Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MANAJEMEN FARMASI KOMUNITAS

STUDY KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

Nama : Anisa Dwi Wijayanti

NIM : 2008020097

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER ANGKATAN 33

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020
STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN APOTEK

A. Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 dan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 73 Tahun 2016,
yang dimaksud apotek adalah tempat tertentu dilakukannya pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat. Apotek merupakan
institusi yang berfungsi atau berperan dalam profit orientes dan patient
oriented. Dalam fungsi apotek sebagai institusi bisnis, apotek bertujuan
untuk memperoleh keuntungan, dan hal ini dapat dimaklumi mengingat
investasi yang ditanam pada apotek dan operasionalnya juga tidak sedikit.
Sedangkan fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotek
adalah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Pelayanan kefarmasian yang dimaksud adalah pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluran obat, pengelolaan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan
kefarmasian juga meliputi pengadaan sediaan farmasi, produksi sediaan
farmasi, distribusi atau penyaluran sediaan farmasi, dan pelayanan dalam
sediaan farmasi. Disisi lain seorang apoteker penanggung jawab tidak
hanya dituntut untuk pandai dalam pelayanan teknis kefarmasian saja,
melainkan mengelola apotek sesuai dengan prinsip-prinsip bisnis tanpa
memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan
(stake holder) semata melainkan juga memiliki fungsi sosoial di
masyarakat. Dalam upaya usaha untuk memajukan kesejahteraan umum
yang berarti mewujudkan suatu tingkat kehidupan secara optimal, yang
memenuhi kebutuhan manusia terutama Kesehatan maka didirikanlah
Apotek “Central Farma”.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No.
922/MenKes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek, disebutkan bahwa apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat
dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi
kepada masyarakat. Untuk dapat memenuhi peraturan tersebut, studi
kelayakan dilakukan sebelum apotek didirikan. Studi kelayakan pendirian
Apotek yang diharapkan agar nantinya apotek yang didirikan sesuai
dengan standar yang ditetapkan serta dalam pendirian apotek ini dapat
diperhitungkan terkait modal hingga gambaran keuntungan setelah apotek
didirikan sehingga nantinya setelah apotek didirikan tidak mengalami
kerugian.
B. Tujuan Pendirian Apotek
1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan informasi akan
perbekalan farmasi (obat, bahan obat dan alat kesehatan) dengan
tujuan peningkatan derajat kesehatan atau kualitas hidup pasien
2. Memberikan edukasi dan konsultasi kesehatan kepada pasien. Sebagai
sarana farmasi yang melayani kebutuhan obat, bahan obat, kosmetik,
serta perbekalan farmasi lainnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat
3. Sarana farmasi yang melakukan peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat dan bahan obat
4. Sarana pengembangan kewirausahaan
5. Sebagai tempat pengabdian apoteker dan tenaga teknis kefarmasian
C. Visi Dan Misi
1. Visi
Mewujudkan layanan kefarmasian Pharmaceutical care yang
bermutu, berkualitas, rasional, terpercaya dan berorientasi pada
patient oriented untuk meningkatan kesehatan masyarakat.
2. Misi
a. Menyediakan obat, alat kesehatan, serta perbekalan farmasi
lainnya yang berkualitas, lengkap dan terjangkau oleh
masyarakat yang sulit mendapatkan akses kesehatan.
b. Menjalin hubungan interprofesional demi terwujudnya kualitas
pelayanan yang bermutu.
c. Memberikan akses kesehatan dan pelayanan Kefarmasian kepada
semua kalangan Masyarakat.
d. Menggunakan sistem managemen tertib efektif, efesien dan tertib
administratif.
e. Memperoleh keuntungan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
taraf hidup seluruh karyawan dan pemilik sarana apotek.
D. Studi Kelayakan Pendirian Apotek
1. Analisis Pasar
Berdasarkan data‐data yang diperoleh dari survey pendahuluan
terhadap posisi strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan
kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal yang penting. Hal ini dapat
dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap
apotek baru yang akan didirikan (SWOT ANALISIS).
a. Kekuatan/Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan
adalah sebagai berikut :
1) Apotek dengan konsep layanan patient oriented yang berbasis

layanan kefarmasian pharmaceutical care.

2) Apoteker Griya Sehat menerapkan konsep pelayanan


kefarmasian “No Pharmacist No Service”
3) Letak apotek berada di Jalan Imogiri barat dipinggir jalan yang

ramai dilalui arus kendaraan.

4) Mempunyai SDM yang berpotensi di bidangnya, kreatif, penuh


inovasi, dan semangat kerja yang tinggi Pelayanan sepenuh hati
dengan keramahan dan senyum
5) Apoteker yang selalu standby di apotek, siap memberikan

layanan terbaiknya dan konsultasi seputar obat.

6) Harga bersaing dengan apotek lain dan disesuaikan dengan

tingkat perekonomian warga sehingga dapat terjangkau

7) Apotek yang bersih dan nyaman, disertai dengan TV, toilet,

ruang tunggu, dan parkir yang luas.


b. Kelemahan/Weaknes
1) Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat

dan belum mempunyai langganan yang loyal.

2) Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat

dan belum mempunyai langganan yang loyal.

3) Kesadaran masyarakat untuk membeli obat di apotek masih

rendah.

4) Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu

apotek jaringan.

Solusi untuk permasalahan tersebut yaitu :


1) Nama apotek harus dibuat besar dan diberi neon box,

tanda/marka apotek dipasang tepi jalan.

2) Disediakan parkir yang luas dan gratis.

c. Peluang/Opportunity
1) Jumlah Penduduk disekitar apotek cukup padat, sehingga

menjadi sumber pelanggan apotek yang potensial.

2) Penduduk dengan latar belakang sosial yang beragam, sangat

memungkinkan untuk menjadi pelanggan.

3) Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi.

Golongan masyarakat ini lebih kritis, lebih bisa menerima

pikiran logis, dan mungkin lebih peduli dengan pola hidup

sehat.

4) Penduduk golongan geriatri cukup banyak dengan

permasalahan penyakit‐penyakit degeneratif.


d. Ancaman/Thread
Ancaman terutama datang dari kompetitor/pesaing, yaitu

apotek sekitar lokasi.

Dari analisis SWOT diatas maka perlunya dibentuk strategi

pemasaran dan rencana pengembagan apotek supaya apotek dapat bersaing

dengan apotek yang sudah ada. Rencana strategi yang dilakukan adalah

dengan cara kualitas pelayanan yang prima kepada konsumen. Pelayanan

yang baik dari apotek Central Farma diharapkan dapat menarik banyak

konsumen untuk menjadi pelanggan tetap. Aspek-aspek yang menjadi

prioritas utama dalam peningkatan pelayanan, meliputi:

a. Keramahan dalam pelayanan ( menerapkan sistem ” 5 S” Senyum,

Salam, Sapa, Sopan, Santun )

b. Ruang tunggu yang bersih dan nyaman, tersedia toilet, televisi, leaflet

kesehatan, koran, dan majalah.

c. Konsultasi obat selama apotek buka

d. Pelayanan informasi Obat (PIO)

e. Pelayanan penimbangan BB dan tinggi badan gratis.

f. Tempat parkir luas dan gratis

2. Aspek Teknis
a. Nama Apotek
Apotek yang akan didirikan bernama “Central Farma” yang
nantinya diharapkan menjadi pusat pelayanan kefarmasian,
menyediakan obat, alat kesehatan, serta perbekalan farmasi lainnya
yang berkualitas, lengkap dan terjangkau oleh masyarakat. Central
Farma terletak di Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara, lokasi
apotek berada di jalan raya utama provinsi. Apotek Central Farma
melayani permintaan obat resep dan obat bebas bagi semua kelompok
masyarakat. Apotek Central Farma bergagasan untuk menjalin
sinergitas bersama dengan klinik, puskesmas, dan dokter seluruh
wilayah Kabupaten Banjarnegara baik berupa layanan BPJS maupun
layanan resep dokter. Dengan papan apotek
b. Situasi dan Kondisi Apotek
Lingkungan apotek “Central Farma” relatif ramai karena
berada di daerah jalan raya utama serta dekat dengan pelayanan
kesehatan (klinik dan puskesmas) padat penduduk. Dan dijalur ramai
yang biasa dilewati masyarakat untuk berangkat bekerja maupun jalur
keberangkatan menuju sekolah sehingga lokasi pendian apotek
strategis.
c. Data Pendukung
1) Kepadatan Penduduk
Apotek berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang
cukup tinggi yaitu dengan jumlah penduduk 86.779, dekat dengan
perkantoran, pertokoan, lingkungan kampus, perumahan
penduduk dan rumah sakit.
2) Tingkat Sosial dan Ekonomi
Tingkat pendidikan masyarakat relatif tinggi mengingat letak
Apotek Central Farma yang berada di lingkungan perkantoran,
pertokoan, lingkungan kampus, praktek dokter, rumah sakit dan
perumahan penduduk. Secara umum tingkat perekonomian
masyarakat sekitar termasuk dalam golongan menengah ke atas.
3) Jumlah Pesaing
Jumlah Apotek sebagai pesaing sebanyak 1 buah
4) Mudah dijangkau
Lokasi apotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir
jalan raya.
d. Bangunan milik sendiri, Luas bangunan 15x10 m terdiri atas:
1) Bngunan terdiri dari ruang tunggu, kasir, ruang kerja apoteker dan
konsultasi obat, ruang pelayanan resep, tempat penyimpanan obat,
ruang peracikan, ruang pencucian alat, dapur, toilet dan tempat
parkir
2) Bangunan dilengkapi dengan telepon, komputer, penerangan,
televisi, sumber air, alat pemadam kebakaran, ventilasi dan
sanitasi yang mendukung, kipas angin dan tempat sampah
e. Papan Nama
Papan nama berukuran panjang 100 cm dan lebar 60 cm
dengan tulisan putih di atas dasar biru tua, tinggi huruf minimal 7 cm
dengan tebal 7 mm, dilengkapi dengan neon box. Papan nama apotek
diletakkan di depan bangunan yang merupakan identitas apotek, berisi
nama apotek dan APA dengan No. SIA dan No. SP/SIK terpasang
jelas.
f. Alat pembuatan, pengolahan, dan peracikan adalah :
1) Gelas ukur
2) Labu erlenmeyer
3) Beker glass
4) Literan plastik 1 dan 2 liter
5) Corong glass
6) Timbangan dan anak timbangan (g/mg)
7) Termometer
8) Mortir dan stamper
9) Spatel logam/tanduk plastik atau porselen
10) Batang pengaduk
11) Penangas air
12) Kompor atau alat pemanas yang sesuai
13) Panci rak tempat pengeringan alat
14) Cawan porselin
15) Spatula porselin
16) Botol timbang
g. Alat perbekalan farmasi :
1) Botol berbagai ukuran
2) Tensimeter
3) Alat ukur gula darah, kolesterol, asam urat (Easy touch 3 in 1)
4) Pot plastik berbagai ukuran
5) Lemari pendingin
6) Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
7) Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika, psikotropika dan bahan
obat yang berbahaya lainnya.
h. Alat Administrasi
1) blanko pesanan obat
2) blanko kartu stock obat
3) blanko salinan resep
4) blanko faktur dan blanko nota penjualan
5) buku defecta
6) buku ED
7) buku Farmakope
8) buku ISO atau MIMS
9) buku pembelian
10) buku penerimaan
11) buku pembukuan keuangan
12) buku pencatatan narkotik
13) buku pesanan obat narkotik
14) buku laporan obat narkotik
15) buku pencatan penyerahan resep
16) buku resep jika dokter akan beli obat
17) kwitansi
18) alat-alat tulis dan kertas
i. Perbekalan Farmasi yang Diperlukan
1) Obat Keras (Obat dengan resep dan OWA)
2) Obat Bebas (OTC) dan bebas terbatas
3) Alat kesehatan : master, perban, termometer, sarung tangan, perban,
alkes steril, perbekalan rumah sakit.
4) Bahan baku
5) Perlengkapan Bayi
3. Analisis Manajemen
Pemilik Sarana Apotek
(PSA)

Apoteker Pengelola Apoteker Pendamping


Apotek (APA)

Asisten Apoteker 1 Asisten Apoteker 2 Asisten Apoteker 3 Administrasi

Jumlah tenaga kerja


1)Pemilik saham : 1 orang
2)Apoteker Penanggung Jawab : 1 orang
3)Apoteker Pendamping : 2 orang
4)Asisten Apoteker : 2 orang
5)Administrasi umum : 1 orang

a. Tenaga Kerja (Job Description)


1) Apoteker Pengelola Apotek (APA)
a) Bertanggung jawab atas kelancaran segala bidang
kegiatan dalam Apotek serta bertanggung jawab terhadap
kelancaran hidup Apotek yang dipimpinnya. Sebagai
pemimpin Apotek yang merencanakan, mengkoordinasi
serta mengawasi seluruh pelayanan kefarmasian di
Apotek.
b) Melakukan kegiatan menejerial apotek seperti:
pengadaan dan pengendalian persediaan, pengelolaan
SDM, dan perijinan.
c) Memberikan pelayanan komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) kepada masyarakat.
d) Memberikan kesejahteraan pegawai dan membina
hubungan baik dengan para pegawai, PBF, dokter, dan
tenaga medis lainnya di lingkungan Apotek.
e) Melakukan langkah-langkah untuk mengembangkan
hasil dan kualitas Apotek.
2) Apoteker Pendamping
Membantu APA dalam pengeolaan apotek, pelayanan obat
dan hal lain.
3) Asisten Apoteker
a) Membantu tugas-tugas Apoteker Pengelola (APA).
b) Melaksanakan seluruh tugas dan kewajiban APA, jika
APA berhalangan selama jam kerja Apotek.
c) Sebagai Assisten Apoteker membantu merencanakan,
mengkoordinasi serta mengawasi seluruh kegiatan
pelayanan kefarmasian di Apotek, termasuk
menyerahkan obat dan melakukan KIE.
d) Mengelola seluruh kegiatan baik di bidang menejerial
maupun pelayanan di apotek sesuai dengan petunjuk dan
atau instruksi dari APA.
e) Bertanggung jawab penuh kepada APA dan
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Assisten
Apoteker.
4) Administrasi
a) Bertanggung jawab atas kas Apotek, baik pengeluaran
dan pemasukan Apotek.
b) Bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan
keuangan.
c) Menyerahkan hasil/laporan kas masuk dan keluar kepada
pengelola Apotek.
4. Analisis Keuangan

Anda mungkin juga menyukai