DAN KOMPUTER
2011
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
makalah tentang Actuating ini dapat diselesaikan.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi pelengkap bahan ajar untuk mata
kuliah dasar-dasar manajemen. Dan disamping itu pula, dapat digunakan oleh
praktisi bisnis dalam merancang system pelaksanaan manajemen organisasi.
Untuk kelengkapan bahan ajarnya, kami juga menyiapkan power pointnya.
Penulis
Daftar isi
1. Kata Pengantar……………………………………2
2. Daftar isi………………………………………….3
3. Pengertian Actuating……………………………..4
4. Motivasi………………………………………….15
5. Kepemimpinan……………………………………20
6. Komunikasi………………………………………25
7. Daftar Pusaka…………………………………….30
8. Kesimpulan……………………………………….3
1
1. Actuating
2. Pengertian (Pengarahan / Pergerakan)
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan
usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-
anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-
sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai
dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa
seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika :
5. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih
penting,atau mendesak,
PRINSIP-PRINSIP PENGARAHAN
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin
efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap usaha
mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam melaksanakan
fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari factor-faktor lain
seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang
efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan bawahan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang baik akan
mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang wajar.
Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan pada
saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan
tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur
didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan
saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin
besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
Cara-cara pengarahan
19. Perintah
3. Delegasi wewenang
23. COORDINATING
Koordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar terdapat
suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan perbedaan
kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai .
24. MOTIVATING
Memberi motivasi kepada karyawan merupakan salah satu elemen penting dalam
manajemen perusahaan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji yang cukup
maka kinerja para karyawan dalam perusahaan pun akan optimal.
25. COMMUNICATION
Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan
suasana kerja yang kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan teamwork atau
kerjasama yang baik dalam berbagai kegiatan perusahaan.
26. COMMANDING
Dalam memberi perintah pun seorang atasan tidak bisa seenaknya, tetapi harus
memperhitungkan langkah – langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan
itu ambil karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi
perusahaan.
Dengan pengarahan yang baik dari para atasan dan tujuan , visi dan misi yang jelas dari
suatu manajer perusahaan dapat menimbulkan efek yang positif untuk perusahaan itu
sendiri, antara lain teamwork yang baik dan dapat memunculkan decision maker yang
bagus. Karena decision makin dan teamwork dalam suatu perusahaan adalah kunci
kesuksesan suatu perusahaan untuk mencapai goal atau tujuan perusahaan seefektif dan
seefisien mungkin.
Fungsi pundamental ketiga dari fungsi manajerial adalah menggerakan orang untuk
melaksanakan aktifitas organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
27. Kebanyakan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja sesedikit
mungkin dan mereka umumnya menentang perubahan,
Teori Y menyatakan :
32.
33. Tujuan Pergerakan
Tujuan fungsi aktuating ( penggerakan ) adalah :
Fungsi aktuasi haruslah dimulai dari diri manager dengan menunjukkan kepada staf
bahwa dia memiliki tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungannya.
Ia harus memiliki kemampuan kerjasama, harus bersikap obyektif.
Untuk setiap kegiatan yang akan diterapkan sesuai rencana, manajemen harus memastikan bahwa
semua kegiatan sebelumnya telah dilaksanakan tepat pada waktunya. Untuk mengkoordinasi
pekerjaan tim kesehatan, pekerja kesehatan yang bertugas harus :
44. Penempatan orang dalam jumlah, waktu dan tempat yang tepat meliputi
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengawasi
45. Mobilisassi dan alokasi sumber daya fisik dan dana yang diperlukn meliputi :
3. Akuntasi
4. Organisasi
Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena
manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti
konsep perilaku manusia yang dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang yang
menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa aman, dan diterima oleh lingkungan
sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah aktualisasi diri dan self
esteem. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi etos kerja dan produktifitas kerja.
Sikap ialah suatu cara memandang hidup, suatu cara berpikir, berperasaan dan
bertindak. Oleh karena itu sikap manajer akan berbeda-beda sesuai dengan pola
hidupnya. Beberpa sikap manajer diantaranya yaitu :
Manajer yang mempunyai sikap cara berpikir, berperasaan dan bertindak sesuai
dengan pola-pola kehidupan feodalisme, yaitu suka terikat oleh aturan-aturan
tertentu yang telah teradat dan selalu ingin penghormatan yang serba lebih.
Dengan demikian dalam masyarakat feudal dimana sikap anggota masyarakat
sesuai dengan pola hidup feodalisme akan sukar lahir kepemimpinan
demokratis dariad para manajer, mengingat manajer tersebut hidup dari
masyarakat feudal.
yaitu komunikasi yang dilakukan dalam organisasi itu sendiri baik antara atasan
dengan atasan atau bawahan dengan bawahan atau antara atasan dengan
bawahan atau sebaliknya.
yaitu komunikasi yang dilakukan baik intern maupun ekstern antar jabatan yang
sama.
yaitu komunikasi yang dilakukan dalam intern organisasi antara atasan dan
bawahan atau sebaliknya dalam suasana formil.
Supervisi dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan pengawasan, sehingga suka
timbul kekacauan pengertian dengan kata pengawasan sebagai terjemah dari kata
control. Menurut Terry Supervsi ialah kegiatan pengurusan dalam tingkatan organisasi
dimana anggota manajemen dan bukan anggota manajemen saling berhubungan secara
langsung. Dengan demkian tugas supervisor cukup berat karena ia harus dapat
menemukan kesalahan-kesalahan dan memperbaikinya, serta memberi petunjuk untuk
menyelesaikan sesuatu pekerjaan dan memberi nasehat-nasehat kepada pegawai yang
mengalami kesulitan.
Disiplin ialah latihan pikiran, perasaan, kehendak dan watak untuk melahirkan ketaatan
dan tingkah laku yang teratur. Jenis disiplin ada dua :
51. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap
lingkungan
53.
54. MOTIVASI
55. Pengertian
Motivasi sebagai “kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi yang dikondisi oleh kemampuan upaya demikian untuk memenuhi
kebutuhan individual tertentu” (Robbins et.al, 1999:50)
Motivasi adalah “hasil proses-proses yang bersifat internal atau eksternal bagi
seorang individu yang menimbulkan sikap entusias dan persistensi untuk mengikuti
arah tindakan tindakan tertentu” (Gray, 1984:69)
67. Seorang individu akan berupaya untuk memaksimalisasi jumlah hasil positif
yang diterima olehnya.
70. Daripada mengubah kognisi tentang diri sendiri seorang individu cenderung
mengubah kognisi tentang perbandingan mengenai masukan dan hasil pihak lain.
71. Meninggalkan lapangan ahanya akan dilakukan apabila ketidak adilan hebat,
tidak dapat diatas dengan metode lain.
72. Teori ekpektansi
85. Manusia sebagai makhluk yang serba berkeinginan (man is a wanting being)
87. Kebutuhan manusia diatur dalam suatu seri tingkatan-suatu hirakhi menurut
pentingnya masing-masing kebutuhan
oleh instink yang merupakan tendensi yang ada dalam diri manusia untuk
bereaksi dengan cara tertentu
Model instink dan hedinistik dalam hal menerangkan eksistensi dan peranan
proses mental yang berlangsung dibawah sadar yang mempengaruhi prilaku.
100. Partisipasi
110. Kebutuhan yang sudah dipenuhi, bukan lagi sebuah motivator prilaku
112. disonansi kognitif (motiv yang terhalangi dan prilaku penyeusian yang terus
menerus tidak berhasil dapat menyebakan timbulnya bentuk-bentuk prialaku
penyesuaian yang tidak rasional)
118. KEPEMIMPINAN
Setelah perencanaan dibuat dan stuktuk organisasi terbentuk, maka langkah selanjutnya
adalah pengisian jabatan dalam organisasi, dikalangan para ahli manajement ada
bermacam-macam pendapat tentang kepemimpinan, ada yang berpendapat
kepemimpinan adalah fungsi leadership, fungsi motivating atau fungsi modeling.
Selain itu, dalam megarahkan para bawahannya untuk memcapai tujuan yang telah
ditetapkan, para pemimpin harus mengembankan mekanisme Reward and
Punishment (ganjaran dan hukuman). Reward diberikan bagi karyawan yang
memiliki kinerja pekerjaan yang baik, sedangkan punishment diberikan bagi karyawan
yang memiliki kinerja kerja yang buruk.
Kepemimpinan juga harus memiliki sifat memengaruh (influencing) yakni dalam hal
ini pemimpin harus mampu memengaruhi para bawahannya baik dengan perkataan,
sikap, kepribadian dan perbuatannya agara para bawahan tersebut mau bekerja sama
dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.
Pemimpin juga memiliki wewenang, yaitu hak yang dimiliki pemimpin untuk
memerintah orang lain (bawahannya) dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan tugas/pekerjaan. Wewenang ini berasal dari kekuasaan yang dimiliki oleh
seorang pemimpin.dengan demikian, kekuasaan yang dimiliki pemimpin tidak sama
dengan kekuasaan yang dimiliki bawahanny. Yakni dalam hal inin para pemimpin
memiliki kekuasaan yang lebih besar dari para bawahannya.
Yakni dalam hal ini pemimpin memiliki kekuasaan karena dia diberi
kewenangan oleh pemegang kekuasaan yang lebih tinggi.
130. KOMUNIKASI
1. KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi yang efektif adalah penting bagi manager karena sebagai proses
dimana fungsi manajemen seperti fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian,
fungsi kepemimpinan dan fungsi pengendalian dapat dicapai. Dan sebagai
kegiatan dimana manajer mencurahkan sebagian besar dari waktunya.
2. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Dari bagian diatas bahwa model ini menunjukan 3 elemen penting dimana
jika salah satu hilang tidak akan terjadi komunikasi. Model yang paling canggih
dalam komunikasi adalah model proses komunikasi dimana langkah-
langkahnya sebgai berikut:
135. Pengirim
136. Pengkodean
137. Pesan
138. Saluran
139. Penerima
1. Struktur Wewenang
2. Spesialisasi Jabatan
3. Pemilikan Informasi
6. KOMUNIKASI INFORMAL
Bentuk dari komunikasi ini timbul karena adanya berbagai maksud yaitu :
7. EFEKTIFITAS KOMUNIKASI
Komunikasi umpan balik atau dua arah memungkinkan proses komunikasi berjalan
lebih efektif dana dapat menciptakan lingkungan yang komunikatif dalam organisasi.
Dalam hal ini manager harus aktif. Penggunaan management partisipatif dan
komunikasi tatap muka merupakan jalan lain meningkatkan efektifitas komunikasi
melalui umpan balik.
Untuk dapat menjadi komunikator yang lebih efektif harus memberikan latihan-
latihan dalam bentuk penulisan maupun penyampaian berita secara lisan dengan
maksud untuk meningkatkan pemahaman akan simbol-simbol, penggunaan bahasa
yang baik dan benar, pengutaraan yang tepat dan kepekaan terhadap latar belakang
penerima berita.
Salah satu alat yang digunakannya adalah aktif listening yang digunakan untuk
mengembangkan keterampilan management para manager. Sebagai dasar peralatan ini
adalah penggunaan reflektif statements (pernyataan balik) olehnpara pendengar.
150. Pertimbangkan situasi manusia dan fisik secara keseluruhan bilamana ada
komunikasi.
151. Berkonsentrasi dengan orang lain, bila perlu dalam merencanakan komunikasi.
152. Berhati-hatilah ketika anda berkomunikasi, mengenai nada maupun isi pokok
dari pesan anda.
153. Ambilah kesempatan bila muncul untuk menyampaikan sesuatu yang dapat
membantu atau bernilai bagi penerima.
1. Tingkatan Hieararki:
2. Wewenang Manajerial:
3. Spesialisasi
1. Persepsi selektif
2. Kedudukan komunikator
4. Pendengaran lemah
Kesimpulan
Pencapaian tujuan perusahaan sering kali tidak dapat dilakukan dengan mudah.
Berbagai kendala dapat dihadapi perusahaan dalam perjalanannya mencapai tujuan.
Gejolak perekonomian, aktivitas pesaing semakin agresif dan berbagai kesulitan yang
menghadang sering kali membuat tujuan yang hendak dicapai perusahaan menjadi
tidak mudah.
Permasalahan yang sama terjadi pada saat perusahaan ingin melakukan perubahan
agar lebih sesuai dengan tuntutan pasar. Sumber daya manusia perusahaan yang sudah
terbiasa dengan cara lama (old fashion) akan memiliki keengganan untuk berubah
(resistant to change), karena tujuan baru perusahaan yang ingin dikejar masi terlalu
samar. Sehingga mereka khawatir perubahan tersebut hanya akan menimbulkan
berbagai dampak yang merugikan bagi kepentingan karyawan.
Daftar Pusaka
Bennis, Warren, Menjadi Pemimpin Efektif (On Becoming a Leader), Alih bahasa
Anna W.Bangun, Elex Media Komputindo, 1994
1995