Anda di halaman 1dari 4

A.

Topik Permasalahan

Pengaruh Model Pembelajaran Konvensional terhadap Prestasi Belajar Siswa

B. Menentukan Variabel dalam Topik Permasalahan

Variabel Independen(bebas) :Pengaruh Model Pembelajaran


Konvensional

Variabel Dependen(terikat) : Prestasi Belajar Siswa

C. Latar Belakang Masalah

1. Landasan Yuridis/Hukum

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk dan disengaja untuk


mengembangkan kemampuan peserta didik secara optimal. Dan dalam Undang-
undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 disebutkan
bahwa pendidikan diartikan sebagai :

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara.(Kamadi 2003 : 4).

Maka dari itu, pendidikan sangat penting bagi kelangsungan proses


kehidupan manusia untuk merubah seseorang yang tadinya tidak bisa menjadi
bisa, dan yang tadinya tidak mampu menjadi mampu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahwa yang dimaksud dengan


prestasi belajar adalah “penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru”. Keberhasilannya mencapai suatu
tahap prestasi belajar memungkinkannya untuk belajar lebih lancar dalam
mencapai tahap selanjutnya. Secara umum prestasi belajar siswa di Indonesia
ditentukan oleh kemampuan kognitifnya dalam memahami sebaran materi
pelajaran yang telah ditentukan di dalam kurikulum. Oleh karena itu peran
model pembelajaran sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai prestasi belajar yang baik.
Model pembelajaran konvensional merupakan model yang digunakan guru
dalam pembelajaran sehari-hari dengan menggunakan model yang bersifat
umum, bahkan tanpa menyesuaikan model yang tepat berdasarkan sifat dan
karakteristik dari materi pembelajaran yang dipelajari. Trianto (2007:1)
mengatakan pada pembelajaran konvensional suasana kelas cenderung teacher-
centered sehingga siswa menjadi pasif, siswa tidak diajarkan model belajar
yang dapat memahami bagaimana belajar, berpikir dan memotivasi diri.

2. Kemampuan Siswa

Dalam pembelajaran konvensional siswa masih kurang menangkap


pembelajaran yang disampaikan oleh guru sebagai pemateri pembelajaran,
masih ada siswa yang tidak memperhatikan ketika guru sedang melakukan
pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak menarik dan
membuat siswa jenuh. Banyak siswa tidak mengerti ketika pembelajaran
berlangsung.

3. Alasan Memilih Topik Masalah

Dalam observasi yang saya lakukan di SDN Sukamaju Kabupaten


Tasikmalaya ditemukan masalah yakni, seorang guru masih menggunakan
pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Sehingga saya
memilih topik permasalahan ini, untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru SDN Sukamaju


Kelas III mata pelajaran yang disampaikan yaitu PKn. Pembelajaran yang
disampaikan kurang menarik siswa, karena guru menggunakan metode
ceramah. Guru menerangkan, siswa mendengarkan, guru aktif, siswa pasif, dan
siswa hanya diberikan soal latihan kemudian mengerjakan soal tersebut. Tidak
ada upaya untuk mendekatkan materi Pkn pada masalah kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini materi Pkn cenderung dikaitkan dengan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Guru hanya menyampaikan materi yang ada pada buku
mata pelajaran tersebut saja.

4. Solusi Mengatasi Topik Permasalahan

Menurut saya, solusi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa ,


sebaiknya guru melakukan model pembelajaran tidak hanya model
konvensional. Masih banyak model pembelajaran yang dapat menarik
perhatian siswa dalam pembelajaran. Karena apabila penyampaian materi
hanya menjelaskan saja, kemungkinan prestasi belajar siswa akan menurun.
Kemampuan guru dalam proses pembelajaran merupakan komponen yang
sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan
model pembelajaran yang bervariasi kemungkinan siswa akan menarik ketika
pembelajaran berlangsung sehingga prestasi belajar siswa akan lebih
ditingkatkan lagi.

5. Pendapat Ahli tentang Topik Permasalahan

Menurut para ahli tentang pengaruh model pembelajaran konvensional


terhadap prestasi belajar siswa :

Menurut Djamarah (1996) metode pembelajaran konvensional adalah


metode pembelajaran tradisional atau disebut juga dengan metode ceramah,
karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik dalam proses belajar dan pembelajaran. Dalam
pembelajaran sejarah metode konvensional ditandai dengan ceramah yang
diiringi dengan penjelasan, serta pembagian tugas dan latihan.

Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak dipakai


oleh guru karena dianggap sebagai metode mengajar yang paling mudah
dilaksanakan. Karena bila materi pelajaran sudah dikuasai, guru tinggal
menyajikan di depan kelas, siswa-siswa memperhatikan guru menjelaskan
kemudian membuat catatan untuk materi yang dianggap penting.
Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar.
Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005: 467)
didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Noehi Nasution (1998: 4)
menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu
proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku
sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa
perubahanatau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya
kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.

Adapun dapat disimpulkan yang dimaksud prestasi belajar adalah


tingkat keberhasilan peserta didik setelah menempuh proses pembelajaran
tentang materi tertentu, yakni tingkat penguasaan, perubahan emosional, atau
perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu dan diwujudkan
dalam bentuk nilai atau skor.

Menurut Benjamin S. Bloom, sebagaimana yang dikutip oleh Abu


Muhammad Ibnu Abdullah (2008), bahwa hasil belajar diklasifikasikan
kedalam tiga ranah yaitu: 1) ranah kognitif (cognitive domain); 2) ranah afektif
(affective domain); dan 3) ranah psikomotor (psychomotor domain).

Anda mungkin juga menyukai