Anda di halaman 1dari 13

5.4.

Unit Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)


Pengolahan air limbah terdiri dari beberapa unit pengolahan antara lain:

5.4.1 Unit Pengolahan Pendahuluan (Preliminery Treatment)


Unit pengolahan preliminary yang digunakan dalam desain ini ialah saluran pembawa,
barscreen dan grit chamber.
5.4.1.1 Saluran Pembawa
1. Fungsi
Saluran pembawa berfungsi menyalurkan air buangan ke bar screen dan untuk
menyalurkan air buangan dari satu unit pengolahan ke unit pengolahan selanjutnya.
2. Kriteria Desain dan Desain yang Digunakan
Kriteria desain untuk saluran pembawa dapat dilihat pada Tabel 5.10 dibawah ini:
Tabel 5.10 Kriteria Desain Saluran Pembawa
Kriteria Desain Range Desain Terpilih
 Koefisien Manning (n) untuk beton 0,011 – 0,015 0,015
 Kecepatan minimum aliran pada saluran (vmin)  0,381 m/dt
 Kecepatan air dalam saluran (v) 0,6 – 3 m/dt 2 m/dt
Sumber : Ven Te Chow, 1984

Desain terpilih untuk saluran pembawa dapat dilihat pada Tabel 5.10. Beberapa
keterangan tambahan yang dibutuhkan dalam desain ini adalah:
a. Bentuk saluran = Persegi
b. Lebar saluran (b) = 2 tinggi saluran (h);
c. koefisien kekasaran (n) = 0,015;
d. kemiringan (S) = 0,005;
e. kecepatan (v) = 2 m/det.
f. Freeboard = 15%xT (dari ketentuan 5-30%)
3. Data
Beberapa data yang diperlukan adalah sebagai berikut:
1. Tahap I
a. Qmax (dari perhitungan tahap I pada bab 4) = 0,543 m3/det;
b. Qrata-rata (dari perhitungan tahap I pada bab 4) = 0,453 m3/det;
c. Qmin (dari perhitungan tahap I pada bab 4) = 0,181 m3/det;
2. Tahap II
a. Qmax (dari perhitungan tahap II pada bab 4) = 0,592 m3/det;
b. Qrata-rata (dari perhitungan tahap I pada bab 4) = 0,493 m3/det;
c. Qmin (dari perhitungan tahap II pada bab 4) = 0,197 m3/det;
3. Tahap III
a. Qmax (dari perhitungan tahap III pada bab 4) = 0,730 m3/det;
b. Qrata-rata (dari perhitungan tahap I pada bab 4) = 0,609 m3/det;
c. Qmin (dari perhitungan tahap III pada bab 4) = 0,244 m3/det;

4. Hasil Perhitungan
a. Tahap I
1. Across
Qmd
Across =
v
3
0, 337 m 3 /dt 0,543 m /dtk
=2 m/dt 2 m/dtk
= 0,272 m2
Across = bxh
Across = 2h x h
0,272 m2 = 2h2
h = 0,368 m = 36,8 cm
b = 2 x h = 2 x 0,368 m = 0,736 m = 73,6 cm
Cek Vmaks:
V maks = 1/n x R2/3 x S1/2
= 1/n x ((b x h)/(b + 2h))2/3 x S ½
1 0,736 x0,368
=
0,015
x
(
0,736 + ( 2 x 0,0368 ) ^ )
( 2/3 ) x 0,0050,5

= 1,525 m/dtk .............................................................................. OK


Lebar (w) = 0,736 m
Tinggi (h) = 0,368 m + 0,12 m (freeboard) = 0,488 m
2. Cek kecepatan pada saat Qmin
1 2/3 1/2
×R ×S ×A
Qmin = n
1 b × h' 2/3
Qmin =
( )
0,015 b + 2h'
× 0,005 0,5 ( b × h' )
2/3
1 0,736h'
0,015 ( 0,736+2h' )
×0,0051/2 ( 0,736h' )
0,181 =
Menggunakan metoda try & error didapatkan:
h’ = 0,2 m = 20 cm
Q min 0,181 m3 /dt
= = 1,23 m/dt
v= A min ( 0,736 × 0,2 ) m ............................................... OK

b. Tahap II
1. Across
Qmd
Across =
v
3
0,592 m / dtk 0, 425 m3 /dt
= 2 m/dtk 2 m/dt
= 0,296 m2
Across = bxh
2
0,296 m = 0,736 m x h
h = 0,402 m = 40,2 cm
b = 0,736 m = 73,6 cm
Cek Vmaks:
V maks = 1/n x R2/3 x S1/2
= 1/n x ((b x h)/(b + 2h))2/3 x S ½
1 0,736 x 0,402
=
0,015
x
(
0,736+ ( 2 x 0 , 402 ) ^ )
( 2/3 ) x 0,0050,5

= 1,57 m/dtk ............................................................................. OK


Lebar (w) = 0,736 m
Tinggi (h) = 0,402 m + 0,12 m (freeboard) = 0,522 m
2. Cek kecepatan pada saat Qmin
1 2/3 1/2
×R ×S ×A
Qmin = n
1 b × h' 2/3
Qmin =
( )
0,015 b + 2h'
× 0,005 0,5 ( b × h' )
2/3
1 0,736 h'
0,015 ( 0,736+2h' )
×0,0051/2 ( 0,736 h' )
0,197 =
Menggunakan metoda try & error didapatkan:
h’ = 0,21 m = 21 cm
Q min 0,197 m 3 /dt
= = 1,27 m/dt
v = A min ( 0,736 × 0,21 ) m ............................................ OK
c. Tahap III
1. Across
Qmd
Across =
v
3
0,73 m /dtk 0, 532 m 3 /dt
= 2 m/dtk 2 m/dt
= 0,365 m2
Across = bxh
2
0,365 m = 0,736 m x h
h = 0,496 m = 49,6 cm
b = 0,736 m = 73,6 cm
Cek Vmaks:
V maks = 1/n x R2/3 x S1/2
= 1/n x ((b x h)/(b + 2h))2/3 x S ½
1 0,736 x 0,496
=
0,015
x
(
0, 736+ ( 2 x 0,496 ) ^ )
( 2/3 ) x 0,0050,5

= 1,67 m/dtk ............................................................................. OK


Lebar (w) = 0,736 m
Tinggi (h) = 0,496 m + 0,12 m (freeboard) = 0,616 m
2. Cek kecepatan pada saat Qmin
1 2/3 1/2
×R ×S ×A
Qmin = n
1 b × h' 2/3
Qmin =
(
0,015 b + 2h' )
× 0,0020,5 ( b × h' )
2/3
1 0,736 h'
0,244
(
= 0,015 0,736+2h'
) ×0,0051/2 ( 0,736 h' )
Menggunakan metoda try & error didapatkan:
h’ = 0,23 m = 23 cm
Q min 0,244 m 3 /dt
= = 1,44 m/dt
v= A min ( 0,736× 0,23 ) m ............................................. OK

Rekapitulasi perhitungan desain saluran pembawa yang lainnya dapat dilihat pada
Tabel 5.11.
Tabel 5.11 Rekapitulasi Perhitungan Desain Saluran Pembawa
Desain Tahap I Tahap II Desain Terpilih
3
Qmd (m /dtk) 0,543 0,592 0,730
Across (m2) 0,272 0,296 0,365
H (m) 0,488 0,522 0,616
L (m) 0,736 0,736 0,736
Vmaks (m/det) 1,525 1,57 1,67
Qmin (m3/dtk) 0,181 0,197 0,244
h’ (m) 0,20 0,21 0,23
Cek kecepatan (m/det) 1,23 1,27 1,44
Sumber: Data Tugas Besar Bangunan Pengolahan Air Buangan, 2017

5.4.1.2. Bar Screen


1. Fungsi
Bar screen adalah rangkaian kisi-kisi yang berguna untuk menyaring benda-benda
kasaryang terapung yang dapat mengganggu jalannya proses pengolahan air buangan.
Material-material yang dimaksud bisa berupa potongan-potongan kain, daun, kertas,
akar, plastik, ranting, batu-batuan, dst. Screen adalah sebuah alat yang memiliki lubang-
lubang. Umumnya memiliki ukuran yang seragam. Adapun elemen saringan bisa berupa
bar (batangan) paralel, wire mesh, wire rod serta perforated plate dengan bentuk
bukaan berupa circular, rectangular, dan square.
2. Kriteria Desain dan Desain yang Digunakan
Kriteria desain untuk bar screen dapat dilihat pada Tabel 5.12. Metode pembersihan
yang dipilih adalah hand cleaned.
Tabel 5.12 Kriteria Desain Bar Screen

Kriteria Desain Range Desain Terpilih


a. Faktor bentuk ()
 1,75
2,42 
1,83
1,67
b. Jarak bukaan antar lubang (b’) 25–50 mm (1-2)” 30 mm
c. Lebar penampang batang () (10 – 15) mm 10 mm
d. Sudut antara kisi-kisi dengan bidang horizontal () (30 – 45)o 450
e. Kecepatan pada bar (vbar) (0,3 - 0,6) m/dt 0,5 m/dt
f. Kecepatan aliran air (vs) (0,6 – 1) m/dt
g. Panjang batang (P) (25 – 75) mm
h. Head loss (HL) ≤ 152,4 mm
i. Jarak screen ke outlet ±5m
Sumber : Wastewater Engineering, Tchobanoglous, 2003
Beberapa keterangan tambahan yang dibutuhkan dalam desain ini adalah:
1. Jarak bukaan antar batang (b) = 30 mm = 0,03 m;
2. Lebar batang (Wb) = 12 mm = 0,012 m;
3. Kemiringan batang (ɵ) = 450;
4. Kecepatan pada bar (Vb) = 1 m/det;
5.  = 0,01
6.  = 2,42

3. Data
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Tahap I
a. Qmax (dari perhitungan tahap I pada bab 4) = 0,543 m3/det;
b. Qmin (dari perhitungan tahap I pada bab 4) = 0,181 m3/det;
c. Vmax pada saluran pembawa = 1,525 m/dt
d. Lebar saluran bar screen (L) = 0,736 m (dari sal.pembawa)
2. Tahap II
a. Qmax (dari perhitungan tahap II pada bab 4) = 0,592 m3/det;
b. Qmin (dari perhitungan tahap II pada bab 4) = 0,197 m3/det;
c. Vmax pada saluran pembawa = 1,57 m/dt
d. Lebar saluran bar screen (L) = 0,736 m (dari sal.pembawa)
3. Tahap III
a. Qmax (dari perhitungan tahap III pada bab 4) = 0,730 m3/det;
b. Qmin (dari perhitungan tahap III pada bab 4) = 0,244 m3/det;
c. Vmax pada saluran pembawa = 1,67 m/dt
d. Lebar saluran bar screen (L) = 0,736 m (dari sal.pembawa)

4. Perhitungan
Tahap I
1. Surface area (Across)
Qmax 0,543 m 3 /dt
= = 0,356 m 2
Across = v max 1,525 m/dt
2. Tinggi air (Y1)
A cross 0,356 m 2
=
Y1 = b 0,736 m
= 0,484 m
3. Panjang batang (Y’)
Y1 0,484 m
= = 0,685 m
Y’ = sin θ sin 45
4. Jumlah batang (n)
b = n x  + (n + 1) b’
0,736 m = n x 0,01 + (n + 1) 0,03
0,736 m = 0,01 n + 0,03 n + 0,03
n = 17,65 batang
n = 18 batang
5. Bukaan total (btotal)
btotal =b–nx
= 0,736 m – (18 x 0,01)
= 0,556 m
6. Luas bukaan total (Atotal)
Atotal = Y’ x b’total
= 0,685 m x 0,556 m
= 0,381 m2
7. Cek terhadap kecepatan
Qmax 0,543 m 3 /dt
= = 1,525 m/dt
vmax = A total 0,356 m 2 ........................................ OK

8. Headloss sebelum bar (Hv)

vmax = 2 × g × Hv
√ = √2 × 9,81 m/dt 2× Hv
1,525 m/dt = (19,62 Hv)0,5
Hv = 0,119 m;
9. Headloss Setelah Bar
Hlttl =  ( / b’)4/3 Hv sin 
4/ 3
0,01
= 2,42
( ) × 0,119 m × sin 45
0,03
= 0,047 m = 47 mm <75 mm ............................................... OK
10. Headloss Total (Hlttl)
Headloss Total (Hlttl) = Headloss sebelum bar + Headloss setelah bar
= 0,119 m + 0,047 m
= 0,116 m
11. Tinggi muka air setelah melewati bar (Y2)
Y2 = Y1 - Hlttl
= 0,484 m – 0,116 m = 0,368 m

Tahap II
1. Surface area (Across)
Qmax 0,592 m 3 /dt
= = 0,377 m2
Across = v max 1,57 m/dt

2. Tinggi air (Y1)


A cross 0,377 m 3
=
Y1 = b 0,736 m
= 0,512 m
3. Panjang batang (Y’)
Y1 0,512 m
= = 0,724 m
Y’ = sin θ sin 45
4. Jumlah batang (n)
b = n x  + (n + 1) b’
0,736 m = n x 0,01 + (n + 1) 0,03
0,736 m = 0,01 n + 0,03 n + 0,03
n = 17,65 batang
n = 18 batang
5. Bukaan total (btotal)
btotal =b–nx
= 0,736 m – (18 x 0,01)
= 0,556 m
6. Luas bukaan total (Atotal)
Atotal = Y’ x b’total
= 0,724 m x 0,556 m
= 0,403 m2
7. Cek terhadap kecepatan
Qmax 0,592 m 3 /dt
= = 1,469 m/dt
vmax= A total 0,403 m 2 .......................................... OK

8. Headloss sebelum bar (Hv)

vmax = 2 × g × Hv =
√ √2 × 9,81 m/dt2× Hv
1,469m/dt = (19,62 Hv)0,5
Hv = 0,11 m;
9. Headloss Headloss setelah bar (Hlttl)
Hlttl =  ( / b’)4/3 Hv sin 
4/ 3
0,01
= 2,42
( ) × 0,11 m × sin 45
0,03
= 0,044 m = 44 mm <152,4 mm .......................................... OK
10. Headloss Total (Hlttl)
Headloss Total (Hlttl) = Headloss sebelum bar + Headloss setelah bar
= 0,11 m + 0,044 m
= 0,154 m
11. Tinggi muka air setelah melewati bar (Y2)
Y2 = Y1 - Hlttl
= 0,512 m – 0,154 m = 0,358 m
Tahap III
1. Surface area (Across)
Qmax 0,73 m3 /dt
= = 0,437 m 2
Across = v max 1,67 m/dt
2. Tinggi air (Y1)
A cross 0,437 m 2
=
Y1 = b 0,736 m
= 0,594 m
3. Panjang batang (Y’)
Y1 0,594 m
= = 0,840 m
Y’ = sin θ sin 45
4. Jumlah batang (n)
b = n x  + (n + 1) b’
0,736 m = n x 0,01 + (n + 1) 0,03
0,736 m = 0,01 n + 0,03 n + 0,03
n = 17,65 batang
n = 18 batang
5. Bukaan total (btotal)
btotal =b–nx
= 0,736 m – (18 x 0,01)
= 0,556 m
6. Luas bukaan total (Atotal)
Atotal = Y’ x b’total
= 0,840 m x 0,556 m
= 0,467 m2
7. Cek terhadap kecepatan
Qmax 0,73 m3 /dt
= = 1,563 m/dt
vmax = A total 0,467 m2 ....................................... OK
8. Headloss sebelum bar (Hv)

vmax = 2 × g × Hv =
√ √2 × 9,81 m/dt2× Hv
1,563m/dt = (19,62 Hv)0,5
Hv = 0,125 m;
9. Headloss Headloss setelah bar (Hlttl)
Hlttl =  ( / b’)4/3 Hv sin 
4/ 3
0,01
= 2,42
( ) × 0,125 m × sin 45
0,03
=0,049 m= 49 mm <152,4 mm................................................ OK
10. Headloss Total (Hlttl)
Headloss Total (Hlttl) = Headloss sebelum bar + Headloss setelah bar
= 0,125 m + 0,049 m
= 0,174 m
11. Tinggi muka air setelah melewati bar (Y2)
Y2 = Y1 - Hlttl
= 0,594 m – 0,174 m = 0,420 m
Perhitungan desain saluran pembawa dapat dilihat pada Tabel 5.13, denah dan
potongan barscreen dapat dilihat pada Gambar 5.3 dan Gambar 5.4.
Tabel 5.13 Rekapitulasi Perhitungan Kriteria Desain Bar Screen Tahap I – Tahap III
Desain Tahap I Tahap II Desain Terpilih
Qmd 0,543 0,592 0,730
L 0,736 0,736 0,736
Surface Area (Across) 0,356 0,377 0,437
Tinggi Air (Y1) (m) 0,484 0,512 0,594
Panjang batang (Y') (m) 0,685 0,724 0,84
Jumlah Batang (n) (buah) 18 18 18
Bukaan total (btotal) (m) 0,556 0,556 0,556
Luas Bukaan Total (m2) 0,381 0,403 0,467
Cek kecepatan (vmaks) (m/det) 1,525 1,469 1,563
Headloss sebelum bar (Hv) (m) 0,119 0,11 0,125
Headloss total (HLttl) (m) 0,116 0,154 0,174
Tinggi muka air setelah melewati bar (Y2) (m) 0,368 0,358 0,420
Sumber: Data Tugas Besar Bangunan Pengolahan Air Buangan, 2017

5.4.1.3 Grit Chamber


1. Fungsi
Unit ini berfungsi untuk memisahkan pasir, kerikil, biji-bijian dan partikel padat
lainnya, serta partikel yang bersifat abrasif. Tipe Grit Chamber yang digunakan adalah
Horizontal Flow.
2. Kriteria desain dan desain terpilih
Kriteria desain dan desain terpilih untuk grit chamber dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14 Kriteria Desain Grit Chamber
Parameter Range Tipical
1. Waktu detensi 120-300 dt 250 dt
2. Dimensi
a. Kedalaman (h) 2-5 m
b. Lebal (L) 2,5-7 m 4m
c. Lebar:Kedalaman 1:1-5:1
d. Panjang 7,5 – 27,5 m 11 m
2,5 :1 – 5:1 2,75:1
e. Panjang : Lebar
0,0019 -0,0125 m3/s . m
3. Debit 0,6-1m diatas dasar bak
4. Letak diffuser
5. Kecepatan 0,6-0,45 m/s
6. Transverse roll 0,03-0,45 m/s
7. Across bottom 0,004-0,2 m3 / 1000 m3 of 0,04 m3 / 1000 m3 of
8. Quantity of grit flow flow
Sumber : Davis, 2003

3. Data
a. Qmd Tahap I = 0,543 m3/dtk
b. Qmd Tahap II = 0,592 m3/dtk
c. Qmd Tahap III = 0,730 m3/dtk

4. Perhitungan
a. Perhitungan Tahap I
Perhitungan Dimensi dan Periode Pengurasan
1) Volume Grit Chamber
V =Qmaks x td
= 0,543 m3/dt x 250 dt
= 135,75 m3
2) Dimensi Grit
Berdasarkan kriteria disain pada Tabel 5.14 diambil d = 2 m dan L = 4 m
Maka Panjang:
P = V/(d x L)
= 135,75 m3/ (2 m x 4 m)
= 16,97 m = 17 m (memenuhi kriteria 7,5 - 27,5 m)
3) Check Rasio
L : d = 2 : 1 …..Ok
P : L = 4,25: 1……Ok
Grit Chamber dirancang 2 buah bak. Hal ini berguna agar pada saat perawatan
bak air di bak yang dikuras dapat dialihkan ke bak yang satunya lagi. Kedua bak
ini memiliki dimensi yang sama. Volume air buangan dalam satu bak yaitu
135,75 m3/2 = 67,875 m3.
4) Laju akumulasi Grit (Vg)
Vg = Quantity of grit x Q maks
= 0,04 m3 / 1000 m3 x 0,543 m3/dt
= 2,172 x 10-5m3/dt = 1,877 m3/hari
5) Volume hopper
Tinggi hopper = 0,5 m
Panjang hopper =9m
Lebar hopper =1m
Volume hopper =PxLxT
= 9 m x 1 m x 0,5 m
= 4,5 m3
Volume hopper Volume hopper
6) Periode Pengurasan = Laju akumulasi Grit Laju akumulasi Grit
4,5 m 3 4,5 m 3
3
= 1,877 m /hari 0, 083 m 3 / hari
= 2,397 hari = 3 hari

7) Diameter pipa outlet:


A = Q/v
¼ πD2 = (0,543 m3/dt)/(1,7 m/dt)
D = 0,638 m = 650 mm
8) Perhitungan Parshall Flume
Asumsi lebar leher = 6 in, dengan asumsi panjang : lebar = 2:1 maka panjang
leher = 12 in, maka:
n= 1,580
K = 2,060
Q = 0,543 m3/det = 19,176 ft3/dtk
n Q 1,580 19,176
H=
√ K
=
√ 2,060
= 4,104 ft = 1,25 m

b. PerhitunganTahap II
Perhitungan Dimensi dan Periode Pengurasan
1) Volume Grit Chamber
V =Qmaks x td
= 0,592 m3/dt x 250 dt
= 148 m3
2) Dimensi Grit
Berdasarkan kriteria disain pada Tabel 5.14 diambil P = 11 m dan L = 4 m
Maka Tinggi:
T = V/(P x L)
= 148 m3/ (11 m x 4 m)
= 3,36 m = 3,5 m (memenuhi kriteria 2-5 m)
3) Check Rasio
L:T = 1,14 : 1 …..Ok
P:L = 2,75 : 1……Ok
Grit Chmaber dirancang 2 buah bak. Hal ini berguna agar pada saat perawatan
bak air di bak yang dikuras dapat dialihkan ke bak yang satunya lagi. Kedua bak
ini memiliki dimensi yang sama. Volume air buangan dalam satu bak yaitu 148
m3/2 = 74 m3.
4) Laju akumulasi Grit (Vg)
Vg = Quantity of gritx Q maks
= 0,04 m3 / 1000 m3 x 0,592 m3/dt
= 2,368 x 10-5m3/dt = 2,046 m3/hari
5) Volume hopper
Tinggi hopper = 0,5 m
Panjang hopper =9m
Lebar hopper =1m
Volume hopper =PxLxT
= 9 m x 1 m x 0,5 m
= 4,5 m3
Volume hopper Volume hopper
6) Periode Pengurasan = Laju akumulasi Grit Laju akumulasi Grit
3
4,5 m
3
= 2,046 m /hari
= 2,2 hari = 3 hari
7) Diameter pipa outlet:
A = Q/v
¼ πD2 = (0,592 m3/dt)/(2,0 m/dt)
D = 0,614 m = 650 mm
8) Perhitungan Parshall Flume
Asumsi lebar leher = 6 in, dengan asumsi panjang : lebar = 2:1 maka panjang
leher = 12 in, maka:
n= 1,580
K = 2,060
Q = 0,592 m3/det = 20,906 ft3/dtk
n Q 1,580 20,906
H=
√ K
=
√ 2,060
= 4,335 ft = 1,32 m

c. Perhitungan Tahap III


Perhitungan Dimensi dan Periode Pengurasan
1) Volume Grit Chamber
V =Qmaks x td
= 0,730 m3/dt x 250 dt
= 182,5 m3

2) Dimensi Grit
Berdasarkan kriteria disain pada Tabel 5.14 diambil P = 11 m dan L = 4 m
Maka Tinggi:
T = V/(P x L)
= 182,5 m3/ (11 m x 4 m)
= 4,148 m = 4,5 m (memenuhi kriteria 2-5 m)
3) Check Rasio
L:T = 1 : 1,04 …..Ok
P:L = 2,75: 1……Ok
Grit Chmaber dirancang 2 buah bak. Hal ini berguna agar pada saat perawatan
bak air di bak yang dikuras dapat dialihkan ke bak yang satunya lagi. Kedua
bak ini memiliki dimensi yang sama. Volume air buangan dalam satu bak yaitu
182,5 m3/2 = 91,25 m3.
4) Laju akumulasi Grit (Vg)
Vg = Quantity of gritx Q maks
= 0,04 m3 / 1000 m3 x 0,730 m3/dt
= 2,92 x 10-5m3/dt = 2,523 m3/ hari
5) Volume hopper
Tinggi hopper = 0,5 m
Panjang hopper =9m
Lebar hopper =1m
Volume hopper =PxLxT
= 9 m x 1 m x 0,5 m
= 4,5 m3
Volume hopper Volume hopper
6) Periode Pengurasan = Laju akumulasi Grit Laju akumulasi Grit
4,5 m 3
3
= 2,523 m /hari = 2 hari
7) Diameter pipa outlet:
A = Q/v
¼ πD2 = (0,730 m3/dt)/(2,20 m/dt)
D = 0,650 m = 650 mm
8) Perhitungan Parshall Flume
Asumsi lebar leher = 6 in, dengan asumsi panjang:lebar = 2:1 maka panjang
leher = 12 in, maka:
n= 1,580
K = 2,060
Q = 0,730 m3/det = 25,780 ft3/dtk
n Q 1,580 25,780
H=
√K
=
√2,060
= 4,950 ft = 1,509 m

5. Penyisihan di Grit Chamber


a. BOD influen = 356 mg/L
Efisiensi BOD = 5%
BOD efluen = 356 mg/L – (5% x 356 mg/L)
= 338,2 mg/L
b. COD influen = 615 mg/L
Efisiensi COD = 5%
COD influen = 615 mg/L – (5% x 615 mg/L)
= 584,25 mg/L
c. TSS influen = 326 mg/L
Efisiensi TSS = 10%
TSS influen = 326 mg/L – (10% x 326 mg/L)
= 293,4 mg/L

Hasil Perhitungan desain grit chamber dapat dilihat pada Tabel 5.15, denah dan
potongan grit chamber dapat dilihat pada Gambar 6.5, Gambar 6.6 dan Gambar 6.7.
Tabel 5.15 Hasil Perhitungan Kriteria Desain Grit Chamber Tahap I-Tahap III
Desain Tahap I Tahap II Tahap III
Qmd (m3/dtk) 0,543 0,592 0,730
td (dtk) 250 250 250
T (m) 2 3,5 4,5
L (m) 4 4 4
P (m) 16,97 16,97 16,97
Panjang Total (m) 33,94 33,94 33,94
Laju akumulasi grit (Vg) 1,877 (m3/hari) 2,046 (m3/hari) 2,523 (m3/hari)
Tinggi Hopper (m) 0,5 0,5 0,5
Panjang Hopper (m) 9 9 9
Lebar hopper (m) 1 1 1
Periode pengurasan 3 hari 3 hari 2 hari
Lebar leher P. Flumes 6 in 6 in 6 in
Panjang leher P. Flumes 12 in 12 in 12 in
Tinggi Parshall Flumes 1,25 m 1,32 m 1,509 m
Sumber: Data Tugas Besar Bangunan Pengolahan Air Buangan, 2017

Anda mungkin juga menyukai