Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEKNOLOGI MEKANIK

MESIN BUBUT

DISUSUN OLEH:

AFDAL RAHMATULLAH

POLITEKNIK NEGERI PADANG


DAFTAR ISI

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


   

Sejarah berawal ketika manusia pertama kali membangun sebuah rangka kaku bantalan
untuk mendukung benda kerja yang dapat diputar pada sebuah kumparan dan dipotong menjadi
bentuk melingkar dengan alat genggam.

 Metode ini digunakan pertama kali untuk pembuatan mangkuk dangkal pada tahun 1200 SM
dan ditemukan di sebuah kuburan di Mycenae yang diyakini telah berubah. Tak terbantahkan lagi
contoh paling kuno dari seni pembubutan sejauh ini ditemukan adalah fragmen dari sebuah
mangkuk kayu Etruscan, yang dibuat sekitar tahun 700 SM dan ditemukan
di Makam Pejuang  di  Cornetto.
Pembubut dari Timur awalnya duduk di tanah pada mesin bubut primitif mereka, dengan
menggunakan satu tangan untuk memutar kumparan sambil membungkuk sementara tangan lain
memegang gagang pahat.   Mereka menggunakan satu kaki untuk menjaga kestabilan mesin
bubut dan bertindak sebagai alat penumpu, sementara ujung kaki yang lain digunakan untuk
memandu titik alat pemotongan. Alat primitif seperti mesin bubut kuno masih dapat kita lihat
saat ini dan digunakan di pasar-pasar di Timur Dekat dan Asia.
Di China, orang duduk di mesin bubut dan menggunakan kakinya untuk membuat gerakan
bolak-balik (reciprocating) oleh pedal secara bergantian kaki kiri dan kanan pada papan yang
dikaitkan pada tali yang dililitkan pada mesin spindle bubut, sehingga membuat kedua tangan
bebas untuk memegang dan mengarahkan pahat pemotong.

Orang Barat, lebih memilih untuk berdiri di mesin bubut. Mereka mengembangkan mesin bubut
tiang dimana hanya satu kaki yang dibutuhkan untuk gerakan bolak-balik. Ilustrasi pertama yang
diketahui dari mesin bubut tiang muncul pada abad ke-13 di jendela kaca patri di Chartres yang
diberikan oleh pembubut gilda setempat untuk menghormati pelindung mereka, Saint Julien.
Perkembangan berikutnya, terlihat di sini dalam sebuah ilustrasi
dariMendelsches  Bruderbuch 1395,menunjukkan bingkai bubut dan eretan yang terbuat dari
kayu-kayu yang berat untuk meningkatkan kekakuan.
Kesulitan memegang alat pemotong dengan kuat ketika memotong material yang keras
melahirkan penemuan eretan utama di mana alat ini berpegang kuat dan maju dipotong oleh
sebuah slide di bawah kendali sebuah sekrup. Ini ilustrasi dari Mittelalterliche Hausbuch dari
1480 menunjukkan bentuk yang sangat awal.

Pemanfaatan putaran roda memiliki keuntungan luar biasa karena menghasilkan kecepatan
konstan dan dengan demikian meningkatkan kontrol atas alat potong. Ilustrasi ini juga yang
pertama menunjukkan Drive antara dua bantalan dari headstock dan sebuah tailstock dengan
penyesuaian untuk memutar sekrup benda kerja panjang yang berbeda antara pusat-pusa
 

  Leonardo, pengganti Jacques Besson sebagai insinyur di Pengadilan Perancis, juga tertarik pada
pengembangan mesin bubut dan membawa beberapa ide menjadi realitas praktis dengan
membangun sebuah sekrup-pemotongan dan dua mesin bubut hias berputar.
Ilustrasidi samping ini dari buku Besson "Teater InstrumensMathématiques et
des Mecanique" (1578).

Pada tahun 1615 Salomon de Caus  dari wales menggambarkan sebuah mesin bubut eksentrik
(Eccentric Lathe) untuk mengubah benda oval Untuk pertama kalinya mesin bubut spindle yang
dapat diubah di bawah kendali eksentrik Camz terhadap tekanan tegangan tali. Ini merupakan
ilustrasi awal prinsip mesin bubut.
Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-1831) mendesain dan membuat mesin bubut yang
disebut sebagai Scew cutting  lathe, salah satu karyanya yang berkembang di Negara bagian New
England. Waktu itu, Amerika Serikat masih mengalami hambatan yang sangat ketat dengan
undang-undang negeri Inggris yang melarang ekspor mesin-mesin ke luar negeri. Sementara
undang-undang ini merupakan penghambat untuk sementara waktu tapi tidak memakan waktu
terlalu lama bagi bangsa Amerika yang bersifat revolusioner untuk memberikan modal pada
perkembangan mesin bubut Maudslay. Dan dibuatlah mesin-mesin bubut yang serupa dengan
bed-bed mesin dari kayu dan alurnya terbuat dari besi.
sumber http://resasantana.blogspot.com/2013/02/sejarah-mesin-bubut.html

1.2 Rumusan Masalah


   

1.      Apa pengertian mesin Bubut ?


2.      Bagaimana cara kerja mesin bubut ?
3.      Apa komponen dan fungsi dari mesin bubut ?

1.3 Tujuan
 
1.      Mengetahui apa itu mesin Bubut.
2.      Mengetahui cara kerja mesin Bubut,
3.      Mengetahui komponen dari mesin Bubut beserta fungsinya.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian mesin Bubut


 

Pengertian Mesin Bubut adalah Alat untuk mengubah bentuk benda kerja dengan jalan menyayat
dengan mengunakan pahat.Mesin bubut mempunyai primsip kerja sebagai berikut : 
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.Mesin Bubut di bagi menjadi beberapa
jenis yaitu : 

1. Mesin Bubut Universal


2. Mesin Bubut Khusus
3. Mesin Bubut Konvensional
4. Mesin Bubut dengan Koneksi Komputer ( CNC )
2.2 Prinsip kerja mesin Bubut
 

Prinsip kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses
penghilangan bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja
akan diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses
pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari
pahat disebut gerak umpan (feeding).
Tetapi pengertian lain menyebutkan bahwa Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada
pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan
putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut
gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka
akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan
dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan atau menyambung poros spindel
dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah
gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai
dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai
kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi
pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros
ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan
yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir. 
2.3 Komponen-komponen Mesin Bubut
 

2.3.1        Sumbu Utama (Main Spindle)

Sumbu utama atau dikenal dengan main spindle merupakan suatu sumbu utama mesin bubut
yang berfungsi sebagai dudukan chuck (cekam), plat pembawa,kolet,senter tetap dan lain-lain.
adalah sebuah sumbu utama mesin bubut yang terpasang sebuah chuck atau cekam diamana
didalamnya terdapat susunan roda gigi yang dapat di geser-geser melaluihandel/tuas
untukmengatur putaran mesin sesuai kebutuhan pembubutan. adalah jenis lain sumbu utama
mesin bubut yang ujungnya sedang terpasang sebuah senter tetap(G), yang berfungsi sebagai
tempat dudukan benda kerja pada saatpembubutan dintaradua senter. Di dalam kepala tetap ini
terdapat serangkaian susunan roda gigidan roda pulley bertingkat atau pun roda tunggal
dihubung kan dengan sabuk V atau sabuk rata. Dengan demikian kita dapat memperoleh putaran
yang berbeda-beda apabila hubungan diantara roda tersebut diubah-ubah menggunakan
handel/tuas pengatur kecepatan (A), (C) dan (F).Roda (Pully V)bertingkat ini biasanya terdiri
dari 3 atau4 buah keping dengan sumbu yang berbeda dan diputar oleh sebuah motor listrik.
Putaran yang dihasilkan ada dua macam yaitu putaran cepat
dan putaran lambat. Putaran cepat biasanya dilakukan pada kerja
tunggal untuk membubut benda dengan sayatan tipis sedangkan
putaran lambat untuk kerja ganda yaitu untuk membubut dengan
tenaga besar dan pemakananya tebal (pengasaran). Arah putaran
mesin dapat dibalik menggunakan tuas pembalik putaran (C), hal ini
diperlukan dengan maksud misalnya untuk membubut ulir atau untuk
membubut dengan arah berlawanan sesuai dengan sudut mata potong
pahat.

2.3.2        Meja Mesin (bed)


Meja mesin bubut berfungsi sebagai tempatdudukan kepala lepas,eretan, penyangga diam (steady
rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu pembubutan. Bentukalas ini bermacam-
macam, ada yang datar dan ada yang salah satuatau kedua sisinya mempunyai ketinggian
tertentu. Permukaan nya halus dan rata sehingga gerakan kepala lepas dan lain-lain di atasnya
lancar. Bila alas ini kotor atau rusak akan mengakibatkan jalannya eretan tidak lancar sehingga
akan diperoleh hasil pembubutan yangtidak baik atau kurangpresisi.

2.3.3        Eretan (carriage)

Eretan terdiri atas eretan memanjang (longitudinal

carriage) yang bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang


(cross carriage) yang bergerak melintang alas mesin dan eretan atas
(top carriage), yang bergerak sesuai dengan posisi penyetelan d atas
eretan melintang. Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan
pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak operator
yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat pada roda
pemutarnya. Perlu diketahui bahwa semua eretan dapat dijalankan secara otomatis danmanual.

2.3.4        kepala lepas (tailstock).

Kepala lepas sebagaimanadigunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja
pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai menjepit bor. Kepala
lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin,
porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangkai bor untuk
dijepit. Tinggi kepala lepas sama dengan tinggi senter tetap. Kepala
lepas ini terdiri dari terdapat dua bagian yaitu alas dan badan, yang
diikat dengan 2 baut pengikat (A) yang terpasang pada kedua sisi alas
kepala lepas sekaligus berfungsi untuk pengatur pergeseran badan
kepala lepas untuk keperluan agar dudukan senter putar sepusat
dengan senter tetap atau sumbu mesin, atau tidak sepusat yaitu pada
waktu membubut tirus diantara dua senter. Selain roda pemutar (B), kepala lepas juga terdapat
dua lagi lengan pengikat yang satu (C) dihubungkan dengan alas yang
dipasang mur, dimana fungsinya untuk mengikat kepala lepas terhadap alas mesin agar tidak
terjadi pergerakan kepala lepas dari kedudukannya. Sedangkan yang satunya (D) dipasang pada
sisi tabung luncur/rumah senter putar, bila dikencangkan berfungsi agar tidak terjadi pergerakan
longitudinal sewaktu membubut.

2.3.5        Tuas Pengatur Kecepatan Transporter dan Sumbu Pembawa

Tuas pengatur kecepatan (A), digunakan untuk mengatur kecepatan poros transporter dan sumbu
pembawa. Ada dua pilihan kecepatan yaitu kecepatan tinggi dan kecepatan rendah. Kecepatan
tinggi digunakan untuk pengerjaan benda-benda berdiameter kecil dan pengerjaan penyelesaian
sedangkan kecepatan rendah digunakan untuk pengerjaan pengasaran, ulir, alur, mengkartel dan
pemotongan (cut off).

besarnya kecepatan setiap mesin berbeda-beda dan dapat dilihat


pada plat tabel yang tertera pada mesin tersebut.
2.3.6        Pelat table

Pelat tabel (B), adalah tabel besarnya kecepatan yang ditempel pada mesin bubut yang
menyatakan besaran perubahan antara hubungan roda-roda gigi di dalam kotak roda gigi ataupun
terhadap roda pulley di dalam kepala tetap (head stock).
Tabel ini sangat berguna untuk pedoman dalam pengerjaan sehingga dapat dipilih kecepatan
yang sesuai dengan besar kecilnya diameter benda kerja atau menurut jenis pahat dan bahan yang
dikerjakan

2.3.7        Tuas Pengubah

Tuas pengubah pembalik transporter dan sumbu pembawa


Tuas pembalik putaran (C) digunakan untuk membalikkan arah putaran sumbu utama, hal ini
diperlukan bilamana hendak melakukan pengerjaan penguliran, pengkartelan, ataupun membubut
permukaan

2.3.8        Plat Tabel Kecepatan Sumbu Utama


Plat tabel kecepatan sumbu utama (E) pada menunjukkan angka-angka besaran kecepatan sumbu
utama yang dapat dipilih sesuai dengan pekerjaan pembubutan.

2.3.9        Tuas-Tuas Pengatur Kecepatan Sumbu Utama

Tuas pengatur kecepatan sumbu utama berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin sesuai
hasil dari perhitungan atau pembacaan dari tabel putaran.

2.3.10    Penjepit Pahat (Tools Post)

Penjepit pahat digunakan untuk menjepit atau memegang pahat,


yang bentuknya ada beberapa macam diantaranya seperti ditunjukkan
pada gambar 27. Jenis ini sangat praktis dan dapat menjepit pahat 4
(empat) buah sekaligus sehingga dalam suatu pengerjaan bila
memerlukan 4 (empat) macam pahat dapat dipasang dan disetel
sekaligus.

2.3.11    Eretan Atas


Eretan atas sebagaimana gambar 28, berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus
berfungsi untuk mengatur besaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus,
champer (pingul) dan lain-lain yang ketelitiannya bisa mencapai 0,01mm.

Eretan ini tidak dapat dijalankan secara otomatis, melainkan


hanya dengan cara manual. Kedudukannya dapat diatur dengan
memutarnya sampai posisi 360°, biasanya digunakan untuk
membubut tirus dan pembubutan ulir dengan pemakanan
menggunakan eretan atas.

2.3.12    Keran pendingin

Keran pendingin digunakan untuk menyalurkan pendingin (collant) kepada benda kerja yang
sedang dibubut dengan tujuan untuk mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapat
menjaga pahat tetap tajam dan panjang umurnya. Hasil bubutannyapun halus.

2.3.13    Roda Pemutar

Roda pemutar yang terdapat pada kepala lepas digunakan untuk


menggerakkan poros kepala lepas maju ataupun mundur. Berapa
panjang yang ditempuh ketika maju atau mundur dapat diukur dengan
membaca cincin berskala (dial) yang ada pada roda pemutar tersebut.
Pergerakkan ini diperlukan ketika hendak melakukan pengeboran
untuk mengetahui atau mengukur seberapa dalam mata bor harus
dimasukkan.

Transporter dan Sumbu pembawa

Transporter atau poros transporter adalah poros berulir segi


empat atau trapesium yang biasanya memiliki kisar 6 mm, digunakan
untuk membawa eretan pada waktu kerja otomatis, misalnya waktu
membubut ulir, alur dan atau pekerjaan pembubutan lainnya.
Sedangkan sumbu pembawa atau poros pembawa adalah poros
yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya
eretan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
   

Mesin bubut sudah di buat manisia sejak jaman dahulu untuk mempermudah urusan manusia
dalam hal membuat suatu benda. Hal ini di buktikan dengan ditemukanya catatan pada tahun
1200 SM pada kuburan di Mycenae. Yaitu sebuah mangkuk.
Kemudian seiring berjalanya waktu manusia modern membuat alat yang menjadi cikal bakal dari
mesin bubut. Diantaranya orang cina dengan duduk kemudian kakinya menggerakan tuas yang
menghasulkan gerakan bola balik yang memudahkan menyayat benda untuk membentuk sebuah
benda, sampai pada ahirnya Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-1831) mendesain dan
membuat mesin bubut yang disebut sebagai Scew cutting lathe, salah satu karyanya yang
berkembang di Negara bagian New England.
Bagian bagian pada mesin bubut juga didesain untuk mempermudah dalam proses pengerjaan
bahan serta untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Diantaranya tuas pengatur kecepatan
untuk mengatur putaran kecepatanya, keran pendingin untuk mendinginkan benda kerja sampai
meja mesin yang dibuat senyaman dan semudah mungkin untuk mengerjakan benda kerja.
DAFTAR PUSTAKA

http://ramadhanozzy.blogspot.co.id/2014/05/sejarah-singkat-mesin-bubut.html

http://nanafrmana.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-dan-gambar-mesin bubut.html

Anda mungkin juga menyukai