Anda di halaman 1dari 520

Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Tim Peneliti
Balai Litbang Agama Jakarta

NASKAH-NASKAH TAUHID
DI INDONESIA BAGIAN BARAT

Kementerian Agama
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta

~i ~
NASKAH-NASKAH TAUHID DI INDONESIA BAGIAN BARAT
Copyright@Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2013

Tim Penulis:
Saeful Bahri
Ahmad Kholid Dawam
Muhamad Rosadi
Zulkarnain Yani
Syarif
Agus Iswanto
Muhammad Tarobin
Mahmudah Nur

Cetakan I, Juli 2013


viii + 512 hlm; 15 x 23 cm

ISBN: 978-979-9099-85-3

Penerbit
Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta
Jln. Rawa Kuning No. 6, Pulo Gebang - Cakung
Jakarta Timur, 13950
Telp. : +62-21-4800725
Faks. : +62-21-4800712
Website : www.blajakarta.kemenag.go.id

Buku ini dilarang dikutip sebagian atau seluruhnya


Tanpa izin dari penerbit
HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG

~ ii ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

KATA PENGANTAR
Kepala Balai Litbang Agama Jakarta

Dengan mengucap syukur alhamdulillāh, seluruh proses


penelitian “Naskah-Naskah taūhid di Indonesia Bagian Barat”
yang dilaksanakan oleh Tim Peneliti Bidang Lektur dan Khazanah
Keagamaan Balai Litbang Agama Jakarta pada tahun anggaran 2013
telah dilaksanakan. Penelitian ini menemukan sejumlah naskah
taūhid di berbagai wilayah kerja Balai Litbang Agama Jakarta, yang
tersebar di seluruh propinsi di pulau Sumatera, Banten, dan Jawa
Barat atau dikenal dengan istilah Indonesia bagian barat.
Naskah tulisan tangan atau dikenal dengan istilah manuskrip
merupakan kekayaan budaya nusantara. Karena, kemunculan
manuskrip-manuskrip nusantara secara merata merupakan iden-
titas kultural berbagai kelompok masyarakat etnik besar nusantara
telah membentuk sebuah jaringan ‘ingatan kolektif’ yang
menghubungkan satu dengan yang lain.
Manuskrip Sabil al-Muhtadin karya Arsyad al-Banjari dari
etnis Banjar misalnya, ditulis atas ‘inspirasi’ dari Shirat al-Mustaqim-
nya Nuruddin al-Raniri dari etnis Aceh, bahkan sebuah manuskrip
berbahasa Maranao di Filipina menyebut ‘berhutang budi’ pada
Mir’at al-Thullab karangan Abdurrauf al-Fansuri di Aceh, Serat
Menak dari etnis Jawa lahir sebagai resepsi atas Hikayat Amir
Hamzah dari etnis Melayu, manuskrip dalam tradisi Bugis-Makassar
‘mengingat’ peranan tiga ulama Minangkabau, Minangkabau ingat
pada Aceh, Ternate ingat pada Makassar dan Gresik, Patani ingat
pada Banjarmasin dan Palembang, Palembang ingat pada Demak,
dan demikian seterusnya pola kemunculan manuskrip nusantara
ini terbentuk, trans-etnis, dan trans-daerah, sehingga khazanah

~iii ~
Kata Pengantar

manuskrip nusantara layak dilihat sebagai cermin kesatuan dalam


keragaman (unity in diversity) etnis masyarakat, yang sebagian
besar wilayahnya kini bernama Indonesia. Manuskrip (manuscripts)
adalah peninggalan tertulis masa lalu yang tidak dimiliki semua
negara. Beruntung, Indonesia mewarisi khazanah manuskrip yang
termasuk salah satu terkaya di dunia, dengan ragam bahasa dan
aksara lokal yang menjadi identitas etnis masyarakat pemiliknya.
Tapi, rasa memiliki bangsa ini terhadap berbagai benda
cagar budaya, termasuk manuskrip, sepertinya ‘masih terpendam’
jauh di bawah sadar sana. Alih-alih memikirkan pelestarian dan
pengelolaannya dengan baik, ratusan ribu keping ‘harta karun’
dari perut bumi kita malah banyak yang dilelang. Oleh karena
itu, tugas yang cukup berat bagi bangsa ini adalah, bagaimana
membangkitkan rasa kepemilikan dan kebanggaan masyarakat
masa kini terhadap manuskrip nusantara itu. Perlu ada rumusan
strategi kebudayaan secara utuh yang bisa menempatkan khazanah
manuskrip sebagai salah satu artefak budaya pembentuk citra dan
identitas kultural yang dapat dibanggakan, mulai dari strategi
pelestariannya, advokasi nilai pentingnya sebagai benda cagar
budaya, hingga strategi ‘promosinya’ agar dikenal luas oleh dunia
internasional.
Mempertimbangkan perkembangan kajian-kajian Islam
nusantara, hingga kini ada bidang kajian yang sesungguhnya
potensial dan menarik tetapi belum mendapatkan perhatian
serius dari kalangan akademisi kajian Islam (islamic studies). Bidang
tersebut adalah kajian Islam yang berbasiskan pada manuskrip-
manuskrip Islam nusantara. Kajian atas manuskrip-manuskrip
Islam nusantara dengan sendirinya akan menjadi bagian dari
upaya pelestarian (preservation) benda cagar budaya Indonesia
demi menjaga identitas kemajemukan, kebangsaan, dan menjamin
keberlangsungan transmisi pengetahuan yang telah diwariskan
sejak ratusan tahun lalu.
Balai Litbang Agama Jakarta memandang penting upaya
inventarisasi dan katalogisasi berkaitan dengan dunia pernaskahan

~ iv ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

nusantara yang dilakukan belakangan ini, menunjukkan bahwa


kategori manuskrip keagamaan Islam (islamic manusripts) terdapat
dalam jumlah besar, dan dijumpai dalam berbagai bidang keilmuan
Islam, seperti tafsir, hadis, taūhid, fiqih, tasawuf, kalam, dan lain-
lain. Pertama, kurangnya penelitian-penelitian yang mendalam
tentang kekayaan khazanah manuskrip Islam nusantara oleh
sarjana-sarjana Indonesia sendiri, yang sesungguhnya memiliki
pengetahuan memadai, baik berkaitan dengan bahasa lokal
yang digunakan maupun substansi keilmuan di dalamnya. Kedua,
mungkin saja sudah ada sejumlah kajian yang telah dilakukan,
namun hasil kajian tersebut tidak dipublikasikan dan kemudian
dikomunikasikan menggunakan bahasa dunia akademik
internasional. Ketiga, belum adanya sebuah pusat kajian Islam yang
memberikan perhatian pada kajian manuskrip Islam nusantara
secara komprehensif, dikelola secara profesional, serta melakukan
kajian terus menerus, dan akhirnya dapat dijadikan sebagai
rujukan para sarjana dalam mengkaji manuskrip Islam nusantara.
Keempat, masih minimnya dukungan finansial untuk upaya-upaya
pelestarian khasanah manuskrip Islam nusantara semacam ini,
sehingga minat masyarakat akademik untuk menekuninya pun
sangat rendah dan mengalami kendala.
Banyak sarjana Muslim nusantara yang sesungguhnya
memiliki potensi untuk melakukan kajian Islam nusantara yang
berbasiskan pada manuskrip di atas, setidaknya karena dua alasan:
Pertama, para sarjana Muslim nusantara merupakan sumber daya
manusia (human resources) yang memiliki potensi besar dalam
memadukan kajian bidang-bidang keislaman dengan bidang
umum termasuk budaya dan humaniora. Potensi tersebut ditunjang
oleh kenyataan, bahwa sebagian mereka berasal dari sebuah
komunitas yang memiliki akar keilmuan Islam di pesantren dan
madrasah, sehingga sangat menguasai topik-topik yang dibahas
dalam literatur Islam klasik, termasuk dalam manuskrip-manuskrip
Islam nusantara. Kedua, banyak sarjana Muslim nusantara memiliki
kemampuan bahasa yang banyak digunakan dalam manuskrip,

~v ~
yakni bahasa Arab. Apalagi berbagai manuskrip dalam bahasa
daerah pun umumnya ditulis dengan aksara Arab (Jawi dan Pegon),
sehingga penguasaan atas aksara dan bahasa tersebut menjadi
sangat penting. Sejauh ini, minimnya penguasaan para filolog —
yang umumnya berlatar belakang pendidikan umum— terhadap
bahasa Arab seringkali menjadi faktor penghambat dilakukannya
penelitian atas manuskrip-manuskrip Islam tersebut, sehingga
tidak mengherankan jika puluhan ribu manuskrip nusantara
berbahasa Arab lebih banyak “ditelantarkan”.
Melalui refleksi ini, sangat besar harapan bahwa di masa
mendatang, berbagai hasil inventarisasi yang terbukti berhasil
menunjukkan peradaban tinggi Islam nusantara, dapat memicu
dilakukannya berbagai kajian Islam nusantara melalui manuskrip
dan kitab yang pernah ditulis oleh para pengarang masa lalu,
sehingga para sarjana pribumi dapat mengembangkan sendiri
kesarjanaan berstandar internasional di bidang kajian manuskrip
Islam nusantara tersebut.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan apresiasi kepada
para peneliti sekaligus penulis buku ini yang telah menyelesaikan
seluruh rangkaian kegiatan penelitian. Kepada editor, terima
kasih atas jerih payahnya melakukan penyelarasan isi dan bahasa,
sehingga buku ini enak dibaca. Akhir kata, semoga berbagai pihak
dapat mengambil manfaat atas sajian tulisan dalam buku ini.
Kepada para pihak pengambil kebijakan, mudah-mudahan isi buku
akan memberikan inspirasi sebagai basis pengambilan kebijakan
yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat.

Jakarta, 28 Juni 2013


Kepala,

Dra. Hj. Anik Farida, M.Hum


NIP 19660829 199403 2001

~ vi ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

DAFTAR ISI

JUDUL ------------------------------------------------------------------------ i
KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------- iii
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------- vii

BAB I : PENDAHULUAN ----------------------------------------------- 1


)) Latar Belakang Penelitian ----------------------------- 3
)) Rumusan Permasalahan ------------------------------- 7
)) Tujuan Penelitian ---------------------------------------- 7
)) Target Penelitian ----------------------------------------- 7
)) Kajian Terdahulu ----------------------------------------- 8
)) Kajian Teori ------------------------------------------------ 9
)) Metodologi Penelitian ---------------------------------- 10
)) Pedoman Pembacaan Katalog ----------------------- 13
)) Daftar Pustaka -------------------------------------------- 15

BAB II : NASKAH TAUHID DI PROPINSI ACEH -------------------- 17


Oleh: Muhamad Rosadi

BAB III : NASKAH TAUHID


DI PROPINSI SUMATERA BARAT -------------------------- 81
Oleh: Syarif

BAB IV : NASKAH TAUHID DI KOTA MEDAN


PROPINSI SUMATERA UTARA - ---------------------------- 155
Oleh: Ahmad Kholid Dawam

~vii ~
Daftar Isi

BAB V : NASKAH TAUHID DI PROPINSI RIAU --------------------- 205


Oleh: Agus Iswanto

BAB VI : NASKAH TAUHID DI KOTA PALEMBANG


PROPINSI SUMATERA SELATAN --------------------------- 253
Oleh: Zulkarnain Yani

BAB VII : NASKAH TAUHID


DI PROPINSI KEPULAUAN RIAU --------------------------- 309
Oleh: Muhammad Tarobin

BAB VIII : NASKAH TAUHID DI PROPINSI BANTEN ---------------- 359


Oleh: Mahmudah Nur

BAB IX : NASKAH TAUHID DI KOTA CIREBON


PROPINSI JAWA BARAT ------------------------------------- 417
Oleh: Saeful Bahri

BAB X : PENUTUP
)) Kesimpulan ------------------------------------------------ 509
)) Rekomendasi --------------------------------------------- 510

~ viii ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB I
PENDAHULUAN

~1~
Bab 1: Pendahuluan

~2~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Latar Belakang
Naskah tulisan tangan (manuscript) merupakan teks tertulis
yang mengandung berbagai pemikiran, pengetahuan, adat istiadat,
dan perilaku masyarakat masa lalu. Dibandingkan dengan bentuk-
bentuk peninggalan budaya material non-tulisan di Indonesia,
seperti candi, istana, masjid, dan lain-lain, jumlah peninggalan
budaya dalam bentuk naskah jauh lebih besar.1 Sebagai warisan
budaya bangsa, upaya pelestarian, konservasi, dan penggalian
materi serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan
sesuatu yang sangat diperlukan.2
Di antara berbagai kategori naskah Nusantara, naskah
keagamaan (baca: Islam) merupakan salah satu jenis kategori
naskah yang jumlahnya relatif banyak. Hal ini tidak terlalu
mengherankan, mengingat kenyataan bahwa ketika Islam –
dengan segala kekayaan budayanya – masuk di wilayah Nusantara
pada umumnya dan di wilayah Melayu – Indonesia pada khususnya,
budaya tulis-menulis sudah relatif mapan.3
Dalam konteks ini, naskah tulisan tangan (manuscript) dapat
dianggap sebagai salah satu representasi dari berbagai sumber
yang paling otoritatif dan otentik dalam memberikan berbagai
informasi sejarah pada masa tertentu. Naskah merupakan salah
satu warisan budaya bangsa di antara berbagai artefak lainnya,
yang kandungan isinya mencerminkan berbagai pemikiran,
pengetahuan, adat istiadat, dan perilaku masyarakat masa lalu.4

Achadiati Ikram, Filologia Nusantara (Jakarta: Pustaka Jaya, 1997), hlm. 24.
1

2
Fadhal Bafadhal (ed.), Kumpulan Sinopsis Hasil-Hasil Penelitian Lektur Keagamaan
(Jakarta; Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama, 2006), hlm. xiii.
3
Oman Fathurahman, Tarekat Syattariyah di Minangkabau: Teks dan Konteks (Jakarta:
Prenada Media Group, EFEO, PPIM UIN Jakarta dan KITLV, 2008), hlm. 18.
4
Oman Fathurahman, Khazanah Naskah-Naskah Islam Nusantara, http://naskahkuno.
wordpress.com/2007/01/23/khazanah-naskah-naskah-islam-nusantara/

~3~
Bab 1: Pendahuluan

Pentingnya naskah (manuskrip) sebagai benda cagar


budaya yang harus dilindungi dan bermanfaat bagi evaluasi dan
pengembangan kebudayaan, sudah barang tentu tidak perlu lagi
diberikan penjelasan secara rinci.5 Hanya saja yang perlu digaris-
bawahi, bahwa upaya inventarisasi naskah-naskah taūhid ini
merupakan sebuah action (aksi) dari sebuah kebijakan (policy).
Setidaknya ada tiga kebijakan yang dapat dirujuk dari kegiatan
penelitian ini, yaitu: Pertama, UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya; Kedua, UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan; dan
Ketiga, Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2010-2014.
Pasal 1 ayat (1) UU No. 11 Tahun 2010 menyatakan, bahwa
cagar budaya adalah:
“Warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya,
Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar
Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang
perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting
bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau
kebudayaan melalui proses penetapan.”
Pasal 26 ayat (1) menyebutkan, bahwa “pemerintah berke-
wajiban melakukan pencarian benda, bangunan, struktur, dan/
atau lokasi yang diduga sebagai cagar budaya. Kemudian ayat
(3) menyatakan pula, bahwa “pencarian hanya dapat dilakukan
melalui penelitian dengan tetap memperhatikan hak kepemilikan
dan/atau penguasaan lokasi.”

5
Setidaknya ada dua undang-undang yang dapat dijadikan dasar dalam hal ini, yakni
UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,
khususnya pada bagian naskah kuno. Mengenai peran studi pernaskahan Nusantara dan studi
filologi secara khusus, sebagai alat evaluasi dan sumber inspirasi pengembangan kebudayaan
telah diungkapkan oleh Siti Baroroh Baried dkk., Pengantar Teori Filologi (Yogyakarta: Badan
Penelitian dan Publikasi Fakultas, UGM Yogyakarta, 1994), hlm. 91-96. Mengenai ulasan
pentingnya studi filologi di era pembangunan, bisa juga dibaca dalam Alex Sudewa, “Filologi
dalam Era Pembangunan,” Majalah Basis, Oktober 1984, hlm. 372-375. Sudewa menjelaskan,
bahwa seorang filolog bisa secara langsung memberi umpan kepada ahli ilmu sosial dalam
mencari hakikat budaya Indonesia. Banyak karya babad yang mengandung peristiwa historis
dengan latar belakang sosial, politik, dan religius yang belum pernah diterbitkan dengan
pertanggungjawaban filologis, apalagi dikaji isinya. Menurut Sudewa, seorang filolog layaknya
pemberi/pemain umpan dalam permainan sepak bola yang memberikan umpan kepada teman
mainnya. Kerja para filolog dalam era pembangunan adalah umpan terobosan yang dikirimkan
kepada pencetak gol, yakni para peneliti ilmu sosial.

~4~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Berdasakan ketentuan undang-undang cagar budaya di


atas, sebetulnya naskah kuno (manuskrip) dapat dikategorikan
sebagai benda cagar budaya, yang merupakan buatan manusia
dan mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan,
pendidikan, dan agama serta kebudayaan. Hal ini lebih ditekankan
lagi dalam Penjelasan UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,
terutama pada Pasal 7 ayat (1) huruf i yang menyebutkan, bahwa
“naskah kuno berisi warisan budaya karya intelektual bangsa
Indonesia yang sangat berharga dan hingga saat ini masih tersebar
di masyarakat dan untuk melestarikan perlu peran pemerintah.”
Sedangkan yang dimaksud dengan “naskah kuno” itu sendiri,
Pasal 1 ayat (4) memberikan arti, bahwa “semua dokumen tertulis
yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain,
baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri yang
berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun,6 dan yang
mempunyai nilai penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan
ilmu pengetahuan.”
Terkait dengan nilai penting naskah keagamaan bagi
kehidupan keagamaan dan budaya, hal itu juga mendukung salah
satu prioritas pembangunan dan peningkatan kualitas pemahaman
dan pengamalan kehidupan beragama oleh Kementerian Agama,
yakni melalui penguatan peran agama dalam pembentukan
karakter dan peradaban bangsa, sebagaimana yang tertuang dalam
Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2010-2014. Selain
itu, penelitian naskah-naskah keagamaan juga merupakan bagian
6
Para filolog berbeda pendapat mengenai batasan waktu kekunoan naskah ini, jika UU
No. 43 Tahun 2007 membatasi waktu naskah minimal 50 tahun, maka sebagian filolog, seperti
Uka Tjandrasasmita berpendapat, bahwa yang dimaksud naskah dalam kajian filologis adalah
dokumen tulisan tangan yang muncul (dikarang dan disalin) mulai pada paruh pertama abad
ke-16 sampai paruh pertama abad ke-19. Sebagian filolog lain lebih longgar dalam membatasi
waktu minimal ketuaan sebuah naskah, seperti Oman Fathurahman berpendapat, bahwa tidak
perlu dibatasi oleh waktu semacam itu, karena yang terpenting adalah adanya sebuah teks dalam
sebuah naskah yang menurut pertimbangan dan penelitian sangat bernilai baik dari sisi budaya,
sejarah, dan ilmu pengetahuan, tetapi tentu saja semakin tua sebuah naskah semakin penting
untuk diberikan tindakan (baik pencarian, penyelamatan, pemeliharaan, dan pengkajian). Oleh
karena itu, hal yang dikedepankan adalah pertimbangan prioritas. Lihat Oman Fathurahman,
Filologi dan Islam Indonesia, (Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat
Kementerian Agama, 2010), hlm. 6.

~5~
Bab 1: Pendahuluan

dari penyediaan media informasi keagamaan yang berbasiskan


budaya Indonesia.
Adapun alasan naskah-naskah taūhid yang dijadikan
obyek inventarisasi dalam buku ini adalah, karena dari beberapa
studi literatur dan katalog-katalog yang ada, naskah-naskah
yang berisikan teks-teks taūhid di Nusantara cukup banyak dan
menempati urutan ketiga setelah naskah-naskah fiqih dan Tasawuf.7
Selain itu, perkembangan Islam di wilayah Nusantara pada abad
16-19 memberikan warna dan khazanah tersendiri, dimana kajian
dan pembahasan taūhid banyak dikaji dan dibahas oleh para ulama
Nusantara, seperti naskah Hidayat al-Muhtadin karya Shaykh ‘Abd
al-Shamad al-Jawi al-Fanshuri, Nur al-shalam karya Shaykh Nawawi
al-Bantani, Hamzah Fansuri, Shamsu al-din al-Sumatrai, Nur al-
din al-Raniri, dan ‘Abd al-Rauf al-Jawi al-Fanshuri, yang luar biasa
produktif dalam menghasilkan naskah, baik untuk kepentingan
belajar mengajar maupun untuk kepentingan lainnya.
Adapun persoalan yang banyak dibahas dalam naskah taūhid
antara lain; konsepsi wahdat al-wujud, sifat 20, isinya membahas
petunjuk bagi umat muslimin mengenai Tuhan yang bernama
Allāh, 99 nama lain bagi-Nya yang disebut dengan al-Asmau al-
Husna yang berkaitan dengan sifat-Nya, dan masih banyak lagi
kajian-kajian seputar persoalan taūhid, yang sampai sekarang
masih kita jumpai di tengah-tengah masyarakat. Oleh karena itu,
penelitian dengan tema Naskah-Naskah taūhid di Indonesia Bagian
Barat ini sangat penting untuk dilakukan agar terkumpulnya data
mengenai naskah-naskah taūhid dan perkembangan taūhid di
Indonesia.

7
Lihat misalnya, Oman Fathurahman, Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee Aceh Besar,
hlm. xviii. Dalam katalog ini, naskah-naskah teks Tasawuf kebetulan menempati urutan ketiga
setelah fiqih dan tatabahasa serta sejajar dengan Taūhid. Meskipun naskah-naskah teks Tasawuf
berada setelah tata bahasa, Tasawuf tetap menempati teks yang banyak dikaji. Hal ini sama
dengan naskah-naskah koleksi Ali Hasymi, yang sama-sama berada setelah naskah-naskah teks
tata bahasa, tetapi lebih banyak daripada naskah-naskah teks Taūhid. Lihat Oman Fathurahman,
Munawar Holil, Katalog Naskah Ali Hasymy Aceh, hlm. viii.

~6~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Rumusan Permasalahan
Adapun rumusan permasalahan penelitian ini, antara lain:
1. Bagaimana kondisi naskah-naskah taūhid yang ada di
wilayah Indonesia bagian barat?
2. Berapa jumlah naskah-naskah taūhid yang ada di wilayah
Indonesia bagian barat?
3. Bagaimana deskripsi naskah-naskah taūhid yang ada di
wilayah Indonesia bagian barat?

Tujuan Penelitian
Penelitian naskah-naskah taūhid di Indonesia bagian barat
ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Memperoleh gambaran dan informasi mengenai kondisi
naskah-naskah taūhid di wilayah Indonesia bagian barat.
2. Mendata dan menginventarisasi naskah-naskah taūhid,
baik yang ada di masyarakat maupun di lembaga museum
dan perpustakaan, sebagai bahan informasi naskah bagi
para peneliti naskah keagamaan Islam (Islamic studies),
dan dalam rangka penyelamatan dan pemeliharaan
naskah.
3. Mendeskripsikan naskah-naskah taūhid yang ada di
wilayah Indonesia bagian barat.

Target Penelitian
Adapun target yang hendak dicapai dalam penelitian ini
antara lain:
1. Membuat katalog naskah taūhid.
2. Update dan mendukung program Thesaurus of Indonesian
Islamic Manuscripts Puslitbang Lektur dan Khazanah
Keagamaan.

~7~
Bab 1: Pendahuluan

Kajian Terdahulu
Penelitian inventarisasi naskah-naskah klasik keagamaan
sudah banyak dilakukan oleh para pemerhati naskah dan peneliti
naskah, baik dari perguruan tinggi maupun lembaga dan yayasan
yang kajiannya terfokus pada keberadaan naskah-naskah klasik
yang masih tersebar luas di masyarakat. Sehingga sudah begitu
banyak katalog naskah yang dapat kita jumpai, antara lain: pada
tahun 2010, sebuah katalog naskah yang disponsori oleh Tokyo
University of Foreign Studies (TUFS), dengan tim gabungan dari
PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Masyarakat Pernaskahan
Nusantara (Manassa), Pusat Kajian Pendidikan dan Masyarakat
(PKPM) Aceh dan Dayah Tanoh Abee menerbitkan sebuah katalog
naskah dengan judul Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee, Aceh Besar.
Pada katalog naskah tersebut, terkumpul sebanyak 280 bundel
naskah, yang terdiri dari 367 teks yang terdapat di Dayah Tanoh
Abee, Aceh Besar. Dalam katalog naskah tersebut, memuat seluruh
naskah, baik naskah ilmu Al-Qur’an, hadis, tafsir, taūhid, fiqih,
Tasawuf, tata bahasa, logika, ushul fiqih, sejarah, zikir, dan lain-lain.
Pada tahun 2007, Oman Fathurahman dan Munawar
Holil menyusun dan menerbitkan sebuah katalog naskah
yang berjudul Katalog Naskah Ali Hasjmy Aceh. Katalog naskah
ini mendokumentasikan naskah-naskah yang ada di Yayasan
Pendidikan dan Museum Ali Hasjmy (YPAH) Banda Aceh dan
berhasil mendokumentasikan naskah sebanyak 232 bundel naskah
dengan 314 teks di dalamnya, yang terdiri dari naskah Al-Qur’an,
hadis, tafsir, taūhid, fiqih, Tasawuf, tata bahasa, zikir dan do’a,
hikayat, serta naskah lainnya.
Pada tahun 2004, Centre for Documentation and Area-
Transcultural Studies (C-DATS) dan Tokyo University of Foreign
Studies (TUFS) menerbitkan katalog naskah kuno, dengan judul
Katalog Naskah Palembang (Achadiati Ikram ed.) dan tahun 2006
menerbitkan katalog naskah dengan judul Katalogus Manuskrip
dan Skriptorium Minangkabau (M. Yusuf, ed), Tokyo: 2006.

~8~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Semua katalog naskah di atas, belum ditemukan katalog


naskah yang secara khusus mendata naskah berdasarkan bidang
kajian atau tema secara spesifik. Pada tahun 2011, Balai Penelitian
dan Pengembangan Agama Jakarta memulai sebuah terobosan
baru dengan melakukan kegiatan katalogisasi naskah klasik
keagamaan berdasarkan tema kajian, dengan fokus pada naskah-
naskah fiqih yang terdapat di koleksi museum, perpustakaan, dan
pribadi dengan wilayah sasaran sebanyak 3 propinsi serta berhasi
mengumpulkan naskah fiqih sebanyak 277 naskah.
Kegiatan spesifikasi terhadap inventarisasi naskah klasik
keagamaan berdasarkan tema atau pun bidang kajian dilanjutkan
kembali pada tahun 2012 menginventarisasi naskah-naskah
Tasawuf, dengan wilayah penelitian sebanyak 6 propinsi dan berhasi
mendata dan mendokumentasikan naskah Tasawuf sebanyak 280
naskah, yang terdapat di museum dan koleksi pribadi maupun
lembaga pemerhati naskah.

Kerangka Teori
Istilah “taūhid” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
dipahami sebagai Keesaan Allāh, kuat kepercayaannya bahwa
Allāh hanya satu (TPPB, 2005:1149). Perkataan “taūhid” berasal
dari bahasa Arab, masdar (adverb) dari kata wahhada-yuwahhidu
(Cyril Glasse (2002:409; Ridwan, “taūhid”, 2012). Secara etimologis,
taūhid berarti keesaan, maksudnya itikad atau keyakinan bahwa
Allāh SWT adalah Esa, Tunggal, Satu. Pengertian ini sejalan dengan
pengertian taūhid yang digunakan dalam bahasa Indonesia, yaitu
“keesaan Allāh“; mentaūhidkan, berarti mengakui keesaan Allāh,
mengesakan Allāh.
Syekh Muhammad Abduh berpendapat, bahwa taūhid adalah
ilmu yang membahas tentang wujud Allāh, sifat-sifat yang wajib
tetap pada-Nya, sifat-sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya, dan
tentang sifat-sifat yang sama sekali wajib dilenyapkan pada-Nya.
Juga membahas tentang rasul-rasul Allāh, meyakinkan kerasulan
mereka. Sedangkan menurut Husain Affandi al-Jars, taūhid adalah

~9~
Bab 1: Pendahuluan

ilmu yang membahas hal-hal yang menetapkan akidah agama


(Islam) dengan dalil-dalil yang meyakinkan. Menurut M. Thahir A.
Muin, bahwa taūhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas
soal yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allāh dan bagi sekalian
utusan-utusan-Nya, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok
dengan akal pikiran sebagai alat untuk membuktikan ada-Nya zat
yang mewujudkan.
Begitu banyaknya definisi yang dikemukakan oleh para
ahli, tetapi belum ada kesepakatan di antara mereka mengenai
definisi ilmu taūhid ini. Masalah yang dibahas di dalam ilmu
taūhid meliputi: mabda (persoalan yang berhubungan dengan
Allāh), washilah (masalah yang berkaitan dengan perantara atau
penghubung antara manusia dan Tuhan), dan ma’ad (hal-hal yang
berkenan dengan hari yang akan datang atau kiamat) (Ridwan,
“taūhid”, 2012).
Taūhid merupakan bagian dari ilmu yang lebih luas, dalam
Islam dikenal bagian dari Ushul al-din (ilmu mengenai dasar-dasar
agama). Istilah lain adalah teologi dari akar kata bahasa Yunani, juga
istilah credos. Ilmu Taūhid juga dikenal dengan ilmu kalam, merujuk
pada “kata-kata”, yang menyaran pada kata/sabda/firman Tuhan,
atau argumen para teolog untuk mempertahankan keyakinannya
dengan kata-kata (Nasution, 2007: ix).

Metodologi Penelitian
1. Metode yang Digunakan
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kodikologi.
Kodikologi berupaya mengungkap seluk-beluk atau semua
aspek naskah tentang bahan, umur, tempat penulisan, perkiraan
penulis naskah, dan lain sebagainya. Secara induktif, gambaran
kodikologis mengenai naskah-naskah akan dapat memberikan
lukisan mengenai tradisi tulis menulis yang pernah ada di masa
lampau, skriptorium-skriptorium yang dulu berkembang serta

~ 10 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

struktur-struktur yang mendorong atau menghancurkan suatu


budaya tulis.8
Penelitian ini ada beberapa tahapan yang dilalui, antara
lain: Pertama, inventarisasi naskah. Dalam proses inventarisasi
naskah, penulis menggunakan dua metode,9 yaitu metode studi
pustaka, dengan melihat data melalui katalog dan metode studi
lapangan berupa pengumpulan atau inventarisasi naskah yang
terdapat di Museum dan Perpustakaan Daerah atau Propinsi serta
dari masyarakat atau koleksi pribadi. Kedua, pemerian naskah atau
deskripsi naskah. Naskah yang sudah berhasil ditemukan, perlu
segera diolah berupa pemerian naskah atau deskripsi naskah.
Metode yang digunakan dalam pemerian atau deskripsi naskah ini
adalah metode deskriptif. Naskah dideskripsikan dengan pola yang
sama meliputi: kode dan nomor naskah, judul naskah, pengarang,
penyalin, tahun penyalinan, tempat penyimpanan naskah, asal
naskah, pemilik, jenis alas naskah, kondisi fisik naskah, penjilidan,
ada atau tidak adanya cap kertas (watermark), ada atau tidak
adanya garis tebal (chain lines) dan garis tipis (laid lines), jarak antara
garis tebal pertama sampai keenam, jumlah garis tipis dalam satu
sentimeter, ada atau tidak adanya garis panduan yang ditekan (blind
lines) atau penggarisan dengan tinta dan pensil, jumlah kuras dan
lembar kertas, jumlah halaman, jumlah baris pada setiap halaman,
panjang dan lebar halaman naskah dalam sentimeter, panjang dan
lebar teks dalam sentimeter, ada atau tidak adanya penomoran
halaman, ada atau tidak adanya alihan (catchword), ada atau tidak
adanya iluminasi dan ilustrasi, huruf dan bahasa yang digunakan,
jenis khat (tulisan) yang digunakan, warna tinta pada tulisan,

8
S.W.R. Mulyadi, Kodikologi Melayu di Indonesia, Lembar Sastra Edisi Khusus No. 24,
(Depok; Fakultas Sastra Universitas Indonesia, hlm. 1). Robson menyebutkan, bahwa kodikologi
sebagai pelajaran naskah, sedangkan Baroroh Baried mengatakan, bahwa kodikologi adalah
ilmu kodeks. Kodeks adalah bahan tulisan tangan. Kodikologi mempelajari seluk beluk semua
aspek naskah, antara lain bahan, umur, tempat penulisan, dan perkiraan penulis naskah (Siti
Baroroh Baried dkk. 1994. Pengantar Teori Filologi (Yogyakarta: Badan Penelitian dan Publikasi
Fakultas Seksi Filologi Universitas Gadjah Mada), hlm. 56).
9
Lihat Edward Djamaris, Metode Penelitian Filologi (Jakarta: CV. Manasco, 2002), hlm. 10-
11.

~ 11 ~
Bab 1: Pendahuluan

ringkasan isi setiap teks, serta catatan-catatan lain yang dianggap


perlu. Penting pula dicatat, bahwa butir-butir di atas hanya dapat
diperikan secara maksimal pada naskah yang diketahui secara utuh
bentuk fisiknya.10

2. Teknik Pengumpulan Data


Di dalam proses pengumpulan data di lapangan, penulis
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:
a. Dokumentasi
Dalam proses dokumentasi terkait naskah yang diperoleh
di lapangan, penulis melakukan pemotretan terhadap
naskah-naskah Tasawuf yang berhasil diinventarisasi
dengan memotret bagian cover naskah (kalau ada), 3
halaman awal dari naskah, 3 halaman tengah naskah dan
3 halaman akhir akhir. Apabila di dalam naskah tersebut
ada beberapa judul teks, maka penulis melakukan
pemotretan sama halnya dengan proses pemotretan
naskah yang hanya memiliki 1 judul teks saja.
b. Wawancara
Dalam memperoleh informasi mendalam terkait naskah
yang berhasil diinventarisasi, penulis melakukan
wawancara mendalam (indepth interview), guna
memperoleh informasi yang lebih dalam untuk
mengetahui siapa penyalin atau pengarang naskah,
naskah diperoleh dari siapa, dan lain sebagainya.

10
Baca S.W.R. Mulyadi, “Kodikologi Melayu di Indonesia”, Jurnal Lembar Sastra Edisi
Khusus No. 21 (Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1994), hlm. 38-41, Nabilah Lubis,
Naskah, Teks, dan Metode Penelitian Filologi (Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Badan
Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2007), hlm. 79-87 dan Oman Fathurahman, “Filologi
dan Penelitian Teks-Teks Keagamaan”, Makalah Workshop Pengembangan Agenda Riset, yang
diselenggarakan oleh Local Project Implementing Unit (LPIU) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Ciawi Bogor, 27 Maret 2000.

~ 12 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

3. Tim Peneliti, Lokasi Penelitian, dan Waktu Pelaksanaan


Penelitian
Kegiatan penelitian “Inventarisasi Naskah Klasik Keagamaan
Bidang taūhid” ini dilaksanakan oleh Tim Peneliti Balai Penelitian
dan Pengembangan Agama Jakarta, Bidang Lektur dan Khazanah
Keagamaan, yaitu: H. Saeful Bahri, S.Ag; Muhamad Rosadi, S.Ag.,
MA; Zulkarnain Yani, S.Ag., MA.Hum; H. Ahmad Khalid Dawam, Lc.,
M.Hum; Muhammad Tarobin, S.Sos., MA.Hum; Agus Iswanto, S.S.,
MA.Hum; Syarif, S.Sos; dan Mahmudah Nur, S.Pd.I.
Adapun lokasi penelitian meliputi 8 (delapan) propinsi yang
menjadi wilayah kerja Balai Litbang Agama Jakarta di Indonesia
bagian barat, yaitu: Propinsi Aceh, Propinsi Sumatera Barat,
Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Riau, Propinsi Kepulauan Riau,
Propinsi Sumatera Selatan, Propinsi Banten, dan Propinsi Jawa
Barat. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April – Mei tahun
anggaran 2013.

Panduan Pembacaan Katalog


Adapun pedoman atau panduan pembacaan kode naskah
(katalog) bagi pembaca sebagai berikut:
a. Naskah baru; apabila naskah yang didata atau
diinventarisasi merupakan naskah yang sifatnya baru,
maka kode naskahnya terdiri dari:
1. Kode naskah
2. Nomor urut naskah
3. Kode pemilik naskah
4. Singkatan Balai
5. Tahun inventarisasi
Contoh: Th.12/AS/BLAJ/2013
Th = kode Th merupakan kode naskah taūhid
12 = nomor urut naskah
AS = nama pemilik naskah, yaitu Andi Syarifuddin
BLAJ = singkatan dari Balai Litbang Agama Jakarta
2013 = tahun naskah ini didata atau diinventarisasi

~ 13 ~
Bab 1: Pendahuluan

b. Naskah lama, apabila naskah yang didata atau


diinventarisasi merupakan naskah yang sudah didata
sebelumnya, maka kode naskah tersebut terdiri dari:
1. Kode naskah
2. Nomor urut naskah
3. Kode naskah dan nomor urut naskah lama
4. Kode pemilik naskah
5. Singkatan Balai
6. Tahun inventarisasi
Contoh : Th.15/Ik.7/AS/BLAJ/2013
Th = kode Th merupakan simbol dari kata taūhid
15 = nomor urut naskah
Ik.7 = kode Ik merupakan kode naskah Ilmu Kalam,
angka 15 menunjukkan nomor urut naskah
tersebut sebelumnya.
AS = nama pemilik naskah, yaitu Andi Syarifuddin
BLAJ = singkatan dari Balai Litbang Agama Jakarta
2013 = tahun naskah ini didata atau diinventarisasi
c. Susunan Deskripsi Naskah
Di dalam membuat sebuah deskripsi naskah, maka
diperlukan sebuah panduan penyusunan deskripsi
naskah sebagai berikut:
1. Informasi Fisik Naskah, contoh: Th.12/AS/BLAJ/2013
atau Th.15/Ik.7/AS/BLAJ/2013.
Pengarang/penyalin, berisi nama pengarang/penyalin
(apabila ada dalam teks/naskah)
Tahun penulisan/penyalinan
Cap kertas (watermark)
Kolofon
2. Deskripsi Isi
3. Keterangan
4. Komentar

~ 14 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Daftar Pustaka
Ikram, Achadiati, 1997. Filologia Nusantara. Jakarta: Pustaka Jaya.
Bafadhal (ed.), Fadhal, 2006. Kumpulan Sinopsis Hasil-Hasil Penelitian
Lektur Keagamaan. Jakarta; Badan Litbang dan Diklat
Departemen Agama.
Fathurahman, Oman, 2010. Katalog Naskah Dayah Tanoh Abee,
Aceh Besar (Aceh Manuscripts: Dayah Tanoh Abee Collection).
Jakarta: Komunitas Bambu.
____, 2008. Tarekat Syattariyah di Minangkabau: Teks dan Konteks.
Jakarta: Prenada Media Group, EFEO, PPIM UIN Jakarta dan
KITLV.
____, 2007. Khazanah Naskah-Naskah Islam Nusantara. http://
naskahkuno.wordpress.com/2007/01/23/khazanah-naskah-
naskah-islam-nusantara/
____, 2010. Filologi dan Islam Indonesia. Jakarta: Puslitbang Lektur
Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama.
____, 2000. Filologi dan Penelitian Teks-Teks Keagamaan, Makalah
Workshop Pengembangan Agenda Riset yang diselenggarakan
oleh Local Project Implementing Unit (LPIU) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Ciawi Bogor, 27 Maret 2000.
Fathurahman, Oman & Munawar Holil. Katalog Naskah Ali Hasymy
Aceh. Yayasan {Pendidikan dan Museum Ali Hasjmy; Banda
Aceh, PPIM UIN Jakarta, Manassa, C-DATS dan Tokyo
University of Foreign Studies (TUFS).
Baried dkk, Siti Baroroh, 1994. Pengantar Teori Filologi. Yogyakarta:
Badan Penelitian dan Publikasi Fakultas, UGM Yogyakarta.
Sudewa, Alex, 1984. “Filologi dalam Era Pembangunan,” Majalah
Basis, Oktober 1984.
Mulyadi, Sri Wulan Rujiati, 1994. Kodikologi Melayu di Indonesia,
Lembar Sastra Edisi Khusus No. 24. Depok, Fakultas Sastra
Universitas Indonesia.
Dain, A., 1975. Les Manuscrits. Paris, Les Belles Letters.
Djamaris, Edward, 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV.
Manasco.
Lubis, Nabilah, 2007. Naskah, Teks dan Metode Penelitian Filologi.
Jakarta: Puslitbang Lektur Keagamaan Badan Litbang dan
Diklat Departemen Agama RI.

~ 15 ~
Bab 1: Pendahuluan

~ 16 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB II
NASKAH TAUHID
DI PROPINSI ACEH
Oleh: Muhamad Rosadi

~ 17 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

~ 18 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Shifā al-Qulūb
Th.01/07.04/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 68 hlm
BLAJ/2013 Melayu/ Arab, Jawi
Kertas Eropa 17 x 12 cm 11 x 8 cm 13 baris/hlm

Pengarang
Nuruddin Ar-Raniri

Cap Kertas
Bulan sabit tersenyum dalam perisai

Gambaran Isi
Teks ini berisikan masalah-masalah taūhid, keesaan Allāh, dan
menentang ajaran Wahdatul Wujud Hamzah Fansuri.
Teks awal:
... kepada Tuhannya dengan mengerjakan segala suruh Allāh dan
inilah jalan yang menghimpunkan dhahir dan batin ...
Teks akhir:
... bermula barangsiapa berkehendak ia akan dia orang sekalian
dan supaya kelas segala raja dan mentri dan orang sabar ...

Keterangan
Secara umum, naskah ini masih cukup baik dan dapat dibaca. Ada
beberapa teks yang kurang tepat penulisannya, seperti: Wallāhu
walīlul mu’minīn, seharusnya Wallāhu walīyyul mu’minīn.

~ 19 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Ilmu Taūhid
Th.02/07.06/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 151 hlm
BLAJ/2013 Melayu/ Arab, Jawi
Kertas Eropa 13.5 x 8.3 cm 9 x 6 cm 7 baris/hlm

Pengarang
Abdur Rauf Abdurrahman al-Bawani

Cap Kertas
Bulan Sabit Bersusun Tiga, sekitar tahun 1600 M

Gambaran Isi
Naskah ini berisi uraian mengenai taūhid dan sifat 20. Selain itu,
terdapat informasi mengenai sejarah kembalinya Syeikh Abdur
Rauf ke Aceh dan Syams aliMa’rifah.
Teks awal:
... Fahum daripada kainnya maka habis warum nabati itu pangkal
pada kita dengan sebenar-benarnya ...
Teks akhir:
Bismillāh al‘azīz alghafūr al rahīmu alladhī laitha kamithlihi
shaiun wa huwa al ghafūr al Rahīm wa Allāhu khairun hafizan
wa huwa arhāmur rāhimīn tammat.
Keterangan
Kondisi naskah cukup baik, pada bagian pinggirnya dimakan rayap,
tetapi sudah direstorasi.

~ 20 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Masāil al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī


Th.03/07.07/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 178 hlm
BLAJ/2013 Melayu/ Arab, Jawi

Kertas Eropa 22 x 15,5 cm 14 x 10 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Teks Masāil al-Muhtadī berisikan tentang pokok-pokok agama
Islam yang disajikan dalam bentuk tanya jawab. Dibahas pula
tentang iman, taūhid, Islam, ma’rifat, syarat, rukun, wajib, haram,
dan mubah.
Teks awal:
Alhamdulillāh kumulai kitab ini shalawat dan salam atas Nabi
Muhammad puji pujian Tuhan yang amat besar anugrah…
Teks akhir:
… hormat akan pujinya wa sallAllāhu ‘alaihi ‘ala sayyidina
Muhammad wa ālihi wa sahbihi wa bārik wa sallam āmīn.

Keterangan
Kondisi naskah ini masih baik dan cukup lengkap isinya.

~ 21 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Qawā’id al-Islām
Th.04/07.08/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 196 hlm
BLAJ/2013 Melayu /Arab, Jawi

Kertas Eropa 25,5 x 19,5 cm 21 x 12 cm 23 baris/hlm

Pengarang
-

Penyalin
Leube Muhammad Aceh di Teuruebue

Cap Kertas
Pro Patria, Tahun 1747

Gambaran Isi
Naskah Qawa’idul Islam ini menguraikan sifat-sifat wajib bagi Allāh
yang berjumlah 20.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm kumulai kitab ini dengan nama
Allāh amat murah lagi yang amat mengasihani akan hamba-
Nya “alhamdulillāhilladhi istafa ba’da ‘ibādati bi suluki tariqil
muqarribina” segala puji amat ku pertempat bagi Allāh Ta’ālá
yang memiliki Ia akan setengah dari pada hamba-Nya dengan
jalan-jalan orang yang hamper kepada-Nya…
Teks akhir:
… bahwa sekalian mereka itu mengatakan umur dunia ini lima
puluh ribu tahun dahulu daripada Adam kita empat puluh ribu
tahun dan ketiga ribu tahun hanyalah dan alam pada perintah
adam kita tujuh ribu tahun hingga kiamat.

Keterangan
Kondisi naskah masih baik dan bisa dibaca.

~ 22 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bidāyah al-Hidāyah
Th.05/07.11/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 172 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi

Kertas Eropa 20 x 15 cm 14 x 10 cm 15 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain ibn Faqih Jalaluddin al-Ashi

Cap Kertas
Bulan Sabit Bersusun Tiga

Gambaran Isi
Teks naskah ini menjelaskan tentang wajib syara’, wajib naqli, wajib
aqli, syarat, wajib, sunat, mubah, haram, mustahil, sifat 20, dan dalil-
dalil dari Al-Qur’an.
Teks awal:
…setelahnya telah turun Huwa Huwa maka yaitu mustahil.
Wallāhu A’lam…
Teks akhir:
… dengan menyebut Allāh Allāh dan kusajikan kabarnya
rahasia kami dengan menyebut Huwa Huwa wa sallAllāhu ‘ala
Muhammad wa alihi wa sahbihi ajma’in...

Keterangan
Kondisi naskah ini masih lengkap dan dapat terbaca.

~ 23 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Bidāyah Al Hidāyah
Th.06/07.14/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 116 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi

Kertas Eropa 20 x 15 cm 14 x 10 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain ibn Faqih Jalaluddin al-Ashi

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Secara umum, teks naskah ini berisi pengertian dari beberapa
istilah disertai dengan penjelasan, seperti: sifat wajib pada Allāh
serta kebenaran rasul dan mukjizatnya.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm dengan nama Allāh yang Maha Murah
lagi yang menguasai hamba-Nya maka kumulai kitab ini dan
dengan dia kita meminta tolong…
Teks akhir:
... rahmat dan rahim atas Penghulu kita Muhammad sallAllāhu
‘alaihi wa sallam dan atas keluarganya dan atas sekalian
sahabatnya

Keterangan
Kondisi fisik naskah masih cukup baik dan bisa dibaca.

~ 24 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Masāil al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī


Th.07/07.15/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 107 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 15,5 x 11 cm 9 x 6 cm 14 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini berisikan pembahasan tentang pokok-pokok agama
Islam yang disajikan dalam bentuk tanya jawab. Dibahas juga
tentang iman, taūhid, Islam, ma’rifat, syarat, rukun, wajib, haram,
mubah, dan batal.
Teks awal:
Hāulāi qaumunat takhadu min dūnihi ālihatan laulā ya’tūna
‘alaihim bi sultānin bayyinin faman zalamu mimmanif tarā
‘alAllāhi kadhiban…
Teks akhir:
Allāhumma nawwir qulūbunā binūri dīnika fatahhir a’dha ana
binūrin ‘afwaka wa yusarrimunaka bi nūri taufīqika wa astajību
du’ā anā bi nūri rahmatika yā arhamar rāhimīn wa sallAllāhu ‘alā
khairi khalqihi Muhammadin wa sahbihi ajma’īn āmīn.

Keterangan
Kondisi fisik naskah masih baik dan dapat dibaca.

~ 25 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Masāil al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī


Th.08/07.22/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 144 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi

Kertas Eropa 16 x 10 cm 12 x 8 cm 11 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Teks ini berisikan tentang pokok-pokok agama Islam yang disajikan
dalam bentuk tanya jawab. Dibahas juga tentang iman, taūhid,
Islam, ma’rifat, syarat, rukun, wajib, haram, mubah, batal. Hanya
saja, teks ini tidak lengkap lagi, bagian awal dan akhirnya sudah
hilang. Pada bagian lain terdapat ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa,
uraian pokok-pokok agama Islam, seperti syahadat, ma’rifat, iman,
dan lain-lain.
Teks awal:
Dan perkataan syahadat serta segala perbuatan segala yang
mengesakan Dia dan menyatakan rukun iman yang mujamil dan
rukun iman yang mufashil…
Teks akhir:
///dan akan kelihatan pada penglihatan segala manusia dengan
berkat doa ini barangsiapa membaca doa ini pada tiap tidur
pada terbit…

Keterangan
Naskah cukup baik dan terbaca meski susunan teks tidak teratur.

~ 26 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

(Ilmu Taūhid)
Th.09/07.24/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 167 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi

Kertas Eropa 20 x 14,5 cm 14 x 9,5 cm 7-23 baris/hlm

Pengarang
Abdul Jalil Asyi

Cap Kertas
Kerbau

Gambaran Isi
Teks ini berisikan bahasan tentang ilmu taūhid. Selain itu, ada juga
tentang hadis, obat-obatan, dan jimat.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm dengan nama Allāh ku mulai
membaca kitab ini Huwa Tuhan yang amat murah lagi amat
mengasihani Alhamdulillāh wahdahu segala puji-pujian bagi
Allāh Tuhan yang esa.
Teks akhir:
…yaumul jum’ati taraja minhu anna nurun kalyauma wa kafa
mauhisi mitslu

Keterangan
Kondisi fisik naskah masih cukup baik dan terbaca.

~ 27 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Qawā’id al-Islām
Th.10/07.29/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 101 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 20,5 x 16 cm 13 x 9 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Kolofon
… Kitab ini ditulis di negeri Mekkah pada hari yang kelima pada bulan
Muharam pada tahun seribu seratus sembilan puluh dua tahun dari
pada hijrah Nabi SAW.

Cap Kertas
Bulan sabit bersusun tiga

Gambaran Isi
Berisi pembahasan prinsip-prinsip Iman dan Islam. Ditegaskan di
bagian awal, bahwa landasan pokok iman dan Islam seseorang
adalah ucapan dua kalimat syahadat, (tidak ada Tuhan selain Allāh,
Muhammad itu utusan Allāh). Oleh karenanya, tiada sah segala
ibadat melainkan dengan dia. Kemudian, dikemukakan juga soal
sifat-sifat Allāh, seperti wujud, qidam, baqa, dan lain-lain.
Teks awal:
Beukemenan fardhu kifayah dua perkara bagi yang tahu perkara
adalah ia yang muhsinin…

Keterangan
Naskah ini masih lengkap.

~ 28 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Qawā’id Al-Islām
Th.11/07.30/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 177 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 15 x 9.5 cm 11 x 7 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Penyalin
Teungku Sarong

Kolofon
Tamat uroe Sabtu waktu tengah Dhuha

Cap Kertas
Bulan Sabit Bersusun Tiga, tahun 1823-1824 M

Gambaran Isi
Naskah ini berisi ilmu taūhid dengan menguraikan tentang sifat
Tuhan yang berjumlah 20.
Teks awal:
Yaitu tahlil empat riyal empat ribu tiga ratus tengah tiga puluh
susun dan riyal tengah empat susun…
Teks akhir:
Ibadah karena Allāh sebesar biji zarah karena dunia tamat uroe
Sabtu waktu tengah Dhuha amin ya rabbal ‘alamin

Keterangan
Naskah ini cukup lengkap dan masih baik kondisinya.

~ 29 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Masāil al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī


Th.12/07.36/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 153 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi

Kertas Eropa 17 x 23 cm 8 x 15 cm 15 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini berisikan tentang pokok-pokok agama Islam yang
disajikan dalam bentuk tanya jawab. Dibahas juga tentang iman,
taūhid, Islam, ma’rifat, syarat, rukun, wajib, haram, mubah, batal.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm dengan nama Allāh jua ku mulai
membaca risalah ini Ia jua Tuhan yang amat murah dalam negeri
dunia ini lagi mengasihani hamba-Nya mukmin dalam negeri
akhirat…
Teks akhir:
…kemudian dari pada fatihah qul ya ayyuhal kafirun dan lafadz
niatnya dua rakaat itu ushalli sunnatan witri rak’ataini lillahi
Ta’ālá artinya ku sembahyang sunat witir rakaat karena Allāh
Ta’ālá

Keterangan
Kondisi fisik naskah masih cukup baik dan terbaca.

~ 30 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

(Sifat-Sifat Allāh)
Th.13/07.298/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 96 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 25 x 17 cm 19 x 13 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
BSTDP

Gambaran Isi
Iman, taūhid, shalat, dan sifat-sifat Tuhan.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm
Awwaluddin: makrifat artinya permulaan agama itu mengenal ia
akan Allāh Ta’ālá, maka fardhu itu atas tiap-tiap makhluk laki-
laki dan perempuan itu mengetahui ia akan keadaan Allāh maka
ketahui akan zatnya dan sifatnya maka zat dan sifat itu Assifatu
wal mawsuf
Teks akhir:
... Siploh yang phon loen boeh nan Jibril dua mikail lhee israfil,peut
Izrail Mungkar wanangkir,Rakib ‘atib Keu delapan,sikureung
Malek siploh Ridhwan…

Keterangan
Naskah tidak lengkap dan sebagian kondisi naskahnya kurang
bagus dimakan rayap.

~ 31 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

(Asmā al-Husnā)
Th.14/07.295/MNA/ Bhs/Aks. Arab, Melayu,
Prosa 63 hlm
BLAJ/2013 Aceh/Arab, Jawi

Kertas Eropa 16,5 x 12 cm 14 x 8 cm 20 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Bulan sabit dalam perisai

Gambaran Isi
Naskah ini berisi uraian penjelasan nama-nama Allāh yang
berjumlah 99 (Asmā al-Husnā). Selain itu, juga terdapat teks
masalah shalat hajat dan doa-doa, cara membangun rumah,
masalah tempat, kayu, hari, dan lain-lain. Memilih hari baik dan
buruk, masalah zakat padi dan ada syair-syair.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm
Dengan nama Allāh jua aku memulai membaca syarah Asmā al-
Husnā ia jua tuhan yang amat murah dalam negeri dunia ini lagi
yang amat mengasihani hambanya yang mukmin dalam negeri
akhirat.
Teks akhir:
...Inilah do`a yang dibaca oleh Rasulullah SallAllāhu ‘alaihi
Wasallam pada belakang tiap-tiap sembahyang lima waktu
yaitu, Bismillāhirrahmānirrahīm...

Keterangan
Naskah ini tidak lengkap karena halaman akhirnya tidak ada,
kondisi fisik baik, sudah direstorasi.

~ 32 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bidāyah al-Hidāyah
Th.15/07.241/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 44 hlm.
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi

Kertas Eropa 23 x 17 cm 16 x 9,5 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain Ibn Faqih Jalaluddin

Cap Kertas
Chainline 9 AG

Gambaran Isi
Berisi uraian mengenai pengertian wajib, syarak, pengertian wajib
haram, sifat-sifat Allāh, kebenaran rasul, dan mukjizatnya.
Teks awal:
Bermula ketahui olehmu hai thalib bahwasanya apabila Aqil
baligh seorang anak adam niscaya di tuntunlah dari padanya
syarak mengenal rukun lima belas…
Teks akhir:
Pasal bermula memandikan manyat dan mengafankan dia itu
fardhu kifayah,dan se kurang- kurang memandikan manyat itu
melegakan sekalian badanya, kulitnya, dan rambutnya dengan
air yang khalas kemudian dari pada menghilangkan najis se
kurang- kurang kafan itu barang yang menutup anggotanya
dan yang terafdhal itu bagi laki-laki tiga lapis kafan, dan yang
sempurna bagi perempuan itu lima lapis…

Keterangan
Tidak lengkap halaman awal dan akhir tidak ada.

~ 33 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Masāil al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī


Th.16/07.282/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 168 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 21 x 15 cm 16 x 9,5 cm 19 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Bulan Sabit Bersusun Tiga

Gambaran Isi
Naskah ini berisi uraian tentang pokok-pokok agama Islam, iman,
taūhid, makrifat, wajib, haram, sunat, dan lain-lain. Disajikan dalam
bentuk tanya-jawab.
Adapun bunyi teks awal:
... Soal: jika ditanyai orang kita berapa perkara syarat mandi
junub itu?
Jawab: bahwa syarat mandi junub itu sebelas perkara…
Teks akhir:
Hadits yang artinya : jangan kamu puasakan seorang dari pada
kamu hari jum’at melainkan bahwa puasa ia pada dahulunya
atau kemudianya,demikianlah makruh meninggalkan puasa
pada hari itu dan meninggalkan puasa pada hari ahad...

Keterangan
Tidak lengkap halaman awal dan akhir tidak ada.bagian pinggirnya
dimakan rayap.

~ 34 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

(Sifat Wajib dan Jaiz Nabi)


Th.17/07.279/MNA/ Bhs/Aks. Arab, Aceh/
Prosa 52 hlm
BLAJ/2013 Arab, Jawi
Kertas Eropa 17 x 12 cm 12 x 7 cm 11 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Bulan Sabit Tersenyum Dalam Perisai

Gambaran Isi
Naskah ini berisi uraian mengenai sifat-sifat Tuhan disertai dalil
adanya Tuhan Yang Maha Esa. Kemudian membahas sifat-sifat
yang wajib dan jaiz pada Nabi.
Teks awal:
So han kenal sifeut tuhan pakrie zaman lam nuraka,sifeut yang
wajeb u bak tuhan insan bak jihingga…
Teks akhir:
Taloe tabileung sifeut nabi jino long tambah yang ka teka,Harta
ta bileung mee yang bukon po suruhan ubak hamba ho neyuba
terasa na neu intat hana sit nekerija,putra neyu kheun dum
mengkehan neu keubah dum khabar...

Keterangan
Naskah ini tidak lengkap halaman awal dan akhir tidak ada, kondisi
kurang bagus bagian tengah dan pinggir dimakan rayap.

~ 35 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

(Asmā al-Husnā)
Th.18/07.278/MNA/ Bhs/Aks. Arab, Aceh/
Prosa 216 hlm
BLAJ/2013 Arab, Jawi
Kertas Eropa 16,5 x 11 cm 11,5 x 7 cm 20 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Bulan Sabit Bersusun Tiga

Gambaran Isi
Naskah ini berisi uraian tentang Asmā al-Husnā (99 nama Allāh).
Selain itu ada juga uraian mengenai doa-doa yang mustajab.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm
Asal wa asal asal wa asal lam fa’al,peukong Esa ubak Allāh,
jaminan isim
ubak nabi jaminan zaman ubak sifeut jaminan bak adam pu han
nyata.
Teks akhir:
Ta ingat hai saudara bak sah jino belajar membaca,menyow
hanjeud tabaca
han mungken sah sembahyang kita…

Keterangan
Tidak lengkap halaman akhir tidak ada.

~ 36 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bidāyah al-Hidāyah
Th.19/07.263/MNA/ Bhs/Aks. Arab, Melayu/
Prosa 92 hlm
BLAJ/2013 Arab, Jawi

Kertas Eropa 21,5 x 15 cm 15 x 8 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain Ibn Faqih Jalaluddin

Cap Kertas
Pro Patria (R), Kertas bergaris

Gambaran Isi
Menjelaskan pengertian wajib syarah, wajib naqli dan aqli, tentang
haram, wajib, syarah, harus, dan mustahil. Menguraikan tentang
sifat dua puluh, tentang sifat-sifat Tuhan, dan menjelaskan sifat
yang wajib, harus, mustahil, dan jaiz pada Nabi Muhammad SAW.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm
Maka berkata ia Alhamdulillāhi Wassolatu Wassalamu’ala
Rasulillah.
Segala puji-pujian bagi Allāh artinya bahwasanya puji itu terbagi
atas empat bagi…
Teks akhir:
zat yang maha suci lagi wajib wujudnya dan bersifat ia dengan
segala sifat kamalnya,yang tiada berkesudahan dan ma’ani
inilah yang di amalkan…

Keterangan
Naskah ini tidak lengkap halaman awal dan akhir tidak ada.

~ 37 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Kashf al-Asrār
Th.20/07.261/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 99 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 25 x 17 cm 16,5 x 17 cm 26 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain Ibn Faqih Jalaluddin

Cap Kertas
Bulan Sabit Bersusun Tiga

Gambaran Isi
Teks Kashf al-Asrār ini berisi uraian mengenai sifat-sifat Tuhan,
kemudian pengertian wajib, haram, sunat, dan lain-lain.
Teks akhir:
...Tetapi adalah sekalian mereka dalam surga jua pun pula pada
yang jelas itu segala orang jahil dan yang sahih kita setengah
dalam neraka dan kita setengah pada antara surga dan neraka
dan masuk pada yang berbahaginya itu manusia dan jin dan
nyatalah dari padanya…
Teks awal:
Ketahui olehmu hai thalib bahwasanya Nazar itu pada lafaznya
janji dengan syarat melazimkan yang tiada lazim atau janji
dengan kebaikan atau janji kejahatan pada syarak melazimkan…

Keterangan
Naskah ini tidak lengkap halaman awal dan akhir tidak ada.

~ 38 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Qawā’id al-Islām
Th.21/07.255/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 178 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 23 x 15 cm 15,5 x 10 cm 21 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Bulan sabit bersusun tiga

Gambaran Isi
Teks Qawā’id al-Islām ini berisi uraian mengenai sifat-sifat Tuhan
serta sifat yang wajib pada Allāh.
Teks awal:
Pasal yang pertama pada menyatakan islam ketahui olehmu hai
thalib bahwasanya islam itu fardhu atas segala makhluk yang
akil baligh laki-laki dan perempuan maka sekali-sekali tiada
sempurna islam bagi seorang memalingkan kemudian dari pada
mengetahui maknanya…
Teks akhir:
Yang wajib wujud Qadimun yang mukhalafatuhu lilhawadis
Qiamuhu binafsihi,Sami’un Basirun,kalamun sami’un basirun
mutakallimun,yang ke sebelas yang wajib masuk bagi istisfa..

Keterangan
Kondisi fisik naskah bagus namun tidak lengkap.

~ 39 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Akhbār al-Karīm
Th.22/07.254/MNA/ Bhs/Aks.
Prosa 100 hlm
BLAJ/2013 Aceh,Melayu/ Jawi
Kertas Eropa 21,5 x 17 cm 17 x 12,5 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Tidak ada

Gambaran Isi
Teks Akhbār al-Karīm ini berisi penjelasan yang berkaitan dengan
ilmu taūhid seperti sifat-sifat wajib dan mustahil bagi Allāh,
kemudian uraian mengenai dalil naqli serta uraian mengenai sifat-
sifat yang dimiliki para rasul.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm
Akhbār al-Karīm lon celitra,awal wajib bagi mukallaf,ujud
syahadat kalimah dua,syahadat taūhid syahadat rasul,dalam
ushul dhahir beuna,AsyhaduAllailahaillAllāh wa Asyhaduanna
Muhammadar rasulullah…
Teks akhir:
Sentil zaman menan Qayam, han nemeusom ban lam donya,pu
yang kehendak tasuet beu manyang hasil hidang keunan teuka..

Keterangan
Naskah ini lengkap dan bagus.

~ 40 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bidāyah al-Hidāyah
Th.23/07.50/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 222 hlm.
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 16 x 21 cm 9,5 cm x 16 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Teks ini menjelaskan tentang wajib syara’, wajib naqli, wajib aqli.
Teks akhir:
Nawaitu istibahah as-shalat artinya sahaja aku mengharuskan
sembahyang jika sembahyangnya sunat atau barang
sebagiannya daripada segala sunat yang tersunat itu…
Teks awal:
Fasal at-thani fil iman, fasal yang kedua pada menyatakan yaitu
ketahui olehmu hai thalib bahwasanya iman itu fardhu atas
segala makhluk yang aqil baliq laki-laki dan perempuan…

Keterangan
Kondisi naskah ini masih lengkap dan bisa terbaca.

~ 41 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Kashf al-Asrār
Th.24/07.52/MNA/ Bhs/Aks. Arab, Melayu,
Prosa 179 hlm
BLAJ/2013 Aceh/Arab, Jawi
Kertas Eropa 22 cm x 16,5 cm 14 cm x 9 cm 19 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Teks ini berisi tentang keesaan Tuhan dan menceritakan juga asal
usul keturunan Nabi Muhammad, baik dari pihak bapak maupun
dari pihak ibunya. Di samping itu, juga memberi dalil-dalil dari ayat
Al-Qur’an tentang sifat-sifat Tuhan dan Ke-Esaan Allāh.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm,...
Dengan nama Allāh jua aku mulai membaca risalah ini ia jua
tuhan yang amat murah dalam negeri dunia ini lagi yang amat
mengasihani hambanya yang mukmin dalam negri akhirat itu.
Teks akhir:
Beukemuenan yang wajib missal sifeut dua ploh Allāh Ta’ālá dan
yang mustahil misalnya segala sifat dua puluh dan harus ta kenal
ilmu

Keterangan
Teks ini tidak lengkap, Pada bagian akhir kitab ini ditulis dalam
bahasa Aceh, isinya sama dengan pembahasan yang pertama.

~ 42 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

(Nadhariah)
Th.25/07.63/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 140 hlm.
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi

Kertas Eropa 21 cm x 15 cm 13 cm x 9 cm 7 baris/hlm

Pengarang
-

Kolofon
Tamat kitab ini pada hari Jum’at waktu Subuh pada dua puluh hari
bulan, bulan haji pada kerajaan Sultan A’laiddin Muhammad Syah
berdaulat.

Cap Kertas
Pro Patria

Gambaran Isi
Teks Nadhariah ini berisi uraian mengenai sifat yang wajib, mustahil
dan jaiz pada Allāh. Teks awal berbunyi:
...Watawakkal ‘alal hayyil lazi la yamut, artinya serahkan olehmu
ya Muhammad akan dirimu kepada Tuhan yang senantiasa
hidup yang tiada mati.

Keterangan
Naskah ini lengkap tapi kondisinya kurang bagus karena bagian
dalam dimakan serangga.

~ 43 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Tanbīh al-Ghāfilīn
Th.26/07.76/MNA/ Bhs/Aks. Melayu,
Prosa 200 hlm
BLAJ/2013 Aceh/ Jawi
Kertas Eropa 20,5 x 5 cm 14 x 10 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Jalaluddin Lamgot

Cap Kertas
Bulan sabit bersusun tiga

Gambaran Isi
Naskah Tanbīh al-Ghāfilīn ini berisi uraian mengenai kitab taūhid
(ke-Esaan Allāh), lalu uraian nisful Iman (Islam dan makrifat
menurut Ahlisunnah wal Jamaah), tentang keimanan dan Islam
serta argumen penolakan paham wujudiyah.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm…
Alhamdulillāh sekalian puji tuhanku sidroe yang kuasa dudo
nibaknyan selaweut ngon saleum nibak tuhan ngon saidina…
Teks akhir:
Lon lake tulong nibak Tuhan beupah ule badan kuat anggota…

Keterangan
Naskah lengkap dan kondisi naskah terbakar tinta.

~ 44 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Masāil al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī


Th.27/07.85/MNA/ Bhs/Aks. Melayu,
Prosa 38 hlm
BLAJ/2013 Aceh/ Jawi
Kertas Eropa 17 x 11,5 cm 14 x 9 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Teks ini berisikan tentang pokok-pokok agama Islam yang disajikan
dalam bentuk tanya jawab, antara lain membahas tentang iman,
taūhid, Islam, ma’rifat, syarat, rukun, wajib, haram, mubah, dan
batal.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm
Dengan nama Allāh aku memulai membaca risalah ini ia jua
tuhan yang amat murah dalam negri dunia ini lagi yang amat
mengasihani bagi segala hambanya yang mukmin dalam negri
akhirat itu.
Teks akhir:
Subhana rabbika rabbil a’zzati amma yasifun wasalamu ‘ala
mursalina walhamdilllahirabbin alamin amin ya Allāh,amin ya
Allāh,amin ya Allāh tamat kitab uroe senin..

Keterangan
Lengkap dan bagus.

~ 45 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Khalq al-Samāwāt wa al-Ardh


Th.28/07.93/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 80 hlm.
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 20,5 x 16 cm 16,5 x 11,5 cm 21 baris/hlm

Pengarang
Nuruddin Ar-Raniri

Cap Kertas
Pro Patria

Gambaran Isi
Teks ini berisi uraian yang mengena proses kejadian langit, bumi,
Lauh Mahfudz, kalam, arasy, kursi, Nur Muhammad, Adam, Malaikat,
Sidrathul Muntaha, jin, neraka, surga, bulan, bintang, dan lain-lain.
Teks awal berbunyi:
Bismillāhirrahmānirrahīm,...
Alhamdulillāhillazi la ila ha illa huwa wakana fil anari wala syaiun
ma’ahu
Segala fuji-fujian bagi Allāh tuhan yang tiada tuhan hanya ia dan
adalah ia pada nar tiada suatu jua pun sertanya.
Teks akhir berbunyi:
Wama anta a’lamu bihi minni anta almuqaddam wa anta
almuakhkhar la ila ha illa anta…

Keterangan
Kondisi naskah bagus.

~ 46 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

(Sifat Wajib bagi Allāh)


Th.29/07.96/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 220 hlm.
BLAJ/2013 Melayu/Arab, Jawi

Kertas Eropa 22,5 x 15,5 cm 16 x 11 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Kolofon
Inilah kitab Teungku Nyak Fatimah Tanjung atau Tengku Musa
Kampong Jawi

Cap Kertas
Bulan sabit bersusun tiga

Gambaran Isi
Teks ini membahas tentang amal kebajikan dan sifat-sifat yang
wajib pada Tuhan serta uraian tentang martabat manusia. Teks
awal berbunyi:
Bismillāhirrahmānirrahīm,...
Alhamdulillāhirabbil alamin wal ‘aqibatu walmuttaqin wassalatu
wassalamu ala sayyidina Muhammad…

Keterangan
Kondisi naskah masih cukup bagus.

~ 47 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Akhbār al-Karīm
Th.30/07.107/MNA/ Bhs/Aks. Arab, Melayu,
Prosa 69 hlm
BLAJ/2013 Aceh/ Arab, Jawi
Kertas Eropa 20 x 12 cm 11 x 7,5 cm 15 baris/hlm

Pengarang
-

Kolofon
Tamat hikayat uroe rabu waktu zhuha bulan safar…

Cap Kertas
Cermin bermahkota

Gambaran Isi
Sifat-sifat Tuhan, wajib, riwayat hidup nabi, shalat, zakat, haji dan
lain-lain.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm..
Sa akhbarul karim kucelitara awal wajib bagi makhluk meucok
syahadat kalimah dup syahadat tujuh syahadat Rasulullah
sallAllāhu alaihi wasallam..

Keterangan
Kondisi fisik naskah cukup baik dan bisa dibaca.

~ 48 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Qawā’id al-Islām
Th.31/07.111/MNA/
Aks. Arab, Jawi Prosa 154 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 20,5 x 14,5 cm 19 x 13 cm 24 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Pro Patria

Gambaran Isi
Teks Qawā’id al-Islām ini berisi uraian tentang prinsip-prinsip Iman
dan Islam dengan menguraikan tentang sifat-sifat Allāh dalam
bahasa Melayu.
Teks awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm,
La ila ha illAllāh Muhammadarrasulullah, alhamdulillāhi rabbil
alamin wasslatu wassalamu ala rasulillahi sallAllāhu alaihi
wasallam segala puji-pujian bagi Allāh Tuhan sekalian alam dan
rahmat Allāh dan salam Allāh atas rasulullah sallAllāhu alaihi
wasallam.
Teks akhir:
Fi fazilatissabri, qalan nabi SAW as-sabru ‘inda shadmatil ‘ula”...

Keterangan
Kondisi naskah bagus dan lengkap.

~ 49 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Bidāyah al-Hidāyah
Th.32/07.114/MNA/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 137 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab Jawi
Kertas Eropa 16 x 22 cm 9,5 x 16 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain Ibn Faqih Jalaluddin

Penyalin
Abd. Al-rahmān Seulimum

Cap Kertas
Bulan Sabit Bersusun Tiga, tahun 1294 H/1877 M

Gambaran Isi
Teks ini menjelaskan tentang wajib syara’, wajib naqli, wajib aqli.
Syarat, wajib, sunat, mubah, haram, mustahil. Sifat 20 dan dalil-dalil
dari Al-Qur’an. Selain itu, tentang pengertian wajib haram, harus
dan mustahil, uraian tentang sifat 20 Allāh dan sifat-sifat nabi. Teks
awal berbunyi:
...Yaitu tahlil empat riyal empat ribu tiga ratus tengah tiga puluh
susun dan riyal tengah empat susun…
Teks akhir berbunyi:
Man kana akhiru kalamuhu la ila ha illAllāh dakhala al-jannah
artinya barang siapa kesudahan perkataan itu la ila ha illlAllāh
maka masuk ia syurga…

Keterangan
Kondisi naskah ini sebagian di makan rayap.

~ 50 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

(Ushūluddīn)

Th.33/07.212/MNA/ Bhs/Aks. Arab,


Prosa 132 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Arab Jawi
Kertas Eropa 21 x 15 cm 14 x 9 cm 15 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Kuda berpelana

Gambaran Isi
Ilmu Ushūluddīn dibahas antara lain: tentang hukum akal, kewajiban
muallaf dan bagian-bagiannya, sifat Allāh, sifat rasul.
Teks awal berbunyi:
Alhamdulillāh as-salatu wassalamu’ala Rasulillah
Segala pujian bagi Allāh artinya bahwasanya puji itu terbahagi
atas empat bahagi, pertama puji Qadim bagi yang Qadim seperti
puji Allāh akan dirinya…
Teks akhir berbunyi:
Bermula dunia itu belakang dan akhirat itu di hadapan
maka ajaib bagi orang yang menghidupi pada belakang dan
membelakangkan yang di hadapan…

Keterangan
Teks naskah tidak lengkap dan kondisinya kurang bagus dimakan
rayap.

~ 51 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Durr al-‘Aqāid li-Abţāl Aqwāl Al-Malā¥id


Th.34/01/TAH/ Bhs/Aks. Arab, Melayu/
Prosa 46 hlm
BLAJ/2013 Arab, Jawi
Kertas Eropa 23 x 16 cm 15 x 10 cm 19 baris/hlm

Pengarang
-

Penulisan
Malam Rabu waktu Isya’

Penyalinan
Nahar Ahad, 2 Jumadi al-Awwal 1279 H (26 Oktober 1862 M)

Kolofon
Wa-qad waqa’a al-farāgh min taswīd hādhihi al-risālah nahār al-
A¥ad al-mubārakati al-tsānī min syahri Jumādi al-Musyarrafah
sanah tis’ah wa-sab‘īna wa-alfā min tilka al-hijrat al-fazhīlat wa al-
dahr al-‘aliyyah ‘alā shāhibihā al-shalāt al-nāmiyāt wa al-tahiyyāt al-
abrār wa zain al-mursalīn al-akhbār Muhammad al-Nabi al-Zaki al-
Zuhd wa-Rasūlul Mulki al-Shamadi al-Wāhid wa’alā ālihi al-Ţayyibīn
wa’azwāzihi ummahāt al-mu’minīn wa-dhurriyatihi mashābihi al-
Rajī wa-ash¥ābihi nujūm al-hudā, shalātan wa-salāman dā’imatan
min al-ittishāl wa al-tawālī muta’āqibatīna tu’āqibu al-ayyām wal
layālī. Rabbanā ‘alayka tawakkalnā wa-ilayka anba’anā wa-ilayka
al-mashīr. Rabbanā taqabbal minnā, innaka anta al-wahhāb.
Wa-shallallāhu ‘ala Sayyidinā Muhammad wa-ālihi wa-shahbihi
wasallam. Tammat kitāb al-musammā Durr al-‘Aqāid, pada malam
Rabu waktu Isya’. Tamma.

Gambaran Isi
Menurut pengarang kitab, risalah ringkas ini diterjemahkan dari
kitab bahasa Arab ke bahasa Melayu untuk “liyahula ‘alā al-mubtadī
¥ifzhuhā wa-‘alā al-gabiyyi fahmuhā”..

~ 52 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Judul teks ini menyerupai karya Nuruddin al-Raniri ibn ‘Ali ibn
Hasanji ibn Muhammad Hamid, Durr al-Farāid bi-syar¥ al-‘Aqā’id,
walaupun dalam pembukaan risalah tidak secara langsung
menyebut tentang wahdatul wujud. Dengan demikian, dapat
disimpulkan karya tersebut dari Nuruddin ar-Raniri.
Di bagian awal teks menjelaskan tentang “Awaluddin Makrifatullah”,
dimana sifat makrifat yang wajib diketahui oleh makhluk pada
Allāh berupa sifat wajib, jaiz, dan mustahil. Setiap satu sifat yang
diuraikan disertai dalil dan penjelasan.
Selanjutnya, teks menjelaskan sifat-sifat para Nabi dan Rasulullah
yang wajib diketahui, dan yang mustahil ada pada Rasulullah.
Shahibul kitab menyebutkan, jika sudah mengetahui sifat-sifat wajib
pada Allāh dan Rasulullah, maka wajib bagi mukallaf memahami
‘aqaid (akidah-akidah) yang tertumpu dalam kandungan Lā Iláha
Illállāh, rukun iman, keyakinan pada i’tikad Ahlussunnah wal
Jamaah, serta menjauhi i’tikad yang sesat dan bid’ah dhalalah.
Adapun i’tikad yang shahih dan benar sesuai dengan ketetapan
Allāh ada 4 bagian. Pengarang kitab menjelaskan dalam teks
tentang i’tikad yang benar tersebut.

Keterangan
Kondisi naskah baik, kertas Eropa, terjilid dengan sampul kulit
hewan, berwarna coklat gelap. Teks naskah merupakan beberapa
kumpulan teks (tema) lainnya dalam satu bundel naskah. Judul
teks ini berada pada urutan kedua dari 15 judul teks secara
keseluruhan dalam berbagai bidang kajian. Teks menggunakan
jenis khat naskhi, tinta hitam kecuali rubrikasi berwarna merah.
Setiap halaman terdiri 19 baris terkecuali halaman pertama hanya
13 baris. Terdapat dua lembar halaman yang disisip kemungkinan
besar untuk mensyarah (mengurai) matan teks tersebut.

~ 53 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

: (Sifat Dua Puluh)


Bhs/Aks. Arab,
Th.35/TAH/BLAJ/2013 Prosa 7 hlm
Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 20 x 15 cm 15 x 10 cm 11 baris/hlm

Pengarang
-

Penyalinan
-

Kolofon
Tamat kitab pada malam Senayan (Senin) waktu Isya’ pada makam
Syaikhuna ‘Abdurrauf Zawiyah Menara.

Gambaran Isi
Teks ini mengemukakan sifat-sifat Allāh, baik yang wajib, mustahil,
dan jaiz. Uraian tentang sifat-sifat Allāh tersebut diiringi dalil-dali
Al-Qur’an, dan kemudian penjelasan arti sifat-sifat tersebut. Penulis
pada pembukaan kitab menyebutkan “amma ba’du. Adapun
kemudian dari itu maka ketahui olehmu hai talib bahwasanya asal
itikad yang sempurna itu yaitu yang mengi’tikadkan, bahwa haq
Allāh Ta’ālá itu laysa kamitslihi syai’un, wa-lahu kulli syai’in”.

Keterangan
Kondisi naskah baik, alas yang digunakan kertas Eropa, di bagian
tengah halaman naskah berlobang kecil akibat dimakan rayap,
akan tetapi sudah direstorasi tahun 2011. Naskah terjilid dengan
sampul kulit hewan, berwarna coklat gelap. Judul teks ini berada
pada urutan ke 10 dari 15 judul teks keseluruhan yang membahas
berbagai bidang kajian keilmuan. Teks menggunakan jenis khat
naskhi, tinta hitam kecuali rubrikasi berwarna merah.

~ 54 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Teks Naskah Sifat Dua Puluh

~ 55 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

: (Beukeumenan)
Th.36/02/TAH/ Bhs/Aks. Arab, Melayu,
Prosa 3 hlm
BLAJ/2013 Aceh/Arab, Jawi

Kertas Eropa 20 x 15 cm 15 x 10 cm 19 baris/hlm

Pengarang
-

Kolofon
Telah tamatlah kitab ini pada malam Kamis waktu Isya’ kemudian
daripada sembahyang Isya’ wa-shallallāhu ‘alā khairi khalqihi
Muhammad wa-ālihi wa-shahbihi wa-sallam. Amīn yā rabbal ‘Alamīn.
Wallāhu a’lam bi-shawāb.

Gambaran Isi
Teks ini membahas tentang sifat-sifat wajid dan mustahil pada
Allāh. Uraian khusus tentang wajib dan mustahil diutarakan dalam
bahasa Aceh. Teks diawali Bismillāhirrahmānirrahīm, dan dalil
tentang keesaan Allāh. Selanjutnya disebutkan “wajeb tameusifeut
sifeut dua ploh, teuh sifeut dua ploh; wujud, qadim, baqa, hingga
terakhir mutakallimun”.

Keterangan
Teks ini dimulai dengan kata beukeumeunan, sebagian menamainya
dengan judul tersebut, sebagaimana dalam beberapa katalog
di Aceh dan Leiden. Kondisi naskah baik, kertas Eropa, terjilid
dengan sampul kulit hewan, berwarna coklat gelap. Teks naskah
terjilid dalam beberapa kumpulan teks (tema) lainnya dalam satu
bundel naskah. Judul teks ini berada pada urutan ketiga dari 15
judul teks secara keseluruhan dalam berbagai bidang kajian. Teks
menggunakan jenis khat naskhi, tinta hitam kecuali rubrikasi
berwarna merah. Setiap halaman terdiri 19 baris.

~ 56 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Jauhar al-Tau¥īd
Th.37/TAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Arab/Arab Puisi 32 hlm
Kertas Eropa 21 x 15,5 cm 12 x 8 cm 5 baris/hlm

Pengarang
(Ibrahim al-Baijuri al-Qa’i)

Kolofon
Tammat al-kitāb fī lailati al-‘īd, al-kātib Mu¥ammad al-dhalīl al-
faqīr lā man ya¥midu li-fi’lihi al-qabī¥ lākin lā urīduhu. Was-shā¥ib
sammaytuhu ‘Abdul Majīd

Gambaran Isi
Teks dalam bentuk syair ini membahas definisi taūhid, zat Allāh,
serta sifat-sifat yang wajib, jaiz, dan mustahil pada-Nya. Bait-bait
syair tersebut dilengkapi dengan penggalan dalil-dalil naqli (teks
Al-Qur’an dan hadis Nabi), dan dalil aqli (logika). Di awal pembukaan
kitab ini penulis menjelaskan bahwa risalah yang dibawa oleh
Nabi Muhammad adalah Islam dengan konsep taūhid sebagai
penyempurna agama sebelumnya. Selain itu, juga dikemukakan
konsep iman, Islam, dan ihsan.

Keterangan
Naskah terjilid dan bersampul kain warna merah, alas media tulis
kertas Eropa, terjilid dengan sampul kulit hewan, berwarna coklat
gelap. Teks naskah merupakan beberapa kumpulan teks (tema)
lainnya dalam satu bundel naskah. Setiap halaman terdiri 5 baris
tersusun dalam bentuk syair dan diberi jarak antar baris untuk
menulis penjelesan dari syair tersebut. Penjelasan-penjelasan
kadang tertulis pada posisi horizontal, vertical ataupun miring dan
terbalik. Tinta yang digunakan berwarna hitam, sedangkan kode-
kode huruf kadang berwarna merah.

~ 57 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Teks Halaman Awal Jauhar al-taūhid

~ 58 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

(Taūhid)
Th.38/055/TAH/
Bhs/Aks. Melayu/Jawi Prosa 54 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 16,5 cm 14 x 10 cm 13 baris/hlm

Pengarang
-

Gambaran Isi
Pada bagian awal isi teks berisikan tentang tanya jawab seputar
tentang sifat-sifat Allāh, yang wajib, jaiz dan mubah. Seperti di
awal halaman“… Jawab, empat belas; pertama hayat artinya hidup,
kedua ilmu artinya tahu, ketiga qudrat artinya kuasa...”. Selanjutnya,
penulis menjelaskan beberapa ayat tentang taūhid, iman, maqam,
mi’raj, syahadat, dan Islam, keesaan Allāh dan hal-hal lainnya yang
berkaitan dengan Ketuhanan.

Keterangan
Naskah sudah direstorasi, teks bagian awal dan akhir tidak ada.
Kertas Eropa, teks warna hitam dan rubrikasi warna merah. Gaya
khat naskhi dan riq’ah.

~ 59 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

: Qawā’id al-Islām

Th.39/030/TAH/ Bhs/Aks. Aceh,


Prosa 18 hlm
BLAJ/2013 Melayu/Jawi

Kertas Eropa 21 x 15,5 cm 14 x 9,5 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Kolofon
Tammat Kitab na khala Aceh pada hari Isnai (Senin) pada waktu
Dhuha. Dan yang mepunyai kitab Teuku Doeda. Amin ya rabbal
‘Alamin

Gambaran Isi
Teks ini berisi pembahasan prinsip-prinsip iman dan Islam, yang
ditulis dalam bahasa Jawi dan Aceh. ditegaskan di awal risalah
ini, bahwa landasan pokok keimanan dan keislaman berupa
mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu Lā Iláha Illállāh,
Muhammad Rasul Allāh” (Tiada Tuhan selain Allāh, dan Muhammad
itu utusan Allāh).
Kemudian dikemukakan sifat-sifat Allāh dan Rasulullah, baik wajib,
jaiz, dan mustahil dengan bahasa Jawi diikuti bahasa Aceh.

Keterangan
Teks naskah lengkap. Naskah tidak ada sampul, halaman depan
tertulis arah terbalik “Bismillāhirrahmānirrahīm. ‘Ajaib sajan Allāh
jeut lon kisah bahasa Jawi lon boeh pedoman..”. Pada awal teks
sebelum ditulis matan teks terdapat illuminasi sangat indah
gaya bunga (floral), dan hanya berwana hitam. Teks di halaman
awal hanya 10 baris, terdapat hasyiyah (marginalia) di luar matan
teks berupa syarah-syarah dari teks utama, demikian juga pada
halaman-halaman selanjutnya.

~ 60 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Halaman Depan Naskah Qawā’id al-Islām

~ 61 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

(Taūhid I’tikad)

Th.40/TAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa 60 hlm

Kertas Eropa 21 x 15 cm 12 x 7,5 cm 13 baris/hlm

Pengarang
-

Kolofon
-

Gambaran Isi
Teks diawali dengan puji-pujian kepada Allāh dan shalawat kepada
Nabi. Dalam pembukaan tersebut tidak diperoleh info judul risalah
ini, “al-¥amdulillāh al-ladhī syahida bi-wujūdihi jamī’a al-kāināt, was-
shalāt was salāmu ‘alā sayyidinā Mu¥ammadi al-mab’ūst bil-ayāti al-
wāzhi¥āt wa-‘alā ālihi wa-shahbihi wa al-tābi’īn lahum fī al-karamāt
ilā yaumi al-dīn...”
Pada bagian berikutnya, disebutkan oleh penulis kitab “I’lam anna
al-hukma al-‘aqli yakhusshu fī tsalātsati aqsāmin, al-wujūb, wal-
isti¥alat, wal-jawāz…”, selanjutnya teks mengurai tentang sifat-sifat
wajib, mustahil dan jaiz sesuai dengan pendapat ulama-ulama
salaf.

Keterangan
Naskah ini masih terbaca, dan terjilid dengan beberapa teks lainnya.
Gaya tulisan khat naskhi, kecuali tulisan hasyiyah (marginalia) yang
condong kepada khat riq’ah. Teks menggunakan tinta hitam dan
rubrikasi menggunakan tinta merah. Bagian halaman akhir teks
tidak ada.

~ 62 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

: (I’tikad Ahlussunnah wal Jamaah)


Bhs/Aks. Melayu/
Th.41/TAH/BLAJ/2013 Prosa 6 hlm
Jawi
Kertas Eropa 21 x 15,5 cm 15,5 x 9 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Penyalin
Leubee

Kolofon
-

Gambaran Isi
Teks ini mengemukakan tentang I’tikad Ahlussunnah wal Jamaah,
jalan ini untuk menunjukkan kejelasan seseorang berkeyakinan
sesuai dengan Ahlussunna wal Jamaah. Di awal pembukaan kitb
disebut “fa-hādhihi tariqah ahlus summah wal Jamaah fil I’tiqād wa
Ma’rifatullāh Ta’ālá wa-rasulihi al-latī akhdhuhā ahl bayt al-Nabī,
s.m…”
Selanjutnya penulis menjelaskan tentang asma’, taūhid, sifat-sifat
Allāh, syahadatain.

Keterangan
Naskah masih kondisi baik, terbaca, dan jelas. Teks menggunakan
tinta hitam serta rubrikasi berwarna merah. Jenis khat digunakan
naskhi. Kertas Eropa dengan watermark jangkar kapal di satu sisi,
dan di sisi lainnya terdapat tulisan AZULAI.

~ 63 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Teks Halaman Awal I’tikad Ahlussunnah wal Jamaah

~ 64 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bidāyah al-Hidāyah
Th.42/076/TAH/
Bhs/Aks. Melayu/Jawi Prosa 13 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 16 cm 13 x 10 cm 12 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain ibn al-Faqih Jalaluddin al-Shafi’i al-Ashi

Kolofon
-

Gambaran Isi
Pengarang mengungkapkan asbab penulisan kitab ini oleh
sebagian besar masyarakat al-Jawi kurang memahami bahasa
Arab, sehingga menggerakkan Imam Zain untuk menerjemahkan
kitab Umm al-Barahin karya Abu ‘Abdullah Muhammad ibn Yusuf
al-Sanusi al-Hasani, dan disyarahkan beberapa hal sebagaimana
lazimnya.
Kajian yang dikupas di dalam kitab ini tentang pengetahuan
Ushūluddīn yang mengenai sifat-sifat Allāh. Selain itu juga masalah
keimanan, seperti tanda-tanda kiamat, hari akhirat, dan sebagainya.

Keterangan
Teks naskah konsisi baik dan terbaca, akan tetapi tidak lengkap
sebab bagian akhir teks ini tidak ada. Teks ditulis dengan khat naskhi
menggunakan tinta hitam, sedangkan rubrikasi warna merah. Teks
ini terjilid dengan beberapa teks lainnya yang juga tidak sempurna.

~ 65 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Teks Halaman Awal Naskah Bidāyah al-Hidāyah

~ 66 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Ushūluddīn
Th.43/TAH/
Bhs/Aks. Melayu/Jawi Prosa 16 hlm
BLAJ/2013

Kertas Eropa 21 x 16 cm 12 x 7,5 cm 21 baris/hlm

Pengarang
-

Kolofon
-

Gambaran Isi
Teks ini mengandung tentang taūhid, iman, dan Islam, yang ditulis
secara interaktif dengan ada pihak penanya. Pada awal teks, penulis
telah menyebut kitabnya “fa-Hadzihi risālah fī ushūl al-dīn lābudda
lil-mukallafi min ma’rifatihi.” Selanjutnya, sahibul kitab mengingatkan
“I’lam, inna awwala al-dīn ma’rifatullāh Ta’āla, liana man lam yakun
lahu ma’rifatallāh Ta’āla isti¥āla minhu al-tau¥īd wal īmān wal islām”.
Selanjutnya, teks membahas tentang arti agama (makna al-din),
sifat agama, wahdaniyah, pembagian sifat-sifat wajib pada Allāh,
tentang hari akhirat dan ruh-ruh. Kemudian pembahasan tentang
islam dan sekitarnya, dan terakhir seputar iman, termasuk di
dalamnya ihsan. Pada penutup disebutkan, bahwa jalan menuju
kepada Allāh dengan tiga hal; Islam, Iman, dan Ihsan.

Keterangan
Naskah masih baik dan terbaca, ditulis dengan tinta hitam dan
rubrikasi warna merah. Gaya teks menggunakan khat naskhi dan
riq’ah.

~ 67 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Bidāyah al-Hidāyah
Th.44/1/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Melayu/Jawi Prosa 138 hlm

Kertas Eropa 16,5 x 22 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain ibn al-Faqih Jalaluddin al-Shafi’i al-Ashi

Cap Kertas
Pro Patria

Gambaran Isi
Kondisi fisik naskah cukup baik, namun ada beberapa lembar
naskah di bagian awal dan akhir yang hilang. Adapun teks awal
berbunyi: ...Wa shahbihi wa Allāhi bi ‘aini wat thâbiîna lakum fis
shâlihât ilâ yaumiddîn. Dan rahmat Allāh dan salam-Nya atas segala
keluarganya dan sahabatnya...
Sedangkan teks akhir berbunyi: ...kata syeikh Ibrahim di dalam
Syarah Jauhar: Barangsiapa berfikir tentang Allāh maka yaitu:...

Keterangan
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

~ 68 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

: Bidāyah al-Hidāyah
Th.45/3/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Melayu/Jawi Prosa 76 hlm.

Kertas Eropa 18 x 25 cm 21 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain ibn al-Faqih Jalaluddin al-Shafi’i al-Ashi

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

: Bidāyah al-Hidāyah
Th.46/5/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Melayu/Jawi Prosa 76 hlm

Kertas Eropa 18 x 25 cm 21 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zain ibn al-Faqih Jalaluddin al-Shafi’i al-Ashi

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

~ 69 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Aqidāh al-Īmān
Bhs/Aks. Arab, Melayu/
Th.47/7/PAH/BLAJ/2013 Prosa 7 hlm
Jawi
Kertas Eropa 16 x 21,5 cm 17 baris/hlm

Penulisan
Senin, 19 Dzu al-Hijjah 1085 H/18 Maret 1675 M

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

Sifat Tuhan dan Rasul

Th.48/9/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Melayu/Jawi Prosa 24 hlm

Kertas Eropa 18 x 24 cm 19 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Crescent

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

~ 70 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Aqāid
Th.49/11/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa 118 hlm.
Kertas Eropa 21 x 30 cm 15 baris/hlm

Pengarang
-

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

Sifat Dua Puluh


Th.50/13/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa 64 hlm.

Kertas Eropa 23 x 17 cm 15 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Crescent

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

~ 71 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Mutiara Hikmah
Th.51/15/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa 14 hlm

Kertas Eropa 9,5 x 24 cm 23 baris/hlm

Penyalin
Abu Ismail Mas’ud al Ramawi Ibn ‘Abd al-Ghafur al-Awsi Ibn al-Jaib
al-Qairani al-Shafii al-Ash’ari al-Shattari

Waktu Penyalinan
4 Jumada al-Akhir 1278 H / 6 Desember 1861 M, disebut juga tahun
Zay

Cap Kertas
Man in the Moon

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

Fathul Rahmān fī Syarh Risālah Walī Ruslān

Th.52/16/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa 332 hlm

Kertas Eropa 16 x 23 cm 15 baris/hlm

Pengarang
Abu Yahya Zakariyya al-Ansari (w.1520)

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

~ 72 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Soal Jawab Akidah

Th.53/17/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa 2 hlm

Kertas Eropa 21 x 15 cm 27 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Crescent

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

Durr al-Farāid bi Syarh al-Aqāid


Bhs/Aks. Arab,
Th.54/20/PAH/BLAJ/2013 Prosa 104 hlm
Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 16 x 23 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Al-Shaikh Nuruddin ibn ‘Ali ibn Hasanji ibn Muhammad Hamid

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

~ 73 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Penjelasan Lafadz Lā Ilāha Illā Allāh


Th.55/21/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa 2 hlm

Kertas Eropa 21 x 30 cm 26 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Sa’id bin Sunbul

Penyalin
Diduga kuat Abdurrahman al-Jawi al-Ashi, murid dari Shaikh Ilyas,
seorang ulama ahli ilmu usul, ma’ani dan mantiq.

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

Syarh ‘Alā Jauhar al-Tauhīd


Bhs/Aks. Arab, Prosa
Th.56/24/PAH/BLAJ/2013 438 hlm
Melayu/Arab, Jawi dan Puisi

Kertas Eropa 15 x 21 cm 19 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Pro Patria

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

~ 74 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Qawā’id al-Islām
Th.57/26/PAH/ Bhs/Aks. Arab,
Prosa 388 hlm
BLAJ/2013 Melayu,Aceh/Arab, Jawi
Kertas Eropa 15 x 2 cm 19 baris/hlm

Penulisan
1192 H/ 1778 M

Penyalin
Teungku Mat Ali

Gambaran Isi
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

Kitab Akidah Islam


Th.58/27/PAH/
Bhs/Aks. Melayu/Jawi Prosa 114 hlm
BLAJ/2013

Kertas Eropa 17 x 21,5 cm 17 baris/hlm

Pengarang
-

Gambaran Isi
Teks ini menerangkan tentang Islam, iman, taūhid, dan ma’rifat.
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog).

~ 75 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Qawā’id al-Islām

Th.59/28/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa 64 hlm


Kertas Eropa 23 x 17 cm 15 baris/hlm

Pengarang
-

Cap Kertas
Pro Patria

Gambaran Isi
Teks ini menjelaskan kaidah-kaidah Islam yang perlu diketahui dan
diamalkan oleh setiap muslim. Pembahasan pertama mengenai
keharusan seorang hamba untuk mengetahui sifat-sifat Tuhan.
(Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog)

~ 76 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Muqaddimat al-Mubtadiīn

Bhs/Aks. Arab,
Th.60/29/PAH/BLAJ/2013 Prosa 580 hlm
Melayu/Arab, Jawi
Kertas Eropa 16,5 x 22,5 cm 19 baris/hlm

Penulisan
Akhir abad 19

Penyalin
(menyebut dirinya al-Faqir)

Cap Kertas
Crescent

Gambaran Isi
Teks ini mengandung uraian tentang prinsip-prinsip dasar
keimanan yang perlu diketahui oleh Muslim pemula (al-Mubtadiīn).
Uraiannya dibuat dalam bentuk tanya jawab untuk memudahkan
orang yang baru belajar. (Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada
katalog).

~ 77 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Majmū’ al-Masāil
Th.61/30/PAH/BLAJ/2013 Bhs/Aks. Melayu/Jawi Prosa 17 hlm

Kertas Eropa 16,5 x 22 cm 21 baris/hlm

Pengarang
Syaikh Abdurrauf

Cap Kertas
Man in the Moon

Gambaran Isi
Teks ini merupakan himpunan berbagai masalah ketuhanan,
pengertian taūhid, hakikat dan pembagian alam, hakikat ruh,
tentang penciptaan makhluk tentang makna mukashafa (yaitu
terbukanya hijab antara khalik dan makhluk). Deskripsi lebih lanjut
dapat dilihat pada katalog.

~ 78 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Ta’līq ‘Alā Safwil Zaid


Th.62/33/PAH/
Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa dan Puisi 16 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 16,5 x 21,5 cm 19 baris/hlm

Penyalin
Shaikh Kuta Karang

Waktu Penyalin
1300 H/ 1882 M

Cap Kertas
Unicorn

Gambaran Isi
Teks ini diawali dengan puji-pujian kepada Allāh, serta salawat
dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah itu pembahasan
masalah taūhid, pada salah satu bagian mengemukakan
keutamaan sahabat Nabi mulai Abu Bakr al-Siddiq, Umar ibn al-
Khattab, Utsman ibn Affan dan Ali ibn Abi Thalib. (Deskripsi lebih
lanjut dapat dilihat pada katalog).

~ 79 ~
Bab 2: Naskah taūhid di Propinsi Aceh

Al-Yawāqīt wal Jawāhir


Th.63/37/PAH/
Bhs/Aks. Arab/Arab Prosa 66 hlm
BLAJ/2013

Kertas Eropa 17 x 22 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Al-Shaikh ‘Abd al-Wahhab al-Sya’rani

Gambaran Isi
Teks ini berisi penjelasan tentang hukuman bagi orang-orang yang
dianggap melakukan dosa besar dalam Islam, misalnya tentang
hukuman bagi orang yang meninggalkan shalat, durhaka kepada
orang tua dan orang yang membunuh tanpa alasan. Selain itu
berisi pembahasan terjadinya hari kiamat, gambaran indahnya
surga dan penghuninya.
Deskripsi lebih lanjut dapat dilihat pada katalog.

~ 80 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB III
NASKAH TAUHID
DI PROPINSI SUMATERA BARAT
Oleh: Syarif

~ 81 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

~ 82 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Naskah Taūhid]
Th.01/11/SBT/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 181 hlm
Kertas Eropa 23 x 34 cm - 17 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang judul teks, penulis, penyalin, tempat penulisan
hingga tahun penulisan naskah tidak ditemukan di dalam teks.
Naskah ini koleksi Surau Bintuangan Tinggi Kabupaten Padang
Pariaman. Sementara arsip naskah dalam bentuk digital disimpan
oleh Taufiq Hidayat aktifis dan penggiat kajian naskah kuno IAIN
Imam Bonjol Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah membicarakan tentang taūhid. Pembicaraannya dimulai
dengan hakikat pujian kepada Allāh, hakikat perbuatan Tuhan dan
perbuatan manusia, pembagian hukum akal, sifat yang wajib bagi
Allāh, hakikat sifat berdiri-Nya Tuhan dengan diri-Nya, sifat salabi
dan ijabi Tuhan, hakikat kalamullah, dalil-dalil naqli dan aqli tentang
sifat-sifat Tuhan dan seterusnya.
Kutipan awal:
Wa man qāla bi anna af’āla al-’ibādi kullihā bi taqdīrillāhi wa
qudratihi wa irādatihi wa laysa lahum fīhā ikhtiyārun wa lā
kasabun fahuwa jabariyyun mubtadi’un dāllun li annahu ab¥ala
al-syarā’i’ wa al-rusul wa al-kutub wa al-wa¥yi.
Kutipan akhir:
Membawa jalan yang zikir dan jalan muraqabah dan jalan
tawajjuh dan jalan musyāhadah supaya jadi baligh pada mencari
segala wali Allāh itu adapun isyarat zikir bahwa disebut dengan
lidah.

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih utuh dan cukup baik dan
dalam keadaan masih utuh. Terdapat beberapa bagian halaman
naskah yang teksnya agak kabur dan beberapa halaman depan
dan belakang diduga hilang karena sudah terlepas sebelum dijilid.
Beberapa bagian dalam naskah juga ditemukan kertasnya sudah

~ 83 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

bolong dan rapuh karena dimakan rayap dan juga dimakan usia.
Namun demikian, tulisannya secara umum masih jelas terbaca. Teks
ditulis dengan tinta hitam dan memiliki rubrikasi pada beberapa
bagian halaman. Jilidannya masih bagus dan utuh dan naskah
disampul dengan kulit berwarna coklat.

~ 84 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Naskah Taūhid]
Th.02/12/SBT/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 249 hlm
Kertas Eropa 21 x 32 cm - 17 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang judul teks, penulis, penyalin, tempat penulisan
serta tahun penulisan naskah tidak ditemukan di dalam teks.
Naskah ini koleksi Surau Bintuangan Tinggi di kabupaten Padang
Pariaman. Sementara arsip naskah dalam bentuk digital disimpan
oleh Taufiq Hidayat aktifis dan penggiat kajian naskah kuno IAIN
Imam Bonjol Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah membicarakan masalah taūhid. Pembicaraannya
dimulai dengan bersuci lahir dan batin. Bersuci lahir terkait
dengan menghilangkan hadas dan najis, baik dengan wudhu’,
tayammum maupun mandi. Teks juga mengajarkan bagaimana
cara bersuci secara zahir yang betul dan sempurna. Penjelasan
ini diberikan dengan tujuan agar bersuci batinnya bisa sempurna
dengan memulai sempurnanya bersuci lahir. Setelah bersuci lahir
barulah dibahas tentang bersuci batin yang meliputi taubat dan
pelaksanaan syari’at seperti salat, puasa dan sebagainya.
Kutipan awal:
Menobatkan dirinya tatkala lah suci, bermulo kesempurnaan
bersuci dua perkara pertamo yakin kedua ikhlas, dan sunat
berdaham-daham tatkala terus keluar baul, adapun hadas itu
dua perkara hadas besar dan kedua hadas kecil.
Kutipan akhir:
Dan kelima orang meningggalkan hukum Allāh dan hukum nabi
șallallāhu ’alayhi wa sallama tammat kalāmullāh Wallāhu a’lam
bi al-șawāb.

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih utuh dan cukup baik. Terdapat
beberapa bagian halaman naskah yang teksnya sudah mulai kabur.
Beberapa bagian dalam naskah juga ditemukan kertasnya sudah

~ 85 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

bolong dan rapuh terutama yang bagian depan dan belakang.


Hal itu disebabkan tinta yang mulai melar/melebar dan merusak
kertas. Namun, tulisannya secara umum masih jelas terbaca. Teks
ditulis dengan tinta hitam dan tidak memiliki rubrikasi. Jilidannya
masih bagus dan utuh namun tidak memiliki sampul.

~ 86 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Naskah Martabat Tujuh]


Th.03/13/SBT/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 30 hlm
Kertas Eropa 21 x 34 cm - 17 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang judul teks, penulis, tempat penulisan hingga
tahun penulisan naskah tidak ditemukan di dalam teks. Naskah ini
koleksi Surau Bintuangan Tinggi di kabupaten Padang Pariaman.
Sementara arsip naskah dalam bentuk digital disimpan oleh Taufiq
Hidayat aktifis dan penggiat kajian naskah kuno IAIN Imam Bonjol
Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah menjelaskan tentang martabat tujuh. Karena beberapa
bagian awal hilang maka pembicaraan dimulai dengan penjelasan
martabat kedua yaitu bartabat ta’ayyun al-awal yang disebut juga
martabat al-wi¥dah atau al-haqiqah al-Muhammadiyah. Martabat
ketiga martabat ta’ayyun al-thāni, martabat keempat martabat al-
‘alam al-arwāh, martabat kelima martabat ‘alam al-misāl, martabat
keenam martabat ‘alam al-ajsām, martabat ketujuh adalah
martabat al-jāmi’ah li jamī’ al-marātib.
Kemudian, mengenai bagaimana alam diciptakan, bukan hanya
martabat tujuhnya, akan tetapi pada teori penciptaan alam itu
oleh sebagian ahli kalam dan mempunyai kaitan dengan paham
martabat tujuh, penciptaan alam semesta itu terkait dengan
iman kepada Allāh SWT sebagai Rabb atau disebut juga taūhid
rububiyyah.
Kutipan awal:
Wa ta’āla wa laysa fawqahā martabatun uhkrā bal kullu al-
marātib tahtahā, wa al-martabat al-sāniyah martabat al-
ta’ayyun al-awwal wa hiya ‘ibārat ‘an ‘ilmihi ta’āla li ©ātihi wa
¡fātihi.
Kutipan akhir:
I©ā ruwiya min haythu i¯lāqin wujūduhu bi al-syakh¡i wa i¯¯i¡āluhu
wa ittihāduhu bihi ma’a qa¯’i al-ru’yati ‘an taqayyudi zuhūrihi bi
al-mir’ati.

~ 87 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih cukup baik, hanya saja
beberapa bagian halaman naskah pada bagian awal dan akhir
telah hilang karena terlepas dari jilidannya. Beberapa bagian dalam
naskah juga ditemukan kertasnya sudah bolong dan rapuh karena
dimakan usia juga dirusak serangga. Tulisannya secara umum
masih jelas terbaca. Teks ditulis dengan tinta hitam dan tidak
memiliki rubrikasi. Jilidannya masih bagus dan utuh namun tidak
memiliki sampul.

~ 88 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Naskah Qawa’id dan Taūhid]


Th.04/14/SBT/BLAJ/2013 Arab Prosa 128 hlm

Kertas Eropa 22 x 34 cm - 17 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang judul teks, penulis naskah dan tempat penulisan
hingga tahun penulisan naskah tidak ditemukan di dalam teks.
Naskah ini koleksi Surau Bintuangan Tinggi di kabupaten Padang
Pariaman. Sementara arsip naskah dalam bentuk digital disimpan
oleh Taufiq Hidayat aktifis dan penggiat kajian naskah kuno IAIN
Imam Bonjol Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah pada bagian awal menjelaskan soal tata bahasa Arab
seperti i’rab dan tanda-tandanya, pembagian jumlah ismiyah dan
fi’liyah, hingga pembahasan tentang pengaruh makna terhadap
perubahan kalimat. Pada bagian kedua menjelaskan tentang sifat-
sifat Tuhan, seperti sifat zatiyah dan fi’liyah. Berikutnya tentang
hakikat taūhid yang meliputi; taūhid rububiyah dan taūhid uluhiyah
serta pembicaraan tentang hakikat Al-Qur’an apakah ia makhluk
atau bukan.
Kutipan awal:
Al-istifhāmiyah i©à dakhala ‘alayhā al-khafid akthariyun lā yajūzu
isbātuha (...) ‘alā baqā’i al-syai’i ‘alā a¡lihi wa ‘ūrida bi anna isbāta
al-alifi lughatan syāzatun.
Kutipan akhir:
wa al-qura’ān kalumullāh ta’āla ghayra makhlūqin qā’imin bi
©ātihi laysa lahu min jinsi al-hurūfi wa al-bidāyati wa al-nihāyati
wa Allāhu ta’āla munazzahun ‘an ©ālika.

Keterangan
Kondisi naskah masih cukup baik, hanya saja beberapa bagian
halaman naskah terutama bagian awal dan akhir telah hilang
karena terlepas dari jilidannya. Beberapa bagian dalam naskah juga
ditemukan kertasnya sudah bolong dan rapuh karena di makan usia

~ 89 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

juga serangga. Tulisannya secara umum masih jelas terbaca. Teks


ditulis dengan tinta hitam dan memiliki rubrikasi pada beberapa
halaman. Jilidannya masih bagus dan utuh dan disampul dengan
kertas tebal dari karton. Naskah berisi dua teks yang berbeda satu
teks pada bagian awal berisi penjelasan tentang tata bahasa Arab
dan barulah pada bagian pertengahan berisi penjelasan tentang
taūhid, bahkan beberapa bagian juga membicarakan ilmu mantiq.

~ 90 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Naskah Taūhid]
Th.05/15/SBT/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa

Kertas Eropa 21 x 32 cm - 11 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang judul teks, penulis naskah dan tempat penulisan
hingga tahun penulisan naskah tidak ditemukan di dalam teks.
Naskah ini koleksi Surau Bintuangan Tinggi Kabupaten Padang
Pariaman. Sementara arsip naskah dalam bentuk digital disimpan
oleh Taufiq Hidayat aktifis dan penggiat kajian naskah kuno IAIN
Imam Bonjol Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah menjelaskan tentang hakikat taūhid. Pembicaraan
dimulai dengan penjelasan tentang hakikat surat al-Fatihah dalam
konteks taūhid, baik rububiyah maupun uluyhiyah mulai ayat
pertama hingga ayat terakhir. Penjelasan berikutnya tentang asal
usul makhluk mulai dari Nur Muhammad, penciptaan manusia
pertama Adam dan penciptaan makhluk-makhluk yang lain.
Selanjutnya membicarakan tentang hakikat wujud; wujud Allāh
dan wujud makhluk.
Kutipan awal:
Dan perhimpunan ahlu al-sunnah wa al-jamā’ah (....) imam
engkau berimam kepada siapakah jawab oleh tuan imam
kami kepada aku, aku berimam kepada Qur’an malah ketika
sembahyang kami sah karena sembahyang tuan sembahyang
tuan sah karena sembahyang siapa.
Kutipan akhir:
Wa amitnā ‘alāqawli lā ilā ha illā Allāh wa nawwir qulūbana
bikalimatillāhi Allāhu wa qaddasa asrārana (....) bi zikri huwa
huwa Allāh umma a¥sin ‘āqibatanā.

Keterangan
Kondisi naskah sudah sangat rusak, tintanya sudah melebar dan
merusak kertas sehingga teksnya susah dibaca. Beberapa bagian

~ 91 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

halaman naskah pada bagian awal dan akhir telah hilang karena
terlepas dari jilidannya. Beberapa bagian dalam naskah juga
ditemukan kertasnya sudah bolong dan rapuh karena di makan
tinta, usia dan juga serangga. Tulisannya sudah kabur dan sulit
dibaca. Teks ditulis dengan tinta hitam dan tidak memiliki rubrikasi.
Jilidannya masih bagus namun tidak memiliki sampul.

~ 92 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Naskah Akal dan Keutamaanya


Th.06/02/HSI/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 38 hlm

Kertas Eropa 22x34 cm - 37 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang penulis Naskah tidak diketahui di dalam teks.
Sementara naskah sendiri ditulis pada 1320 H di Kinali-Pasaman
Barat. Naskah ini koleksi H. Syaiqul Ikhwān di Surau al-Amin yang
beralamat di Nagari Kinali, Pasaman Barat.

Gambaran Isi
Isi naskah tentang akal dan segala kelebihannya. Di mana
dijelaskan akal adalah ibarat mata dalam kehidupan yang selalu
menuntun seseorang ke arah dan jalan yang benar. Akal dibagi
dua; ada akal yang diperdengarkan dan ada akal yang didengarkan.
Dijelaskan juga tentang sifat akal, tanda-tanda orang berakal, yang
membinasakan akal, hingga akal sebagai pintu Ma’rifatullāh dan
seterusnya. Namun, pada bagian akhir juga dibicarkan terkait
masalah sembahyang.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm, hai Ikhwān ketahui olehmu
bahwasanya pekerjaan di dunia ini atas salapan perkara pertama
akal kedua ilmu ketiga cerdik keempat cendekia, kelima arif
keenam budiman ketujuh bijaksana kesalapan berbudi.
Kutipan akhir:
Maka kerja segala sembahyang itu dengan tertib artinya
mendahulukan yang dahulu mengemudiankan yang kemudian.
Tammat.

Keterangan
Kondisi naskah masih utuh dan cukup baik. Tulisannya masih jelas
terbaca. Teks ditulis dengan tinta hitam dan memiliki rubrikasi.
Jilidannya masih bagus dan utuh. Alas naskah kertas bergaris
dengan jilidan buku. Sampul naskah hardcover berwarna cokelat.

~ 93 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

[Naskah Taūhid]
Th.07/03/SM/BLAJ/2013 Melayu - Arab Prosa 225 hlm

Kertas Eropa 20 x 32 cm - 9 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang penulis naskah, tahun penulisan hingga tempat
penulisan tidak diketahui di dalam teks. Naskah ini koleksi Surau
Matur terletak di kabupaten Agam. Sementara arsip naskah dalam
bentuk digital disimpan oleh Pramono aktifis dan penggiat kajian
naskah kuno Universitas Andalas Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah tentang taūhid, pembicaraannya meliputi rukun iman
meliputi iman kepada Allāh, iman kepada malaikat-malaikat Allāh,
iman kepada kitab-kitab Allāh, iman kepada rasul-rasul Allāh,
iman kepada hari akhir dan iman kepada qadha dan qadhar. Teks
juga membahas tentang syarat-syarat iman, yang membinasakan
atau merusak iman serta syahadat dan segala hal yang terakit
dengannya, dan bagian terakhir tentang sifat dua puluh.
Kutipan awal:
Bermula yang jadi rasul tiga ratus orang tiga belas orang dan
yang keturun kitab dalapan orang dan yaitu Adam, Syis, Idris,
Ibrahim, Musa, Isa, Daud, dan Muhammad.
Kutipan akhir:
Maka sifat yang dua puluh terhimpun kepada sifat yang tujuh
maka sifat yang tujuh terhimpun pada sifat yaitu hayat, ilmu,
kudrat, iradat, maka sifat yang empat itu terhimpun kepada
hayat.

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih utuh dan cukup baik,
walaupun pada beberapa halaman awal dan akhir sudah hilang
dan juga terdapat kerusakan karena telah dimakan usia. Bagian
dalam teks sebagian juga sudah mulai agak kabur, karena tintanya
sudah mulai melebar. Namun, tulisannya secara umum masih jelas

~ 94 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

terbaca kecuali memang teks yang sebagiannya sudah hilang. Teks


ditulis dengan tinta hitam dan memiliki rubrikasi pada beberapa
bagian halaman. Jilidannya masih bagus dan utuh. Naskah tidak
lagi memiliki sampul.

~ 95 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

[Naskah Taūhid]
Th.08/05/SM/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 34 hlm

Kertas Lokal 21 x 32 cm - 21 baris/hlm


Penulisan
Informasi tentang judul teks, penulis naskah dan tempat penulisan
hingga tahun penulisan naskah tidak ditemukan di dalam teks.
Naskah ini koleksi Surau Matur terletak di Kabupaten Agam.
Sementara arsip naskah dalam bentuk digital disimpan oleh
Pramono aktifis dan penggiat kajian naskah kuno Universitas
Andalas Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah membicarakan seputar taūhid. Pembicaraannya meliputi
tentang Islam dan rukun Islam, Iman dan rukun Iman, yang merusak
Islam dan yang merusak Iman. Naskah juga membicarakan tentang
sembahyang dan hakikat sembahyang. Pada bagian akhir dari
teks dibahas tentang sifat dua puluh lengkap dengan tabel dan
diagramnya.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm, fa¡al pada menyatakan sembahyang,
pada menyatakan agama Islam, bermula rukun agama itu empat
perkara pertama Iman, kedua Islam, ketiga taūhid, keempat
Ma’rifat.
Kutipan akhir:
Kalimatun ‘alyhā nahyā wa ‘alayhā namūtu wa ‘alayhā wa bihā
nub’asu inshā allāhu ta’āla min al-āminīn.

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih utuh dan cukup baik dan dalam
keadaan masih utuh. Terdapat beberapa bagian halaman naskah
yang teksnya agak kabur. Hal itu lebih disebabkan karena penulisan
yang kurang rapi dan aksara yang kecil. Namun, tulisannya secara
umum masih jelas terbaca. Teks ditulis dengan tinta hitam dan
memiliki rubrikasi pada beberapa bagian halaman. Jilidannya
masih bagus dan utuh. Alas naskah kertas bergaris dengan jilidan
buku. Naskah tidak memiliki sampul.
~ 96 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Naskah Ma’rifatullāh
Th.09/06/SKS/BLJ/2013 Arab - Melayu Prosa 31 hlm

Kertas Lokal 22 x 34 cm - 28 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang penulis naskah, tahun penulisan hingga tempat
penulisan tidak diketahui di dalam teks. Naskah ini koleksi Surau
Katinggian Sarilamak Harau Payakumbuh. Sementara arsip naskah
dalam bentuk digital disimpan oleh Pramono aktifis dan penggiat
kajian naskah kuno Universitas Andalas Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah tentang taūhid, terutama tentang sifat-sifat Tuhan.
Pembicarannya meliputi sifat yang wajib bagi Allāh, sifat yang harus
serta sifat yang mustahil bagi Allāh. Teks juga membahas tentang
tiga jalan yang mesti dilalui manusia untuk sampai kepada Allāh;
jalan syari’at, tarikat dan hakikat sehingga manusia bisa mencapai
ma’rifat. Pada bagian akhir teks membahas tentang munajat dan
caranya hingga mencapai Allāh SWT
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm, satu zat yang menjadikan [itu]) sifat
yang dijadikan satu zat turun dari pada Allāh jadi nyawa pada
aku satu sifat turun darpada nyawa jadi urat tulang.
Kutipan akhir:
Bismillāhirrahmānirrahīm, bermula syahadat itu dibagi dua
pertama syahadat taūhid kedua syahadat rasul ba’a itu syahadat
taūhid tahu di taūhid nan ampat.

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih utuh dan cukup baik. Jilidan
masih rapi dan belum ada teks yang hilang. Tulisannya secara
umum masih jelas terbaca sekalipun agak sulit karena hurufnya
yang kecil. Teks ditulis dengan tinta hitam dan juga biru serta
tidak memiliki rubrikasi. Jilidannya masih bagus dan utuh. Naskah
memiliki sampul kertas karton.

~ 97 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Naskah Hakikat Ilmu


Th.10/07/SKS/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 34 hlm

Kertas Lokal 22 x 34 cm - 26 baris/hlm


Penulisan
Informasi tentang penulis naskah, tahun penulisan hingga tempat
penulisan tidak diketahui di dalam teks. Naskah ini koleksi Surau
Katinggian Sarilamak Harau Payakumbuh. Sementara arsip naskah
dalam bentuk digital disimpan oleh Pramono aktifis dan penggiat
kajian naskah kuno Universitas Andalas Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah tentang taūhid, terutama tentang pengenalan diri
agar manusia mengenal Tuhan-nya. Bagian menjelaskan tentang
pembagian ilmu meliputi; ilmu syari’at, tarikat, hakikat, dan ma’rifat.
Berikutnya tentang cara mengenal Tuhan melalui mengenali
diri. Selanjutnya, tentang hakikat wujud; wujud Allāh, wujud
Muhammad, wujud alam semesta. Pada bagian akhir terdapat
diagram tentang sifat dua puluh.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm, Alhamdulillāhi rabb al-‘ālamīn, wa al-
salātu wa al-salāmu ‘ala asyrafi al-anbiyā’i wa al-mursalīn wa ’alā
alihi wa sahibi rasūlillāhi ajma’īn. Alhamdulillāhi rabb al-‘ālamīn.
Amma ba’du.
Kutipan akhir:
Maka dari itu kita harus memelihara sebaik-baiknya akan raja
kita itu jangan sampai berlaku zalim atau mencari akan musuh
yang paling jahat sekali selalu membawa kepada yang bukan-
bukan.

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih utuh dan cukup baik. Jilidan
masih rapi dan belum ada teks yang hilang. Tulisannya secara
umum masih jelas terbaca sekalipun agak sulit karena tulisannya
yang rapat dan hurufnya yang kecil. Teks ditulis dengan tinta hitam,
merah dan juga biru serta tidak memiliki rubrikasi. Jilidannya masih
bagus dan utuh. Naskah memiliki sampul kertas karton.
~ 98 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Naskah Taūhid
Th.11/08/SKS/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 17 hlm

Kertas Lokal 21 x 34 cm - 16 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang penulis naskah, tahun penulisan hingga tempat
penulisan tidak diketahui di dalam teks. Naskah ini koleksi Surau
Katinggian Sarilamak Harau Payakumbuh. Sementara arsip naskah
dalam bentuk digital disimpan oleh Pramono aktifis dan penggiat
kajian naskah kuno Universitas Andalas Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah tentang sifat-sifat Allāh; meliputi sifat yang wajib bagi
Allāh, sifat yang harus dan sifat yang mustahil. Pembicaraannya
diawali dengan pembagian ilmu, sifat-sifat Allāh dan Rasul, serta
dalil-dalil aqli dan naqli seputar sifat Allāh dan Rasul itu.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm, adapun ilmu dua bagi matu nan dua;
pertamo ilmu yang wajib diamalkan, nan kaduo ilmu yang wajib
diilmui. Maka ilmu yang wajib di amalkan itulah mengetahui
rukun Islam nan limo.
Kutipan akhir:
Qiyāmuhu binafsihi ba’a dek kadapat salab huduth dek salam
nan pertama [karana] lupa qiyamuhu binafsihi andak berkandak
selamo andak berkandak.

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih utuh dan cukup baik. Jilidan
masih rapi dan belum ada teks yang hilang. Tulisannya secara
umum masih jelas terbaca sekalipun agak sulit karena hurufnya
yang kecil. Teks ditulis dengan tinta hitam dan biru serta tidak
memiliki rubrikasi. Jilidannya masih bagus dan utuh. Naskah
memiliki sampul kertas tebal.

~ 99 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Naskah Hakikat Sembahyang


Th.12/09/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 7 hlm

Kertas Lokal 21 x 33 cm - 30 baris/hlm

Gambaran Isi
Isi naskah tentang hakikat penghambaan khususnya sembahyang.
Pembahasannya meliputi; arti sembahyang yang tiga belas,
maqam mi’raj dalam sembahyang, hakikat ungkapan la syarika
lahu, dan pada bagian akhir berisi wasiat atau pesan-pesan terkait
dengan kematian dan huru-hara hari kiamat. Pada halaman terakhir
terdapat surat yang ditulis oleh seorang yang menyebut namanya
abah agar mendatangi sebuah surau untuk ikut berdo’a terhadap
orang-orang yang akan mengikuti suluk.
Kutipan awal:
Ba’a nan sebenar-benar sembahyang yaitu menghantarkan
sembah kepada haq Allāh Ta’ālá serta membesarkan nan
disembah sebab ketiadaan maknanya diharami pengguna di
dalam zikir.
Kutipan akhir:
Abah mengharapkan (.....) beserta keluarga pada hari berlimau
ke surau tanjung, karena pada hari itu kita akan mendo’a orang
masuk suluk.

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih utuh dan cukup baik. Jilidan
masih rapi dan belum ada teks yang hilang. Tulisannya secara
umum masih jelas terbaca sekalipun agak sulit karena hurufnya
yang kecil. Teks ditulis dengan tinta hitam dan juga biru serta
tidak memiliki rubrikasi kecuali pada setiap halaman ditemukan
penomoran dengan tinta merah. Jilidannya masih bagus dan utuh.
Naskah tidak memiliki sampul.

~ 100 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Naskah Aqidah]
Th.13/10/SS/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 24 hlm

Kertas Lokal 14 x 21 cm - 14 baris/hlm

Pengarang
Datuk Mali Puti Alam

Penulisan
Tidak ditemukan dalam teks judul naskah secara jelas. Sementara
informasi tentang tahun dan tempat penulisan naskah tidak
ditemukan di dalam teks. Naskah ini terdapat di Surau Suluk yang
beralamat di Nagari Katinggian Harau Payakumbuh. Sementara
arsip naskah dalam bentuk digital disimpan oleh Pramono aktifis
dan penggiat kajian naskah kuno Universitas Andalas Padang.

Gambaran Isi
Isi naskah tentang taūhid, terutama tentang sifat dua puluh.
Pembahasannya dimulai dengan menguraikan tentang syahadat
dan pembagiannya, sifat-sifat Allāh, pembagian sifat yang dua
puluh, rukun agama, akidah iman kepada Allāh, akidah iman
kepada malaikat, akidah iman kepada kitab-kitab Allāh, akidah
iman kepada rasul-rasul Allāh, akidah iman kepada hari akhirat,
akidah iman kepada qadha dan qadhar. Pada bagian akhir teks
dituliskan tentang do’a-do’a dalam bentuk nazam.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm, bermula syahadat itu dibagi dua
macam, mano nan dua, pertama syahadat taūhid nan kedua
syahadat rasul, ba’a nan syahadat taūhid tahu di taūhid nan
empat, ma nyo nan ampat, partamo taūhid zat, dan kaduo
taūhid sifat, nan katigo taūhid fi’il, dan kaampat taūhid nama.
Kutipan akhir:
Ămīn, āmīn yā rabb al-‘ālamīn, āmīn, āmīn yā mujīb al-sā’ilīn, wa
sallallāhu ‘alā sayyidina Mu¥ammadin wa ‘alā alihi wa sahbihi
ajma’īn wal¥amdulillāhi rabb al-‘ālamīn.

~ 101 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih utuh dan cukup baik. Jilidan
masih rapi dan belum ada teks yang hilang. Tulisannya secara
umum masih jelas terbaca sekalipun agak sulit karena hurufnya
yang kecil. Teks ditulis dengan tinta hitam dengan dibingkai garis
hitam di pinggir teks. Jilidannya masih bagus dan utuh. Naskah
memiliki sampul kulit berwarna biru.

~ 102 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Naskah Taūhid]
Th.14/1/MM/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 64 hlm

Kertas Lokal 21x16 cm - 15 baris/hlm

Pengarang
Khalifah Syaikh Ya’qub (w. 1985)

Penulisan
Tidak terdapat judul naskah karena memang tidak terdapat
kolofonnya. Informasi penulis ditemukan pada cover. Naskah
ini berasal dan ditulis di Madrasah Mujahadah Taram Batu
Bajarang, Nagari Pauh Duo, Solok Selatan sebuah surau Tarekat
Naqsyabandiyah di Solok Selatan.

Gambaran Isi
Naskah ini membicarakan tentang hakikat ilmu, tafakkur,
penciptaan alam semesta, rukun Islam, syarat Islam, hal-hal yang
membinasakan Islam, rukun syahadat, syarat syahadat, hal-hal
yang membatalkan syahadat, syarat membaca syahadat, faedah
syahadat, hikmah huruf syahadat, rukun sembahyang, syarat
sembahyang, hakikat sembahyang, tiang sembahyang, hakikat
yang dipersembahyangkan, rukun kita menyembah, isi sembahan,
yang disembah, sembahyang itu berzahir dan berbatin, batin
sembahyang, rupa batin sembahyang, bermula sembahyang
hakikat, rukun iman, syarat iman, nur iman, kesempurnaan iman
dan sifat dua puluh dengan rinciaannya.
Kutipan Awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm, berkato Nabi ¡allallāhu ’alayhi wa
sallam, man ’arafa nafsahu fa qad ’arafa rabbahu, barangsiapa
mengenal akan dirinya sanggup mengenal akan Tuhannya.
Kutipan Akhir:
Ketiga ‘Âlim artinya Yang Mengetahui Allāh Ta’ālá, keempat
Hayyun artinya Yang Hidup Allāh Ta’ālá, kelima Wahdaniyah
artinya Esa Allāh Ta’ālá.

~ 103 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih baik, walaupun pada beberapa
bagian ditemukan sebagian berlobang sehingga tulisannya hilang.
Jilidannya masih bagus dan utuh. Sampul cover berwarna coklat
dengan kertas karton dan disampul kulit pada bagian luar.

~ 104 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Naskah Taūhid]
Th.15/13/SB/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 100 hlm

Kertas Eropa 22 x 18 cm - 15 baris/hlm

Penulisan
Informasi tentang judul teks, penulis, tempat penulisan hingga
tahun penulisan naskah tidak ditemukan di dalam teks. Naskah ini
koleksi Surau Bonjol Pasaman Timur.

Gambaran Isi
Isi naskah menjelaskan soal jawab seputar taūhid. Pembicaraan
dimulai dengan pembagian ilmu kepada syari’at, hakikat, dan
ma’rifat. Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan dengan hakikat
nama Allāh dan nama Muhammad. Selanjutnya, tanya jawab soal
dua kalimat syahadat, hakikat shalat, mulai dari hakikat niat, takbir,
berdiri, ruku’ sujud hingga salam. Hakikat kalimat Lá ilā ha Illá Allāh
dan fungsinya dalam kehidupan, kematian dan setelah kematian.
Naskah juga memuat do’a-do’a dan zikir yang mesti di baca oleh
setiap mukmin baik pagi maupun sore hari.
Kutipan Awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Dengan nama Allāh jua ku memulai
mebaca kitab ini, Dia jua Tuhan yang amat mengatahui,
Alhamdulillāhllazi aqama ‘ibaratan fi mulk al-sayyidi.
Kutipan Akhir:
Adapun yang sifat, sifat jua dan af’al af’al jua maka barang siapa
menukarkan dia maka ia menjadi kafir na’u zubillah minha maka
seyogianya dipahamkan pada tiga kalimat itu, maka tahqiqilah
ma’rifat akan Allāh Ta’ālá maka syahlah sembahyang dan segala
keyakinanaya itu.

Keterangan
Kondisi naskah secara umum masih cukup baik, hanya saja
beberapa bagian halaman naskah pada bagian awal dan akhir
telah hilang karena terlepas dari jilidannya. Beberapa bagian dalam
naskah juga ditemukan kertasnya sudah bolong dan rapuh karena

~ 105 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

dimakan usia juga dirusak serangga. Tulisannya secara umum


masih jelas terbaca. Teks ditulis dengan tinta hitam dan tidak
memiliki rubrikasi. Jilidannya masih bagus dan utuh namun tidak
memiliki sampul.

~ 106 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Agama yang Betul (Rukun Iman dan Sifat Dua Puluh)
Th.16/01/STA/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 12 hlm

Kertas Lokal 15,2 x 20,7 cm 14,5 x 8,4 cm 13 Baris/hlm

Penulis
Tuanku Isma’il Koto Tuo

Penulisan
Naskah ini didapatkan dari Surau Tuanku Aluma, Koto Tuo. Naskah
dalam kondisi baik. Alas naskah berupa kertas bergaris. Teks dapat
dibaca jelas. Jenis khat yang digunakan tergolong kepada riq’ah,
namun tidak begitu rapi. Warna tinta ialah hitam, tanpa rubrikasi.
Pada sisi atas terdapat penomoran halaman dengan aksara Latin.

Gambaran Isi
Naskah ini berbicara rinci mengenai rukun iman yang enam, yaitu:
(1) iman kepada Allāh, (2) iman kepada takdir dan hukum daripada
Allāh Ta’ālá, (3) iman kepada sekalian Nabi dan Rasul, (4) iman
kepada sekalian malaikat, (5) iman kepada sekalian kitab yang
turun daripada langit dan (6) iman kepada hari kemudian. Dari
susunan rukun iman sebagaimana yang ditulis oleh penulis teks di
atas, tampak tidak lazim sebagaimana yang kita kenal saat ini.
Kutipan Awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm, wa salahi wa al-salam ‘ala sayyidi al-
Anam Mu¥ammad Khatamul al-anbiya’ wal-mursalin, wa ‘ala
alihi wa sahbihi ajma’in. Adapun kemudian daripada itu, maka
inilah kitab pada menyatakan agama yang bertul, yaitu enam
perkara. Pertama, iman kepada Allāh Ta’ālá...
Kutipan Akhir:
… Takutlah kamu akan Allāh Ta’ālá. Mengiringi sahabat Nabi
orang yang berhimpun dengan sahabat Nabi. Selebih-lebih
mereka artinya nan banyak pahala, laki-laki yaitu Uwais al-
Qarni, perempuan yaitu Khalifah anak Sirin. Mengiringi orang
yang berhimpun dengan sahabat Nabi, kemudian kaum yang
ketiga bersama-samaan pada kelebihan, artinya banyak pahala.
Tamat.
~ 107 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Keterangan
Setelah menguraikan iman kepada Allāh, yang mendominasi teks
ini, pengarang menjelaskan secara ringkas, masing-masing rukun-
rukun iman yang lainnya. Pembahasan teks ini ditutup dengan
uraian tentang riwayat-riwayat mu’jizat Nabi dan keutamaan
sahabat.

~ 108 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Akidah Lima Puluh


Th.17/02/SSB/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 80 hlm

Kertas Eropa 14 x 20 cm 12 x 10,3 cm 11 Baris/hlm

Penulisan
Naskah ini merupakan koleksi Surau Sungai Buluah, Sicincin.
Kabupaten Pariaman. Naskah ini dilengkapi dengan raqam (skema-
skema) sehingga memudahkan pembaca untuk memahami setiap
penjelasannya. Naskah ini ditutup dengan menguraikan makna
do’a Qunut Shubuh.

Gambaran Isi
Naskah ini, sebagai tertera pada judul, berbicara mengenai ilmu
taūhid, khusus mengenai sifat-sifat Allāh; sifat wajib, sifat mustahil
dan sifat harus (jaiz). Pembahasan dalam naskah ini dimulai dengan
menjelaskan kewajiban mengenal Allāh, dengan mengutip
ungkapan ulama ahli ilmu taūhid: “awwal al-wajib ‘alayhim ma’rifat
Allāh Ta’ālá, wa ma’rifat Ta’ālá la takunu illa bi-ma’rifat sifatihi Ta’ālá.”
Mengenal Allāh, sebagaimana disebutkan dalam penggalan teks
ini ialah dengan mengenal sifat-sifatnya. Pengarang kemudian
menyebutkan, bahwa mengenal sifat Allāh tersebut dengan
mengetahui akidah lima puluh. Akidah lima puluh tersebut, secara
detail terdiri dari 41 (empat puluh satu) sifat Allāh, yaitu: 20 (dua
puluh) yang wajib, 20 (dua puluh) yang mustahil, dan 1 (satu) sifat
yang jaiz. Sembilan (9) sifat lainnya berkaitan dengan pribadi Rasul,
yaitu: 4 (empat) sifat wajib bagi Rasul, 4 (empat) yang mustahil dan
1 (satu) sifat jaiz, sehingga jumlahnya 50 (lima puluh) akidah.
Kutipan Awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Wa’lam rahimaka Allāh, inna Allāh
Ta’ālá khalaqa al-khalq wa iftaradha ‘alayhim an ya’rifun.
Dan dengan Allāh mintak tolong kami, dan ketahui olehmu
mengetahui akan engkau Allāh, bahwasanya Allāh menjadikan
makhluk dan men-fardhu-kan Allāh Ta’ālá atas mereka itu,
bahwa mengenal mereka itu akan dia…

~ 109 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Kutipan Akhir:
… Alhamdulillāhi ingat hati kita mohonkan kepujian serta
kesanjungan kepada Tuhan, Allāh tatakala membaca “Allāhu
Akbar” […] Tamat. Tamat kalam, 6 hari, bulan Jumadil Awwal
Sanah 1319.

Keterangan
Kondisi fisik naskah dalam kondisi baik, kendati bagian pinggir
naskah rusak namun tidak mengganggu teks. Naskah disampul
dengan karton tebal yang ditempel kain kemerah-merahan. Tulisan
teks diidentifikasi sebagai riq’ah yang cukup rapi. Warna tinta yang
digunakan berwarna hitam, tanpa rubrikasi.

~ 110 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Ilmu Taūhid]
Th.18/03/MSMS/BLJ/2013 Arab – Melayu Prosa 74 hlm

Kertas Eropa 16 x 21 cm 14,5 x 8,4 cm 15 Baris/hlm

Penulisan
Naskah juga dilengkapi dengan ranji-ranji sehingga memudahkan
untuk memahami isi. Selain menjabarkan ilmu taūhid secara
mendalam, disatu dua lembar naskah juga terdapat tentang
kaifiyat dan hukum memandikan mayat, lengkap dengan do’a-
do’anya. Naskah ini merupakan koleksi Mesjid Syekh Muhammad
Sa’id, Ganggo – Hilir, Bonjol.

Gambaran Isi
Secara umum naskah ini berisi tentang ilmu taūhid. Materi yang
disuguhkan dalam naskah berupa pendalaman terhadap sifat-sifat
wajib Allāh yang dikenal oleh masyarakat luas dengan “pengajian
sifat dua puluh”. Di samping itu, juga dibahas mengenai sifat
mustahil bagi Allāh dan sifat yang jaiz. Semua kajian ini secara
luas dikenal dengan akidah lima puluh. Indikasi isi diungkap oleh
penulis sebagai berikut:
Wajib itu sifat dua puluh itu sifat kamalat-Nya… Mustahil
lawannya sifat dua puluh itu lawan sifat kamala… (hal. 6-7)
Kemudian di halaman selanjutnya, penulis menyimpulkan: …yang
lima puluh itu tersimpul dalam kalimah lá ilá ha illá Allāhu.
Selanjutnya, penulis menjelaskan makna yang terkandung dalam
kalimat Lá ilā ha Illá Allāhu sebagai berikut:
Adapun kalimat taūhid itu dibagi akan dia atas empat bahagi,
pertama Jalal, kedua Jamal, ketiga Qahar, keempat Kamal.
Bermula yaitu kalimat la itu sifat Jalal, yakni sifat kebesaran
Haq Ta’ālá. Maka Alam Mulk dan tempatnya pada lidah dan ini
kelakuan syari’at …(hal. 17)

Keterangan
Naskah dalam kondisi rusak. Beberapa bagian teks sulit dibaca
karena kertas yang rapuh. Halaman awal dan akhir naskah hilang,

~ 111 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

sehingga kutipan teks awal dan teks akhir tidak dapat disertakan.
Hal ini juga mempersulit identifikasi naskah. Jenis khat yang
digunakan ialah naskhi yang tidak begitu rapi, namun dapat dibaca
dengan jelas. Warna tinta ialah hitam, tanpa rubrikasi.

~ 112 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Taūhid
Th.19/04/SMT/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 3 hlm

Kertas Eropa 13,3 x 10,1 cm - 11 baris/hlm

Pengarang
Syekh Syamsuddin al-Sumaterani.

Gambaran Isi
Naskah ini, sebagaimana yang disebutkan pengarang pada
mukaddimah, merupakan teks pendek mengenai ilmu taūhid yang
diserangkaikan dengan ilmu Tasawuf. Pengarang, dalam hal ini
ialah Syekh Syamsuddin Sumaterani dikenal sebagai salah seorang
ulama sufi besar nusantara yang banyak menulis risalah, terutama
mengenai ilmu taūhid yang pelik. Seperti itu juga karyanya ini.
Ia dalam karya ini menyebutkan, bahwa sumber pengambilan
tulisannya berdasarkan sebuah kitab yang ia sebut berjudul “Lubb
al-Shufi”, berupa untaian Syekh Muhyiddin Ibn ‘Arabi.
Dalam naskah ini, Syekh Syamsuddin menjelaskan teori untuk
mengenal Allāh dan men-taūhid-kannya dengan sangat filosofis.
Termasuk istilah-istilah yang digunakannya tidak lazim di kalangan
sementara ahli ilmu taūhid. Hal ini terlihat ketika ia menjelaskan
tahap tajalli (kenyataan Tuhan), yang merupakan konsep Tasawuf
yang berhubungan erat dengan taūhid seseorang, ia kemukakan
dengan menguraikan dua istilah yaitu ruh al-Qudus dan ruh al-
Insan. Berdasarkan uraiannya dalam naskah ini, teks ini sepertinya
tidak tertuju untuk khalayak ramai, karena sudah menjelaskan
mengenai kedudukan taūhid yang cukup rumit.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm, dengan nama Allāh aku memulai
membaca kitab ini, Yang amat Murah lagi amat mengasihani
hamba-Nya dalam dunia dan akhirat. Alhamdulillāhi wahdah,
segala puji-pujian bagi Allāh yang Esa. Wa al-salatu wa al-
salamu ‘ala man la Nabiya ba’dahu, dan rahmat Allāh dan salam-
Nya atas Nabi Allāh yang tiada Nabi kemudian. Wa ba’dahu.
Adapun kemudian daripada itu, maka inilah kitab yang simpan

~ 113 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

pada menyatakan taūhid dan hati. Kitab ini disalin oleh Syekh
Syamsuddin (al-Sumaterani)…
Kutipan akhir teks:
… Jikalau tiada ia tahu akan ruh al-Qudus itu dan ruh al-Insan,
tiadalah ia mengenal Allāh Ta’ālá. Dari karena yang tempat tajalli
Allāh Ta’ālá tiada diketahuinya dan dikenalnya, maka betapa peri
ia dapat mengenal Allāh Ta’ālá. Tamat kitab.

Keterangan
Naskah dalam kondisi baik dan dapat dibaca dengan jelas. Penulisan
naskah menggunakan aksara Arab yang digolongkan kepada khat
naskhi yang tidak begitu rapi. Warna tinta tulisan ialah hitam, tanpa
rubrikasi. Koleksi Surau Mudiak Tampang, Rao.

~ 114 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Akidah yang Lima Puluh


Th.20/05/SSMB/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 16 hlm

Kertas Eropa 15 x 20,3 cm 13,3 x 11 cm 11 baris/hlm

Pengarang
Syekh Abdul Majid ibn Syekh Muhammad Amin

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan akidah yang lima puluh, yang mencakup
20 sifat wajib bagi Allāh, 20 sifat mustahil pada Allāh, 1 sifat ja’iz
bagi Allāh, 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi Rasul dan
1 sifat ja’iz bagi Rasul. Setiap sifat yang diuraikan dalam naskah
ini, dilengkapi dengan dalil syar’i, berupa dalil ‘aql dan dalil naql.
Setelah menguraikan sifat-sifat tersebut secara detail, pengarang
memberikan kesimpulan dengan menyatakan: “tersimpul pada
kalimat Lā Iláha Illállāh.”
Sebagai penutup, pengarang menambah uraiannya, terkait dengan
akhlak-akhlak yang baik, serta nasehat supaya pembaca selalu
menjaga diri dari maksiat, terutama yang dapat membatalkan
keimanan.
Kutipan awal teks:
Inilah aqidah yang lima puluh. Bismillāhirrahmānirrahīm.
Bermula pertama-tama yang wajib pada syara’ atas tiap-tiap
kita, laki-laki dan perempuan, yang baligh lagi berakal, dengan
maknanya apabila dikerjakan diberi oleh pahala Allāh Ta’ālá,
dimasukkan akan sarugo-Nya, dan apabila ditinggalkan disiksa
oleh Allāh Ta’ālá, dimasukkan akan neraka, yaitu mengetahui
enam perkara. Pertama mengetahui segala yang wajib pada
akal, pada hak Allāh Ta’ālá serta dengan dalilnya…
Kutipan akhir teks:
Telah tamat aqidah yang lima puluh, pada hari Jum’at, pada
pukul setengah dua sebelas, sudahlah Dzul Qa’idah waktu
menyurat. Tamat tulisan hijrah Nabi, hamba katakan seribu tiga
ratus tiga puluh hijrah Nabi akhir zaman, bulan naik, pada tujuh

~ 115 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

hari Dzul Qa’idah. Telah bertanda tangan, saya di bawah ini,


gelar Kari Mudo, nama Abdul Majid…

Keterangan
Naskah dalam kondisi baik. Jenis aksara yang digunakan ialah Arab,
yaitu dapat digolongkan kepada khat naskhi yang tidak begitu
apik, namun dapat dibaca jelas. Warna tinta yang digunakan ialah
hitam, tanpa rubrikasi.

~ 116 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kifāyat al-Mu¥tājīn
Th.21/06/SBH/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 24 hlm

Kertas Eropa 15,4 x 13 cm - 11 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah ini berbicara mengenai ilmu taūhid yang diiringi dengan
pembahasan sifat-sifat kepujian, sebagai wujud dari taūhid
yang sempurna. Penulisan naskah ini, seperti disebutkan dalam
mukaddimah, ialah menjawab pertanyaan sebagian murid
(orang yang menuntut ilmu) yang menanyakan suatu tentang
beragama. Pengarang menjawabnya dengan menulis kitab ini
dengan menyatakan, bahwa hal pertama yang mesti dilakukan
oleh seorang murid yang hendak menjalani perjalanan agama
yang sesungguhnya ialah meletakkan pondasi taūhid yang kokoh.
taūhid dalam penjabarannya, bukan sekedar mengesakan Allāh
dari segala sekutu, tapi juga menyucikan (tanzih)-Nya dari segala
sifat kecelaan. Inilah anak tangga pertama. Setelah taūhid mantap,
maka hal yang diperbaiki kemudian ialah sifat-sifat yang bisa
merusak taūhid tersebut. Uraian dalam naskah ini tidak seperti
lazimnya naskah taūhid yang lazim menjabarkan sifat dua puluh.
Pengarang lebih menitikberatkan pembahasannya kepada hal-
hal yang filosofis, beberapa poin tentang ketaūhidan yang tidak
banyak dibicarakan pada kitab-kitab lain.
Kutipan awal teks:
Bismillāhirra¥mānirra¥īm, Alhamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn, wal
‘āqibat lil muttaqin, wa ¡allallāhu ‘alá sayyidina Mu¥ammad wa
‘alá ‘álihi wa ¡ahbihi wa sallam, sa’altu ayyuha al-mursyid ‘an
kunhi ma la budda laka minhu, fa ajibtuka fi hadzihi al-auraq
‘ala ma su’iltu wa-allāhu waliyyu al-taufiq. I’lam ayyuhal murid
wa waffaqna Allāh wa iyyaka li ¯a’atihi wa isti’malna wa iyyaka
fima yardihi, anna al-qarb minallāhi lá ya’lamu illá bi ta’rifihi
iyyana bi dzalika al-mau¡ilah ilá sa’adah al-abdiyyah, fa amanna
wa ¡adaqna wa baqa al-isti’mal fima waqa’a bihi al-iman min al-
a’mal wa taqarrara fi nufus al-mukminin min wadh’i al-syar’i. Fa

~ 117 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

awwalu ma yajibu ‘alaika ayyuha al-murid taūhid khaliqika wa


tanzihi mimma lá yajuzu ‘alaihi...

Kutipan akhir teks:


… wa la talqu bi aidikum ila al-tahallukini, ai ruju’ihim ila
amwalihim wa man ahsanu inna Allāh yuhibbul muhsinin.
Tammat al-kitab bi-aun Allāh Ta’ālá.

Keterangan
Naskah dalam kondisi baik. Tulisan dapat dibaca dengan jelas. Jenis
tulisan yang digunakan tergolong naskhi yang tidak begitu rapi.
Warna tinta dalam naskah ini ialah hitam, dengan merah sebagai
rubrikasi. Koleksi Surau Batu Hampar, Akabiluru.

~ 118 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Fathurrahmān Syarah Kitab Taūhid


Th.22/07/SB/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 32 hlm

Kertas Eropa 14,3 x 12,4 cm 14,5 x 8,4 cm 15 baris/hlm

Pengarang
Syekh al-Islām Zakariyya al-Anshari.

Gambaran Isi
Naskah menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan taūhid
dengan cukup rinci. Syekh Zakariyya al-Anshari, dalam hal ini
sebagai pengarang, memulai pembicaraannya dengan taūhid
dengan ungkapan yang menarik: “Fa inna ilmat taūhid min asyraf
al-‘ulum bal huwa asyrafuha” (ilmu taūhid termasuk salah satu
ilmu yang mulia, bahkan taūhid menepati posisi termulia dari
ilmu-ilmu tersebut). Setelah menyatakan keutamaan ilmu taūhid
di antara ilmu-ilmu yang lain, pengarang mencantumkan dalil
naql berupa ayat Al-Qur’an untuk menopang keunggulan ilmu
taūhid. Kemudian pengarang mewanti-wanti pembaca supaya
jangan terpeleset ke dalam kesyirikan. Oleh karena itu, ilmu taūhid
menjadi penting, karena dengan ilmu ini seseorang akan mampu
secara nazhari mengesakan Allāh, terjauh dari syirik. Pengarang
selanjutkan menguraikan secara detail berbagai aspek ilmu taūhid.
Kutipan awal teks:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Qala sayyiduna wa maulana wa
syaikhuna syaikhu masyaikhi al-Islām wal muslimin zainul
millah wa al-din Abu Yahya Zakariyya al-Anshari al-Syafi’i
fassaha Allāh Ta’āla fi ajalihi wa a’ada ‘alaina min maddadihi
fi al-dunya wa al-akhirat bi-Mu¥ammadin wa alihi wa ¡ahbihi.
Bismillāhirra¥mānirra¥īm. Al-¥amdulillāh liman tafarrada bil
wahdaniyyati wa ta’azzaza bi al-nu’ut al-Rabbaniyyah wa al-
¡alah wa al-salam ‘ala al-Nabi wa ¡ahbihi wa ‘ala alihi wa hizbihi.
Ba ba’du, fa inna ‘ilma al-taūhid min asyraf al-‘ulum bal huwa
asyrafuha…

~ 119 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Kutipan akhir:
Wa al-salamu ‘alaikum wa ra¥matullāh wa barakātuhu tamma
al-syarah, bi ¥amdillah wa ‘aunihi wa ¡allallāhu ‘alá sayyidina
Mu¥ammad wa alihi wa¡ahbihi wa sallama.

Keterangan
Kondisi naskah dalam keadaan baik. Tulisan dapat dibaca dengan
jelas dan mudah. Teks ditulis dengan khat yang tergolong naskhi,
dengan tinta hitam disertai rubrikasi. Koleksi Surau Batu Hampar,
Akabiluru.

~ 120 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Ilmu Taūhid
Th.23/08/SB/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 29 hlm

Kertas Eropa 13,3 x 8,5 cm - 15 baris/hlm

Pengarang
Syekh Rukun al-Din.

Gambaran Isi
Isi naskah ini mencakup berbagai persoalan dalam taūhid. Naskah
ini, sebagaimana indikasi yang terdapat dalam mukaddimahnya,
disinyalir merupakan imla’ seorang murid Syekh Rukunuddin
terhadap soal-soal dalam ilmu taūhid yang ditanyakan kepada
Syekh tersebut, sehingga naskah ini berbentuk tanya jawab yang
sangat menarik. Di awal naskah, Syekh Rukunuddin menekankan,
bahwa mentaūhidkan Allāh, dengan bentuk beriman kepada-Nya
dan kepada Rasul-Nya, adalah wajib. Orang yang tidak beriman,
niscaya itu tergolong kepada kaum kafir. Berbagai persoalan yang
dib/ahas dalam naskah ini terbilang aktual dan kontroversi, seperti
persoalan pertama yang diajukan mengenai firqah rafidhah (syi’ah
ekstrem). Penanya meminta tanggapan Syekh mengenai beberapa
keyakinan kaum rafidhah yang menyatakan, bahwa khalifah Ali
ialah nabi, bahkan ada yang menyatakannya sebagai tuhan. Syekh
menjawab dengan sangat gamblang, bahwa keyakinan seperti itu
ialah batil, orang yang berkeyakinan adalah kafir, karena menyalahi
Al-Qur’an. Pertanyaan-pertanyaan lain yang diajukan kepada Syekh
juga tidak kurang menariknya, seperti pernyataan bahwa makhluk
adalah majbur (terpaksa, dalam keyakinan kaum Jabariyyah),
tentang keyakinan qadariyyah, iman apakah ia makhluk atau tidak,
mengenai tabligh-nya Jibril akan wahyu, dan lain-lain sebagainya.
Koleksi Surau Batuhampar, Akabiluru.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Alhamdulillāhi Rabbil ‘alamin wal
aqibah lil-muttaqin wa al-salat ‘ala Rasulihi Muhammadin wa
alihi al-tayyibin al-thahirin wa ashhabihi ajma’in. Amma ba’du,
qala al-syaikh al-imam al-‘alim al-zahid rukun al-Din al-Shafari

~ 121 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

radhiyallāhu ‘anhu. A’lam, anna al-iman billahi wa Raiulihi ‘ala


al-mukallafi wajib, fa man syakka fihima fa huwa kafir billah wa
Rasulihi...

Keterangan
Kondisi naskah dalam keadaan baik, meski beberapa bagian
teks terdapat tinta yang melebar, namun tidak mengganggu
pembacaan. Jenis khat tergolong naskhi yang tidak begitu rapi.
Tinta yang digunakan berwarna hitam dengan rubrikasi.

~ 122 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Al-Miftah fi Syarh Ma’rifat al-Islām


Th.24/09/SB/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 53 hlm

Kertas Eropa 13,3 x 8,5 cm - 15 baris/hlm

Gambaran Isi
Secara umum naskah ini menjelaskan tentang sebuah hadis, di
mana diriwayatkan satu ketika Jibril datang sebagai seorang yang
elok rupa kepada Nabi. Beliau kemudian menanyakan 3 (tiga) hal
kepada Nabi, yaitu perkara Islam, perkara Iman dan perkara Ihsan.
Nabi menjelaskan ketiga poin tersebut. Sehingga diakhir riwayat
disebutkan bahwa Jibril mengatakan: iadaqta (engkau benar).
Pada bagian akhir teks terdapat soal jawab berbagai hal tentang
keimanan, di antaranya pertanyaan mengenai iman, apakah ia
makhluk atau tidak. Pertanyaan ini dijawab dengan panjang lebar
lengkap dengan dalil-dalil naql-nya.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Al-¥amdulillahi al-ladzi akhraja
‘ibadahu min al-‘adam ilā al-wujud, wa jarrahum bi taufiqi ‘an
asfil jahli ilā al-syuhud, wa amarahum ila al-shalat al-khamsah
bi al-ruku’ wa al-sujud li-tahshil al-mun’ima, wa al-hawa’iha wa
al-maqsud. Wa ¡alatu wa al-salām ‘alá Mu¥ammadin khairul
anam ¡ahibil fadha’il wal ikhram wa ‘alá alihi wa a¡habihi al-
‘izham. Amma ba’du, fa inni as’alu Allāh an yanfi’a bi hadza al-
mukhta¡ar, wa sammaituhu bil Miftah fi Ma’rifah al-Islām, wa
huwa lil mubtadi, li anna lá ya¡luhu an li¯ali’a kutub al-‘Aqaid...
Kutipan akhir:
... rahmatullāhi ‘alaihi wa ‘alā a¡habi ajma’in, bi barakati
Mu¥ammadin sayyidil mursalin, bi-ra¥matika ya arhamarra¥imīn.
thumma qala al-mu¡annifu fakataba hadzihi al-risalah fi al-
Masjidil Haram, min janib Ibrahim, wa ¡allallāhu ‘alā sayyidina
Mu¥ammadin wa alihi wa ¡ahbihi ajma’in.

Keterangan
Fisik naskah dalam kondisi baik. Tulisan yang digunakan jelas
dibaca, dengan menggunakan jenis khat naskhi yang tidak begitu

~ 123 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

rapi. Pada beberapa bagian teks terdapat cacatan marginalia,


berupa penjelasan makna dan keterangan tambahan. Warna tinta
yang digunakan ialah hitam disertai dengan rubrikasi. Koleksi
Surau Batuhampar, Akabiluru.

~ 124 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Tariqat Ahl al-Sunnah wa al-Jamā’ah


fi al-I’tiqat wa Ma’rifat Allāh
Th.25/10/SB/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 12 hlm

Kertas Eropa 13,3 x 8,5 cm - 15 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan berbagai hal terkait ilmu taūhid, namun
disajikan dengan porsi berbeda, karena kandungannya lebih
bersifat filosofis. Pada bagian pengantar (mukaddimah), pengarang
sangat menegaskan kepada pembaca untuk berjalan di atas i’tikad
(akidah) yang betul, sebagaimana yang digariskan oleh ulama-
ulama terkemuka. Dengan kata lain, pengarang menekankan
pentingnya pemahaman ahli taūhid yang disebutnya dengan
thariqat Ahlussunnah wal Jamā’ah. Dengan tegas pengarang
menyatakan: “Barangsiapa yang ‘mencari’ Tuhan dengan jalan lain,
niscaya dia berada dalam kejahilan, lagi sesat.”
Pada permulaan pembahasan, pengarang menguraikan pelik-pelik
ilmu taūhid, terkait dengan istilah-istilah yang rumit, seperti isim,
zat, wujud, dan lainnya. Namun jelas, pada bagian-bagian tertentu
ia menggaris bawahi wajibnya mengikuti apa-apa yang telah di
gariskan Rasul, yang kemudian diwarisi oleh para sahabatnya.
Menarik dikemukakan, pada bagian terakhir, pengarang
menyebutkan silsilah keilmuannya, yang ia sebut sebagai warisan
Nabi. Setelah diperhatikan seksama, silsilah keilmuan itu tidak lain
ialah silsilah tarekat ‘Alawiyah yang bermuara dari al-Syarif al-‘Alawi,
bersambung secara mu’an’anah kepada Rasulullah. Koleksi Surau
Batuhampar, Akabiluru.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Al-¥amdulillāh Rabbil ‘ālamin. Wa
al-¡alatu wassalamu ‘ala sayyidina Mu¥ammadin khatam
al-nabiyyin, wa ‘ala alihi wa ¡ahbihi al-¯ahirin. Amma ba’du
fahadzihi ¯ariqah ahl al-sunnah wa al-jamā’ah fi al-i’tiqat wa
ma’rifat Allāh Ta’ālá wa Rasūlihi allati akhadzaha ahla baiti al-
Nabi ¡allallāhu ‘alaihi wa sallama wa a¡habihi ‘anhu ¡allallāhu
‘alaihi wa sallama.

~ 125 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Kutipan akhir:
...Nas’alullāh an yahsyarani zamrat al-Nabi ¡allallāhu ‘alaihi wa
sallama wa ahli baitihi wa a¡habihi, wa ¡allallāhu ‘alā sayyidina
Mu¥ammad wa alihi wa ¡ahbihi ajma’in. Wallāhu a’lam bi al-
¡awab.

Keterangan
Naskah dalam kondisi fisik yang baik. Tulisannya terang dan mudah
dibaca. Jenis khat yang digunakan yaitu naskhi yang tidak begitu
rapi. Pada beberapa bagian terdapat catatan pias. Tinta yang
digunakan berwarna hitam tanpa rubrikasi.

~ 126 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Sifat Dua Puluh


Th.26/11/SJK/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 35 hlm

Kertas Eropa 15,2 x 20,5 cm - 30 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Ridhwan Dt. Tanbijo

Gambaran Isi
Sebagaimana judul, naskah ini berisi tentang uraian lengkap
mengenai ilmu taūhid dengan penekanan kepada sifat-sifat yang
wajib bagi Allāh. Pada awal pembahasan ditegaskan, bahwa
belajar ilmu taūhid serta memahaminya merupakan kewajiban
syara’ atas tiap-tiap muslim yang mukallaf. Setelah itu, sebagai
landasan pengetahuan taūhid, pengarang mendasari pembaca
dengan menyebutkan hukum-hukum yang berhubungan dengan
syara’, akal dan adat. Dengan mengetahui 3 (tiga) jenis hukum
serta klasifikasi masing-masing, seorang muslim akan menemui
kemapanan dalam prinsip-prinsip akidah yang dianutnya.
Setelah itu pengarang mulai masuk kepada inti pembahasan,
yaitu menjelaskan sifat-sifat yang wajib bagi Allāh, sebagaimana
lebih populer dengan sebutan sifat dua puluh. Pemaparan dari
pengarang disertai dengan raqam (skema) pembagian sifat dua
puluh, sehingga lebih memudahkan pembaca. Koleksi Surau
Jembatan Kuniang, Sungai Pagu.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Alhamdulillāhi alladzi khalaqa al-
khalaqa alla©i dalla ‘ala wujudihi wa wahdaniyyatihi zatan wa
¡ifatan wa af’alan. Sebermula puji-pujian bagi Allāh Tuhan yang
menjadikan akan makhluk yang menunjukkan atas adanya dan
esanya pada zat dan sifat dan perbuatan. Wa yajibu ‘alā kulli
mukallafin syar’an an yu’rifa fi haqqi maulana Jalla wa ‘azza wa
ma istahala wa ma yajuzu. Dan wajib atas tiap-tiap mukallaf
yakni yang baligh berakal bahwa mengenal ia pada haq Tuhan
kita Jalla wa ‘azza dan barang yang mustahil dan barang yang
harus...

~ 127 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Kutipan akhir: (teks tidak selesai dikerjakan penulis)

Keterangan
Naskah dalam kondisi yang baik, kendati pada beberapa bagian
teks terdapat bekas lembab sehingga tulisannya mengembang,
namun hal itu tidak sampai mengganggu pembahasan. Tulisan
yang digunakan tergolong naskhi yang cukup rapi dan dapat
dibaca dengan jelas. Jenis tinta ialah biru, tanpa rubrikasi.

~ 128 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Ilmu Taūhid


Th.27/12/SJK/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 26 hlm

Kertas Eropa 15,2 x 20,4 cm - 36 baris/hlm


Pengarang
Muhammad Ridhwan Dt. Tanbijo

Gambaran Isi
Pada awal pembahasan, pengarang menjelaskan tentang hukum
syara’, akal dan adat, sebagaimana lazimnya sebagai pengantar
memahami ilmu taūhid. Setelah itu pengarang menguraikan ilmu
taūhid yang terfokus pada pembahasan sifat dua puluh. Namun
menarik dalam naskah ini, ilmu taūhid yang terdiri dari penjabaran
sifat-sifat Allāh diterapkan dalam pengamalan ilmu Tasawuf.
Sehingga naskah ini dapat disebut sebagai teks taūhid juga sebagai
teks Tasawuf.
Sebagai contoh, perpaduan ilmu taūhid dan ilmu Tasawuf dalam
naskah ini, ketika menjelaskan sifat Allāh, yaitu Sami’, pengarang
menyebutkan, bahwa ketika seorang muslim telah memahami
Sami’ secara teori, meski seorang muslim itu mesti: “hadirkan wujud
Allāh dalam hatinya, tiada lalai, dan tiada lupa sekejap matapun”.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Ketahuilah olehmu bahwa yang
dinamakan hukum itu yaitu i£bat al-amr aw nafiha, artinya
menetapkan suatu pekerjaan atau menafikan yakni meniadakan
pekerjaan...
Kutipan akhir:
Adapun yang dinamai Sami’ kepada Allāh Ta’ālá maka yaitu
hapus sekalian yang dalam alam ini daripada pemandangan
hati. Maka hadirkanlah wujud Allāh dalam hatinya, tiada lalai,
dan tiada lupa sekejap mata...

Keterangan
Fisik naskah dalam kondisi baik. Naskah ditulis dengan khat
tergolong naskhi yang cukup rapi. Warna tinta yang digunakan,
yaitu hitam dengan rubrikasi. Koleksi Surau Jembatan Kuniang,
Sungai Pagu.
~ 129 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Kitab Sifat Dua Puluh dan Silsilah Saman


Th.28/13/SJK/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 25 hlm

Kertas Eropa 15,2 x 20,4 cm - 14 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan tentang kajian ilmu taūhid yang cukup
mendalam karena diselaraskan dengan Tasawuf. Pembahasan
dalam naskah ini dimulai dengan kewajiban menuntut ilmu,
dengan mengutip ayat yang menunjukkan keutamaan menuntut
ilmu. Kemudian, dengan mengikuti pola Ihya Ulumuddin,
pengarang menyebutkan klasifikasi ilmu, kepada yang fardhu ‘ain
dan fardhu kifayah. Salah satu ilmu yang penting menepati kategori
fardhu ‘ain, yaitu ilmu taūhid. Kemudian pengarang masuk kepada
pembahasan sifat dua puluh. Menariknya ketika menjelaskan sifat-
sifat Allāh, pengarang menguraikan istilah-istilah Tasawuf yang
berhubungan dengan sifat Allāh tertentu. Misalnya, menyebutkan
istilah a’yan abitah dan ruh idhafi, ketika mejelaskan sifat Hayat.
Pada akhir naskah terdapat teks lain, yaitu mengenai silsilah tarikat
Sammaniyah, sebuah tarekat yang cukup berkembang di wilayah
tempat koleksi naskah ini tersimpan.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Yarfa’ Allāh alladzi amanu minkum
[wal ladzina] utul al-‘ilm darajāt. Ţalabul ‘ilmi faridhah ‘ala kulli
muslimin wa muslimatin. Wa asbab al-‘ilmi lil khalq thalathah al-
hawas al-muslimah wa al-khabar al-¡adiq wal ‘aql...
Kutipan akhir:
Maka tanfis tiada keluar thabit adanya dalam ©at Allāh yaitu
hayat a’yan thabit ruh idhafi serta dalam ©at Allāh karena sifat
Allāh hakikat nyawa manusia sekalian sedia di dalam ©at Allāh ...

Keterangan
Naskah dalam kondisi baik. Teks ditulis dengan mengunakan jenis
tulisan yang tergolong naskhi yang tidak begitu rapi namun dapat
dibaca dengan jelas. Warna tinta ialah biru tanpa rubrikasi. Koleksi
Surau Jembatan Kuniang, Sungai Pagu.

~ 130 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Penjelasan Kalimah Lā Iláha Illá Allāh


Th.29/14/SMT/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 25 hlm

Kertas Eropa 12,5 x 7,3 cm 10,2 x 6,2 cm 17 baris/hlm

Pengarang
[Syekh Nuruddin al-Khalidi Naqsyabandi Rao]

Gambaran Isi
Meskipun pada mukaddimah naskah ini disebutkan berisi tentang
kaifiyyat zikir Lā Iláha Illá Allāh, namun secara umum naskah ini
membahas tentang makna dari kalimat taūhid Lā Iláha Illállāh.
Pada bagian akhir, sebelum kolofon, pengarang menekankan
pentingnya memahami kalimat taūhid ini, dengan menyatakan:
“Tiada sah Islam seseorang dan tiada diterima oleh Allāh Ta’ālá
akan iman seseorang melainkan dengan kalimat Lā Iláha Illállāh
dan Muhammad al-Rasulullah.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Al¥amdulillāh Rabbil ‘ālamīn, wa
¡allallāhu 'alā sayyidina Mu¥ammadin wa 'ālā alihi wa ¡ahbihi
ajma’in wa ba’dahu. Adapun kemudian daripada itu maka inilah
suatu risalah pada menyatakan kaifiyyat zikir Lā Ilā ha illá Allāh
dan menyatakan maknanya dan kaifiyyatnya, tertentu nafi dan
ithbatnya...
Kutipan akhir:
Muharrar fi al-thamaniyyah syahr Jumadil al-Ūla yaumal Ithnain
fi sanah ghasyiyyah bil hijriyyah man lahu afdhal al-shalat wa al-
azkiyyah.

Keterangan
Fisik naskah dalam kondisi baik, meski beberapa tepi naskah
dimakan rayap, namun tidak sampai mengganggu teks. Naskah
ditulis dengan khat yang tergolong riq’ah yang cukup rapi. Warna
tinta, yaitu hitam tanpa rubrikasi. Koleksi Surau Mudiak Tampang,
Rao.

~ 131 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Risalat Lubuak Ipuah


Arab –
Th.30/15/SMT/BLAJ/2013 Prosa 64 hlm
Melayu
Kertas lokal 16 x 21 cm 12,5 x 17,4 cm 13 baris/hlm

Pengarang/ penyalin
Syekh Abdurrahman Lubuak Ipuah

Gambaran Isi
Secara umum naskah ini merupakan catatan berbagai disiplin
keilmuan yang terpisah-pisah. Teks awal mengenai tata cara
beribadah, yang terdiri dari lafadz niat bersuci hingga shalat. Teks
kedua ialah mengenai ilmu taūhid yang berkisar tentang sifat dua
puluh.
Teks sifat dua puluh dalam naskah ini disajikan dengan cukup
menarik, karena dihubungkan dengan konsep Tasawuf.
Pembahasan Tasawuf yang disebutkan berkaitan dengan konsep
Nur Muhammad, kemudian hubungan sifat Dua Puluh, terutama
sifat Maknawiyyah terhadap tubuh manusia. Pada awal risalah ini
terdapat sebuah ilustrasi yang disebut ‘terompah Nabi Muhammad’,
yang berbentuk segi tiga dengan tulisan ayat-ayat, di antaranya
bertuliskan khatamun Nubuwwah. Menurut penjelasannya
pencantuman khatamun Nubuwwah ini mempunyai faedah yang
besar.
Kutipan awal: (terdiri dari lafaz-lafaz niat bersuci).
Kutipan akhir : (terdiri dari ta’bir gempa).

Keterangan
Naskah dalam kondisi baik. Teks menggunkan tinta berwarna biru
dengan rubrikasi. Teks ditulis dengan khat naskhi yang cukup rapi,
sehingga dapat dibaca dengan baik. Menurut keterangan Abdur
Rasyid Tuanku Kali, naskah ini merupakan hasil permusyawaratan
antara alim ulama dengan pemangku adat di Lubuak Ipuah. Koleksi
Surau Buya Mansuruddin Tuanku Bagindo Lubuak Ipuah.

~ 132 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Kitab Aqidah Lima Puluh, Milik Haji Rasul]


Th.31/16/KKHRM/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 15 hlm

Kertas Lokal 15,7 x 23,3 cm - 20 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah ini berisi tentang uraian panjang mengenai akidah lima
puluh, yaitu sifat-sifat Allāh dan rasul-Nya. Naskah ini merupakan
bekas kepunyaan Haji Rasul, salah seorang ulama pembaru di
Sumatera Barat.
Berbeda dengan teks-teks akidah lima puluh lainnya, naskah ini
terbilang lengkap, karena menguraikan sifat-sifat Allāh dan Rasul
dengan sangat luas. Sistematika penulisnya sudah terbilang maju
dibandingkan dengan teks-teks serupa lainnya yang lahir di masa
itu. Naskah ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua sistematika.
Pertama, penjelasan secara global (ijmali). Kedua, penjelasan detail
(tafshili). Pada penjelasan detail ini dijelaskan masing-masing sifat
dengan dalil-dalilnya.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Al-¥amdulillāh Rabbil ‘ālamin,
wal ‘aqibatu lil muttaqin, wa ¡alat wa al-salām ‘alā sayyidil
mursalin wa ‘alā alihi wa a¡habihi ajma’in. I’lam, ketahui olehmu
bahwasanya wajib pada syara’ atas tiap-tiap mukallaf bahwa
mengenal ia akan barang yang wajib bagi Tuhan kita Jalla wa
‘Azza, dan barang yang mustahil, dan barang yang ja’iz...
Kutipan akhir:
Al-Tabligh, artinya menyampaikan. Mustahil mereka itu
menyembunyikan. Adapun tanda wajib menyampaikan mereka
itu maka yaitu disuruh...

Keterangan
Naskah terbilang masih baik. Penulisan naskah ini sepertinya tidak
tuntas dikerjakan pengarang, karena akhir teks terdapat kalimat
yang putus dan tindak tuntas. Naskah ditulis dengan khat riq’ah
yang cukup rapi. Warna tinta yaitu hitam dengan rubrikasi. Koleksi
Kutub Khannah Haji Rasul Maninjau.

~ 133 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Al-Mufid Syarah ‘Aqidah Shughra li-Sanusi


Th.32/17/STM/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 4 hlm

Kertas Eropa 15,2 x 20,7 cm 14,5 x 8,4 cm 19 baris/hlm

Pengarang (Matan)
Al-Imam Abi ‘Abdillah Muhammad ibn Yusuf al-Sanusi

Gambaran Isi
Naskah ini ialah syarah (komentar panjang) terhadap kitab Matan
al-Sanusiyah mengenai ilmu taūhid. Naskah ini tidak lengkap,
banyak halaman di awal naskah hilang sehingga menyulitkan
untuk mengidentifikasi bagian isi awal. Namun melihat teks Matan
al-Sanusi yang telah banyak dicetak dan menjadi rujukan dasar
pelajaran taūhid di pesantren-pesantren, diketahui bahwa naskah
ini dimulai dengan menjelaskan hukum yang tiga, mencakup
hukum syara’, hukum akal dan hukum adat. Setelah penjelasan
itu, pengarang kemudian menguraikan sifat-sifat Allāh, yang lalu
dilanjutkan dengan sifat-sifat Rasul.
Kutipan awal (teks awal hilang).
Kutipan akhir:
Wa ¡allallāhu ‘alā sayyidina Mu¥ammadin wa ‘alā ālihi wa
¡ahbihi. Allāhumma iq’uli babal ilmi wal fahmi bi-ra¥matika yā
ar¥amarrāhimīn. Wa ¡allallāhu ‘alā afdhali khalqihi Mu¥ammadin
sayyidil anbiya’ wal mursalin wa ‘alā alihi wa ¡ahbihi wa sallama
āmīn.

Keterangan
Naskah dalam kondisi rusak. Beberapa bagian teks berlubang
akibat rayap. Begitu juga bagian awa teks terlepas dari penjilidan
dan hilang. Naskah ditulis dengan jenis tulisan yang tergolong
kepada riq’ah. Warna tinta yang dipakai, yaitu hitam dengan
rubrikasi. Koleksi Surau Tanjung Medan, Pariaman.

~ 134 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syarah Matan al-Sanusiyah fil Aqidah I


Th.33/18/STM/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 36 hlm

Kertas Eropa 15,2 x 20,7 cm 14,5 x 8,4 cm 26 baris/hlm

Pengarang (matan)
Al-Imam Abi ‘Abdillah Muhammad ibn Yusuf al-Sanusi

Pengarang (syarah)
‘Abdullah Muhammad ibn ‘Umar ibn Ibrahim al-Tilmisani

Gambaran Isi
Sebagaimana pada pemerian naskah No. 17, naskah ini merupakan
versi kedua syarah Matan Sanusi dalam koleksi Surau Tanjung
Medan. Sebagaimana naskah No. 17, naskah ini dimulai dengan
menjelaskan hukum yang tiga, yaitu hukum syara’, hukum akal
dan hukum adat. Kemudian setelah itu, baru pengarang masuk
menyatakan sifat-sifat yang wajib bagi Allāh dan rasul-Nya.
Penjelasan dalam naskah ini cukup dalam, karena disyarah dengan
sangat luar biasa oleh al-Tilmisani.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Rabbi yassir wa a’in ya karīm. Yaqūlu
‘Abdullāh Mu¥ammad ibn ‘Umar ibn Ibrāhīm al-Tilmisani
la¯afallāhu bihi: wa kana Allāh lahu bi-minnihi wa karamihi wa
nafa’a bihi wa bi am¡alihi bi haqqi Mu¥ammadin wa alihi...
Kutipan akhir:
Wa nas’aluhu sub¥anahu an yanfi’a bihi dunya wa akhira. Kullu
man a’tini bihi min Ikhwānihi al-mukminin wa an yaj’alana bi-
fadlihi ma’a al-syaikh wa ma’a sa’iril ahabbah fi illiyyin bi-jahi
sayyidina wa maulana Mu¥ammadin wa alihi sayyidil awwalin
wa akhirin. ¡allallāhu ‘alayhi wa sallama wa alihi wa ¡ahbihi
ajma’in wa Alhamdulilllahi rabbil ‘alamin. Tammat Wallāhu a’lam
tammat kitab pada hari arba’ pada waktu al-dhuha, wa ¡ahibihi
wa katibihi ‘Abdurra¥man.

~ 135 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Keterangan
Naskah dalam kondisi baik, namun pada bagian tepi naskah rusak
akibat rayap, tapi hal itu tidak sampai mengganggu teks. Naskah
ditulis dengan khat yang tergolong naskhi, namun tidak begitu
rapi. Warna tinta yang digunakan yaitu hitam, dengan rubrikasi.

~ 136 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syarah Matan al-Sanusiyah fil ‘Aqidah II


Th.34/19/STM/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 11 hlm

Kertas Eropa 15,2 x 20,7 cm 14,5 x 8,4cm 15 baris/hlm

Pengarang
Al-Imam Abi ‘Abdillah Muhammad ibn Yusuf al-Sanusi

Gambaran Isi
Pemerian naskah ini sama dengan naskah no. 18, karena naskah ini
varian dari naskah tersebut.
Kutipan awal: (halaman awal hilang)
Kutipan akhir:
...as’aluhu subhanahu an yanfi’a bihi dunya wa akhira. Kullu man
a’tini bihi min Ikhwānihi al-mukminin wa an yaj’alana bi-fadhlihi
ma’a al-syaikh wa ma’a sa’iril ahabbah fi illiyyin bi-jahi sayyidina
wa maulana Muhammadin wa alihi sayyidil Awwalin wa akhirin.
¡allallāhu ‘alayhi wa sallama wa ālihi wa ¡ahbihi ajma’in wa Al-
¥amdulilllāhi rabbil ‘ālamīn. Tammat wa Allāh i a’lam tammat
kitab pada hari arba’ pada waktu al-dhuha, wa ¡ahibihi wa
katibihi Abdurrahman.

Keterangan
Naskah tidak lengkap beberapa halaman diawal naskah hilang.
Teks ditulis dengan khat tergolong kepada naskhi yang cukup rapi.
Naskah ditulis dengan tinta hitam, disertai rubrikasi dan blok teks
berupa garis. Koleksi Surau Tanjuang Medan, Pariaman.

~ 137 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Jawab al-Mushkilat (Jawab Segala yang Musykil)


Th.35/20/SSB/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 15 hlm

Kertas Eropa 20 x 17,4 cm - 15 baris/hlm

Pengarang
Abdurrahman

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan tentang taūhid yang dielaborasi dengan
Tasawuf. Sebagai naskah taūhid, ia menjelaskan berbagai
kemusykilan masyarakat mengenai beberapa aspek ketuhanan,
apakah itu wujud, dan lainnya. Dan sebagai naskah Tasawuf, teks
ini tergolong dalam Tasawuf muntahi. Dalam mukaddimah risalah
ini, disebutkan secara gamblang mengenai penulis berikut sebab
penulisan teks ini.
Sebagai mana judulnya, naskah ini menguraikan 11 (sebelas)
pertanyaan yang dilontarkan kepada pengarang naskah.
Pertanyaan-pertanyaan itu mencakup berbagai hal, seperti
kedudukan wujud, mengenai penciptaan Adam dan mengenai
praktik Wahdat al-Wujud yang berkembang selama ini. Jawaban
yang dikemukan pengarang cukup apik, dengan menyertakan dalil
dan referensi.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Al-¥amdulillāhi alladzi hadana li-
hadza wa ma kunna li-nahtadiya laula an hadānallāhu, artinya
segala puji bagi Allāh yang menunjuki kita kepada jalan yang
betul dan tiada ada kita beroleh pertunjuk jikalau tiada ditunjuki
Allāh akan kita.
Kutipan akhir:
Maka inilah perkara yang sebelas perkara serta dengan segala
jawabnya, wabillahi at-taufiq wa ¡allallāh ‘alaihi sayyidina
Mu¥ammadin wa alihi wa ¡ahbihi wa sallama, ghafarallāh
lahu wa walidaihi wa li ahli baitihi wa li jami’il Muslimin amin ya
Rabbal ‘alamin, dan adalah selesai daripada mengarang kitab ini

~ 138 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

pada pada tahun “ba”, pada bulan Syawal, pada malam Jum’at,
pada waktu Isya’.

Keterangan
Naskah dalam keadaan baik dan lengkap. Teks menggunakan khat
naskhi yang cukup rapi, sehingga dapat dibaca dengan mudah.
Tinta yang digunakan berwarna hitam dengan rubrikasi. Koleksi
Surau Sungai Buluah, Sicincin.

~ 139 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Tuhfatul Ahbab fil Aqidah


Th.36/21/SSB/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 9 hlm

Kertas Eropa 20 x 17,4 cm - 32 baris/hlm

Pengarang
Abdurrahman

Gambaran Isi
Naskah ini sejatinya berisi mengenai ilmu taūhid, sebagaimana
dijelaskan pengarang pada mukaddimahnya: “pada menyatakan
asal i’tikad yang sempurna dan menyatakan segala martabat
wujud Allāh”. Namun pada bagian tertentu pengarang menjelaskan
konsep taūhid dengan mempesertakan ulasan-ulasan Tasawuf
yang cukup mendalam.
Mengawali uraiannya, pengarang menekankan bahwa hakikat
i’tikad yang sempurna itu ialah meyakini, bahwa Allāh itu “laisa
kamislihi syai’un”, tidak serupa dengan sesuatu apapun dari
makhluk. Setelah itu pengarang masuk kepada pembahasan
mengenai wujud dan martabatnya.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Dengan nama Allāh jua aku memulai
membaca kitab ini, Yang amat murah di dalam negeri dunia ini
dan yang amat mengasihi akan hambanya yang mukmin dalam
negeri akhirat-Nya...
Kutipan akhir:
... dan inilah silsilah dan pertemuan dengan silsilah Qadiriyah,
yakni jalan Syaikh ‘Abdul Qadir al-Jilani qaddasallāhu sirrahu.
Tammat.

Keterangan
Naskah masih dalam keadaan baik dan bagus, teksnya masih
dapat dibaca dengan jelas akan tetapi ada beberapa huruf yang
sulit dibaca akibat lipatan yang terjadi pada kertas. Naskah ditulis
menggunakan tinta hitam dengan rubrikasi, huruf pada teks ditulis
dengan ukuran kecil. Koleksi Surau Sungai Buluah, Sicincin.

~ 140 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Akidah Lima Puluh]


Th.37/22/SK/BLAJ/2013 Arab – Minang Prosa 39 hlm

Kertas Lokal 14 x 21 cm 4,5 x 7 cm 24 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan tentang akidah lima puluh, yang terdiri
dari sifat-sifat Allāh dan sifat Rasul-Nya. Menarik naskah ini dibuat
dalam bentuk tanya jawab, dimulai dengan tanya jawab mengenai
kalimat syahadat, dalam bahasa Minangkabau. Biasa teks tanya
jawab ini diajarkan dengan bentuk dinyanyikan dengan suara yang
merdu, sebagai daya tarik tersendiri.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Bermula syahadat itu dibagi sua,
manyo nan dua. Pertama syahadat taūhid, kedua syahadat
rasul...
Kutipan akhir:
...itulah akidah iman nan lima puluh, nan terkandung di dalam
kalimah Lá Ilā ha illá Allāh Mu¥ammad Rasūlullāh ¡alllallāhu
‘alayhi wa sallam. Tamat.

Keterangan
Naskah dalam keadaan baik. Naskah ditulis dengan khat yang
tergolong kepada naskhi yang tidak begitu rapi, namun dapat
dibaca jelas. Warna tinta ialah hitam tanpa rubrikasi. Koleksi Surau
Ketinggian, Kab. Lima Puluh Kota.

~ 141 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Penjelasan Syahadat
Th.38/23/SJK/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 39 hlm

Kertas Eropa 15,2 x 20,7 cm 14,5 x 8,4 cm 11 baris/hlm

Pengarang
Buya Muhammad Ridwan Dt. Tan Bijo

Gambaran Isi
Naskah ini merupakan kumpulan kutipan-kutipan yang di-naql
dari kitab-kitab ilmu taūhid. Isinya menguraikan tentang syahadat,
sebagai rukun Islam pertama. Selain itu naskah ini menguraikan
dengan iman, mencakup makna dan aplikasinya.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Islam yaitu an tasyhadu an Lā
Iláha Illállāh, bahwa naik saksi engkau bahwa tidak Tuhan
yang disembah dengan sebenarnya pada yang bersifat wujud,
hanyalah Allāh yang bersifat wujud...
Kutipan akhir: (teks akhir tidak ada, karena tidak lengkap)

Keterangan
Naskah dalam keadaan baik. Teks ditulis dengan khat yang
tergolong riq’ah yang cukup rapi. Warna tinta yaitu hitam tanpa
rubrikasi. Koleksi Sungai Jembatan Kuniang, Sungai Pagu.

~ 142 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Matan Sanusi
Th.39/24/SSMB/BLAJ/2013 Arab – Arab Prosa 14 hlm

Kertas Eropa 13,2 x 10,4 cm - 8 baris/hlm

Pengarang
Al-Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Yusuf al-Sanusi

Gambaran Isi
Matan Sanusi ialah teks ilmu taūhid yang sangat populer. Ia bukan
hanya diajarkan secara langsung, namun juga disyarah oleh
berbagai ulama. Teks ini diawali dengan penjelasan tentang 3
hukum, yaitu hukum syara’, akal dan adat. Setelah itu pengarang
menguraikan mengenai sifat-sifat Allāh dan rasul-Nya. Diakhiri
dengan hal-hal keimanan terkait dengan prilaku baik.
Kutipan awal:
Bismillāhirrahmānirrahīm. Al-¥amdulillāh wa¡alatu wassalamu
‘alā Mu¥ammadin rasūlillāh ¡allallāhu ‘alayhi wa sallam. I’lam
anna al-hukma al-‘aqli yanha¡iru fi thalathah aqsam al-wujub
al-istihalah wal jaiz...
Kutipan akhir:
... lahum bi-ihsan ilā yaumiddin wa salāmun ‘alā jamī’ al-anbiya’
wal mursalin wa al-¥amdulillāh.

Keterangan
Naskah dalam kondisi baik. Naskah ditulis dengan khat tergolong
naskhi yang cukup rapi. Warna tinta ialah hitam tanpa rubrikasi.
Koleksi Surau Syekh Muhammad Bashir, Pasaman.

~ 143 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

[Asal I’tikad yang Sempurna]


Th.40/25/SLM/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 12 hlm

Kertas Eropa 13,3 x 10,4 cm - 17 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah ini berbicara tentang ilmu taūhid yang bersifat substansi,
tidak terbatas pada sifat dua puluh sebagaimana lazimnya naskah-
naskah taūhid lainnya. Naskah ini lebih banyak menguraikan
aplikasi ilmu taūhid, bagaimana seorang muslim mendudukkan
taūhidnya dan lainnya.
Kutipan awal:
...Fa’lam ayyuhal murid, anna a¡la al-I’tiqat al-kamīl huwa al-
i’tiqat anna al-Haq sub¥ānahu wa ta’āla laisa kamislihi syai’un...
Kutipan akhir:
... Insya Allāh daripada segala orang beroleh sentosa dengan
rahmat Allāh dan kemurahannya. Tamat risalah wabillāhi taufiq
wa sammaitu (?) al-Masyi. Tamat pada malam Selasa. Pada
kampung Pancainan, pada ketika pukul sepuluh jua adanya.

Keterangan
Naskah dalam keadaan baik. Diperkirakan beberapa halaman
teks hilang, karena terdapat beberapa teks yang secara isi tidak
berurutan. Naskah ditulis dengan khat naskhi. Warna tinta ialah
hitam tanpa rubrikasi. Koleksi Surau Lubuak Minturun, Padang.

~ 144 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Sifat Dua Puluh]


Th.41/26/SLM/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 16 hlm

Kertas Eropa 13,3 x 12,7 cm - 15 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah ini, sebagai teks-teks lainnya, berbicara mengenai sifat
Allāh yang berjumlah dua puluh. Penjelasan dalam teks ini cukup
ringkas. Selain menjelaskan secara global makna dari tiap-tiap
sifat dua puluh, pengarang juga menyebutkan pembagian sifat
dua puluh kepada 4 (empat) kategori. Kutipan awal (lembar awal
hilang). Kutipan akhir (lembar akhir hilang).

Keterangan
Naskah tidak lengkap. Beberapa bagian terlepas dari penjilidan dan
hilang. Teks ditulis dengan khat yang tergolong naskhi yang tidak
begitu rapi namun dapat dibaca dengan mudah. Warna tinta ialah
hitam dengan rubrikasi. Koleksi Surau Lubuak Minturun, Padang.

~ 145 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Akidah Iman yang Lima Puluh


Th.42/004/SLL/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 58 hlm

Kertas Lokal 21 x 16 cm 20 x 17 cm 24 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah berisi tentang Akidah Lima Puluh, pokok-pokok agama, yang
mencakup tentang hukum yang tiga (hukum syara’, akal, dan adat).
taūhid, yaitu beriman dengan Allāh, penekanan pengetahuan Sifat
Dua Puluh, keimanan dengan Rasul, sifat-sifat wajib, mustahil, dan
ja’iz.
Teks dimulai dengan Basmallāh, ¡alawat dan kutipan sebuah hadits
yang cukup populer, yaitu Awwaluddin Ma’rifatullāh (Awal agama
ialah mengenal Allāh). Kemudian masuk kepada pembahasan
Hukum Akal, Syara’ dan Adat; penjelasan kewajiban mengenal
Allāh lewat Sifat-sifat-Nya, yang wajib, mustahil dan harus (ja’iz);
mengimani Rasul dengan penekanan sifat wajib, mustahil dan Ja’iz.
Penjelasan dalam teks cukup rinci, disertai dengan pembagian-
pembagian sifat kepada berbagai klasifikasi, di antaranya
pembagian sifat kepada Mukhtasiu dan Musytarak, kesemuanya itu
dihimpunkan dalam kalimat Lá ilā ha Illá Allāh. Kesimpulan akidah
keimanan itu ialah 50 buah, dengan rincian 20 sifat wajib bagai
Allāh, 20 sifat mustahil dan 1 yang Jaiz, ditambah 4 yang wajib bagi
Rasul, 4 yang mustahil dan 1 yang jaiz. Ini disimpulkan pada kalimat
Syahadat, dalam teks tertulis:
… yang terkandung kepada kalimat Syahadat yaitu: Asyhadu
anlá ilā ha illá Allāh wa asyhadu anna Mu¥ammada Rasūlullāh.

Keterangan
Naskah dalam keadaan rusak; separuh bagian atas naskah habis
dimakan rayap sehingga teksnya hilang, namun bagian lain naskah
tetap utuh. Aksaranya jelas, dapat dengan mudah dibaca, ditulis
dengan khat naskhi yang cukup rapi, memakai tinta biru. Naskah
memakai sampul karton tipis berwarna coklat muda. Penjilidannya
masih utuh. Koleksi Surau Lubuk Landur.

~ 146 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bidāyatul Hidāyah (Ummul Barahin Melayu)


Th.43/006/SLL/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 94 hlm

Kertas Lokal 25,5 x 18,5 cm 20 x 12 cm 23 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah berisi tentang taūhid. Dimulai dengan pembagian hukum
akal kepada 3 bagian, yaitu wajib pada akal, mustahil pada akal dan
ja’iz (harus) pada akal. Kemudian penjelasan mengenai kewajiban
mukallaf secara syara’ untuk mengetahui yang wajib, mustahil, dan
ja’iz pada Haq Allāh Ta’ālá; setelah itu masuk pembahasan kepada
sifat-sifat Allāh, baik yang wajib, mustahil dan harus, dilengkapi
dengan Burhan (bukti/dalil) setiap sifat tersebut. Selanjutnya,
dijelaskan sifat-sifat yang wajib, mustahil, dan ja’iz pada diri Rasul.
Pada kesimpulan, Imam Sanusi menyebutkan, bahwa semua akidah
itu terhimpun dalam kalimat Lá ilā ha Illá Allāh . Semua penjelasan
tersebut disertai penjelasan yang cukup rinci, sehingga karya ini
menjadi satu karya pokok dari kajian taūhid.

Keterangan
Naskah dalam keadaan baik dan utuh; aksara dapat dibaca dengan
jelas. Naskah disampul dengan kulit yang diukir sedemikian
rupa. Penjilidannya menggunakan benang pada setiap kurasnya.
Jenis tulisan ialah naskhi, ditulis dengan cukup rapi. Tinta yang
digunakan berwarna hitam, dan rubrikasi berwarna merah. Koleksi
Surau Lubuk Landur.

~ 147 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

[Fiqih dan Taūhid]


Th.44/008/SLL/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 139 hlm

Kertas Eropa 17 x 10 cm 12,5 x 6 cm 17 baris/hlm

Gambaran Isi
Bagian awal naskah ini berbicara soal fiqih seperti puasa (as-
shaum) serta apa apa saja yang dapat membatalkannya kemudian
dihubungkan dengan fadilah-fadilah dan amalan-amalan sunat
lainnya. Setelah runtun membahas masalah hukum, kemudian
dilanjutkan dengan pembahasan Rukun Iman dan kesempurnaan
Syahadat.
Naskah ini diawali dengan hadits-hadits nabi tentang mengingat
Allāh dan do’a do’a, kemudian pada lembaran ketiga langsung
masuk kepada pembahasan puasa, seperti: yang mewajibkan puasa
itu lima perkara pertama Islam kedua baligh ketiga berakal keempat
melihat bulan kelila me[n]genap bulan sya’ban tiga puluh hari jikalau
tiada melihat bulan syarat mensahkan itu tiga perkara pertama islam
sepanjang hari, kedua berakal sepanjang hari, ketriga suci daripada
haid dan nifas sepenjang hari …

Keterangan
Naskah ini tidak memiliki sampul. Berikut keterangan mengenai
judul naskah juga tidak ditemui. Tinta yang digunakan berwarna
hitam tebal, pada halaman awal naskah ini dimulai dengan
hadits-hadits berbahasa Arab, kemudian dilanjutkan dengan teks
berbahasa Melayu tentang amalan-amalan dan zikir-zikir, naskah
ini halamannya tidak berurutan karena ada lembaran-lembaran
yang hilang.

~ 148 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Sifat Dua Puluh I]


Th.45/010/SLL/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa - hlm

Kertas Eropa 21 x 16,9 cm - 15 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah ini menjelaskan tentang Sifat Allāh yang dua puluh.
Pemaparannya cukup unik, setiap sifat ditulis dengan tulisan yang
agak besar ditengah naskah di dalam sebuah lingkaran. Di luar
lingkaran ini terdapat penjelasannya, mencakup makna, lawan
sifat, berikut dalil-dalil sifat tersebut.
Di antara transliterasi teks-nya:
{WUJUD} artinya Ada Allāh Ta’ālá, lawannya tiada, mustahil Allāh
Ta’ālá tiada. Wajib baginya ada Allāh Ta’ālá.

Keterangan
Naskah dalam kondisi rusak; beberapa halaman sobek dan hilang.
Naskah ditulis dengan aksara yang cukup terang. Jenis khat
naskhi yang kurang rapi, namun bisa dibaca dengan mudah. Pada
halaman awal terdapat ilustrasi persegi panjang, diberi garis-garis
penghubung antara sudut-sudutnya. Koleksi Surau Lubuk Landur.

~ 149 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

[Sifat Dua Puluh II]


Th.46/011/SLL/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 24 hlm

Kertas Eropa 25,5 x 17,5 cm 16,5 x 10,9 cm 22 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah berisi tentang Akidah keimanan, mencakup pengenalan
sifat-sifat Allāh dan Rasul-Nya. Setelah Basmallāh, teks dimulai
dengan penjelasan kewajiban mengenal Allāh, sebagai berikut:
Kutipan awal:
Ketahuilah olehmu, bahwasanya wajib pada syara’ atas tiap-tiap
Mukallaf bahwa mengenal ia akan barang yang wajib bagi zat
Tuhan kita jalla wa ‘azza, dan barang yang mustahil dan barang
yang Ja’iz. Demikian lagi wajib atas tiap-tiap Mukallaf bahwa
mengenai ia akan barang yang wajib dan barang yang mustahil
dan barang yang ja’iz pada zat sekalian rasul-Nya.
Teks naskah ini diakhiri dengan penyimpulan akidah keimanan ke
dalam kalimat Lá ilā ha Illá Allāh .

Keterangan
Naskah dalam keadaan baik; aksaranya jelas, berikut kertasnya
masih baik. Meski begitu, bagian atas naskah mulai dimakan rayap,
namun tidak mengganggu teks. Penjilidannya juga mulai terlepas,
namun naskah masih tersusun baik. Jenis tulisan yang digunakan,
yaitu naskhi yang tergolong rapi dan baik. Tinta yang digunakan
berwarna hitam. Warna merah digunakan sebagai penanda
rubrikasi. Teks dibingkai dengan 2 buah garis berwarna merah.
Koleksi Surau Lubuk Landur.

~ 150 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Ushūluddīn]
Th.47/012/SLL/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 42 hlm

Kertas Eropa 22 x 16,5 cm 16,7 x 12,7 cm 15 baris/hlm

Gambaran Isi
Isi naskah berkaitan dengan i’tiqat (kepercayaan) kepada Allāh
dan Rasul-Nya. Lebih dari itu pemaparan dalam teks tampak
mendalam, dengan mengemukakan beberapa khilaf (perbedaan
pendapat) di antara ulama-ulama dalam lingkungan mazhab Syafi’i.
Misalnya, ketika menjelaskan kelahiran Nabi Muhammad (Maulid)
dan hal ihwal Beliau, disebutkan perbedaan antara ulama dalam
pengagungkan Nabi Muhammad.
Dalam teks juga sering disebut kata-kata Bid’ah sebagai kritikan
terhadap pendapat yang kurang rajih. Salah satu ungkapan dalam
teks:
Satu riwayat dalam hadits Bukhari, dalam kitab yang bernama
Baihaqi (?) yaitu tiap-tiap amal Maulud itu hadir jua Nabi
Muhammad ¡allallāhu ‘alayhi wa sallam…

Keterangan
Naskah dalam kondisi cukup baik; kendati begitu beberapa
halaman diawal dan akhir hilang, berikut penjilidannya sudah
rapuh, keadaan kertas tampak lapuk. Aksara yang digunakan kurang
jelas, karena ditulis tidak begitu rapi menurut kaidah penulisan
yang baik, sehingga beberapa tulisan kurang dapat dibaca. Tinta
yang digunakan berwarna hitam, rubrikasi berwarna merah. Teks
dibingkai dengan 2 buah garis berwarna merah. Koleksi Surau
Lubuk Landur.

~ 151 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

Risalah Ushuluddin
Th.48/020/SLL/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 76 hlm

Kertas Eropa 24,5 x 18,5 cm 16,5 x 14 cm 21 baris/hlm

Gambaran Isi
Sebagaimana yang tertulis pada mukaddimah teks, naskah ini
berbicara tentang Ushūluddīn, yang mencakup kajian taūhid.
Dalam mengawali pembahasannya, si pengarang mengutip satu
hadits yang cukup populer sebagai landasan pembicaannya, yaitu
Awwaluddin Ma’rifatullāh (awal agama ialah mengenal Allāh).
Kemudian dibahas mengenai sifat-sifat Allāh berikut dengan dalil
aql dan naql-nya.
Naskah ini diakhiri dengan pembahasan amal saleh, berikut nikmat
Allāh berupa syurga bagi orang mukmin, dan azab Allāh berupa
neraka bagi orang-orang yang ingkar.

Keterangan
Naskah dalam keadaan rusak; keadaan kertas sudah berlobang,
sehingga banyak teks yang tidak bisa dibaca utuh. Aksara yang
digunakan jelas, dengan jenis khat naskhi yang cukup rapi. Warna
tinta hitam, dan merah sebagai rubrikasi. Naskah disampul dengan
karton manila berwarna merah, penyampulan nampak dilakukan
belakang oleh pewaris naskah. Koleksi Surau Lubuk Landur.

~ 152 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Sullamul Mubtadi fi Ma’rifati Thariqil Muhtadi


Th.49/031/SLL/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 40 hlm

Kertas Eropa 24 x 16,5 cm 16 x 9,5 cm 26 baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah berisikan tuntunan dasar tentang keimanan. Bagian awal
berupa pengetahuan akidah, dibuka dengan kalimat: Wajib atas
tiap-tiap orang yang akil baligh masuk di dalam Islam dan tetap ia
dalamnya atas berkekalan selama-lamanya, dan melazimkan dirinya
barang yang lazim atasnya daripada segala hukum.
Selanjutnya, diuraikan tentang pengucapan dua kalimat syahadat,
berikut syarat dan rukun pengucapannya. Terakhir mengenai hal
ihwal memelihara diri dari hal-hal yang merusak keimanan.

Keterangan
Naskah dalam keadaan baik; aksara dapat dibaca jelas. Jenis
tulisan yang digunakan ialah naskhi yang tergolong rapi. Tinta
yang digunakan berwarna hitam, dengan merah sebagai rubrikasi.
Sampul berupa karton dan plastik berwarna merah, penyampulan
dilakukan oleh pewaris belakangan. Koleksi Surau Lubuk Landur.

~ 153 ~
Bab 3: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Barat

~ 154 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB IV
NASKAH TAUHID
DI KOTA MEDAN
PROPINSI SUMATERA UTARA
Oleh: Ahmad Kholid Dawam

~ 155 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

~ 156 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bidāyah al-Hidāyah
Th.01/07.150/MNSU/
Arab – Melayu Prosa 127 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 23 x 16,5 cm 16 x 10 cm 21 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zayn ibn al-Faqih Jalaluddin as-Syafi’i al-Asyi

Penyusunan
Tahun 1173 H (berdasarkan lembar katalogisasi pihak Museum yang
menempel di balik sampul depan naskah, tetapi di dalam naskah
tidak ditemukan keterangan khusus mengenai penyusunannya)

Kolofon
Di halaman 123, hanya tertera waktu akhir penulisan (bulan Rabi’ al-
Awwal, waktu dhuha); penulis Leube, orang yang minta dituliskan
Malik Lawang
~ 157 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Cap Kertas
Crescent

Gambaran Isi
Beberapa hal yang dijelaskan dalam kitab ini di antaranya tentang
basmalah, hukum-hukum ‘aqli, sifat-sifat wajib, mustahil, dan
jaiz bagi Allāh, perkara khariq al-‘adah, sifat-sifat rasul, syahadat,
keutamaan La ilaha illAllāh, dan lain-lain.
Teks awal naskah ini berbunyi:
“Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi wa bihi nasta’īnu. Al-¥amdu
lillāhi al-lażī dalla bi wujūdihi jamī’a al-kāināti. Dengan nama
Allāh yang Maha Murah lagi Mengasihi akan hamba-Nya. Aku
memulai kitab ini dengan dia kita minta tolong [...] (pu)ji bagi
Allāh yang menunjukkan dengan wujud-Nya itu oleh sekalian
kainat.”
Teks akhir naskah ini berbunyi:
“... Tamma al-kitāb al-musammā bidāyat al-hidāyah fī ba’da
hijrat an-nabiyyi sayyid al-mursalīna fī syahri Rabī’ al-awwal
pada waktu ¬u¥ā wa katabahu wa a¡¥ābuhu faqīr al-¥aqīr yang
bernama yang menyurat Leube, Malik Lawang yang disurat pada
negeri ((lam-fa-ra)) wa `ālihi wa ¡a¥bihi ajma’īna bi ra¥matika yā
ar¥ama ar-rā¥imīna Wallāhu a’lam bi a¡-¡awāb āmīn.”

Keterangan
Naskah ini ditulis di atas kertas Eropa dengan tinta cina berwarna
hitam dan merah (sebagai rubrikasi) dan dilapisi dengan sampul
karton berwarna coklat tebal. Tulisannya menggunakan khat naskhi
dengan menggunakan bahasa Arab dan Melayu. Keseluruhan
jumlah halamannya adalah 127 halaman, dan terdapat halaman-
halaman kosong pada urutan 96, 97, dan 124. Uniknya, meski
halaman 96-97 kosong, teks pada halaman 95 tetap bersambung
dengan teks yang ada di halaman 98. Pada urutan halaman ke-116,
diprediksi ada halaman-halaman yang hilang, karena teks tidak
bersambung dengan halaman setelahnya, namun tidak diketahui
pasti berapa jumlah halaman yang hilang tersebut.
Naskah ini tidak memiliki nomor halaman, kecuali penomoran
dengan pensil yang kemungkinan besar dibuat oleh pemilik atau

~ 158 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

penyimpan naskah. Di dalam naskah ini juga ditemukan kata alihan


(catchwords) para halaman-halaman genapnya, dan iluminasi pada
halaman 125 (akhir teks Kitab Bidāyah al-Hidāyah), dan halaman
126 (awal teks sya’ir). Secara umum, kondisi naskah ini cukup baik
meski dalam beberapa halaman ditemukan bagian-bagian yang
rusak atau berlubang, sementara kondisi teksnya kurang lengkap
(karena ada bagian yang hilang).
Setelah teks Kitab Bidāyah al-Hidāyah berakhir, masih ada tiga
halaman lanjutan, berisi bait-bait sya’ir tentang ilmu taūhid (ilmu
kalam). Keseluruhan syair yang masih ada berjumlah 15 bait. Awal
kasidah dibuka dengan basmalah, lalu bait pertama berbunyi:
“Qāla al-faqīru al-madani Ahmad ad’afu abdin fī al-‘abdi yasyhad”.
Bait terakhir yang masih ada berbunyi: “Iżā lā yaqūlu gayru żāti
qā`ilihi li al-amri bi al-ma`mūri fī al-mu’āmalah”.

~ 159 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Qawā’id al-Islām
Th.02/07.161/MNSU/ Arab, Melayu,
Prosa 21/62 hlm
BLAJ/2013 Aceh
Kertas Eropa 23 x 17 cm 17,5 x 10 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Pada teks “Qawā’id al-Islām”, tidak ditemukan kolofon. Sementara
di akhir teks “Arkān a¡-¡alāt” ditemukan kolofon berbunyi: “Tammat
al-kitāb al-musammā arkān a¡-¡alāt pada hari Senin pada waktu
¬u¥ā wa ¡ā¥ibuhu {Saif} Ulakan.”

~ 160 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Cap Kertas
Crescent

Gambaran Isi
Pembahasan dalam naskah ini mencakup hal-hal fundamental
dalam memahami ilmu taūhid, di antaranya permasalahan dua
kalimat syahadat, ketakwaan, unsur-unsur jirm, daur, dan tasalsul,
menerangkan sifat-sifat 20 yang wajib bagi Allāh SWT, dan lain-lain.
Teks awal naskah ini berbunyi:
“Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi al-¥amdu lillāhi rabbi al-‘ālamīna
wa a¡-¡alātu wa as-salāmu ‘alā rasūlillāhi ¡allallāhu ‘alayhi wa
sallama segala puji-pujian bagi Allah Tuhan sekalian alam dan
rahmat Allah dan salam Allah atas Rasulullah ¡allallāhu ‘alayhi
wasallama. Ammā ba’du adapun kemudian dari itu fa hāżihi
risālatun mukhta¡aratun wa sammaytuhu qawā’id al-Islām..”
Teks akhir naskah ini berbunyi:
“... daur tasalsul bekeumenan £ābit benar kitab £ābit-ku benar
ijmā’, tammat.”
Keterangan
Naskah ini ditulis di kertas Eropa dengan tinta Cina berwarna hitam
dan merah (rubrikasi), dan tidak dilapisi dengan sampul. Bentuk
tulisan menggunakan khat naskhi, dengan bahasa Arab, Melayu,
dan Aceh. Keseluruhan naskah ini berjumlah 62 halaman terhitung
mulai dari halaman paling depan (sampul) hingga akhir. Teks
Naskah Qawā’id al-Islām menempati halaman 2-22, yang berarti
terdiri dari 21 halaman. Sementara mulai halaman 24-57 berisi teks
kedua Naskah Arkan ash-Shalat yang berisi penjelasan ilmu fiqih
tentang hal-hal yang berkaitan dengan ibadah shalat. Di dalam
naskah ini ada 6 halaman kosong, yaitu halaman 23, 58-62.
Naskah ini tidak dilengkapi dengan nomor halaman, kecuali
penomoran dengan pensil yang kemungkinan besar dibuat oleh
pemilik atau penyimpannya. Halaman pertama (sampul depan)
tidak dibubuhi dengan nomor, goresan pensil memulai halaman 1
dari halaman kedua dalam naskah. Naskah ini dilengkapi dengan
kata alihan (catchwords), dan tidak ditemukan adanya iluminasi
maupun ilustrasi. Kondisi naskah cukup baik, hanya ada bagian
yang berlubang pada halaman 1, 2, 3, 4, 61, dan 62. Secara umum

~ 161 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

lubang yang ada tidak mengganggu pembacaan naskah kecuali


pada beberapa kata saja. Dengan demikian, kondisi teks dapat
dikatakan lengkap.

~ 162 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Qawā’id al-Islām
Th.03/07.162/MNSU/
Arab, Melayu, Aceh Prosa 120 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 15,5 cm 15 x 10 cm 15 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Akhir teks tertulis: “... tammat kitab ini pada waktu żuhur pada hari
i£nain pada bandar syah raya ((sin-‘ain-kaf-ya))”

Cap Kertas
Crown

~ 163 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Gambaran Isi
Pembahasan dalam naskah ini mencakup hal-hal fundamental
dalam memahami ilmu taūhid, di antaranya permasalahan dua
kalimat syahadat, ketakwaan, unsur-unsur jirm, daur, dan tasalsul,
menerangkan sifat-sifat 20 yang wajib bagi Allāh SWT, dan lain-lain.
Teks awal naskah berbunyi: “Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi al-
¥amdu lillāhi rabbi al-‘ālamīna wa a¡-¡alātu wa as-salāmu ‘alā
rasūlillāhi ¡allallāhu ‘alayhi wa sallama. Segala puji-pujian bagi Allah
Tuhan sekalian alam dan rahmat Allah dan salam Allah atas Rasulullah
¡allallāhu ‘alayhi wa sallama. Ammā ba’du adapun kemudian dari itu
fa hāżihi al-kitāb wa sammaytuhu qawā’id al-Islām maka inilah suatu
kitab dan ku namai akan dia Qawā’id al-Islām...”
Teks akhir naskah berbunyi: “.. wa ¡allallāhu ‘alā Mu¥ammadin wa
ālihi wa ¡a¥bihi wa sallama āmīn tammat kitab ini pada waktu żuhur
pada hari i£nain pada bandar syah raya ((sin-‘ain-kaf-ya)) tammat.”

Keterangan
Naskah ini ditulis di kertas Eropa dengan tinta Cina berwarna hitam
dan merah (rubrikasi), dan tidak dilapisi dengan sampul. Bentuk
tulisan menggunakan khat naskhi, dengan bahasa Arab, Melayu,
dan Aceh.
Naskah terdiri dari 120 halaman dengan perincian: (1) hal. 1-5: teks
kitab Al-Majmū’; (2) hal. 6-8: teks kitab Nūr an-Nubuwwah; (3) hal.
8-9: teks kitab Faidah dalam Sembahyang; (4) hal. 10-23: teks kitab
tasawuf tanpa judul; (5) hal. 24-26: teks kitab Agama Islam dan
Iman dan taūhid dan Ma’rifat; (6) hal. 27-38: teks kitab campuran,
berisi materi tasawuf, tafsir, penjabaran zikir: kalimat Allāhu Akbar
dan Huwa Allah, dan lain-lain; (7) hal. 39-48: teks kitab Masā`il
al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī; (8) hal. 49-76: teks kitab fiqh
Masā`il al-Muhtadī berisi penjelasan ¥ada£, shalat dan hal-hal yang
berkaitan dengannya, zakat, puasa, dan lain-lain; (9) hal. 77-83: teks
campuran, berisi materi tasawuf, zikir, wafaq, dan lain-lain; (10) hal.
84-110: teks kitab Qawā’id al-Islām; (11) hal. 111-119: teks kitab An-
Nażar; (12) hal. 120: teks campuran.
Naskah ini tidak dilengkapi dengan nomor halaman, namun
dilengkapi dengan kata alihan (catchwords). Tidak ditemukan

~ 164 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

adanya iluminasi, sementara pada halaman 18 ada sebuah ilustrasi


yang menggambarkan kalimat Lā ilāha illallāh. Kondisi naskah
cukup baik, hanya ada sedikit lubang pada bagian atas dan bodi
teks di beberapa halaman. Ada beberapa lembar naskah yang
hanya setengah kertas, atau terpotong menjadi dua bagian. Hal
tersebut ada pada lembar ke: 16 (hal. 31-32), 19 (hal. 37-38), 22 (hal.
43-44), 27 (hal. 53-54), 29 (hal. 57-58), 32 (hal. 63-64), dan 33 (hal.
65-66). Kondisi teks sebagiannya lengkap, namun sebagian lain
tidak sempurna. Jumlah baris masing-masing teks bervariasi antara
15, 17, atau 19 baris per halaman.
Dalam naskah ini ditemukan 8 teks berjudul dan beberapa teks
lainnya tanpa judul, yaitu: (1) teks kitab Al-Majmū’; (2) teks kitab
Nūr al-Nubuwwah; (3) teks kitab Faidah dalam Sembahyang; (4)
teks kitab Agama Islam dan Iman dan taūhid dan Ma’rifat; (5) teks
kitab Masā`il al-Muhtadī li Ikhwān al-Mubtadī; (6) teks kitab Masā`il
al-Muhtadī; (7) Qawā’id al-Islām; (8) teks kitab An-Nażar; dan (9)
beberapa teks lain tanpa judul khusus.

~ 165 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Qawā’id al-Islām

Th.04/07.164-A/MNSU/ Arab, Melayu,


Prosa 16/92 hlm
BLAJ/2013 Aceh

Kertas Eropa 21 x 15,5 cm 14,5 x 10 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Crown; Cap bandingan: JH & Zoon

~ 166 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Pembahasan dalam naskah ini mencakup hal-hal fundamental
dalam memahami ilmu taūhid, di antaranya permasalahan dua
kalimat syahadat, ketakwaan, unsur-unsur jirm, daur, dan tasalsul,
menerangkan sifat-sifat 20 yang wajib bagi Allāh SWT, dan lain-lain.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi al-¥amdu lillāhi rabbi al-‘ālamīna
segala puji-pujian bagi Allah tuhan yang memiliki sekalian alam.
wa a¡-¡alātu wa as-salāmu ‘alā sayyidinā Mu¥ammadin wa ālihi
wa ¡a¥bihi ajma’īna dan rahmat Allah dan salam Allah atas
penghulu kita Muhammad dan atas segala keluarganya dan
sahabatnya sekalian...”
Teks akhir naskah berbunyi:
“.. Bermula Allāh Ta’ālá amat mengetahui barang perbuatan
kamu lagi amat melihat. Bermula Allāh Ta’ālá berkata dengan
Musa beberapa patah kata tempat Wallāhu a’lamu amin.”

Keterangan
Naskah ini ditulis di kertas Eropa dengan tinta Cina berwarna hitam
dan merah (rubrikasi), dan tidak dilapisi dengan sampul. Bentuk
tulisan menggunakan khat naskhi, dengan bahasa Arab, Melayu,
dan Aceh.
Teks kitab Qawā’id al-Islām adalah teks pertama pada naskah ini,
menempati halaman 4-19. Keseluruhan teks kitab ini berjumlah
9 lembar (16 halaman). Secara keseluruhan dalam naskah ini
ditemukan 5 buah teks, yaitu: (1) teks kitab Qawā’id al-Islām; (2)
teks kitab Hidāyat al-Īmān bi Fa«li al-Mannān; (3) teks kitab akidah
Miftā¥ al-Fa’āyin; (4) teks kitab fiqh tentang shalat; (5) teks kitab
tasawuf mengenai makna “Lā ilāha illallāh”.
Naskah terdiri dari 92 halaman, dengan perincian: (1) hal. 1-3: teks
campuran; (2) hal. 4-19: teks kitab Qawā’id al-Islām; (3) hal. 20-25:
teks kitab Hidāyat al-Īmān bi Fa«li al-Mannān; (4) hal. 26-41: teks
kitab akidah Miftā¥ al-Fa’āyin; (5) hal. 42-45: teks campuran; (6) hal.
46-67: teks kitab fiqh tentang shalat; (7) hal. 68: teks campuran; dan
(8) hal. 69-92: teks kitab tasawuf.
Naskah ini tidak dilengkapi dengan nomor halaman, namun
dilengkapi dengan kata alihan (catchwords). Tidak juga ditemukan

~ 167 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

adanya iluminasi dan ilustrasi. Kondisi teks tidak lengkap. Diprediksi


halaman kedua dari teks ini sudah hilang, karena kata alihan di
halaman pertama dengan awal halaman selanjutnya tidak sama.
Sementara kondisi naskah telah sobek pada bagian atas, dan
bernoda bekas basah pada bodi teks.

~ 168 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Hidāyat al-Īmān bi Fa«li al-Mannān


Th.05/07.164-B/MNSU/
Arab – Melayu Prosa 6/92 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 15,5 cm 14,5 x 10 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Syaikh Nuruddin bin ‘Ali bin Hasanji bin Muhammad Hamid ar-
Raniri as-Syafi’i

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Crown; Cap Bandingan: JH & Zoon

~ 169 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Gambaran Isi
Naskah ini berisi penjelasan tentang syahadat, sifat-sifat 20 yang
wajib bagi Allāh SWT, rukun iman, dan identitas muslim.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi dengan nama Allah jua aku
memulai mem[b]aca risalah ini. Ia jua tuhan yang amat murah
pada menganugerahi rizki akan segala hamba-Nya yang mu’min
dan kafir dalam negeri dunia ini lagi yang amat mengasihani
akan segala hamba-Nya mu’min dalam negeri akhirat itu..”
Teks akhir naskah berbunyi:
“... dan ialah yang bernama muwa¥¥id artinya orang yang
mengesakan Allāh Ta’ālā. Tuhanku tetapkan kiranya i’tiqād
kami pada agama yang Kau keridhoi dengan bukti ¥abi[b]-Mu
¡allallāhu ‘alayhi wa sallama āmīn tammat Wallāhu a’lamu bi
a¡-¡awābi tammat kibab leube yang anak muridku dan tammat
((wawu-‘ain-lam-mim : Wallāhu a’lam?)).”

Keterangan
Teks kitab Hidāyat al-Īmān bi Fa«li al-Mannān adalah teks kedua
pada naskah ini, menempati halaman 20-25. Keseluruhan teks
kitab ini berjumlah 4 lembar (6 halaman).
Naskah ditulis di kertas Eropa dengan tinta Cina berwarna hitam
dan merah (rubrikasi). Bentuk tulisan menggunakan khat naskhi,
dengan bahasa Arab dan Melayu. Tidak ditemukan adanya nomor
halaman, kata alihan (catchwords), dan ilustrasi. Pada akhir teks ini
teks ini dihiasi dengan iluminasi sebagai tanda penghujung teks.
Kondisi teks tidak lengkap. Diprediksi halaman keenam dari teks
ini sudah hilang, karena pembahasan akhir pada halaman kelima
(tentang rukun iman) belum lengkap dan tidak senada dengan
pembahasan yang ada di halaman keenam dalam teks. Keterangan
lainnya dapat merujuk pada pembahasan naskah keempat (Qawā’id
al-Islām) di dalam tulisan ini.

~ 170 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Akidah Miftā¥ al-Fa’āyin


Th.06/07.164-C/MNSU/
Arab – Melayu Prosa 16/92 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 15,5 cm 14,5 x 10 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tahun 1165 H (±1744 M)

Kolofon
Pada akhir teks tertulis: “wa kāna al-farāgu min ‘arabiyyin nahār al-
iśnaini śamāniyata min syahri ¡afar al-mubārak mi`atin khamsin wa
sittīna ba’da al-alfi min al-hijrati al-‘aliyyati..” (dan telah selesai dari
meng-arab-kan—menulis—pada siang hari Senin, 8 bulan Shafar
yang diberkahi, seratus enam puluh lima setelah seribu dari tahun
hijriah yang tinggi...).

~ 171 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Cap Kertas
Crown; Cap bandingan: JH & Zoon

Gambaran Isi
Pada bagian awal, dijelaskan tentang kewajiban yang paling
pertama harus dilaksanakan oleh mukallaf, yaitu ma’rifat kepada
Allāh dengan cara meyakini sepenuh hati bahwa Allāh SWT itu
ada (wujud), meskipun tidak terlihat dengan mata zahir, namun
keberadaan-Nya dapat dirasakan dengan hati dan mata batin.
Untuk membangkitkan keyakinan itu, selanjutnya dijelaskan
mengenai 20 sifat wajib bagi Allāh SWT yang terhimpun dalam
4 kategori: sifat nafsiyah, sifat salabiyah, sifat ma’ani, dan sifat
ma’nawiyah. Selanjutnya dijelaskan sifat-sifat mustahil dan ja`iz
bagi Allāh SWT Di dalam naskah ini juga dijelaskan tentang sifat-
sifat rasul dan kalimat keutamaan “La ilaha illallāh”.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi al-¥amdu lillāhi al-lażi kāna wa
lā makāna al-munazzahu ‘an an-naqāi¡i wa an-nuq¡ānisegala
puji-pujian bagi Allāh Tuhan yang ada Ia tatkala itu tiada
ada tempat pada-Nya yang suci Ia daripada kehinaan dan
kekurangan..”
Teks akhir naskah berbunyi:
“wa kāna al-farāgu min ‘arabiyyin nahār al-iśnaini śamāniyata
min syahri ¡afar al-mubārak mi`atin khamsin wa sittīna ba’da
al-alfi min al-hijrati al-‘aliyyati ‘alā ¡a¥ibihā af«al aż-żakiyyati wa
¡allallāhu ‘alā khayri khalqihi Mu¥ammadin wa [ā]lihi wa ¡a¥bihi
wa azwājihi wa żurriyyātihi wa ahli al-bayti wa baki wa sallama.
Tammat Wallāhu a’lamu bi a¡-¡awābi. Tammat.”

Keterangan
Teks kitab akidah Miftā¥ al-Fa’āyin adalah teks ketiga pada naskah
ini, menempati halaman 26-41. Keseluruhan teks kitab ini berjumlah
9 lembar (16 halaman).
Naskah ditulis di atas kertas Eropa dengan tinta Cina berwarna
hitam dan merah (rubrikasi). Bentuk tulisan menggunakan khat
naskhi dengan bahasa Arab dan Melayu. Tidak ditemukan adanya
nomor halaman, namun digunakan kata alihan (catchwords) yang

~ 172 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

unik. Biasanya kata alihan di dalam naskah-naskah klasik ada di


lembar kanan bawah (halaman genap) mengutip satu kata dari baris
pertama di lembar kiri (halaman ganjil). Tetapi kata alihan dalam
teks ini berada di lembar kiri bawah (halaman ganjil) mengutip satu
kata terakhir pada baris pertama di lembar kanan (halaman genap),
kecuali pada halaman ke-15 (menjelang akhir) kata alihan ada di
lembar kanan (seperti umumnya).
Dalam naskah ini juga tidak ditemukan adanya iluminasi maupun
ilustrasi. Kondisi teks masih lengkap. Keterangan lainnya dapat
merujuk pada pembahasan naskah keempat (Qawā’id al-Islām) di
dalam tulisan ini.

~ 173 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Nażam Tau¥id
Th.07/07.167-A/MNSU/
Arab – Melayu Syair 4/94 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 15,5 cm 15 x 9,5 cm 7 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Scroll-work (3748); Cap bandingan: ALMASSO

~ 174 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Naskah ini berisi 17 bait syair yang menjelaskan tentang sifat-sifat
wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allāh SWT, serta sifat-sifat wajib bagi
rasul.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi. Bismi al-ilāhi ¥āmidan
mu¡alliyan ‘alā rasūlihi wa man qad hudiyā.”
Teks akhir naskah berbunyi:
“Fa kun bi hāżā fī al-fu`ādi jāziman takun fā`izan fī ad-darayni
sāliman. Khātimatun.”

Keterangan
Teks kitab Nażam Tau¥id adalah teks ketiga pada naskah ini,
menempati halaman 48-51. Keseluruhan teks kitab ini berjumlah 3
lembar (4 halaman). Naskah ini ditulis di atas kertas Eropa dengan
tinta Cina berwarna hitam, tanpa menggunakan sampul. Bentuk
tulisan menggunakan Khat naskhi dengan bahasa Arab dan Melayu.
Tidak ditemukan adanya nomor halaman, kata alihan (catchwords),
iluminasi maupun ilustrasi.
Kondisi teks masih lengkap, sementara kondisi fisik naskah secara
umum tidak terlalu baik terutama pada beberapa halaman awal
dan akhir. Beberapa bagian naskah berlubang dan sobek pada tepi
atau tengahnya (bagian penjilidan). Khusus pada bagian teks ini,
fisik naskah masih sangat baik, hanya ada lubang kecil pada tepi
naskah tetapi tidak merusak komposisi teks.
Naskah ini mengandung 5 teks, yaitu: (1) teks kitab Al-Masa’il al-
Naskah ini mengandung 5 teks, yaitu: (1) teks kitab Al-Masā`il al-
Muhtadī li Ikhwāni al-Mubtadī; (2) teks kitab Nażam Tau¥īd; (3) teks
kitab Qawā’id al-Islām; (4) teks kitab An-Nażar; (5) teks kitab tak
berjudul/catatan-catatan tambahan.
Naskah terdiri dari 94 halaman, dengan perincian: (1) hal. 1-44: teks
kitab Al-Masā`il al-Muhtadī li Ikhwāni al-Mubtadī; (2) hal. 45: teks
campuran; (3) hal. 46-47: lembar kosong; (4) hal. 48-51: teks kitab
Nażam Tau¥īd; (5) hal. 52-61: teks campuran; (6) hal. 62-84: teks kitab
Qawā’id al-Islām; (7) hal. 85-91: teks kitab An-Nażar; (8) hal. 92-94:
teks campuran.

~ 175 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Qawā’id al-Islām
Th.08/07.167-B/MNSU/ Arab, Melayu,
Prosa 23/94 hlm
BLAJ/2013 Aceh
Kertas Eropa 21 x 15,5 cm 15 x 9,5 cm 15 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Scroll-work (3748); Inisial kertas: ALMASSO

~ 176 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Pembahasan dalam naskah ini mencakup hal-hal fundamental
dalam memahami ilmu taūhid, di antaranya permasalahan dua
kalimat syahadat, ketakwaan, unsur-unsur jirm, daur, dan tasalsul,
menerangkan sifat-sifat 20 yang wajib bagi Allāh SWT, dan lain-lain.
Teks awal naskah berbunyi: “Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi al-
¥amdu lillāhi rabbi al-‘ālamīna wa a¡-¡alātu wa as-salāmu ‘alā
rasūlillāhi ¡allallāhu ‘alayhi wa sallama. Segala puji-pujian bagi
Allah Tuhan sekalian alam dan rahmat Allah dan salam Allah atas
Rasulullah ¡allallāhu ‘alayhi wa sallama. Ammā ba’du...”
Teks akhir naskah berbunyi: “...śābitku benar kitab kitab śābit [?]
benar hadits śābit benar ijmā’ wa ¡allallāhu ‘alā khayri khalqihi
Mu¥ammadin wa ‘alā `ālihi wa ¡a¥bihi wa sallama ajma’īna āmīn
tamma.”

Keterangan
Teks kitab Qawā’id al-Islām adalah teks kelima pada naskah ini,
menempati halaman 62-84. Keseluruhan teks kitab ini berjumlah
12 lembar (23 halaman). Naskah ditulis di atas kertas Eropa dengan
tinta Cina berwarna hitam dan merah (rubrikasi), tanpa dilapisi oleh
sampul. Bentuk tulisan menggunakan khat naskhi dengan bahasa
Arab, Melayu, dan Aceh.
Dalam naskah ini tidak ada penomoran halaman, namun
menggunakan kata alihan (catchwords) sebagai gantinya. Demikian
pula tidak ditemukan iluminasi maupun ilustrasi. Kondisi naskah
pada bagian teks ini masih sangat baik, demikian pula kondisi teks
masih bisa dikatakan lengkap. Keterangan lainnya dapat merujuk
pada pembahasan naskah ketujuh (Nadzam taūhid) di dalam
tulisan ini.

~ 177 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Qawā’id al-Islām

Th.09/07.170/MNSU/ Arab, Melayu,


Prosa 26/44 hlm
BLAJ/2013 Aceh

Kertas Eropa 25 x 17 cm 14,5 x 8,5 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Di akhir teks hanya tertulis: “... tammat kitab ini pada waktu Isya..”

Cap Kertas
Crescent

~ 178 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Pembahasan dalam naskah ini mencakup hal-hal fundamental
dalam memahami ilmu taūhid, di antaranya permasalahan dua
kalimat syahadat, ketakwaan, unsur-unsur jirm, daur, dan tasalsul,
menerangkan sifat-sifat 20 yang wajib bagi Allāh SWT, dan lain-lain.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi al-¥amdu lillāhi rabbi al-
‘ālamīna wa a¡-¡alātu wa as-salāmu ‘alā rasūlillāhi ¡allallāhu
‘alayhi wa sallama. Segala puji-pujian bagi Allah Tuhan sekalian
alam dan rahmat Allah dan salam Allah atas Rasulullah ¡allallāhu
‘alayhi wa sallama. Ammā ba’du...”
Teks akhir berbunyi:
“...śābitku benar kitab hadīś śābitku benar ijmā’ wa ¡allallāhu ‘alā
Mu¥ammadin wa `ālihi wa ¡a¥bihi wa sallama, āmīn, tammat
kitab ini pada waktu ‘isyā, āmīn yā rabb al-‘ālamīna, Allāh,
tammat.”

Keterangan
Teks kitab Qawā’id al-Islām adalah teks pertama pada naskah ini,
menempati halaman 2-27. Keseluruhan teks kitab ini berjumlah
14 lembar (26 halaman). Naskah ini ditulis di atas kertas Eropa
dengan tinta Cina berwarna hitam dan merah (rubrikasi), tanpa
menggunakan sampul. Bentuk tulisan menggunakan khat naskhi
dengan bahasa Arab, Melayu, dan Aceh.
Tidak ada penomoran halaman, namun digunakan kata alihan
(catchwords) sebagai gantinya. Tidak pula ditemukan adanya
iluminasi maupun ilustrasi. Kondisi teks masih lengkap, sementara
kondisi naskah secara umum cukup baik, terpotong pada sisi atas
dan bawah bagian penjilidan namun tidak mengganggu teks
utama, kecuali pada teks kitab fiqh hingga akhir naskah.
Dalam naskah ini ada 4 teks, yaitu : (1) teks kitab Qawā’id al-Islām;
(2) teks kitab An-Nażar; (3) teks kitab fiqh; (4) teks kitab tak berjudul/
catatan-catatan tambahan.
Keseluruhan naskah ini terdiri dari 44 halaman, dengan perincian:
(1) hal. 1: berfungsi sebagai sampul, berisi doa dan wafaq; (2) hal.
2-27: teks kitab Qawā’id al-Islām; (3) hal. 28: lembar kosong; (4) hal.
29-37: teks kitab An-Nażar; (5) hal. 38: teks campuran; (6) hal. 39-

~ 179 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

43: teks kitab fiqh mengenai masalah shalat Jum’at, perbedaan


pendapat ulama mengenai hukum shalat zhuhur setelah shalat
Jum’at, dan tentang zakat; (7) hal. 44: teks campuran, tentang
masalah a’yān śābitah, peristiwa datangnya malaikat maut, dan
lain-lain.

~ 180 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Jauharah at-Tau¥īd
Th.10/07.186-A/MNSU/
Arab – Melayu Prosa 26/102 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 15 cm 16 x 10 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan di dalam naskah. Tetapi jika merujuk pendapat
van Ronkel (1913: 89), naskah ini adalah karya Ibrahim bin Ibrahim
bin Hasan al-Laqqani (w. 1041).

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Crescent

~ 181 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Gambaran Isi
Naskah Jauharah at-Tau¥īd yang asli sebenarnya berbentuk sya’ir
(Nadzam). Tetapi pada naskah ini, naskah tersebut dipaparkan
layaknya prosa, meski matan sya’irnya masih dipertahankan dan
dijadikan rubrikasi dengan tinta merah. Naskah ini merupakan
syarah dari naskah Jauharah at-taūhid.
Pembahasan di dalam naskah ini seputar materi sifat-sifat Allāh
SWT yang wajib, mustahil, dan ja’iz, sifat-sifat rasul, pengadilan
akhirat, keramat para wali, dan lain sebagainya.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi ar-ra¥māni ar-ra¥īmi al-¥amdu lillāhi ‘alā ¡alātihi
śumma salāmillāhi ma’a ¡alātihi. Segala puji-pujian bagi Allah
atas segala karunianya kemudian salam Allah serta rahmat-Nya
atas nabi yang lagi akan datang sebutnya..”
Teks akhir berbunyi:
“... ialah Muhammad dan segala sahabat dan segala jamaatnya
dan segala yang mengikuti bagi jalannya daripada segala umat
¡allallāhu ‘alayhi wa sallama tammat wa ¡allallāhu ‘alā sayyidinā
Mu¥ammadin wa ‘alā `ālihi wa ¡a¥bihi wa bāraka wa sallama
ajma’īna āmīn yā Rabb al-‘ālamīna. Tammat.”

Keterangan
Teks kitab Jauharah at-Tau¥īd adalah teks pertama pada naskah ini,
menempati halaman 2-27. Keseluruhan teks kitab ini berjumlah 14
lembar (26 halaman). Naskah ini ditulis di atas kertas Eropa dengan
tinta Cina berwarna hitam dan merah (rubrikasi), dilapisi sampul
berupa karton tebal. Bentuk tulisan menggunakan khat naskhi
Ta’liq, dengan bahasa Arab dan Melayu.
Tidak ada penomoran halaman, kecuali kata alihan (catchwords)
pada tepi bawah tiap-tiap halaman genapnya. Tidak pula
ditemukan adanya iluminasi maupun ilustrasi. Kondisi teks naskah
ini tidak lengkap, ada beberapa bagian yang hilang. Hal tersebut
dapat dilihat dari ketidaksesuaian beberapa kata alihan dengan
teks lanjutannya. Secara umum kondisi fisik naskah dalam keadaan
baik.
Dalam naskah ini ditemukan 7 buah teks, yaitu: (1) teks kitab

~ 182 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Jauharah at-taūhid; (2) teks kitab Qawā’id al-Islām; (3) teks kitab
an-Nadzar; (4) sebagian teks kitab Qawā’id al-Islām; (5) teks Kitab
taūhid; (6) teks kitab Ad-Durrah al-Fakhirah; (7) teks campuran
lainnya, berisi catatan dan keterangan.
Secara keseluruhan, naskah ini terdiri dari 102 halaman, dengan
perincian: (1) hal. 1: lembar kosong; (2) hal. 2-27: teks kitab Jauharah
at-taūhid; (3) hal. 28-30: lembar kosong; (4) hal. 31-48: teks kitab
Qawā’id al-Islām; (5) hal. 48-51: teks kitab an-Nadzar; (6) hal. 52: teks
campuran/keterangan; (7) hal. 53-75: sebagian teks kitab Qawā’id
al-Islām; (8) hal. 76-80: teks Kitab taūhid; (9) hal. 81: teks campuran;
(10) hal. 82-100: teks kitab ad-Durrah al-Fakhirah; (11) hal. 101: teks
campuran; (12) hal. 102: lembar kosong, berisi tulisan nama asli
pemilik naskah.

~ 183 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Qawā’id al-Islām
Th.11/07.186-B/MNSU/ Arab, Melayu,
Prosa 18/102 hlm
BLAJ/2013 Aceh
Kertas Eropa 21 x 15 cm 16 x 10 cm 15 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Crescent

~ 184 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Pembahasan dalam naskah ini mencakup hal-hal fundamental
dalam memahami ilmu taūhid, di antaranya permasalahan dua
kalimat syahadat, ketakwaan, unsur-unsur jirm, daur, dan tasalsul,
menerangkan sifat-sifat 20 yang wajib bagi Allāh SWT, dan lain-lain.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni ar-rahimi al-hamdu lillahi rabbi al-
‘alamina wa ash-shalatu wa as-salamu ‘ala rasulillahi shallallāhu
‘alayhi wa sallama. Segala puji-pujian bagi Allāh yang memiliki
Ia akan sekalian alam dan rahmat Allāh dan salam Allāh atas
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallama. Amma ba’du..”
Teks akhir naskah berbunyi:
“...Tsabitku benar kitab hadits Tsabit ijma’ Wallāhu a’lam bi ash-
shawabi tammat amin.”

Keterangan
Teks kitab Qawā’id al-Islām adalah teks kedua pada naskah ini,
menempati halaman 31-48. Keseluruhan teks kitab ini berjumlah 9
lembar (18 halaman). Naskah ini ditulis di atas kertas Eropa dengan
tinta Cina berwarna hitam dan merah (rubrikasi), dilapisi sampul
berupa karton tebal. Bentuk tulisan menggunakan khat naskhi
ta’liq, dengan bahasa Arab, Melayu, dan Aceh.
Tidak ada penomoran halaman, kecuali kata alihan (catchwords)
pada tepi bawah tiap-tiap halaman genapnya. Tidak pula ditemukan
adanya iluminasi maupun ilustrasi. Kondisi teks naskah ini masih
lengkap, dan secara umum kondisi fisik naskah dalam keadaan
baik. Keterangan lainnya dapat merujuk pada pembahasan naskah
kesepuluh (Jauharah at-taūhid) di dalam tulisan ini.

~ 185 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Kitab Taūhid
Th.12/07.186-C/MNSU/
Arab – Melayu Prosa 5/102 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 15 cm 16 x 10 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Crescent

~ 186 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Naskah ini menjelaskan tentang sifat-sifat wajib, mustahil, dan ja’iz
bagi Allāh SWT, juga menjelaskan tentang sifat-sifat rasul.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni ar-rahimi. Bermula yang diwajib oleh syar’i
atas tiap-tiap orang yang aqil balig lelaki dan perempuan bahwa
mengenal ia barang yang wajib pada hak Tuhan kita yang Maha
Mulia dan barang yang mustahil atas-Nya..”
Teks akhir naskah berbunyi:
“... dan barang yang dibencikan oleh segala nafsu dan tiada
daripada barang yang membawa kepada melarikan orang.
Tammat wa shallallāhu ‘ala khayri khalqihi Muhammadin wa
`alihi wa shahbihi ajma’ina amin.”

Keterangan
Teks Kitab Taūhid adalah teks kelima pada naskah ini, menempati
halaman 76-80. Keseluruhan teks kitab ini berjumlah 3 lembar (5
halaman). Naskah ini ditulis di atas kertas Eropa dengan tinta Cina
berwarna hitam dan merah (rubrikasi), dilapisi sampul berupa
karton tebal. Bentuk tulisan menggunakan khat naskhi ta’liq,
dengan bahasa Arab dan Melayu.
Tidak ada penomoran halaman, kecuali kata alihan (catchwords)
pada tepi bawah tiap-tiap halaman genapnya. Tidak pula ditemukan
adanya iluminasi maupun ilustrasi. Kondisi teks naskah ini masih
lengkap, dan secara umum kondisi fisik naskah dalam keadaan
baik. Keterangan lainnya dapat merujuk pada pembahasan naskah
kesepuluh (Jauharah at-taūhid) di dalam tulisan ini.

~ 187 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Ad-Durrah al-Fakhirah
Th.13/07.186-D/MNSU/
Arab – Melayu Prosa 19/102 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 15 cm 16 x 10 cm 18 baris/hlm

Pengarang
Tertulis: As-Sayyid as-Syarif an-Nabutsain

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Pada akhir teks tertera: “... tammat kitab pada hari itsnain pada
waktu Dzuhur...”

Cap Kertas
Crescent

~ 188 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Naskah ini menjelaskan tentang sifat-sifat wajib, mustahil, dan ja’iz
bagi Allāh SWT, juga menjelaskan tentang sifat-sifat rasul-Nya.
Teks awal naskah berbunyi: “Bismillāhi al-rahmāni ar-rahimi al-
hamdu lillahi wa ash-shalatu wa as-salamu ‘ala rasulillahi shallallāhu
‘alayhi wa sallama. I’lam anna al-hukma al-‘aqliyya yanhashiru ‘ala
tsalatsati aqsamin al-wujubu wa al-istihalatu wa al-jawazu..”
Teks akhir naskah berbunyi: “... al-qayd al-musamma bi ad-durrati al-
fakhirati fi ma’rifati man lahu al-hamdu fi ad-dunya wa al-`akhirati li
as-sayyid as-syarif an-Nabutsaini nafa’anAllāhu biha amin [?] wa al-
mursalina ya rabb al-‘alamina. Tammat kitab pada hari itsnain pada
waktu Dzuhur, amin amin.”

Keterangan
Teks kitab ad-Durrah al-Fakhirah adalah teks keenam pada naskah
ini, menempati halaman 82-100. Keseluruhan teks kitab ini
berjumlah 10 lembar (19 halaman). Naskah ini ditulis di atas kertas
Eropa dengan tinta Cina berwarna hitam dan merah (rubrikasi),
dilapisi sampul berupa karton tebal. Bentuk tulisan menggunakan
khat naskhi dengan bahasa Arab (matan teks) dan Melayu (makna
menggantung).
Naskah ini tidak memiliki nomor halaman, kata alihan, dan iluminasi
maupun ilustrasi. Kondisi naskah telah rusak parah mulai halaman
ke 2-9 dan sedikit berlubang pada halaman 12-13. Kerusakan
tersebut disebabkan oleh faktor tinta yang dipakai untuk menulis
telah membuat rapuh kertas. Selebihnya teks ini masih bisa dibaca
meski pada beberapa halaman tintanya telah berpendar. Dengan
demikian, kondisi teks kitab ini dalam naskah tidak lengkap.
Keterangan lainnya dapat merujuk pada pembahasan naskah
kesepuluh (Jauharah at-taūhid) di dalam tulisan ini.

~ 189 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Bidāyah al-Mubtadi bi Fadhlillahi al-Muhdi


Th.14/07.187/MNSU/
Arab – Melayu Prosa 122 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 22,5 x 16,5 cm 14 x 10 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tertera pada akhir teks: “... tammat al-kitab bidayat al-mubtadi bi
Fadhlillahi al-muhdi pada dua puluh tujuh daripada bulan Sya’ban
pada malam Jum’at pada waktu ‘isya pada makam syaikhuna
(citadara)...”

~ 190 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Cap Kertas
Crescent

Gambaran Isi
Naskah ini secara dominan membahas masalah ilmu fiqih.
Pembahasan taūhid terangkum di dalam bab pertamanya yang
bertema: “Fi al-Islāmi wa al-imani wa at-taūhidi wa al-ma’rifati”
(penjelasan tentang Islam, iman, taūhid dan ma’rifat—hal. 2-22).
Pembahasan materi taūhid di dalam kitab ini berkisar dalam
masalah rukun iman, rukun Islam, dan sifat 20 bagi Allāh SWT.
Teks awal naskah berbunyi:
“... kepada bahasa Jawi yang baik-baik musytamilatun [...]
al-‘aqa’idi wa ash-shalati wa ash-shaumi muzayyanatan bi
anwa’i ad-durari wa al-jawahiri al-mandzumi ialah yang
menghimpunkan daripada segala i’tiqad dan sembahyang dan
puasa dengan berbagai-bagai mutiara dan manikam yang
terkarang..” (diambil dari awal halaman kedua, karena halaman
pertama merekat pada sampul, dan hanya terbaca sebagian
kecil).
Teks akhir naskah berbunyi:
“... jikalau diberi izin oleh tuannya akan dia puasa sunnah maka
haruslah memuasakan dia dan jika tiada diberinya izin akan dia
maka haramlah padanya memuasakan dia [...] maka hasillah
sebab puasanya itu mengurangkan khidmat akan tuannya. Amin.
Tammat al-kitab bidayat al-mubtadi bi Fadhlillahi al-muhdi pada
dua puluh tujuh daripada bulan Sya’ban pada malam Jum’at
pada waktu ‘isya pada makam syaikhuna ((citadara))...”

Keterangan
Naskah ditulis di atas kertas Eropa dengan tinta Cina
berwarna hitam dan merah (rubrikasi), dengan dilapisi oleh karton
tebal sebagai sampulnya. Bentuk tulisan menggunakan khat naskhi
dengan menggunakan bahasa Arab dan Melayu. Tidak ditemukan
adanya nomor halaman, namun demikian digunakan kata alihan
(catchwords) sebagai gantinya. Tidak pula ditemukan adanya
iluminasi maupun ilustrasi.

~ 191 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Kondisi naskah secara umum kurang baik, berlubang cukup besar


pada bagian atas dan berlubang kecil pada pertengahan naskah
karena hama kertas. Secara umum, teks utama tidak terganggu
kecuali pada beberapa halaman awal dan akhir. Ada juga beberapa
lembar awal naskah yang hilang, lembar pertama sebagiannya
merekat ke sampul dan dalam kondisi berlubang. Halaman 89-
90 merupakan halaman kosong, tetapi tidak memutus teks dari
halaman 88 ke 91. Halaman 113-114 sudah sobek, hanya tersisa
setengah lembar kertas. Halaman 121-122 juga merupakan
halaman kosong. Dengan demikian, kondisi teks naskah ini dapat
dipastikan tidak lengkap.

~ 192 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Aqidah al-Iman
Th.15/07.154/MNSU/ Arab –
Prosa 51/192 hlm
BLAJ/2013 Melayu

Kertas HVS 22 x 16,5 cm 14,5 x 10 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Tidak ada

~ 193 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Gambaran Isi
Pembahasan dalam naskah ini meliputi penjelasan tentang
pembagian hukum-hukum syara’, hukum orang yang taqlid, dan
sifat 20 bagi Allāh SWT.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni ar-rahimi al-hamdu lillahi wa shallallāhu
‘ala khayri khalqihi Muhammadin wa ‘alihi wa shahbihi wa
sallama. Wa ba’du. Adapun kemudian daripada itu maka inilah
suatu syarah yang lathif atas mukhtashar jauharah at-taūhid
bagi syekh yang fadhil lagi ‘alim Ibrahim Laqqani..”
Teks akhir naskah berbunyi:
“... ya’ni wajib pula dalam hak Allāh Subhanahu wa Ta’ālá itu
bersifat hayat yang qadim lagi azali yang jadi mengesahkan ia
wujud sifat ‘ilmu dan qudrat dan iradat dan barang lainnya ya’ni
hayat.”

Keterangan
Teks kitab Aqidah al-Iman merupakan syarah (penjelasan) dari kitab
Jauharah at-taūhid. Posisi kitab Aqidah al-Iman adalah teks ketiga
pada naskah ini, menempati halaman 23-73. Keseluruhan teks kitab
ini berjumlah 26 lembar (51 halaman). Naskah ditulis di atas kertas
HVS tanpa cap kertas (watermark) dengan tinta Cina berwarna
hitam dan merah (rubrikasi). Pada bagian luarnya, dilapisi dengan
sampul berupa karton tebal.
Teks dalam naskah ini menggunakan bingkai berupa dua buah garis
tipis berwarna merah. Bentuk tulisan menggunakan khat naskhi
dengan bahasa Arab dan Melayu. Tidak ada penomoran halaman,
namun pada sisi bawah halaman genapnya telah dilengkapi
dengan kata alihan (catchwords) sebagai pedoman. Naskah ini juga
tidak dilengkapi dengan iluminasi maupun ilustrasi.
Kondisi naskah secara umum cukup baik, hanya ada beberapa
halaman yang berlubang sedikit, dan pada beberapa bagian tinta
tulisan telah berpendar. Lembar pertama rusak dan berlubang
cukup besar karena pengaruh tinta tulisan. Dengan demikian,
kondisi teks kitab ini tidak lengkap.
Secara keseluruhan, naskah terdiri dari 192 halaman, dengan
perincian: (1) hal. 1-20: teks kitab fiqh; (2) hal. 20-22: teks kitab

~ 194 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Tasawuf; (3) hal. 23-73: teks kitab Aqidah al-Iman Syarah Jauharah
at-taūhid; (4) hal. 74: teks hadits tentang memelihara jenggot; (5)
hal. 75-137: teks kitab Bustan as-Salikin, tentang Tasawuf; (6) hal.
138-190: teks kitab Dhiya al-Wara ila Suluki Thariqati al-Ma’budi al-
‘Ula, tentang Tasawuf; (6) dan hal. 191-192: merupakan lembaran
kosong.

~ 195 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Bidāyah al-Mubtadi bi Fadhlillahi al-Muhdi


Th.16/2585/MNSU/
Arab – Melayu Prosa 144 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21,5 x 15 cm 14,5 x 9,5 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tertera pada akhir teks: “... tammat kitab Bidayat al-Mubtadi fi waqti
dzuhri pada tiga belas hari bulan Shafar pada hari itsnain pada
negeri Lima [fa-ya-alif] fi zamani Al-‘Ala’ ad-Dujushan Syah Dhalla
Allāhu..”

~ 196 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Cap Kertas
Tidak jelas

Gambaran Isi
Naskah ini secara dominan membahas masalah ilmu fiqih.
Pembahasan taūhid terangkum di dalam bab pertamanya yang
bertema: “fi al-Islāmi wa al-imani wa at-taūhidi wa al-ma’rifati”
(penjelasan tentang Islam, iman, taūhid dan ma’rifat—hal. 4-26).
Pembahasan materi taūhid di dalam kitab ini berkisar dalam
masalah rukun iman, rukun Islam, dan sifat 20 bagi Allāh SWT.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni ar-rahimi. Dengan nama Allāh jua aku
memulai mem[b]aca risalah ini Ia jua Tuhan yang amat murah
pada menganugerahi rezeki akan segala hamba-Nya mu’min
dan kafir dalam negeri dunia ini lagi yang amat mengasihani dan
menyayangi hamba-Nya mu’min dalam negeri akhirat itu..”
Teks akhir naskah berbunyi:
“.. tammat kitab Bidayat al-Mubtadi fi waqti dzuhri pada tiga belas
hari bulan Shafar pada hari itsnain pada negeri Lima [fa-ya-alif]
fi zamani Al-‘Ala` ad-Dujushan Syah Dhalla Allāhu wa shallallāhu
‘ala khayri khalqihi Muhammadin wa ‘ala `alihi [wawu-shad-ba]
wa shahbihi ajma’ina. Tammat.”

Keterangan
Teks kitab Bidāyah al-Mubtadi bi Fadhlillahi al-Muhdi adalah teks
kedua pada naskah ini, menempati halaman 14-142. Keseluruhan
teks kitab ini berjumlah 65 lembar (129 halaman). Naskah ditulis
di atas kertas Eropa dengan tinta Cina berwarna hitam dan merah
(rubrikasi). Pada bagian luarnya dilapisi dengan sampul berupa
karton tebal. Bentuk tulisan naskah ini menggunakan khat naskhi
dengan bahasa Arab dan Melayu. Tidak ada nomor halaman,
namun digunakan kata alihan (catchwords) untuk menggantikan
fungsinya. Dalam naskah ini juga tidak ditemukan adanya iluminasi
maupun ilustrasi.
Secara keseluruhan, naskah ini terdiri dari 144 halaman, dengan
perincian: (1) hal. 1-13: teks sebagian kitab Qawā’id al-Islām; (2) hal.
14-142: teks kitab Bidāyah al-Mubtadi bi Fadhlillahi al-Muhdi; dan

~ 197 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

(3) hal. 143-144: teks Nadzam syair tentang shalawat nabi. Kondisi
naskah kurang baik, banyak lubang karena hama kertas, dan pada
bagian tengah naskah ada noda bekas air yang telah mengering.
Begitu juga dengan teksnya, banyak bagian yang hilang sehingga
teks menjadi tidak lengkap.

~ 198 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Qawā’id al-Islām
Th.17/2950/MNSU/
Arab, Melayu, Aceh Prosa 26 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 22 x 16 cm 15,5 x 9 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Tidak jelas karena kertas berlubang cukup banyak

~ 199 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Gambaran Isi
Pembahasan dalam naskah ini mencakup hal-hal fundamental
dalam memahami ilmu taūhid, di antaranya permasalahan dua
kalimat syahadat, ketakwaan, unsur-unsur jirm, daur, dan tasalsul,
menerangkan sifat-sifat 20 yang wajib bagi Allāh SWT, dan lain-lain.
Teks awal naskah berbunyi: “Bismillāhi al-rahmāni ar-rahimi al-
hamdu lillahi rabbi al-‘alamina wa ash-shalatu wa as-salamu ‘ala
rasulillahi shallallāhu ‘alayhi wa sallama. Segala puji-pujian bagi
Allāh Tuhan sekalian alam dan rahmat Allāh dan salam Allāh atas
Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallama. Amma ba’du..”
Teks akhir naskah berbunyi: “... al-‘alamu mutagayyirun bermula
alam itu berubah [ba-kaf-mim-nun-nun] huduts jin sahaja gaib [ba-
kaf-ha-nun] [ta-qaf-sin] [nun-ba-kaf] tagayyar bekeumenan [ba-kaf-
ha-nun] [kaf] wa kullu mutagayyirin haditsun..”

Keterangan
Naskah ini ditulis di atas kertas Eropa dengan tinta Cina berwarna
hitam dan merah (rubrikasi). Sebagai sampulnya digunakan sebuah
karton tipis yang dilapisi dengan sampul plastik berwarna hijau.
Bentuk tulisan dalam naskah ini menggunakan khat naskhi dengan
bahasa Arab, Melayu, dan Aceh. Tidak ada nomor halaman, namun
digunakan kata alihan (catchwords) sebagai gantinya. Tidak pula
ditemukan adanya iluminasi dan ilustrasi.
Kondisi naskah kurang baik dan banyak lubang disebabkan oleh
hama kertas. Demikian pula halnya dengan teks naskah ini tidak
lengkap karena ada lembar-lembar yang hilang pada akhir naskah.

~ 200 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bidāyah al-Hidāyah
Th.18/07.184-A/MNSU/
Arab – Melayu Prosa 144/163 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 16 cm 16 x 9 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zayn ibn al-Faqih Jalaluddin as-Syafi’i al-Asyi

Penyusunan
Tahun 1170 H

Kolofon
Tertera di akhir teks: “... tammat kitab ini daripada karangannya di
negeri Mekkah yang musyarrafah pada malam Jum’at dua puluh
empat hari bulan Sya’ban pada hijrah seribu seratus tujuh puluh
tahun..”

Cap Kertas
Crescent

~ 201 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Gambaran Isi
Beberapa hal yang dijelaskan dalam kitab ini di antaranya tentang
basmalah, hukum-hukum ‘aqli, sifat-sifat wajib, mustahil, dan
ja`iz bagi Allāh, perkara khariq al-‘adah, sifat-sifat rasul, syahadat,
keutamaan La ilaha illAllāh, dan lain-lain.
Teks awal naskah berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni ar-rahimi wa bihi nasta’inu. Al-hamdu
lillahi al-ladzi dalla bi wujudihi jami’a al-kainati. Dengan nama
Allāh yang Maha murah lagi yang mengasihi akan hamba-Nya.
Aku mulai kitab ini dengan dia kita minta tolong. Segala puji
bagi Allāh yang menunjukkan dengan wujud-Nya oleh sekalian
kainat...”
Teks akhir naskah berbunyi:
“... tammat kitab ini daripada karangannya di negeri Mekkah yang
musyarrafah pada malam Jum’at dua puluh empat hari bulan
Sya’ban pada hijrah seribu seratus tujuh puluh tahun Wallāhu
a’lamu bi ash-shawabi tamma.”

Keterangan
Teks kitab Bidāyah al-Hidāyah adalah teks kedua pada naskah ini,
menempati halaman 5-6, dan 9-150. Keseluruhan teks kitab ini
berjumlah 74 lembar (144 halaman). Naskah ditulis di atas kertas
Eropa dengan tinta Cina berwarna hitam dan merah (rubrikasi).
Pada bagian luarnya digunakan sebuah karton tebal sebagai
sampul. Bentuk tulisan dalam naskah ini menggunakan khat
naskhi dengan bahasa Arab dan Melayu. Tidak ada nomor halaman,
namun digunakan kata alihan (catchwords) sebagai gantinya. Tidak
pula ditemukan adanya iluminasi dan ilustrasi. Kondisi naskah
masih cukup baik, hanya saja kondisi teks tidak lengkap karena ada
bagian yang hilang di tengah naskah.
Secara keseluruhan, naskah terdiri dari 163 halaman, dengan
perincian: (1) hal. 1-4: teks campuran; (2) hal. 5-6: teks kitab Bidāyah
al-Hidāyah; (3) hal. 7: lembar kosong; (4) hal. 8: penjelasan tentang
hijrahnya Nabi Muhammad SAW.; (5) hal. 9-150: teks sambungan
kitab Bidāyah al-Hidāyah; dan (6) hal. 151-163: teks Kitab taūhid.

~ 202 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Taūhid
Th.19/07.184-B/MNSU/ Arab – Melayu Prosa 13/163 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 16 cm 16 x 9 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Tidak disebutkan

Penyusunan
Tidak disebutkan

Kolofon
Tidak ada

Cap Kertas
Crescent

~ 203 ~
Bab 4: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Utara

Gambaran Isi
Pembahasan dalam naskah ini mencakup penjelasan tentang
silsilah Nabi Muhammad, makna ma’rifat, hukum ‘aqli, sifat 20 bagi
Allāh SWT, makna dan ruang lingkup kalimat thayyibah “La ilaha
illallāh”.
Teks awal naskah berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni ar-rahimi dan setengah daripada yang
wajib tentunya itu mengetahui bangsa penghulu kita Nabi
Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallama yaitu anak ‘Abdullah
anak Abd al-Muthallib anak Hasyim anak Abd al-Mannan hingga
ini mamak lah..”
Teks akhir naskah berbunyi:
“... jawab bahwa makna me-Tsabit-kan ya[itu] wujudnya itu yaitu
menyimpankan hakikat tuhan atas Allāh..”

Keterangan
Teks Kitab taūhid adalah teks ketiga pada naskah ini, menempati
halaman 151-163. Keseluruhan teks kitab ini berjumlah 7
lembar (13 halaman). Naskah ditulis di atas kertas Eropa dengan
tinta Cina berwarna hitam dan merah (rubrikasi). Karton tebal
digunakan sebagai sampul luarnya. Bentuk tulisan dalam naskah
ini menggunakan khat naskhi dengan bahasa Arab dan Melayu.
Tidak ditemukan adanya nomor halaman, namun ada kata alihan
(catchwords). Tidak pula ditemukan adanya iluminasi maupun
ilustrasi.
Kondisi naskah masih cukup baik, namun kondisi teks tidak lengkap
karena ada bagian yang hilang di akhir naskah. Keterangan lainnya
dapat merujuk pada pembahasan naskah kedelapan belas (Bidāyah
al-Hidāyah) di dalam tulisan ini.

~ 204 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB V
NASKAH TAUHID
DI PROPINSI RIAU
Oleh: Agus Iswanto

~ 205 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

~ 206 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Museum Sang Nila Utama Pekanbaru

[Mas’alat al-Iman]
Th.1/01/MSNU/
Arab-Jawa-Melayu Prosa 93 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 20 x 16 cm 14.5 x 12 cm 21 baris/hlm

Pengarang
Abu Layth Muhammad ibn Abi Nashr ibn Ibrahim al-Samarqandi
(983 – 1002/3 M)

Penyusunan/Penyalinan
-

Kolofon
“ini kitab seorang fakir al-Haqir al-Muda‘i bin haji Muhammad
Shalih bersabda al-ghafur fi al-bilad… negeri Bandawasa mudah-
mudahan…Allāh Subhana wa Ta’ālá .”

~ 207 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Cap Kertas
Concordia

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan masalah-masalah iman, yang berupa
pemaknaan tentang makna kalimat Lā illāha illa Allāh. Teks awal
berbunyi, “Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm wa al-‘aqibat li al-muttaqin
wa al-shalat wa al-salam ‘ala sayyidina Muhammad wa alihi wa
ashhabi ajma‘in. Teks tengah berbunyi, “…amma ma‘na Lā Iláha
Illállāh fa la shakka annaha muhtawiyun ‘ala nafy wa itsbat.

Keterangan
Tidak ada keterangan asal naskah, tetapi yang menarik adalah teks
naskahnya ini terdapat terjemahan antarbaris dalam bahasa Jawa.
Naskah ini dijilid dengan bahan kulit yang berwarna coklat, terdiri
dari 93 halaman. Naskah sudah tidak lengkap. Nomor halaman tidak
ada. Teks ditulis dengan tinta hitam. Teks ditulis dengan bahasa
Arab, kemudian terdapat terjemaan antarbaris dalam bahasa
Jawa. Kondisi kertas pada halaman tertentu telah menunjukkan
kerapuhan, terlihat dari warna kertas yang agak kehitam-hitaman.
Tulisan berwarna hitam dan merah (rubrikasi).

~ 208 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Jawab al-Mushkilat fi Tahqiq al-‘Itiqad


Th.2/21/MSNU/
Arab- Melayu Prosa 634 hlm
BLAJ/2013
Kertas Daluang 23,5 x 16,5 cm 17,5 x 17,5 cm 19 baris/hlm

Pengarang
‘Umar ibn Qasim ibn Muhammad ibn ‘Ali al-Fari.

Penyusunan/Penyalinan
-

Kolofon
“…ta’lif al-shaikh al-imam al-muttaqi min al-din ‘Umar ibn Qasim
ibn Muhammad ibn ‘Ali al-Fari, tammat wa Allāhu a‘lam.”

Cap Kertas
-

~ 209 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan masalah-masalah iman, yang diformat
dalam tanya jawab. Teks awal berbunyi, “Alhamdulillāhi ladzi hadana
lihadza wa ma kunna linahtadiya law la an hadana Allāh, artinya
segala puji bagi Allāh yang menunjukkan kita kepada jalan yang ini
dan tiada kita beroleh petunjuk jikalau tiada petunjuk Allāh akan
kita…amma ba‘du adapun kemudian daripada itu, maka datang
sual kepada fakir yang daif yaitu ‘Abd al-rahmān…negerinya, Shafi‘i
nama mazhabnya Ash‘ari nama I‘tiqadnya Shathari nama tarikatnya,
dan adalah banyak masalah itu sebelas perkara maka dirinya jawab
masalah kemudian daripada satu masalah, dan kunamai kitab ini
Jawab al-Mushkilat fi Tahqiq al-I‘tiqad.”

Keterangan
Naskah berasal dari Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Riau, yang
diperoleh dengan imbalan. Kondisi naskah sedikit rusak. Naskah
sudah tidak lengkap. Nomor halaman tidak ada. Teks ditulis dengan
tinta hitam dan merah (rubrikasi). Teks ditulis dengan bahasa Arab,
kemudian terdapat penjelasan dengan bahasa Melayu. Kondisi
kertas pada halaman tertentu telah menunjukkan kerapuhan dan
terdapat lubang akibat dimakan rayap.

~ 210 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Kitab tentang Martabat Tujuh]


Th.3/26/MSNU/BLAJ/2013 Arab- Jawa Prosa dan Puisi 151 hlm

Kertas Daluang 27 x 20 cm 17,5 x 12,5 cm 15 baris/hlm

Pengarang
-
Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
-
Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan mengenai martabat tujuh. Sebagaimana
diketahui persoalan konsep martabat tujuh ini menjadi konsep
yang populer di Nusantara. Pembahasannya lebih banyak

~ 211 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

dikenal sebagai pembahasan dalam bidang Tasawuf. Namun, di


lihat dari pembahasannya, tampak sekali ada kaitannya dengan
pembahasan taūhid, yakni ketika membahas sifat-sifat Allāh,
yang tampak juga dalam naskah ini. Saya mengajukan judul
“Kitab tentang Martabat Tujuh” ini dengan argumen bahwa dalam
naskah ini juga tergambar pembahasan-pembahasan mengenai
tingkat-tingkat emanasi Tuhan. Sebuah buku telah membahas
konsep ini berdasarkan naskah Cod.Or.2222 di Perpustakaan
Universitas Leiden sudah diterbitkan (Mu’jizah, 2005). Pemberian
judul “Martabat Tujuh” juga tidak didasarkan oleh teks yang secara
eksplisit menyebutkannya, tapi berdasarkan telaah atas isi teks
tersebut (Mu’jizah, 2005: 20). Fathurahman (2010) menyimpulkan
bahwa konsep martabat tujuh ini diajarkan atau diwariskan oleh
Ibrahim al-Kurani kepada ‘Abdurrauf bin ‘Ali al-Jawi al-Fansuri (lebih
dikenal dengan ‘Abdurrauf Sinkel) di Aceh.
Keterangan
Naskah berasal dari Pekanbaru Riau, yang diperoleh dengan
imbalan. Kondisi naskah sedikit rusak. Naskah sudah tidak lengkap.
Nomor halaman tidak ada. Teks ditulis dengan tinta hitam dan
merah (rubrikasi). Teks ditulis dengan bahasa Arab, kemudian
terdapat penjelasan dengan bahasa Jawa. Kondisi kertas pada
halaman tertentu telah menunjukkan kerapuhan dan terdapat
lubang akibat dimakan rayap.

~ 212 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Al-Miftah fi Syarh al-Ma‘rifati al-Islām dan al-Shadatayn]


Th.4/32/MSNU/BLAJ/2013 Arab- Melayu Prosa 362 halaman

Kertas Daluang 26,5 x 18,5 cm - 8 - 11baris/hlm

Pengarang
-
Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
-
Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah berisi dua teks, yakni [al-Miftah fi Syarhi al-Ma‘rifati al-
Islām] dan [al-shadatayn]. Untuk teks yang pertama adalah
mengenai dasar-dasar pengetahuan agama Islam, yang terdiri
dari taūhid, fiqih, dan akhlak. Sedangkan untuk teks yang kedua
berisi penjelasan mengenai makna syahadat, yang termasuk dalam

~ 213 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

kajian taūhid. Awal teks pertama bertuliskan: “Alhamdu lillahi


rabb al-‘alamin wa al-shalatu wa al-salam ‘ala ashraf al-mursalin
sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa ashhabi ajma‘in. Di tengah
teks berbunyi: “…wa qawa‘id al-iman…wa al-iman al-tashdiq bi kulli
ma ‘alima bi al-dharurat.”

Keterangan
Naskah berasal dari Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar Riau,
yang diperoleh dengan imbalan. Kondisi naskah rusak. Naskah
sudah tidak lengkap. Nomor halaman tidak ada. Teks ditulis dengan
tinta hitam dan merah (rubrikasi). Teks ditulis dengan bahasa Arab,
kemudian terdapat penjelasan dengan bahasa Jawa. Kemungkinan
teks berupa penjelasan/komentar (Syarh) atas teks lainnya. Kondisi
kertas pada halaman tertentu telah menunjukkan kerapuhan.

~ 214 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Lā Iláha Illállāh/al-Malik al-Wahhab]


Th.5/36/MSNU/
Arab- Melayu Prosa 30 halaman
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21,5 x 13 cm 16,5 x 10 cm 7 - 15 baris/hlm

Pengarang
-
Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
-
Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah berisi dua teks, yakni [Lā Iláha Illállāh] dan [al-Malik al-
Wahhab]. Untuk teks yang pertama adalah tentang penafsiran
~ 215 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

kalimat Lā Iláha Illállāh, yang merupakan kalimat taūhid/syahadat


dan ditafsirkan dengan perspektif Tasawuf. Salah satu teks yang
tertulis dalam teks pertama ini adalah: “Lā Iláha Illállāh, tiada yang
kaya dengan sebenarnya hanya Allāh.” Adapun teks yang kedua
berisi ajaran tentang penghormatan terhadap guru. Salah satu teks
yang tertulis adalah: “thumma I‘lam biannahu yanbaghi li murid an
yahfaza qalbi shaykhihi.”

Keterangan
Tidak ada keterangan mengenai asal naskah diperoleh, tetapi
naskah ini diperoleh dengan imbalan. Kondisi naskah rusak, tetapi
tulisan masih terlihat baik dan jelas. Naskah sudah tidak lengkap.
Nomor halaman tidak ada. Teks ditulis dengan tinta hitam dan
merah (rubrikasi). Teks ditulis dengan bahasa Arab, kemudian
terdapat penjelasan dengan bahasa Melayu.

~ 216 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Sifat Dua Puluh]


Th.6/37/MSNU/BLAJ/2013 Arab- Melayu Prosa 32 halaman

Kertas Eropa - 21,3 x 16 cm 15baris/hlm

Pengarang
-
Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
-
Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan sifat-sifat Allāh yang dua puluh. Awal teks
tertulis: “Ketahui olehmu bahwasannya wajib pada syara atas tiap2…
bahwa mengenalnya akan barang yang wajib bagi zat Tuhan…
Ketahui olehmu bahwasannya wajib atas tiap2 mukallaf mengitiqadi
bahwasannya Allāh Ta’ālá sifat…tiada tandingan.” Dan seterusnya
teks berisi penjelasan sifat-sifat Allāh yang duapuluh.
~ 217 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Keterangan
Naskah berasal dari daerah Batu Besurat, dan diperoleh dengan
imbalan. Kondisi naskah sedikit rusak. Tulisan dapat dibaca hanya
ada beberapa teks yang sulit dibaca karena tinta yang luntur.
Naskah sudah tidak lengkap. Nomor halaman tidak ada. Teks
ditulis dengan tinta hitam. Teks ditulis dengan bahasa Melayu. Teks
Sifat Dua Puluh ini adalah teks yang cukup populer di Nusantara,
misalnya saja teks ini juga terdapat dalam koleksi Dayah Tanoh
Abee (Fathurahman, 2010a) dan koleksi Museum Ali Hasymy
(Fathurahman & Holil, 2007).

~ 218 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

‘Aqa‘id al-Iman
Th.7/38/MSNU/BLAJ/2013 Arab- Melayu Prosa 29 hlm
Kertas Eropa 20,5 x 16,5 cm 16 x 13 cm 19baris/hlm

Pengarang
-

Penyusunan/Penyalinan
Tidak ada keterangan tentang penyusunannya. Akan tetapi
terdapat keterangan di awal teks dalam halaman judul, bahwa yang
menerjemahkan adalah Syaikh Pandang Kanda Yasin. Tidak ada
keterangan kapan diterjemahkan atau disalin, tetapi diperkirakan
dari naskahnya ditulis pada sekitar abad ke-19.

Kolofon
-
Cap Kertas
-

~ 219 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan tentang akidah iman yang lima puluh,
yakni 20 yang wajib pada Allāh, 20 yang mustahil pada Allāh, 1 yang
harus bagi Allāh, 4 yang wajib pada nabi, 4 yang mustahil pada nabi
dan satu yang harus pada nabi. Awal teks tertulis: “Wa’lam ketahui
olehmu bahwasannya akidah iman itu lima puluh, yaitu dua puluh
yang wajib pada Allāh, dua puluh yang mustahil pada Allāh, dan satu
yang harus pada Allāh, dan empat yang wajib pada Nabi, empat yang
mustahil pada Nabi, dan satu yang harus pada Nabi...”

Keterangan
Naskah berasal dari daerah Batu Besurat pada tahun 1995, dan
diperoleh dengan imbalan. Kondisi naskah rusak. Tulisan dapat
dibaca hanya ada beberapa teks yang sulit dibaca karena tinta
yang luntur. Terdapat nomor halaman dengan angka Arab. Teks
ditulis dengan tinta hitam dengan bahasa Melayu.

~ 220 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syarh al-Asma’ al-Husna


Th.8/39/MSNU/BLAJ/2013 Arab- Melayu Prosa -
Kertas Eropa 21 x 16,5 cm 14,5 x 9 cm 19baris/hlm

Pengarang
Faqih al-Bandarani al-Minangkabawi al-Jawi

Penyusunan/Penyalinan
Tidak ada keterangan tentang penyusunannya. Akan tetapi dari
keterangan yang dibuat oleh petugas Museum Sang Nila Utama
diperkirakan pada tahun 1778.

Kolofon
Hadha al-kitab al-musamma bi Syarh al-Asmā al-Husnā shahibuhu
wa katibuhu al-faqir al-haqir Faqih al-Bandarani al-Minangkabawi
al-Jawi Kalukandani baldah.

Cap Kertas
-

~ 221 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan tentang Asmā al-Husnā.
Awal teks tertulis:
“Alhamdu lillahi lladzi ja‘ala al-‘ulama’ warathat al-anbiya’ wa
afadha ‘alayhim ma afadha ‘ala rasulihi wa anbiya’ihi illa al-wahy
khashsha bi rusulihi wa anbiya’ihi…”.
Di tengah teks tertulis
…al-wali alladzi dabbara umura al-khalqi…”
Di akhir teks tertulis:
“…tammat…bi ‘awnillah wa husni tawfiqihi wa lillahi rabb al-
‘alamin wa shallallāh ‘ala Muhammadin sayyid al-mursalin wa
‘ala alihi wa shahbihi ajma ‘in.”

Keterangan
Naskah berasal dari daerah Kampar pada tahun 1995, dan diperoleh
dengan imbalan. Kondisi naskah rusak. Tulisan dapat dibaca hanya
ada beberapa teks yang sulit dibaca karena tinta yang luntur. Tidak
terdapat penomoran halaman. Teks ditulis dengan tinta hitam
dan merah (rubrikasi) dengan bahasa Arab dan Melayu. Jumlah
halaman tidak dapat dilihat karena memang saya tidak dapat
melihat fisik naskahnya, sedangkan dari deskripsi yang dibuat oleh
museum tidak disebutkan.

~ 222 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Mukhtashar Imam al-Ghazali]


Th.9/42/MSNU/BLAJ/2013 Arab- Melayu Prosa 130 hlm
Kertas Eropa 16,5 x 10,2 cm - 13baris/hlm

Pengarang
-

Penyusunan/Penyalinan
Tidak ada keterangan tentang penyusunannya. Akan tetapi, dari
keterangan yang dibuat oleh petugas Museum Sang Nila Utama
diperkirakan pada tahun 1763.

Kolofon
-
Cap Kertas
-

~ 223 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan tentang masalah iman taūhid, Islam, dan
akhlak. Salah satu teks yang tertulis adalah: “…maka inilah mula2
fardu ‘ain…bagi laki-laki dan perempuan supaya sah berbuat agama
Allāh dan agama rasulullah, yaitu empat perkara, pertama iman,
kedua Islam, ketiga taūhid, keempat makrifat.”

Keterangan
Tidak ada keterangan asal naskah, tetapi diperoleh dengan
imbalan. Naskah menjadi koleksi Museum Sang Nila Utama sejak
tahun 1995. Kondisi naskah rusak. Tulisan dapat dibaca hanya ada
beberapa teks yang sulit dibaca karena tinta yang luntur dan kertas
yang dimakan rayap. Tidak terdapat penomoran halaman. Teks
ditulis dengan tinta hitam dan merah (rubrikasi) dengan bahasa
Melayu.

~ 224 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Sifat Dua Puluh]


Th.10/43/MSNU/BLAJ/2013 Melayu Prosa 122 hlm
Kertas Eropa 17,5 x 10 cm - 13baris/hlm

Pengarang
-

Penyusunan/Penyalinan
Tidak ada keterangan tentang penyusunannya. Akan tetapi dari
keterangan yang dibuat oleh petugas Museum Sang Nila Utama
diperkirakan pada tahun 1700-an.

Kolofon
-

~ 225 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan tentang akidah iman yang lima puluh,
yakni 20 yang wajib pada Allāh, 20 yang mustahil pada Allāh, 1 yang
harus bagi Allāh, 4 yang wajib pada nabi, 4 yang mustahil pada nabi
dan satu yang harus pada nabi. Awal teks tertulis: “Alhamdu lillahi
rabbi al-‘alamin wa al-shalat wa al-salam ‘ala sayidina Muhammad
wa alihi wa shahbihi ajma‘in amma ba‘du segala perkara wajib kita
ketahui enam perkara, pertama mengetahui yang wajib pada Allāh
yakni sifat yang dua puluh..”

Keterangan
Tidak ada keterangan asal naskah, tetapi diperoleh dengan
imbalan. Naskah menjadi koleksi Museum Sang Nila Utama sejak
tahun 1995. Kondisi naskah cukup baik. Tulisan dapat dibaca hanya.
Ada bagian-bagian teks yang hilang. Tidak terdapat penomoran
halaman. Teks ditulis dengan tinta hitam dan merah (rubrikasi)
dengan bahasa Melayu. Lihat keterangan deskripsi naskah No. 6.

~ 226 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Bapak Dadang Irham (Penjaga Makam Marhum


Pekan, Masjid Raya Pekanbaru) Jl. Senapelan Gang
Pinggir No. 2 Pekanbaru Riau

[Isyarat membaca Lā Iláha Illállāh] Muhammad Rasulullah]


Th.11/DI/BLAJ/2013 Melayu Prosa 5 hlm
Kertas folio bergaris 17,5 x 11 cm 15 x 9 cm 14 baris/hlm

Pengarang
-

Penyusunan/Penyalinan
Tidak ada keterangan tentang penyusunannya. Tetapi melihat dari
sejarah koleksinya, yang merupakan koleksi Imam Haji Muhammad
Tahir, seorang imam di distrik Pekanbaru pada masa Kolonial, maka

~ 227 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

dimungkinkan naskah disalin/ditulis olehnya. Namun kemungkinan


mulai ditulis pada sekitar tahun 1940-an.

Kolofon
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini menjelaskan atau menafsirkan bacaan “Lā Iláha Illállāh
Muhammad Rasulullah,” yang merupakan bacaan iman, Islam dan
makrifat. Awal tertulis: “I‘lam ketahui olehmu bahwasannya isyarat
membaca Lā Iláha Illállāh Muhammad Rasulullah itu kalimat Islam
dan kalimat iman, dan kalimat makrifat.” Bagian tengah teks tertulis:
“…Lā Iláha Illállāh itu empat kalimat, kalimat la, kalimat ilaha, kalimat
al, kalimat itsbat Allāh…” Di akhir teks tertulis: “…dengan karunia
Allāh Ta’ālá dan rahmatnya, maka inilah perkataan ulama yang zahir
ay yang ta‘aluq bicaranya pada dua kalimat syahadat itu dengan
pendapat…wa Allāh al-a‘lam bi al-shawab.
Keterangan
Naskah ini didapatkan dari seorang penjaga Makam Marhum Pekan
(seorang tokoh yang membuka/mendirikan Kota Pekanbaru),
yang bernama Dadang Irham. Rumahnya di Jalan Senapelan Gang
Pinggir No. 2 Pekanbaru Riau. Naskah disimpan di rumahnya yang
tercampur di antara kitab-kitab cetakan. Menurut keterangannya,
naskah ini adalah koleksi Imam Haji Muhammad Tahir, seorang
imam di distrik Pekanbaru pada masa Kolonial, yang juga masih
kakek buyut. Ditulis dengan tinta hitam. Tulisan masih dapat
dibaca. Kondisi kertas yang masih cukup baik, tidak ada lubang-
lubang, hanya ada di tulisan-tulisan tertentu yang tintanya mulai
memudar.

~ 228 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Jaūharat al-Taūhid
Th.12/DI/BLAJ/2013 Arab - Melayu Puisi 29 hlm
Kertas folio bergaris 20 x 16 cm 15 x 10cm 5 baris /hlm

Pengarang
Tidak ada keterangan pengarang dalam teks, namun dalam
keterangan van Ronkel (1913: 89) kitab ini adalah karya Ibrahim bin
Ibrahim bin Hasan al-Laqani (w. 1041).

Penyusunan/Penyalinan
Tidak ada keterangan tentang penyusunannya. Tetapi melihat dari
sejarah koleksinya, yang merupakan koleksi Imam Haji Muhammad

~ 229 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Tahir, seorang imam di distrik Pekanbaru pada masa Kolonial, maka


dimungkinkan naskah disalin/ditulis olehnya. Namun kemungkinan
mulai ditulis pada sekitar tahun 1930-an.

Kolofon
-
Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini pada dasarnya menjelaskan ilmu taūhid, yang berupa
kewajiban seorang muslim dan orang yang beriman untuk
mengetahui kewajiban-kewajibannya. Kemudian pembahasan
juga dilanjutkan dengan sifat-sifat Allāh, baik yang wajib, mustahil,
dan jaiz.
Awal teks berbunyi:
“Alhamdulillāhi ‘ala shalatihi tsumma salamu Allāh ma‘a shalatihi
‘ala nabiyyi ja’a bi al-taūhid…wa Hadzihi arjuzatun laqabtuha
Jaūharat al-taūhid. Di tengah teks tertulis: “fawajibun lahul wujud
wa al-qidam qadha baqa’ al-aythab bi al-‘adam.”
Di akhir teks tertulis:
“hadza wa arju Allāh fi al-ikhlash min al-riya’ tsumma fi al-
khalash, tsumma al-shalat wa al-salam al-da’im ‘ala nabiyy
da’buhu al-marahim.

Keterangan
Seperti naskah sebelumnya, naskah ini didapatkan dari seorang
penjaga Makam Marhum Pekan (seorang tokoh yang membuka/
mendirikan Kota Pekanbaru), yang bernama Dadang Irham.
Rumahnya di Jl. Senapelan Gang Pinggir No. 2 Pekanbaru Riau.
Naskah disimpan di rumahnya yang tercampur di antara kitab-
kitab cetakan. Menurut keterangannya, naskah ini adalah koleksi
Imam Haji Muhammad Tahir, seorang imam di distrik Pekanbaru
pada masa Kolonial, yang juga masih kakek buyut. Jenis tulisannya
diformat dalam syair berbahasa Arab, yang diberi terjemahan
antarbaris dengan bahasa Melayu. Ditulis dengan tinta hitam.
Tulisan masih dapat dibaca. Kondisi kertas yang masih cukup baik.

~ 230 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Tentang Ilmu Kalam]


Th.13/DI/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 10 hlm
Kertas folio bergaris 20 x 16 cm 15 x 10cm 5 baris /hlm

Pengarang
-

Penyusunan/Penyalinan
Seperti naskah di atas, tidak ada keterangan tentang
penyusunannya. Tetapi melihat dari sejarah koleksinya, yang
merupakan koleksi Imam Haji Muhammad Tahir, seorang imam di
distrik Pekanbaru pada masa Kolonial, maka dimungkinkan naskah
disalin/ditulis olehnya. Namun kemungkinan mulai ditulis pada
sekitar tahun 1930-an.

Kolofon
-
Cap Kertas
-

~ 231 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Gambaran Isi
Naskah ini menjelaskan hukum akal yang terbagi menjadi tiga
bagian, yakni wajib, mustahil, dan jaiz. Pada dasarnya ini adalah
pembahasan ilmu kalam, yakni yang memberikan atau menjelaskan
argumen-argumen keimanan melalui dalil-dalil aqli dan naqli.
Kemudian pembahasan juga dilanjutkan dengan sifat-sifat Allāh,
baik yang wajib, mustahil, dan jaiz.
Awal teks berbunyi:
“Alhamdulillāhi wa al-shalat wa al-salam ‘ala rasulillah. I‘lam an
al-hukma al-‘aqli yanhashira fi tsalatsati aqsam, al-wujub, wa
al-istihalat wa al-jawaz. Fa al-wajibu ma la yatashawwaru fi al-
‘aqli ‘adamuhu, wa al-mustahilu ma la yatashawwaru fi al-‘aqli
wujuduhu.
Pertengahan teks tertulis:
“…amma burhanu wujudihi Ta’ālá fahuduts al-‘alam.

Keterangan
Seperti naskah sebelumnya, naskah ini didapatkan dari seorang
penjaga Makam Marhum Pekan (seorang tokoh yang membuka/
mendirikan Kota Pekanbaru), yang bernama Dadang Irham.
Rumahnya di Jl. Senapelan Gang Pinggir No. 2 Pekanbaru Riau.
Naskah disimpan di rumahnya yang tercampur di antara kitab-
kitab cetakan. Menurut keterangannya, naskah ini adalah koleksi
Imam Haji Muhammad Tahir, seorang imam di distrik Pekanbaru
pada masa Kolonial, yang juga masih kakek buyut. Teks ditulis
dalambahasa Arab, yang diberi terjemahan antarbaris dengan
bahasa Melayu. Ditulis dengan tinta hitam. Tulisan masih dapat
dibaca. Kondisi kertas yang masih cukup baik. Namun, teks tidak
sampai akhir (teks terpotong). Di halaman akhir terdapat tulisan:
“al-musamma al-haqir al-faqir ila rahmat rabbi Muhammad Thahir
al-imam Pekanbaru.” Teks ini adalah teks kedua dari bandel naskah
nomor 12 di atas.

~ 232 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Ellya Roza, Jl. Merpati Sakti, Perum


Cendrawasih Blok f No 11 Panam, Pekanbaru

[Kitab al-Samarqandi]
Th.14/ER/BLAJ/2013 Arab - Jawa Prosa 600 hlm
Kertas Eropa 30 x 19 cm 25 x 14cm 11 baris /hlm

Pengarang
Abu Layth Muhammad ibn Abi Nashr ibn Ibrahim al-Samarqandi
(983 – 1002/3 M).

~ 233 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
Tammat hadza al-kitab fi yawm al-tsulatsa fi shahri ‘ain-waw-
lam-alif-ya al-khayr wa Allāh al-a‘lam.

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini berisi teks berupa tanya jawab tentang soal-soal
keimanan, yaitu malaikat, kitab suci, rasul, hari akhir dan taqdir.
Selain itu, juga dibahas prinsip-prinsip syariah, akhlak, kisah-kisah
para rasul dan nabi yang terdahulu, dan kisah umat terdahulu. Lihat
juga deskripsi naskah No. 1 di atas.

Keterangan
Naskah ini berasal dari Pulau Ransang, Kabupaten Meranti, Propinsi
Riau. Hanya saja, saat ini naskah berada di rumah Ellya Roza,
seorang dosen di UIN Sultan Syarif Kasim Riau, yang didapat dari
salah satu mahasiswanya yang menitipkan kepadanya. Kondisi
naskah rusak meskipun tulisan masih dapat terbaca dengan baik.
Teks ditulis dengan tinta hitam dan merah sebagai rubrikasi. Hal
yang menarik dari naskah ini adalah terdapat terjemahan antarbaris
yang menggunakan bahasa Jawa dengan aksara Pegon.

~ 234 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Mi‘raj
Th.15/ER/BLAJ/2013 Melayu Puisi 105 hlm
Kertas bergaris 21,5 x 18 cm 15 x 10cm 15 baris /hlm

Pengarang
-
Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
-
Cap Kertas
-

~ 235 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Gambaran Isi
Teks berisi perjalanan Nabi Muhammad ketika peristiwa mi‘raj.
Salah satu teks tertulis: “Setelah tiba iblis di sana, buah khuldi rupanya
dimakan. Hawa pun tiba jadilah …iran, khuldi itu siap memakan.

Keterangan
Naskah ini berasal dari Kabupaten Kampar. Saat ini naskah berada
di rumah Ellya Roza, seorang dosen di UIN Sultan Syarif Kasim
Riau, yang didapat dari salah satu mahasiswanya yang menitipkan
kepadanya. Kondisi tulisan masih dapat terbaca dengan baik. Teks
ditulis dengan tinta biru.

~ 236 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Ibu Diwunah dan Famer Efendi, Desa Rumbio,


Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar

[Fasal Orang Mula Beriman]


Th.16/D-F/BLAJ/2013 Melayu Puisi/Syair 195 halaman
Kertas folio bergaris 21,5 x 18 cm 15 x 10cm 16 - 19 baris /hlm

Pengarang
-
Penyusunan/Penyalinan
Naskah ini ditulis/disalin oleh Famer Efendi. Kemungkinan mulai
ditulis pada sekitar tahun 1970-an. Akan tetapi dari bahasa yang
digunakan dapat diperkirakan teksnya sudah dikarang sejak abad
ke-19.

~ 237 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Kolofon
-
Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini menceritakan sejarah awal mula orang yang beriman
kepada Allāh dan Rasulullah SAW.
Awal teks bertuliskan:
“Kemudian itu imanlah orang, bermula yang iman Abu Bakar…”
Di akhir teks tertulis:
“Alhamdulillāh malik al-‘alam, atas junjungan salawat dan
salam…”

Keterangan
Naskah ini adalah koleksi Diwunah, anak dari seorang ibu yang
bernama Bulek dan disimpan dikediaman anaknya yang bernama
Nurani, kakak dari penyalin naskah yang bernama Famer Efendi.
Naskah ini ditulis dalam buku tulis biasa yang terbuat dari Cina.
Naskah ditulis dengan tinta berwarna biru. Naskah terdiri dari
beberapa teks, hanya teks yang terkait dengan masalah taūhid
dengan judul “Fasal Orang Mula Beriman” hanya terdiri dari 10
halaman.

~ 238 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Kumpulan Tulisan (Taūhid Sifat Terkendali)]


Th.17/D-F/BLAJ/2013 Melayu Puisi/Syair 195 halaman
Kertas folio bergaris 19,5 x 9,5 cm 12 x 7 cm -

Pengarang
Famer Efendi

Penyusunan/Penyalinan
Naskah ini dikarang oleh Famer Efendi. Kemungkinan mulai
ditulis pada sekitar tahun 1970-an. Akan tetapi dari bahasa yang
digunakan dapat diperkirakan teksnya sudah dikarang sejak abad
ke-19.

~ 239 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Kolofon
-
Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini berisi kumpulan beberapa tulisan yang berupa bahan
khutbah Jumat, yang terdiri dari berbagai macam tema, salah
satunya tentang taūhid dan akhlak Tasawuf. Salah satu teks yang
menunjukan hal itu adalah: “man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa
rabbahu.”

Keterangan
Naskah ini adalah koleksi Famer Efendi, yang juga pengarangnya.
Naskah ini ditulis dalam buku tulis kecil biasa. Naskah ditulis dengan
tinta berwarna hitam. Naskah terdiri dari beberapa teks. Menurut
keterangan dari penduduk setempat, Famer Efendi adalah salah
satu orang yang masih menjaga tradisi menulis dengan tangan.

~ 240 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Ibu Umi Kalsum, Kampung Ranah, Kecamatan


Kampar Timur, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau

[Al-Mufid]
Th.18/UK/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 116 hlm
Kertas folio bergaris 20,5 x 16,5 cm 15 x 12,5 cm 12 baris/hlm

Pengarang
Abu ‘Abd Allāh Muhammad bin Sulayman al-Jazuli (w. 1465), dan
diberi penjelasan oleh Tuanku Sirajuddin Abbas

Penyusunan/Penyalinan
Naskah ini selesai ditulis (disalin) pada pada tanggal 3 November
1961 yang bertepatan dengan 23 Jumadil Awaal 1381 H oleh
Tuanku Sirajuddin ‘Abbas. Tidak ada keterangan di mana naskah ini
ditulis.

Kolofon
Tamat pada pagi Jumat tanggal tiga November tahun 1961 yang
bersetuju dengan tanggal 23 Jumadil Awwal tahun 1381 terima
kasih…tersilah Siraj al-Din Ranah.”

~ 241 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini berisi penjelasan ilmu taūhid atau ilmu kalam dengan
dalil-dalil rasional dan Al-Qur’an, seperti dalil-dalil sifat-sifat wajib,
jaiz, dan mustahilnya Allāh, namun naskah tidak bermula dari awal
teks.
Awal naskah di antaranya tertulis:
“…wa al-mustahil ma la yatashawwaru fi al-‘aql wujuduhu bal
yatashawwaru fi al-‘aql ‘adamuhu, maka artinya nan mustahil
pada akal barang yang tiada dapat pada akal adanya dan nan
mustahil tetapi nan dapat pada akal tiadanya tiada nan mustahil,
maka artinya nan jaiz pada akal…”
Di bagian tengah tertulis:
“… ‘alim artinya yang mengetahui Allāh Ta’ālá lawannya jahil
dan bebal, melainkan wajib yang mengetahuinya Allāh Ta’ālá.”

Keterangan
Naskah ini adalah koleksi Ibu Kulsum, di Desa Ranah, Kecamatan
Kampar, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Ia adalah adik sepupu
dari penulis/pengarang naskah ini, yakni Sirajuddin Abbas,
seorang tokoh agama/ulama dan seorang guru agama di Madrasah
Tarbiyah Islamiyah Ranah. Teks ditulis dengan tinta biru dan merah
sebagai rubrikasi, dan masih dapat dibaca, hanya saja halaman
awal naskah hilang. Jika dilihat dari teksnya, maka ini sama dengan
kitab Al-Mufid, kitab ini adalah karya Abu ‘Abd Allāh Muhammad
bin Sulayman al-Jazuli (w. 1465). Ronkel (1913: 86) menyebutnya
dengan Syarh Ummu al-Barahin, yang pengarangnya disebut
anonim. Menurut Soebardi (1971: 337) dan Bruinessen (1990: 251),
kitab Ummu al-Barahin adalah sama dengan kitab al-Durra, yang
merupakan kitab yang menjelaskan ilmu taūhid yang banyak
digunakan di pesantren Jawa. Pengarangnya adalah Abu ‘Abd Allāh
Muhammad bin Yusuf al-Sanusi al-Hasani (w. 1486 M), yang juga
dikenal dengan ‘Aqaid al-Sanusi. Kitab ini berisi penjelasan doktrin-
doktrin Ash‘ariyah mengenai sifat-sifat Allāh dan Rasul. Oleh karena
itu, bisa dikatakan kitab al-Mufid adalah penjelasan (Syarh) atas kitab

~ 242 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Ummu al-Barahin. Kitab al-Mufid digunakan sebagai rujukan dalam


penjelasan mengenai pembagian hukum, sifat Allāh dan Rasul,
yang hanya sampai pada sifat wajib Rasul. Mengenai permasalahan
pembagian hukum memanglah terdapat dalam teks kitab al-Mufid,
sehingga perlu disebutkan di sini.1

1
Saya sendiri menemukan dua salinan naskah al-Mufid ini dalam bentuk digitalnya.
Dua salinan naskah ini saya dapatkan di Banten, yang satu saya dapatkan di Kampung Illat,
Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang dari H.A. Dimyati, dan yang kedua
di Kampung Gagas Laweh, Desa Onyam, Gunung Kaler (sebuah kecamatan hasil pemekaran
dari Kecamatan Kresek) di Kabupaten Tangerang-Bentan, dari saudara Suryadi Sali. Keduanya
bisa saya akses karena bantuan saudara Yadi Ahyadi. Kedua teks salinan naskah ini memang
menyebutkan, bahwa judulnya adalah al-Mufid Syarh al-Durra al-Mafakhir. Di awal teksnya
memang berisi pembahasaan pembagian hukum syara’ dalam Islam.

~ 243 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

[Al-Mufid]
Th.19/UK/BLAJ/2013 Arab Prosa 25 halaman
Kertas Eropa 22 x 13 cm 15 x 9,5 cm 7 baris/hlm

Pengarang
Abu ‘Abd Allāh Muhammad bin Sulayman al-Jazuli (w. 1465)

Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
-

Cap Kertas
Singa bermahkota

~ 244 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Naskah ini berisi penjelasan ilmu taūhid atau ilmu kalam dengan
dalil-dalil rasional dan Al-Qur’an., seperti dalil-dalil sifat-sifat wajib,
jaiz, dan mustahilnya Allāh, namun naskah tidak bermula dari awal
teks.
Awal naskah di antaranya tertulis:
“…wa yajibu ‘ala kulli mukallafin shar‘an an ya‘rifa ma yajibu fi
haqqihi jalla wa ‘azza wa ma yastahilu wa ma yajuzu…”
Di bagian tengah tertulis:
“…wa dalilu huduts ‘alam mulazimatuhu li al-a‘radhi al-haditsat
min harakatin aw sukunin wa ghayriha…”

Keterangan
Naskah ini adalah koleksi Ibu Kulsum, di Desa Ranah, Kecamatan Air
Tiris, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Ia adalah adik dari pemilik
naskah ini, yakni Sirajuddin Abbas, seorang tokoh agama/ulama
dan seorang guru agama di Madrasah Tarbiyah Islamiyah Ranah.
Teks ditulis dengan tinta hitam dan merah sebagai rubrikasi, dan
masih dapat dibaca, hanya saja halaman awal naskah hilang. Untuk
keterangan teksnya, lihat keterangan nomor 16. Teks ini merupakan
teks pertama dari satu bandel naskah.

~ 245 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

[Wujud dan Zat Allāh]


Th.20/UK/BLAJ/2013 Melayu Prosa 24 halaman
Kertas Eropa 22 x 13 cm 15 x 9,5 cm 13 baris/hlm

Pengarang
-
Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
-

Cap Kertas
Singa bermahkota

~ 246 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Naskah ini berisi penjelasan tentang sifat dan zat Allāh,
kemungkinan merupakan penjelasan sifat dua puluh.
Awal naskah di antaranya tertulis:
“Bismilillahirrahman al-rahīm, adapun ujud dengan zat atas jiwa
tiada dapat wujud dekat zat dapat zat dekat wujud, tetapi wujud
itu dibilangkan…”
Di bagian tengah teks tertulis:
“bermula ta’rif sifat salbiyah itu hiya ‘ibaratnya nafy ma la yaliqu
bihi jalla wa ‘azza..”
Di akhir teks tertulis:
“…nafy pada Allāh yang buat ithbat, nafy pada Allāh yang
melihat, nafy pada Allāh yang…nafy pada Allāh yang berkata,
wa Allāh al-a‘lam bi al-shawwab. tammat.

Keterangan
Naskah ini adalah koleksi Ibu Kulsum, di Desa Ranah, Kecamatan Air
Tiris, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Ia adalah adik dari pemilik
naskah ini, yakni Sirajuddin Abbas, seorang tokoh agama/ulama
dan seorang guru agama di Madrasah Tarbiyah Islamiyah Ranah.
Teks ini masih dalam satu naskah dengan naskah nomor 17. Teks
ditulis dengan tinta hitam dan merah sebagai rubrikasi, dan masih
dapat dibaca. Kemungkinan naskah ini adalah sebuah karangan
yang berisi penjelasan atas satu kitab tertentu yang disadur dalam
bahasa pengarangnya sendiri. Teks ini merupakan teks kedua dari
satu bandel naskah No. 19.

~ 247 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Masa’il al-Muhtadi li Ikhwān al-Mubtadi


Th.21/UK/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 44 halaman
Kertas Eropa 22 x 13 cm 15 x 9,5 cm 13 baris/hlm

Pengarang
-
Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
-

Cap Kertas
Singa bermahkota.

~ 248 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Naskah ini berisi penjelasan tentang iman, Islam, ihsan, taūhid,
makrifat, arti syahadat, rukun iman yang mujmal dan yang mufasal
serta segala hal yang menjadi fardu di dalamnya, rukun Islam dan
segala kewajiban yang ada di dalamnya.
Awal naskah di antaranya tertulis:
“…fahadzihi risalat al-mukhtasharat wa sammaytuha masa’il
al-muhtadi li Ikhwān al-mubtadi, adapun kemudian daripada itu
maka ini suatu risalah mapan, dan kunamai akan dia masa’il al-
muhtadi li Ikhwān al-mubtadi.”

Keterangan
Naskah ini adalah koleksi Ibu Kulsum, di Desa Ranah, Kecamatan Air
Tiris, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Ia adalah adik dari pemilik
naskah ini, yakni Sirajuddin Abbas, seorang tokoh agama/ulama
dan seorang guru agama di Madrasah Tarbiyah Islamiyah Ranah.
Teks ini masih satu naskah dengan naskah nomor 17 dan 18. Teks
ditulis dengan tinta hitam dan merah sebagai rubrikasi, dan masih
dapat dibaca. Kitab Masa’il al-Muhtadi li Ikhwān al-Mubtadi ini juga
terdapat di Dayah Tanoh Abee (Fathurahman, 2010a: 176). Teks ini
merupakan teks ketiga dari satu bandel naskah No. 19.

~ 249 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

Koleksi Ibu Mardiah, di Desa Naga Beralih, Kecamatan


Kampar Utara, Kabupaten Kampar Riau

[Kumpulan Tulisan tentang Makna Kalimat


Lā Iláha Illállāh dan Martabat Tujuh]

Th.22/M/BLAJ/2013 Arab - Melayu Prosa 102 halaman

Kertas Folio Bergaris 20,5 x 16,5 cm - -

Pengarang
H. Harmaini (1923 – 2013).

Penyusunan/Penyalinan
-
Kolofon
-
Cap Kertas
-

~ 250 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Gambaran Isi
Naskah ini berisi berbagai macam tulisan singkat, yang kesemuanya
membahas tentang makna kalimat Lā Iláha Illállāh dan Martabat
Tujuh. Ditulis dalam bentuk gambar-gambar atau skema-skema.

Keterangan
Naskah ini adalah koleksi Ibu Mardiah, suami dari pengarang/
penulis naskah ini, yakni H. Harmaini. Tempat koleksi di Desa Naga
Beralih, Kecamatan Kampar Utara, Kabupaten Kampar, Propinsi
Riau. Teks ditulis dengan tinta hitam dan biru, dan masih relatif
baru.

~ 251 ~
Bab 5: Naskah taūhid di Propinsi Riau

~ 252 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB VI
NASKAH TAUHID
DI KOTA PALEMBANG
PROPINSI SUMATERA SELATAN
Oleh: Zulkarnain Yani

~ 253 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

~ 254 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Kms. H. Andi Syarifuddin, S.Ag (15 naskah)

Bidāyah al-Hidāyah
Th.01/Ts.6/AS/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 146 hlm
Kertas Eropa 20 x 16 cm 14.5 x 12 cm 16 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
Muhammad Zayn Ibn al-Faqih Jalal al-din al-Shafi‘i al-‘Ashi

Kolofon
“Wa katabaha wa huwa 92 bin al-Hajj 91 bin al-Hajj 15 bin al-Haj 111
bin al-Hajj 64 bin al-Hajj 156 fana’an.”

Cap Kertas
Lion in Medallion: Pro Patria Eendragt Maakt Magt (3.2).

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan ilmu ushūluddīn. Bagian awal teks berisi
peringatan, bahwa orang-orang yang ingin mempelajari ilmu
ini hendaklah dengan orang yang telah menguasai dan mahir
di bidangnya. Pembukaan berisi pentingnya basmalah dalam
memulai sesuatu, empat makna pujian (hamdalah) bagi Allāh,
kemudian kitab menjelaskan tentang pengetahuan dan hukum,
kewajiban mengenal Allāh, mengenal para rasul, dst.
Teks merupakan syarah bahasa Jawi dari kitab Umm al-Barahin
karya Abi ‘Abdillah Muhammad Ibn Yusuf al-Sanusi al-Hasani (w.
895 H/1490 M).
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, wa bihi nasta’in, alhamdulilllah
al-ladzi dalla bi wujudihi jami’a al-ka’inat. Dengan nama Allāh
yang maha murah lagi mengasihani akan hambanya aku
memulai kitab, dengan Dia kita minta tolong segala puji bagi
Allāh.”
Teks awal berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm wa bihi nasta’in, al-hamdulilllahi
al-ladzi dalla bi wujudihi jami’a al-ka’inat. Dengan nama Allāh

~ 255 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

yang maha murah lagi mengasihani akan hamba-Nya, aku


memulai kitab dengan Dia kita minta tolong segala.
Teks akhir berbunyi:
“...wa bil Allāhi al-tawfiq wa hasbuna Allāh wa ni’ma al-wakil
wa la hawla wa la quwwata illa bil Allāhi al-‘aliyyi al-‘azimi.
Wa shallallāhu ‘ala sayyidina Muhammad sayyidi al-awwali
wa al-akhiri wa ‘ala alihi al-thahirin wa al-shahabah ajma’in
wa alhamdulillāhi Rabbi al-‘alamin. Allāhumma shalli ‘ala
Muhammad wa ‘ala aly Muhammad.”

Keterangan
Naskah ini dijilid dengan bahan kulit yang berwarna hijau tua,
terdiri dari 146 halaman; 130 halaman yang ditulis dan 16 halaman
kosong. Ditulis dengan spasi rapat. Naskah masih lengkap. Nomor
halaman tidak ada, yang ada kata alihan. Teks ditulis dalam bingkai
yang dibuat dengan tinta hitam. Teks ditulis dengan bahasa Arab,
kemudian diikuti dengan bahasa Melayu. Kondisi kertas pada
halaman tertentu telah menunjukkan kerapuhan, terlihat dari
warna kertas yang agak kehitam-hitaman. Tulisan berwarna hitam
dan merah (rubrikasi).

~ 256 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kolofon: Bidāyah al-Hidāyah

~ 257 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Fath al-Sirri
Th.02/AS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 29 hlm
Kertas Eropa 20.5 x 16 cm 16 x 12.5 cm 15 baris/hlm

Pengarang
‘Abd al-Karim (al-Jili)

Penerjemah
Qadhi Nashir al-Din di Kesultanan Johor

Cap Kertas
Propatria, NPANN, TSTATNS, 1812 .

Gambaran Isi
Pembahasan dalam teks Fath al-Sirri berisi tentang uraian ilmu aqaid
(teologi), tentang sifat-sifat Allāh yang 20 dan di bagian belakang
teks ada uraian ilmu suluk dan Tasawuf serta dikutip sebuah hadits
yang sangat populer di kalangan ahli Tasawuf Man ‘arafa nafsahu
faqad ‘arafa rabbahu (barang siapa mengenal dirinya niscaya dia
mengenal Tuhannya).
Awal teks Fath al-Sirri berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. I’lam ini suatu tasnif Shaykh
‘Abd al-Karim, maka adalah dinamainya tasnif itu Fath al-Sirri
yakni yang membukakan pada rahasia agama mulya, daripada
bahasa Arab bercampur dengan bahasa Parisi.”
Bagian akhir teksnya berbunyi:
“al-‘Ilmu ‘allamani, ‘ilm al-qalb wa huwa ‘ilm Allāh, wa fi ‘ilm bi al-
lisani wa huwa ‘ilm bi al-wahhyi, ma ja’a Jibrilu ‘an hadratil Allāh
Ta’ālá ila al-nabiyyi shallallāhu ‘alayhi wa sallama, tammat al-
kalam, amin tsumma amin, tm.”

Keterangan
Naskah ini berjumlah 29 halaman yang terdiri dari 15 baris
per halaman. Ukuran naskah 20,5 x 16 cm, teks ditulis dengan
menggunakan tinta warna hitam dan tinta warna merah sebagai

~ 258 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

rubrikasi. Bahan yang digunakan adalah kertas Eropa dengan cap


kertas Propatria, NPANN, TSTATNS, 1812 dan delapan garis tipis.
Teks ini merupakan terjemahan dari karya Syaikh ‘Abd al-Karim,
kemungkinan besar ‘Abd al-Karim al-Jili (w. 1421 M) berjudul Fath
al-Sirri. Teks ini menurut penterjemah terdiri dari 15 bab, tetapi
hanya 1 bab yang diterjemahkan. Naskah ini menggunakan aksara
Arab bahasa Melayu dalam bentuk prosa.

~ 259 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Taqriri pada Menyatakan yang Bernama Allāh


Th.03/AS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 29 hlm
Kertas Eropa 20.5 x 16 cm 16 x 12.5 cm 15 baris/hlm
Pengarang/Penyalin
-
Kolofon
-
Cap Kertas
Propatria, NPANN, TSTATNS, 1812

Gambaran Isi
Menjelaskan makna sifat Allāh yang masing-masing dihubungkan
dengan af’al-Nya, kemudian penjelasan a’yan al-tsabitah, kemudian
diakhiri pembagian qarb al-faraid dan qarb nawafil.
Awal teks Taqrir berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Dengan nama Allāh jua
kumulai nuqil ini ini Yang Amat Murah, yang amat Mengasihani,
alhamdulilllahi al-ladzi wahdah, segala puji-pujian bagi Allāh
Tuhan Yang Esa, wa al-shalat wa al-salamu ‘ala man la nabiyya
ba’dah.”
Bagian akhir teks Taqrir berbunyi:
“Dan wujud idhafi itu dikatakan khaliq dan makhluq, maka
daripada idafah ia kepada a’yan tsabitah dikatakan ia makhluk,
dan daripada pihak ia idafah kepada haq Ta’ālá, maka yaitu
Khaliq namanya. Wa Allāhu a’lam, amin.tm.”

Keterangan
Naskah ini berjudul Taqrir pada menyatakan yang bernama Allāh
terdapat dalam teks. Naskah ini menggunakan aksara Arab
berbahasa Melayu dengan ukuran sampul naskah 20,5 x 16 cm dan
ukuran teks 16 x 12,5 cm, berjumlah 29 halaman dengan masing-
masing halaman terdiri dari 15 baris, menggunakan bahan berupa
kertas Eropa dengan cap kertas berupa Propatria, NPANN, TSTATNS,
1812, terdapat delapan garis tipis. Tinta yang digunakan berwarna
hitam dengan tinta merah sebagai rubrikasi. Kondisi naskah masih
cukup baik.

~ 260 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Zuhrat al-Murid fi Bayan Kalimat al-Taūhid


Th.04/Ts.35/AS/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 60 hlm
Kertas Eropa 21 x 16 cm 16 x 12 cm 11baris/hlm

Pengarang
Shaykh ‘Abd al-Shamad al-Jawi al-Falimbani

Penulisan
Makkah, 1178 H/1764 M.

Penyalin
Muh{ammad Ibn ‘Abd Allāh Ibn Salim al-Kaf

Penyalinan
Ahad, 20 Jumadil Awwal 1339 H (30 January 1921 M).

Cap kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini dikarang oleh Shaykh ‘Abd al-Samad al-Jawi al-
Falimbani di Mekkah pada tahun 1178 H/1764 M. Kemudian disalin
di Palembang oleh Muhammad Ibn ‘Abd Allāh Ibn Salim al-Kaf.
Ahad, 20 Jumadil Awwal 1339 H (30 January 1921 M). Naskah ini
menguraikan ilmu mantiq dan ushūluddīn yang dipelajari dari
gurunya, Syekh ‘Abd al-Mun’im al-Damanhuri al-Misri, seorang
ulama Mesir yang berkunjung ke Mekkah musim haji tahun itu.
Awal teksnya berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Kumulai risalah ini dengan
nama Allāh yang amat murah lagi amat mengasihani akan
hamba-Nya. Alhamdulillāhi al-wahidi al-ghaffar wa afdhalu al-
shalati wa al-salami ‘ala sayyidina Muhammad al-mukhtar.”
Bagian akhir teksnya berbunyi:
“Wa shallallāh ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa
shahbihi ajma’in. Alhamdulillāhi rab al-‘alamin. Dan telah

~ 261 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

memberi rahmat Allāh Ta’ālá atas penghulu kita Nabi Muh{ammad


shallallāhu ‘alayhi wa sallama, dan atas keluarganya dan atas
sahabatnya sekalian. Amin.”

Keterangan
Naskah ini berjudul Zuhrah al-Murid fi Bayan al-Kalimat al-taūhid.
Naskah menggunakan aksara Arab bahasa Melalyu (Jawi), terdiri
dari 60 halaman dan tidak ada halaman kosong, ditulis dengan
spasi renggang dengan 11 baris tiap-tiap halaman dan tidak ada
garis panduan. Naskah sudah tidak berjilid dan masih lengkap,
sebagian halaman diberi penomoran dengan huruf Arab ditengah
sebelah atas. Teks ditulis mendatar dengan aksara Arab yang besar.
Bahan yang digunakan kertas bergaris. Kondisi kertas di bagian
bawah banyak yang buram karena tinta yang luntur. Tulisan
berwarna hitam dan sebagian ada yang menembus kertas
sehingga sulit dibaca. Ada beberapa halaman yang bergambar,
yaitu pada halaman 58 dan 60 yang berbentuk hitung-hitungan
dalam segi empat, dan bintang yang dibentuk dari kata-kata yang
ditulis seperti kaligrafi. Ada stempel bertuliskan L.J.Brandon & CO
Soerabaya – Batavia.

Komentar
Bagian akhir teks tidak terbaca karena bercak hitam dari tulisan
sebelumnya. Pada halaman awal terdapat persegi empat yang
dibagi sembilan bagian dan di dalamnya terdapat angka-angka.
Begitu juga pada beberapa halaman terakhir, ada yang berbentuk
bintang delapan di tengahnya bertuliskan kata Allāh, Muhammad,
Lā illāha illa Allāh dan setiap sudutnya ada tulisan, ada yang
berbentuk segi empat dan pada setiap sudutnya dibuat segi tiga-
segi tiga yang di tengahnya ada lafadz Allāh dan Muhammad.

~ 262 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bayan Tajalli
Th.05/AS/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 10 hlm
Kertas Eropa 20.5 x 16 cm 16 x 12.5 cm 15 baris/hlm

Pengarang
Shaykh ‘Abd al-Ra’uf al-Jawi al-Fanshuri (w. 1693 M)

Cap Kertas
Propatria, NPANN, TSTATNS

Gambaran Isi
Menjelaskan makna i’tiqad taūhid yang sempurna yaitu “laysa
kamitslihi shay’un wa lahu kullu shay’” yang merupakan inti
pandangan wujudiyah dan wahdatul wujud menurut ‘Abd al-Ra’uf
al-Fanshuri, kemudian juga penjelasan tentang mati idhtsirari dan
ikhtiyari, dan kalimat dzikir nafi itsbat sebagai zikir paling afdhal
ketika sakaratul maut. Hal terakhir membantah ajaran sakaratul
maut dalam naskah Jawi.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Alhamdulillāhi wahdah, wa al-
shalatu wa al-salamu ‘ala man la nabiyya ba’da. Amma ba’du,
adapun kemudian daripada itu, maka ketahui olehmu hai talib,
bahwasanya asal i’tiqad yang sempurna itu mengi’tiqadkan
bahwa Haq Ta’ālá itu “laysa kamithlihi shay’un wa lahu kullu
shay’.”
Bagian akhir teks berbunyi:
“Sebermula segala alamat yang telah tersebut itu tiada lazim,
kerana mati itu tiada dengan ikhtiyar. Wallāhu a’lam bi al-shawab
wa ilayhi al-marji’u wa al-ma’ab. Tammat al-kitab bi ‘aunillahi al-
Malik al-Wahhab.”

Keterangan
Naskah ini berjudul Bayan Tajalli karya Shaykh ‘Abd al-Rauf al-
Jawi al-Fanshuri. Ditulis menggunakan aksara Arab berbahasa
Melayu, menggunakan tinta warna hitam dan tinta merah sebagai
rubrikasi. Ukuran naskah ini 20,5 x 16 cm dengan ukuran teks 16 x

~ 263 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

12,5 cm berjumlah 10 halaman dengan masing-masing berjumlah


15 baris. Menggunakan bahan berupa kertas Eropa dengan cap
kertas Propatria, NPANN, TSTATNS. Kondisi naskah dalam keadaan
baik dan dapat dibaca.

~ 264 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

‘Umdat al-‘Aqidah fi Tahriri Kalimat al-Shadaqah


Th.06/AS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 74 hlm
Kertas Eropa 21.5 x 17 cm 15 x 10.5 cm 17 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
“Maka adalah disudahkan oleh faqir yang menterjemahkan risalah
ini pada hijrah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallama seribu dua ratus
enam puluh sembilan pada tahun dal akhir kepada selikur hari
bulan Rabiulakhir pada hari Isnaen pada waktu jam pukul delapan
adanya, 1269”.

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Teks ini menguraikan tentang i’tiqad, menjelaskan makna dua
kalimat syahadat, dan pentingnya seseorang mengetahui makna
kalimat syahadat sebelum seseorang menjalankan shalat dengan
sebaik-baiknya.
Teks awalnya berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, dengan nama Allāh aku memulai
membaca risalah ini; ialah Tuhan yang amat murah di dalam
negeri dunia ini, pada memberi rezeki akan segala hambanya
daripada manusia dan jin, dan binatang laut dan darat, lagi yang
amat mengasihi akan segala hambanya yang beriman daripada
manusia dan jin di dalam negeri akhirat.”
Teks akhirnya berbunyi:
“Maka menyebut kalimat-kalimat itu banyak faidahnya hanya
pada pengetahuannya menyebut kalimat itu zikir yang “senatu”
lagi ringannya atas lidah tetapi amat berat pada timbangannya;
intahi al-kalam, bi al-khayr wa ma’a al-salam.”

~ 265 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Keterangan
Naskah ini berjudul ‘Umdat al-‘Aqidah fi Tahriri Kalimat al-Shaqadah.
Naskah ini berukuran 21,5 x 17 cm dengan ukuran teks 15 x 10,5
cm, berjumlah 74 halaman dengan masing-masing halaman terdiri
dari 17 baris. Teks menggunakan aksara Arab berbahasa Melayu
ditulis dengan tinta warna hitam, dalam bentuk prosa.

~ 266 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Wujudiyah]
TH.07/AS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 8 hlm
Kertas Eropa 20.5 x 16 cm 16 x 12.5 cm 15 baris/hlm

Pengarang / Penyalin
-

Kolofon
-

Cap Kertas
Propatria, NPANN, TSTATNS

Gambaran Isi
Terdiri atas beberapa teks singkat yang menjelaskan berbagai tema
yang khas tentang wujudiyah, seperti: makna la ta’ayyun dan arti
sebuah hadits, bahwa tidak ada yang benar-benar mengenal Allāh
kecuali Dia sendirinya. Makna dan hubungan ‘ilm, wujud, syuhud,
dan nur; ahadiyah, ‘asyiq dan ma’syuq, macam-macam nafsu, dan
sebagainya. kutipan teks pertama disebut dikutip dari Zinat al-
Muwahhidin.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Ketahui olehmu zat Allāh Ta’ālá
dinamai ahlus-suluk “la ta’ayyun”, maka dinamai la ta’ayyun
karena budi dan bicara, ilmu dan ma’rifat kita tiada lulus
kepadanya. Jangankan ‘auliya dan insan pun heran oleh-Nya itu.
Maka Sabda Nabi shallallāh ‘alayhi wa sallama “Subhanaka ma
‘arafnaka haqqa ma’rifatik.”
Teks akhirnya berbunyi:
“Maka kata adalah seorang syari’at itu ghani, tiada amat
“damping” pada Tuhan-nya, senantiasa ia munajat tetapi adalah
baik siksa atas orang shalat belum tau akan Tuhan-nya. Wallāhu
a’lam bi al-shawab. Tammat al-kalam.”

~ 267 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Keterangan
Naskah ini tidak memiliki judul, karena pembahasan di dalam
mengenai wujudiyah, maka naskah diberi judul Wujudiyah. Naskah
ini memiliki ukuran sampul 20,5 x 16 cm dengan ukuran teks 16
x 12,5 cm, memiliki 8 halaman dengan masing-masing halaman
terdiri dari15 baris. Teks menggunakan aksara Arab berbahasa
Melayu. Naskah dalam kondisi baik dan bisa dibaca.

~ 268 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syarh ‘Aqidat al-Iman


Th.08/AS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 307 hlm
Kertas Eropa 20 x 15 cm 14.5 x 10 cm 15 baris/hlm

Pengarang
Ibrahim ibn Ibrahim al-Laqani (w. 1041 H/1631/32 M)

Cap Kertas
Singa bermahkota

Gambaran Isi
Menguraikan seluk beluk ilmu taūhid-Tasawuf, menjelaskan sifat
dua puluh, diawali dengan penjelasan makna kalimat “basmalah”
dan “hamdalah.” Pembagian tiga ilmu pokok: taūhid, fiqih dan
Tasawuf; macam-macam motivasi seseorang beribadah, baik
karena kepentingan dunia, akhirat, maupun semata-mata karena
Allāh.
Teks awalnya berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāhi, wa shallallāhu
‘ala khayri khalqihi Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi.
Wa ba’du, kemudian dari itu maka inilah sharah yang latif atas
Mukhtas{ar Jaūhar taūhid namanya.”

Keterangan
Kondisi kertas di separoh bagian akhir sudah rapuh. Warna sudah
kehitam-hitaman karena usia dan jamur. Tulisan berwarna hitam
dan merah pada rubrikasi. Teks bagian-bagian akhir sudah tak
terbaca, termasuk bagian kolofon. teks merupakan syarah Jawi atas
kitab Mukhtashar Jaūhar al-Taūhid dan diberi nama Syarh ‘Aqidat al-
Iman.

~ 269 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

‘Atiyat al-rahmān fi Bayāni Qawa’id al-Iman


Th.09/Ik.2/AS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 74 hlm
Kertas Eropa 21 x 17.5 cm 17 x 12 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Shaykh Muhammad Azhari Ibn ‘Abd Allāh Ibn Ahmad al-Falimbani
(1811-1874)

Penulisan
Makkah, 1259 H (1843 M)

Cap Kertas
Garden of Holland with Britanni-like Maid

Kolofon
Alamat kitab ‘Athiyah al-rahmān, yang empunya Nyimas Unek binti
Kemas Haji Abang al-Jawi Palembang di dalam Kampung Sepuluh
Sembilan Ilir dekat masjid. Barangsiapa meminjamnya minta
pulangkan segera kepada (empunya) sebab payah menyuratnya dan
jikalau tuan yang membacanya jangan dekat pelita sebab kalau kena
minyak adanya.

Gambaran Isi
Naskah ini membicarakan persoalan pokok dalam agama Islam,
yaitu Iman. Kewajiban pertama setiap muslim untuk beriman
kepada Allāh dan kepada yang lainnya sebagai mana lazimnya
disebut dengan Rukun Iman. Istilah Rukun Iman tersebut kemudian
dibahasakan oleh pengarang dengan sebutan Qawa’id al-Iman.
dimana kesempurnaan iman tidak akan tercapai kecuali dengan
mengenal segala sifat yang wajib, mustahil dan jaiz pada zat Allāh
dan zat segala rasul-Nya.
Kemudian pembahasan iman kepada Allāh juga terbagi menjadi
dua yakni iman ijmali dan iman tafshili. Iman Ijmali diartikan sebagai
suatu i’tiqad, bahwa Allāh wajib memiliki segala sifat kesempurnaan
dan mustahil mempunyai sifat kekurangan. Adapun iman tafshili

~ 270 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

adalah i’tiqad bahwa Allāh memiliki segala sifat yang wajib dan
mustahil berdasarkan dalil-dalil yang terperinci.
Bunyi teks awalnya adalah:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, dengan nama Allāh Tuhan yang
amat murah, lagi yang amat mengasihani akan hambanya, aku
memulai kitab ini, alhamdulillāhi al-ahada al-ladzi laysa lahu
walidun wa la walada.”
Teks akhirnya berbunyi:
“Wa shallallāhu ‘ala khayri khalqihi sayyidina Muhammadin
wa alihi wa shahbihi, dan mudah-mudahan memberi rahmat
oleh Allāh Ta’ālá atas sebaik-baik hambanya, penghulu kaya
Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa salam, dan atas segala
keluarganya dan sahabatnya.”

Keterangan
Naskah merupakan catatan selama mutala’ah kitab matan al-Sanusi
dan hasyiah Syaikh Ibrahim al-Bajuri.

~ 271 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Zad al-Muttaqin
Th.10/AS/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 7 hlm
Kertas Eropa 27 x 17 cm 19.5 x 13 cm 20-23/hlm

Pengarang
Shaykh ‘Abd al-Shamad al-Jawi al-Falimbani

Penyalinan
Kamis, 7 Syawal 1285 H (21 Januari 1869 M)

Kolofon
“Wa kana al-faragh min nuskhah yaum al-khamis li sab’a al-yaum min
syahri Syawal fi tarikh sanah 1285 bi yadi al-faqir ila Allāh al-ghani
afqar al-‘ibad wa aqsharahum ‘ilman wa fahman, al-hajj Ma’ruf Ibn
al-marhum al-hajj Muhammad Hasyim, tm. Ghafara Allāhuhuma wa
li walidayhima, amin tsumma amin amin.”

Cap Kertas
Perisai

Gambaran Isi
Naskah ini menjelaskan tentang “khamsu kalimatin”, lima kalimat
kunci dalam paham wahdat al-wujud, yaitu tiga macam fana dan
dua macam baqa, kutipan dari kitab Lawa’ih karya ‘Abd al-rahmān
Jami tentang wujud al-haqq, dan penjelasan tentang makna zikir
nafi itsbat.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, wa bihi nasta’in, qala syaykhuna
al-arif billahi al-afrad al-manan mawlana al-shaykh ‘Abd al-
Shamad Ibn ‘Abd al-rahmān al-Jawi al-Falimbani khalifat al-qutb
al-akwan mahbub al-rahmān mawlana al-Shaykh Muhammad
Samman al-Madani.”
Teks akhir sebelum kolofon adalah:
“Fa al-ula bihi an ya’khudhu dzalika ‘anhu fainna al-kitabi hilatun
al-faqid wa al-afkam farq bayna man ya’khudhu thariqatuhu ‘an
‘arif muhaqqiq li baladihi ila Allāh, wa man ya’khudhu thariqatun

~ 272 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

min kitabi Allāh. Wa al-hadi li al-shawab wa ilayhi al-marji’u wa


al-ayyab wa al-taufiq minhu wa biyadihi, intahi.”

Keterangan
Keterangan tentang judul naskah ini diperoleh dari pemilik
naskah, Kms. Andi Syarifuddin, tidak ada keterangan judul dalam
teks, tetapi di halaman satu jelas disebut nama ‘Abd al-Samad
al-Falimbani. Semua teks berbahasa Arab, kecuali kutipan dari
Lawa’ih{ berbahasa Melayu. Teks ini tergabung sebelum teks Risalah
karangan Shihabuddin ibn ‘Abdullah.

~ 273 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Tuhfah al-Raghibin
Th.11/Ts.32AS/BLAJ/2013 Melayu Prosa 79 hlm
Kertas Eropa 20 x 17 cm 16 x 11 cm 17baris/hlm

Pengarang
Muh{ammad al-‘Arshad al-Banjari (w. 1227 H/1812 M )

Penulisan
Tahun 1188 H (1774 M)

Cap Kertas
Lion in medallion: Concordia (3.0)

Gambaran Isi
Menguraikan akidah dan ketaūhidan. Bagian awal naskah yang
terbaca menguraikan hakikat keimanan yang benar, dan bila
sebaliknya akan dianggap murtad. Halaman awal dan akhir tidak
ada.
Teks halaman awal yang terbaca:
“...Dan ma’rifah dan asna’u lahu risalatan mukhtasharah .... fi
Bayāni haqiqat al-imani wa ma yufsiduhu min al-aqwal .......
bahwa aku pun buatkan baginya suatu...”.
Bagian akhir yang terbaca adalah:
“Sekali peristiwa ditanyai orang Imam Radiya Allāhu ‘anhu,
daripada mazhab ahlussunnah wal jamā’ah maka jawab bahwa
mazhab Ahlissunnah wal Jamā’ah itu yang tiada Khariji dan
tiada Rafidhi, dan tiada Jabariyah dan tiada Qadariyah, dan
tiada Tasybih...”.

Keterangan
Kondisi kertas sudah rapuh. Warna sudah kehitam-hitaman karena
faktor usia dan jamur. Tulisan berwarna hitam dan rubrikasi tinta
merah. Teks sebagian besar sudah tidak terbaca.

~ 274 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Ma’dan al-Asrar
Th.12/AS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 65 hlm
Kertas Eropa 16 x 20,5 cm 9 x 14 cm 17 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
-

Cap Kertas
Pro Patria in England

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan pembahasan mengenai taūhid yang
mencakup arti huruf dari kata taūhid, pengertian taūhid, macam-
macam taūhid yang terdiri dari dua; taūhid ‘am dan taūhid khas,
dan tingkatan ahli taūhid.
Awal teks berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, bahwasanya ini suatu risalah
yang mukhtashar pada menyatakan ‘ilmu taūhid, maka adalah
‘ilmu taūhid yang ditentukan oleh haq Ta’ālá seperti firman-Nya
Yang Maha Tinggi dalam Al-Qur’an yang ‘azhim fa’lam annahu
La ilaha illAllāh, artinya maka ketahuilah olehmu bahwasanya
tiada Tuhan disembah sebenar-benarnya hanya Allāh, dan lagi
firman-Nya di dalam hadits qudsi La ilaha illAllāh artinya La ilaha
illAllāh itu kata-Ku dan barang siapa masuk ia ke dalam kata-Ku
niscaya sentosa ia daripada siksa-Ku.
Akhir teks berbunyi:
Bermula taūhid itu lima perkara pertama menghilangkan hadast
kedua meninggikan yang qadim ketiga ..... daripada taulannya
dan keempat meninggalkan tempat kediamannya kelima
melupakan barang yang diketahui.

~ 275 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Keterangan
Naskah ini tidak memiliki judul, tetapi terdapat tulisan di pias kanan
naskah yang menuliskan nama kitab Ma’dan al-Amrar. Oleh karena
itu, naskah ini diberi judul Ma’dan al-Amrar. Naskah menggunakan
aksara Arab berbahasa Melayu, ditulis dengan menggunakan
tulisan khat naskhi, tinta merah digunakan sebagai rubrikasi. Bahan
yang digunakan adalah kertas Eropa warna kekuningan, terdapat
delapan garis tebal sedangkan garis tipisnya kurang jelas, sampul
dari kertas karton dan terbungkus dengan bungkusan kertas yang
berwarna hijau dan putih dengan motip kotak-kotak, dengan
penjilidan yang masih bagus, tidak ada penomoran halaman,
secara umum naskah dalam kondisi baik dan bisa dibaca.

~ 276 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Jaūhar al-Taūhid
Th.13/AS/BLAJ/2013 Arab Puisi 26 hlm
Kertas Eropa 16,5 x 23,5 cm 14 x 20 cm 6 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
Telah selesai menulis kitab ini kepada 12 hari bulan Rajab hari Sabtu
sekira-kira 1 jam pukul pada tahun 1292.

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan tentang Ushūluddīn yang terkait tentang
kewajiban bagi seorang mukallaf untuk mengetahui sifat yang
wajib bagi Allāh, sifat yang jaiz dan sifat mustahil bagi Allāh.
Awal teks berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh ‘ala shalatihi wa
salamu Allāhi ‘ala shalatihi ‘ala nabiyyihi ja’a bi al-taūhid, wa
qad ‘ary al-dinu al-taūhid, fa arsyada al-khalqa li dini al-haqq, bi
sayfihi wa hadyihi li al-haqqi, Muhammad al-‘aqib li rusli rabbihi,
wa alihi wa shahbihi wa hizbihi.
Akhir teks berbunyi:
Hadza wa arju Allāha fi al-ikhlasi, min al-riya’i tsumma fi al-
khalasi, min al-rajim tsumma nafsin wa al-hawa, wa man yamil li
ha’ulai qad ghaway, hadza wa arju Allāha an yamnahana, ‘inda
al-suali muthlaqan hujjatana, tsumma al-shalatu wa al-salamu
al-daimu, ‘ala nabiyyin da’buhu al-marahimu, Muhammadin wa
shahbihi wa ‘isratihi, wa tabi’in linahbihi min ummatihi.

Keterangan
Naskah ini berjudul Jaūhar al-Taūhid, judul tersebut terdapat di
dalam teks. Naskah ini menggunakan aksara dan bahasa Arab
dengan jenis tulisan khat naskhi. Teks disusun dalam bentuk

~ 277 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

puisi. Teks ditulis dengan menggunakan tinta merah, terdapat


penjelasan dibeberapa baris teks dalam aksara Arab bahasa Melayu.
Bahan naskah yang digunakan adalah kertas Eropa, terdapat garis
panduan chine lines dan laid lines dan ada kata alihan sebagai
panduan pembaca yang terletak disudut bawah kiri naskah. Kondisi
naskah dalam keadaan masih bagi, dapat dibaca dan lengkap. Pada
halaman sampul terdapat penjelasan bahwa naskah ini kepunyaan
Muhammad Idris al-Kaf.

~ 278 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Matan al-‘Aqidah al-‘Awwam


Th.14/AS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Puisi 15 hlm
Kertas Eropa 16,5 x 23,5 cm 14 x 20 cm 16 baris/hlm

Pengarang / Penyalin
-

Kolofon
Telah selesai daripada surat kitab Matan al-‘Aqidah al-Awwam
kepada satu hari bulan Dzulhijjah pada hari ahad sekira-kira 1 jam
pukul 3 tahun 1296.

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan tentang pembahasan sifat 20 yang wajib
bagi Allāh SWT, pembahasan 55 nama Rasul, 10 nama-nama
Malaikat, nama-nama Kitab Allāh, Iman kepada hari akhir, iman
qada dan qadar dan sejarah singkat Nabi Muhammad SAW.
Awal teks berbunyi:
Abda’u Bismillāhi al-rahmān, wa bi al-rahīmi daimi al-ihsani,
fa alhamdulillāh al-qadimi al-awwali, al-akhiri al-baqi bila
tahawwuli, tsumma al-shalatu wa al-salamu sarmada, ‘ala al-
nabiyyi khayri man qad wahhada, wa alihi wa shahbihi wa man
tabi’, sabilah din al-haqq ghayra mubtadi’.
Adapun teks akhir berbunyi:
Wa alhamdulillāh wa shalla sallama, ‘ala al-nabiyyi khayri man
qad ‘allama, wa ali wa al-shahbi wa kulli murshidi, wa kulli man
bi khayrin hadyin yaqtady, wa as’alu al-karima ikhlasha al-‘amal,
wa naf’a kulli man biha qad isytaghal, abyatuha mayzu bi ‘addi
al-jummali, tarykhuha li hayyu ghurrin jummali, sammaytuha al-
‘aqidah al-‘awwam, min wajibi al-din bi al-tammami.

~ 279 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Keterangan
Naskah ini berjudul matan al-‘aqidah al-‘awwam sebagaimana
terdapat dalam kolofon naskah. Tidak diketahui siapa pengarang
maupun penyalinnya. Naskah ini menggunakan aksara dan
bahasa Arab, ditulis dengan tinta cina warna hitam, tidak ada
rubrikasi, terdapat kata alihan dan tidak ada penomoran halaman.
Teks Arab dalam tiap-tiap halaman naskah ini disertai dengan
terjemahan antar baris dalam bahasa Melayu, hal tersebut disinyalir
mempermudah bagi pembaca lain yang tidak memahami bahasa
Arab. Naskah dalam kondisi bagus, bisa dibaca dan masih lengkap.

~ 280 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Matnu al-Daūrah
Th.15/Ik.7/AS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 53 hlm
Kertas Eropa 33.5 x 21 cm 30 x 13 cm 19 baris/hlm

Pengarang
Kgs. H. ‘Abd al-Shamad Ibn Kgs. H. Shadar

Penulisan
Palembang, Senin, 4 Jumadil Akhir 1293 H (27 Juni 1876 M)

Kolofon
Ditulis pada empat hari bulan Jumadil Akhir hari Isnin jam dua,
tahun 1293 Hijriah, katabahu al-faqir Kiagus Haji ‘Abd al-Shamad
bin Kiagus Haji Shadar yang ditulis di kampung 19 ilir.

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan seluk beluk penjelasan sifat wajib bagi
Allāh dengan pendekatan sufistik.

Keterangan
Naskah ini berjudul Matnu al-Daūrah. Sampul naskah berukuran
33,5 x 21 cm, blok teks berukuran 30 x 13 cm. Dalam naskah
ditemukan garis panduan berupa tinta merah. Naskah terdiri dari
50 halaman yang ditulis dan 3 halaman yang kosong dan tidak ada
penomoran halaman. Teks ini ditulis dengan aksara Arab berbahasa
Melayu ditulis dengan menggunakan tinta warna hitam, sedangkan
rubrikasi menggunakan tinta warna merah. Kondisi naskah sudah
rusak, tulisan sulit untuk dibaca.

~ 281 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Koleksi Muhammad Jufri (3 naskah)

Miftah al-Jannah fi Bayan al-‘Aqidah


Th.01/MJ/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 43 hlm
Kertas Eropa 20,6 x 17cm 15,5 x 10,5 cm 19 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan tentang sifat-sifat Allāh yang 20 (dua
puluh) dan pembahasan mengenai asma’ul husna yang jumlahnya
99.
Awal teks berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, dengan nama Allāh yang
menganugerahi ni’mat yang besar-besar, lagi menganugerahi
ni’mat yang.... jua aku memulai risalah ini. Bermula Allāh itu
nama bagi zat yang wajib al-wujud rahman dan rahim itu sifat
keduanya, maka telah lalu makna keduanya dekat qawl ma’na
rahman itu yang amat murah di dalam dunia ini.
Adapun teks akhir berbunyi:
Inilah akhir barang yang memudahkan oleh Allāh Ta’ālá bagiku
daripada menghimpun akan dia dan aku yang sangat fakir
daripada sekalian hamba Allāh kepada Tuhan yang menjadikan
tuan Padang Gantang wa sammaytuha Miftah al-Jannah fi
Bayāni al-’aqidah wa arkhatiha bi qawli dan aku namai akan dia
Miftah al-Jannah artinya pembukaan surga pada mengatakan
segala simpulan iman aku tarikh akan dia dengan kataku
hamidan wa syakiran li mawlina wa mushalliyan wa musalliman
’ala taha wa ali padahal aku yang membaca salawat dan salam

~ 282 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

atas nabi yang bernama Taha dan segala keluarganya, tammat


wa Allāhu a’lam.

Keterangan
Naskah ini berjudul Miftah al-Jannah yang terdapat di halaman
akhir teks., naskah tersebut berasal dari Haji Khatib Abdul Jabar
dari dusun Upang Palembang. Pada lembar kedua ditulis dengan
huruf Arab Pegon hadha al-kitab al-Fath al-Jannah punya Haji
Khatib ‘Abdul Jabir orang dusun Upang adanya dengan tinta Cina
berwarna hitam, tidak terdapat nomor pada setiap halaman.
Naskah ini memiliki kata alihan (catchword) hanya pada halaman 4
dan 10. Jenis khat yang digunakan adalah naskhi.
Kondisi naskah baik, tulisan masih dapat di baca dengan jelas.
Kertas yang digunakan kertas Eropa. Tidak terdapat cap kertas
(watermark) dan tidak terdapat iluminasi serta ilustrasi yang
ada hanya rubrikasi dengan tulisan diberi tinta berwarna merah
kemudian terdapat kolofon pada dua halaman terakhir yaitu
Syeikh Sanusi dari kitab Umm al-Barahin dan Tuan Padang Gantang
sedangkan kapan waktu dan tahunnya tidak diketahui.

Foto Halaman Akhir Naskah

~ 283 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Kanz al-Haqaiq
Th.02/MJ/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 78 hlm
Kertas Eropa 15 x 11 cm 12 x 8 cm 15 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
Raden Abdurrahman (1291 H / 1874 M)

Kolofon
‘Alamat kitab Raden ‘Abd al-rahmān faqir anak Surya Kusuma Ibn
faqir anak Adipati Ibn Sultan Mahmud Bahauddin anak Sunan
Ahmad Najamuddin anak Sultan Mahmud Badaruddin fi Baladi
Falimbang Amin.

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini menjelaskan konsep bagaimana cara kita memahami
Allāh SWT dan mengenal-Nya, mempertalikan antara yang
wujud dengan yang maujud. Konsep wahdat al-wujud menjadi
pembahasan pokok dalam naskah ini, yang dibagi menjadi dua
bahasan yaitu wujud mutlaq dengan pembahasan mengenai sifat
dan zat-Nya dan wujud muqayyad dengan pembahasan mengenai
sifat dan asma-Nya.
Bagian awal teks berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm dengan nama Allāh jua
aku memulai risalah ini, Ia jua yang maha murah lagi yang
mengasihani. Alhamdulillāh al-ladzi fi ahyani tajliyatan taman,
sekalian puji bagi Allāh yang tajalli Ia wa lam ‘ayan sabit dengan
tajalli yang sempurna wa azharaha bi ‘ilmihi fi ghaybi zatihi
izharan ‘aman dan dizhahirkannya ia dengan ilmunya wa lam
ghaybun zat-Nya dengan zahir yang lengkap, wa wahaba likulli
minha qabla isti’datin dan karunia-Nya bagi tiap-tiap suatu
daripadanya dahulu daripada persangkah imannya, wa awjadu
ma mumkinan bi izharin malabisa asmain dan diadakannya
daripada itu wujud mumkin dengan kaitan pakaian segala
asma-Nya.
~ 284 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bagian akhir teks berbunyi:


”… dan barangsiapa hianat amanah Allāh Ta’ālá maka adalah
ia durhaka akan Allāh Ta’ālá dan barang siapa durhaka akan
Allāh Ta’ālá, maka adalah ia azab Allāh di akhirat bermula
kata setengah kata muhqaq, barang siapa membukakan dan
mengatakan dia kepada yang tiada dapat menengkang isyarat
atau kabar lain daripada murid maka saras ia membelahkan tiri
amanah Allāh Ta’ālá dan tiri amanah Muhammad Rasulullah…

Keterangan
Naskah ini merupakan milik koleksi Muhammad Jufri yang
diperoleh dari nenek moyangnya. Judul naskah sangat jelas sekali
disebutkan pada halaman pertama dari naskah yaitu Kanz al-
Haqaiq. Berdasarkan informasi yang terdapat dalam naskah, bahwa
naskah ini ditulis oleh Raden Abdurrahman pada tahun 1291 H atau
1874 M dengan menggunakan bahasa jawi (arab-melayu) dengan
jenis tulisan adalah Ri’ah. Kertas yang digunakan berbahan eropa
dengan tinta berwarna hitam dan merah sebagai rubrikasi.
Kondisi naskah secara keseluruhan masih bisa dibaca. Naskah
ini memiliki 78 halaman dan hanya 77 halaman saja yang ditulis.
Jumlah baris untuk masing-masing halaman sebanyak 15 baris,
jarak antar baris 2 cm dan memiliki 4 kuras dengan menggunakan
pengikat berupa jahitan benang. Naskah ini memiliki ukuran
panjang 15 cm dan lebar 11 cm, ukuran pias kanan 2,5 cm, pias kiri
5 cm, pias atas 3,5 cm dan pias bawah 4 cm. Penomoran halaman
tidak hanya tapi hanya menggunakan catchword sebagai petunjuk
bacaan ke halaman berikutnya. Naskah ini berbahan sampul yaitu
karton tebal dengan ukuran panjang sampul 22 cm dan lebar
sampul 17 cm.

Komentar
Naskah ini menarik karena merupakan tulisan dari salah seorang
keluarga Sultan Palembang, yaitu Raden Abdurrahman Ibn Surya
Kusuma Ibn Adipati Ibn Sultan Muhammad Bahauddin Ibn Sunan
Ahmad Najamuddin Ibn Sultan Mahmud Badaruddin Ibn Sultan
Mansur Ibn Sunan Abdul Rahman. Informasi ini diperoleh pada
halaman terakhir dalam naskah yang secara jelas menerangkan

~ 285 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

silsilah penulis. Penulisan naskah Kanz al-Haqaiq bersumber dari


beberapa kitab antara lain: kitab Muthala’ah karya Maulana ‘Abd
al-rahmān Jaya Qudsi Allāh, kitab Jawahir al-Insan, kitab Tahqiq al-
Yaqin karya Shaykh Jamal al-Din Pasai, kitab Nur al-Tahqiq dan kitab
Fiqh karya Shaykh ‘Abd al-Karim.
Naskah ini terdiri atas 9 teks yang mengandung tentang persoalan
Tasawuf, taūhid dan pengobatan. Teks pertama dimulai dari
halaman 1-30 membahas tentang persoalan taūhid dan Tasawuf,
teks kedua dari halaman 31-40 membahas tentang kamil mukmal
dalam bentuk tanya jawab, teks ketiga dari halaman 41-48
membahas tentang naqly persoalan ruh al-amin, ruh al-‘amr dan
ruh al-quds. Teks keempat dari halaman 48-58 membahas tentang
persoalan syahadat, takbiratul ihram, sakaratul maut dan wajidul
zat, teks kelima dari halaman 59-66 membahas tentang awal mula
Allāh menciptakan manusia dan dilengkapi dengan hukum Islam,
teks keenam dari halaman 67-72 membahas tentang ilmu hakekat
akan kekuasaan Allāh, teks ketujuh dari halaman 73-74 membahas
tentang masalah ma’rifat terhadap Allāh SWT, teks kedelapan dari
halaman 75-77 membahas tentang pengobatan tradisional dengan
menggunakan fijar dan teks kesembilan halaman 78 membahas
tentang inti sari dari pembahasan dalam naskah Kanz al-Haqaiq.

~ 286 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Foto : Kolofon Naskah

~ 287 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Risalah Kasyfi al-Kahfi


Th.03/MJ/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa
Kertas Eropa 16 x 22 cm 17 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan masalah nama-nama Allāh dan cap
kenabian. Bagian awal teks menjelaskan 99 nama-nama Allāh
dalam bentuk pohon yang memiliki 99 daun dan dikelilingi oleh
dua tiang. Keduanya dihubungkan dengan dua garis setengah
lingkaran yang tertulis di dalamnya kalimat Qala al-Nabiyyu ‘alayhi
al-salamu inna lil Allāh tis’ah wa tis’ina asma’a man ahsaha dakhala
al-jannah.
Bagian akhir naskah yang terbaca menjelaskan cap kenabian Nabi
Muhammad SAW dan warisannya. Cap kenabian ditulis dalam
bentuk segitiga yang diapit oleh dua bintang di atasnya dan
melingkar satu lembar pita di atasnya. Di bawah segitiga tersebut
digambarkan warisan-warisan yang ditinggalkan Nabi seperti
ceret, baju, pedang dan tongkat. Teks awal yang dapat dibaca
berbunyi Qala al-Nabiyyu ‘alayhi al-salamu inna lil Allāh tis’ah wa
tis’ina asma’a man ahsaha dakhala al-jannah, bagian akhir teks
yang terbaca berbunyi Inilah peninggalan Rasulullah SAW.

Keterangan
Naskah ini berjudul Risalah Kasyfi al-kahfi, memiliki sampul dengan
ukuran 16 x 22 cm, ukuran halaman naskah 14 x 21,5 cm dan
ukuran blok teks 19 x 11 cm. Naskah ini tidak dapat dihitung jumlah
lembar dan halaman dikarenakan kondisi naskah yang lepas

~ 288 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

dari jilidan dan berserakan, selain itu penomoran halaman tidak


ada. Jumlah baris tiap halaman terdiri dari 17 baris yang ditulis
dengan spasi renggang. Teks ditulis dalam aksara Arab berbahasa
Melayu (Jawi) dengan menggunakan tinta berwarna hitam. Bahan
naskah berupa kertas Eropa, kondisi naskah sudah kurang baik
dan kertasnya sudah mengalami kerusakan dipinggirnya. Namun,
secara keseluruhan, teks yang ada masih dapat dibaca.

~ 289 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Koleksi R.H. Muhammad Syafe’i Prabu Diradja (MSPD)

Ilmu Kalam
Th.01/MSPD/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 58 hlm
Kertas Eropa 11 x 11 cm 24,3 x 16 cm 14 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
-

Cap Kertas
Garden of Holland

Gambaran Isi
Naskah ini berjudul Ilmu Kalam. Dalam naskah terdapat garis
panduan berupa garis merah (bingkai). Jilidan naskah terbuat dari
kulit. Bahan naskah yang digunakan berupa kertas eropa dengan
cap kertas Garden of Holland. Terdapat halaman bergambar berupa
sebagian dari sifat wajib 20 bagi Allāh. Tidak ada penomoran
halaman dan kata alihan.
Naskah ini membahas persoalan ilmu kalam (teologi) yang dimulai
dengan kalimat basmalah, hamdalah, dan shalawat kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Pembahasan
dalam teks ini tentang penjelasan mengenai pembagian hukum
‘aqli.
Bagian awal teks tertulis:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāhi rabbi al-‘alamin
wa al-shalatu wa al-salamu ‘ala rasulihi sayyidina Muhammadin
shallallāhu ‘alayhi wa sallama, i’lam anna al-hukma al-‘aqliyya
yanhashiru fi tsalatsati aqsamin al-wujubi wa al-istihalati wa
al-jawazi. (Dengan nama Allāh Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, segala puji bagi Allāh Tuhan seru sekalian alam.
Rahmat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan
kita Muhammad beserta keluarga dan sahabatnya. Ketahuilah,

~ 290 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

hukum ‘aqli secara ringkas dibagi menjadi tiga bagian; wajib,


mustahil dan wenang.
Bagian akhir teks tertulis:
Wa radhiya Allāhu ‘an ashhabi Rasulillahi ajm’in wa ‘an tabi’ina
lahum bi ihsani ila yawmi al-din was alamun ‘ala jami’i wa al-
mursalin wa alhamdulillāhi rabbi al-‘alamin, wa Allāhu a’lam.
(Semoga Allāh meridhai semua sahabat Rasulullah dan orang-
orang yang mengikuti mereka dengan berbuat kebajikan hingga
hari pembalasan. Kedamaian semoga tetap terlimpahkan
kepada semua Nabi dan Rasul, segala puji bagi Allāh Tuhan seru
sekalian alam, Allāh Maha Mengetahui).

Komentar
Naskah ini terdiri dari dua teks, yaitu teks I yang membahas
tentang keutamaan membaca Du’a Musabbi’at al-‘Ashr dan Hizb al-
Sanusi sedangkan teks II membahas ilmu kalam. Sehingga, fokus
pembahasan yang dilakukan hanya pada teks II saja.

~ 291 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Sifat Dua Puluh


Th.02/MSPD/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 19 hlm
Kertas Eropa 12 x 13 cm 17 x 22 cm 11/15 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
Raden Abdullah Ibn Raden Muhammad Yasin Ibn Raden
Mahmuddin (1326H)

Kolofon
-
Cap kertas
Beehive

Gambaran Isi
Pada beberapa halaman terdapat ilustrasi berupa skema dari sifat
dua puluh. Dalam teks tersebut diuraikan sifat-sifat Allāh, misalnya
wujud, qidam, baqa, mukhallafatu li hawadis, qiyamuhu bi nafsih,
dan wahdaniyah. Semua sifat tersebut diuraikan artinya.
Bagian awal teks berbunyi;
Wujud artinya ada zat Allāh Ta’ālá itu mustahil tiada dalilnya,
Allāhu al-ladzi khalaqa al-samawati wa al-ardhi wa ma
baynahuma, Allāh Ta’ālá yang menjadikan tujuh petala langit
dan tujuh petala bumi dan barang yang antara keduanya.
Adapun bagian akhir teks berbunyi:
Niat rukun qawli takhbiratu al-ihram, membaca fatihah,
membaca tahiyyat al-akhir, shalawat. Rukun fa’al berdiri betul,
ruku, iktidal, sujud, duduk antara dua sujud, duduk tahiyat akhir.

Keterangan
Judul naskah tidak ditemukan dalam teks, judul diberikan setelah
dilakukan pembacaan isi naskah. Naskah ini ditulis dalam dua
bahasa, bahasa Arab aksara Arab dan bahasa Melayu aksara Arab.
Sampul naskah berukuran 17 x 22 cm, ukuran teks 12 x 13 cm. Teks
ditulis dengan tinta hitam di atas kertas Eropa yang bercapa kertas
Beehive. Kondisi naskah masih baik meskipun warna kertas sudah
kekuning-kuningan, beberapa lembar halaman sudah mulai lepas
begitu juga dengan jilidannya.
~ 292 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Rukun Iman
Th.03/MSPD/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 73 hlm
Kertas Eropa 15 x 21 cm 11 x 17 cm 5 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
-

Cap Kertas
-

Cap Bandingan
Tulisan GD

Gambaran Isi
Isi teks menggambarkan persoalan iman kepada Allāh, iman kepada
Malaikat, iman kepada Kitab, iman kepada Rasul dan percaya pada
hari kiamat.
Awal teks berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, hadza bayanu ma la budda
minhu min al-furudi al-wajibati ‘ala madzhabi al-imam al-Syafi’i
rahmatullahi ‘alayhi qala al-nabiyyu. Ini kitab pada menyatakan
yang tiada dapat tiada daripada segala fardhu yang wajib
atasnya mazhab Imam Shafi’i.
Akhir teks berbunyi:
La yakfuru wa qila in kana ‘aliman lam yakfur in kana ‘amiyan
yakfuru wa kadza law qala wa huwa, tiada jadi kafir dan kata
setengah jika ada ia itu mengetahui tiada jadi kafir dan jika ada
ia itu budi jadi kafir dan demikian lagi jika kata.

Keterangan
Naskah ini tidak memiliki judul, setelah membaca isi teks maka
naskah ini diberi judul Rukun Iman. Naskah ini tidak memiliki
sampul tetapi diberi kertas tipis sebagai pelindung. Teks ditulis

~ 293 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

dalam aksara Arab berbahasa Melayu, ditulis menggunakan tinta


hitam. Pada halaman pertama terdapat catatan alamat kitab Sri
Paduka Sultan Susuhunan Mahmud Badaruddin Ibn Sri Paduka
Sultan Muhammad Bahauddin fi Balad Falimbang dar al-Salam,
amin.
Pada bagian bawah terdapat juga tulisan disuratinya kyai penghulu
orang mta-r-d-r. Pada halaman akhir juga ada catatan Sanah 1281
sehari bulan Rajab pada malam Ahad jam pukul sembilan masa
itulah zahir Sri Paduka Susuhunan Mahmud Badaruddin. Sanah
1264 pada empat belas hari bulan Safar hari Jum’at pada bulan
terbut matahari masa itulah dapat Sri Paduka Susuhunan Mahmud.

~ 294 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Nyimas Laili Yulita

Bidāyah al-Mubtadi
Th.01/NLY/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 56 hlm
Kertas Eropa 28 x 18,5 cm 26 x 15 cm 33 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini membahas persoalan tentang rukun-rukun iman dan
akhlak. Pada bagian awal naskah yang masih terbaca dan beberapa
halaman selanjutnya menjelaskan tentang rukun-rukun iman,
iman kepada Allāh SWT, iman kepada Nabi Muhammad SAW, iman
kepada para Malaikat, iman kepada kitab-kitab-Nya dan iman
kepada Qada dan Qadar-Nya. Adapun pada bagian akhir naskah
yang terbaca menjelaskan pentingnya berpegang pada hukum
syari’at dan adab makan.
Teks awal berbunyi:
Kiamat dan cerita syurga dengan ni’matnya dan cerita neraka
dengan azabnya dan lainnya daripada cerita yang ghaib-ghaib
daripada pekerjaan agama atau dunia, maka sekalian itu
benarlah mereka itu dan mustahillah itu dusta.
Teks akhir berbunyi:
Alhamdulillāh al-ladzi atha’amana wa saqana wa ja’alana
min al-muslimin. Yakni segala puji-pujian bagi Allāh yang
menganugerahi kami makanan dan minuman dan dijadikannya
akan kami daripada orang Islam.

~ 295 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Keterangan
Naskah ini berjudul Bidāyah al-Mubtadi, naskah ini tidak memiliki
sampul. Naskah terdiri dari 56 halaman dengan penomoran
halaman beraksara Arab di tengah sebelah atas. Halaman naskah
berukuran 28 x 18,5 cm dan ukuran blok teks 23,5 x 12,5 cm. Jumlah
baris tiap halaman terdiri dari 33 baris yang ditulis dengan spasi
renggang. Teks ditulis dengan aksara Arab berbahasa Melayu. Teks
ditulis dengan menggunakan tinta warna hitam. Tulisan aksara
Arab ditulis dalam kurung kurawal dan teks bahasa Melayu ditulis
bebas.
Bahan yang digunakan adalah kertas eropa, kondisi kertas sudah
lapuk, sudah lepas dari jilidan dan sebagian sisi sudah hancur.
Kerusakan kertas terjadi terutama pada bagian sudut kertas
dan penuh dengan lubang akibat serangan ngengat. Secara
keseluruhan teks yang masih ada masih dapat dibaca.

~ 296 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Dar al-Samīn


Th.02/NLY/BLAJ/2013 Arab Prosa 104 hlm
Kertas Eropa 26,5 x 19,5 cm 23 x 16 cm 35 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
Shaykh Dawud ‘Abd Allāh al-Fatani

Kolofon
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan i’tiqad orang mukmin. Bagian awal naskah
tengah yang masih terbaca dan beberapa halaman selanjutnya
menjelaskan tentang persoalan akidah, yaitu iman dan ikhlas yang
perlu diketahui maknanya oleh seorang murid yang ingin sukses.
Bagian akhir naskah yang terbaca baik di tengah dan di pinggir
menjelaskan cara menjauhkan diri dari maksiat.
Teks awal berbunyi:
Dengan nama Allāh Tuhan yang amat murah bagi segala hamba-
Nya yang mukmin dan yang kafir di dalam negeri dunia ini dan
lagi amat mengasihani bagi segala hamba-Nya yang mukmin di
dalam negeri akhirat kumulai kitab ini.
Adapun teks akhir berbunyi:
Kemudian kami mengucap salawat serta salam yang berkekalan
atas Nabi yang Ia adalah perangainya selama-lama kasih
sayang yaitu Nabi Muh{ammad dan akan segala isi rumahnya
dan segala sahabatnya dan akan segala orang yang mengikuti
akan jalannya daripada segala umatnya. Alhamdulillāh al-ladzi
hadana li hadza wa ma kunna li nahtadiya lawla an hadana
Allāh, wa shallallāhu ‘ala sayyidina Muhammadin kullama
dzakarahu al-dzakiruna wa ghafala ‘an dzikrihi al-ghafilun.

~ 297 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Keterangan
Naskah ini berjudul Kitab Dar al-Samīn, informasi ini diperoleh di
dalam teks. Naskah ini memiliki sampul dengan ukuran 26,5 x 19,5
cm sama dengan ukuran halaman naskah, sedangkan ukuran blok
teks adalah 23 x 12 cm. Naskah ditulis dengan aksara dan bahasa
Arab. Naskah terdiri dari 104 halaman dengan satu halaman yang
bergambar masjid. Penomoran halaman ditulis dengan aksara
Arab dalam keadaan beraturan yang tertulis di bagian atas kiri
halaman. Teks ditulis dengan menggunakan tinta warna hitam dan
tinta warna merah sebagai rubrikasi. Bahan yang digunakan adalah
kertas eropa. Kondisi naskah masih baik. Kerusakan kertas terjadi
terutama pada bagian sudut kertas dan penuh dengan lubang
akibat serangan ngengat. Secara keseluruhan teks yang masih ada
masih dapat dibaca.

~ 298 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Siraj al-Hudā
Th.03/NLY/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 114 hlm
Kertas Eropa 29 x 20 cm 26 x 18 cm 36 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
-

Cap Kertas
-

Gambaran Isi
Naskah menguraikan penjelasan terhadap Matan Ummi al-Barahin
yang membicarakan seluk beluk iman manusia. Pada bagian awal
naskah yang masih terbaca dan beberapa halaman selanjutnya
menjelaskan akidah yang harus dianut oleh setiap orang dari
bangsa manapun. Adapun bagian akhir naskah yang terbaca
menjelaskan makna pujian terhadap Tuhan.
Teks awal berbunyi:
Dengan nama Allāh jua Tuhan yang bersifat dengan rahmat
yakni kasihani dengan makan mengaruniakan segala ni’mat
yang besar-besar dan segala ni’mat yang banyak di dalam negeri
dunia dan dalam negeri akhirat.
Adapun teks akhir yang terbaca berbunyi:
....dan yang selalu dipuji itu mahmud.

Keterangan
Naskah ini berjudul Siraj al-Hudā yang diperoleh dari dalam teks.
Naskah ini tidak memiliki sampul. Ukuran halaman naskah adalah
29 x 20 cm dan ukuran blok teks adalah 24 x 16 cm. Naskah terdiri
dari 114 halaman dengan penomoran halaman beraksara Arab.
Naskah ini memiliki kata alihan yang terletak di sudut kiri bawah
halaman. Jumlah halaman terdiri dari 36 baris yang ditulis dengan
spasi renggang.

~ 299 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Teks ditulis dengan aksara Arab berbahasa Melayu. Teks ditulis


dengan menggunakan tinta hitam, terdapat iluminasi pada
halaman awal naskah. Bahan yang digunakan kertas eropa. Kondisi
naskah sudah agak rusak namun lembar naskah masih lengkap.
Naskah ini tidak berjilid sebagian sisi sudah robek-robek. Secara
keseluruhan teks yang masih ada masih dapat dibaca.

~ 300 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Baba H. Mahmoed Abbas

Fath al-Sirri
Th.01/BMA/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 60 hlm
Kertas Eropa 20,5 x 17 cm 18 x 15 cm 13/16 baris hlm

Pengarang
-

Penyalin
Qadi Nashir al-Din

Kolofon
-

Cap Kertas
Propatria dan gambar Mahkota

Gambaran Isi
Pembahasan dalam teks Fath al-Sirri berisi tentang uraian ilmu aqaid
(teologi), tentang sifat-sifat Allāh yang 20 dan di bagian belakang
teks ada uraian ilmu suluk dan Tasawuf serta dikutip sebuah hadits
yang sangat populer di kalangan ahli Tasawuf Man ‘arafa nafsahu
faqad ‘arafa rabbahu (barang siapa mengenal dirinya niscaya dia
mengenal Tuhannya).
Awal teks berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, maka adalah dinamainya Fath
al-Sirri daripada bahasa Arab bercampur dengan bahasa ra(ha)
sia dipindahkannya oleh Qadi Nashir al-Din bahasa Melayu dan
tempatnya mengubahkan bahasa itu di dalam negeri Johor.

Keterangan
Naskah ini terdiri dari tiga teks, antara lain: (1) Fath al-Sirri; (2) Do’a
Ismu al-A’zam; dan (3) Jadwal Sembahyang Berjamā’ah. Naskah ini
berukuran 20,5 x 17 cm tanpa memiliki sampul naskah dengan
ukuran blok teks adalah 15x 11 cm. Naskah ini berjumlah 60

~ 301 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

halaman, jumlah baris tiap-tiap halaman tidak sama, sekitar 13-


16 baris tiap halaman tanpa penomoran halaman. Bahan yang
digunakan adalah kertas Eropa bercap kertas Propatria dan gambar
Mahkota. Teks ditulis menggunakan aksara Arab berbahasa Melayu
dan ditulis dengan menggunakan tinta warna hitam. Kondisi
naskah sudah rusak, pinggir halaman robek dan jilidan terlepas.

Komentar
Naskah ini sangat menarik karena mengandung 3 teks, yaitu: (1)
Fath al-Sirri; (2) Do’a Ismu al-A’zam; dan (3) Jadwal Sembahyang
Berjamā’ah. Pembahasan tentang isi Fath al-Sirri sudah dijelaskan
di atas, adapun pembahasan di dalam teks Do’a Ismu al-A’zam yang
berisi keutamaan do’a Ismu A’zam berupa shalawat, kalimat taūhid
dan nama-nama Allāh. Sedangkan teks terakhir berupa risalah
singkat tentang sembahnya berjamā’ah yang dilengkapi dengan
diagram syarat sah berjamā’ah, syarat sah sembahyang Jum’at
serta syarat dan rukun dua khutbah. Naskah ketiga ini ditulis oleh
Husayn Ibn Muhammad ‘Aqil.

~ 302 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Rizal Pahlevi

Aqidah
Th.01/RP/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 29 hlm

Kertas Eropa 19,5 x 15 cm 16 x 12 cm 14 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
-

Kolofon
-

Cap Kertas
Guthrid & CO.

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan pembahasan mengenai pokok-pokok
aqidah Islam. Teks bagian awal dimulai dengan kalimat basmalah,
hamdalah, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW serta
semua para Nabi, Rasul sekeluarga dan para sahabatnya. Setelah
itu, dilanjutkan dengan penjelasan mengenai pokok-pokok akidah
dalam bentuk diagram. Teks bagian akhir berisi dasar shalat dan
nama-nama Malaikat.
Teks awal berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, aku mulai dengan nama Allāh
yang bersifat murah di dalam negeri dunia lagi bersifat kasih
sayang akan hamba-Nya di dalam negeri akhirat. Aku minta
berkat kitabku ini kepada Allāh Ta’ālá, amin. Alhamdulillāhi
rabbi al-‘alamin, segala puji itu tertentu bagi Allāh Tuhan seru
sekalian alam dan kebajikan akhirat itu bagi segala hamba-Nya
yang bertakwa akan Tuhannya. Wa al-shalatu wa al-salamu ‘ala
sayyidina Muhammadin sayyidi al-anbiyai wa al-mursalin wa
‘ala alihi wa shahbihi al-thahirin dan rahmat Allāh dan salam-
Nya atas penghulu kita segala anbiya dan segala Rasul dan atas
keluarganya dan sahabatnya sekalian dipersuci Allāh Ta’ālá
dakan iman mereka itu.
~ 303 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

Keterangan
Naskah ini tidak memiliki judul, setelah membaca isi teks maka
naskah ini diberi judul Aqidah. Sampul naskah berukuran 19,5 x 15
cm, blok teks berukuran 19 x 15 cm. Naskah terdiri dari 29 halaman,
tidak ada halaman yang kosong, penomoran halaman tidak ada
namun terdapat kata alihan. Bahan yang digunakan adalah kertas
Eropa dan memiliki cap kertas. Tulisan menggunakan tinta warna
hitam dan tinta warna merah sebagai rubrikasi. Teks ditulis dengan
aksara Arab berbahasa Melayu. Kondisi naskah masih baik, tulisan
masih baik tetapi beberapa halaman sudah mulai lepas.

~ 304 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Muhammad Zainuddin Syawaluddin

Jaūhar al-Taūhid
Th.01/MZS/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 251 hlm
Kertas Eropa 23,5 x 8 cm 24 x 17,5 cm 6/19 baris/hlm

Pengarang
Ibrahim Laqqani

Penyalin
Shaykh Shihab al-Din

Kolofon
-

Cap Kertas
Lily in Medallion

Gambaran Isi
Jaūhar al-Taūhid dikarang oleh Ibrahim Laqqani dan dimelayukan
oleh Shaykh Shihab al-Din. Bagian awal teks ini menguraikan
makna basmalah sebagai zat yang wajib al-wujud.
Permulaan teks berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāhi wa shallallāhu
‘alayhi.
Pada akhir teks menjelaskan ayat Al-Qur’an surat al-Maidah ayat 2
dan surat Saba’ ayat 39 dan shalawat kepada Rasulullah.

Keterangan
Naskah ini berjudul Jaūhar al-Taūhid, informasi judul diperoleh
dari dalam teks. Sampul naskah ini berukuran 24 x 17,5 cm terbuat
dari kulit bermotif dengan warna coklat. Punggung jilidan dengan
lakban, sudah tidak asli lagi dan penutupnya sudah diperbaiki.
Ukuran halaman 23,5 x 8 cm, sementara ukuran blok teks 16,8 x 10
cm. Jumlah halaman 251 tidak halaman yang kosong, penomoran
halaman tidak ada, ada garis panduan berupa chain lines dan lide

~ 305 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

lines, ada gambar. Teks menggunakan aksara Arab berbahasa


Melayu.
Bahan yang digunakan adalah kertas Eropa, memiliki cap kertas
yaitu Lily in Medallion dengan cap bandingan IVG. Kondisi naskah
sudah mulai lapuk, kertas berlubang dan tintanya telah memakan
kertas sehingga kehitam-hitaman. Permulaan teks beriluminasi
floral dan berbingkai warna merah. Ada catatan pinggiran yang
cukup banyak dan terdapat kata alihan.

~ 306 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Sayyid Ahmad Assegaf

Irsyad al-Muridi
Th.01/SAA/BLAJ/2013 Arab Prosa 280 hlm
Kertas Eropa 20 x 16 cm 18 x 14 cm 15 baris/hlm

Pengarang/Penyalin
‘Abd al-Salami Ibn Shaykh Ibrahim al-Maliki al-Laqqani

Kolofon
Qala mu’allifuhu wa jami’uhu ‘Abd al-Salami Ibnu al-Shaykh Ibrahim
al-Maliki al-Laqqani faraghtu min jami’ihi yawma al-khamisi al-
‘isyrina khallat min syahri Ramadhana al-mu’azzami qadruhu min
syuhuri al-sanati al-sabi’ati wa al-arba’ina ba’da alfin wa la hawla wa
la quwwata illa bil Allāhi al-‘aliyyi al-adzimi.

Cap Kertas
Garden of Holland with Britannia-like Maid

Gambaran Isi
Naskah ini menguraikan tentang ilmu keagamaan Islam berupa
dasar-dasar agama atau taūhid. Pada bagian naskah yang terbaca
menjelaskan tentang syahadat, bahwasanya tidak ada Tuhan
melainkan Allāh SWT dan Nabi Muhammad SAW adalah seorang
hamba dan Rasul Allāh. Pembahasan selanjutnya mengenai hari
pembalasan di akhirat nanti, tidak ada jaminan keselamatan bagi
siapapun serta menjelaskan kepribadian seorang hamba yang
senantiasa melakukan ibadah.
Awal teks berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāhi al-ladzi rafa’a li
ahli al-sunnati al-muhammadiyyati fi al-khafiqayni a’lamahu
wa wadha’a bi wadhihi adillatihim min syahadatan takunu bi al-
takhallushi fi al-darayni.
Akhir teks berbunyi:
Wa ‘an yaj’alahu khalishan li wajhihi al-karimi mutafadhdhilan
bi qabulihi innahu ‘ala ma yasya’u qadirun. Wa shallallāhu ‘ala

~ 307 ~
Bab 6: Naskah taūhid di Propinsi Sumatera Selatan

sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa tabi’ihim


wa sallama.

Keterangan
Naskah ini berjudul Irsyad al-Muridi. Naskah ini berjumlah 280
halaman. Naskah ini menggunakan aksara dan bahasa Arab. Tidak
ada penomoran halaman, naskah ditulis dengan menggunakan
tinta warna hitam dan tinta merah sebagai rubrikasi. Bahan yang
digunakan adalah kertas Eropa dengan cap kertas berupa Garden
of Holland with Britannia-like Maid, beberapa halaman terdapat
bingkai dengan warna tinta merah. Naskah dijilid dengan flap
warna coklat yang terbuat dari kulit. Kondisi naskah sudah rusak,
kertas robek, berlubang dan kertas dimakan tinta.

~ 308 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB VII
NASKAH TAUHID
DI PROPINSI KEPULAUAN RIAU
Oleh: Muhammad Tarobin

~ 309 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

~ 310 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Deskripsi Naskah taūhid Lingga

Hashiyah al-Bayjuri ‘ala Matn al-Sanusiyah


Th.01/06/MD/BLAJ/2013 Arab Prosa 8 hlm
Kertas Arab 24.5 x 16.5 18 x 11 27/hal

Pengarang
Syekh al-Bayjuri

Kolofon
“Ini kitab sahaya Haji Muhammad Yusuf bin Ibrahim orang Pulau
Pinang. Sahaya Haji Muhammad Yusuf wakaf kepada Tuan Lebai
Muhammad Sa’ud orang Kelantan, turun temurun sampaikan kepada
anak cucunya tiada boleh dijual, dan supaya-supaya yang hendak
mengaji kemudian daripadanya. Tammat.”

Gambaran Isi
Teks merupakan syarah kitab Matn al-Sanusi dan patut diduga
yang dimaksud adalah kitab Umm al-Barahin karya Imam al-Sanusi.
Isinya hanya sampai pada penjelasan pentingnya basmalah dan
makna hamdalah (pujian kepada Allāh).

Keterangan
Teks yang ada hanya sampai halaman (8) delapan, kemudian
terdapat dua lembaran lain yang merupakan fihris kitab Minhaj al-
‘Abidin dan Bidāyah al-Hidāyah karya al-Ghazali. Teks merupakan
kitab cetakan namun belum dijumpai tahun penerbitannya.

~ 311 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

[Taūhid I]
Th.02/08/MD/
Jawa Prosa 18 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 20 x 16.5 cm 16 x 13 cm 14 baris/hlm

Cap Kertas
W LEWIS, 1850

Gambaran Isi
Naskah berisi penjelasan hubungan teologis antara unsur-unsur
alam semesta, tubuh manusia, dan doktrin-doktrin agama yang
merupakan model ajaran taūhid awal dalam menjelaskan konsep-
konsep akidah secara membumi. Misalnya, hubungan teologis
antara gerak dalam shalat: berdiri (angadek), ruku’, sujud, dan
duduk (lungguh) dengan empat unsur cahaya yakni: api (geni),
angin, air, dan tanah; dihubungkan pula dengan jalan pencapaian
kesempurnaan agama yakni: syari’at, tariqat, hakikat, dan ma’rifat.
Dihubungkan pula dengan empat aspek ketuhanan: af’al, asma,
sifat, dan zat Allāh.
Teks awal berbunyi:
“...lan manikem, mulane shalat isya patang raka’at; asale saking
sibapa sibiyang, iman asal lan usul iku arep ahad. Subuh kalih
raka’at salam, iku karana anyatakaken zat lan sifat. Iku sebab ana
shalat limang waktu iku wajib.”
Teks akhir berbunyi:
“...Lamun teka ing wudele maka pujine illa Allāh, maka lamon
teka ing dadane maka lineranakaken ing ati pujine “ya hu”, maka
liwat ruh iku teka ing bait al-ma’mur, maka pujine hu-hu-hu,
maka pecah ruh iku saking jasade pujine ma sha’a Allāh”, maka
lamon ingiku iku oleh martabat rasul.”

Keterangan
Naskah ini dijilid dengan benang, terdiri atas 18 halaman dengan
halaman kosong di halaman 13. Naskah tidak lengkap, juga tidak
ada halaman awal dan akhir. Jilidan naskah tergabung dengan

~ 312 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

naskah lain yang ukurannya lebih lebar dan panjang, terdiri atas
tiga kuras, berisi bahasan do’a, wudhu, thaharah, sifat dan syarat
murid, dan zikir nafi’ itsbat. Naskah lain tersebut dengan kertas
yang berbeda, cap kertas hanya berupa garis bayang 7 garis, jarak
2.5 cm, tebal 1 mm. Naskah taūhid tanpa sampul. Kertas bagian
paling belakang robek setengahnya, halaman 18 bukan kelanjutan
teks sebelumnya, tertulis: “...Salamun qawlan min Rabbi al-rahīm,
salamun ‘ala Nuh fi al-‘alamin; salamun ‘ala Ibrahim; salamun ‘ala
Musa wa Harun; salamun ‘ala al-Khidr wa Ilyas, salamun fadkhuluha
khalidin, salamun hiya hatta mathla’i al-fajr.”

Komentar
Teks ini menjadi contoh teks taūhid lokal yang isinya berusaha
mengharmonikan simbolisme Islam dengan unsur budaya
nusantara. Pola budaya Nusantara ini misalnya dalam pola ruang
empat. Model seperti ini mungkin tidak dapat dipahami jika
dipandang dalam kerangka budaya Islam yang berorientasi ke
Arab.

~ 313 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Jemputan Qawaid al-Iman ‘ala Sabil al-Tartib


Th.03/14/MD/BLAJ/2013 Melayu-Jawi Prosa 75 hlm
Kertas Lokal 19.5 x 16 16.5 x 12 19/hlm

Penulisan/Penyalinan
Di rumah Khatib Muhammad ‘Arif b. Lebai ‘Abdurrahman, Semirang,
Siantan.

Kolofon
“Rajab, Siantan, wa shallallāhu ‘ala khayri khalqihi Sayyidina
Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. Wa alhamdu
lillahi rabb al-‘alamin. Amin 1329 H (1911 M). Di rumahnya khatib
Muhammad ‘Arif ibnu al-Marhum Lebai ‘Abdurrahman Semirang.”

Gambaran Isi
Berisi penjelasan tentang rukun iman, kemudian dilanjutkan
tentang pentingnya pengetahuan tentang Tuhan, karena tiada
sempurna amal ibadah seseorang tanpa mengenal Tuhan-nya.
Kemudian dilanjutkan pembahasan tentang sifat-sifat Allāh
yang dua puluh beserta pembagiannya. Baik yang wajib, jaiz,
maupun mustahil, juga nafsiah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.
Dilanjutkan pula dengan iman kepada malaikat, kitab-kitab dan
para nabi.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Alhamdu li Allāhi Rabb al-
‘alamin. Wa al-shalatu wa al-salamu ‘ala afdhali khalqihi wa ‘ala
alihi wa sahbihi ajma’in. I’lam ketahui olehmu bahwasanya wajib
atas tiap-tiap mukallaf bahwa percaya ia dengan Allāh Ta’ālá
dan percaya dengan segala malaikatnya dan percaya dengan
segala kitabnya.”
Sedangkan teks akhirnya berbunyi:
“Dan inilah setengah daripada kesudahan yang kami pungut
setengah daripada setengahnya sah, barang yang kami
kehendaki menyatakan dia daripada barang yang wajib atas
tiap-tiap mukallaf mengenal akan dia. Dan ambil olehmu serta

~ 314 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

hafazkan dia serta diitiqadkan dengan sungguh-sungguh pada


hati serta memohonkan kepada Tuhan taufiq dan hidayah. Amin.

Keterangan
Keseluruhan naskah berjumlah delapan puluh sembilan halaman
terhitung dari cover depan, halaman 1-72 merupakan teks jemputan
qawaid yang membahas iman kepada Allāh dan sifat-sifat-Nya.
Halaman 73-77 adalah teks yang berisi ulasan fiqih mengenai shalat
jamak dan qashar, doa-doa, dan sebagainya merupakan fatwa H.
Ahmad, Mufti Kota pada tahun 1329 H (1911 M). Teks berikutnya,
halaman 78-89 membahas tentang malaikat, kitab-kitab dan para
nabi. Kemungkinan besar teks masih ada lanjutannya, tetapi hilang
terlepas. Kolofon yang disebut terdahulu hanya untuk pembahasan
iman kepada Allāh. Sayangnya, teks halaman 78-84 tidak ada,
sedangkan halaman 70-72 ganda. Teks tertulis dalam kertas lokal
tanpa sampul, dan dijilid dengan benang. Teks selain ditandai
dengan nomor halaman, juga dilengkapi dengan kata alihan dan
ilustrasi. Serta ditulis dalam garis tepi yang terdiri atas dua garis.
Naskah diduga sudah cetakan batu.

Komentar
Teks ini merupakan teks taūhid tingkat mubtadi’ dan dalam
pengaruh sifat 20 al-Sanusiyah.

~ 315 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Durrah al-Mandzumah fi Shihhati al-I’tiqadi wa al-Iman


Th.04/26/MM/BLAJ/2013 Melayu-Jawi Prosa 39 hlm
Kertas lokal 21 x 16 cm 14 x 9.5 cm 15 baris/hlm

Penerjemah
Disebutkan diterjemahkan oleh H. Abbas ibn H. Ishaq al-Jawi al-
Fatani, pada hari Ahad, 15 Dzulhijjah 1264 H (12 November 1848
M) di Lingga.

Kolofon
Telah selesailah oleh faqir yang haqir daripada menerjemahkan
risalah ini dengan tangan yang berlumur dengan taqsir dan
beberapa dosa dan atham sebab kurang adab dan sedikit ilmu dan
paham, daripada sangat berkehendak akan pahala dan tSAWab
daripada Tuhan yang maliku al-wahhab bijahi sayyidi al-thawwab
Shallallāhu wa Sallama ‘alayhi, yaitu faqir al-Haj ‘Abbas ibnu Ishaq
al-Jawi al-Fathani balad, gafara Allāhu lahu wa liwalidayhi wa
Ikhwānihi al-muslimina al-maghfirah ‘ammah, yaitu pada hari Ahad
jam pukul sembilan pada lima belas hari bulan dhulhijjah di dalam
negeri Lingga, pada hijrah nabi ‘alayhi afdal al-salah wa azka al-salim
yaitu seribu dua ratus enam puluh empat tahun, 1264 sanah.”

Gambaran Isi
Berisi saran agar mencari guru yang cerdik dalam i’tiqad Ahlussunnah
wal Jamā’ah bukan Qadariyah maupun Jabariyah yang dianggap
sesat. Penjelasan sifat dua puluh, dan pembagian sifat wajib, jaiz,
dan mustahil bagi Allāh, ulasan paham Jabariyah dan Qadariyah
dengan kesimpulan, bahwa bahkan majusi lebih baik daripada
Qadariyah. Disertai faidah-faidah bermacam-macam shalawat dan
faidah-faidahnya.
Teks awal:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Kumulai risalah ini dengan
nama Allāh jua, Tuhan yang amat murah di dalam negeri dunia
ini bagi segala hambanya, lagi yang amat mengasihani akan
segala hambanya yang mukmin di dalam negeri akhirat.”

~ 316 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Sedangkan teks bagian akhir berupa kolofon berbunyi:


“Dan telah selesailah oleh faqir yang haqir daripada
menterjemahkan risalah ini dengan tangan yang berlumur
dengan taqsir dan beberapa dosa dan atham sebab
kurang adab dan sedikit ilmu dan paham, daripada sangat
berkehendak akan pahala dan tSAWab daripada Tuhan yang
maliku al-wahhab bijahi sayyidi al-thawwab Shallallāhu wa
Sallama ‘alayhi yaitu faqir al-Haj ‘Abbas ibnu Ishaq al-Jawi al-
Fathani balad, gafara Allāhu lahu wa liwalidayhi wa Ikhwānihi
al-muslimina al-maghfirah ‘ammah, yaitu pada hari Ahad jam
pukul sembilan pada lima belas hari bulan dhulhijjah di dalam
negeri Lingga, pada hijrah nabi ‘alayhi afdal al-salah wa azka
al-salim yaitu seribu dua ratus enam puluh empat tahun, 1264
sanah.”

Keterangan
Keseluruhan naskah memiliki 40 halaman, namun terdapat satu
halaman kosong sebelum teks dimulai. Naskah tidak memiliki
sampul dan dijilid dengan benang. Teks taūhid ada di halaman
1-22. Halaman 23-39 berisi tambahan do’a-do’a dan bermacam-
macam shalawat. Teks tanpa nomor halaman, namun ada kata
alihan, kecuali di halaman 31-32.

Komentar
Teks ini menandai kecenderungan umum bahwa teks teologi yang
berkembang di nusantara adalah teks-teks Asy’ariyah atau lebih
umum dikenal sebagai teks-teks Sunni (ahlussunnah wal jamā’ah),
meskipun selain Asy’ariyah masih ada Maturidiyah, dll. Namun teks
ini secara gamblang melakukan “kampanye” mazhab Sunni dan
menolak Qadariyah, Jabariyah, dan lain-lain.

~ 317 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Bidāyah al-Hidāyah
Th.05/181/MM/BLAJ/2013 Melayu Prosa 131 hlm
Kertas Eropa 19 x 15.5 cm 13 x 9 cm 17 baris/hlm

Pengarang
Muhammad Zayn ibnu al-Faqih Jalal al-Din al-Shafi’i al-‘Ashi; dalam
Iskandar (1995:433) disebutkan bahwa teks ini dikarang di Makkah
pada 24 Sya’ban 1170 H/14 Mei 1757 M.

Kolofon
Inilah kitab yang bernama (Hidayah al-Bidāyah) Bidāyah al-Hidāyah
karangan Syaikh Muhammad Zayn anak tuan Faqih Jalal al-Din Aceh
dijawikan di negeri Makkah al-Musyarrafah muwafaqat dengan
tuan Syaikh Sa’id Sanbal dan lainnya segala ulama yang besar-besar
dalam negeri Makkah Musyarrafah dan Madinah al-Munawwarah
dikeluarkan daripada kitab Syaikh Sanusi dan hasyiah rahmatullahi
Ta’ālá wa radhu ‘anhum ajma’in, Hijrah Nabi Salla Allāhu ‘alayhi wa
sallama, karangan syaikh Muhammad Zayn.

Cap Kertas
VI, Kemungkinan besar kertas Eropa, cap kurang jelas, karena alas
naskah telah dilapisi kertas restorasi.

Gambaran Isi
Teks berisi pembahasan teologi. Merupakan terjemahan dalam
bahasa Melayu atas teks Umm al-Barahin karya al-Sanusi (w. 895/1490
M). Namun Muhammad Zayn juga melengkapinya dengan sumber-
sumber lainnya serta memasukkan dan mengomentari wacana
keagamaan lokal yang berkembang di Aceh ketika itu. Karena itu,
kitab ini lebih layak disebut sebagai “syarah” ketimbang semata-
mata disebut sebagai terjemahan Umm al-Barahin. Bagian awal teks
berisi pesan bahwa orang-orang yang hendak mempelajari ilmu
ini hendaklah dengan orang yang telah menguasai dan mahir di
bidangnya. Bagian pembukaan berisi pesan pentingnya basmalah
dalam memulai sesuatu, empat makna pujian (hamdalah) bagi
Allāh, kemudian kitab menjelaskan tentang pengetahuan agama

~ 318 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

dan hukum-hukum, kewajiban mengenal Allāh, sifat-sifat-Nya dan


pembagian sifat-Nya, mengenal para rasul, dan seterusnya.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Wa bihi nasta’inu, Alhamdulillāh
al-ladzi dalla biwujudihi jami’i al-ka’inati, dengan nama Allāh
yang maha murah lagi mengasihi akan hambanya. Aku memulai
kitab ini, dengan Dia kita minta tolong, segala puji bagi Allāh
yang menunjukkan dengan wujudnya itu oleh sekalian ka’inat”.
Sedangkan teks akhir berbunyi:
“Dan kita pohonkan kepada Allāh Ta’ālá segala nikmat dengan
karunianya dengan Islam, bahwa memasukkan akan kita Dar al-
Salam, amin. Wa billahi al-taufiq wa hasbuna Allāh wa ni’ma al-
wakil wa la hawla wa la quwwata illa billahi al-’aliyyi al-adzim.
Wa salla Allāhu ‘ala sayyidina al-awwalina wa al-akhirina wa ‘ala
alihi al-thahirina wa sahbihi ajma’in. Wa alhamdu lillahi rabbi al-
‘alamin. Al-kalam bi al-khayr, wa salam.

Keterangan
Sampul naskah dari kulit berwarna coklat dan naskah dijilid dengan
benang. Sebelum teks dimulai terdapat dua halaman kosong di
depan. Teks ditulis dengan tinta merah dan hitam. Tidak ada nomor
halaman dan kata alihan.

Komentar
Teks ini merupakan contoh terjemahan dan syarah yang memadai
atas kitab Umm al-Barahin. Ditemukannnya sejumlah salinan
kitab ini di berbagai daerah menandai bahwa Aceh masih sangat
berpengaruh dalam membentuk wacana keislaman di Nusantara
khususnya pada abad XVIII.

~ 319 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Khamsu Kalimatin
Th.06/216/MM/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 8 hlm
Kertas Eropa? 21 x 16 cm 17.5 x 11 cm 21 baris/hlm

Pengarang
‘Abd al-Shamad al-Jawi al-Falimbani

Penyalinan
1236 H (1820/21 M)

Kolofon
Ada dua kolofon dalam naskah ini, pertama kolofon pada halaman
1 berbunyi: “Hadzihi al-kitab milik al-faqir al-haqir Sa’id ibn Ma(k)
hmud(a) Dandang Jawi Lengkawi (l-y-ng-ka-w-y) (Linggawi?) wa
nasabuhu (a) Bugis, Ghafara Allāhu wa liwalidayhi, amin, termaktub
fi Sanah 1236. Tm.” Kolofon kedua di akhir teks Tuhfah al-Mursalah
pada halaman 41 berbunyi “Hadza Kitab Tuhfah al-Mursalah al-
haqiqah telah tamatlah kitab ini yang didalam negeri Lingga dan
menyurat dia Encik Basuqi, amin ya rabb al-’alamin.amin, tm, amin.”

Cap Kertas
Bulan sabit bersusun tiga

Gambaran Isi
Berisi tentang ajaran Syaikh ‘Abd al-Shamad al-Jawi al-Falimbani
dari Syaikh Muhammad Samman mengenai lima inti kalimat yang
menyebabkan seseorang memperoleh jadzbah Ilahi. Tiga dalam
fana, yaitu dalam taūhid al-asma, taūhid al-af’al, dan taūhid al-dzat.
Dua lainnya dalam baqa’ yaitu syuhud al-kathrah fi al-wahdah dan
syuhud al-wahdah fi al-kathrah.

Keterangan
Keseluruhan naskah terdiri atas 106 halaman. Terbagi atas empat
teks: teks pertama adalah Tuhfah al-Mursalah (1-41); sebuah
terjemah oleh Kemas Fakhr al-Din atas sebuah risalah karya Wali
Ruslan al-Dimasqi (50-96); Khamsu Kalimatin (96-103), dan catatan

~ 320 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

tambahan. Dalam naskah banyak halaman kosong yakni halaman


42-49. Teks ditulis dengan tinta merah dan hitam.

Komentar
Teks ini merupakan salah satu dari teks taūhid tingkat tinggi yang
mengungkap pandangan taūhid secara filosofis.

~ 321 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Kitab Sifat Allāh


Th.07/15/TH/
Melayu Prosa 20 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 20.8 x 16.4 cm 18 x 12.5 cm 12-14 baris/hlm

Pengarang
Tengku Muhammad Saleh (1901-1966).

Cap Kertas
Image of a round table and roman figures underneath; juga dengan
aksara Jawi dan karakter Cina. William Tack and Co London.

Gambaran Isi
Teks merupakan catatan harian T.M. Saleh tentang taūhid berisi
uraian tentang kewajiban i’tiqadi mengenal Allāh dengan cara ijmal
dan tafsili. T.M. Saleh menyebut ada delapan syarat sempurna ilmu
Ushūluddīn yaitu: hafaz akan aqaid al-iman serta maknanya bahasa
Melayu, paham ta’rifnya, hafaz dalil naqli serta paham maksudnya,
paham maksudnya sekalian burhan dalil tafsili, paham maksud
sifat yang ta’luq, paham maksud bagi ampat, paham maksud
uluhiyah, dan paham maksudnya mengandung dua kalimat
syahadah adanya. Kemudian ulasan tentang makna sifat dan zat
dan perbedaan pendapat para ulama tentangnya. Uraian tentang
i’tiqad ijmal dan tafsili ditulis secara berulang-ulang pada halaman
1, 3, 4, 5, 6. Namun di halaman 6 tampak lebih rapi dan lengkap
kemudian dilanjutkan di halaman berikutnya, jadi memang catatan
tersebut semakin baik pada catatan-catatan berikutnya. Akhirnya
ditutup dengan rincian, penjelasan, dan pembagian 20 sifat wajib
bagi Allāh.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Ketahui olehmu bahwasanya
wajib i’tiqad mukallaf kepada Allāh Ta’ālá itu atas dua bahagi,
pertama atas jalan ijmal, kedua atas jalan tafsil. Adapun kita
ketahui atas jalan ijmal itu yaitu wajib atas mukallaf ma’itiqadkan
wajib bagi Allāh Ta’ālá beberapa sifat kamalat artinya (tiada)
kesempurnaan yang amat banyak, yang tiada terhingga.”
~ 322 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Sedangkan bagian akhir teks berbunyi:


“Dalil naqal (sifat jaiz rasul) “Qul innama ana basharun
mithlukum yuha ilayya,” “katakan olehmu ya Muhammad, aku
manusia seumpama kamu”, diwahyukan kepadaku.” Dan masuk
lagi percaya akan malaikatnya, dan percaya akan kitabnya dan
hari kiamat, dan percaya akan untung baik dan jahat itu daripada
Allāh Ta’ālá.”

Keterangan
Alas naskah menggunakan kertas bergaris dengan jarak garis 7
mm. Bidang medan garis sepanjang 17 cm. Terdapat garis panduan
di sisi kanan dan kiri teks. Halaman kosong ada di halaman 0, 2,
6, dan 21. Dari 28 halaman yang ada, teks taūhid hanya ada di
halaman 1-20. Halaman 21-27 merupakan teks latin berisi ilmu
bahasa. Sebagian teks ditulis dengan pensil, dan beberapa kata
tertentu pada teks ditulis dengan tinta merah. Pada sampul luar
bagian kanan terdapat tanda tangan T.M. Saleh. Sedangkan pada
sampul luar bagian kiri terdapat tulisan tangan “Karangan dan Ilmu
Bahasa Tengkoe Ali”, serta tulisan cetak “Schoolschrift Departement
van Onderwijs en Eeredienst”.

Komentar
Teks ini merupakan teks taūhid yang terpengaruh ajaran taūhid sifat
20 dari Muhammad ibn Yusuf al-Sanusi (w. 859 H/1490 M). Seperti
halnya teks-teks lain yang akan segera kita jumpai di bagian bawah
sebagai catatan-catatan Tengku Muhammad Saleh, merupakan
bahan pengajaran T.M.Saleh selaku guru agama di sekolah rakyat
dan selaku tokoh agama di masyarakat Daik, Lingga, serta sebagai
penerus tradisi Kerajaan Melayu Riau-Lingga, di mana setelah
Kerajaan Riau-Lingga dibubarkan oleh Belanda pada tahun 1911
maka tanggung jawab pendidikan agama terhadap masyarakat
diemban oleh dzuriat sultan Lingga.

~ 323 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Hadza al-Kitab Dua Puluh


Th.08/17/TH/BLAJ/2013 Melayu Prosa 28 hlm
Kertas Eropa 21 x 17 cm 18 x 15.5 cm 18 baris/hlm

Pengarang
Tengku Abu Bakar bin Husain, Lahir, Rabu, 10 Safar 1290 H (9 April
1873 M)-wafat, Sabtu, 23 Jumadilawwal 1348 H (26 Oktober 1929
M)

Penyusunan
Jum’at, 23 Syawal 1320 H (23 Januari 1903 M)

Kolofon
“Hadza al-Kitab Dua Puluh, Tengku Abu Bakar, Selesai daripada
menyurat kitab ini kepada 23 Syawal hari Jum’at jam pukul (12)
siang, tahun 1320.”

Cap Kertas
PAPIER NORMAL, Σ & S, Q ° C.

Gambaran Isi
Naskah ini terdiri atas teks-teks pendek yang terkomposisi menjadi
satu teks dengan judul sesuai dalam sampul adalah “Hadza al-Kitab
Dua Puluh.” Tetapi teks ini terdiri atas pelbagai sub bahasan, setiap
bahasan biasanya ditutup dengan kata-kata “tammat al-kalam”.
Kemudian teks berikutnya akan dimulai dengan “basmalah.” Teks
sifat dua puluh, terdapat di halaman 2-9.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Wujud artinya ada, lawannya
tiada, mustahil tiada wajib ada Subhanahu wa Ta’ālá, ada
selama-lamanya, wujud kepada Allāh Subhanahu wa Ta’ālá jadi
iman kepada kita, apa sebab dahulukan wujud daripada qidam
karena iman itu terlebih dahulu daripada kita.”
Bagian akhir teks taūhid berbunyi:
“Adapun yang masuk pada Muhammad, itu empat sifat pula;
al-shadiq benar kepada nabi, iman kepada kita; al-tabligh bagi

~ 324 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

nabi, Islam kepada kita; al-amanah terpercaya bagi nabi, haqiqat


kepada kita; al-fathanah bagi nabi, umat kepada kita; yaitu yang
mengandung makna Muhammad rasulullah shallallāhu ‘alayhi
wa sallama. Tammat.”
Keunikan dari teks taūhid ini, suatu sifat terdahulu dipertanyakan
mengapa sifat A di urutan pertama dan sifat B di urutan kedua.
Demikian juga, penjelasan mengenai sifat dan hal-hal lain hampir
selalu dihubungkan dengan pola klasifikasi yang umumnya empat.
Seperti tampak pada penutup: empat sifat nabi dikorelasikan
dengan iman, Islam, hakikat dan umat bagi kita; atau korelasi
lain: syariat, tariqat, hakikat, ma’rifat pada tingkatan spiritual, atau
nafsiah, salbiyah, ma’ani, ma’nawiyah pada sifat Tuhan.
Selain teks sifat dua puluh, pada halaman 1 terdapat ulasan tiga
kriteria suci dan sembahyang yakni secara syariat, tarikat, dan
hakikat. Halaman 9-10 membahas hubungan Tuhan dengan
manusia dalam konteks martabat tujuh. Halaman 11-15 grafik-
grafik tentang sifat Allāh dengan pola empat. Halaman 16-21 ulasan
tentang waktu dan bilangan rakaat shalat dalam kerangka mistis.
Halaman 22-26 mengulas macam-macam ruh, doa sebelum tidur,
asal mitologis perempuan, dan hubungan imam dan ma’mum.

Keterangan
Teks ditulis diatas kertas garis kotak-kotak berukuran 1 x 1 cm,
dengan menggunakan tinta merah dan hitam. Halaman kosong
terdapat di halaman 27-28. Naskah tidak memiliki sampul.

Komentar
Penulis naskah ini merupakan ayah dari T. M. Saleh (w. 1966).
Berbeda dengan T. M. Saleh yang berprofesi sebagai guru agama,
Abu Bakar merupakan seorang birokrat, dia adalah Camat Lingga
yang Pertama. Sejauh penelusuran penulis, Abu Bakar merupakan
penulis dari beberapa koleksi Tengku Husen Muhammad Saleh,
dari naskah-naskah yang ditulis atau disalinnya tampak, bahwa
dia sangat tertarik dengan mistisisme filosofis dan pemakaian
simbolisme agama, seperti disebut dengan pola empat. Hal ini patut
diduga sebagai strategi dalam penyampaian dakwah Islam agar
dapat diterima masyarakat. Pun hal ini diduga kuat terpengaruh

~ 325 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

ajaran Tasawuf filosofis Shams al-Din al-Sumatra’i (w. 1630) karena


dia diketahui merupakan penyalin naskah Jaūhar al-Haqa’iq karya
al-Sumatra’i dalam bahasa Melayu.

~ 326 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Umm al-Barahin
Th.09/25/TH/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 12 hlm
Kertas Lokal 21.5 x 16 cm 15 x 9 cm 5 baris/hlm

Pengarang
Abu ‘Abd Allāh Muhammad ibn al-Wali al-Shalih Yusuf al-Sanusi al-
Maliki al-Maghribi al-Tilmisani (841-895 H/1437-1490)

Gambaran Isi
Teks yang ada hanya 12 halaman. Diduga kuat teks ini merupakan
bagian yang terpisah dari bagian teks lainnya. Beberapa halaman
yang ada tersebut berisi penjelasan sifat jaiz bagi Allāh “fi’lu kulli
mumkinin aw tarkuhu”, sifat wajib bagi rasul yaitu: shiddiq, amanah,
dan tabligh, namun bagian penjelasannya hanya ada shiddiq dan
amanah. Kemudian halaman berikutnya tentang sifat jaiz bagi
rasul yaitu al-a’radh al-bashariyyah, dan langsung bagian penutup
tanpa ada halaman kolofon. Dari 12 halaman teks yang ada, terbagi
atas lima bagian terpisah: halaman 1-7, 8, 9, 10, 11-12.
Bagian awal teks berbunyi:
“Biha lazima an tattashifa bi i’dadiha wa hiya naqa’isun, wa al-naqshu
‘alayhi Ta’ālá mahal (dengan segala sifat itu – niscaya lazimlah bersifat
ia – dengan segala lawannya ini – dan yaitu – segala sifat kekurangan,
– dan kekurangan – atas Allāh Ta’ālá itu – mustahil).
Sedangkan bagian akhir yang ada berbunyi:
“wa radhiya Allāhu Ta’ālá ‘an ashhabi rasulillahi ajma’ina wa ‘an al-
tabi’ina wa tabi’i (ila siwahu?) wa yu’khadhu minhu aydhan yawm al-
dini. Wa salamun ‘ala jami’i al-anbiya’i wa al-mursalin, wa al-hamdu
lillahi rabb al-‘alamin (Dan telah ridha Allāh Ta’ālá itu - daripada
segala sahabat – rasulullah – sekalian mereka itu dan daripada
segala yang mengikuti – mereka itu akan segala sahabat itu - dan
yang mengikuti ia – akan (..rusak.?) – dan diambil paham daripada
iftiqar – yang lainnya pula – hari yang beragama – dan sejahtera –
atas sekalian – nabi – dan sekalian rasul. Dan segala puji bagi Allāh
juga – tuhan sekalian – alam ini).”

~ 327 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Keterangan
Naskah ini tanpa sampul dan penjilidan. Alas tulisnya tanpa ada cap
kertas, terdapat 8 garis bayang setebal 1 mm dengan jarak antar
garis 2.7 cm. Teks ditulis dalam bahasa Arab dengan terjemahan
per kata dan/atau frasa.

Komentar
Teks Umm al-Barahin merupakan salah satu kitab induk dalam
pengajaran taūhid di Nusantara. Ada suatu keunikan bahwa
pengarang kitab ini, Muhammad ibn Yusuf al-Sanusi (w. 895/1490
M) meskipun ia bermazhab Maliki, namun karyanya beredar dan
menjadi salah satu yang banyak dijumpai di Nusantara, suatu
daerah yang secara fiqih didominasi oleh mazhab Syafi’i. selain,
Umm al-Barahin, di Nusantara juga beredar kitab Jaūharat al-taūhid
karya Ibrahim al-Laqqani (w. 1041 H/1631/32 M).

~ 328 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Sifat Dua Puluh


Th.10/26/TH/BLAJ/2013 Melayu Prosa 8 hlm
Kertas Lokal 21 x 15.7 cm 18 x 13 cm 13-25 baris/hlm

Pengarang
Tengku Muhammad Saleh (1901-1966)

Gambaran Isi
Berisi diagram dan penjelasannya mengenai pembagian sifat
wajib bagi Allāh SWT, meliputi nafsiyyah, salbiyyah, ma’ani, dan
ma’nawiyyah.
Bagian awal disebutkan makna sifat nafsiyyah:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Adapun sifat 20 itu terbahagi
atas 4 bagian. Maka sifat wujud itulah dinamakan nafsiyyah.
Maka ta’rif sifat nafsiyyah itu, “Hiya al-halu al-wajibah li al-dzati
madamati al-dzatu ghayra mu’allalah bi ‘illah” (yaitu hal yang
wajib bagi dzat itu selama-2 kekal dzat itu tiada dikarenakan
dengan suatu karena.”
Bagian akhir berisi peringatan bagi orang yang mengingkari sifat
tersebut termasuk kafir. Bagian tersebut berbunyi:
“Adapun orang yang menafikan sifat nafsiyyah atau suatu
daripada sifat salbiyyah, jadilah orang itu kafir. Demikian
juga orang yang menafikan sifat ma’ani serta metsabitkan
lawannya, dan demikian juga orang yang maingkari segala
sifat ma’nawiyyah itu jadi ia kafir (.....?) billahi Ta’ālá. Karena sifat
ini keduanya qadim. Adapun sifat ma’nawiyyah barang yang
mewajibkan bagi maknanya jua yang hadits, maka yaitu baharu
seperti Allāh Ta’ālá takhlif rizqi Allāh .......? dan amanah daripada
sifat af’al Allāh.”

Keterangan
Naskah ini tanpa sampul dan tampak bekas jilidan benang yang
telah rusak. Alas tulis menggunakan kertas lokal bergaris dengan
jarak antar garis 6.5 cm.

~ 329 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Komentar
Teks ini menjadi bukti betapa kuat pengaruh teks Umm al-Barahin
terhadap paham ketaūhidan dari T. M. Saleh, khususnya dalam
doktrin sifat dua puluh. Karenanya, pengingkaran terhadap sifat-
sifat tersebut dapat dianggap sebagai kafir.

~ 330 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Masa’il al-Muhtadin li Ikhwān al-Mubtadi’in


Th.11/27/TH/BLAJ/2013 Melayu Prosa 26 hlm
Kertas Eropa 18.2 x 15 cm 13 x 10 cm 15 baris/hlm

Kolofon
“Bahwa ini kitab daripada faqir Agam, memberi Raja Atiyah dan raja
memberikan, encik ngambilinnya daripada Raja Atiyah.”

Cap Kertas
JOSEPH GOLES, 1821

Gambaran Isi
Teks berisi pembahasan persoalan-persoalan agama, khususnya
taūhid di bagian awal dan sebagian lainnya berupa fiqih. Beberapa
masalah yang dibahas di dalamnya sebagaimana disebut di awal
kitab ini seperti: iman, Islam, ihsan, taūhid, ma’rifat, dan syahadah,
sedangkan masalah fiqih yang dibahas adalah istinja, mandi junub,
wudhu, dan puasa. Model ulasannya dibuat dalam model tanya
jawab, dengan kata-kata yang khas, “Jika ditanyai orang akan kita....”
dan jawabannya “Maka jawab olehmu bahwa...”. Sebagai contoh
tentang pengertian taūhid, “Jika ditanyai orang akan kita apakah
artinya taūhid itu? Maka jawab olehmu bahwa adapun artinya taūhid
itu yaitu mengesakan dengan sekira-kira tiadalah diperoleh sekutu
bagi yang diesakan itu.”
Bagian awal dari teks ini tertulis:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Dengan nama Allāh juga, aku
memulai membaca risalah ini, Ia juga Tuhan yang amat Murah dalam
negeri dunia ini, lagi amat Mengasihani hamba-Nya yang mu’min
dalam negeri akhirat itu.” Sementara bagian akhirnya tertulis “Soal
jika ditanyai orang akan kita apa artinya makruh itu? Maka jawab
olehmu bahwa adapun artinya makruh itu barang yang diberi pahala
atas yang meninggalkan dia, dan tiada siksa atas yang mengerjakan
dia. Soal jika ditanyai orang akan kita apa artinya halal itu? Maka
jawab olehmu bahwa adapun artinya halal itu barang yang diberi
pahala atas yang mengisti’malkan dia dan tiada siksa ....”

~ 331 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Keterangan
Kondisi naskah tanpa sampul, bagian luar paling kanan berisi
kolofon dan halaman pertama berada di sebaliknya. Teks ini tidak
lengkap dengan tanpa penutup tanda tamat, meskipun isinya
sebagaimana disebut di awal telah lengkap dengan berakhir pada
bahasan puasa. Pada kata-kata tertentu yang dianggap penting
ditulis dengan tinta merah.

Komentar
Teks ini merupakan salah satu teks keagamaan Nusantara yang
sangat terkenal, terbukti dengan dijumpai pelbagai salinannya
hampir di setiap koleksi daerah. Namun pengarangnya sejauh
ini belum diketahui, dan diduga kuat dikarang oleh pemikir di
Nusantara, karena tidak dijumpai judul tersebut dalam naskah-
naskah Arab. Sebuah tulisan menyebutkan bahwa pengarang
naskah ini adalah Syaikh Daud al-Rumi (Baba Daud), seorang ulama
keturunan Turki yang dilahirkan di Fatani, Thailand Selatan.1 Kitab
yang dikhususkan bagi kalangan pemula ini secara garis besar
mencakup dua pembahasan, yakni taūhid dan fiqih.

1
Muslim A. Djalil, “Meunasah Sebagai Lembaga Pendidikan Islam Tradisional pada Masa
Kesultanan Aceh (Periode Tahun 1520-1675)” diakses dari http://kantorkemenagacehtimur.
wordpress.com/2011/03/01/artikel-meunasah-sbg-lembaga-pendidikan-islam-tradisional-
Islām-di-aceh pada 18 Mei 2013.

~ 332 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Taūhid II]
Th.12/28/TH/BLAJ/2013 Melayu Prosa 18 hlm
Kertas Eropa? 22 x 15.7 cm 15 x 9 cm 15 baris/hlm

Cap Kertas
Ada tetapi tidak jelas, sebagian yang lain terpotong karena pangkal
kertas rusak.

Gambaran Isi
Berisi ulasan ilmu taūhid seperti pada umumnya dengan model tanya
jawab, namun pertanyaannya lebih jarang dengan penjelasan lebih
luas, tetapi tidak diketahui judul asli teksnya karena tidak lengkap.
Teks bagian awal dan akhir tidak ada. Satu ulasan dengan bahasan
tertentu diakhiri dengan kata-kata “tammat al-kalam”, kemudian
ulasan berikutnya tidak dimulai lagi dengan basmalah. Bahasan
pertama dari bagian teks yang ada (hal. 1-12) mengulas pembagian
hukum akal menjadi wajib, mustahil, dan jaiz. Ketiganya terbagi
menjadi dua: dharuri dan nashri. Sedangkan hukum wajib terbagi
menjadi lima: laghwi, syar’i, ‘aqli, ‘adi, dan ‘arfi. Wajib laghwi bersifat
thabit, dan syar’i bersifat la budda. Hukum ‘aqli terbagi menjadi dua
“wajib ada dan wajib tiada”. Sedangkan hukum adat terjadi karena
empat sebab, yakni: menambatkan wujud dengan wujud, wujud
dengan ‘adam, ‘adam dengan ‘adam, dan ‘adam dengan wujud.
Juga dibahas pembagian sifat dua puluh dan sifat-sifat rasul.
Seperti pada teks taūhid umumnya, inti pembahasan ilmu taūhid
bertumpu pada dua kalimat syahadat. Bahasan kedua (hal. 12-
13) mengulas i’tiqad Ahlussunnah wal Jamā’ah tentang amal baik
dan amal buruk. Ketiga (hal. 14-18) membahas hubungan antara
Tuhan dengan alam. Di mana cara mengenal-Nya adalah dengan
mengenal diri sendiri, seperti disebutkan dalam hadits “man ‘arafa
nafsahu faqad ‘arafa rabbahu”. Pengenalan Tuhan adalah dengan
menghayati klasifikasi sifat Tuhan dalam istighna dan iftiqar.
Bagian awal dari teks yang ada berbunyi:
“....yaitulah wajib, dan tiap-tiap yang sah pada akal tiadanya dan
tiada sah pada akal adanya maka yaitulah mustahil; dan tiap-
tiap yang sah pada akal adanya dan tiadalah, maka yaitulah jaiz.”

~ 333 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Sedangkan bagian akhir teks adalah:


“....dan kata setengah jumhur ulama, maka sifat yang masuk di
dalam istighna jua, yaitu enam sifat dan sama’, dan bashar, dan
kalam, sami’, bashir, mutakallim; dan sifat yang masuk pada
iftiqar jua yaitu satu wahdaniyyah; dan sifat yang tiga belas itu
sah ia dimasukkan di dalam iftiqar dan atau di dalam istighna,
maka inilah katanya.”

Keterangan
Naskah yang ada tanpa sampul dan tidak lengkap. Teks ditulis
dengan tinta hitam, kata-kata tertentu yang dianggap penting
ditulis dengan tinta merah. Alas tulisnya jika diterawang terdapat
8 garis bayang tebal 1 mm. Jarak antar garis adalah 2.8 cm. Ada
beberapa tokoh ulama yang diacu pendapatnya seperti Imam
Harawi, Imam Sanusi, dan ‘Abd al-rahmān al-Jamhuri.

Komentar
Jika dilihat dari sumber rujukannya, maka teks ini menjadi salah
satu bagian dari pusaran ajaran al-Sanusi. Namun teks ini layak
dikategorikan dalam kitab taūhid kelas menengah, karena
pembahasannya cukup luas, dan caranya untuk mengadopsi
pelbagai pendapat, misalnya dalam pembahasan pembagian sifat
20 menjadi istighna dan iftiqar ditawarkan pembagian dari al-
Sanusi dan ‘Abd al-rahmān al-Jamhuri (w...?).

~ 334 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Pungutan Jarum Pedoman


Th.13/31/TH/BLAJ/2013 Melayu Prosa 56 hlm
Kertas Lokal Bergaris 21.2 x 16.8 cm 19 x 12.5 cm 21 baris/hlm

Pengarang
Tengku Muhammad Saleh bin Tengku Abu Bakar

Kolofon
“Inilah pungutan yang dinamakan dia “Jarum Pedoman” pada
menyatakan barang yang ta’luq dengan ‘aqa’id al-iman oleh faqir
yang muhtaj ila rahmati rabbihi al-baqi Muhammad Shalih Tengku
Abu Bakar Husain Lingga, Daik. Dan ini ditulis diatas khat tangan
faqir sendiri yang mehimpunkan.”

Gambaran Isi
Berisi pengajaran ilmu taūhid meliputi pengertian ilmu taūhid,
hukum mempelajarinya, sejarah lahirnya, kemudian seperti kitab-
kitab taūhid pada umumnya yakni pembagian tiga hukum akal
menjadi wajib, mustahil, dan jaiz, dan pembagiannya menjadi
dharuri dan nadzri. Kemudian mengenai sifat wajib bagi Allāh
dan pembagiannya, mustahil dan jaiz. Demikian juga sifat wajib
bagi rasul, mustahil dan jaiznya. Misalnya mengenai tidak adanya
syarat fathanah bagi nabi dalam karya al-Sanusi, disebutkan
oleh T.M.Saleh, “Ketahui olehmu, pada sifat rasul itu. Bahwasanya
syaikh Sanusi meninggalkan ia akan menyebutkan sifat fathanah,
karena dimasukkan dia didalam tabligh. Karena tiada didapat
menyampaikan hukum oleh rasul kepada orang yang menyalahi akan
dia melainkan dengan fathanah dan kuasa pada mendirikan hujjah.
Tetapi membilangkan sifat rasul itu empat dengan memasukkan
fathanah itu telah masyhur ia pada pelajaran kita sekarang.”
Teks awal dari kitab ini berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Al-hamdu lillahi rabb al-‘alamina,
wa al-shalatu wa al-salamu ‘ala sayyidina Muhammadin, ashrafi
al-mursalina wa ‘ala alihi wa ashhabihi ajma’in. Bermula ilmu
taūhid itu dinamakan juga ilmu sifat, dan ilmu aqaid dan ilmu
Ushūluddīn dan ilmu kalam.” Isi teks diduga kuat tidak lengkap

~ 335 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

karena bagian akhir belum selesai, bagian paling akhir yang ada
membicarakan iman kepada kitab-kitab Allāh.
Kutipan bagian akhir teks adalah:
“Ketahui olehmu bahwasanya kitab taurat itu untuk menyatakan
hukum syara dan i’tiqad-i’tiqad yang sahih betul dan
mekhabarkan akan zahir seorang nabi daripada nabi anak Isma’il
dan ialah nabi kita Muhammad SAW, dan isyarat bahwa nabi
kita itu akan menerangkan syara yang baharu yang menunjuki
kepada dar al-salam, kampung kesejahteraan, ialah syurga. Dan
ketahui pula olehmu taurat dan injil yang asli itu...”

Keterangan
Sampul naskah ini ada dua, pertama sampul berwarna biru tua
bertuliskan: “Prince” Exercise Book, H.R.H. Prince of Wales, Chop
Teo Guan, No. 35, South Bridge Road, tel: No. 2941, Singapore.”
Sedangkan sampul kedua (paling luar) warna coklat muda
bertuliskan “Exercise Book, MHM; M.H.Mohamed Hoesien c/o Toko
Selamat, Nieuw Passerweg, Daik-Lingga, D.E.I..” Teks ditulis di atas
kertas bergaris dengan jarak antar garis 1 cm dan terjilid dengan
benang.

Komentar
Ada suatu catatan penting dari teks ini bahwa meskipun sifat
dua puluh al-Sanusi menjadi sangat dikenal di Nusantara, tetapi
konsepnya mengenai tiga sifat wajib bagi para nabi (shiddiq,
amanah, dan tabligh) tidak digunakan, sedang yang dikenal
di Nusantara adalah empat sifat wajib bagi nabi yakni dengan
menambahkan sifat fathanah. Kuat dugaan bahwa kriteria nabi
dengan empat sifat wajib lebih disukai di Nusantara karena sesuai
dengan pola kebudayaan ruang empat.

~ 336 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Taūhid III]
Th.14/32/TH/
Melayu Prosa 20 hlm
BLAJ/2013
Kertas Lokal 20.2 x 14.5 cm 17.5 x 8.8 cm 20-23 baris/hlm

Pengarang
Tengku Muhammad Saleh (1901-1966)

Gambaran Isi
Teks ini berbentuk catatan harian tentang taūhid. Bagian
awal (halaman 1-7) merupakan teks yang runtut berisi syarat
memperoleh ilmu yang baru, kemudian pembagian hukum akal
dalam ilmu taūhid, lalu penjelasan mengenai sifat wajib yang 20,
serta perincian, dan dalil-dalil naqli dan aqli.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Adapun sebab yang
mendapatkan ilmu yang baharu itu tiga perkara, pertama khabar
yang shadiq yaitu khabar Allāh Ta’ālá, dan khabar Rasulullah,
dan khabar mutawatir.”
Uniknya teks awal di atas lengkap ditulis dengan tanggal
penulisannya dari Senin, 11 Rajab 1360 H (4 Agustus 1941 M) s.d
14 Sya’ban 1360 H (6 September 1941 M). Misalnya tentang sifat
‘Ilm ditulis Senin, 25 Rajab 1360 H (18 Agustus 1941 M) “artinya
mengetahui dzat Allāh Ta’ālá yaitu wajib lawannya bebal yaitu
mustahil. Dalil Qur’an Firman Allāh Ta’ālá “‘alimu al-ghaybi wa al-
shahadah” artinya bermula Allāh Ta’ālá itu Tuhan yang Mengetahui
segala yang ghaib dan yang nyata. Adapun dalil akal baharu alam
ini.” Halaman berikutnya sampai halaman 20 berisi kutipan-kutipan
bahasan taūhid baik dalil-dalil dalam bahasa Arab maupun Melayu,
ilustrasi pembagian hukum akal dan sifat Allāh, wajib atau tidaknya
menghafazkan sifat 20 menurut ulama, malaikat, kitab dan jumlah
nabi, dan iman terhadap qadha dan qadar.

Keterangan
Sampul menggunakan kertas warna biru gelap. Pada sampul
luar kanan terdapat tulisan “hukum daging l-b-n; sifat 20, dan du’a

~ 337 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

anak s-th-n”. Jumlah halaman keseluruhan adalah 56, namun yang


merupakan teks taūhid halaman (1-20). Halaman berikutnya berisi
keluarga nabi (21-24), halaman kosong (25-26), dan fiqih tentang
daging sembelihan (27-55).

Komentar
Diluar kesepahaman T. M. Saleh dengan konsep sifat 20 al-Sanusi,
teks ini menjadi bukti ketekunan tokoh ini dalam mencatat
informasi-informasi penting keagamaan. Sayang, sejumlah naskah
taūhid yang ada baik berupa saduran dari pelbagai sumber
maupun karya orisinalnya belum dijumpai versi lengkap dan utuh,
melainkan masih dalam bentuk catatan-catatan harian seperti
naskah ini. Namun demikian ada beberapa catatan yang telah
diberikan judul sehingga memudahkan untuk diidentifikasi dan
dapat dibedakan satu teks dengan teks lainnya.

~ 338 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Taūhid IV]
Th.15/35/TH/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 75 hlm
Kertas Eropa 20.4 x 16 cm 16 x 11.5 cm 16 baris/hlm

Penulisan
23 Rabiulakhir 1334 H (Monday 28 February 1916 AD)

Penyalin
Tengku Muhammad Saleh (1906-1966)

Kolofon
“Tammat al-Kitab ini kepada tiga likur hari bulan Rabiulakhir pada
hari ahad waktu pukul dua belas, dewasa itu al-haqir al-faqir bilad
Lingga, Tengku Muhammad Shalih bin Tengku Abu Bakar yang
menyurat dia risalah ini, sanah 1334.”

Cap Kertas
GUTHRIE & CO.LTD, gambar gajah, depannya pohon kelapa, juga
ada karakter tulisan China.

Gambaran Isi
Ada beberapa tema yang dibahas dalam naskah ini, secara
keseluruhan bertema keimanan, namun tidak ada pembagian
“bab” atau “fasal”. Suatu tema yang telah selesai diulas ditandai
dengan ungkapan “wa Allāhu a’lam, intahi al-kalam”. Halaman
1-55 membahas persoalan keimanan meliputi iman kepada Allāh,
malaikat, kitab suci, para rasul, hari akhir, dan taqdir. Halaman
55-61 berisi pengenalan terhadap Allāh, sifat-sifat-Nya, dan
pembagiannya. Halaman 61-65 menjelaskan farq (perbedaan)
antara uluhiyah, ilah, dan Allāh. Halaman 66-75 juga menjelaskan
farq (perbedaan) antara uluhiyah, ilah, dan Allāh dengan tambahan
yang sedikit beda.
Teks awalnya berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Al-hamdu lillahi al-ladzi ja’ala siraja
qulubina imana.” Segala puji bagi Allāh, Tuhan yang menjadikan isi
akan kulit hati nurani lagi bangsa ruhani, ia iman.”
~ 339 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Sedangkan teks bagian akhir sebelum kolofon adalah:


“Ketahui olehmu hai talib, bahwasanya tiada harus membangsakan
kafir atau ma’siat kepada orang yang beri’tiqad bahwasanya yang
dinafikan dan yang diithbatkan pada kalimah yang mulia itu zat yang
bersifat ketuhanan atau nisbah sifat ketuhanan seperti yang telah
berlaku atas yang demikian itu setengah daripada orang yang jahil
di negeri Jawi mengkafirkan setengah mereka itu akan setengahnya
pada bicara nafi’ dan isbat maka yaitu harus. Wa Allāhu a’lam bi al-
shawab, wa shallallāhu ‘ala khayri khalqihi Muhammadin wa alihi
ajma’in, amin, ya rabb al-‘alamin.”

Keterangan
Sampul naskah merupakan karton tebal yang dilapisi kertas sampul
biru, pada sampul kanan tersebut terdapat bekas tinta hitam enam
baris, diduga kuat keterangan pemilik atau nama naskah tetapi
sudah tidak dapat terbaca lagi. Sementara itu terdapat tulisan baru
dengan tinta hitam “Sifat dua puluh tulis tangan.” Sementara itu
pada halaman 76 terdapat tulisan mengenai pemilik kitab “Hadha
milik al-haqir al-faqir ila Allāhi Ta’ālá Muhammad Shalih fi al-bilad
Lingga.”

Komentar
Teks ini menurut hemat penulis, menjadi contoh teks moderat
yang mencoba untuk meredam peristiwa “takfir” (pengkafiran
atas seseorang/sekelompok orang karena perbedaan pemikiran)
seperti disebut di bagian akhir. Sekaligus merekam jejak, bahwa
di Nusantara, pada teks lain disebut negeri “bawah angin”, sering
terjadi peristiwa takfir seperti disebutkan tentang zikir nafi’ itsbat.

~ 340 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Tashhih al-Shahih
Th.16/36/TH/BLAJ/2013 Melayu Prosa 14 hlm
Kertas Lokal Bergaris 21 x 16.5 cm 17 x 12 cm 18 baris/hlm

Penyusunan
Sekitar 3 Muharram 1349 H (31 Mei 1930 M).

Kolofon
Pada halaman 1 teks yang pertama terdapat kolofon mengenai
penulis naskah Qishsh al-Akhbar berbunyi, “Hadza al-kitab al-
musamma Qishsh al-Akhbar, dinuqil daripada Kitab Durrah al-
Nashihin oleh al-faqir ‘Abd al-Hamid bin ‘Isa. Adapun jika ada di
dalam kitab ini tersalah kalimahnya atau makna diharap bagi yang
mengerti membetulkan dengan shawab pada ulama.” Sedangkan
kolofon sebelum Tashhih berbunyi “Didapat dalam mimpi pada
malam Sabtu 3 Muharram al-haram sanah 1349 dinamakan kitab ini
dengan Tashhih al-Shahih.”

Gambaran Isi
Setelah penyebutan judul kitab, langsung disebutkan makna sifat
‘ilm dan kalam bagi Allāh SWT.
Teks awal berbunyi: “‘Ilm artinya mengetahui Allāh Ta’ālá akan
sekalian yang wajib adanya, yaitu zat Allāh Ta’ālá dan sekalian
sifat-Nya, dan sekalian yang mustahil adanya yaitu seperti
menyekutui akan Dia, dan lawan sekalian sifatnya yang wajib
dan akan sekalian yang harus adanya yaitu sekalian makhluqat.”
Kemudian halaman-halaman berikutnya menyebutkan sifat-sifat
wajib, dan sifat jaiz bagi Allāh SWT dan rasul, disertai penjelasannya
dan dalilnya secara aqli dan naqli. Misalnya tentang sifat “kawnuhu
sami’an” disebutkan “Artinya keadaan Allāh Ta’ālá zat yang
Mendengar yaitu wajib, dan ta’rifnya keadaan suatu sifat yang tetap
dengan zat itu dikarenakan ia oleh “sama’” pada akal, lawannya
keadaannya yang peka’ yaitu mustahil. Burhan dan dalil akalnya
seperti dalil sifat sama’ dan lagi dalil qur’annya “Laqad sami’a Allāhu”
telah mendengar Allāh Ta’ālá. Bahwa kita i’tiqadkan sifat ini wasithah
antara maujud dan ma’dum, yaitu lain ia daripada sama’”.

~ 341 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Sedangkan teks bagian akhir masih menjelaskan tentang sifat rasul


–bukan penutup- yaitu:
“...Maka tetaplah bagi rasul itu bersifat dengan perangai kelakuan
manusia yang sempurna, tidak lawannya yaitu bersifat dengan
sifat ketuhanan seperti sangkau kaum Nasara bahwa ‘Isa itu anak
Allāh. Dan tidak bersifat dengan malaikat seperti sangka kaum
musyrik Makkah pada zaman nabi kita; dan tidak pula bersifat
dengan kekurangan seperti sangka kaum Yahudi.”

Keterangan
Sampul merupakan kertas warna biru gelap, pada sisi kanan terdapat
tulisan tangan mengenai turunnya suhuf terhadap para nabi
terdahulu. Sedangkan pada sisi kiri bertulisan cetak “Exercise Book”
di bawahnya ada “No. 40, K.R. NAINAMUSAH BROS. SINGAPORE.” Di
tengah-tengah sampul kiri ada isian “Name: Adnan bin a. Rahman,
Subject: spell, Standard: ....? E.” Diduga kuat alas tulisnya merupakan
buku tulis cetakan Singapura. Buku tulis tersebut bergaris-garis
dengan jarak 7.5 mm. Naskah ini memiliki jumlah total 84 halaman.
Halaman 1-29 merupakan teks Qishsh al-Akhbar, nukilan dari kitab
Durrah al-Nashihin. Halaman 30-37 kosong; halaman 38-41 catatan-
catatan; halaman 41-54 teks Tashhih al-Shahih; dan halaman 55-84
tentang fiqih.

~ 342 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bayāni al-Taūhid
Th.17/37/TH/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 35 hlm
Kertas Eropa 21.3 x 16.8 cm 12.5 x 9 cm 11 baris/hlm

Pengarang
‘Umar al-Nafi’

Cap Kertas
FIUME, di sudut kiri atas naskah ada lambang dengan tulisan
“Angouleme Mill”.

Gambaran Isi
Teks berisi penjelasan tentang Tuhan (alam besar) dan hubungan
manusia (alam kecil) dengan Tuhan. Penjelasan tentang Tuhan
berbeda dengan penjelasan kitab taūhid pada umumnya melalui
sifat dua puluh. Tentang Tuhan dijelaskan secara luas dan memakan
separoh dari isi teks, salah satunya dikatakan “Huwa al-awwalu bila
awwaliyyatihi, huwa al-akhiru bila akhiriyyatihi, huwa al-dzahiru
bila dzahiriyyatihi, huwa al-bathinu bila bathiniyyatihi, ialah yang
pertama dengan tiada pertamanya, ialah yang akhir dengan tiada
akhirnya, ialah yang nyata dengan tiada nyatanya, ialah yang
batin dengan tiada batinnya.” Melalui penjelasannya penulis juga
menolak sifat wahdaniyyah seperti dikatakan “huwa al-wahid
bila wahdaniyyatihi wa huwa al-fard bila fardaniyyatihi, ialah yang
Esa dengan tiada keesan-Nya dan ialah yang tunggal dengan tiada
ketunggalannya karena keduanya itu sifat salbiyyah, tiada ia maujud
seperti sifat ma’ani hanya keduanya itu ibarat daripada nafi berbilang
...”.
Pada sisi lain, penulis juga menolak konsep fana, menurutnya
“Dan pada menyatakan dan menyandarkan mengenal Allāh Ta’ālá
itu kepada memfanakan wujud dan kepada memfanakan fananya
itu pula, yaitulah me-isbatkan syirik bagi Allāh Ta’ālá itu karena
bahwasanya engkau itu apabila engkau sandarkan kepada mengenal
Allāh Ta’ālá kepada memfanakan akan fananya itu, niscaya adalah
wujud bagi yang lain daripada Allāh Ta’ālá.” Demikian juga teks akhir
dari teks yang ada masih menolak konsep fana ini, “Dan barang

~ 343 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

siapa mengharuskan ia akan bahwa ada serta Allāh Ta’ālá suatu yang
berdiri ia dengan sendirinya, yakni ada ia dengan sendirinya, atau ada
ia dengan Allāh atau serta Allāh, atau ia fana daripada wujudnya,
atau fana ia daripada fanalah ia itu, maka jauh daripada mengenal,
tiadalah ia mencium nyawa mengenal diri, karena ada pandangan
itu kepada wujud yang lain daripada Allāh itu, sama wajib al-wujud
atau jaiz al-wujud karena jaiz al-wujud ini sama wujudnya dengan
‘adamnya. Karena asalnya ‘adam kembali kepada ‘adamnya juga.
Adapun yang wajib al-wujud seperti Allāh tiada sekali-kali diperoleh
adanya.”

Keterangan
Naskah tanpa sampul dan seluruh teks ditulis dengan tinta hitam.
Jumlah halaman keseluruhan 42. Terdapat halaman kosong pada
36-39 dan 41-42. Pada halaman 40 terdapat tulisan shalawat kepada
Nabi SAW. Judul lengkap naskah kurang jelas “Bayāni al-taūhid wa
Juwa-h Harata al-Ma’rifah” diartikan “Menyatakan taūhid dan t-y-(d-
a/k) ma’ri (a) fah”.

~ 344 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Taūhid V]
Th.18/40/TH/BLAJ/2013 Melayu Prosa 12 hlm
Kertas Lokal 22 x 16.5 cm 16.5 x 11.5 15 baris/hlm

Penyalinan
Tahun 1267 H (1850/51 M)

Gambaran Isi
Teks pendek yang bagian awalnya tidak ada ini berisi peringatan
bahwa seseorang yang hendak belajar ilmu taūhid hendaknya
menguasai ilmu alatnya dahulu yakni mantiq, nahwu, bayan,
ma’ani, dan lain-lain agar tidak mudah terjadi kasus pengkafiran
seperti yang terjadi di “bawah angin”. Pengarang dalam hal ini
mengutip pendapat Ibn Hajar dalah kitab Tuhfah bab al-riddah
bahwa seorang Muslim tidak boleh dikafirkan, meskipun seumur
hidupnya tidak pernah mengucap syahadat.
Hal ini seperti disitir dalam teks awal yang ada:
“Itu dzatkah atau sifatkah, jika yang demikian itu bukannya
fardhu ‘ain dan hanyasanya yang demikian itu fardhu kifayah
jua. Tetapi tiada harus membicarakan yang demikian itu
melainkan mengetahui seorang itu dengan pengetahuan yang
mahir pada ilmu (itu) alat dan ilmu adab daripada ilmu nahwu
dan mantiq dan ilmu ma’ani dan bayan dan ushul fiqih, dan ilmu
kalam dan lainnya.” Selain itu, teks juga menyebut orang-orang
di bawah angin baru tahu Jurumiyah dan Umm al-Barahin sudah
mengaku mengetahui ilmu dan banyak bicara Ushūluddīn.
Dalam Ushūluddīn seperti disebut kitab Isaghuji ilmu mantiq
lebih utama dipelajari daripada nahwu, kemudian baru cabang
ilmu yang lain.
Sedangkan bagian akhir teks berupa faedah tentang kilmi dan juz’i:
“Maka kita tilik akan maknanya itu, maka jikalau berbilang
maknanya maka yaitu dinamakan kilmi, maka jikalau tiada
berbilang maknanya itu maka yaitu dinamakan juz’i, inilah
adanya. Wa Allāhu a’lam bi al-shawab, inilah adanya. hijrah al-
nabi SallAllāhu ‘alayhi wa sallama seribu dua ratus anam puluh
tujuh, tarikh sanah 1267.”
~ 345 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Keterangan
Naskah tidak memiliki sampul dengan jumlah total 12 halaman.
Teks taūhid hanya di halaman 1-6. Halaman 6-11 berisi tulisan QS
al-Fatihah, do’a tahiyat shalat, do’a tahajud, kutipan ayat Al-Qur’an
dan do’a. Halaman 12 merupakan halaman kosong.

~ 346 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syarah Matan Umm al-Barahin


Th.19/41/TH/BLAJ/2013 Melayu-Jawi Prosa 113 hlm
Kertas Eropa 23 x 16.5 cm 16.5 x 10 cm 21 baris/hlm

Cap Kertas
Bulan Sabit bersusun tiga

Gambaran Isi
Merupakan syarah atas kitab taūhid Umm al-Barahin karya Abi
‘Abdillah Muhammad ibn Yusuf al-Sanusi al-Hasani (w. 895 H/1490
M) yang membahas Ilmu Taūhid dengan model diskusi/tanya
jawab, terdiri atas 113 halaman. Informasi mengenai judul kitab
ditemukan di halaman 6.
Bagian awal kitab ini berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Kumulai dengan nama
Allāh Yang Maha Murah didalam negeri dunia lagi yang amat
mengasihani hamba-Nya yang iman di dalam negeri akhirat.”
Bagian akhir kitab ini di halaman 106, berbunyi:
“Tetapi dikaruniai Allāh Ta’ālá akan menujukkan hamba-Nya
yang lainnya daripada mereka itu niscaya diperolehnya juga
seperti maqam ma’rifat taūhid ini “harus” juga kepadanya itu
dikaruniai-Nya. Wa salla Allāhu ‘ala khayri khalqihi Muhammadin
wa alihi wa ashabihi ajma’in, wa al-hamdu lillahi rabb al-’alamin.”
Setelah halaman penutup ini masih terdapat delapan halaman
berisi pembagian hukum akal, sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi
Allāh dan juga bagi rasul.

Komentar
Beberapa naskah diketahui merupakan syarah dari kitab Umm al-
Barahin ini, misalnya naskah Bidāyah al-Hidāyah karya Muhammad
zain bin faqih Jalaluddin.

~ 347 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Salinan dan Catatan Taūhid


Th.20/42/TH/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 34 hlm

Kertas Lokal 21 x 16.7 cm 17.5 x 13.5 20 baris/hlm

Pengarang
Syaikh Nur al-Din ibn ‘Ali ibn Hasanji ibn Muhammad Hamid (al-
Raniri). Tengku Muhammad Saleh b. Tengku Abu Bakar (1901-1966)

Penyalin
Tengku Muhammad Saleh b. Tengku Abu Bakar (1901-1966)

Penyalinan
24 Dzulqa’dah 1347 H (4 Mei 1929 M)
2 Maret 1951 M (23 Jumadilawal 1370 H)
25 Safar 1371 H (25 November 1951 M)

Kolofon
“Telah selesailah menyalin risalah ini oleh faqir yang muhtaj ila
rahmati Rabbihi al-Baqi Muhammad Salih Tengku Abu Bakar Husayn
fi bilad al-jazirah Lingga Dar al-Salam. Dan yang demikian itu,
pada malam Sabtu jam pukul sembilan suk, 24 Dzulqa’dah sanah
1347 hijriyah nabawiyah. Disalin daripada nuskhah ‘Abdullah bin
Muhammad Toyyib adanya, pada masa hamba tinggal di Kampung
SAWah, Jalan Padang Kelabang, Daik. Tm.”

Gambaran Isi
Naskah ini terdiri atas sebuah salinan naskah oleh T.M. Saleh atas
sebuah karya al-Raniri yang disebutkan di dalamnya merupakan
syarah atas karya Syaikh Muhammad b. Fadhlullah, pengarang
naskah Tuhfah al-Mursalah, naskah tersebut disalin dari bahasa
Parsi ke dalam bahasa Arab, guna menandingi para penerjemah
naskah tersebut dengan bahasa Jawi yang menurut al-Raniri banyak
menyebabkan/dimanfaatkan untuk menyebarkan kesesatan.
Naskah tersebut membahas hubungan antara Tuhan dengan
makhluk.

~ 348 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bagian awal naskah ini berbunyi:


“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Al-hamdu lillahi rabb al-
‘alamina. Wa shallallāhu ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala
alihi wa shahbihi ajma’in. Artinya segala puji bagi Allāh Tuhan
seru sekalian alam dan rahmat Allāh atas, penghulu kami Nabi
Muhammad, dan atas segala keluarganya dan sahabatnya
sekalian mereka itu. Amma ba’du.”
Bagian akhir teksnya adalah:
“Artinya, dan murad daripada dinamai akan dia ‘alim Rabbani
itu, yaitu bahwasanya diketahuinya akan Haq Ta’ālá dari karena
bahwasanya adalah ia menfikirkan ‘adzamah dzat Allāh dan
wujud Haq Ta’ālá maka dihadapkan dia kebajikan, ‘afiyah pada
pihak kamal syai’. Kepadanya isyarat sabda Nabi shallallāhu
‘alayhi wa sallama, tafakkur seketika itu terlebih baik daripada
berbuat ibadah enam puluh tahun.”
Selain salinan karya al-Raniri pada halaman 1-11. Juga terdapat
catatan-catatan T.M.Saleh yang berisi bahasan taūhid: halaman
11-12 berisi catatan tentang ikhtilaf ulama Padang tentang sifat
Ma’ani dan ma’nawiyah, sifat kuasa dan keadaan kuasa Allāh SWT
(dicatat 25 Safar 1371 H/25 November 1951 M). Halaman 13-15
ringkasan [Khamsu Kalimatin] sebuah karya yang dinisbahkan
kepada ‘Abd al-Shamad al-Jawi al-Falimbani tentang lima kalimat
inti yang menyebabkan seseorang memperoleh jadzbah Ilahi, tiga
tentang fana dan dua tentang baqa. Halaman-halaman selanjutnya
sampai halaman 34 ada beberapa fasal tentang keesaan Allāh,
tentang usaha/ikhtiyar, tentang hal ini melahirkan enam mazhab
yaitu: Shaba’iyah, Qadariyah, Mazhab ‘Awam, ‘Asy’ariyah, Ahl al-
Kasyf, dan Jabariyah; dan pembagian sifat Allāh disertai dengan
ilustrasinya. Keseluruhan berjumlah 69 halaman. Halaman kosong
ada di halaman 35. Halaman 36-48 teks fiqih berjudul “Fa’idah
tentang ma’mum” dan halaman 49-69 teks fiqih tentang fara’id.
Pada halaman sampul tertulis 2/3-51-1370 (23 Jumadilawal 1370
H/2 Maret 1951 M). Sampul menggunakan kertas bergambar bola
dunia.
Keterangan
Alas naskah dengan kertas bergaris jarak 9 mm, medan kertas
bergaris sepanjang 16.8 cm.

~ 349 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Masa’il al-Muhtadin li Ikhwān al-Mubtadin


Th.21/43/TH/BLAJ/2013 Melayu Prosa 64 hlm
Kertas Eropa 21 x 16.5 cm 16.5 x 12 cm 17 baris/hlm

Cap Kertas
GUTHRIE & CO.LTD, juga dengan tulisan Jawi, dan China

Gambaran Isi
Dalam naskah ini terdapat dua teks taūhid dan tambahan-
tambahan. Teks pertama pada halaman 1-7 merupakan bagian
akhir dari sebuah teks yang tidak disebutan judul dan tanpa
kolofon. teks tersebut berisi bahasan makna kalimat tayyibah
dalam kerangka nafi’ dan ithbat. Bahwa pemahaman yang benar
terhadap makna nafi dan ithbat dalam kalimat tayyibah merupakan
pemahaman yang mujmal (sempurna) terhadap ‘aqa’id al-Iman.
Pemahaman yang benar terhadap aqaid al-iman seperti tercermin
dalam kalimat tayyibah Lā Iláha Illállāh, Muhammad Rasulullah.
Bagian awal teks ini berbunyi :
“Tuhan yang dinafikan taqdirnya, Tuhan yang berhaqiqat
ketuhanan, yang disembah dengan sebenarnya, yang
menjadikan sekalian atau segala alam yang lain, daripada Tuhan
kita, mawlana Jalla wa ‘azza. “Illa” itu kalimat ithbat, artinya
yang mengithbatkan. “Allāh” itu kalimat muthbit artinya yang
diithbatkan, yakni yang tsabit pada naqal, lagi tsabit pada aqal.”
Adapun bagian akhir teks ini adalah:
“Qala ba’da al-‘ulama, “man lam ya’rif hadha al-‘aqa’id lam yanju
min al-khalqi wa min al-nari”, artinya telah berkata setengah
daripada ulama, barang siapa tiada mengenal segala ‘aqa’id
ini, tiadalah lepas daripada segala didalam neraka.” Dan tiada
sempurna mengenal segala makna ‘aqa’id melainkan terkandung
kepada Lā Iláha Illállāh Muhammad rasulullah shallallāhu ‘alayhi
wa sallama wa ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa
shahbihi wa sallama intahi al-kalam. Tammat.”
Kuat dugaan bahwa teks ini merupakan syarah Umm al-Barahin,
sebab di sana sini tersebut kalimat “seperti kata pada matan Umm
al-Barahin.”

~ 350 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Teks kedua merupakan teks Masa’il al-Muhtadin li Ikhwān al-


Mubtadin. Judul ini disebutkan di halaman delapan. Teks ini dimulai
dari halaman 7-41. Adapun bagian awal teks Masa’il ini berbunyi
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Dengan nama Allāh juga, memulai
membaca risalah ini ia jua Tuhan yang amat Murah di dalam negeri
dunia lagi amat mengasihani hamba yang mukmin di dalam negeri
akhirat. Alhamdu lillahi rabb al-‘alamina. Segala puji-pujian bagi
Allāh Tuhan seru alam sekaliannya.” Sedangkan teks akhir Masa’il
berbunyi “Seperti sabda nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallama, al-
faqir tha’amuhu ma wujida wa libasuhu ma sutira; yakni faqir itu
makanannya barang yang dapatnya, dan pakaiannya barang yang
menutup auratnya.” Allāhumma nawwir qulubana bi nuri dinika wa
dzahhir a’sha’ana bi nuri ‘afwika wa sayyir umurana bi nuri taufika
wa (i)stajib du’a’ana lahu bi nuri birahmatika, ya arhama al-rahīmin.
Amin. Ya rabb al-’alamin. Intahi al-kalam bi al-khayr wa al-salam.
28 Jumadilawwal sanah 1327 (Jumadilawwal sanah 1327/28).” Teks
Masa’il terdiri atas pelbagai bahasan, bahasan teologi terdapat di
bagian awal (halaman 7-20) diantara bahasannya meliputi: tashdiq
dan tahqiq, sifat wajib dan mustahil bagi Allāh dan rasul, kalimat
syahadat, rukun iman dan Islam. Sedangkan bahasan selanjutnya
bertema fiqih. Setelah teks Masa’il terdapat juga pelbagai do’a
penerang hati (h. 42-43), doa ziarah kubur (h. 44), talqin (45-51),
teks pendek tidak selesai yang mengungkap makna basmalah (52-
55), dan fasal syarat taqlid (58, tidak selesai).

Keterangan
Teks secara keseluruhan terdiri atas 64 halaman, namun banyak
halaman kosong, seperti di halaman 1-14 sebelum teks pertama,
56-57, dan 59-64. Pada teks pertama, kata alihan dari halaman 2 ke
3 tidak sesuai.

~ 351 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Umm al-Barahin
Th.22/44/TH/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 56 hlm
Kertas Eropa 21 x 16.5 13 x 8 cm 5 baris/hlm

Pengarang
Abu ‘Abd Allāh Muhammad ibn al-Wali al-Shalih Yusuf al-Sanusi al-
Maliki al-Maghribi al-Tilmisani (841-895 H/1437-1490)

Cap Kertas
PIERRE CATRONI?, ABALLANDE, U?L?TBT?

Gambaran Isi
Merupakan teks taūhid yang diawali dengan mengulas tiga hukum
akal yaitu: wajib, mustahil dan jaiz. Kemudian masuk ke dalam
pembahasan sifat wajib, mustahil dan jaiz bagi Allāh beserta dalil-
dalilnya. Kemudian juga sifat wajib, jaiz, dan mustahil bagi rasul
beserta dalil-dalilnya. Pada bagian akhir disebutkan bahwa kedua
bab merupakan inti dari dua kalimat syahadah yakni Lā Iláha Illállāh
Muhammadun Rasulullah. Pengenalan yang sempurna terhadap
dua kalimah ini merupakan aqaid al-iman yang sebenarnya.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Al-hamdu lillahi wa al-shalatu
wa al-salamu ‘ala rasulillahi shallallāhu ‘alayhi wa sallama. I’lam
anna al-hukma al-‘aqliyyu yanhashiru fi thalathati aqsami al-
wujub wa al-istihalah wa al-jawaz.”
Sedangkan baris-baris terakhir sebelum “foto yang buram”
berbunyi:
“....Wa shallallāhu ‘ala sayyidina Muhammadin ‘adada ma
dhakarahu al-dhakiruna, wa ghafala ‘an dhikrihi al-ghafiluna wa
raDhiya Allāhu Ta’ālá ‘an ashhabi rasulillahi ajma’ina, wa ‘an al-
tabi’ina lahum bi’ihsanin ila yawmi al-din, wa alhamdu lillahi....”.

Keterangan
Naskah tanpa nomor halaman, dan susunannya tidak teratur,
dengan berpedoman pada kata alihan, maka diketahui bahwa

~ 352 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

naskah merupakan satu bagian utuh dari teks Umm al-Barahin.


Peneliti sempat melihat bagian terakhir dimana terdapat keterangan
penyalin, penterjemah dan/atau pemiliknya; tetapi dalam file foto
yang ada, gambarnya sangat buram sehingga benar-benar tidak
dapat terbaca. Foto buram itu merupakan foto halaman terakhir,
halaman 55-56. Model penulisan teks dengan terjemah miring
dengan bahasa Melayu, karena itu dengan baris yang jarang, lima
baris/halaman. Pada bagian-bagian awal di kanan-kiri teks terdapat
syarah. Bagian tertentu ditulis dengan tinta merah, dan di beberapa
halaman terdapat ilustrasi dari teks yang ada.

Komentar
Teks Umm al-Barahin merupakan teks taūhid tingkat dasar yang
cukup banyak beredar di Nusantara, termasuk di wilayah kepulauan
Riau seperti di Lingga dan Penyengat. Teks ini disusun oleh Imam al-
Sanusi, salah seorang ulama pelopor pembahasan taūhid dengan
model sifat dua puluh.

~ 353 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Umm al-Barahin III


Th.23/NK.22/TH/BLAJ/2013 Arab – Melayu Prosa 28 hlm
Kertas Lokal? 24.5 x 18 cm 17 x 11 cm 7 baris/hlm

Pengarang
Abu ‘Abd Allāh Muhammad ibn al-Wali al-Shalih Yusuf al-Sanusi al-
Maliki al-Maghribi al-Tilmisani (841-895 H/1437-1490)

Kepemilikan
Sesuai dengan kolofon, naskah dimiliki pertama kali oleh Raja
Aniyah binti Raja Muhammad Thahir di Pulau Penyengat, tepatnya
di Kampung Baru tahun 1314 H (1896/97 M).

Kolofon
Kolofon di halaman I, berbunyi: “Adapun yang empunya kitab ini
bimalak al-Marhum(ah) Raja Aniyah binti Raja Muhammad Thahir
terpindah kepada milik Raja Abdul Jalil ibn al-Marhum Raja Abd al-
rahmān.” Kolofon juga ada di halaman 23 berbunyi: “al-Milik Raja
Aniyah binti Raja Muhammad Thahir Pulau Penyengat, Kampung
Kampung Baru adanya 1314. Sedangkan pada halaman 24 berbunyi:
“Raja Aniyah binti Raja Muhammad Thahir riau, Pulau Penyengat,
Kampung Baru.”

Cap Kertas
Ada dengan huruf Jawi, tetapi tidak jelas terbaca, karena naskah
asli telah dilapisi dengan kertas pelindung.

Gambaran Isi
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Al-hamdu lillahi rabb al-
’alamina, wa al-shalatu wa al-salamu ‘ala rasulihi ajma’ina. I’lam
inna al-hukmu al-‘aqliyyu yanhashiru fi thalathati aqsamin al-
wujub wa al-istihalah wa al-jawaz.”
Sedangkan baris-baris terakhir berbunyi:
“....Wa shallallāhu ‘ala sayyidina wa mawlana Muhammadin
‘adada ma dhakarahu al-dhakiruna, wa ghafala ‘an dhikrika
~ 354 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

al-ghafiluna wa raDhiya Allāhu Ta’ālá ‘an ashhabi rasulillahi


ajma’ina, amin.
Sedangkan untuk isi teks ini sama dengan teks yang telah diuraikan
sebelumnya.

Keterangan
Teks ditulis di dalam bidang persegi dengan dua garis tepi berwarna
merah. Kata-kata tertentu yang dianggap penting ditulis dengan
tinta merah. Teks ditulis jarang, mengingat disertai pula dengan
terjemah miring dalam bahasa Melayu perkata dan/atau frase, letak
terjemah terkadang tidak sesuai dengan redaksi Arabnya. Sebelum
basmalah ada iluminasi berbentuk kubah masjid.

~ 355 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Umm al-Barahin IV
Th.24/NK.34/TH/BLAJ/2013 Arab-Melayu Prosa 58 hlm
Kertas Eropa 21.5 x 16.5 cm 13.5 x 9 cm 5 baris/hlm
Pengarang
Abu ‘Abd Allāh Muhammad ibn al-Wali al-Shalih Yusuf al-Sanusi al-
Maliki al-Maghribi al-Tilmisani (841-895 H/1437-1490)

Kolofon
Pada halaman III sebelum teks tertulis “Adapun yang empunya Kitab
Matan Umm al-Barahin ini Encik Jarah binti Daeng ‘Abdullah adanya.”

Cap Kertas
MUNRO, 1877

Gambaran Isi
Isi kitab ini sama dengan yang telah ada sebelumnya.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Al-hamdu lillahi wa al-shalatu
wa al-salamu ‘ala rasulillahi. I’lam anna al-hukma al-‘aqliyya
yanhushiru fi tsalatsati al-wujub wa al-istihalah wa al-jawaz.”
Sedangkan baris-baris terakhir berbunyi:
“....Wa shallallāhu ‘ala sayyidina Muhammadin ‘adada ma
dhakarahu al-dhakiruna, wa ghafala ‘an dhikrihi al-ghafiluna
wa raDhiya Allāhu Ta’ālá ‘an ashhabi rasulillahi ajma’ina, wa ‘an
al-tabi’ina wa tabi’i al-tabi’ina lahum biihsanin ila yawm al-din.
Wa salamun ‘ala jami’i al-anbiya’i wa al-mursalina wa al-hamdu
lillahi rabb al-’alamin.

Keterangan
Naskah tanpa sampul. Dari 58 halaman, terdapat empat halaman
kosong sebelum teks dan dua halaman setelah teks. Pada halaman
tiga sebelum teks terdapat kolofon mengenai pemilik naskah
sebagaimana disebut di atas. Teks ditulis jarang untuk disertai
dengan terjemah miring dalam bahasa Melayu. Teks matan ditulis
dalam bidang garis panduan berupa garis tepi dengan pensil,
sedangkan teks ditulis dengan tinta hitam. Di sisi kanan-kiri teks

~ 356 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

terdapat syarah dalam bahasa Melayu, di bagian-bagian awal


syarah ini lebih banyak dibandingkan di bagian akhir. Syarah ini
juga ditulis dengan bantuan garis-garis diagonal.

~ 357 ~
Bab 7: Naskah taūhid di Propinsi Kepulauan Riau

Targhib al-Shibyan
Th.25/NK.35/TH/BLAJ/2013 Melayu Sya’ir-Prosa 28 hlm
Kertas Lokal? 25 x 17.5 cm 20 x 11 cm 17 baris/hlm

Gambaran Isi
Isi teks tak berbeda dengan teks taūhid untuk kalangan mubtadi’
seperti Umm al-Barahin.
Teks baris awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Dengan nama Allāh yang
mengkaruniakan dengan beberapa nikmat yang kasar-kasar;
lagi yang mengkaruniakan dengan beberapa nikmat yang halus-
halus jua aku mulai; alhamdulillāh, segala puji itu bagi Allāh; yang
diketahui akan adanya itu dengan beberapa dalil dan burhan.”
Sedangkan bunyi baris-baris akhir adalah:
“....Yang wajib al-wujud lagi yaitu Allāh Ta’ālá, maka yaitulah
yang sahih yakni yang dinafikan pada kata la ilaha itu tiap-
tiap zat yang wajib al-wujud lagi mempunyai sembah dengan
sebenarnya yang lain daripada Tuhan kita Jalla wa ‘Azza; dan
yang diisbatkan pada kata illa Allāh, satu zat yang wajib al-wujud
serta dengan sekalian sifat kamalatnya lagi mempunyai sembah
dengan sebenarnya dan yaitu Allāh Jalla wa ‘Azza. Tmt. Tm.”

Keterangan
Terdapat tiga halaman kosong, satu sebelum awal teks dan dua
halaman setelah teks akhir. Teks terdapat dalam dua bentuk,
pertama berbentuk syair dari halaman 1-10; bagian berikutnya
berbentuk prosa diawali dengan pemaknaan dua kalimah
syahadat dan dilanjutkan dengan penjelasan sifat dua puluh dan
pembagiannya. Setelah teks selesai, ditambah sebuah do’a yang
disebutkan diamalkan oleh Fatimah al-Zahra, Putri Rasulullah
SAW.. Teks ditulis dalam bidang persegi dua garis tepi dengan tinta
merah, serta ditulis dengan tinta hitam. Sedangkan judul masing-
masing bab dalam teks yang berbentuk syair ditulis dengan tinta
merah.

~ 358 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB VIII
NASKAH TAUHID
DI PROPINSI BANTEN
Oleh: Mahmudah Nur

~ 359 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

~ 360 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Museum Banten Girang 1

[Sifat Dua Puluh]


Th-01A/1078/MBG/ Bahasa Arab
Prosa 3 hlm
BLAJ/2013 dan Melayu
Kertas Eropa 20,5 X 14 cm 17,5 X 10 cm 13 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas sifat dua puluh yang dimulai dengan syahadat
dan segala fardhunya serta rukunnya.
Teks Awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, pada menyatakan sifat dua
puluh, adapun kemudian daripada itu maka ini kitabnya yang
menyatakan syahadat dan segala fardhunya dan rukunnya”.
Teks Akhir berbunyi:
“Adapun pohon iman itu dua lapan perkara, pertama, wajib atas
segala hamba yang aqil baligh bahwasanya mengetahui (a-y)
(k-n-d-y) dengan hatinya bahwa Allāh Ta’ālá Hayyun yang hidup,
qadiran artinya yang kuasa, muridan artinya yang berkehendak,
a’lim artinya yang mengetahui, sami’an artinya yang mendengar,
bas{iran artinya yang melihat, mutakallim artinya yang berkata2,
baqa artinya yang kekal”.

Keterangan
Teks ini terdapat pada urutan kedua dari satu naskah. Kondisi
naskah baik dan dapat dibaca, namun pinggir naskah sudah rusak
dan tidak berjilid, sehingga naskahnya diperbaharui kembali dan
dijilid dengan cover plastik. Halaman naskah ini berjumlah 72
halaman dan teks Sifat Dua Puluh terdapat di halaman 18 s.d 19.
Warna tinta dalam teks berwarna hitam, sedangkan warna kertas
naskah berwarna coklat. Tebal naskah ini 0,6 cm, di dalam naskah
ini ada 15 teks yang isinya sangat beragam. Ukuran huruf dalam
naskah ini 0,5 cm yang ditulis dengan khat naskhi. Jumlah kuras
dalam naskah ini ada 4 kuras, dalam 1 kuras ada 16 halaman.
Bahasa dalam teks naskah ini Arab dan Melayu dengan aksara Arab.
Laid Line dalam naskah ini berjumlah 5 garis, sedangkan Chain

~ 361 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Line berjumlah 7 garis. Halaman kosong dalam naskah ini ada tiga
halaman.

Halaman Awal Teks Sifat Dua Puluh

~ 362 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Syahadat]
Th-01B/1078/MBG/ Bahasa Arab dan
Prosa 9 hlm
BLAJ/2013 Melayu
Kertas Eropa 20,5 X 14 cm 17,5 X 10 cm 13 Baris/hlm

Gambaran Isi
Membahas Tanya jawab tentang Syahadat.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, ini soal jika seorang bertanya
apa syahadat, maka jawab adapun yahadat itu dua perkara satu
hadits yang memutuskan, kedua dalil yang memutuskan.
Akhir teks berbunyi:
.... yaitu cahanyanya sifat kekal (Naskah:Jekal), iman taūhidmu
jadi penghubung jadi ma’rifat islam, pendengar jadi pelitan, jadi
pengucap.

Keterangan
Teks ini terdapat di halaman 19 s.d 27 dalam satu bundel naskah.
Untuk halaman 20 s.d 22 teks naskah ini hilang/sobek. Untuk
keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan nomor: Th-
01A/1078/MBG/BLAJ/2013.

Halaman Awal Teks Syahadat

~ 363 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Tanazzul Jaurat
Th-01C/1078/MBG/ Bahasa Arab dan
Prosc 1 hlm
BLAJ/2013 Melayu
Kertas Eropa 20,5 X 14 cm 17,5 X 10 cm 13 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas ilmu Tanazzul Jaurat yang berarti tujuh anggota
ayat.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, pasal pada menyatakan ilmu
Tanazzul Jaurat artinya tujuh anggota ayat bernama Tanazzul
Jaurat dari pada cahaya Jauhar Jism ‘ardh”.
Akhir teks berbunyi:
“ ….Maka ketika itu ibunyapun tiada melihat bulan dari darah
nifas wallāhi, haid pun berhenti yakni tiada keluar tatkala”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 28 dalam satu bundel naskah.
Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan nomor:
Th-01A/1078/MBG/BLAJ/2013.

Halaman Awal Teks Tanazzul Jaurat

~ 364 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Taūhid]
Th-01D/1078/MBG Bahasa Arab dan
Prosa 1 hlm
/BLAJ/2013 Melayu
Kertas Eropa 20,5 X 14 cm 17,5 X 10 cm 13 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini menerangkan tentang kewajiban aqil baligh terhadap dua
perkara, yaitu insan kaffah dan iman.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, bab pada menyatakan yang
wajib atas orang yang aqil baligh itu dua perkara satu insan
kaffah dan kedua iman”.
Akhir teks berbunyi:
“Asyhadu Allāh ilaha illa Allāh, wa Asyhadu anna Muhammad
rasululullah”

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 29 dalam satu bundel naskah.
Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan nomor:
Th-01A/1078/MBG/BLAJ/2013.

Halaman Awal Teks taūhid

~ 365 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

[Sifat Dua Puluh]


Th-01E/1078/MBG / Bahasa Arab dan
Prosa 6 hlm
BLAJ/2013 Melayu
Kertas Eropa 20,5 X 14 cm 17,5 X 10 cm 13 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas tentang sifat dua puluh.
Awal teks berbunyi:
“Adapun sifat dua puluh itu dibagi tiga yaitu Iftiqar sifat hamba,
istighna sifat tuhan”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 41 - 46 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-01A/1078/MBG/BLAJ/2013.

Halaman Awal Teks Sifat Dua Puluh

~ 366 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Sifat Dua Puluh]


Th-01F/1078/MBG / Bahasa Arab dan
Prosa 3 hlm
BLAJ/2013 Melayu
Kertas Eropa 20,5 X 14 cm 17,5 X 10 cm 13 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas sifat dua puluh.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm...
Akhir teks berbunyi:
“… adapun ajmalnya perhimpun suatu makna elok, adapun arti
dari idra murakab itu pendapat bersusun2”

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 48-50 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-01A/1078/MBG/BLAJ/2013.

Halaman Awal Teks Sifat Dua Puluh

~ 367 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

[Sifat Dua Puluh]


Th-01G/1078/MBG / Bahasa Arab dan
Prosa 72 hlm
BLAJ/2013 Melayu
Kertas Eropa 20,5 X 14 cm 17,5 X 10 cm 13 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas sifat wajib bagi Allāh SWT itu ada dua puluh
sifat.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, adapun setengah yang wajib
bagi tuhan kita Jalla Wa A’zza itu dua puluh sifat.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 50-66 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-01A/1078/MBG/BLAJ/2013.

Halaman Awal Teks Sifat Dua Puluh

~ 368 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Naskah Gembong 1 (Koleksi H. Dimyati)

Bahjatul al-‘Ulum1
Th-02A/01/HD/
Bahasa Arab Prosa 24 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 29,2 X 18 cm 21,4 X 11,7 cm 15 Baris/hlm

Kolofon
Tamat al-musamma bi bahjah al-’ulum Wallāhu a’lam bi shawab, tam

Gambaran isi
Teks ini membahas tentang dasar akidah dan sifat-sifat Allāh SWT.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, Rabbi yassiru wa la tu’assir,
Alhamdulillāh al-ladzi nur qulub al-mukminin binuri hidayah”.
Akhir teks berbunyi:
,“…. Wallāhu khalaqakum wa ma ta’lamun wa qauluhu a’laihi as-
salam wa khalaqa al-iman wa khiffatu bi syahwat wa khalaqa al-
kufra wa shifatu bi al-buhli”.

Keterangan
Teks ini terdapat pada urutan ketiga dari satu naskah. Kondisi
naskah cukup baik, namun sebagian sudah ada yang rusak karena
sobek dan lapuk. Halaman naskah ini berjumlah 329 halaman dan
teks Bahjatul U’lum terdapat di halaman 92 s.d 119. Warna tinta
dalam teks berwarna hitam dan merah, sedangkan warna kertas
naskah berwarna coklat. Tebal naskah ini 2,2 cm, di dalam naskah
ini ada 21 teks yang isinya sangat beragam. Ukuran huruf dalam
naskah ini 0,5 cm yang ditulis dengan khat naskhi. Jumlah kuras
dalam naskah ini ada 12 kuras. Bahasa dalam teks naskah ini bahasa
Arab dengan aksara Arab. Laid Line dalam naskah ini berjumlah 6
garis, sedangkan Chain Line berjumlah 9 garis. Halaman kosong
dalam naskah ini ada tiga halaman.
1

Naskah: Bahijatul U’lum


1

~ 369 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Bahjatul U’lum

~ 370 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Miftah fi Syarah Ma’rifat al-Islām wa al-Iman


Th-02B/01/HD/
Bahasa Arab Prosa 46 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 29,2 X 18 cm 21,4 X 11,7 cm 15 Baris/hlm

Kolofon
Al-musamma bi al-miftah fi syarhi ma’rifat al-Islām wal al-iman fi
yaumil al-arba’ fi waqti azh-zhuhri fi al-hilal ar-rabi’ asharat syahr
Sya’ban fi as-sanat al-Hijrah 1236

Gambaran Isi
Teks menjelaskan tentang islam dan iman.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh rabbil a’lamin,
akhraja ‘ibadihi minal ‘adami ila al-wujud wa jarrihim bi taufiqihi
gasyaqa ila syuhudi wa amarahum ila as-shalatil al-khamsi bi ar-
ruku’ wa as-sujud litahsila nia’mi..”.
Akhir teks berbunyi:
Fi qauli al-imam az-Zuhdi ‘an ibn ‘Abbas radhiyallāh ‘anhuma,
annahu qala az-Zuhdi ‘ala tsalatsati ahrufi ra wa ha wa dal fa
zay zada al-mi’adi wal ha, huda fi ad-din, wa dal dawam ‘ala
tha’at Allāh Ta’ālá wa al-hamami al-‘ibadi rahmatullah ‘alaihi wa
‘ala ashabihi ajmai’n bi barakat Muhammad sayyidil mursalin
birahmatika ya arhama ar-rahimin.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 120 - 162 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-02A/01/HD/BLAJ/2013.

~ 371 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Miftah Fi Syarah Ma’rifat al-Islām wal Iman

~ 372 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Tilmisani
Th-02C/01/HD/
Bahasa Arab Prosa 63 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 29,2 X 18 cm 21,4 X 11,7 cm 15 Baris/hlm

Kolofon
Tammat wallāh a’lam al-musamma bi at-tilmisani fi yaumil al-jum’at
fi waqti labergawi fi al-hilal fi asy-syahri Sya’ban al-ha hijrat hijrat
1236 SM ...

Gambaran Isi
Teks ini menguraikan sifat-sifat wajib bagi Allāh SWT.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, wa shallallāh ‘ala sayyidina
Muhammad wa alihi wa ashhabihi ajma’in, yaqulu ‘abdullah
Ta’ālá Muhammad ibn ‘imran ibn Ibrahim at-tilmisani lathifa
Allāh bihi wa kana Allāh lahu...
Akhir teks berbunyi:
Allāhumma wa tahiyatuhum fiha salamun wa amara da’wahum,
anna alhamdulillāh rabbil a’lamin wa la haula wa la quwwata
illa billahil ‘aliyyil ‘adzim la ilaha illa huwa wallāh ‘ala ma taqulu
wakil”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 213 - 275 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-02A/01/HD/BLAJ/2013.

~ 373 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Tilmisani

~ 374 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Taūhid]
Th-02D/01/HD/
Bahasa Arab Prosa 3 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 29,2 X 18 cm 21,4 X 11,7 cm 15 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas tentang syahadat dan sifat-sifat bagi Allāh.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh rabbil ‘alamin wa
ash-shalatu wa as-salam ‘ala rasul wa ‘ala ajma’in wa ba’dana,
i’lam anna syahadat a’bdahu tabi’iatun li syahadat Allāh wa
syahadata Allāh mutabi’atun li syahadat ‘abdihi..”.
Akhir teks berbunyi:
Wa inna ru’yati Allāh Ta’ālá li al-mukminin fi al-jannati haqqun
hina Allāh ‘ala syahadat wa shabbana Allāh Ta’ālá bi qaulihi
sabiti fi hayatihim ad-dunya wa al-akhirah tammat wa Allāh
a’lam bi as-shawab”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 295 - 297 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-02A/01/HD/BLAJ/2013.

~ 375 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Syahadat

~ 376 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Lā Iláha Illállāh]


Th-02E/01/HD/
Bahasa Arab Prosa 2 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 29,2 X 18 cm 21,4 X 11,7 cm 15 Baris/hlm

Kolofon
Tammat wa Allāh a’lam bi as-shawab fi yaumi al-isnain.

Gambaran Isi
Teks ini menjelaskan tentang I’rab kalimat Lā Iláha Illállāh.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, fi kutubi anbahu fi I’rab Lā Iláha
Illállāh fi al-mabhas al-awwal, qala as-sayid as-sarif qadasa Allāh
sarra’a fi hayatihi ‘ala al-matwali naqlan ‘an sahabihi al-miftah..”.
Akhir teks berbunyi:
Inama y-sy-b-t sifatihi ay al-wahabatihi allati hiya sy-b-t fi nafsiha
liana Allāh Ta’ālá huwa ma’budun bihaqi wa la yaduru illa Allāh”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 297- 298 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-02A/01/HD/BLAJ/2013.

~ 377 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Lā Iláha Illállāh

~ 378 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Al-Mufid Syarah ad-Durrat al-Fakhirah


Th-02F/01/HD/
Bahasa Arab Prosa 50 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 29,2 X 18 cm 21,4 X 11,7 cm 15 Baris/hlm

Kolofon
Al-Musamma bi al-mufid syarah ad-durratu al-fakhirah fi yaumi as-
sabti fi al-hilal as-sabi’i asyara fi as-syahri sya’ban fi as-sanatil al-ha
1236 Hijrah an-Nabi.

Gambaran Isi
Teks ini mengurakan tentang taSAWur dan tasdiq.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh rabbil ‘alamin
wa ash-shalatu wa as-salamu ‘ala sayyidina wa maulana
Muhammad al-khatim an-Nabi wa alihi wa shahbihi ajma’in…”.
Akhir teks berbunyi:
“Fa a’lam annahu yanbagi ‘ala al-‘aqili al-lubab an yaksyura man
dzakara al-kalimati asy-syarifati allati la ya’lamu a’mmatan an-
nas a’dzim qadaraha illa ba’da al-maut wa ya’rifu ma’naha mata
yantafiu’ yudhkiraha dunya wa akhiri nasia’lahu subhanahu wa
Ta’ālá an yaj’alna (w-h-a-a-y-n-a) natiqini wa kalimataini as-
syahadah ‘inda al-maut ‘alamin biha wa shallallāh ‘ala sayyidina
Muhammad wa alihi wa ashabihi ajma’in wa alhamdulillāhi
rabbi al-‘alamin…”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 164-212 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-02A/01/HD/BLAJ/2013.

~ 379 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Al-Mufid Syarah ad-Durrat al-Fakhirah

~ 380 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Sifat Dua Puluh]


Th-02I/01/HD/
Bahasa Arab Prosa 13 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 29,2 X 18 cm 21,4 X 11,7 cm 15 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini menjelaskan sifat dua puluh. Awal teks berbunyi: ha na ca
ra ka pa da ja …

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 323 - 326 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-02A/01/HD/BLAJ/2013

Halaman Awal Teks Sifat Dua Puluh

~ 381 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Naskah Gembong 2 (Koleksi H. Dimyati)

Bayan Allāh
Th-03A/02/HD/ Bahasa Arab dan
Prosa 14 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Daluang 25 X 18 cm 16,5 X 9 cm 9 Baris/hlm

Kolofon
Tammat al-kitab al-musamma bayan Allāh

Gambaran Isi
Teks ini menguraikan tentang sesuatu yang ada dan tidak ada
dalam menyingkap rahasia ketuhanan.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh al-ladhi yukasyif
as-sirru bi israri rabbi al-‘alamin wa ash-shalatu ‘ala al-insan
sirruhu afdhalu al-bariyyah ajma’in al-faqir ad-da’if rahamatullah
‘alaihi Yusuf ibn Muhammad makiyyah..”.
Akhir teks berbunyi:
“… dzat mubin fa hadzihi kamal al-ma’rifat at-taūhid fa hadzihi
al-kitab mukhtasharah min kalam isharat al-haq..”.

Keterangan
Teks ini terdapat pada urutan pertama dari satu naskah. Kondisi
naskah sudah rusak karena dimakan rayap, namun tulisan dalam
teks naskah masih dapat dibaca. Halaman naskah ini berjumlah 174
halaman dan teks taūhid terdapat di halaman 44 s.d 57. Warna tinta
dalam teks berwarna hitam dan merah, sedangkan warna kertas
naskah berwarna coklat. Tebal naskah ini 1,8 cm, di dalam naskah
ini ada 12 teks yang isinya sangat beragam. Ukuran huruf dalam
naskah ini 1,3 cm yang ditulis dengan khat naskhi dan terjemahan
Riliah. Jumlah kuras dalam naskah ini ada 9 kuras. Bahasa dalam
teks naskah ini Arab dan Jawa dengan aksara Arab dan Pegon.
Terrdapat iluminasi dalam naskah ini dan di beberapa halaman
naskah ini terdapat catchword.

~ 382 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Halaman Awal Teks Bayan Allāh

~ 383 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

[Al-Umur al-Masyru’at ‘Indah Ahlussunnah]


Th-03B/02/HD/ Bahasa Arab dan
Prosa 12 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Daluang 25 X 18 cm 16,5 X 9 cm 9 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas perkara yang disyaria’tkan menurut
Ahlussunnah wal Jamā’ah.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh rabbi al-‘alamin wa
ash-shalatu ‘ala rasulihi Muhammad shallallāh ‘alaihi wa sallam wa
ashhabihi ath-thahirina wa ‘ala alihi wa sairi ash-shalihina wa ba’du..”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 64 – 75 dalam satu bundel
naskah dan akhir teks naskah ini hilang. Untuk keterangan lebih
lanjutnya lihat teks naskah dengan nomor: Th-03A/02/HD/
BLAJ/2013.

Halaman Awal Teks al-Umur al-Masyru’at ‘Indaj Ahlussunnah

~ 384 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Ushul Hidayah al-Islām


Th-03C/02/HD/ Bahasa Arab dan
Prosa 27 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Daluang 25 X 18 cm 16,5 X 9 cm 9 Baris/hlm

Kolofon
Tammat hadza al-kitab al-musamma bi al-ushul hidayah al-Islām

Gambaran Isi
Teks ini membahas dan menjelaskan tentang Islam.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh rabbi al-‘alamin
wa ash-shalatu a’la rasulihi Muhammad wa alihi ajma’in wa
ba’du…”.
Akhir teks berbunyi:
... qaulu asy-syahid asyhadu anna Lā Iláha Illállāh, a’riqu wa
ubayyin anna la wa ma a’budu bi haqqi fi al-‘alim ilaha Allāh
alihi wahid la syarika lahu fi’li al-mukallaf bi asy-syahadataini an
yakshura ma’a i’tibari ma’nahuma..”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 78 – 104 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-03A/02/HD/BLAJ/2013.

~ 385 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Ushul Hidayah al-Islām

~ 386 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Fushus al-Ma’rifat
Th-03D/02/HD/ Bahasa Arab dan
Prosa 33 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Daluang 25 X 18 cm 16,5 X 9 cm 9 Baris/hlm

Kolofon
“Tammat kitab al-fushus al-ma’rifat”

Gambaran Isi
Teks ini membahas tentang zat Allāh, sifat Allāh dan perbuatan
Allāh.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh al-ladzi nur qulub
al-aulia wa al-‘arifin wa a’syiq shudurahum bi nuril ma’rifat wa al-
yaqin…”.
Akhir teks berbunyi:
“… wa arju rahmataka tahta aqdami al-‘arifin wa al-muhaqqiqin,
ushalli ‘ala nabiyyika Muhammad sayyidi al-mursalin wa al-akhirin
wa ‘ala alihi wa ashabihi khaira al-bariyyah ajmai’n..”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 104 - 135 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-03A/02/HD/BLAJ/2013.

~ 387 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Fushus al-Ma’rifat

~ 388 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

I’lm al-Suluk
Th-03E/02/HD/ Bahasa Arab dan
Prosa 16 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Daluang 25 X 18 cm 16,5 X 9 cm 9 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas sifat wajib, tidak wajib dan jaiz bagi Allāh SWT.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh al-ladzi zhahara
bi kasyif saturihi wa batana bi syadidi zhuhurihi wa ash-shalati
wa as-salam ‘ala rasulihi Muhammad miftah umurihi wa ‘ala wa
shahbihi ahlu hamdihi wa sukurihi..”.
Akhir teks berbunyi:
Lianna hadzihi al-qa’idah luba luba min al-bab i’lmu suluk ilm
min ilmi wa man la qala nawwirullah ainun bashirutana li idraki
israrihi al-hafiyah bi syuja’i anwari al-jaliyah..”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 136 - 151 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-03A/02/HD/BLAJ/2013.

~ 389 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks I’lmu al-Suluk

~ 390 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Naskah Onyam 1 (Koleksi Suryadi Salih)

Bahjatul al-‘Ulum
Th-04A/01/SS/
Bahasa Arab Prosa 22 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 33,5 x 21 cm 20 x 11,5 cm 17 Baris/hlm

Kolofon
Liman yahtaju ila ath-thalib min thalib al-mathlub al-lati al-fana biha
wa samaituha bi bahjatil al-ulum fi asy-syarah fi bayan ‘aqidah al-
ushul wallāh al-musta’an.

Gambaran Isi
Teks ini membahas tentang dasar akidah dan sifat-sifat Allāh SWT.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, Rabbi yassiru wala tu’assir,
Alhamdulillāh al-ladzi nur qulubi al-mukminin binuri hidayah”.
Akhir teks berbunyi:
“…. Allāhumma inni nasaluka salaman fi ad-din wal a’fiyah lil
jasadi wa ziyadat fi al-ilm wa barakat fi ar-rizq wa juzyan fi al-
akhirat bisababi asma i’badaka al-karim wa ‘ala alihi wa ashabihi
ajma’in amin ya rabbal a’lamin…”.

Keterangan
Teks ini terdapat pada urutan pertama dari satu naskah. Kondisi
naskah cukup baik dan masih bisa di baca walaupun ada beberapa
halaman yang bolong di bagian tengahnya. Sampul naskahnya dari
kulit berwarna hitam. Halaman naskah ini berjumlah 417 halaman
dan teks Bahjatul Ulum terdapat di halaman 1 s.d 22. Warna tinta
dalam teks berwarna hitam dan merah, sedangkan warna kertas
naskah berwarna coklat. Tebal naskah ini 4 cm, di dalam naskah
ini ada 7 teks yang isinya sangat beragam. Ukuran huruf dalam
naskah ini 0,5 cm yang ditulis dengan khat naskhi. Jumlah kuras
dalam naskah ini ada 15 kuras. Bahasa dalam teks naskah ini Arab
dengan aksara Arab. Laid Line dalam naskah ini berjumlah 8 garis,

~ 391 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

sedangkan Chain Line berjumlah 9 garis. Halaman kosong dalam


naskah ini ada 13 halaman.

Halaman Awal Teks Bahjatul al-‘Ulum

~ 392 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Al-Sittin
Th-04B/01/SS/
Bahasa Arab Prosa 26 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 33,5 x 21 cm 20 x 11,5 cm 17 Baris/hlm

Kolofon
“Ta’liq ‘ala al-muqaddimah al-ma’rufah bi as-sittin mashilah al-
mansubat li syaikh al-imam al-a’lim al-‘amil ibn abbas ahmad zahid
(t-f-m-d-h) Allāh birahmatihi bihal al-fadhiha wa yatama mafadaha
wa ashila Allāh min fadhli al-mazhid an yanfa’a bihi fahuwa hasbiya
wa ni’ma al-waqil qala al-mushannif rahmatulllah a’laihi”.

Gambaran Isi
Teks ini menjelaskan kewajiban menurut imam Syafi’i.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh rabbi al-a’lamin wa
ash-shalatu wa salam a’la asyrafil al-mursalin sayyidina Muhammad
wa a’la alihi wa ashabihi ajma’in amma ba’du..”.
Akhir teks berbunyi:
“… wa qad khilna al-jannati wa anta radin anna birahmatika ya
ghaffar wa (b-t-m-t-dh) bi an-nadzari ila wajhika al-karim ma’an
ahabaika al-ashfiya al-ihyar al-abrar wa shallallāh afdhala
alhuluk sayyidina Muhammad kullama dhakaraka adz-dzakirun
wa ghafala ‘an dzikrika al-ghafilun wa sallama bitasliman
aktharan, wa alhamdulillāh rabbi al-a’lamin..”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 23 - 58 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-04A/01/SS/BLAJ/2013.

~ 393 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Sittin

~ 394 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Miftah fi Ma’rifat al-Islām wa al-Iman wa al-Ashl


Th-04C/01/SS/
Bahasa Arab Prosa 36 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 33,5 x 21 cm 20 x 11,5 cm 17 Baris/hlm

Kolofon
Bab ma’rifat al-Islām wa al-iman wa al-ashl, ma ruwiya a’n abdullah
ibn umar radhiyallāh ‘anhuma

Gambaran Isi
Teks menjelaskan tentang islam dan iman.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh al-ladhi akhraja
‘ibadat min al-ilm ila al-wujud wa jarruhum bi taufiqihi ‘an a’sara
al-jahl ila asy-syuhud wa amarahum ila ash-shalati al-khams..”.
Akhir teks berbunyi:
“… qala az-zahid tsalatsata ahruf ra wa ha wa dzal fa zay zada
limi’ad wa al-ha huda fi ad-din wa al-dzal dawam ‘ala tha’athillah
ilhamam al-‘abid rahmatullah ‘ala wa ‘ala alihi wa ashabihi
ajma’in bi barakat Muhammad sayyidina al-mursalin yarhamuka
ya arhama ar-rahimin, tammat wallāh a’lam…”

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 59 - 90 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-04A/01/SS/BLAJ/2013.

~ 395 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Miftah fi Ma’rifat al-Islām wa al-Iman wa al-Ashl

~ 396 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Al-Mufid
Th-04D/01/SS/
Bahasa Arab Prosa 54 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 33,5 x 21 cm 20 x 11,5 cm 17 Baris/hlm

Kolofon
Tammat Wallāhu a’lam bi ash-shawab wa al-khata, wal al-kitab al-
musamma bil al-mufid al-khath al-haj Muhammad Sulaiman (w-l-l-
(huruf hilang)-j-a-w).

Gambaran Isi
Teks naskah ini membahas tentang taSAWur dan tasdiq.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh rabbi al-
‘alamin wa ash-shalat wa as-salam ‘ala sayyidina wa maulana
Muhammad khatamun an-nabi walidun wa ashabihi ajma’in
i’lam annal i’lma amma tashawwur wa amma tashdiq..”.
Akhir teks berbunyi:
Kalimatain asy-syahadat i’nda (a-l-m-d-t) wa a’lamina biha
shallallāh a’laihi wa sallam wa ‘ala alihi wa ashabihi ajma’in, wa
alhamdulillāh rabbi al-alamin tammat wallāh a’lam wa billah at-
taufiq..”

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 91 - 144 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-04A/01/SS/BLAJ/2013.

~ 397 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks al-Mufid

~ 398 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Tilmisani
Th-04E/01/SS/
Bahasa Arab Prosa 52 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 33,5 x 21 cm 20 x 11,5 cm 17 Baris/hlm

Kolofon
Tammat wa Allāhu a’lam bi ash-shawab wal al-khata, al-musamma
tilmisani

Gambaran Isi
Teks ini menguraikan sifat-sifat wajib bagi Allāh SWT.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, wa shallallāh ‘ala sayyidina
Muhammad wa alihi wa ashabihi ajma’in yaqulu Abdullah
Muhammad ibn Umar ibn Iran at-Tilmisani...”.
Akhir teks berbunyi:
Allāhumma wa tahiyatuhum fiha salamun wa akhirun
da’adabihim. inna alhamdulillāh hi rabbi al-‘alamin la haula wa
la quwwata illa billahi al-‘aliyyi al-a’dzim.”

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 145 - 196 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-04A/01/SS/BLAJ/2013

~ 399 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Tilmisani

~ 400 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Fathul Mubin Syarah Ummul ar-Rahibin


Th-04F/01/SS/
Bahasa Arab Prosa 90 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 33,5 x 21 cm 20 x 11,5 cm 17 Baris/hlm

Kolofon
Halaman pertama, wa samaituhu fathul mubin bi syarah ummul ar-
rahibin. Halaman terakhir qad faraga al-kitab al-musamma bi fathi
al-mubin

Pengarang
Ta’lif awjada al-u’lama al-asathin a’bdul al-auliya al-muhaqqiqin as-
sayyid Muhammad ibn Yusuf as-Sanusi al-Husni al-Maliki.

Gambaran Isi
Teks ini membahas tentang ilmu akidah yaitu ilmu ushuluddin.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, wa bihi nastai’n alhamdulillāh
al-ladzi intaqa al-kainati bi wahdaniyat wa ja’ala as-sunah al-
maujudat...”.
Akhir teks berbunyi:
“.... qila min ash-shahabi wa thabi’u ath-thabi’in bi ihsani ila
yaumi ad-din ay-yaumi al-qiyamah wa salam ‘ala al-mursalin wa
khatama bi as-salam a’laihim wa taraka min zikrihim ‘ala kulli
rabbi al-‘alamin biqaulihi wa alhamdulillāh rabbi al-a’lamin qad
faraga al-kitab al-musamma bi fathi al-mubin”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 197 - 286 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-04A/01/SS/BLAJ/2013

~ 401 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Fathul Mubin Syarah Umm al-Rahibin

~ 402 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Ushul
Th-04G/01/SS/
Bahasa Arab Prosa 152 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 33,5 x 21 cm 20 x 11,5 cm 17 Baris/hlm

Kolofon
Wa qad tamma kitabat hadza al-kitab al-musamma bil ushul fi al-
waqti al-i’sya al-mubarakat wa al-mustajabat li man a’mila shalihan
fiha hadi wa i’syrun syahra Jumadil al-Awwal al-ladzi min syuhur
sanat bi khalqi sanat alfu miatain wa tisi’n wa tsamin min hijratil an-
nabi ar-rasulullah al-mushthafa.

Penulis
Wal al-khat fi hadza al-kitab al-faqir al-faqir tuan haji Muhammad
Sulaiman ibn tuan haji a’bdu (a-l-s-t-r) fi bilad (s-m-r-t) kapung (p-l-s)
tanara al-muqim fi qaryati ash-shaghirah (b-b-d-n) wa shahib hadza
al-kitab al-musamma (m-r-s-y)

Gambaran Isi
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh wa bihi nasta’in
wa huwa habibi wa ni’ma al-wakil qala asy-syaikh al-walibu
ash-shalih az-zahid ibn abdullah Muhammad ibn Sayyid Yusuf
as-Sanusiy al-Husni radhiyallāhu ‘anhu wa ridhahu wa ja’ala al-
jannah manzhilata wa muSAWahu alhamdulillāh wasi’a al-judi
wa al-a’tha...”.
Akhir teks berbunyi:
Sayyidina wa maulana Muhammad shallallāh ‘alaihi wa salam
wa a’la ad-du’a ma dzakaraka adz-dzakirun wa ghafala ‘an
dzikrika al-ghafilun wa akhiru da’wabihim, inna alhamdulillāh
hi rabbi al-a’lamin kamal asy-syarah al-mubarak bihamdillah wa
mundhu husni taufiqihi wa la haula wa la quwwata illa billahi al-
‘aliyyi al-‘adzim, Allāhumma ighfir lilkatib wa lima laka liman da’a
lahuma ya arhama rahim”.

~ 403 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 286 - 410 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-04A/01/SS/BLAJ/2013

Halaman Awal Teks Ushul

~ 404 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Naskah Tersaba 1 (Koleksi Ustadz Tanjib)

[Taūhid]
Th-05A/01/UT/ Bahasa Arab dan
Prosa 35 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Kertas Eropa 21 X 17,5 cm 12,5 X 10,5 cm 5 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas dan menjelaskan sifat-sifat wajib bagi Allāh dan
sifat-sifat mustahil bagi Allāh.
Awal teks, (hilang).
Akhir teks berbunyi:
“Fainnahu yara laha mina al-asrar wa al-‘ajaib insya Allāh Ta’ālá
ma la yadhullu tahta hadhra wabillahi ath-thaufiq wallāhi wa
rasulihi, a’lam bi ash-shawab..”.

Keterangan
Teks ini terdapat pada urutan pertama dari satu naskah. Kondisi
naskah cukup baik, namun di ujung beberapa bagian naskah sudah
dimakan rayap, sampul naskah dari kulit berwarna hitam. Halaman
naskah ini berjumlah 149 halaman dan teks Sifat Dua Puluh terdapat
di halaman 1 s.d 35. Warna tinta dalam teks berwarna hitam dan
ungu, sedangkan warna kertas naskah berwarna coklat. Tebal
naskah ini 2 cm, di dalam naskah ini ada 3 teks yang isinya tentang
sifat dua puluh, catatan hutang dan ilmu taūhid. Ukuran huruf
dalam naskah ini 0,8 cm yang ditulis dengan khat naskhi. Jumlah
kuras dalam naskah ini ada 16 kuras. Bahasa dalam teks naskah ini
bahasa Arab dengan aksara Arab Pegon. Laid Line dalam naskah ini
berjumlah 7 garis/hlm, sedangkan Chain Line berjumlah 5 garis/
hlm. Halaman kosong dalam naskah ini ada empat halaman.

~ 405 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks taūhid

~ 406 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Taūhid]
Th-05B/01/UT/ Bahasa Arab dan Prosa 132 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Kertas Eropa 21 X 17,5 cm 12,5 X 10,5 cm 5 Baris/hlm

Gambaran isi
Teks ini membahas tentang hukum-hukum syaria’t, qawaid Islam,
sifat-sifat wajib dan mustahil bagi Allāh.
Awal teks berbunyi:
Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, alhamdulillāh hi rabbi al-‘alamin
wa ash-shalat wa as-salam a’la sayyidina Muhammad wa
‘ala alihi wa shahbihi ajma’in, i’lam anna ahkam asy-syari’at
khamsah wajib wa mandub wa mahrum wa makruh wa mubah
wa qawa’idu al-Islām khamsah al-iman billahi wa al-iman bi ar-
rusul wa al-iman bi al-malaikat wa al-iman...”.
Akhir teks berbunyi:
“Fa al-ihtimal al-awwal huwa al-ihtiyath al-ladzi yanbagi likulli
‘aqil an yaqtadha ‘alaihi bil wahid wal ihtimal, ats-tsani la yardha
illa dunya diniyah wa tafsir radiyah wa thabi’iyah syaim wa
bashirah mu’amiyah wallāhi wa rasulihi i’lam wa alhamdulillāh
rabbi al-a’lamin, tamat”.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 44 - 179 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-05A/01/BS/BLAJ/2013.

~ 407 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks taūhid

~ 408 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Naskah Tersaba 2 (Koleksi Ustadz Tanjib)

Al-Mi’raj
Th-06/02/UT/
Bahasa Arab Prosa 71 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 16 x 10, 5 cm 13 x 7 cm 15 baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, rabbi yassir wa la tu’assir wa fihi
khaira al-mi’raj hadatsana Muhammad ibn Sahl ‘an Utsman ibn
Abd as-Samad ‘an Abdillah ibn (m-r-s-y) al-kufi ‘an Anas ibn Malik
radhiyallāh anhu qala saalaka rasulullah ...”.
Akhir teks berbunyi:
“... Allāhumma ya karim bi hurmat anna tahyana a’la sunnatahu
wa tawaffana ‘ala millatahu wa anna tahsuruna fi zamratahu bi
rahmatika ya arhama ar-rahimin”.

Keterangan
Teks ini terdapat pada urutan pertama dari satu naskah. Kondisi
naskah cukup baik, pinggir naskah berwarna hitam karena terbakar,
sampul sudah rusak dan kertasnya sudah ada yang sobek dan
lapuk serta ada beberapa halaman yang hilang. Halaman naskah ini
berjumlah 265 halaman dan teks al-Mi’raj terdapat di halaman 1 s.d
71. Warna tinta dalam teks berwarna hitam dan merah, sedangkan
warna kertas naskah berwarna putih kecoklatan. Tebal naskah ini
2 cm, di dalam naskah ini ada 12 teks yang isinya sangat beragam.
Ukuran huruf dalam naskah ini 0,5 cm yang ditulis dengan khat
naskhi. Jumlah kuras dalam naskah ini ada 14 kuras. Bahasa dalam
teks naskah ini bahasa Arab dengan aksara Arab. Laid Line dalam
naskah ini berjumlah 5 garis, sedangkan Chain Line berjumlah 9
garis.

~ 409 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks al-Mi’raj

~ 410 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Museum Banten Girang 2

Ma’rifat Islam wa al-Iman wa al-Ashlu Fihi


Th-07/1072/MBG/ Bahasa Arab dan
Prosa 48 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Kertas Eropa 25 X 16,5 cm 15,5 X 8,5 cm 5 Baris/hlm

Gambaran Isi
Naskah ini membahas tentang Islam dan Iman dengan bentuk
tanya jawab tentang jumlah sahabat-sahabat nabi dan jumlah nabi
yang di beri syari’at.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, bab ma’rifat al-Islām wa al-iman
wa al-aslu fihi.
Akhir teks berbunyi:
... Allāhumma aj’alni mina at-tawabina waj’alni minal al-
mutathahirina wa aj’alni min ‘ibadika ash-shalihin, subhanaka
Allāhumma wa bihamdihi asyhadu anna Lā Iláha Illállāh
astagfirullah wa atubu ilaika. Tammat wa Allāh a’la kulli syain
qodir a’laihim.

Keterangan
Kondisi naskah sudah rusak, halaman tidak beraturan dan tidak
ada cover. Warna tinta dalam teks berwarna hitam dan merah,
sedangkan warna kertas naskah berwarna coklat. Tebal naskah
ini 0,7 cm. Ukuran huruf dalam naskah ini 1 cm yang ditulis
dengan khat naskhi. Bahasa dalam teks naskah ini Arab dan Jawa
dengan aksara Arab. Laid Line dalam naskah ini berjumlah 6 garis,
sedangkan Chain Line berjumlah 7 garis. Halaman kosong dalam
naskah ini ada tiga halaman.

~ 411 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks Ma’rifat Islam wa al-Iman wa al-Aslu Fihi

~ 412 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Museum Banten Girang 3

[Taūhid]
Th-08A/1073/MBG/ Bahasa Arab dan
Prosa 10 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Kertas Eropa 17 X 10,2 cm 13 X 7,5 cm 11 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas sifat salbiyah dan nafsiyah.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, bab ikilah anyataken hukum
kang patang perkoro kang dihin hukum adat lan kapindo hukum
wajib, lan kaping telo hukum muhal...
Akhir teks berbunyi:
... ing pangucap sifat qahar iya iku kang atanggung hukum
menang.

Keterangan
Kondisi naskah dan sampul sudah rusak, dan banyak halaman yang
hilang. Warna tinta dalam teks berwarna hitam, sedangkan warna
kertas naskah berwarna coklat. Halaman naskah ini berjumlah 52
halaman dan teks Tauhid terdapat di halaman 7 – 10. Tebal naskah
ini 0,6 cm. Ukuran huruf dalam naskah ini 0,4 cm yang ditulis
dengan khat naskhi. Bahasa dalam teks naskah ini Arab dan Jawa
dengan aksara Arab. Laid Line dalam naskah ini berjumlah 4 garis,
sedangkan Chain Line berjumlah 10 garis.

~ 413 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

Halaman Awal Teks taūhid

~ 414 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

[Taūhid]
Th-08B/1073/MBG/ Bahasa Arab dan
Prosa 3 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Kertas Eropa 17 X 10,2 cm 13 X 7,5 cm 11 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas sifat dua puluh bagi Allāh SWT.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, bab ikilah anyataken huruf Bismillāhi
al-rahmāni al-rahīm iku rang puluh hurufe mangko wajib kita
agunge...
Akhir teks berbunyi:
anapun madlule hadis dalil kang tetelu iku manusa lan tegese manusa
iku iyaiku kang (a-ng-n-k-a-n) kan sekehi kang ono.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 23 - 25 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-08A/1073/MBG/BLAJ/2013.

Halaman Awal Teks Taūhid

~ 415 ~
Bab 8: Naskah taūhid di Propinsi Banten

[Taūhid]
Th-08C/1073/MBG/ Bahasa Arab dan
Prosa 24 hlm
BLAJ/2013 Jawa
Kertas Eropa 17 X 10,2 cm 13 X 7,5 cm 11 Baris/hlm

Gambaran Isi
Teks ini membahas tentang sifat-sifat Allāh SWT.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm, bab ikilah bab anyataken wujud,
hayyun adam, anapun kang aran wujud iku Allāh...
Akhir teks berbunyi:
Lan kaping rang puluh ruh hidhafi iku mutakalliman.

Keterangan
Teks naskah ini terdapat di halaman 23 - 46 dalam satu bundel
naskah. Untuk keterangan lebih lanjutnya lihat teks naskah dengan
nomor: Th-08A/1073/MBG/BLAJ/2013.

Halaman Awal Teks taūhid

~ 416 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB IX
NASKAH TAUHID
DI KOTA CIREBON
PROPINSI JAWA BARAT
Oleh: Saeful Bahri

~ 417 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

~ 418 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Bambang Irianto

Jami’ al-Arkan
Th.01/W1/BIC/BLAJ/2013 Arab-Arab Prosa 120 halaman
Kertas Eropa 17,5 x 12 cm 16 x 11 cm 8 baris / hlm

Kolofon
Qad tamma hadza al-kitab al-musamma jami’ al-arkan wallāh a’lam
bi al-shawab

Cap Kertas
Tiga Kuntum bunga Lili yang bagian atasnya membentuk mahkota
dan countermark 1812

Gambaran Isi
Teks naskah ini menjelaskan tentang agama yang diterima di sisi
Allāh SWT, yaitu agama Islam. Kemudian penulis menjelaskan
lebih lanjut tentang arti Islam dengan penjabaran, bahwa Islam itu
meliputi empat hal; pertama makrifat, kedua taūhid, ketiga iman,
dan keempat Islam. Arti makrifat adalah mengerti Wujud Allāh,
Sifat-sifat Allāh dan Karya-karya Allāh SWT.
Awal teks ini berbunyi;
“Bismillāhi al-rahmān al-rahīm. Alhamdulillāhi rabbil ‘alamin.
Washalah wa al-salam ‘ala Muhammad.” Dengan menyebut
nama Allāh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala
Puji bagi Allāh Tuhan seluruh alam. Rahmat dan keselamatan
Allāh semoga dilimpahkan kepada Muhammad SAW.
Teks tengah berbunyi:
“I’lam anna martabah al-iman khamsah asya, iman mathbu’ wa
huwa imanu malaikah” Ketahuilah bawa martabat iman itu ada
lima, yang pertama adalam Iman Mathbu’ (Kewatakan) yaitu
keimanan para malaikat.
Teks akhir berbunyi:
“Wa al-rabi’u raddu al-dlaa li shahibiha aw badalaha aw thalabu
al-istihalat li shaibiha.” Yang keempat adalah mengembalikan
(penemuan) barang yang hilang, atau penggantinya, atau

~ 419 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

meminta penghalalan kepada pemilik barang yang hilang itu


(atas penemuan yang kita ambil).

Keterangan
Penjilidan naskah ini dengan kulit (kertas Deluwang tebal)
berwarna coklat, memuat 120 halaman yang terdiri dari 1 halaman
kosong. Teks ini ditulis dengan menggunakan makna gandul yang
lazim dilakukan di kalangan pesantren di pulau Jawa. Penulisan
menggunakan tinta Cina dengan warna hitam dan merah untuk
rubrikasi baru (misalnya pasal) dan hal-hal yang dianggap penting
(misalnya i’lam).

~ 420 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Tarekat Syatariyah Ratu Raja Fatimah


Pegon-Jawa
Th.02/29/BBI/BLAJ/2013 Prosa 86 hlm
Cirebon
Kertas Eropa 21 x 16,5 cm 16 x 11,5 cm 11 baris / hlm

Cap Kertas
Prppatria (Singa dalam Lingkaran mahkota) - J Honig

Gambaran Isi
Dari naskah Tarekat Syatariyah Ratu Raja Fatimah ini ada penjelasan
yang terkait dengan taūhid. Penjelasan tersebut dimulai dari
halaman 62 hingga halaman 65. Di dalam 4 halaman ini berisi
tentang penjelasan syirik yang terbagi menjadi dua bagian.
Pertama, Syirik Kahfi atau Syirik Samar. Kedua, Syirik Jali atau Syirik
Nyata. Pesan dan penjelasan ini dimasukkan agar murid tarekat
dapat bertaūhid dengan sempurna.
Awal teks berbunyi:
“he eling-eling wongkang arep sampurna i’tiqade pada uga
wong lanang atawa wong wadon yen pada angaweruhana iya
ing sampurnaning i’tiqaad kang supayaha aja dadi musyrik.”
Ingatlah wahai orang yang hendak sempurna itikadnya, baik
laki-laki atau pun perempuan, agar mengetahui tentang
kesempurnaan itikad agar tidak menjadi orang musyrik. (hlm. 62)
Tengah teks berbunyi:
“maka tegese syirik khafi iku iya iku syirik kang samar...” maka
maksud dari Syirik Khafi itu adalah Syirik yang samar. (hlm. 64)
Akhir teks berbunyi:
“maka anapun wongkang amrih tumeka maring Allāh Ta’ālá iku
arep waspadaha ingdalem atine wongiku.” Maka adapun orang
yang menghendaki ‘sampai’ kepada Allāh agar hatinya selalu
waspada (jangan sampai jatuh kedalam syrikik). (hlm. 65)

Keterangan
Kondisi naskah ini masik cukup baik. Di pinggir naskah ada yang
mulai sobek. Tulisan terbaca dengan jelas walaupun tinta dari
halaman lain mulai tembus. Naskah ini berasal dari Keraton
Kanoman Cirebon. Tidak ada penomoran halaman atau pun kata

~ 421 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

alihan. Naskah ini juga sudah lepas dari penjilidan dan sudah
tidak bersampul lagi. Ada ilustrasi daerah dzikir Syatari yang di
bentuk dari kalimat la ilaha illAllāh Muhammad rasulAllāh yang
menggambarkan dada kiri dan kanan, juga pusar.

~ 422 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Fath al-Rahmān
Th.03/04 H-1/BBI/
Arab-Arab Prosa 232 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 33,5 x 19,5 cm 21,5 x 13 cm 17 baris / hlm

Pengarang
Abu Yahya Zakariya al-Anshari

Kolofon
1362 H Tahun Jim Awal

Cap Kertas
Propatria (Singa dalam lingkaran mahkota) - JVDeRL

Gambaran Isi
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Qala sayyiuna wa maulana
syekh masyaikh al-Islām wa al-muslimin...” Dengan menyebut
nama Allāh yang Maha Pengasih dan Penyayang. Berkata Sayid
dan Pemimpin Kita Syekh Para Syekh Islam dan Orang-orang
Islam..(hlm. 107)
Tengah teks berbunyi:
“Idza lam yabqa laka wujudun kamula taūhiduka.” Ketika tidak
ada wujud bagimu, maka sempura taūhidmu (hlm. 118)
Akhir teks berbunyi:
“Washallallāh ‘ala sayyidina Muhammadin wa alihi wa shahbihi
wa sallama wa hasbuna Allāhi wa ni’ma al-wakilu. Tammat al-
kitab.” Semoga Allāh memberikan shalawat dan salam kepada
Pemimpin Kita Muhammad, keluarga, dan sahabatnya. Allāh-lah
yang mencukupi kami dan sebaik-baik Yang diberi kepasrahan.
Tamat kitab ini (hlm. 128).

Keterangan
Isi deskripsi adalah teks keempat dari sebuah naskah dari naskah
yang bernomor panggil 04-H-1 milik Drh. H. R. Bambang Irianto, BA.
Dalam Pusat Konservasi dan Pemanfaatan Naskah Klasik Cirebon

~ 423 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

(PKPNKC) naskah ini di sebuat dengan judul taūhid dan Isra Mi’raj.
Warna tinta Naskah ini menggunakan warna hitam dan merah;
hitam untuk komentar atau penjelasan yang lazim digunakan oleh
para penulis pada umumnya dan merah tinta merah digunakan
untuk rubrikasi baru, pasal, matan, bab, dan kitab. Jenis tulisan atau
khat yang digunakan mengarah kepada bentuk naskhi. Huruf atau
aksara yang digunakan adalah aksara arab untuk teks naskah dan
aksara pegon untuk makna gandul atau arti yang ditulis di bawah
teks dengan bahasa Jawa. Secara umum, kondisi fisik naskah dari
segi fisik tulisan terbaca baik, kertas baik. Adapun penjilidan dijahit
dengan benang, bersampul kulit sapi agak rusak di sudutnya.
Asal naskah dari Desa Karangjati Singapura, nama desa ini sudah
berganti menjadi Mertasinga Kecamatan Gunungjati, ditempat
inilah situs Lawang Gede, reruntuhan keraton Singapura berada.

~ 424 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Naskah Tarekat Padmaningrat


Th.04/W-1/BB/
Pegon-Jawa Cirebon Prosa 122 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21,5 x 17 cm 15,5 x 12,5 cm 10 baris / hlm

Penyusun
Pangeran Padmaningrat (menurut kolektor, Drh. H. R. Bambang
Irianto, BA)

Cap Kertas
1810 - 1812

Gambaran Isi
Naskah berisi dua teks pokok, yang pertama adalah teks fiqih tanpa
judul dan yang adalah teks tarekat. Awalnya naskah ini adalah
pegangan Pangeran Padmaningrat di Keraton Kacirebonan. Karena
itulah naskah ini diberi judul sesuai dengan asaul usulnya. Dalam
hubungannya dengan taūhid, dalam naskah ini terdapat teks yang
berbunyi, “Sifat jamal iku ibarat waja, sifat jamal iku ibarat watu geni.
Lamon tarung waja lan watu maka kumepyar genine, mak geni iku
roh idhafi.” Sifat Maha Agung itu ibarat baja, dan sifat Maha Indah
itu ibarat batu api. Jika baja dan api itu menayatu (bertarung), maka
keluarlah percikan api. Maka api-nya itulah ruh idhafi (hlm. 116).
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Inni waj(j)ahtu wajhiya (li al-
ladzi) fathara al-samawati wa al-ardl..” Dengan menyebut nama
Allāh yang Maha Pengasih dan Penyayang. Sesungguhnya aku
hadap wajah (hati)-ku kepada Dzat yang menciptakan tujuh
petala langit dam bumi (hlm. 1)
Tengah teks berbunyi:
“sifat kamal sifat qahaar. Maka sifat kamal iku kasampurnaning
Allāh Ta’ālá, maka sifat qahar iku kawisesaning Allāh Ta’ālá.” Sifat
Kamal Sifat Qahar. Maka sifat Kamal itu sifat Kesempunaan Allāh
SWT, dan sifat Qahar Kekuasaan Allāh SWT (hlm. 117).

~ 425 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Akhir teks berbunyi:


“ing syare’ate maka emboking elmu iku ilmu sharaf. Lan bapaning
elmu iku elmu nahwu.” Pada Syai’atnya, ibu ilmu adalah ilmu
Sharaf dan bapa ilmu itu adalah ilmu Nahu (hlm. 120).

Keterangan
Kondisi naskah ini sudah mulai rusak, banyak halaman yang
telepas, naskah lepas dari sampul, dan hanya dimasukan ke dalam
amplop besar berwarna coklat. Beberapa halaman ada glosa
yang di melingkar di margin teks. Naskah ini tidak menggunakan
penomoran halaman dan tidak menggunakan kata alihan. Di
dalam naskah ini terdapat ilustrasi yang menggambar daerah
dzikir Syatariah.

~ 426 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Awwalu Ma
Th.05/015/BB/BLAJ/2013 Arab-Arab Prosa 88 hlm
Kertas Daluwang 24,5 x 17 cm 14,5 x 9,5 cm 7 baris / hlm

Gambaran Isi
Teks yang dideskripsikan ini adalah teks kedua (terakhir) dari naskah
dengan nomor panggil 015-BB. Judul di atas merupakan judul
teks yang dideskripsikan. Sementara judul aslinya (oleh kolektor)
adalah naskah agama. Teks ini menjelaskan tentang keimanan
(Taūhid) yang pembahasannya meliputi pengertian Islam, rukun-
rukun Islam, syahadat, iman, rukun-rukun iman yang terdiri dari
iman kepada Allāh, para malaikat, kitab-kitab, para rusul, hari akhir,
qadha dan qadar, sifat-sifat Allāh, para rasul, dan lainnya.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Alhamdulillāhi al-ladzi arsyada
‘ibadahu liddini wa atsbatahum ‘ala nahiji al-haqqi.” Dengan
menyebut nama Allāh yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Segala puji bagi Allāh yang telah memberi petunjuk kepada para
hambaNya kepada agama (Islam) dan menetapkan mereka di
atas jalan kebenaran (hlm. 35).
Tengah teks berbunyi:
“Fa man abghadla ahadan min al-anbiyai aw kadzdzabahu
aw syakka fi shidqihi faqad kafara.” Maka barangsiapa yang
membenci salah seorang dari para nabi, atau menustakannya,
atau meragukan kebenarannya, maka ia telah kafir (hlm. 56).
Akhir teks berbunyi:
“Wa bi qaulihi ‘alaihi al-salam, khuliqa al-imanu wa khaffahu bi
al-sahawah. Tammat al-kutub. Allāhu a’lam.” Dan dengan sabda
Rasulullah SAW, “Iman itu diciptakan (oleh Allāh) dan dikelilingi
(dijaga) oleh kedermawanan (hlm. 85).

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik walaupun sudah tiidak
bersampul dan lepas dari penjilidan. margin halaman ada catatan
bab yang berhubungan dengan isi. Misalnya, teks berbicara tentang

~ 427 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Islam, maka di margin halaman itu ditulis bab Islam. Naskah ini tidak
menggunakan penomoran halaman dan tidak menggunakan kata
alihan. Tinta yang di gunakan berwarna hitam dan merah untuk
rubrikasi baru.

~ 428 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Majlis Dzikir Lam Alif

Bab Iman Islam


Th.06/74/MDLA/
Pegon-Jawa Cirebon Prosa 198 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 20,5 x 15,5 cm 16,5 x 11,5 cm 11 baris/hlm

Pengarang
Kiyai Haji Ahmad al-Rifa’i bin Ahmad Kendal

Penyusun
KH. Mawardi Junjang Arjawinangun Cirebon

Kolofon
1255 H

Cap Kertas
Singa Mahkota – Propatria dengan VDL pada lembaran yang lain

Gambaran Isi
Teks yang oleh penyalin diberi judul ‘Kitab Bab Iman’ Islam ini
membicarakan tentang keimanan dan keislaman yang meliputi
keimanan kepada Allāh, kepada para malaikat, para rasul, kitab-
kitab, takdir baik dan buruk dan hal-hal ghaib lainnya seperti surga,
neraka, shirat, dan lain-lain.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Bab kitab. Ikilah bab ingdalem
nyatakaken Iman lan Islam. Utawi Iman iku ngėstokaken ing ma
barangkang dėn datangaken den(ing) Rasulullah SAW.” Dengan
menyebut nama Allāh yang maha Pengasih dan Penyayang. Bab
Kitab. Bab ini menjelaskan tentang Iman dan Islam. Adapun yang
dinamakan Iman yaitu membenarkan terhadap hal-hal yang
(telah) di bawa oleh Rasulullah SAW.
Tengah teks berbunyi:
“Lamon anut ing ‘alim ‘adil bener pitutur, maka iman pangėstonė
sah jujur.” Jika iman mengikuti (bertaklid) kepada orang alim
yang adil, maka iman pengakuannya sah dan jujur.
~ 429 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Akhir teks berbunyi:


“Ya’ni uga hasilė kelawan berkat Nabi Kita Muhammad SAW
lan atas kawula wargane lan shahabate sakabehe. Alhamdu
lillah rabbil ‘alamin. Amin.” Yakni keberhasilan (kita) berkat Nabi
Kita Muhammad SAW dan atas para keluarga dan sahabatnya
semua. Amin.

Keterangan
Kondisi naskah ini cukup parah tingkat kerusakannya. Misalnya
terdapat banyak halaman kertas yang bolong dimakan ngengat.
Warna kertas kecoklatan tampak lusuh dan tidak terawat. Sampul
berwarna coklat kekuningan. Dibagian bawah samping kanan
tampak rapuh dan sobek-sobek. Terdapat 4 halaman yang kosong
di bagian depan, dan 8 halaman di bagian belakang. Teks terlihat
masih lengkap walau banyak yang hilang karena berlubang. Tinta
menggunakan warna hitam dan merah untuk rubrikasi baru, atau
teks-teks yang memuat ayat-ayat Al-Qur’an atau al-hadis.

~ 430 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Majma’ al-Bahrain
Th.07/01/MDLC/
Arab-Arab Prosa 54 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 20,5 x 16,5 cm 14,5 x 9,5 cm 17 baris / hlm

Pengarang
Ruknuddin Abd al-Quddus al-Husain

Kolofon
Hadzihi al-risalah tashnif al-syaikh al-imam al-‘alim al-‘alamah al-
bahru al-pahamah ruknu al-din ‘abd al-quddus al-hanafi al-hisain al-
musamma bi majma’ al-bahrain

Cap Kertas
Propatria – bergambar Singa dalam lingkaran mahkota

Gambaran Isi
Naskah ini berisi tentang ilmu taūhid, secara tegas teks dalam
naskah ini menyebutkan, “wa ba’du, fainna ‘ilma al-taūhidi min
asyrafi al-‘ulumi wa a’laha wa a’azzu al-ma’arifi wa a’laha. Dan setelah
itu (selesai membaca basmalah, hamdalah, tasyahud, shalawat dan
salam kepada Rasulullah SAW), maka sesungguhnya ilmu taūhid
itu adalah ilmu yang termulia dan tertinggi, pengetahuan yang
termulia dan tertinggi (hlm. 1).
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Rabbi zidni ‘ilman. Alhamdulillāhi
al-wahi fi dzatihi al-ahadu fi shifatihi al-muqaddasu ‘ani al-
adladi,” Dengan menyebut nama Allāh yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Ya Allāh tambahkanlah ilmu pengetahuan kepadaku.
Segala puji bagi Allāh yang Maha Tunggal dalam dzat-Nya, yang
Maha Esa dalam sifat-Nya, yang Maha Suci dari segala padanan
(hlm. 1)
Tengah teks berbunyi:
“Fa man wahhadahu bi taūhidihi Ta’ālá wahuwa fanin
‘an nadharihi ila wujudi nafsihi.” Maka barangsiapa yang
mentaūhidkan-Nya dengan taūhid yang sebenarnya kepada-

~ 431 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Nya, maka dia (orang tersebut) telah sirna dari pandangan


dirinya terhadap wujud diri pribadinya (hlm. 5).
Akhir teks berbunyi:
“Wa shallallāh ‘ala khairi khalqihi Muhammadin wa ‘ala alihi wa
shahbihi ajma’in. Wa sallama tasliman katsiran daiman abadan.
Amin. Tamm. (hlm. 52).

Keterangan
Kondisi fisik naskah ini masih baik, walapun naskah sudah lepas
dari penjilidan. Jilid yang lepas tersebut berwarna coklat terbuat
dari kulit (daluwang tebal). Tidak ada penomoran halaman (ada
penomoran baru menggunakan bolpoin dengan aksara latin). Di
bawah bagian kiri terdapat kata alihan. Tulisan tampak rapat dan
rapih. Terdapat garis panduan di margin teks.

~ 432 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Naskah Jungjang 01
Th. 08//JJG-01/MDLC/
Arab-Arab Prosa 21 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 20 x 16,5 cm 14,5 x 9,5 cm 17 baris / hlm

Pengarang
Imam Abu Zakariya al-Anshari (hlm. 1)

Penyalin
Muhammad Raf’i (hlm. 21)

Kolofon
Tamat fi al-naskhi al-kitab fath al-rahmāni yauma al-kamsi waqta
dhuhrin fi syahri aruwah al-hilal tsalatsu(na) hadza ak-kitab fi al-dari
karangsana Wallāhu a’lam shahibu al-kitab Muhammad rafi’i faqir
haqir (hlm. 21)

Cap Kertas
Condordia – Singa Mahkota

Gambaran Isi
Teks naskah ini bercerita tentang ilmu taūhid secara mendalam
sebagai landasan kuat dan terpenting dalam beribadah kepada
Allāh. Pada halaman 1 pengarang teks ini menulsi, “fa inna ‘ilma
al-taūhidi min asyrafi al-‘ulum.” Maka sesungguhnya ilmau taūhid
adalah sebagian dari ilmu-ilmu yang termulia (hlm. 1).
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi wa billahi al-taufiq..” Dengan
menyebut nama Allāh yang Maha Pengasih dan Penyayang.
Hanya kepada Allāh-lah kami memohon pertolongan (hlm. 1)
Tengah teks berbunyi:
“Wa idza lam yabqa laka wujuduka ‘anka kammula taūhiduka.”
Dan ketika tidak tersisar wujudmu dari dirimu sendiri, maka
sempurnalah taūhidmu (hlm. 12).

~ 433 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Akhir teks berbunyi:


“Tamma al-syarhu bi hamdi Allāh wa ‘aunihi wa shallallāh
‘ala sayyidina Muhammadin wa alihi wa shahbihi wa sallama
amin.” Telah tamat syarah (komentar) dengan memuji Allāh
dan pertolonganNya. Sahalawat dan salam semoga selalu atas
Pemimpin kita Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabatnya.
Amin.

Keterangan
Sampul depan Naskah Jungjang 01 ini berwarna coklat terbuat
dari kulit/karton tebal. Sampul sudah rusak dan dikait dengan
lakban putih. Naskah dan sampul sudah lepas dari penjilidan. Pada
halaman depan Naskah ini terdapat tulisan dengan menggunakan
bolpoin yang masih agak baru. Bunyi tulisan itu adalah li afqri al-
wara wa-adzli man fi al-qura haji hakam al-din bin haji mawardi
jungjang arjawinangun cirebon (Kitab ini milik manusia terfakir
dan terhina dalam kotanya, Haji Hakam al-Din bin Haji Mawardi
Jungjang Arjawinangun Cirebon). Kalimat tulisan ini memberikan
informasi bahwa sebelumnya naskah ini milik Haji Hakamuddin bin
Haji Mawardi yang berda di Desa Jungjang Arjawinangun Cirebon,
Jawa Barat. Beberapa halaman naskah bagian depan dan akhir
sudah terlepas dari kurasannya. Tulisan cukup jelas terbaca. Tulisan
berwarna hitam dan merah untuk matan, pasal, bab, dan rubrik
baru.

~ 434 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Bahjah al-Ulum FI Bayāni ‘Aqidah al-Ushul


Th. 09/NJ-02/MDLA/
Arab-Arab Prosa 310 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 33 x 21 cm 20 x 11,5 cm 17-19 baris / hlm

Pengarang
Abu Lais al-Samaqandi

Penyalin
Muhammad Bari

Kolofon
Tammat wa Allāhu a’lam fi yaumi al-jum’ati fi al-waqti al-dluha fi
syahri jumadi al-awwali fi sinni (sanati) al-dal wa fi al-syahri wahid.
Tammat wa allau a’lam. Tammat min yad al-haqir al-dzalil al-‘ajiz
Muhammad bari. (Tamat, Allāh Maha Tahu, pada hari Jumat pagi
katu Dhuha bulan Jumadil Awal tahun Dal tanggal satu. Tamat
Allāh Maha Tahu. Tamat dikerjakan oleh Orang yang hina, rendah,
dan lemah Muhammad Bari) (hlm. 309).

Cap Kertas
Concordia (singa dalam lingkaran mahkota) - V D L

Gambaran Isi
Naskah ini adalah syarah (komentar) dari Masa’il Abu Lais al-
Samarqandi yang berisi tentang garis-garis keimanan mulai dari
penjelasan tentang keimaan kepada Allāh SWT 41 sifatNya. Sifat-
sifat Allāh dalam naskah ini dijelaskan secara panjang lebar meliputi
pengertian sifat situ sendiri, cara, hubungan, dan kategorinya (lihat
hlm. 2 sampai dengan hlm. 3). Selanjutnya pembasaan tentang
para malaikat, para rusul, kitab-kitab, hari kiamat, takdir baik dan
buruk, syarat sah dan batalnya iman, dan lain sebagainya.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Rabbi yassir wala tu’assir. Al-
hamdu lillahi al-ladzi nawwara quluba al-mu’minina bi nuri
hidayatihi.” Dengan menyebut nama Allāh yang Maha Pengasih

~ 435 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

dan Penyayang. Ya Tuhanku, mudahkanlah dan janganlah


Engkau mempersulit (segala urusanku). Segala puji bagi Allāh
yang telah menerangi hati para hambaNya dengan cahaya
hidayahNya (hlm. 1)
Tengah teks berbunyi:
“Wa hum ma’shumuna min al-zalali.” Mereka (para rasul Allāh)
adalah orang-orang yang dijaga dari kesalahan (dosa) (hlm. 18).
Akhir teks berbunyi:
“Ya arham al-rahīmin.” Wahai Dzat yang Maha Pengasih (hlm.
309).

Keterangan
Kondisi fisik naskah ini sudah mulai rusak, banyak halaman yang
sudah lepas dari kurasannya. Naskah sudah lepas dari penjilidan.
Kertas jilid berwarna coklat terbuat dari kertas daluwang tebal
(kulit). Tulisan terbaca dan jarak antar tulisan cukup rapat dengan
bentuk aksara yang kecil-kecil. Naskah ini tidak menggunkan
nomor halaman, akan tetapi menggunakan kata alihan yang terlalu
kebawah, sehingga banyak kata alihan yang hilang disebabkan
karena bagian bawah naskah ini robek-robek, dan ada juga
beberapa halaman yang tidak menggunakan kata alihan. Tinta
yang digunakan berwarna hitam dan merahntuk rubrikasi baru.

~ 436 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Masa’il Abu Lais al-Samaeqandi


Th.10/H-11 NA/MDLA/
Arab-Arab Prosa 44 hlm
BLAJ/2013
Kertas Daluang 24,5 x 17 cm 14,5 x 9,5 cm 6-8 baris / hlm

Pengarang
Abu Lais Muhammad Ibn Ibrahim Ibn Nashr Ibn Ibrahim al-
Samarqandi

Gambaran Isi
Naskah dengan nomor panggil H-11 NA yang di miliki oleh Majelis
Dzikir Lam Alif Cirebon ini, salah satu isi teksnya (teks lain yang ada
dalam naskkah ini berupa jampi-jampi, doa-doa, perbintangan,
dan perhitungan atau naktu dina) adalah Masa’il Abu Lais yang
membicarakan tentang keimanan dan tuhid atau sifat-sifat Allāh,
para malaikat dan sifat-sifat juga tugasnya, para rasul dan kitab-
kitab yang diturunkan kepada mereka, dan hal-hal lain yang
menyangkut keimanan.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Alhamdulillahi rabbi al-‘alamin
wa al-shalatu wa al-salamu ‘ala rasulihi Muhammadin wa alihi
wa ashhabihi ajma’in.” Dengan menyebut nama Allāh yang Maha
Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allāh Tuhan semesta
alam. Shalawat dan salam semoga atas rasulNya Muhammad,
keluarga, dan para sahabatnya (hlm. 1)
Tengah teks berbunyi:
“mas’alatun, ma al-muradu bi al-imani? Fa al-jawab, al-imanu
‘ibaratun ‘an al-taūhid.” Masalah (pertanyaan), apa yang di
maksud dengan Iman? Jawab, Iman itu kata ganti dari kata
taūhid (hlm. 18).
Akhir teks berbunyi:
“wa anna tahriqa juneydi mqawwamah.” Dan sesungguhnya
jalan (tarekat) Junaidi itu luruh (hlm. 23).

~ 437 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Keterangan
Kondisi naskah ini masih baik. Nasah sudah lepas dari penjilidan
tanpa sampul. Di margin teks (naskah) terdapat glosa yang
menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan isi kandungan
teks yang dianggap belum jelas dengan makna gandul yang ada.
Teks naskah ini menggunakan makna gandul yang dengan bahasa
Jawi. Naskah tidak menggunakan penomoran halaman dan tidak
menggunakan kata alihan. Tinta yang digunakan berwarna hitam
dan merah untuk rubrikasi baru.

~ 438 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Taūhid (Fiqih)
Th.11/82/MDLA/
Pegon-Jawa Cirebon Prosa 124 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 22 x 17 cm 15,5 x 10,5 cm 9 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘taūhid (Fiqih)’ dengan nomor panggil
AWN/MDLA no.05-82 ini membahas dua tema yang berbeda. Tema
yang pertama adalah taūhid dan yang ke dua adalah fiqih. Kedua
tema dalam naskah ini teksnya tidak lengkap. Untuk teks taūhid,
yang kebetulan ada dibagian depan, tidak ada mukadimah teks
yang bisa kita jumpai. Adapun tema fiqih kita tidak bisa menemukan
akhir teks atau kolofon yang dapat menceritakan sebuah informasi
penting tentang penulisan dan penyalinan.
Awal teks berbunyi:
“Langit bumi sa isine kabeh maka Allāh iku ora kaya apa-apa
ora duhur ara ana ngisor ora ana ingarep ora ana buri ora ana
kiwa ora ana tengen ora arah ora anggon ora katekanan dening
mangsa katiga rendeng esuk sore...” Langit dan bumi beserta
isinya semuanya, maka Allāh itu tidak seperti apapun, tidak di
atas, di bawah, di depan, di belakang, di sebelah kiri, di sebelah
kanan, tidak di suatu arah, di suatu tempat, tidak terkena masa
kemarau atau masa penghujan, pagi atau sore...(hlm. 1)
Tengah teks berbunyi:
“Kaunuhu ‘aliman tegese anane Allāh aran kang ngaweruhi lan
iya kaunuhu ‘aliman iku arane sifat hal kang qadim kang tetep ing
dzate Allāh..” Adanya Allāh Maha Mengetahui (kaunuhu ‘aliman)
maksudnya adalah adanya Allāh itu dzat yang bernama Yang
Maha Mengetahui dan kaunuhu ‘aliman nama sifat keadaan
yang kadim yang abadi pada dzat Allāh SWT (hlm. 32).
Akhir teks berbunyi:
“Kaping sapuluh iku muwuhi rukun SAWiji liyane rukun maca
fatihah kaya ruku’ pindo.” Ke sepuluh itu menambah suatu rukun
yang lain dalam membaca fatihah seperti rukun yang kedua
(hlm. 124).

~ 439 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Keterangan
Kondisi naskah ini mulai rusak, beberapa halaman terdapat
sobekan dan terlepas dari kurasan. Naskah ini tidak menggunakan
penomoran halaman, tapi naskah ini menggunakan kata alihan.
Tinta yang digunakan berwarna hitam dan merah sebagai rubrikasi
baru. Sampul naskah ini berwarna ungu seperti sampul buku leces.
Naskah dijahit dengan benang berwarna putih.

~ 440 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syair-Syair Akidah Islam


Th.12/14/MDLA/ Pegon-Jawa dan
Puisi / Prosa 46 hlm
BLAJ/2013 Sunda
Kertas Eropa 22 x 18 cm 16 x 12 cm 11 baris / hlm
Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘Syair-syair Akidah Islam’ dengan nomor
panggil AWN/MDLA no. 14 ini membahas beberapa tema dengan
menggunakan dua bahasa yaitu Jawa dan Sunda. Melihat fisik
naskah ini yang alasnya berbeda-beda pada beberapa halaman,
maka bisa diperkirakan sebagai naskah yang dikumpulkan dari
beberapa lembaran lepas. Mengenai tema taūhid yang kita cari
dapat dilaihat pada halaman 6 (lihat penjelasan “tengah teks
berbunyi).
Awal teks berbunyi:
“Rupa jalma wajib ngalakeni agama-dhahir batin ngarah akhirat
utama.” Yang berbentuk manusia wajib menjalankan agama,
secara dhahir batin agar menjadi yang utama di akhirat (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Bashar kalam genep pitu aja kesahasar – kaping pat sifat ma’ani
weh esa luhur.” Sifat Bashar dan Kalam lengkap tujuh, jangan
tersesat. Yang ke empat sifat Ma’ani yaitu Yang Maha Satu dan
Luhur (hlm. 6).
Akhir teks berbunyi:
“Saban panggonan ghalib ana utusan – kulma cili khalifahe
nabi utusan.” Tiap tempat secara umum ada utusan, setiap
(masyarakat) yang kecil ada seorang Khlaifah Nabi yang menjadi
utusan (hlm. 46).

Keterangan
Kondisi naskah ini mulai rusak, beberapa halaman terdapat
robekan dan terlepas dari kurasan. Naskah ini tidak menggunakan
penomoran halaman, tapi naskah ini menggunakan kata alihan.
Tinta yang digunakan berwarna hitam dan merah sebagai rubrikasi
baru. Naskah ini sudah lepas dari sampul aslinya dan hanya
disampul dengan kertas HVS dengan tanpa di lem atau dijahit. Ada
1 halaman kosong di bagian depan.

~ 441 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Syair-Syair Akidah Islam 3


Th.13/17/MDLA/ Pegon-Jawa
Puisi / Prosa 78 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 21 x 18 cm 13 x 10 cm 11 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘Syair-syair Akidah Islam 3’ dengan
nomor panggil AWN/MDLA no. 17 ini membahas beberapa
tema . Diantara tema yang dibahas adalah tema keimanan yang
penjelasannya ada pada halaman 9-10. Pembahasan iman itu
meliputi Iman Mathbu’, yaitu Imannya para malaikat, Iman Ma’shum
yaitu imannya para nabi dan rusul, Iman Maqbul yaitu Imannya
para mukmin yang jujur, Iman Mauquf yaitu imannya orang-orang
yang menjalankan bid’ah, dan Iman Mardud yaitu imannya orang-
orang kafir dan munafik (hlm. 9-10).
Awal teks berbunyi:
“Lan maring Allāh baline sakehe panggawehan – atas Allāh
ngerupakaken kinaweruhan.” Dan kepada Allāh kemablinya
segala amal perbuatan, atas Allāh jua semuanya di ketahui (hlm.
1).
Tengah teks berbunyi:
“Anapun kang sah ingdalem ibadah – maka yaiku barangkang
muwafaqah syari’ah.” Adapun ibadah yang sah adalah segala
sesuatu yang sesuai dengan tuntunan Syariah (hlm. 27).
Akhir teks berbunyi:
“Kaping pat ngrungu ing suwarane tan ngudzur – kaping lima
maca kelawan ngadeg jujur.” Yang ke empat mendengarkan
suara (imam) bila tidak uzur, yang ke lima membaca (fatihah?)
sambil berdiri jujur (tegak) (hlm. 78).

Keterangan
Kondisi naskah ini mulai rusak, seluruh halaman sudah lepas dari
kurasan. Beberapa halaman tampak ada yang robek. Naskah ini tidak
menggunakan penomoran halaman, akan tetapi menggunakan
kata alihan. Tinta yang di gunakan berwarna hitam dan merah
untuk rubrikasi baru.
~ 442 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syair-Syair Akidah Islam 4


Th.14/19/MDLA/ Pegon-Jawa
Puisi 124 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 22 x 17 cm 16 x 11 cm 11 baris / hlm
Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘Syair-syair Akidah Islam 4’ dengan
nomor panggil AWN/MDLA no. 19 ini membahas beberapa tema
yang berkaitan dengan akidah dan taūhid. Diantara tema yang
dibahas adalah tema keimanan yang penjelasannya ada pada
halaman 108. Teks yang berhubungan dengan taūhid itu berbunyi,
“utawi Allāh iku sifat kasampurnan – kalawan barangkang sira
gawe sakabehan. Ningali Allāh ing sira kabeh kanyataan – karana
gagaweyane Allāh tan liyan.” Adapun Allāh SWT itu bersifat Maha
Sempurna, jauh dibanding dengan apa yang kamu ciptakan. Allāh
melihat kamu semua secara nyata dan jelas, karena semua adalah
ciptaanNya (hlm. 108).
Awal teks berbunyi:
“Ngegoni karamat hakekat drajat luhur – iki kalam ulama tutda
maqbul tinutur.” Mendapatkan karomah, hakikat, dan derajat
yang tinggi, inilah pendapat ulama yang yang dapat diikuti dan
diterima (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Ikulah basa nadhar kang bener maksud – maring Allāh atine
pada temen emut.” Itulah pengertian nadhar (memndang Allāh)
yang sesuai dengan tujuan, kepada Allāh hatinya selalu ingat
secara sungguh-sungguh (hlm. 42).
Akhir teks berbunyi:
“Nalika lungguh kang nulis kabecikan – ana ning tangane
wongiku tinemune.” Ketika duduk yang menulis kebaikan, ada
pada tangan orang itu ditemukannya (hlm. 124).

Keterangan
Kondisi naskah ini mulai rusak, beberapa halaman ada yang robek-
robek karena gigitan ngengat. Juga ada beberapa halaman yang
lepas dari kurasan. Naskah ini tidak menggunakan penomoran
halaman, akan tetapi menggunakan kata alihan. Tinta yang
digunakan berwarna hitam dan merah untuk rubrikasi baru.
~ 443 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Syair Taūhid dan Akidah


Th.15/60-21/MDLA/ Pegon-Jawa
Puisi 20 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Eropa 20 x 17,5 cm 16 x 12 cm 11 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘Syair Taūhid & Akidah’ dengan nomor
panggil AWN/MDLA no. 21 ini membahas tentang akidah dan
keimanan yang meliputi keimanan kepada para nabi dan rasul, al-
Qur’an, dan hari kiamat. Sayangnya naskah ini tidak untuh, tidak
ada awal dan akhir teks, sehingga pembahasan tentang keimanan
tidak menyeluruh dan tidak selesai.
Awal teks berbunyi:
“Ikilah qur’an pangandikane Allāh Ta’ālá – wa ma kunna
muadzdzibina hatta nab’atsu rasula.” Inilah al-Quran firman Allāh
SWT, “dan Kami tidak akan mengazab (suatu kaum) sebelum
kami mengutus seorang rasul”. (Al-Isra, ayat 15) (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Lan setengah nabi utusan wilangane – iku telung atus lan telulas
tinemune.” Dan sebagian dari nabi yang menjadi rasul banyaknya
itu berjulamlah tiga ratus tiga belas (313) (hlm. 2).
Akhir teks berbunyi:
“Tan ana bedane wajibe hukum syare’at – kang dadi teteken
deni nabi rasul Muhammad.” Tidak ada bedanya wajib menurut
Syariat – yang menjadi pegangan bagi nabi rasul Muhammad
(hlm. 20).

Keterangan
Kondisi naskah ini mulai rusak. Naskah sudah tidak bersampul
lagi dan tidak berjilid. Naskah hanya di beri kertas HVS baru dan
kemudian diberi judul oleh kolektor, Majelis Dzikir Lam Alif (MDLA)
Cirebon. Naskah sudah lepas dari kurasan dan lepas dari penjahitan.
Naskah tidak menggunakan penomoran halaman, akan tetapi
menggunakan kata alihan. Tinta yang digunakan berwarna hitam
dan merah untuk rubrikasi baru.

~ 444 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Akidah (Fiqih)
Th.16/08-30/MDLA/ Pegon-Jawa
Prosa 20 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 21,5 x 17,5 cm 16 x 12 cm 15-20 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘Akidah’ dengan nomor panggil AWN/
MDLA no. 08-30 ini membahas tentang akidah dan keimanan yang
pembahasannya meliputi tentang arti iman, adil, taubat, hukum,
syara’, wajib, jaiz, taūhid, ma’rifat, wali Allāh, dan hal-hal lain dari
ilmu fiqih.
Awal teks berbunyi:
“Ikilah qur’an pangandikane Allāh Ta’ālá – wa ma kunna
muadzdzibina hatta nab’atsu rasula.” Inilah al-Quran firman Allāh
SWT, “dan Kami tidak akan mengazab (suatu kaum) sebelum
kami mengutus seorang rasul”. (Al-Isra, ayat 15) (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Ana dene ingkang dipun wastani taūhid lan ma’rifat istilah
punika nauhidaken ing Allāh sifat qudrat iradat ‘ilmu hayat sakehe
sifat sarta dhahir batin taslim ing parentahe Allāh ma’rifat pun
istilah punika ati ing Allāh waspada dederek ing Quran dedalan
pituduh.” Adapun yang dinamakan taūhid dan makrifat secara
istilah yaitu taūhid adalah mengesakan Allāh, yang bersifat
Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, dan semua sifat secara dhair batin,
menerima dan tunduk kepada perintah Allāh. Makrifat itu juga
istilah yaitu (ketercondongan) hati (hanya) kepada Allāh dan
selalu waspada (dengan) mengikuti al-Quran sebagai jalan dan
petunjuk (hlm. 14).
Akhir teks berbunyi:
“Lan kaping nemipun toya sumur lan kaping pitunipun toya
sumberan.” Dan yang ke enamnya adalah air sumur, yang ke
tujuh air mataair (sumberan) (hlm. 20).

~ 445 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Keterangan
Kondisi naskah ini mulai rusak. Naskah sudah tidak bersampul
lagi dan tidak berjilid. Naskah hanya di beri kertas HVS baru
dan kemudian diberi judul oleh kolektor, Majelis Dzikir Lam Alif
(MDLA) Cirebon. Naskah sudah lepas dari kurasan dan lepas dari
penjahitan. Naskah tidak menggunakan penomoran halaman, dan
juga tidak menggunakan kata alihan, akan tetapi di atas garis teks
seringkali diberi judul rubrikasi yang berhubungan dengan isi teks
yang berada di bawahnya (di dalam kotak). Tinta yang digunakan
berwarna hitam dan merah untuk rubrikasi baru. Teks dalam naskah
ini berbentuk tanya jawab yang pada beberapa bagian halaman
dipisahkan dengan garis pemisah.

~ 446 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syair-Syair Akidah Islam 2


Th.17/16-16/MDLA/ Pegon-Jawa
Puisi 16 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 22 x 17 cm 15 x 12 cm 11 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘Syair-Syair Akidah Islam 2’ dengan
nomor panggil AWN/MDLA no. 16-16 ini membahas tentang akidah
dan keimanan yang pembahasannya meliputi tentang Mukalaf,
ulama yang berperidikat Mujatahid Muthlaq seperti Imam Abu
Hasan Asy’ari (hlm. 1 baris ke-4), Imam Abu Manshur Maturidi (hlm.
1 baris ke-5), Abu Qasim Junaidi al-Baghdadi (hlm. 1 baris ke-8),
dan kewajiban-kewajiban yang lain seperti wajib menjadi seorang
mukmin yang benar yang tidak berpura-pura, seorang mukmin
yang adil dan meninggalkan dosa besar, dan tentang para wali.
Awal teks berbunyi:
“Kanugrahan kang agung bener piniluhur – ikulah mukallaf arep
mikir kang jujur.” Anugerah yang besar dan tinggi yaitu seorang
Mukallaf yang selalu bertindak jujur (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Tan nana wujud satemene tiningalan – anging Allāh siji sabenere
pangeran.” Tidak ada wujud yang sejati dalam pandangan
dirinya – selain Allāh semata sebagai Tuhan Yang Sejati (hlm. 12).
Akhir teks berbunyi:
“Lali ing pangestune ing dina kiyamat – katungkul nyita dunya
banget dihajat.” Lupa terhadap kebenaran hari kiamat, sibuk
mencari dunia yang di butuhkan (hlm. 20).

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik, hanya saja naskah ini
tidak lengkap, tidak ada ujung pangkalnya. Naskah sudah tidak
bersampul lagi dan tidak berjilid. Naskah hanya di beri kertas HVS
baru dan kemudian diberi judul oleh kolektor, Majelis Dzikir Lam
Alif (MDLA) Cirebon. Naskah sudah lepas dari kurasan dan lepas
dari penjahitan. Naskah tidak menggunakan penomoran halaman,
akan tetapi menggunakan kata alihan. Tinta yang digunakan
berwarna hitam dan merah untuk rubrikasi baru.
~ 447 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Nadham Ri’ayah al-Himmah


Th.18/85-NO.2/MDLA/ Pegon-Jawa
Puisi 276 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 22 x 17 cm 15,5 x 12 cm 8-11 baris / hlm

Pengarang
Ahmad al-Rifa’i ibn Muhammad

Penyusun
K. H. Mawardi Jungjang (penjelasan diperoleh dari Subhan warga
Desa Jungjang tempat asal di temukannya naskah ini dan naskah
lain yang berkode MDLA atau AWN)

Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘Nadham Ri’ayah al-Himmah’ dengan
nomor panggil AWN/MDLA 85 no. 2 ini membahas tentang
akidah dan keimanan yang pembahasannya meliputi tentang
sahnya iman, juga tentang ushuluddin yang berkaitan tentang
bab iman yang meliputi yang wajib bagi Allāh, Mustahil (Muhal),
dan Jaiz. Begitu juga (Wajib, Mustahil, dan Jaiz) hak para rusul.
“Utawi ilmu ushuluddin pertelane – yaiku ngaweruhi iman tinemune.
Lan barangkang ta’luq ing iya wicarane – lan ngaweruhi ing Allāh
kawajibane. Lan muhale lan jaize kinaweuhan – lan kaya mengkono
ngaweruhi kewajiban. Hake para rusul muhale lan kawenangan
– iku nyataha nuli aja kataqshiran.” Adapun ilmu Ushuluddin
penjelasannya adalah yaitu ilmu mengetahui segala bab iman. Dan
semua sesuatu yang berkaitan dengan pembahasan iman, juga
mengetahui sifat wajib Allāh, sifat Muhal, dan JaizNya yang telah
kita ketahui. Seperti itu juga mengetahui sifat Wajib yang berhak
bagi para rusul, sifat Muhalnya, dan sifat bolehnya. Semuanya harus
jelas kemudian jangan sampai diabaikan (hlm. 6-7).
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Miwiti hamba ing nadham
iki tarajumahan – sarta nebut asmane Allāh murah kadunyan.”
Dengan menyebut nama Allāh yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Saya memulai (menulis) nadham tarjamahan ini

~ 448 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

dengan menyebut nama Allāh Yang Maha Pemurah di dunia


(hlm. 2).
Tengah teks berbunyi:
“Maka wong iku kabeh giniring gagancangan – malah tatkala
teka wong iku sakebehan. Ing naraka maka nakseni tinemune
– atas wong iku kabeh pangrungune.” Maka ketika semua
orang disegerakan dan dihalau, malahan ketika semua orang
itu, memasuki neraka, maka pendengaran mereka semuanya
menjadi saksi atas semua perbuatan mereka yang ditemui (hlm.
59).
Akhir teks berbunyi:
“Ikulah sebabe dadi hukum syara’ menang – iku syukur ing Allāh
nemu ilmu terang.” Itulah sababnya menjadi boleh menurut
hukum Syari’at, yaitu bersyukur kepada Allāh karena telah
menemukan ilmu yang terang (hlm. 276).

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik, hanya saja naskah ini tidak
lengkap, bagian akhir naskah ini hilang. Naskah sudah tidak
bersampul lagi dan tidak berjilid. Naskah hanya di beri kertas HVS
baru dan kemudian diberi judul oleh kolektor, Majelis Dzikir Lam Alif
(MDLA) Cirebon. Naskah tidak menggunakan penomoran halaman,
akan tetapi menggunakan kata alihan. Tinta yang digunakan
berwarna hitam dan merah untuk rubrikasi baru. Pada naskah ini
terlihat jelas garis panduan yang ditekan untuk meluruskan awal
dan akhir puisi (nadham).

~ 449 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Tarhib (Tasawuf)
Th. 19/72/MDLA/ Pegon-Jawa
Prosa dan Puisi 148 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Eropa 20 x 16 cm 16,5 x 12 cm 11 baris / hlm

Cap Kertas
Propatria (Singa Mahkota)

Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘Tarhib (Tasawuf )’ dengan nomor
panggil AWN/MDLA 72 ini membahas tentang akidah, keimanan,
kekufuran, kemaksiatan, kefasikan, kebid’ahan, dan hal-hal yang
berkaitan dengan keteguhan iman. Tentang keimana pada
Rasulullah SAW teks itu berbunyi, “lan angaweruhi atiningsun
ing satuhune Nabi Kita Muhammmad iku utusane Allāh Ta’ālá
kang anduweni agamane kang tinurunan kitab Qur’an arane Nabi
Muhammad putrane Sayyid Abdullah ingkang ibu nama Dewi
Aminah pinutrakaken anang nagari Makkah nuli kinarsakaken ngalih
maring Madinah seda didalam Madinah den kubur lan bangsane
Arab Quraisy luwih luhur Hasyim uga bangsane wus tinutur iku dadi
tetelu bangsane kang masyhur.” Dan hati saya mengetahui bahwa
sesungguhnya Nabi Kita Muhammad itu utusan Allāh, yang
memiliki agama, yang diturnkan kitab Qur’an padanya, namanya
Nabi Muhammad putra Sayyid Abdullah yang nama ibunya Dewi
Aminah, dilahirkan di Negara Mekkah kemudian dikehendaki hijrah
ke Madinah, wafat di dalam Madinah, di semayamkan di Madinah.
Bangsa Quraisy adalah bangsa yang mulia, termasuk juga bangsa
Hasyim. Sudah disebutkan bahwa tiga bangsa (Arab, Quraisy,
Hasyim) itu adalah bangsa yang masyhur. (hlm. 98-99)
Awal teks berbunyi:
“Ing sakehe parintah wajib lan anglakoni wong iku ing sakehe
panyegah haram..” terhadap semua perintah wajib dan ia
menjalankan (menjauhi?) segala perintah haram (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Tanbih kaya apa wewales lan syukure si mu’min ing Allāh

~ 450 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Ta’ālá kang wus pertela kinasihan dene Allāh Ta’ālá pinaringan


iman mulya kang luwih akeh ajine reregane kang dadi pitukune
suwarga kang langgeng...” Pengingat (Peringatan). Seperti apa
balasan dan rasa syukur mukmin kepada Allāh yang telah nyata-
nyata mengasihinya seperti Allāh SWT memberi iman mulia yang
sangat berharga yang tebusannya adalah masuk surga yang
kekal abadi (hlm. 80).
Akhir teks berbunyi:
“Dhahir batin neqodaken pitulungan saking Allāh....” Lahir batin
meyakini pertolongan dari Allāh SWT...(hlm. 148).

Keterangan
Kondisi naskah ini sudah rusak, banyak halaman yang robek
karena digigit ngengat dan beberapa halaman ada yang lepas
karena sudah rapuh. Naskah ini juga tidak lengkap, bagian awal
dan akhir naskah ini hilang. Naskah sudah tidak bersampul lagi dan
tidak berjilid. Naskah hanya di beri kertas HVS baru dan kemudian
diberi judul oleh kolektor, Majelis Dzikir Lam Alif (MDLA) Cirebon.
Naskah tidak menggunakan penomoran halaman, akan tetapi
menggunakan kata alihan. Tinta yang digunakan berwarna hitam
dan merah untuk rubrikasi baru. Pada bagian puisi (nadham) dalam
naskah ini, terlihat jelas ada garis panduan yang ditekan untuk
meluruskan awal dan akhir puisi (nadham). Di beberapa halaman
pada setiap akhir rubrikasi terdapat tulisan Syu’bah al-Iman,
mungkin maksudnaya adalah bahwa teks ini disunting dari kitab
Syu’bah al-Iman (lihat hlm. 80).

~ 451 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Taūhid (Tasawuf)
Th. 20/50/MDLA/ Pegon-Jawa
Puisi 16 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Eropa 21 x 17,5 cm 16 x 12 cm 11 baris / hlm

Kolofon
Tammat dalem dina selasa kinaweruhan – pitung dina Rabi’ul Awal
nama wulan. tahun jim akhir hijrah nabi utusan – sewu rong atus
SAWidak nem tahun.” Tamat diketahui pada hari Selasa bulan Rabi’ul
Awwal namanya. Tahun Jim Akhir, Hijrah Nabi Rasulullah SAW 1266
H

Cap Kertas
Concordia (Singa Mahkota)

Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘Taūhid (Tasawuf )’ dengan nomor
panggil AWN/MDLA 50 ini membahas tentang akidah dan keimanan
yang pembahasannya meliputi sahnya iman, surga dan isinya (hlm.
4), posisi isteri dalam surga (hlm. 5), dan hal-hal yang lain.
Awal teks berbunyi:
“Al-firdausi nuzulan khalidina fiha...” Firdaus menjadi tempat
yang tinggi mereka kekal di dalamnya...(QS Al-Kahfi: 107-108)
(hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Hake mu’min cintane akhirat yakin – uga wedi Allāh dhahir
batin.” Hak orang beriman (mukmin) adalah cinta akhirat secara
yakin, juga takut kepada Allāh secara lahir batin (hlm. 9).
Akhir teks berbunyi:
“Tahun jim akhir hijrah nabi utusan – sewu rong atus SAWidak
nem tahun.” Tahun Jim Akhir, Hijrahnya 1266 H (hlm. 16).

Keterangan
Kondisi naskah ini agak rusak, banyak halaman yang robek karena
digigit ngengat. Naskah ini juga tidak lengkap, bagian awal dan

~ 452 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

akhir naskah ini hilang. Naskah sudah tidak bersampul lagi dan
tidak berjilid. Naskah hanya di beri kertas HVS baru dan kemudian
diberi judul oleh kolektor, Majelis Dzikir Lam Alif (MDLA) Cirebon.
Naskah tidak menggunakan penomoran halaman, akan tetapi
menggunakan kata alihan. Tinta yang digunakan berwarna hitam
dan merah untuk rubrikasi baru. Pada bagian puisi (nadham) dalam
naskah ini, terlihat jelas ada garis panduan yang ditekan untuk
meluruskan awal dan akhir puisi (nadham).

~ 453 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Fiqih
Th. 21/03/MDLA/ Pegon-Jawa
Puisi 202 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 22 x 17,5 cm 16,5 x 11 cm 11 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah MDLA dengan judul ‘fiqh’ dengan nomor panggil AWN/
MDLA 03 ini membahas tentang sesuatu yang berhubungan
dengan fiqih. Hanya saja pada bagian awal teks naskah menjelaskan
tentang akidah dan keimanan yang erat kaitannya dengan
ketaūhidan. Teks itu berbunyi, “kang anduweni sifat kasampurnan
– kang mustahil tinemune kekurangan. Kang dadekaken alam kabeh
kinaweruhan – kang paring rezeki nitahaken kekasaban.” (Allāh) yang
memiliki sifat kesempurnaan, yang mustahil ada kekurangan. Yang
diketahui menciptakan seluruh alam, yang memberi rezeki dan
memerintahkan usaha (kerja guna mendapatkan rezeki) (hlm. 9).
Awal teks berbunyi:
“Kang pada ngestokaken kabeh temenan – ing Allāh lan ing
utusan Allāh Pangeran.” Yang mereka semua membenarkan
secara yakin terhadap Allāh SWT dan para utusan Allāh (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Ora nana doraka malaikat sakabehan – ing Allāh barangkang
marintah Allāh Pangeran. Ing malaikat kabeh tan kasalahan –
lan agawe malaikat kabeh kabeneran.” Semua malaikat tidak
ada yang durhaka kepada Allāh. Hal apa yang Allāh perintahkan
kepada para malaikat, maka para malaikat tidak tidak pernah
salah dan yang dilakukannya pasti benar (hlm. 19).
Akhir teks berbunyi:
“Iku nyata panutan ngajak maring neraka – maha ngambah
dalan luwih gede doraka.” Hal itu nyata panutan mmengajak ke
neraka, secara sengaja melewati jalan dengan kecelakaan yang
teramat bbersar (hlm. 202).

~ 454 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik, hanya saja ada beberapa
halaman yang terlepas dibagian depan dan belakang. Sehingga
naskah ini tidak lengkap, bagian awal dan akhir naskah ini
hilang. Naskah masih bersampul dan berjilid. Sampul naskah
ini menggunakan kertas kado bergambar bunga-bunga yang
berwarna hijau. Naskah tidak menggunakan penomoran halaman,
akan tetapi menggunakan kata alihan. Tinta yang digunakan
berwarna hitam dan merah untuk rubrikasi baru. Pada bagian puisi
(nadham) dalam naskah ini, terlihat jelas ada garis panduan yang
ditekan untuk meluruskan awal dan akhir puisi (nadham).

~ 455 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Risalah Taūhid
Th. 22/88/MDLA/
Pegon-Jawa Cirebon Puisi 48 hlm
BLAJ/2013
Kertas Eropa 21 x 17 cm 14 x 9 cm 15 baris / hlm

Cap Kertas
Concordia - VDL

Gambaran Isi
Naskah taūhid dengan nomor panggil AWN/MDLA 88 ini berisi teks
yang menceritakan sifat-sifat wajib, mustahil, dan jaiz bagi Allāh
dan para rasulNya. Dari awal pembahasan hingga akhir naskah
ini tak berbiacara selain ilmu taūhid. Penjelasan sifat-sifat tersebut
disertai dengan dalil dan burhan (dalil akliyah).
Awal teks berbunyi:
“Wa al-mumatsilu fi dzatihi huwa al-kammu al-munfashil.”
Dan (juga tidak ada) yang menyerupai pada dzatNya, yang
menyerupai itu dinamakan al-kammu al-munfashil (perkiraan /
kadar yang terpisah) (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Fa lau jaza al-kadzibu fi haqqi al-rusul lajaza al-kadzibu ‘ala Allāhi
Ta’ālá muhalun liannahu ziyadatun wa nuqshanun.” Jika boleh
berbohong pada hak para rasul, maka lebih boleh berbohong
pada Allāh Ta’ālá, hal itu mustahil karena penambahan dan
pengurangan (hlm. 26).
Akhir teks berbunyi:
“Wa hadza huwa al-qismu al-tsani mimma yajibu ‘ala mukallafin
ma’rifatuhu wahuwa ma yastahilu lillahi azza wa jalla.” Dan
inilah (sifat mustahil bagi bagi Allāh Ta’ālá) adalah bagian yang
kedua dari sesuatu yang diwajibkan bagi para mukallaf (akil dan
baligh) untuk mengetahuinya, hal itu adalah sesuatu (sifat) yang
mustahil bagi Allāh yang Maha Mulia dan Agung (hlm. 48)

~ 456 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Keterangan
Teks naskah ini berbentuk syarah dan matan yang ditandai dengan
tinta hitam untuk syarah dan tinta merah untuk matan. Konisi
naskah ini sudah rusak, pada beberapa bagian, bagian akhir, naskah
sudah lengket dan tidak bisa di buka lagi. Banyak lubang-lubang
bekas dimakan ngengat dan rapuh. Warna kecoklata tampak lusuh
dan tidak terawat. Naskah sudah tidak bersampul dan lepas dari
penjilidan.

~ 457 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Syair Makna Kalimah Thayibah


Th. 23/18-59/ MDLA/ Pegon-Jawa
Puisi 14 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 21 x 17 cm 11 x 15 cm 11 baris / hlm

Cap Kertas
Concordia

Gambaran Isi
Naskah taūhid dengan nomor panggil AWN/MDLA 18-59 ini berisi
teks yang menceritakan rukun-rukun iman. Sayangnya naskah ini
tidak lengkap dan carut-marut sehingga yang diceritakan mulai
dengan keimanan kepada para malaikat, kitab-kitab, para rasul,
dan hari kiamat. Keimanan pada Allāh baru dimulai pada halaman 5
dengan bahasa permulaan yang teksnya berbunyi sebagai berikut,
“utawi rukun iman iku nem perkarane – kang dihin ngestoaken sira
ing Allāh anane. Iku wajib wujude sampurna kahuripane – kang
muhal tinemuha saking kekurangan. Esa dzate lan esa sifate – lan
esa af’ale tinemu rereyongan.” Adapun rukun iman itu ada enam
perkara, pertama kamu membenarkan ada Allāh Ta’ālá. Yaitu
wajib wujudNya sempurna hidupNya, yang mustahil ditemukan
kekurangan padaNya. Esa dzatNya dan sifatNya sempurna, esa
perbuatanNya ditemukan tanpa bantuan. (hlm. 5)
Awal teks berbunyi:
“Wedi lan asih ing Allāh tan katinggalan – ikulah lakune wong
kuwat jazem iman.” Takut dan cinta Allāh tidak ketinggalan,
itulah perbuatan orang yang kuat mantap iman (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Kang dadekaken ing alam kabeh kinaweruhan – tan nana
SAWiji-wiji weh lebet temenan.” Dia yang menciptakan seluruh
alam dipahami, tidak ada sesuatu pun yang masuk sama sekali
(menyerupai) (hlm. 26).
Akhir teks berbunyi:
“Dene syara’ wajib tuwin sunah pekone – lan tatapi weh lebet
barang panggaweyan.” Perintah syariat wajib dan sunah rupanya,
akan tetapi memberi masukan semua perbuatan (hlm. 14).

~ 458 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Abyan al-Hawaij
Th. 24/86/MDLA/ Pegon-Jawa
Puisi 340 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 21 x 17 cm 10 x 16 cm 8-11 baris / hlm

Pengarang
Haji Ahmad al-Rifa’i Ibni Muhammad

Gambaran Isi
Naskah dengan nomor panggil AWN/MDLA 86 ini berisi teks yang
menceritakan tentang tiga pokok ilmu dalam islam yaitu Ilmu
Ushuluddin, Ilmu Fiqih, dan Ilmu Tasawuf (hlm. 6-7). Mengenai
pembahasan Ilmu Ushuluddin yang disebutkan dalam naskah ini
kutipan teks itu berbunyi, “utawi ilmu ushuluddin pertelane – yaiku
ngaweruhi bab iman tinemune. Lan barangkang ta’alluq wicarane
– lan ngaweruhi ing Allāh kawajibane. Lan muhale lan jaize
kinaweruhan – lan kaya mangkono ngaweruhi kawajiban. Hake para
rusul muhale lan kawenangan – iku nyataha nuli aja kataqshiran.”
Adapun Ilmu Ushuluddin jelasnya, yaitu mengetahui bab iman
ditemuinya. Dan sesuatu yang pembahasannya berhubungan
dengan iman, dan juga mengetahui sifat wajib Allāh. Sifat mustahil
dan sifat bolehNya yang dikenali, dan juga mengetahui sifat wajib.
sifat mustahil dan boleh bagi para rasul, semua itu harus jelas dan
jangan semberono (hlm. 10-11 ).
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Miwiti (hamba) ing nadham
iki tarajumahan – sarta nebut asma Allāh murah kadunyan.
Kang asih ing mu’min suwarga kaparingan – besuk teka akhirat
langgeng kahuripan.” Dengan menyebut nama Allāh yang
Maha Pengasih dan Penyayang. Saya memulai pada nadham
terjemahan ini, dengan menyebut nama Allāh yang murah di
dunia. Yang asih terhadap mukmin dengan pemberian surga,
besok sampai di kahirat di kehidupan abadi (hlm. 3).
Tengah teks berbunyi:
“Iku mu’min luwiha ing Allāh diseja’na – kanugrahan Allāh kang
gineyongana.” Orang mukmin itu harus selalu menuju Allāh,
anugerah Allāh yang menjadi pegangan senantiasa (hlm. 26).
~ 459 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Akhir teks berbunyi:


“Haram nyalataken atas mayit kafir lah – ikilah dalil kalam ulama
memarah.” Haram menshalati jenazah mati kafir, inilah dalil
perkataan ulama yang memberi pelajaran (hlm. 340).

Keterangan
Naskah ini tidak lengkap karena tidak ada kata penutup atau
kolofon yang bisa kita temukan. Kondisi naskah ini masih baik,
tulisan masih dapat terbaca dengan jelas, hanya bagian awal (hlm.
3-6) agak kurang jelas dan di kalimat permulaan halaman 1 bait
ke-1 kata ke-2 tidak terbaca, karenanya kami memberi suntingan
diplomasi. Naskah tidak menggunakan penomoran halaman akan
tetapi menggunakan kata alihan. Tinta yang digunakan berwarna
hitam dan merah untuk rubrikasi baru. Untuk panduan teks agar
margin kiri, kanan, dan tengah teks lurus dan rapih membentuk
nadham (syair) digunakan garis panduan dengan ditekan pada
halaman teks.

~ 460 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Thocin Burhanuddin

Tarekat Syatariyah Kiyahi Muqayim


Th.25/03/ THC (BBI)/ Pegon – Jawa
Prosa 236 halaman
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Deluwang 22 x 15 cm 12 x 11 cm 14 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah ini menjelaskan tentang sifat-sifat Allāh SWT yang dua
puluh dan sifat para rusul yang empat. Sifat-sifat Allāh SWT yang
dua puluh tersebut dibagi ke dalam beberapa kategori (kelompok)
yang meliputi sifat nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.
Sifat wujud dikategorikan atau dikelompokan ke dalam sifat
nafsiyah. Adapun dalam kelompok salbiyah ada lima sifat yang
terdiri dari sifat qidam, baqa, mukhalafah lil hawadis, qiyamuhu bi
nafsihi, dan wahdaniyah. Adapaun sifat-sifat yang masuk dalam
kategori sifat ma’anai sebanyak tujuh sifat, yaitu sifat qudrat, iradat,
sama’, bashar, kalam, ilmu, dan hayat. Dan terakhir sifat-sifat yang
dikategorikan dalam sifat ma’nawiyah adalah sifat qadiran, muridan,
‘aliman, hayyan, samian, bashiran, dan mutakaliman.
Awal teks ini berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Punika tafiring fatihah,,,” Dengan
menyebut nama Allāh yang maha Pengasih dan Penyayang.
Inilah tafsir (penjelasan Surat al-Fatihah. Tengah teks berbunyi,
“Punika ėbabe sifat rong puluh kang patang duman,,,” inilah bab
sifat duapuluh yang terbagi menjadi emapat bagian. Akhir teks
pada halaman 52 berbunyi, “tammat Wallāhu a’lam.” Tamat.
Allāh Maha Mengetahui.

Keterangan
Naskah ini sudah tidak bersampul dan tidak berjilid. Kondisi
sudah rusak dan bayak bolong-bolong karena dimakan ngengat.
Naskah ini menggunakan tinta hitam dengan warna merah untuk
rubrikasi baru dan ilustrasi. Ilustrasi yang ada dalam naskah ini
meliputi ilustrasi martabat tujuh, daerah dzikir Syatariyah dan

~ 461 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Muhammadiyah. Warna kertas sudah kekuningan dan kelihatan


kotor. Naskah ini tidak menggunakan penomoran halaman dan
juga tidak menggunakan kata alihan.

~ 462 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Tahshil Nael al-Maram


Th.26/TCN-1(BB)/
Arab-Arab Prosa 36 hlm
BLAJ/2013

Kertas Eropa 33,5 x 19,5 cm 21,5 x 13 cm 15 baris / hlm

Pengarang
Al-Sayyid al-Syarif Muhammad Ramdhan al-Hasan al-Huseni (hlm.
1)

Cap Kertas
KONING & DESJARE

Gambaran Isi
Teks naskah ini secara lengkap dari awal hingga akhir menceritakan
tentang ilmu taūhid (ilmu kalam), atau lebih tepatnya membicarakan
tentang garis-garis besar keimanan yang meliputi iman kepada
Allāh, para malaikat, litab-kitab, para rasul, hari kiamat, takdir baik
dan buruk, 41 sifat Allāh, 9 sifat para rasul, isteri-isteri da anak-
anaknya Nabi Muhammad SAW, silailah Nabi Muhammad SAW, dan
hal-hal lain yang berkaitan denagan keimanan dan taūhid seperti
surga, neraka, dan sekitarnya.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Alhamdulillāhi al-ladzi an’ama
‘ala ‘ibadihi al-mu’minin...” Dengan menyebut nama Allāh yang
Maha Pengasih da Penyayang. Segala puji bagi Allāh yang telah
memberikan kenikmatan kepada para hamba yang mukmin
(hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Annahu yajibu ‘ala al-mukallafi an ya’taqida anna Allāha Ta’ālá
yattashifu bi-sam’i wa al-bashari wa al-kalami..” Sesungguhnya
diwajibkan bagi orang mukallaf (orang berakal dan telah
mencapai batas umur) beritikad (meyakini) bahwa Allāh SWT
bersifatan dengan sifat sama’ (Maha Mendengar), bashar (Maha
Melihat), kalam (Maha Berfirman) (hlm. 16).

~ 463 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Akhir teks berbunyi:


“...al-ahyai minhum wa al-amwat. Amin ya rabba al-‘alamina
tammat wa Allāhu a’lam.” Mereka yang hidup dan mati dari
orang-orang mukmin. Kabulkanlah permohonan kami wahai
Tuhan semesta alam. Selesai. Allāh Maha Tahu.

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik dan bersih. Tidak menggunkan
penomoran halaman akan tetapi menggunakan kata alihan. Tinta
yang digunakan berwarna hitam dan merah untuk rubrikasi baru.
Sampul jilid berwarna coklat terbauat dari daluwang tebal (kulit).
Ada robekan disampul bagian atas. Menurut pemiliknya, Drh. H.
R. Bambang Irianto, BA, naskah ini berasal dari Karangjati, sebuah
desa di Cirebon bagian Utara

~ 464 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Koleksi Elang Panji Jaya

Tarekat Syattariyah
Pegon-Jawa
Th. 27/05/EPJ/BLAJ/005 Prosa 46 hlm
Cirebon
HVS bergaris 21 x 17 cm 18 x 14 cm 12 baris / hlm

Gambaran Isi
Teks naskah berisi tentang Tarekat Syatariyah dengan daerah
dazikirnya yang diilustrasikan dengan kalimat Lā Iláha Illállāh
Muhammad rasulAllāh yang di bentuk mengikuti dua pundak dan
pusar dengan kata Allāh pada gambar (ilustrasi) yang mirip bunga
teratai yang berada sisebelah kanan. Hanya saja pada halaman
15 hingga halaman 20 teks ini menjelaskan tentang sifat-sifat
Allāh SWT yang terkait dengan sifat wujud Allāh SWT yang maha
muthlak dan maha kadim. Teks itu berbunyi, “lan sampurnaning
sakarat iku tan ana iman taūhid lan ma’rifat tan kaetang malih karna
wus karem lebur pangkat kang anyar langgeng kang qadim, tegese
kang qadim iku Allāh.” Dan kesempurnaan maut itu adalah lebutnya
iman taūhid dan makrifat pun tidak terbilang lagi karena sudah
hilang sirna yang hadis dan kekAllāh yang kadim. Maksudnya yang
kadim itu adalah Allāh SWT
Teks awal memuat ilustrasi daerah dzikir Syatariyah yang kemudian
dilanjutkan membahas tentang tata cara dzikir. Tengah teks berisi
penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan sifat kadim
Allāh SWT yang muthlak. Akhir teks berisi tentang doa-doa yang
menggunakan bahasa Cirebon (Jawokan).

Keterangan
Kondisi naskah ini sudah agak rusak karena tinta yang dituliskan
menembus ke halaman lain. Naskah ini menggunakan sampul
berwarna coklat kehitaman dan sudah rapuh karena tidak di
rawat dengan baik. Tidak ada penomoran halaman dan tidak
menggunakan kata alihan. Teks ditulis dengan tinta berwarna
hitam dengan warna merah sebagai rubrukasi baru. Disamping
kiri dan kanan teks ada garis panduan dengan menggunakan tinta
merah guan merapikan margin kiri dan kanan.
~ 465 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Kitab Iman
Th. 28/02/EPJ/BLAJ- Pegon-Jawa
Prosa 50 hlm
SB/006 Cirebon

HVS bergaris 21 x 16,5 cm 18,5 x 13,5 cm 12 baris / hlm

Gambaran Isi
Teks naskah berisi tentang keimanan yang meliputi iman kepada
Allāh, para malaikat, para rusul, kitab-kitab yang diturunkan oleh
Allāh kepada para rusul, hari akhir, dan iman kapada qadha dan
qadar. Pembahasan selanjutnya mengurai tentang tata cara iman
kepada Allāh SWT dengan mengenali sifat-sifat Allāh SWT dan sifat
para rusul. Disamping itu juga menggunakan penjelasan dengan
dengan cara nafi (meniadakan sifat-sifat yang mustahil bagi Allāh
SWT dan para rusul) dan itsbat (menetapkan sifat-sifat yang yang
wajib bagi Allāh SWT dan para rusul).
Awal teks naskah ini berbunyi:
“Bismillah al-rahma al-rahīm. Alhamdulillāh rabbi al-‘alamin.
Utawi sakehe puji iku kaduwe ing Allāh Pangeran ing alam
kabeh.” Dengan menyebut nama Allāh yang maha Pengasih dan
Penyayang. Segala puji bagi Allāh Tuhan seluruh alam.
Tengah teks berbunyi:
“lan wajib arep ngaweruhi ing (sifat) wenanging, iya iku
wenanging (para) rasul katekan (sifat) ‘aradl basyaraiyah,
tegese owah kang bangsa manusa.” Dan wajib lagi mengetahui
sifat boleh (jaiz) bagi para rasul, yaitu para rasul boleh bersifat
kemanusiaan (a’radl basyariyah), yaitu perubahan (pada diri
para rasul) yang manusiawi.
Akhir teks berbunyi:
“...kang ora nana wujude tetapi wenang mungguh ing qaharing
Allāh.” ...yang tidak berwujud akan tetapi boleh (mumkin) bagi
(sifat) qahar (Maha Memaksa) Allāh.

Keterangan
Kondisi naskah ini agak rusak. Di beberapa bagian ada tinta yang
sudah tembus ke halaman berikutnya. Naskah ini menggunakan

~ 466 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

sampul berwarna coklat kehitaman dan sudah rapuh. Naskah ini


menggunakan penomoran halaman di bagian atas tengah dengan
aksara latin (tampak baru) dan tidak menggunakan kata alihan. Teks
ditulis dengan tinta berwarna hitam dengan warna merah sebagai
rubrukasi baru. Disamping kiri dan kanan teks ada garis panduan
dengan menggunakan tinta merah guan merapikan margin kiri
dan kanan. Ada 3 halaman kosong yang terdari dari 2 halaman
depana dan 1 halman belakang.

~ 467 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Koleksi Elang Muhammad Hilman

Mansail Abu Lais al-Samarqand


Th. 29/07/EMH/
Arab-Arab Prosa 46 hlm
BLAJ/2013

Daluwang 21,5 x 15,5 cm 15,5 x 9,5 cm 5-6 baris / hlm

Pengarang
Al-Imam Abu Lais bin Abu Nashr bin Ibrahim al-Samarqandi

Gambaran Isi
Teks naskah berisi tentang keimanan yang meliputi iman kepada
Allāh, para malaikat, para rusul, kitab-kitab yang diturunkan oleh
Allāh kepada para rusul, hari akhir, dan iman kapada qadha dan
qadar. Pembahasan selanjutnya mengurai tentang tata cara iman
kepada Allāh SWT dengan mengenali sifat-sifat Allāh SWT yang
dijelaskan dengan metode tanya jawab seperti (yang artinya),
Masalah: “Bagaimanakah kamu beriman kepada Allāh. Jawab:
Sesungguhnya Allāh itu Esa DzatNya dan Esa SifatNya. Maha
Hidup. Maha Mengetahui. Maha Kuasa. Maha Berkehendak. Maha
Mendengar. Maha Melihat dan seterusnya dari sifat-sifat Allāh yang
lainya. Selanjutnya teks ini membahas tentang sejumlah para nabi
yang telah dipilih oleh Allāh sebanyak 124.000 para nabi, dan ada
333 para nabi yang telah diangkat menjadi rusul oleh Allāh SWT
Teks awal naskah ini berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Al-hamdu lillahi rabbi al-‘alamina.
Wa al-shalatu wa al-salamu ‘ala sayyidina Muhammadin wa
alihi wa ashhabihi ajma’in.” Dengan menyebut nama Allāh yang
Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allāh Tuahn
seluruh alam. Shalawat dan salam semoga disampaikan kepada
Pemimpin kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabatnya semuanya.
Tengah teks berbunyi:
“Wahum ‘abidullahi la yushafuna bi dzukuratin wa la bi unustatin.”
Mereka (para malaikat) adalah hamba-hamba Allāh yang tidak
disifati dengan sifat maskulin dan feminim.
~ 468 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Akhir teks berbunyi:


“Wallāhu khalaqahum wa ma ta’malun. Padahal Allāh-lah yang
menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu. QS As-Shafat
[37]: 96.
Teks naskah ini tidak selsesai pembahasannya. Mungkin juga
dikarenakan penyusun naskah ini tidak dapat meneruskan karena
berbagai hal yang tidak dapat membuatnya berhenti menulis,
seperti hilangnya acuan teks dan lainnya.

Keterangan
Kondisi naskah ini sudah tidak bersampul lagi dan lepas dari
penjilidan. Sampul baru dengan kertas bekas semen tampak
baru diberikan oleh pemiliknya. Sekalipun demikian, kondisi teks
naskah ini cukup baik dan dapat dibaca. Format teks naskah ini
mengambil format teks Arab dengan disertai makna gandul yang
lazim dilakukan di kalangan pesantren. Mana gandul tersebut
menggunakan bahasa Jawa Cirebon yang ditulis dari atas kebawah.
Dan juga teks naskah ini sangat menarik dengan tampilan glosari
yang ada di sekeliling teks.

~ 469 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Nuqayah
Th.30/08/EMH/
Arab-Arab Prosa 216 hlm
BLAJ/2013

Daluwang 21 x 16 cm 17 x 12 cm 6 baris / hlm

Gambaran Isi
Teks yang ketiga dari naskah yang berkode lama EMH-16 ini berisi
tentang keimanan dan taūhid yang meliputi iman kepada Allāh,
para malaikat, para rusul, kitab-kitab yang diturunkan oleh Allāh
kepada para rusul, hari akhir, dan iman kapada qadha dan qadar.
Dari semua pembahasan ilmu taūhid yang lazim disajikan, dalam
teks ini, ada pembahasan tentang kebenaran yang harus diimani,
dan mungkin juga sebagai bagian dari ketaūhidan kita kepada
Allāh SWT yaitu bahwa pembunuhan Dajjal oleh Nabi Isa as nanti
pada akhir zaman, hilang atau diangkatnya Al-Qur’an, adanya
karamah bagi para wali, dan hal-hal lain.
Teks awal naskah ini berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Alhamdulillāhi. Wa al-syukru
lahu. Wa al-shalatu wa al-salamu ‘ala khairi nabiyyin arsalahu.”
Dengan menyebut nama Allāh yang Maha Pengasih dan
Penyayang. Segala puji bagi Allāh dan Segala puja syukur hanya
untuk-Nya. Shalawat dan salam semoga disampaikan kepada
Nabi Yang Terbaik.
Tengah teks berbunyi:
“Wa na’taqidu anna ‘adza al-qabri haqqun, wa anna su’al al-
malakaini haqqun.” Dan kami meyakini (menhimani) bawha
adzab kubur itu hak (benar adanya), dan pertanyaan dua
malaikat (di alam kubur) itu hak (benar adanya).
Akhir teks berbunyi:
“Wa na’taqidu anna thariqa al-juneydi wa shahbihi thariqa (un)
mu’awwamun.” Dan kami meyakini (mengimani) bahwa jalan
(madzhab Tasawuf) al-Junaidi dan para sahabatnya adalah
jalan yang dibenarkan.

~ 470 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Keterangan
Kondisi naskah ini sudah tidak bersampul lagi dan lepas dari
penjilidan. Jarak antar baris tulisan dalam teks ini cukup renggang
dengan margin yang cukup luas. Banyak sekali kalimat yang
belum diberi tanda syakal (harkat) dibanyak halaman, termasuk
juga belum diberi makna gandul sebagaimana halaman pertama
dari naskah dan teks ini. Naskah ini tidak diberi nomor halaman
(ada dengan pensil di bagian bawah dan tampak baru) dan tidak
ada kata alihan yang dapat dijadikan sebagai pedoaman untuk
berpindah halaman. Naskah ini menggunakan tinta berwarna
hitam. Ada beberapa kesalahan tulis yang bisa kita temukan dalam
teks ini, sebagai contoh yang paling sederhana adalah kata lillahi ()
ditulis dengan kata Allāh ().

~ 471 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Ma’na Kalimah Thayyibah


Th.31/08-12(04)/EMH/
Arab-Arab Prosa 28 hlm
BLAJ/2013

Daluwang 20,5 x 17 cm 17,5 x 13,5 cm 6 baris / hlm

Gambaran Isi
Teks yang kelima dari naskah yang berkode lama H-12 (04) ini berisi
tentang penjelasan makna dua kalimah syahadat secara luas yang
berkaitan erat dengan keimanan dan ketaūhidan yang harus di
pegang teguh oleh umat Islam. Kalimat pertama () dari dua kalimat
syahadat yang disebut sebagai kalimah taūhid mengisyaratkan
dan meliputi atas nafi dan itsbat. Yang dinafikan (ditiadakan) dari
syahadat taūhid adalah seluruh tuhan selain Allāh Yang Maha Mulia
dan Tinggi. Dan yang diitsbatkan (ditetapkan) dari syahadat taūhid
adalah Dzat Yang Esa dan Maha Tunggal, yaitu Allāh SWT Makna
kalimat syahadat yang kedua () adalah membenarkan kerasulan
Nabi Muhammad SAW dan sekaligus membenarkan terhadap hal-
hal yang dibawa oleh Rasulullah SAW dari beriman kepada Allāh
SWT, para malaikat, kitab-kitab, para rusul, hari akhir (kiamat), dan
qadar (kepastian) yang baik dan buruk semuanya dari Allāh SWT
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. I’lam an(n)a kalimatay al-
syahadati mimma yajibu ‘ala kulli mu’minin.” Dengan menyebut
nama Allāh yang Maha Pengasih dan Penyayang. Ketahuilah
bahwa (mengerti) dua kalimah syahadat merupakan sebagian
dari kewajiban atas setiap mukmin (baik itu laki-laki ataupun
perempuan).
Tengah teks berbunyi:
“wa al-tashdiqu bi kulli ma ja’a bihi.” Dan membenarkan terhadap
semua yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
Akhir teks berbunyi:
“Wa ta’lifu ‘ulamai al-syari’ati” Dan semua karangan para ahli
syari’at (fiqih).

~ 472 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik. Menggunakan sampul
warna coklat dari kertas dluwang (mungkin juga kulit) yang masih
tampak rapih. Tulisan terbaca jelas sekalipun tampak kurang rapi
dengan tinta yang berwarna hitam. Teks ini menggunakan makna
gandul dengan bahasa Jawa-Cirebon yang ditulis secra horizontal
ditengah-tengah antara baris. Naskah ini tidak menggunakan
penomoran halaman (ada dengan pensil dan tampak sangat baru)
dan tidak mennngunakan kata alihan. Tampak ada garis panduan
sebagai penanda untuk merapihkan penulisan teks.

~ 473 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Hakekat Iman Taūhid lan Ma’rifat


Th. 32/07/EMH/
Pegon-Jawa Cirebon Prosa 22 hlm
BLAJ/2013

Kertas Eropa 20,5 x 15,5 cm 16 x 12,5 cm 10 baris / hlm

Cap Kertas
Propatria – Raja Memegang Trisula

Gambaran Isi
Kandungan teks naskah ini bercerita tentang hakikat iman, taūhid,
dan makrifat yang dijelaskan dengan mengambil hadis – tanpa
perawi dan tanpa status keabsahan – yang menceritakan Abu Bakar
al-Shidiq yang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hakikat
iman, taūhid, dan makrifat yang kemudian dijawab oleh Rasulullah
bahwa iman, taūhid, dan makrifat itu adalah bahwa yang beriman,
bertaūhid, dan bermakrifat secara hakiki adalah diri Rasulullah
SAW (hlm. 3-4).
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Punika tingkahing anyatakakken
bey’at iman ma’rifat taūhid...” Dengan menyebut nama Allāh
yan maha Pengasih dan Penyayang. Inilah cara memperjelas
perjanjian iman, makrifta, dan taūhid....”
Tengah teks berbunyi:
“Satuhunė dadalan kita maring Ma’rifatullāh anenelakaken ing
pertingkahing dzatullah lan sifatullah. Anapun dzatullah iku ora
kena aranan sifat, tatapi ora pisah karone....” Sesungguhnya cara
kita bermakrifatullah (mengenal Allāh) adalah (kita) memperjelas
kedudukkan antara Dzat Allāh dan Sifat Allāh. Adapun yang
dimaksud dengan Dzat Allāh bukanlah apa yang dinamakan
dengan Sifat Allāh, akan tetapi keduanya (dzat dan sifat) tidak
dapat terpisahkan....”
Akhir teks berbunyi:
“Maka ikulah kang kinuci dening sakehing ulama ‘arab.” Maka
hal itulah yang disembunyikan oleh semua ulama Arab.

~ 474 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik walaupun sudah tidak berjilid,
karenanya naskah ini diberi sampul dengan kertas bekas bungkus
semen (kertas semen) yang tampak lusuh. Jarak garis tebal pertama
sampai dengan keenam yang ada dalam kertas Eropa dengan
watermark tersebut diatas (Propatria – Raja Memegang Trisula) ini
memiliki area sepanjang 15 cm dengan garis tipis sebanyak 9 garis
dalam 1 cm-nya. Tinta yang digunakan berwarna hitam dan merah
(rubrikasi baru dan suntingan hadis). Teks yang dideskripsikan
adalah teks pertama dari naskah ini. Selanjutnya adalah teks yang
berhubungan dengan ajaran Tarekat Syatariyah. Karenanya naskah
ini memiliki ilustrasi daerah dzikir Syatariyah dengan kalimat la
ilaha illa allh Muhammad rasulullah () yang di bentuk menyerupai
dua pundak dengan pusar.

~ 475 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Mas’alah Panakenan
Th.33/H-13/EMH/ Pegon-Jawa
Prosa 66 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Eropa 21 x 16 cm 16,5 x 13 cm 10-11 baris / hlm

Cap Kertas
D E S 11 – Tiara dalam lingkaran berjeruji

Gambaran Isi
Teks dengan judul di atas tersebut merupakan teks yang kedua
dari naskah yang berkode lama (kode oleh pemilik naskah, Elang
Muhammad Hilman) H-13 dengan judul naskah Petarekan Cerbon
Lan Martabat Pitu. Teks taūhid dapat kita jumpai di halaman 27
sampai dengan halaman 42. Kandungan teks ini memberikan
penjelasan tentang taūhid dengan metode tanya jawab berbahasa
Jawa Cirebon. Teks ini benar-benar mengajarkan tentang taūhid
dari awal hingga akhir, sehingga pembahasan tidak sempat
melebar kepada sifat wajib, muhal, dan jaiz bagi Allāh dan RasulNya
yang lazim diterangkan dalam Ilmu Kalam.
Teks awal berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Mas’alah panakenan. Pundi
kang aran iman? Pundi kang aran taūhid? Pundi kang aran
ma’rifat?” Dengan menyebut nama Allāh yang maha Pengasih
dan Penyayang. Masalah Pertanyaan. Bagaimanakah yang
dinamakan iman? Bagaimanakah yang dinamakan taūhid?
Bagaimanakah yang dinamakan makrifat?
Tengah teks berbunyi:
“Tegesing mutakallim wahid iya iku kang angarani deweke
iya sebut Allāhu Akbar..” Yang dimaksud Mutakallim Wahid
(Pembicara Mandiri) yaitu Yang menamakan diri-Nya, yaitu
dengan sebutan Allāhu Akbar.
Akhir teks berbunyi:
“Lan pujining anfas laysa lahu.” Dan puji Anfas yaitu laysa lahu
(Tidak ada sekutu bagi-Nya).

~ 476 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik. Tinta yang digunakan
berwarna hitam. Hal-hal penting seperti peristilahan yang masih
menggunakan bahasa Arab di beri garis atas (yang seharusnya
garis bawah). Tinta sudah mulai tembus ke halaman lain akan
tetapi belum sampai mengganggu pembacaan. Naskah ini tidak
menggunakan penomoran halaman (ada baru dengan pensil)
dan juga tidak menggunakan kata alihan. Naskah ini juga tidak
menggunakan garis panduan atau pensil untuk meluruskan tiap-
tiap baris pada halaman, karenanya akhir baris tampak tidak rata.

~ 477 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Bab Ilmu Wajib


Th.34/H-16/EMH/ Pegon-Jawa
Prosa 186 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Eropa 20,5 x 17 cm 16 x 13 cm 8-9 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah ini berisi beberapa judul teks. Adapun judul teks yang berisi
tentang dan berhubungan dengan taūhid adalah teks ini yang
kami beri judul Bab Ilmu Wajib seperti kalimat yang tertera dalam
baris awal dari teks ini (hlm. 1). Naskah ini oleh pemiliknya, Elang
Muhammad Hilman, di beri judul Primbon. Judul ini diberikan oleh
pemiliknya karena naskah ini berisi berbagai teks yang pendek-
pendek. Isi kandungan teks ini menjelaskan tentang makna kalimah
thayyibah () yang dapat kita pahami dengan kalimat pendek
berikut ini, “utawi tegesing basa iku ora nana kang anduweni (sifat)
wajib, (sifat) muhal, (sifat) wenang (jaiz), ingdalem wujude SAWiji-
wiji anging Allāh kang kagungan.” Adapun maksud dari kalimat
itu adalah tidak ada yang memiliki sifat wajib, sifat mustahil, dan
sifat jaiz dalam kenyataannya kecuali Allāh. hanya Allāh-lah yang
memiliki (sifat-sifat itu) semuanya. (hlm. 4)
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Bab ikilah ‘ilmu ingkang wajib
ingatase woong ‘aqil baligh...” Dengan menyebut nama Allāh
yang maha Pengasih dan Penyayang. Bab ini ilmu yang wajib
(diketahui) oleh orang yang sudah berakal dan telah baligh
(mencapai umur).
Tengah teks berbunyi:
“Sapa kang duwe sifat uluhiyah lan sapa kang ora duwe sifat
uluhiyah? Mangka jawabe. Utawi kang duwe sifat uluhiyah (iku)
gusti Allāh. anapun kang ora duwe sifat uluhiyah iku sakehe
SAWiji-wiji.” Siapakah yang memiliki Sifat Uluhiyah (Ketuhanan)
dan siapkah yang tidak memiliki Sifat Uluhiyah (Ketuhanan)?
Maka jawabnya, “Adapun yang memiliki Sifat Uluhiyah
(Ketuhanan) itu Tuhan Allāh. Adapun yang tidak memiliki Sifat
Uluhiyah (Ketuhanan) adalah segala sesuatu (selain Allāh).

~ 478 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Akhir teks berbunyi:


“Man qala asyhadu an Lā Iláha Illállāh wa anna Muhammadan
rasulAllāh fala ya’rifu bi al-wajibi wa al-mustahili wa al-jaizi ‘ala
allh wa rasulihi fa la khilafa (wa) idza mata kafara.” Siapa pun
orangnya yang berkata “Saya bersaksi tiada Tuhan yang wajib
di sembah kecuali Allāh. dan saya bersaksi bahwa sesungguhnya
Nabi Muhammad itu utusan Allāh” dia tidak mengetahui dengan
Sifat Wajib, Sifat Mustahil, dan Sifat Jaiz, maka tidak ada khlilaf
(perbedaan pendapat), ketika dia meninggal dunia, maka mati
kafir.

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik. Naskah ini menggunakan
sampul baru yang berwarna coklat lurik putih. Tinta yang digunakan
berwarna hitam dan merah untuk bahasa Arab (kutipan hadis,
pendapat ulama). Naskah ini tidak menggunakan penomoran
halaman (ada baru dengan pensil di sudut atas sebelah kanan dan
kiri) dan juga tidak menggunakan kata alihan. Sayangnya kami tidak
menemukan watermark didalamnya, sekalipun menggunakan
kertas Eropa.

~ 479 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Kitab al-Murad al-‘Isyqi


Th.35/H-16/EMH/ Pegon-Jawa
Prosa 138 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Eropa 21 x 16 cm 16 x 11,5 cm 12 baris / hlm

Penyalin
Raden Muhammad Ibrahim Muhammad Hilaluddin Kacarbonan

Kolofon
Wallāhu a’lam bi al-shawab. Tammat min kitab al-murad al-‘isyqi

Cap Kertas
Concordia – Singa dalam lingkaran mahkota

Gambaran Isi
Naskah ini sudah tidak lengkap karena bagian awal naskah sudah
hilang sebanayak lima halaman. Teks naskah dengan judul Kitab
al-Murad al-‘Isyqi ini menjelaskan tentang sifat wajib bagi Allāh
seperti sifat qudrat, iradat, ‘ilmu, hayat, sama’, bashar, dan kalam.
Sehingga penulis teks ini menyimpulkan dengan kalimat “ora
nana pisan-pisan ingkang anduweni sifat kang kasebut iku kabeh
(qudrat, iradat, ‘ilmu, hayat, sama’, bashar, lan kalam) anging Allāh
kang urip (hayat) kang kawasa (qudrat) kang angawikani (ilmu) kang
amiharsa (sama’) kang aningali (bashar) kang angandika (kalam)
kang langgeng (baqa’) kang jumeneng kelawan deweke (qiyamuhu
binafsihi).” Tidak ada sama sekali yang memiliki sifat yang sudah
disebutkan (qudrat, iradat, ‘ilmu, hayat, sama’, bashar, dan kalam)
kecuali Allāh yang Maha Hidup (hayat), Maha Kuasa (qudrat),
Maha Mengetahui (ilmu), Maha Mendengar (sama’), Maha Melihat
(bashar), Maha Berbicara (kalam), Maha Kekal (baqa’), Maha Berdiri
dengan diri-Nya (qiyamuhu binafsihi) (hlm. 15-16).
Awal teks berbunyi:
“Bab pasal. Kaweruhana denira. Utawi huruf la () iku (huruf) nafi
jinis muqaddarah arane.” Bab Pasal. Ketahuilah olehmu bahwa

~ 480 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

huruf la () itu adalah huruf nafi jinis muqaddarah (sebuah istilah


untuk huruf la () yang ada dalam ilmu nahu). (hlm. 1)
Tengah teks berbunyi:
“Tegese amung Allāh kang anduweni sifat uluhiyah.” Maksudnya
hanya Allāh-lah yang memiliki sifat uluhiyah (Ketuhanan) (hlm.
25).
Akhir teks berbunyi:
“Anapun urube iya iku kang den upamakaken tunggale kawula
kelawan gusti, tan kena pisah. Tammat wa Allāh a’lam.” Adapun
nyalanya itu yang diumpakan kesatuan hamba dengan tuhan
(kaula dan gusti), tak terpisahkan. Tamat. Allāh Maha Tahu. (hlm.
32)

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik, hanya saja ada beberapa
halaman yang robek karena telipat. Menurut pemiliknya, Elang
Muhammad Hilman, naskah ini berasal dari Elang Muhammad
Arifuddin Adikusuma Bratawirya Muhammad Badruddin
Kaprabonan. Naskah ini tidak menggunakan penomoran halaman
(ada penomoran baru dengan menggunakan angka latin dengan
bolpoin warna hijau) dan tidak menggunkan kata alihan. Di margin
teks terkadang ada catatan yang berpungsi sebagai glosari untuk
tema-tema yang dianggap penting.

~ 481 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Bab Ilmu Wajib


Th.36/H-19/EMH/ Pegon-Jawa
Prosa 46 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Eropa 24,5 x 19,5 cm 19 x 13 cm 10-16 baris / hlm

Cap Kertas
LMG

Gambaran Isi
Salah satu teks dari naskah ini berisi tentang sifat-sifat Allāh. Teks
yang berisi ilmu taūhid ini adalah teks yang pertama dari naskah
yang di beri judul oleh pemiliknya, Elang Muhammad Hilman,
dengan judul Silsilah Syatariyah. Dengan nomor panggil H-19.
Selanjutnya, seluruh kandungan teks naskah ini berisi tentang
Tarekat Syatariyah dan Silsilahnya.
Awal teks berbunyi:
“Bab. Iki ‘ilmu ingkang wajib ingatase wong ‘akal baligh...” Bab.
Inilah ilmu yang wajib bagi orang yang sudah berakal dan baligh
(telah mencapai batas ketentuan umur dalam kewajiban secara
syar’i) (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Endi tandane Gusti Allāh kagungan sifat qidam, baqa’? utawi
tandane Gusti Allāh kagungan sifat qidam baqa’ iku sabab
alam iki sepi saking dur lan tasalsul.” Apa pertanda Gusti Allāh
mempunyai sifat Qidam dan Baqa’? Jawabnya, adapun pertanda
Gusti Allāh memiliki sifat Qidam dan Baqa’ yaitu karena alam
ini tidak ada dur (hubungan pertalian) dan tasalul (hubungan
perkaitan). (hlm. 4).
Akhir teks berbunyi:
“Ora nana kang duwe wahdaniyah dzat sifat af’ale anging Allāh.
sapa sing weruh ing iku dadi weruh ing arane kang anduweni wajib,
muhal, wenang ingdalem wujuding SAWiji-wiji anging Allāh.
Tammat wicara kemot.” Tidak ada yang memiliki Wahdaniyah
(di dalam) dzat, sifat, dan af’al kecuali Allāh. Barangsiapa yang
mengerti tentang ini, maka dia mengetahui Yang Memiliki (sifat)

~ 482 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

wajib, mustahil, dan boleh (jaiz) terhadap wujud sesuatu, keculai


Allāh. Tamat pembahasan (tentang) Yang Meliputi.

Keterangan
Naskah dengan kode lama (kode pemilik) H-19 diberi judul oleh
pemiliknya, Elang Muhammad Hilaman, dengan judul Silsilah
Syatariyah. Kondisi naskah ini sudah rusak, tidak bersampul dan
berjilid lagi. Pada halaman pertama baris teks naskah ini terdiri
dari 10 baris dengan dua garis tepi sebagai panduan perapihan
akhir dan awal teks dengan warna hitam (bagian dalam) dan
warna merah (garis bagian luar) dan selanjutnya rata-rata 16 baris
perhalaman. Tinta yang digunakan berwarna hitam dan merah
untuk rubrikasi baru. Naskah ini tidak menggunakan penomoran
halaman dan juga tidak menggunakan kata alihan. Di margin
naskah terkdang ada catatan yang berfungsi sebagai glosari untuk
menjelaskan baris-baris teks yang di anggap penting.

~ 483 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Taūhid
Th. 37/H-21/EMH/
Arab-Arab Prosa 74 hlm
BLAJ/2013
Kertas Daluwang 25 x 15,5 cm 18 x 13 cm 7 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah yang diberi judul taūhid oleh pemiliknya, Elang Muhammad
Hilman, ini secara gamblang menjelaskan tetntang sifat-sifat
Allāh SWT Naskah ini membuat suatu kerangkan pembahasan
tentang ilmu kalam (Taūhid) dengan tiga terminologi. Pertama
sifat dzatiyah, kedua sifat tsubutiyah, dan ketiga sifat tanzihiyah.
Sayangnya naskah ini sudah rusak dan banyak halaman yang
hilang.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmai al-rahīmi. Wa’lam anna shifati Allāh Ta’ālá
ala tsalatsati aqsami(n).” Dengan menyebut nama Allāh yang
Maha Pengasih dan Penyayang. Ketahuilah bahwa sesungguhnya
sifat-sifat Allāh SWT terbagi atas tiga bagian (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Wa amma qauluhu Ta’ālá ‘lam yalid wa lam yulad’ shifatu al-
qidami.” Adapun fiman Allāh SWT, ‘lam yalid wa lam yulad (Dia
tidak beranak dan tidak pula diperanakkan) (Al-Ikhlaş : 3) itu
adalah menunjukkan sifat Qidam (Maha Dahulu) (hlm. 5).
Akhir teks berbunyi:
“Wa al-khiyanatu ‘adamu hafdhiha min dzalika. Wa billahi
al-taufiq.” Dan hianat (cidera) adalah tidak mampu menjaga
amanah dari hal itu. Dan hanya dengan Allāh-lah memohon
pertolongan (hlm. 52).

Keterangan
Naskah ini sudah tidak lengkap lagi dan kondisinya sudah rusak.
Banyak halaman yang hilang dan robek-robek. Disamping itu pula,
banyak terjadi kesalahan tulis dan dan kekurangan titik, huruf,
harkat, dan kata. Tinta menggunakan warna hitam dan merah.
Di margin teks terdapat glosari dengan aksara pegon dengan

~ 484 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

menggunakan bahas Cirebon. Naskah ini tidak menggunakan


penomoran halaman dan tidak menggunakan kata alihan. Dari
total 74 halaman baru ada 16 halaman yang diberi makna gandul
dan syakal (harkat) sebagai pertanda bahwa halaman tersebut
telah dipelajari.

~ 485 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

H-31 (Taūhid)
Th.38/H-31/EMH/ Pegon-Jawa
Prosa 20 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 17 x 15 cm 14 x 12 cm 9 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah ini sudah tidak lengkap; tidak ada awal dan akhir. Naskah
ini menjelaskan tentang taūhid yang meliputi taūhid asma, dzat,
sifat, dan af’al. Bahkan naskah ini menyebutkan beberapa nama
para ulama seperti Imam Asy’ari (hlm. 03) Abu Zakariya (hlm. 02),
Syekh Hikam (hlm. 02), Imam ‘Adil (hlm. 02), dan juga beberapa
nama para sahabat.
Awal teks berbunyi:
“Iku barangkang den khabaraken dening Rasulullah SAW, atawa
angandika Allāh Ta’ālá kelawan angaran asma iku asmaning
Allāh Ta’ālá.” Itu sesuatu yang di ceritakan oleh Rasulullah SAW
atau di firmankan oleh Allāh SWT (yang dimaksud) dengan nama
itu adalah nama-nama Allāh Ta’ālá (hlm. 01).
Tengah teks berbunyi:
“Tegese wajib sira anekadaken satuhune sifat qudrat iku esa
lan ta’aluqe sifat qudrat ing mumkin iku sapisan ora mali-mali.”
Maksudnya wajib bagimu meyakini bahwa sesungghnya Sifat
Qudrat itu Esa, dan hubungan Sifat Qudrat dengan Mumkin
(sesuatu yang bisa ada atau tidak ada) itu hanya sekali saja, tidak
berulang-ulang (hlm. 03).
Akhir teks berbunyi:
“Asmaullah iku tawaqufiyah kaya mangkono sifate, tegese
tawaqufe...” Nama-nama Allāh itu terhenti, begitu juga sifat-Nya.
Maksudnya terhenti....” (hlm. 20)

Keterangan
Naskah yag hanya memuat 20 halaman ini tidak lengkap;
tidak kalimat atau kata awal pembukaan dan kalimat atau kata
penutupan sebagaimana lazimnya naskah yang lengkap dan utuh.
Kondisi naskah sudah rusak, tidak bersampul, tidak berjilid. Tinta
menggunkan warna hitam. Tidak ada penomoran halaman dan
juga tidak menggunakan kata alihan.
~ 486 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Taūhid (EMH-211)
Th. 39/211/EMH/ Arab, Pegon-
Prosa 26 hlm
BLAJ/2013 Arab, Jawi

Kertas Daluwang 25,5 x 15,5 cm 17,5 x 13,5 cm 3-7 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah dengan nomor panggil EMH-211 ini tidak runut. Dimulai
dengan format seperti kolofon yang berbunyi “al-hafiyyah al-zakah
tammat wa Allāhu a’lam” kemudian azimat penolak raja syetan, lalu
baru memasuki pembahasan sifat 20 yang meliputi, wujud, qidam,
baqa, al-mukhalafah lilhawadis, al-qiyamu bi nafsihi, wahdaniyah,
qudarh, iradah, ‘ilmu, hayah, sama’, bashar, kalam, qadiran, muridan,
‘aliman, hayyan, sami’an, bashiran, mutakallima(n) (hlm. 3-4)
Awal teks berbunyi:
“Al-hafiyyah al-zakah tammat wa Allāhu a’lam”
Tengah teks berbunyi:
“Fa al-ma’nawiyyatu aydlan sab’atun wahiya kaunuhu qadiran
wa muridan wa ‘aliman wa hayyan wa samian wa bashiran
wa mutakalliman.” Adapun sifat Ma’nawiyah, seperti juga sifat
Ma’ani, itu ada tujuh yaitu, adanya Allāh SWT Maha Kuasa,
Maha Menghendaki, Maha Mengetauhi, Maha Hidup, Maha
Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Berfirman (hlm. 18).
Akhir teks berbunyi:
“Shallallāhu ‘alaihi wa sallama.” Semoga rahmat dan keselamat
Allāh tercurah padanya (Muhammad Rasulullah SAW) (hlm. 26).

Keterangan
Kondisi naskah sudah rusak dan rapuh. Banyak halaman yang
hilang terutaman halaman depan. Bagian atasa dan bawah naskah
sudah rombeng-rombeng. Naskah tampak kotor dan kusam.
Naskah ini tidak menggunakan penomoran halaman dan juga
tidak menggunakan kata alihan. Warna tinta yang di gunakan
menggunakan warna hitan dan merah untu rubrikasi baru, akan
tetapi tidak semua rubrikasi baru di tandai dengan tinta merah.

~ 487 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Primbon (EMH-2113)
Th. 40/0713/EMH/ Pegon-Jawa
Prosa 58 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 20,5 x 15,7 cm 16 x 12,5 cm 11-16 baris / hlm

Cap Kertas
D E S 11

Gambaran Isi
Naskah ini memuat beberapa teks yang semuanya tidak lengkap.
Kandungan teks yang ada dalam naskah ini adalah doa-doa
jawokan (sahadat cerbon), asmaragama (hubungan suami
isteri), asmarayoga, asmarapala, asmaratantra, asmarajuwita,
asmaramarcita, watak badan, hati, nafsu, anggota badan, martabat
tujuh, dan sifat-sifat Allāh. diantara sifat-sifat Allāh yang dijelaskan
dalam naskah ini adalah hayat, ‘ilmu, iradat, qudrat, sama’, bashar,
dan kalam.
~ 488 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Awal teks berbunyi:


“Punika apalapalan drapaun waspada ing cipta lan ing hiyal.”
Inilah hapalan untuk mempertajam cipta dan hayal (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Martabat rabi’ hakekating rupa alam mitsal nunggal maring
sama’. Martabat ta’yun (k)hamis hakikating badan kabe(h) alam
ajsam nunggal maring bashar.” Martabat ke emapat hakikat rupa
alam mistsal (alam umpama) satu dengan sifat sama’. Martabat
ta’yun (kenyataan) ialah matrabat ke llima hakikat badan semua,
alam ajsam, alam fisik, satu dengan sifat bashar (hlm. 47).
Akhir teks berbunyi:
“Karana karamatane ing sagara ni’mat.” Karena keistimewaan di
dalam samudra nikmat (hlm. 53).

Keterangan
Kondisi fisik naskah ini baik walapun sudah lepas dari penjilidan dan
tidak bersampul (sampul baru dengan kertas semen). Naskah ini
tidak menggunakan penomoran halaman dan tidak menggunakan
kata alihan (catchword). Tinta yang di gunakan berwarna hitam.

~ 489 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Taūhid (Tuntunan Fiqih)


Th. 41/2116/EMH/ Pegon-Jawa
Prosa 132 hlm
BLAJ/2013 Cirebon
Kertas Eropa 21,5 x 17 cm 15,5 x 12,5 cm 11 baris / hlm

Gambaran Isi
Naskah ini menceritakan tentang tuntunan shalat secara lengkap
mulai dari cara shalat hingga bacaan-bacaan niat shalat. Disamping
itu juga naskah ini berisi teks taūhid. Salah satu kutipan teks yang
mennceritakan taūhid itu seperti, “kang den arani wajib iku wajib
Allāh kagungan sifat rongpuluh.” Yang dinamakan wajib itu iyalah
Allāh wajib memiliki sifat dua puluh. (hlm. 1 / 4)
Awal teks berbunyi:
“Apa tetesing basa oranana kang sinembah kelawa sabenere
ingdalem wujude anging Allāh.” Apa yang dimaksud dengan

~ 490 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

kalimat ‘tidak ada yang disembah dengan sebenarnya dalam


wujudnya selain Allāh? (hlm. 1 / 4)
Tengah teks berbunyi:
“Iki niate shalat riyaya kecil.” Inilah bancaan niat shalat hari Raya
Idul Fitri (hlm. 63).
Akhir teks berbunyi:
“A’udzubillah wong iku saking iblis. Tammat Wallāhu a’lam. Aku
berlindung kepada Allāh agar orang itu selamat dari godaan
Iblis. Tamat. Allāh Maha Tahu (hlm. 130).

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik. Penjilidan asli sudah lepas dan
diganti dengan jilid baru dengan kertas kado berwarna kecoklatan.
Ada dua halaman kosong bagian depan yang hilang. Naskah tidak
menggunakan penomoran halaman dan tidak (ada penomoran
baru yang diberikan dengan pensil). Dan naskah ini juga tidak
menggunakan penomoran halaman.

~ 491 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Koleksi Keraton Kacirebonan

Hill al-Rumuz wa Mafatih al-Kunuz


Th. 42/019/KCR/
Arab-Arab Prosa 248 hlm
BLAJ/2013
Daluwang 30,5 x 21 cm 20,5 x 13,5 cm 9 baris / hlm

Pengarang
Muhyiddin Ibnu Arabi

Kolofon
Wa khatama al-kitab fi yaumi al-khamsi waqtu(a) qaelulah wa fi
syahri SAWwala(i) wafi hilal tsalastuni(a) wa fi sanah wawi hijrah al-
nabi shallallāh ‘alaihi wa sallam 1185 (H).

Gambaran Isi
Teks naskah yang berjudul hill al-rumuz wa mafatih al-kunuz
sebenarnya bercerita tentang Tasawuf. Hanya saja pada halaman
42 sampai dengan halaman 52 menjelaskan tentang sifat-sifat
Allāh SWT yang di bagi menjadi dua bagian, pertama sifat nafi
dan yang kedua sifat itsbat. Penjelasan selanjutnya bahwa yang
dimaksud nafi adalah seluruh sifat yang wajib tiada (mustahil)
bagi Allāh SWT seperti sifat serupa, umpama, padanan, sekutu,
persamaan, perlawanan, batasan, ukuran, bilangan, lemah, kalah,
kurang, dan yang sejenisnya. Adapun sifat itsbat adalah sifat-sifat
yang wajib ada (wajib) pada Allāh SWT seperti seperti ilmu, kuasa,
kehendak, mendengar, melihat, bicara, dan sejenisnya. Penjelasan
dengan metode nafi dan itsbat yang dilakukan oleh penyusun ini,
Muhyiddin Ibnu Arabi, merupakan penjelasan yang bersifat sufiyah
yang sama sekali berbeda dengan metode yang digunakan oleh
para ulama ahli taūhid (ahli ilmu kalam).
Teks naskah ini dimulai dengan ta’awwudz, kemudian basmalah,
hamdalah, shalawat, dan seterusnya pandangan dan tujuan
penulis, Muhyiddin Ibnu Arabi, dalam menulis naskah (risalah) ini.
Jika dilihat dan diamati sepertinya Muhyiddin Ibnu Arabi terobsesi

~ 492 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

dengan Hadis Qudis yang artinya, “Aku adalah perbendaharaan


yang samar yang tidak dikenal.”
Tengah teks berisi penjelasan Ibnu Arabi tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan dunia Tasawuf yang bersifat kontroversial
seperti prilaku Kadi al-Ban yang menyimpang, ucapan-ucapan Abu
Yazid al-Bastami yang aneh, dan pembelaan terhadap Mansur al-
Halaj yang dihukum mati oleh penguasa dengan penggambaran
yang dramatis. Teks naskah ini ditutup dengan kalimat yang
berbunyi, “tamma hadza al-kitab al-musamma hill al-rumuz...” Telah
tamat kitab ini yang diberi judul Hill al-Rumuz.

~ 493 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Tarekat
Th.43/007/KCR/ Pegon-Jawa
Prosa 46 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Daluwang 29 x 19,5 cm 24,5 x 15 cm 23 baris / hlm

Gambaran Isi
Seperti penjelasan tentang taūhid dalam teks-teks Tasawuf dan
tarekat terdahulu, dalam teks ini pun tidak jauh berbeda. Berkaitan
dengan tema taūhid, yang paling menarik untuk disajikan adalah
apa yang tertera dalam halaman 07, yang berbunyi, “...lan uriping
ilmu iku kelawan iman, lan uriping iman iku kelawan anarima
kersaning Allāh Ta’ālá...” Dan hidupnya ilmu itu dengan iman, dan
hidupnya iman itu dengan menerima kehendak Allāh SWT
Awal teks berbunyi:
“...yen asmaullah mangka maqame iku asmaullah martabate iku
wahidiyah...” ...jika nama-nama Allāh itu, maka kedudukannya
adalah nama-nama Allāh dan martabatnya adlah wahidiyah
(kemahatunggalan) (hlm. 01).
Tengah teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Punika kaweruhana denira
satuhune kafiyahing ruh lan pujining ruh...” Dengan menyebut
nama Allāh yang Maha Pengasih dan Penyayang. Inilah
ketahuilah olehmu bahwa prilaku (tabi’at) ruh dan puji ruh...”
(hlm. 06).
Akhir teks berbunyi:
“...tingkahing jisim iku tingkahing ruh idhofi...” Sikap jasad kasar
itulah tingkah dari ruh idhofi (hlm. 60).

Keterangan
Kondisi naskah sudah rusak parah. Tulisan susah di baca karena
warna kertas daluwang sudah berubah coklat kehitam-hitaman.
Beberapa bagian banyak yang robek, bagian bawah pun juga
sudah robek. Naskah disampul baru dengan kertas coklat bergaris-
garis salur dengan putih. Naskah ini tidak mempunyai penomoran
halaman dan juga tidak ada kata alihan.

~ 494 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syarah Syu’bah al-Iman


Th. 44/08/KCR/
Arab-Arab Prosa 182 hlm
BLAJ/2013
Kertas Daluwang 71,5 x 19 cm 19,5 x 13,5 cm 15-17 baris / hlm

Kolofon
Tammat al-kitabah fi yaum tsulatsa min syahri rabi’ul akhir

Gambaran Isi
Naskah ini memuat beberapa teks dan Syarah Syu’bah al-Iman
merupakan salah satu judul teks yang ada dalam naskah ini. Judul
ini adalah teks yang pertama dari naskah tersebut. Teks dengan
judul Syarah Syu’bah al-Imaan ini berisi tentang cabang-cabang
iman mulai dari iman kepada Allāh SWT, para malaikat, para rasul,
kitab-kitab, hingga membuang duri dari jalan merupakan cabang
iman. Lebih jauh teks ini menjelaskan tentang itikad kita terhadap
para tabi’in dan tabi’in yang terbaik.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīm. Alhamdlillāh al-ladzi (teks tidak
terbaca / naskah berlubang) qulubana imanan wa shayyarahu dzi
al-syu’bah...” Dengan menyebut nama Allāh yang Maha Pengasih
dan Penyayang. Segala puji bagi Allāh yang (teks tidak terbaca /
naskah berlubang) iman pada hati kami dan menjadikan iman
sebagai yang memiliki cabang (hlm. 1)
Tengah teks berbunyi:
“Al-syu’bah al-khamisah al-imanu bi al-yaumi al-akhir.” Cabang
yang kelima yaitu beriman kepada hari akhir (hlm. 19).
Akhir teks berbunyi:
“Wa dalilun ‘ala anna khair al-tabi’in uwais..” ..hadis (yang sudah
di sebut) itu menadi bukti bahwa Uwais adalah seorang tabi’in
yang terbaik (hlm. 132).

Keterangan
Kondisi naskah sudah rusak dan banyak lubang-lubang kaena di
makan ngengat. Juga banyak tulisan yang tidak terbaca karena
tinta melebar disebabkan kelembaban atau karena naskah tidak

~ 495 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

pernah di buka, tampak kotor dan berwarna coklat kehitaman.


Naskah sudah lepas dari penjilidan dan tidak bersampul. Naskah ini
tidak menggunakan nomor halaman dan juga tidak menggunakan
kata alihan. Di margin teks ada beberapa catatan perbaikan untuk
kata dalam teks yang di anggap salah dan kurang.
Konisi naskah ini masih cukup baik dan terawat. Walapun ada
bagian yang sobek di bawah, akan tetapi tidak merusak bagian-
baian teks. Teks naskah ini utuh dan lengakap. Naskah ini tidak
bersampul dan sudah lepas dari penjilidan. Tidak menggunakan
penomoran halaman, akan tetapi menggunkana kata alihan.
Tinta yang digunakan berwarna hitam, merah untuk rubrikasi
baru dan syair-syair. Teks ditulis dengan aksara yang cukup besar
dengan menggunakan makna gandul versi pesantren dengan
menggunakan bahasa Cirebon.

~ 496 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

018 (Layang Kaweruh Bab Agami)


Th. 45/018/KCR/ Arab dan Pegon-
Prosa 124 hlm
BLAJ/2013 Jawa dan Arab
Kertas Daluwang 28 x 19 cm 20 x 14 cm 11-17 baris / hlm

Gambaran Isi
Nakah dengan dua aksara dan bahasa ini berisi tentang berbagai
macam catatan seperti doa-doa, silsilah leluhur Cirebon hingga
Rasulullah SAW (dalam naskah ditulis sejaha Carbon), wasiat, fiqih
waris, dan keimanan yang ada kaitannya denga taūhid. Teks itu
berbunyi, “wa ta’taqidu bishifati kamalihi wa jalalihi wa annahu
munazzahun ‘an al-syarik...” Dan kamu meyakini akan sifat-sifat
Kesempurnaan-Nya dan Keagungan-Nya. Dan Dia disucikan dari
sekutu (hlm. 92).
Awal teks berbunyi:
“Allāhumma urzuqna mutaba’atan al-nabiyyi shallallāhu ‘alaihi
wasallam..” Wahai Allāh berilah kami kemampuan mengikuti
Nabi SAW. (hlm. 1)
~ 497 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Tengah teks berbunyi:


“...faqala ta’budu Allāha wala tusyrik bihi syayan...” Bersabda
Rasulullah SAW: beribadahlah kepada Allāh dan janganlah kamu
menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun (hlm. 102).
Akhir teks berbunyi:
“Wa adillatu fadlaili al-dzikro katsirah..madzkuratun fi adzkari
al-syekh muhyi al-nawawi ‘alaihi al-rahmah(tullah).” Dan dalil
fadilah dzikir itu banyak (teks tidak terbaca / naskah robek)
disebutkan dalam Al-Adzkar Syekh (Imam) Muhyi(ddin) al-
Nawawi (hlm. 123).

Keterangan
Naskah ini kondisinya sudah sangat rusak parah. Tulisan tidak dapat
terbaca semuanya karena fisik naskah yang sudah berwarna coklat
kehitaman dan naskah banyak lubang dan robek-robek dimakan
ngengat. Tidak adan penomoran halaman pada naskah ini juga
tidak mempunyai kata alihan. Naskah ini seperti catatan-catatan
yang tidak beraturan karena masing-masing tulisan tidak selesai
secara sempurna dan lengkap.

~ 498 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Mas’alah Bapa Lais Samarkandi


Th. 46/25-2/KCR/
Pegon-Melayu Prosa 74 hlm
BLAJ/2013

Kertas Eropa 23 x 16 cm 15,5 x 8,5 cm 17 baris / hlm

Gambaran Isi
Teks naskah Abu Lais al-Samarkandi ini, dalam teks tertulis Bapa
Lais Muhammad Namat anak Bapa Nadhar anak Ibrahim Samarkadi
(hlm. 1), dalam bahasa Melayu berisi tentang penjelasan keimanan
kepada Allāh SWT, para malaikat, para rasul, kitab-kitab, hari
akhir, takdir baik dan buru, dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan hari kiamat seperti surga dan neraka. Iman kepada Allāh
itu tertuang dalam kalimat, “barmula iman itu parcaya akan Allāh
dan parcaya akan sagala malaikat-Nya dan parcaya akan segala
kitabullah dan parcaya akan sagala rasulullah dan parcaya akan hari
yang kamudian dan parcaya akan untung baiknya dan jahanya dari
pada Allāh Ta’ālá (hlm. 1).
Awal teks berbunyi:
“Audzu billahi min al-syayethani al-rajim. Bismillāhi al-rahmān al-
rahīm. Alhamdulillāh rabbi al-‘alamina..” Aku berlindung kepada
Allāh dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama
Allāh yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allāh
Tuhan semesta alam (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Artinya barmula Allāh itu manjadikan kami dan barang
parbuatan kami dan barang parbuatan kami (hlm. 13).
Akhir teks berbunyi:
“Dengan barkat nama Allāh juga makan makanan atau minum
minuman ini lagi aku parcaya sarta teguh (hlm. 74).

Keterangan
Naskah Melayu milik Keraton Kacirebonan dengan nomor panggil
KCR-25 ini sudah tidak bersampul dan berjilid. Beberapa halaman
ada yang bolong-bolong dan sobek. Tulisan masih dapat terbaca
dengan baik, sekalipun warna kertas sudah coklat kehitaman

~ 499 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

dan tampak kotor karena bekas-bekas kelembaban. Tinta


menggunakan warna hitam dan merah. Dalam halaman akhir
tertulis Sultan Carbon Muhammad Khaeriddin (hlm. 74), beliau
adalah Pangeran Raja Kanoman versi penyebutan naskah yang lain
dan tradisi penyebutan masyarakat.

~ 500 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Al-Kitab al-Salimin
Th. 47/26-09/KCR/ Pegon-Jawa
Prosa 86 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Daluwang 27 x 20,5 cm 19,5 x 14 cm 20 baris / hlm

Gambaran Isi
Gambara isi yang terdapat dalam naskah al-Kitab al-Salimin
adalah taūhid yang bernuansa Tasawuf yang menitik beratkan
pada pemberantasan kekufuran dan penetapan wahdaniyah dan
iradah Allāh secara mutlak. Dalam beberapa halaman disebutkan
pendapat-pendapat dari para ulama Tasawuf seperti al-Syibli dan
Manshur al-Hallaj. Diantara sifat-sifat Allāh SWT yang disebutkan
- dengan gaya pembahasan Tasawuf versi lokal yang menarik
– adalah seperti kalimat, “anapun tegesing azal qurba, tegesing
qadim dihin tan ana andihinana, tegesing abadi lawas, ora dihining
pangeran iku kadihinanna ing esuk kelawan sore, nora malih yen
awiwilangan, maha suci sira pangeran saking mangkono saking
masah saking bastu jisim. Adapun yang dimaksud azal qurba, qadim
(yaitu) Maha Dahulu tidak ada yang mendahului-Nya. Maksudnya
abad itu kekal, Allāh itu tidak terdahului oleh apa pun juga, (seperti)
terdahului oleh (waktu) pagi dan sore. Tidak juga Allāh SWT itu
berbilang (banyak), Maha Suci Engkau dari segala sentuhan dan
jabaran jisim (hlm. 14)
Awal teks berbunyi:
“Bab dan punika pastining pangawikan. Tingkahing tasybih
tanzih ing pangeran (teks tidak terbaca karena rusak) paham
sami angemutanna, marganing awas ing shifating maha
sucining pangeran..” Bab dan inilah pengetahuan yang pasti.
Sikap tasybih (menyerupakan Allāh) tanzih (mensucikan Allāh)
terhadap Allāh SWT (teks tidak terbaca karena rusak) paham
serta selalu ingat dan selalu waspada terhadap sifat Maha Suci
Allāh (hlm. 1)
Tengah teks berbunyi:
“Tegese iya iku sira pangeran amisesa sakehe kang kawisesa.”
Maksudnya yaitu bahwa Engkau Tuhan-ku adalah Yang Maha
Kuasa di atas semua yang berkuasa (hlm. 04)
~ 501 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Akhir teks berbunyi:


“Lamon sira wus akukuh i’tiqadira weruh ingkang purba asih ing
sira kabeh...” Jika kamu sudah kuat itikad (keyakinanmmu) tahu
bahwa Allāh yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih terhadap
kamu semua...(hlm. 86)

Keterangan
Naskah dengan kode lama 26-09 yang ada di Keraton Kacirebonan
ini adalah naskah yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan,
lepas dari penjilidan, tanpa sampul, tanpa penomoran halaman,
tanpa kata alihan, tulisan rusak, kertas banyak yang robek dan
berlubang, tinta sudah tembus ke halaman lain, rapuh, dan banyak
lipatan yang dibiarkan begitu saja. Tinta menggunakan warna
hitam.

~ 502 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Nadham al-‘Aqidah
Th.48/02-19/KCR/
Arab-Arab Puisi 384 hlm
BLAJ/2013

Kertas Daluwang 27 x 2051 cm 19,5 x 14 cm 9 baris / hlm

Gambaran Isi
Teks dengan judul di atas (Nadham al-‘Aqidah) adalah salah satu
isi teks yang ada dalam naskah Keraton Kacirebonan dengan judul
Lajang Kawroeh Bab Kabatinan Kagoengan Kraton Katjirebonan
No.02-KCR-19. Teks ini hanya berisi empat halaman dari total
halaman naskah 384 halaman. Dalam teks ini pengarang menulis,
“wa andhumu ‘uqadan fi al-‘aqidati wahhada.” Dan aku puisikan
ajaran dalam ilmu akidah dengan mentaūhidah-(Nya). Kalimat ini
ada dalam halaman ke-2 dari teks ini atau halaman ke-250 dari
halaman naskah. Setelah teks ini ada teks lagu yang cukup panjang
dengan judul Haudhu al-Hayah (Telaga Kehidupan).
Awal teks berbunyi:
“Sa ahmadu rabbi tha’atan wa na(a)’budu.” Aku memuji Tuhanku
dan beribadah padaNya dengan penuh ketaatan (hlm. 1 / 249).
Tengah teks berbunyi:
“Kalamun qadimun munzalun ghaira muhaddasin, bi amrin
wa nahyin wa al-dalilu ta’akkada.” Kalam (firman) yang kadim
(Maha Dahulu) yang di turunkan tidak boleh di katakan hadis
(baru), yang memuat amar (perintah) dan nahi (larangan) untuk
menguatkan petunjuk (hlm. 2 / 250).
Akhir teks berbunyi:
“Wa nasyhadu anna Allāh arsala rasulahu, ila khalqihi yahdihim
kulla manhada” Dan kami menyaksikan bahawa sesungguhnya
Allāh telah mengutus Rasul-Nya kepada semua maklukNya yang
hidup guna memberi petunjuk kepada mereka (hlm. 4 / 253).

Keterangan
Teks dengan judul tersebut di atas, Nadham al-‘Aqidah, ini tidak
lengkap, atau pembahasannya tidak selesai. Kondisi fisik naskah
ini masih baik walau di bagian bawah ada bekas di makan tikus.

~ 503 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Naskah sudah tidak berjilid dan tidak bersampul. Naskah ini juga
tidak menggunakan penomoran halaman dan teks ini juga tidak
menggunakan kata alihan (teks yang lainnya menggunakan kata
alihan), hal ini mungkin karena yang ditulis baru sedikit, tidak
seperti teks lain yang ditulis hingga selesai dan lengkap.

~ 504 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Syatariyah (Taūhid)
Th. 49/H-19/KCR/ Pegon-Jawa
Prosa 34 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Eropa 21,5 x 17 cm 15,5 x 12,5 cm 8 baris / hlm

Cap Kertas
Propatria – Singa mahkota

Gambaran Isi
Naskah ini berisi tentang tarekat Syatariyah yang meliputi tatacara
dzikir, daerah dzikir Syatari yang digambarkan dengan ilustrasi
kalimat Lā Iláha Illállāh Muhammad rasulullah yang membentuk
lima titik pangkal yaitu pundak kiri, pundak kanan, pusar, dada, dan

~ 505 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

hati. Selanjutnya teks naskah ini berisi tentang sifat-sifat Allāh yang
berkaitan dengan kemahakuasaan Allāh dan kemahaindahan Allāh
seperti sifat jamal, jalal, kamal, dan qahar. Disamping itu juga teks
ini menjelaskan tentang nafi dan itsbat yang berarti meniadakan
selain Allāh dan menetapkan keberadaan Allāh semata.
Awal teks berbunyi:
“Ikilah daerah daerahing tarekat syatariyah.” Inilah (gambar)
daerah tarekat Syatariyah (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Utawi arane kang den nafekaken iku sifat uluhiyah yen jumeneng
ing SAWiji-wiji.” Adapun yang dinafikan itu ialah sifat Uluhiyah
jikalau (sifat itu) ada pada sesuatu (selain Allāh SWT) (hlm. 06).
Akhir teks berbunyi:
“Kelawan wasiating guru kang sampurna kang wus washil
ma’rifate ing Allāh Ta’ālá.” Dengan wasiat Guru Sempurna yang
sudah mencapai makrifat kepada Allāh SWT (hlm. 34).

Keterangan
Kondisi naskah ini sudah kurang baik, ada beberapa halaman
yang hilang, ada tulisan yang menempel ke halaman lain, dan
ada beberapa halaman yang robek (tapi tidak mengganggu
teks). Naskah ini tidak menggunakan penomoran halaman (ada
penomoran baru dengan aksara latin, itupun hanya sampai pada
halaman 15). Dan naskah ini juga tidak menggunakan kata alihan.
Warna tinta yang digunakan adalah hitam dan merah untuk
rubrikasi baru dan hal-hal penting seperti ilustrasi daerah dzikir
Syatariyah dan kalimat Lā Iláha Illállāh Muhammad rasulullah yang
tidak dibentuk sebagai daerah dzikir Syatari.

~ 506 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

Kitab Hukum Agama Islam


Th.50/16-36/KCR/ Pegon-Jawa
Prosa 230 hlm
BLAJ/2013 Cirebon

Kertas Eropa 32 x 21 cm 24 x 13 cm 16-17 baris / hlm

Penyalin
Modin Dalem Keraton Kanoman. Hal ini menandakan bahwa dahulu
hubungan antara Keraton Kacirebonan dan Keraton Kanoman
sangat erat, dan juga sebagai bukti bahwa Keraton Kacirebonan
adalah pecahan dari Keraton Kanoman.

Cap Kertas
Propatria – Perepuan dan singa memegang tombak

~ 507 ~
Bab 9: Naskah taūhid di Propinsi Jawa Barat

Gambaran Isi
Naskah ini menjelaskan tentang kaidah hukum-hukum agama
yang meliputi ushul fiqih dan ilmu kalam. Ilmu Kalam di bahas
dalam naskah ini dan menjadi teks yang pertama. Pada halaman
2 disebutkan sebagai berikut, “utawi sakehe wong ‘aqil baligh iku
wajib pada angaweruhi ing sifat kang wajib Allāh lan kang muhal
lan kang wenang mungguh ing Allāh.” Semua orang yang berakal
dan sudah baligh itu wajib mengetahui terhadap sifat-sifat wajib,
muhal, dan boleh (jaiz) bagi Allāh.
Awal teks berbunyi:
“Bismillāhi al-rahmāni al-rahīmi. Alhamdulillāhi rabbi al-‘alamin
wa al-‘aqibatu lil muttaqina...” Dengan menyebut nama Allāh
yang Maha Pengasih dan Penyayang. Segala puji bagi Allāh
Tuhan seluruh alam. Kemenangan bagi orang-orang yang
bertakwa (hlm. 1).
Tengah teks berbunyi:
“Waktu iku papat belaka.” Waktu itu Cuma ada emapat macam
(hlm. 08).
Akhir teks berbunyi:
“Fa yahshulu imanuka al-kamil – fath al-rahmān.” Maka imanmu
yang sempurna akan berhasil (hlm. 223)

Keterangan
Kondisi naskah ini masih cukup baik. Tulisannya masih dapat terbaca
dengan jelas. Tidak ada penomoran halaman (ada penomoran baru
dengan bolpoin di atas sebelah kanan), dan menggunakan kata
alihan di bawah sebelah kiri. Di margin teks, di beberapa halaman
terutama bagian akhir, ada catatan yang berfungsi sebagai glosari.
Naskah ini masih ada penjilidannya dengan kertas tebal yang
menyerupai karton dan diberi sampul dengan kertas berwarna
coklat. Judul naskah tersebut diambil dari halaman 36 (tiga puluh
enam).

~ 508 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

BAB X
PENUTUP
Kesimpulan
Naskah-naskah taūhid yang tersaji dalam buku ini merupakan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti Bidang Lektur
dan Khazanah Keagamaan Balai Litbang Agama Jakarta tahun
anggaran 2013 di delapan (8) wilayah propinsi di Indonesia bagian
barat, yaitu: Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan
Riau, Sumatera Selatan, Banten, dan Jawa Barat.
Tim Peneliti menyajikan data-data terkait naskah-naskah
taūhid, dengan menggunakan metode studi pustaka dengan
melihat data melalui katalog dan metode studi lapangan berupa
pengumpulan atau inventarisasi naskah yang terdapat di museum,
perpustakaan daerah atau propinsi dan koleksi masyarakat atau
koleksi pribadi.
Berdasarkan hasil inventarisasi, Tim Peneliti berhasil mendata
sebanyak 290 naskah taūhid yang tersebar di 8 (delapan) propinsi
wilayah penelitian dengan rincian: (a) Propinsi Aceh sebanyak 63
naskah; (b) Propinsi Sumatera Barat sebanyak 49 naskah; (c) Propinsi
Sumatera Utara sebanyak 19 naskah; (d) Propinsi Riau sebanyak 22
naskah; (e) Propinsi Sumatera Selatan (Kota Palembang) sebanyak
29 naskah; (f ) Propinsi Kepulauan Riau sebanyak 25 naskah; (g)

~ 509 ~
Penutup

Propinsi Banten sebanyak 33 naskah; dan (h) Propinsi Jawa Barat


(Cirebon) sebanyak 50 naskah.
Pada umumnya, naskah-naskah taūhid yang berhasil
diinventarisasi menguraikan masalah dasar-dasar keimanan,
asma’ul husna, Islam, ma’rifat, wahdatul wujud, sifat-sifat Tuhan, zat
Allāh, sifat wajib, jaiz dan mustahil Allāh, aliran taūhid dalam Islam,
seperti; Qadiriyah, Jabariyah, Mu’tazilah, I’tikad Ahlus Sunnah wal
Jamaa’ah. Selain itu, juga tercakup naskah-naskah kebatinan atau
tarekat, seperti tarekat Syatariyah, koleksi naskah taūhid kraton
kecirebonan, dan sebagainya.
Kehadiran buku katalog naskah-naskah taūhid ini merupakan
terobosan pemikiran dan langkah nyata para peneliti di dalam
melakukan identifikasi awal mengenai keadaan naskah klasik atau
manuskrip itu, karena di satu sisi dianggap kekayaan bangsa dan
negara yang harus dilestarikan dan dilindungi sebagai benda cagar
budaya, tetapi di lain pihak keberadaannya seakan dibiarkan hidup
lestari menunggu kepunahannya atau bersiap dipindahtangankan
oleh pemegangnya kepada pihak/negara lain, karena tiada dan
kurangnya kepedulian para stakeholders bangsa ini.

Rekomendasi
Berdasarkan uraian di atas, maka hasil penelitian Naskah-
Naskah taūhid di Indonesia Bagian Barat ini merekomendasikan
kepada para stakeholders, utamanya -Kementerian Agama Propinsi
dan Kabupaten/Kota untuk: Pertama, turut andil melestarikan
dan memelihara naskah-naskah klasik keagamaan, sebagaimana
termaktub dalam Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun
2010 – 2014, dengan mendukung salah satu prioritas pembangunan
dan peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan kehidupan
beragama oleh Kementerian Agama, yakni melalui penguatan peran
agama dalam pembentukan karakter dan peradaban bangsa dan
juga penelitian naskah-naskah keagamaan adalah juga bagian dari
penyediaan media informasi keagamaan yang berbasiskan budaya
Indonesia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan

~ 510 ~
Naskah-Naskah Tauhid di Indonesia Bagian Barat

workshop dan sosialisasi kepada pemilik naskah akan pentingnya


memelihara dan merawat naskah, sebagai peninggalan sejarah
bangsa, dengan baik sesuai prosedur perawatan naskah.
Kedua, pihak museum, perpustakaan, baik yang ada di tingkat
propinsi maupun kabupaten/kota diperlukan peran aktif mereka di
dalam melakukan preservasi dan konservasi naskah-naskah yang
ada di wilayah propinsi, kabupaten/kota masing-masing serta
mendata naskah-naskah yang masih tersimpan di masyarakat luas,
sebagaimana termaktub dalam UU No. 11 Tahun 2010 tentang
Cagar Budaya dan UU No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Ketiga, manuskrip keagamaan merupakan kekayaan negara
yang harus dilindungi, perlu adanya pemikiran untuk pelestarian
dan pengelolaan kitab klasik dengan baik, membangkitkan rasa
kepemilikan dan kebanggaan masyarakat terhadap manuskrip itu.
Oleh karena itu, perlu ada rumusan strategi kebudayaan secara
utuh yang bisa menempatkan khazanah manuskrip sebagai salah
satu artefak budaya pembentuk citra dan identitas kultural yang
dapat dibanggakan, mulai dari strategi pelestariannya, advokasi
nilai pentingnya sebagai benda cagar budaya, hingga strategi
‘promosinya’ agar dikenal luas di dunia internasional.

~ 511 ~
Penutup

~ 512 ~

Anda mungkin juga menyukai