Anda di halaman 1dari 6

Mesin bubut adalah mesin perkakas

yang memutar benda kerja pada


sumbu rotasi untuk melakukan
berbagai proses seperti

pemotongan,pemgamplasan,knurling,pengeboran,deformasi,pembubutan
muka,pemutaran,dengan alat yang diterapkan pada benda kerja untuk membuat
objek dan simetri terhadap sumbunya.

Komponen mesin bubut


Sebagai langkah awal, setidaknya anda dapat mengetahui dan mengamati
komponen utama mesin bubut, yaitu:
1. Lathe bed and ways
2. Head stock
3. Speed gears
4. Feed gears
5. Carriage
6. Cross slide
7. Compound
8. Thread casing dial
9. Tailstock
10.Coolant system
Panduan Umum Perawatan Mesin Bubut
Lalu, bagaimana cara mudah dan simpel khususnya untuk pemula?
Secara umum, perawatan mesin bubut terdiri dari;
1. Mesin bubut tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung
2. Gunakan oli pelumas mesin, pemberian grease harus memakai produk yang
disesuaikan dengan standar pabrik pembuat mesin bubut
3. Setelah mesin bubut selesai beroperasi, lakukan pembersihan bagian
mesin dari cairan pendingin dan beram hasil potongan. Atur semua handel mesin
pada posisi netral dan matikan sumber tenaga mesin
4. Tidak dianjurkan menggunakan benda keras seperti palu atau memukul benda
secara keras untuk pemasangan benda kerja pada poros mesin bubut
5. Ketika mesin beroprasi, perhatikan jangan sampai beram jatuh ke meja mesin
dan terbawa eretan mesin
Lalu sebelum masuk ke perawatan komponen, setidaknya anda perlu
memperhatikan perawatan pada komponen;
-Perawatan alat atau tools
-Pengecekan pisau bubut apakah ukuran sudut pemakanan sudah sesuai atau
tidak
-Pengecekan rumah pahat untuk mengetahui ukuran lubang tidak mengalami
kelonggaran
-Pengecekan senter kepala lepas
-Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya atau kecepatan putar

Cara penggunaan mesin bubut


1. Menghidupkan & Mematikan Mesin Bubut
Cara menghidupkan mesin bubut sangat mudah yakni dengan menekan tuas on/
off pada mesin bubut sehingga spindle dapat berputar.
Namun ada beberapa yang di perhatikan dalam menghidupkan mesin bubut
diantaranya, emergency harus di setel keluar dan tutup spindle harus di tutup.
Jika hal tersebut tidak dilakukan maka mesin (spindel) tidak akan hidup.

2. Mengendalikan Putaran Spindle & Eretan


Cara mengoperasikan dan mengendalikan putaran spindle adalah mengatur tuas
pengatur kecepatan spindle sesuai dengan plat tabel yang sudah ada pada mesin
bubut.
Lain halnya dengan eretan, cukup putar eretan kekanan ataupun kekiri, sesuai
dengan pemakanan yang ingin dilakukan.

3. Mengoperasikan Mesin Bubut


Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengoperasikan mesin
bubut, seperti;
1. Siapkan peralatan dan perlengkapan yang hendak digunakan
2. Cek kondisi mesin
3. Lalu masukkan sumber utama arus
4. Atur putaran spindel yang akan digunakan sesuaikan dengan material yang
digunakan (ditentukan melalui perhitungan atau tabel cutting speed)
5. Pasang senter putar pada kepala lepas
6. Lalu pasang pahat dengan ujung sayat setinggi ujung senter
7. Pasang atau cekam benda kerja
8. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja yang akan disayat
9. Hidupkan mesin dengan tombol atau saklar dan lakukan penyayatan pada
benda kerja
Setelah melakukan pekerjaan, jangan lupa untuk mematikan mesin bubut dengan
cara menekan tombol tuas off pada mesin bubut sampai mesin bubut mati.
Terakhir, rapihkan peralatan kembali dan taruh pada tempatnya sehingga
perlengkapan terjaga dengan aman.

Sejarah mesin bubut


Sejarah mesin bubut berawal ketika manusia pertama kali membangun sebuah
rangka kaku bantalan untuk mendukung benda kerja yang dapat diputar pada
sebuah kumparan dan dipotong menjadi bentuk melingkar dengan alat genggam.
Metode ini digunakan pertama kali untuk pembuatan mangkuk dangkal pada
tahun 1200 SM dan ditemukan di sebuah kuburan di Mycenae yang diyakini telah
berubah. Tak terbantahkan lagi contoh paling kuno dari seni pembubutan sejauh
ini ditemukan adalah fragmen dari sebuah mangkuk kayu Etruscan, yang dibuat
sekitar tahun 700 SM dan ditemukan di Makam Pejuang di Cornetto.
Pembubut dari Timur awalnya duduk di tanah pada mesin bubut primitif mereka,
dengan menggunakan satu tangan untuk memutar kumparan sambil
membungkuk sementara tangan lain memegang gagang pahat. Mereka
menggunakan satu kaki untuk menjaga kestabilan mesin bubut dan bertindak
sebagai alat penumpu, sementara ujung kaki yang lain digunakan untuk memandu
titik alat pemotongan. Alat primitif seperti mesin bubut kuno masih dapat kita
lihat saat ini dan digunakan di pasar-pasar di Timur Dekat dan Asia.
Di China, orang duduk di mesin bubut dan menggunakan kakinya untuk membuat
gerakan bolak-balik (reciprocating) oleh pedal secara bergantian kaki kiri dan
kanan pada papan yang dikaitkan pada tali yang dililitkan pada mesin spindle
bubut, sehingga membuat kedua tangan bebas untuk memegang dan
mengarahkan pahat pemotong.
Orang Barat, lebih memilih untuk berdiri di mesin bubut. Mereka
mengembangkan mesin bubut tiang dimana hanya satu kaki yang dibutuhkan
untuk gerakan bolak-balik. Ilustrasi pertama yang diketahui dari mesin bubut
tiang muncul pada abad ke-13 di jendela kaca patri di Chartres yang diberikan
oleh pembubut gilda setempat untuk menghormati pelindung mereka, Saint
Julien.
Perkembangan berikutnya, terlihat di sini dalam sebuah ilustrasi
dari Mendelsches Bruderbuch 1395, menunjukkan bingkai bubut dan eretan yang
terbuat dari kayu-kayu yang berat untuk meningkatkan kekakuan.
Kesulitan memegang alat pemotong dengan kuat ketika memotong material yang
keras melahirkan penemuan eretan utama di mana alat ini berpegang kuat dan
maju dipotong oleh sebuah slide di bawah kendali sebuah sekrup. Ini ilustrasi dari
Mittelalterliche Hausbuch dari 1480 menunjukkan bentuk yang sangat awal.
Pemanfaatan putaran roda memiliki keuntungan luar biasa karena menghasilkan
kecepatan konstan dan dengan demikian meningkatkan kontrol atas alat potong.
Ilustrasi ini juga yang pertama menunjukkan Drive antara dua bantalan dari
headstock dan sebuah tailstock dengan penyesuaian untuk memutar sekrup
benda kerja panjang yang berbeda antara pusat-pusat.
Leonardo, pengganti Jacques Besson sebagai insinyur di Pengadilan
Perancis, juga tertarik pada pengembangan mesin bubut dan membawa
beberapa ide menjadi realitas praktis dengan membangun sebuah sekrup-
pemotongan dan dua mesin bubut hias berputar.
Pada tahun 1615 Salomon de Caus dari Wales menggambarkan sebuah mesin
bubut eksentrik (Eccentric Lathe) untuk mengubah benda oval. Untuk pertama
kalinya mesin bubut spindle yang dapat diubah di bawah kendali eksentrik
Camsterhadap tekanan tegangan tali. Ini merupakan ilustrasi awal prinsip mesin
bubut.

Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-1831) mendesain dan membuat mesin
bubut yang disebut sebagai screw cutting lathe, salah satu karyanya yang
berkembang di Negara bagian New England. Waktu itu, Amerika Serikat masih
mengalami hambatan yang sangat ketat dengan undang-undang negeri Inggris
yang melarang ekspor mesin-mesin ke luar negeri.

Nama : ahza raihan nabil


Kelas X.tp 2

Anda mungkin juga menyukai