Anda di halaman 1dari 10

20

Tujuan Instruksional
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip dasar gerakan membubut
2. Menjelaskan fungsi dan arah gerakan bagian utama tersebut
3. Menjelaskan beberapa operasi membubut dan jenis pahat yang digunakan
4. Menjelaskan proses pembubutan tirus
5. Memberikan perbedaan antara 3 jenis metode pembubutan tirus
6. Menjelaskan cara pembubutan ulir
7. Membuat sketsa sederhana tentang mesin bubut

Ringkasan Materi :
Pada materi ini dipaparkan salah satu mesin produksi yang merupakan
kategori general purpose machine yakni mesin bubut. Diperkenalkan
bagian-bagian utama mesin bubut dan fungsinya masing-masing.
Keterhubungan antara bagian-bagian utama tersebut diperlihatkan
dalam proses membubut, misalnya parting off, membubut tirus dan
membubut roda gigi. Parameter penting dalam pembubutan yang
menjadi perhatian adalah kecepatan potong dan pemakanan.

Metode Pembelajaran :
Kuliah (60 mnt). Mahasiswa mendapat penjelasan tentang mesin dan operasi
bubut
Tanya jawab (10 mnt). Mahasiswa bertanya dosen menjawab atau sebaliknya
Tugas individu (30 mnt). Mahasiswa mengerjakan/menjawab soal-soal

Tugas kelompok. Mahasiswa mengerjakan tugas dengan berdiskusi dalam


kelompok, membuat laporan hasil diskusi dan menyiapkan materi presentase.
21

Dalam buku teks berbahasa Inggris,


mesin bubut disebut dengan Lathe
Machine, sedangkan proses
membubut disebut dengan turning.
3
Turning berasal dari kata to turn BAB
yang bermakna move around axis

Operasi Bubut
atau bergerak mengitar sumbunya.

Apa yang bergerak mengitari


sumbu pada mesin bubut adalah
benda kerja sementara pahat bubut
Mesin bubut adalah salah satu mesin produksi yang
tetap.
serbaguna dan sangat luas pemakaiannya di seluruh
penjuru dunia. Fungsi utama dari mesin bubut adalah
menghilangkan sebagian material dari benda kerja
untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang
diinginkan. Benda kerja dicekam dengan kuat dan kaku
pada suatu pencekam. Pencekam kemudian berputar
pada sumbunya bersama dengan benda kerja. Sebuah
pahat potong yang diarahkan mengenai benda kerja
Perhatikanlah gambar di samping
akan mengeluarkan sebagian materialnya dalam
Tanda panah pada work bentuk geram-geram.
menunjukkan benda kerja yang
berputar pada sumbunya

Tanda panah pada tool


menunjukkan langkah/arah
feeding atau pemakanan

Gambar III.1 : Prinsip gerakan pahat dan benda kerja


pada mesin bubut

Work = benda kerja Selain operasi membubut, mesin ini dapat pula
Tool = pahat potong digunakan untuk operasi membuat lubang, melebarkan
Bed = landasan lubang, pembuatan alur skrup, menggerinda, dll.
Headstock = kepala tetap
Tailstock = kepala lepas Konstruksi Mesin Bubut
Carriage = Kereta luncur
Mesin bubut dibuat dengan berbagai bentuk dan
ukuran. Mulai dari mesin bubut bangku yang kecil
hingga yang berukuran sangat besar untuk membubut
poros raksasa. Suatu mesin bubut sederhana terdiri
22

dari bed yang terbuat dari besi tuang kelabu dimana


headstock, tailstock, carriage dan komponen mesin
bubut lainnya diletakkan. Bagian-bagian utama dari
mesin bubut adalah :
1. Bed
2. Head stock
3. Tail stock
4. Carriage
5. Mekanisme pemakanan
6. Mekanisme pemotongan ulir

Bed
Bed mesin bubut adalah landasan dimana seluruh
bagian mesin bubut dilekatkan. Terbuat dari material
casting yang kokoh dan kaku untuk mendukung
bagian-bagian mesin bubut terutama yang bergerak
selama operasi pembubutan. Pada ujung sebelah kiri
dari bed terdapat headstock dan pada sisi sebelah
kanan ditempati tailstock. Carriage terletak di atas bed
Gambar 3.1 : Bed dan dapat meluncur sepanjang bed. Bagian atas bed
terdapat alur pengarah yaitu alur pengarah dalam dan
alur pengarah luar. Alur pengarah dalam merupakan
alur lintasan tailstock, sedangkan alur pengarah luar
menjadi tempat lintasan carriage. Bentuk alur pengarah
ini ada yang datar dan ada berupa bentuk V. Umumnya
bed terbuat dari besi tuang yang dipadukan dengan
nikel dan kromium.
Headstock

Fungsi utama headstock adalah memindahkan daya ke


komponen mesin bubut yang lain. Di dalam badan
headstock terdapat rangkaian roda gigi untuk
pemindahan daya. Spindel utama dilekatkan pada
headstock. Spindel menopang benda kerja dan
berputar bersama benda kerja. Cone pulley juga
berada dalam rangkaian di dalam headstock yang
berfungsi untuk memutar spindle melalui motor elektrik
pada berbagai kecepatan. Keterangan gambar :
Gambar 3.2 : Headstock (H1) Headstock,
(H4) Rumah dari spindel utama,
(H2,H3) Mekanisme pengganti kecepatan,
(H10) roda gigi pengubah.
23

Gambar III.2 : Konstruksi mesin bubut


24

Tailstock

Tailstock biasa digunakan sebagai bantalan luar dan


penopang benda kerja sirkular yang mengalami
pembubutan. Tailstock dapat diatur dengan mudah
disepanjang bed untuk pekerjaan alignment maupun
non alignment terhadap pusat spindel terhadap benda
kerja dengan panjang yang berbeda. Tailstock juga
membawa dead centre untuk menopang salah satu
ujung benda kerja. Baik live centre pada headstock
maupun dead centre (T5) pada tailstock mempunyai
ujung yang mengerucut 60o, ujung yang lain berbentuk
tirus. Spindel pada tailstock bergerak secara
longitudinal oleh gerakan skrup pengarah dan
handwheel (T1). Tailstock dapat diposisikan dan di
kunci dengan barrel (T6) di sepanjang bed. Terdapat
pula gear box (T2) antara handwheel dan spindel.
Gambar 3.3 : Tailstock Carriage

Carriage dipasang pada alur luar pada bed mesin bubut


dan dapat digerakkan sejajar dengan sumbu spindel.
Carriage tersusun atas apron (5), cross slide (3), saddle
(4), compound rest (2) dan tool post (1). Carriage
membawa pemegang pahat (1) dan menggerakkan
secara longitudinal saat pembubutan turning dan
secara perpendikular saat proses pembubutan facing
dibawah kendali operator. Handwheel (2a)
mengendalikan gerakan dari compound rest, dan
karena perletakannya dilengkapi dengan busur derajat
penyetel putaran, maka dapat ditempatkan dalam
berbagai kedudukan sudut untuk pembubutan tirus.
Operator menggerakkan carriage secara manual
melalui handwheel (5a) atau secara otomatis dengan
Gambar 3.4 : Carriage & Tool menggunakan mekanisme pemakanan (5c).
Post Handwheel (2a, 3b, 5a) pada carriage dan gerakan
luncurnya selalu dikalibrasi, baik untuk kemudahan
dalam menggunakannya maupun kehandalannya
Carriage = Kereta luncur melakukan pemotongan berulang-ulang. Tool post
Alignment = Penyebarisan
merupakan bagian penting dari carriage yang dipasang
Compound Rest = Peletakan
majemuk dengan T-slot pada compound rest dan membawa
Live centre= center jalan pemegang pahat dan sekrup-sekrup pengunci di
Dead centre = center tetap atasnya
25

Sekarang marilah kita melihat operasi pada mesin bubut.

Operasi Membubut

Dalam melakukan pembubutan, benda kerja dipegang


atau ditopang oleh dua centre atau oleh pencekam.
Berbagai operasi membubut ditunjukkan pada gambar di
bawah ini :

Gambar III.3 : Berbagai operasi bubut dan pahatnya

a. Operasi membubut dimana benda kerja dapat


dipegang oleh dua centre ataupun oleh
pencekam :
 Straight turning
 Shoulder turning
 Taper turning
 Chamfering
 Thread turning
 Facing
 Forming
 Knurling

b. Operasi membubut yang hanya dapat dilakukan


dengan memegang benda kerja pada pencekam
atau faceplate atau angleplate adalah :
 Parting off
 Internal thread cutting
 Drilling
 Boring
 Reaming
 Undercutting

c. Operasi membubut yang dilakukan dengan


Gambar 3.5 : Operasi bubut menggunakan peralatan cantelan khusus adalah :
knurling dan parting off. Operasi  Milling
membubut lainnya dapat dilihat  Grinding
pada halaman berikut
26

Gambar 3.6 : Membubut tirus


Gambar XX : Membubut tirus
dengan kombinasi
dengan kombinasi
arah pemakanan Gambar III.4 : Berbagai jenis operasi
arah pemakanan
pemotongan yang dapat dilakukan pada
mesin bubut

Membubut Tirus

Membubut tirus dilakukan dengan mengabungkan dua


pemakanan yakni pemakanan arah longitudinal dan
melintang, yang menyebabkan pahat potong mengikuti
titik diagonal yang merupakan resultan arah dari kedua
pemakanan tersebut. Resultan pemakanan tersebut
dapat diubah dengan mengatur laju pemakanan melalui
roda gigi pengatur di dalam apron.
Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan
memanfaatkan compound rest yang dapat diputar
beberapa derajat sesuai kebutuhan.

Gambar III.5 : Compound rest untuk memotong tirus


Compound rest diputar pada arah setengah dari sudut
tirus yang dikehendaki. Bila sekrup luncurnya berputar,
pahat potong akan melakukan pemakanan pada sudut
tersebut dan menghasilkan bentuk tirus yang sesuai.
Compound rest = peletakan
Metode ini memiliki keterbatasan karena compound
majemuk
Tailstock = ekor lepas
rest hanya dapat diputar sejauh 45 derajat. Penyetelan
Taper angle = sudut tirus ini dilakukan secara manual sehingga kapasitas
produksi berkurang dan menghasilkan penyelesaian
permukaan yang buruk.
Metode lain dalam membubut tirus adalah dengan
menggeser tailstock ke arah melintang. Metode ini
27

cocok untuk tirus yang kecil dan terbatas pada


pembubutan tirus luar.
Metode lainnya adalah menggunakan pahat potong
pembentuk tirus. Penggunaanya terbatas hanya untuk
tirus luar yang pendek. Sisi potong pahat harus betul
betul lurus untuk menghasilkan pemotongan tirus yang
tepat.

Membubut Ulir

Gambar 3.7 : Single point Cutting Pahat yang digunakan untuk membubut ulir adalah
Tool pahat tipe mata tunggal (single point). Pemotongan ulir
adalah operasi pemotongan yang menghasilkan alur
heliks pada material berbentuk selindris.

Benda kerja dipegang oleh dua centre atau oleh sebuah


pencekam saja pada headstock, sementara pahat
potong dipegang oleh tool post. Pahat potong harus
bergerak melakukan pemakanan pada jarak yang sama
Gambar 3.8 : Pitch pada baut dengan jarak pitch (mm) saat benda kerja berputar satu
putaran. Dengan demikian putaran benda kerja dan
gerakan linear pahat potong dalam pemakanan harus
disetel sedemikian rupa sehingga ketika benda kerja
telah berputar satu putaran pahat potong menyelesaikan
pemakanannya sepanjang pitch ulir. Untuk mendapat
setelan seperti itu gerakan sekrup pengarah dengan
mekanisme nut dibuat interlock atau saling terhubung,
dan rasio gigi antara spindle pada headstock dan sekrup
pengarah ditentukan dengan tepat.

Headstock = kepala tetap


Pitch = jarak bagi
Workpiece = benda kerja
Change gears = roda gigi
pengubah
28

N = rotational speed, putaran


[revolution / minute] Gambar III.6 : Pengaturan komponen mesin bubut untuk
pemotongan ulir
v = cutting speed, kecepatan
potong [meter/minute]
Gambar ini menunjukkan keterhubungan gerakan
D0 = original diameter, diameter carriage-gears-spindle agar pahat menyelesaikan
awal [mm] pemakanannya sepanjang satu pitch dalam satu
Df = final diameter, diameter putaran. Penyetelan pemotongan ulir tersedia pada
akhir [mm] headstock.
d = depth of cut, kedalaman Kecepatan Potong
pemotong [mm]
Kecepatan potong dalam membubut didefinisikan
f = feed, pemakanan
[mm/revolution] sebagai laju dalam meter per menit dimana permukaan
benda kerja berputar melewati pahat potong. Bila
fr = feed rate, laju pemakan
pemilihan kecepatan potong tepat maka umur pahat
[mm/minute]
panjang dan efisiensi pemotongan meningkat. Bila
kecepatan potong terlalu lambat akan mengurangi
produktifitas dan menambah biaya perakitan, sementara
bila kecepatan potong terlalu cepat akan menimbulkan
panas berlebihan pada pahat dan kerusakan lebih awal
terjadi pada sisi potong pahat.

Pemakanan

Pemakanan didefinisikan sebagai jarak dimana pahat


potong menyayat benda kerja selama satu putaran
spindle headstock. Pemakanan dituliskan dalam satuan
milimeter per putaran benda kerja.

Workpart = benda kerja


New surface = permukaan
setelah
pembubutan
Chip = geram-geram
Single point tool = pahat potong
29

Gambar III.7 : Beberapa parameter-parameter pemotongan pada mesin bubut

Ini adalah bagian akhir materi bab 3.

Setelah mendapat penjelasan tentang operasi bubut, jawablah pertanyaan di bawah


ini :

Soal- Soal

1. Jelaskan prinsip dasar gerakan mesin bubut


2. Jelaskan fungsi dan arah gerakan 3 komponen utama mesin bubut di bawah ini :
- Headstock
- Tailstock
- Carriage
3. Berbagai operasi pemotongan dapat dilakukan pada mesin bubut, jelaskan 3
diantaranya yang menggunakan pemotong khusus.
4. Jelaskan dengan disertai gambar fungsi chuck, spindle dan compound rest pada
proses pembubutan tirus
5. Terdapat 3 metode untuk membubut bentuk tirus, jelaskan perbedaan ketiga
metode tersebut
6. Jelaskan cara pembubutan ulir
7. Buatlah sketsa sederhana mesin bubut dan tunjukkan arah gerakan dari spindel
headstock, tailstock, dan carriage

Tugas Kelompok

Kita telah mempelajari beberapa operasi membubut dimana pahat potong selain
diletakkan pada tool post, dapat pula diletakkan pada tailstock seperti pada operasi
drilling, boring dan reaming.

Carilah penjelasan mengenai ketiga operasi pembubutan itu dan temukan


perbedaannya masing-masing.

Undanglah mahasiswa tingkat akhir / asisten / laboran laboratorium dalam diskusi


kelompok anda

(tugas ini akan di presentasikan pada pertemuan ke-6)

Anda mungkin juga menyukai