LATHE/MESIN BUBUT
History of lathe
2
Mesin bubut adalah salah satu alat kuno,
dikenalkan oleh orang Mesir dan digunakan luas
di Assyria, Yunani, Romawi dan Kekaisaran
Bizantium. Mesin bubut pada awalnya
dikembangkan oleh orang Mesir sekitar 1300 SM.
Ketika itu dikembangkan mesin bubut yang
dijalankan oleh dua orang. Satu orang akan
memutar potongan kayu dengan tali sementara
yang lain menggunakan alat yang tajam yang
berfungsi sebagai pahat untuk memotong atau
membentuk kayu. Kemudian bangsa Romawi
meningkatkan desain mesin bubut Mesir. Hal
serupa juga dilakukan oleh Jerman, Perancis dan
Inggris yang juga banyak memodifikasi mesin
bubut.
3
Sejarah mesin bubut berawal ketika manusia
pertama kali membangun sebuah rangka kaku
bantalan untuk mendukung benda kerja yang
dapat diputar pada sebuah kumparan dan
dipotong menjadi bentuk melingkar dengan
alat genggam.
Metode ini digunakan pertama kali untuk
pembuatan mangkuk dangkal pada tahun
1200 SM dan ditemukan di sebuah kuburan di
Mycenae yang diyakini telah berubah. Tak
terbantahkan lagi contoh paling kuno dari seni
pembubutan sejauh ini ditemukan adalah
fragmen dari sebuah mangkuk kayu Etruscan,
yang dibuat sekitar tahun 700 SM dan
ditemukan di Makam Pejuang di Cornetto.
History of lathe 4
Pembubut dari Timur awalnya duduk di tanah
pada mesin bubut primitif mereka, dengan
menggunakan satu tangan untuk memutar
kumparan sambil membungkuk sementara
tangan lain memegang gagang pahat. Mereka
menggunakan satu kaki untuk menjaga
kestabilan mesin bubut dan bertindak sebagai
alat penumpu, sementara ujung kaki yang lain
digunakan untuk memandu titik alat
pemotongan. Alat primitif seperti mesin bubut
kuno masih dapat kita lihat saat ini dan
digunakan di pasar-pasar di Timur Dekat dan
Asia
History of lathe 5
Di China, orang duduk di mesin bubut dan
menggunakan kakinya untuk membuat
gerakan bolak-balik (reciprocating) oleh pedal
secara bergantian kaki kiri dan kanan pada
papan yang dikaitkan pada tali yang dililitkan
pada mesin spindle bubut, sehingga membuat
kedua tangan bebas untuk memegang dan
mengarahkan pahat pemotong.
History of lathe 6
Orang Barat, lebih memilih untuk berdiri di
mesin bubut. Mereka mengembangkan mesin
bubut tiang dimana hanya satu kaki yang
dibutuhkan untuk gerakan bolak-balik. Ilustrasi
pertama yang diketahui dari mesin bubut tiang
muncul pada abad ke-13 di jendela kaca patri
di Chartres yang diberikan oleh pembubut
gilda setempat untuk menghormati pelindung
mereka, Saint Julien.
Perkembangan berikutnya, terlihat di sini
dalam sebuah ilustrasi dari Mendelsches
Bruderbuch 1395, menunjukkan bingkai bubut
dan eretan yang terbuat dari kayu-kayu yang
berat untuk meningkatkan kekakuan.
7
Kesulitan memegang alat pemotong dengan
kuat ketika memotong material yang keras
melahirkan penemuan eretan utama di mana
alat ini berpegang kuat dan maju dipotong oleh
sebuah slide di bawah kendali sebuah sekrup.
Ini ilustrasi dari Mittelalterliche Hausbuch dari
1480 menunjukkan bentuk yang sangat awal.
History of lathe 8
Pemanfaatan putaran roda memiliki
keuntungan luar biasa karena menghasilkan
kecepatan konstan dan dengan demikian
meningkatkan kontrol atas alat potong.
Ilustrasi ini juga yang pertama menunjukkan
Drive antara dua bantalan dari headstock dan
sebuah tailstock dengan penyesuaian untuk
memutar sekrup benda kerja panjang yang
berbeda antara pusat-pusat.
9
Leonardo, pengganti Jacques Besson sebagai
insinyur di Pengadilan Perancis, juga tertarik
pada pengembangan mesin bubut dan
membawa beberapa ide menjadi realitas
praktis dengan membangun sebuah sekrup-
pemotongan dan dua mesin bubut hias
berputar.
10
Pada tahun 1615 Salomon de Caus dari Wales
menggambarkan sebuah mesin bubut
eksentrik (Eccentric Lathe) untuk mengubah
benda oval. Untuk pertama kalinya mesin
bubut spindle yang dapat diubah di bawah
kendali eksentrik Camsterhadap tekanan
tegangan tali. Ini merupakan ilustrasi awal
prinsip mesin bubut.
11
Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-
1831) mendesain dan membuat mesin bubut
yang disebut sebagai screw cutting lathe,
salah satu karyanya yang berkembang di
Negara bagian New England. Waktu itu,
Amerika Serikat masih mengalami hambatan
yang sangat ketat dengan undang-undang
negeri Inggris yang melarang ekspor mesin-
mesin ke luar negeri.
12
Henry Maudslay merupakan seorang inovator
alat mesin dan penemu dari Inggris. Dia
dianggap sebagai bapak pendiri teknologi
peralatan mesin bubut dan penemu Dies Snei
serta cutting tool threading untuk fastener. Ia
dianggap sebagai bapak pendiri teknologi alat
mesin dan fastener yang merupakan fondasi
penting bagi Revolusi Industri.
Henry Maudslay lahir 22 Agustus 1771. Ia
merupakan anak kelima dari tujuh bersaudara.
ayahnya, Henry Maudslay, seeorang tukang
roda di Royal Engineers, dan ibunya, Margaret
seorang buruh tukang cuci.
History of lathe 13
Maudslay mulai bekerja pada usia 12 sebagai
kuli angkut bijih besi di kota Arsenal. Setelah
duatahun, ia dipindahkan ke sebuah toko
tukang kayu diikuti oleh bengkel pandai besi,
di mana padausia lima belas ia mulai berlatih
sebagai pandai besi. Dia tampaknya memiliki
spesialisasi dalam pekerjaan menempa.
Selama waktunya di Arsenal, Maudslay juga
bekerja di Royal Foundry, di manaJan
Verbruggen telah memasang mesin bor
horisontal inovatif pada tahun 1772.
History of lathe 14
Maudslay mengembangkan industri mesin
bubut pembuat sekrup pertamakali pada
tahun 1800,yang memungkinkan standarisasi
ukuran ulir sekrup untuk pertama kalinya.
Pada tahun 1797, Henry Mauldslay mendesain
dan membuat mesin bubut yang disebut
sebagaiscrew cutting lathe, salah satu
karyanya yang berkembang di Negara bagian
New England. Waktuitu, Amerika Serikat
masih mengalami hambatan yang sangat
ketat dengan undang-undang negeriInggris
yang melarang ekspor mesin-mesin ke luar
negeri
History of lathe 15
Mesin pemotong sekrup pertama Maudslay
diciptakan sekitar tahun 1797. Pak
Henrymenciptakan mesin ini saat ia masih
menjadi karyawan yang bekerja untuk Joseph
Bramah, dankemudian ia berhenti dan
memulai usaha sendiri di tahun 1800 dan
terus mengembangkanteknologi mesin bubut.
History of lathe 16
Pada 1810 Maudslay mempekerjakan delapan
puluh pekerja dan kehabisan ruang
dibengkelnya, jadi dia pindah ke tempat yang
lebih besar di Westminster Bridge Road,
Lambeth.Maudslay juga merekrut seorang
juru gambar muda Admiralty, Joshua Field,
yang terbuktisangat berbakat sehingga
Maudslay membawanya ke dalam kemitraan.
Perusahaan itukemudian menjadi Maudslay,
Putra dan Field ketika putra Maudslay menjadi
mitra.
History of lathe 17
Dengan mengatur perbandingan kecepatan
rotasi benda kerja dan kecepatan translasi
pahatmaka akan diperoleh berbagai macam
ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini
dapatdilakukan dengan jalan menukar roda
gigi translasi yang menghubungkan poros
spindel denganporos ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus
untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir.
Jumlahgigi pada masing-masing roda gigi
penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah
15 sampaidengan jumlah gigi maksimum 127.
Roda gigi penukar dengan jumlah 127
mempunyaikekhususan karena digunakan
untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
History of lathe 18
?
DO YOU KNOW
LATHE MACINE
20
Mesin Bubut sendiri merupakan suatu
proses pemakanan benda kerja yang
sayatannya dilakukan dengan cara
memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan
secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja.
22
How Many Types
of Lathes
Do You Know ?
25
Gambar Portable Lathe.
39
oda gigi dan mendapatkan daya dari motor
yang disambungkan dengan sabuk V.
Pengendali pada kepala tetap bisa mengatur
kecepatan sampai 27 variasi kecepatan.
Ekor tetap bisa distel sepanjang bangku
untuk menampung panjang stok yang
berbeda-beda.
Pergerakannya diatur dengan penyetel roda
dan dilengkapi dengan ulir pengencang pada
dasarnya untuk menyetel kelurusan dan
untuk pembubutan tirus.
43
Dalam proses pembubutan terdapat elemen
dasar proses bubut yang dapat diketahui atau
dihitung dengan menggunakan rumus yang
dapat diturunkan dari gambar kerja. Kondisi
pemotongan ditentukan sebagai berikut :
Pahat :
𝑥𝑟 = sudut potong utama (◦)
𝛾𝑜 = sudut geram (◦)
Mesin Bubut :
𝑎 = kedalaman potong (mm)
𝑓 = gerak makan (mm/r)
𝑛 = putaran poros utama (rpm)
Pahat :
𝑥𝑟 = sudut potong utama (◦)
𝛾𝑜 = sudut geram (◦)
Mesin Bubut :
𝑎 = kedalaman potong (mm)
𝑓 = gerak makan (mm/r)
𝑛 = putaran poros utama (rpm)
Dimana :
d : diameter benda kerja (mm)
n : putaran mesin/benda kerja
(putaran/menit - Rpm)
π : nilai konstanta = 3,14
49
kecepatan putaran adalah kemampuan
kecepatan putar mesin bubut untuk
melakukan pemotongan atau penyayatan
dalam satuan putaran/menit. Maka dari itu
untuk mencari besarnya putaran mesin
sangat dipengaruhi oleh seberapa besar
kecepatan potong dan keliling benda
kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong
untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan
secara baku, maka komponen yang bisa
diatur dalam proses penyayatan adalah
putaran mesin/benda kerjanya.
Keterangan :
d : diameter benda kerja (mm)
Cs : kecepatan potong (meter/menit)
π : nilai konstanta = 3,14
52
Kecepatan pemakanan ditentukan dengan mempertimbangkan
beberapa faktor, diantaranya: kekerasan bahan, kedalaman
penyayatan,sudut-sudut sayat alat potong, bahan alat potong,
ketajaman alat potong dan kesiapan mesin yang akan
digunakan, Kecepatan pemakanan pada umumnya untuk
proses pengasaran ditentukan pada kecepatan pemakanan
tinggi karena tidak memerlukan hasil pemukaan yang halus
(waktu pembubutan lebih cepat).
Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut
ditentukan oleh seberapa besar bergesernya pahat bubut (f)
dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa besar putaran
mesinnya dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari
kecepatan pemakanan (F) adalah
53
Contoh 1: Contoh 2:
Sebuah benda kerja akan dibubut dengan Sebuah benda kerja berdiameter 40 mm, akan
putaran mesinnya 750 putaran/menit dan dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 25
besar pemakanan (f) 0,2 mm/putaran. Berapa meter/menit dan besar pemakanan (f) 0,15 mm/
besar kecepatan pemakanannya ? putaran. Berapa besar kecepatan pemakanannya ?
Jawaban : Jawaban :
F=fxn
F = 0,2 x 750 = 150 mm/menit.
Pengertiannya adalah; pahat bergeser sejauh
150 mm, selama satu menit. F=fxn
F = 0,15 x 199 = 29,85 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pahat bergeser sejauh 29,85
mm, selama satu menit
Pertanyaan :
1. Diameter akhir (dm),
2. Waktu pemesinan sesungguhnya tanpa waktu
non produktif (tc),
3. Kecepatan penghasilan geram (Z).
Home Work 56
HELLO!!
Are you ready to learn my course?
57
LATHE MACHINE
Cutting tools on lathes
58
Alat potong berfungsi untuk menyayat/
memotong benda kerja sesuai dengan
tuntutan bentuk dan ukuran pada gambar
kerja. Pada proses pembubutan ada
beberapa jenis alat potong yang
digunakan diantaranya: senter bor/centre
drill, mata bor/drill, konter bor, reamer,
konter sing, pahat bubut dll.
Hasil produk pada proses pemesinan
bubut sangat dipengaruhi oleh kondisi dan
geometris alat potong yang digunakan,
yang proses penyayatnya/pemotongan
dapat dapat dilkukan dengan cara gerak
memanjang, melintang atau menyudut
tergantung pada hasil bubutan yang
diinginkan
3. Kontersing (Countersink)
4. Konterbor (Counterbor)
6. Kartel (Knurling
Konterbor (Counterbor)
Konterbor (counterbor) adalah salah satu
alat potong pada mesin bubut yang
berfungsi untuk membuat lubang
bertingkat. Hasil lubang bertingkat
berfungsi sebagai dudukan kepala baut
L.Jenis alat ini apabila dilihat dari
tangkainya terbagi menjadi dua yaitu
konterbor tangkai lurus (Gambar 2.27) dan
konterbor tangkai tirus (Gambar 2.28).
Kartel (Knurling)
Kartel (knurling) adalah suatu alat pada mesin
bubut yang berfungsi untuk membuat alur-
alur melingkar lurus atau silang pada bidang
permukaan benda kerja bagian luar atau
dalam. Tujuan pengkartelan bagian luar
adalah agar permukaan bidanng tidak licin
pada saat dipegang, contohnya terdapat pada
batang penarik, tangkai palu besi dan
pemutar yang dipegang dengan tangan. Untuk
pengkartelan bagian dalam tujuannya adalah
untuk keperluan khusus, misalnya
memperkecil lubang bearing yang sudah
longgar
Cutting tools on lathes 81
Konstruksi atau bentuk pemegang/ holder
gigi pisau kartel dibuat sesuai profil
bidang yang akan dikartel, sehingga dapat
dipilih sesuai kebutuhan. Macam-macam
bentuk pemegang gigi pisau kartel buatan
dari salah satu pabrikan dapat dilihat pada
(Gambar 2.48).
83
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat terutama dalam
industri manufaktur/ permesinan, sehingga sudah banyak diciptakan variasi jenis dan sifat
material, baik untuk alat potong pahat bubut atau bahan/ row material. Pada awalnya
manusia hanya mampu membuat alat potong pahat bubut dari jenis baja karbon, kemudian
ditemukan unsur atau paduan yang lebih keras sampai ditemukannya material alat potong
pahat bubut yang paling keras yaitu diamond.
Unsur-unsur yang berpengaruh terhadap performa alat potong/ pahat bubut diantaranya:
Tungsten/ Wolfram (W), Chromium (Cr), Vanadium (V), Molybdenum (Mo) dan Cobalt (Co).
Sifat yang diperlukan untuk sebuah alat potong tidak hanya kerasnya saja, akan tetapi masih
ada sifat lain yang diperlukan untuk membuat suatu alat potong memilkiperforma yang baik
misalnya, bagaimana ketahanan terhadap gesekan, ketahanan terhadap panas, ketahanan
terhadap benturan dll.
Macam-macam pahat bubut dilihat dari jenis material/ bahan yang digunakanmeliputi: Baja
karbon, Baja kecepatan tinggi/ High Speed Steels (HSS, Paduan cor nonferro (cast
nonferrous alloys; cast carbides), Karbida (cemented carbides; hardmetals), Keramik
(ceramics), CBN (cubic boron nitrides), danIntan (sintered diamonds & natural diamond)
Karena mertensitik akan melunak pada temperature sekitar 250°C, maka baja karbon jenis
ini hanya dapat digunakan pada kecepatan potong yang rendah (10 m/menit) dan hanya
dapat digunakan untuk memotong logam yang lunak atau kayu.
Setelah proses perlakukan panas dilaksanakan, kekerasannya akan menjadi cukup tinggi
sehingga dapat digunakan untuk kecepatan potong yang tinggi yaitu sampai dengan tiga kali
kecepatan potong pahat CTS. Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel - HSS) apabila dilihat
dari komposisinya dapat dibagai menjadi dua yaitu, Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel
- HSS) Konvensional dan Baja Kecepatan Tinggi (High Speed Steel - HSS) Spesial.
Keramik secara garis besar dapat di bedakan menjadi dua jenis yaitu :
Keramik tradisional
Keramik tradisional yang merupakan barang pecah belah peralatan rumah tangga
Keramik industry
Keramik industry digunakan untuk berbagai untuk berbagai keperluan sebagai komponen dari
peralatan, mesin dan perkakas termasuk perkakas potong atau pahat.
Intan
Sintered diamond merupakan hasil proses sintering serbuk intan tiruan dengan pengikat Co (5% -
10%). Tahan panas (Hot hardness) sangat tinggi dan tahan terhadap deformasi plastic. Sifat inidi
tentukan oleh besar butir intan serta prosentase dan komposisi material pengikat. Karena intan
pada temperature tinggi akan berubah menjadi graphit dan mudah ter-difusi dengan atom besi,
maka pahat intan tidak dapat di gunakan untuk memotong bahan yang mengadung besi (ferros).
Cocok untuk ultra high precision & mirror finish cutting bagi benda kerja nonferro (Al Alloys, Cu
Alloys, Plastics dan Rubber).
92
Membubut Lurus
Ada dua cara yang dapat dilakukan
untuk membubut lurus seperti
ditunjukkan pada gambar disamping
Pertama, pembubutan memanjang
(sejajar benda kerja) untuk
mendapatkan ukuran diameter benda
kerja yang dikehendaki. Kedua,
pembubutan permukaan rata (facing),
yaitu meratakan permukaan pada
bidang diameter benda kerja untuk
menghasilkan pembubutan permukaan
datar pada benda kerja.
Types of turning 93
Membubut Eksentrik
Eksentrik merupakan sebuah poros
yang mempunyai kedudukan
center/garis tengah diameter yang
berbeda posisi/tergeser, pada
pembubutan ini dapat dilakukan
dengan cara menggeser posisi
pencekaman benda kerja sejauh
ukuran yang diminta dengan alat
cekam four jaw chuck independent,
atau bisa juga dengan metode
penjepitan between center dengan
catatan lubang center sudah dibuat
eksentrik.
Types of turning 94
Membubut alur
Untuk membubut alur atau membuat
celah dengan lebar dan kedalaman
tertentu, digunakan pahat bubut
pengalur. Pembubutan alur bertujuan
untuk membuat pembebas pada
proses penguliran atau bisa juga untuk
tempat pemasangan snap ring,
pembubutan alur dapat dilakukan pada
diameter luar dan dalam. Pahat ini
berbentuk lurus, bengkok, berjenjang
ke kanan atau ke kiri. Bentuk-bentuk
pahat ini ditunjukkan pada gambar
disamping.
Types of turning 95
Memotong benda kerja
Untuk memotong benda kerja,
digunakan pahat pengalur dengan
penyayat sangat ramping, tetapi hal ini
jarang dilakukan, karena pahat yang
digunakan untuk memotong akan
mudah patah.
Types of turning 96
Mengebor
Pembubutan ini digunakan untuk
pembuatan lubang pada benda kerja.
Mata bor dipasang pada dudukan yang
tersedia pada center kepala lepas dan
digerakan maju (langkah pemakanan=
kedalaman lubang) menggunakan roda
pemutar eretan yang ada pada center
kepala lepas.
Types of turning 97
Membuat profil
Pembubutan ini menghasilkan
berbagai macam bentuk profil produk.
Proses pembubutan dapat dilakukan
secara manual menggerakan eretan
secara bersamaan /simultan atau
dapat juga menggunakan pahat profil
yang dibentuk sesuai dengan bentuk
profil yang diinginkan, seperti yang
diperlihatkan pada gambar disamping
Types of turning 98
Membubut dalam/boring
Pembubutan jenis ini banyak
digunakan untuk keperluan
memperbesar lubang pada benda
kerja. Proses kerja pembubutan dalam
pada dasarnya sama dengan
membubut rata, namun dilakukan
pada bagian dalam diameter benda
kerja yang sebelumnya sudah dilubang
menggunakan mata bor.
Types of turning 99
Mengkartel/knurling
Kartel atau knurling adalah membuat
rigi-rigi pada benda kerja yang
berfungsi sebagai pegangan agar tidak
licin. Pengkartelan dilakukan dengan
menggunakan alat bantu berupa roda
kartel yang berukuran standar. Roda
kartel tersebut dipasang pada toolpost
dan kedudukannya diatur setinggi
senter benda kerja. Benda kerja
dicekam pada senter kepala tetap dan
sebaiknya juga didukung
menggunakan senter kepala lepas.
107
Ulir adalah suatu garis atau alur/profil
yang dibuat melingkar pada suatu poros
dengan ukuran tertentu(melilit pada
silinder yang mempunyai sudut kisar
atau uliran tertentu). Berdasarkan
bentuk profil alurannya maka ulir
dikategorikan menjadi : ulir segitiga, ulir
segi empat, ulir trapesium, ulir buttress
dan ulir bulat. Apabila dilihat dari arah
gerak ulir maka dibedakan menjadi ulir
kanan (arah putaran ulir searah jarum
jam) dan ulir kiri (arah putaran ulir
berlawanan jarum jam). Selain itu juga
dikenal jenis ulir luar (ulir yang posisinya
pada diameter luar poros) dan ulir dalam
((ulir yang posisinya pada diameter
dalam/lubang sutau poros).
111
Please take out one sheet of paper
we're going to carry out a quiz
112
1. Apa bedanya antara manufaktur dengan produksi ?
2. Ceritakan sejarah dari mesin bubut ? Menurut kalian
3. Pilihlah salah satu jenis mesin bubut yang anda ketahui dan
jelaskan pengertian serta prinsip kerjanya ?
4. Sebuah baja lunak berdiameter (Ø) 60 mm, akan dibubut dengan
kecepatan potong (Cs) 25 meter/menit. Pertanyaannya adalah:
Berapa besar putaran mesinnya ?
5. Sebuah benda kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya (n)
600 putaran/menit dan besar pemakanan (f) 0,2 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan pemakanannya ?
114
😉
Terimakasih
115