Tiup - Membantu mengambil detail permukaan dalam
cetakan.
 Parison Drop Time - Berapa lama parison menggantung dan
meregang sebelum jamur menutup.
 Pemrograman Parison - Membuat perubahan ketebalan lokal di
parison.
 Jika parison off-center maka akan menyebabkan variasi ketebalan
disekitar lingkar part.

MANUFACTURING PROCESSES
Keuntungan Proses
 Cetakan tidak mahal vs. cetakan injeksi. Karena tekanan cetakan jauh lebih
rendah, tools dapat diproduksi dari aluminium.
 Geometri tidak beraturan dapat dengan mudah dicetak jika cetakan dapat
terbuka tanpa merusak bagiannya.
 Ada kemampuan untuk menggabungkan beberapa komponen menjadi satu
bagian.
 Volume bagian dalam bagian dapat diisi dengan busa saat cetakan masih
tertutup.

MANUFACTURING PROCESSES
Kekurangan Proses
 Ada masalah mengisi sudut dan bagian dalam karena parison
akan meregang terlalu tipis.
 Dalam cetakan injeksi, bagian tersebut didinginkan dan dibatasi
oleh dua sisi cetakan. Dengan ekstrusi blow moulding, bagian
tersebut hanya menyentuh cetakan di satu sisi. Ini membantu
menciptakan toleransi yang lebih luas daripada yang terlihat
dengan cetakan injeksi.

MANUFACTURING PROCESSES
MANUFACTURING PROCESSES

Anda mungkin juga menyukai