Ketika bayi setelah lahir tentunya akan mudah sekali melihat warna kulitnya. Normalnya
warna kulit bayi setelah lahir adalah kemerahan atau tidak pucat. Jika saat bayi lahir warna
kulitnya pucat, maka diberi nilai 0. Jika hanya pada ektermitas (tangan atau kaki) pucat atau
biru, maka diberi nilai 1. Sedangkan jika warna kulitnya kemerahan, diberikan nilai 1.
Untuk menilai frekuensi jantung dokter akan menggunakan stetoskop (Alat pendengar
frekuensi jantung). Ketika tidak terdengar suara jantung bayi maka penilaian APGAR adalah
0 (Nol). Saat suara detak jantung bayi terdengar, namun tidak mencapai 100 x/menit nilai
APGAR adalah 1. Normalnya jantung bayi berdetak di atas 100 kali per menit, maka nila
APGAR adalah 2.
Penilaian dilakukan dengan cepat, yaitu dengan menghitung frekuensi jantung selama 6 detik.
Setelah itu dikalikan sepuluh kali. Apabila penilaian di hitung selama satu menit, akan
memperlama proses penilaian bayi. Nilai normal detak jantung bayi adalah 120 sampai 160
kali per menit. Sedangkan, detak jantung di atas 160 kali per menit bukan pertanda baik.
Frekuensi di atas 160 x/menit juga merupakan pertanda bayi kesulitan bernapas.
Setelah lahir, bayi seharusnya peka terhadap rangsangan. Reflek yang dihasilkan umumnya
adalah menangis, batuk atau bersin. Jika reflek tersebut ada maka nilai APGAR adalah 2.
Apabila saat di stimulasi (memberikan rangsang taktil atau yang lainnya) bayi tidak
merespon. Maka nilai APGAR adalah 0. Sedangkan, nilai 1 diberikan apabila saat di
stimulasi, hanya terlihat pergerakan pada wajah bayi.
Saat bayi lahir tentunya, pada bagian kaki dan tangan secara spontan akan bergerak. gerakan
tersebut berupa flexi (menekuk ke arah diri sendiri) atau ektensi ( seperti gerak meluruskan).
Jika gerakan bayi aktif maka penilaian APGAR adalah 2. Apabila bagian ektermitas hanya
sedikit yang flexi atau seperti lunglai, maka nilainya 2. Sedangkan nila 0 diberikan apabila
tidak ada tonus otot yang terjadi.
Saat bayi mengalami kesulitan bernapas, bagian dada bayi akan terlihat seperti ada cekungan.
Atau seperti adanya upaya bayi sedang menarik napas. Untuk melihat usaha napas, bisa
dihitung melalui berapa kali bayi bernapas dengan melihat kembang kempis dadanya.
Normalnya 30 – 60 kali per menit. Namun cukup lama untuk melakukan penilaian saat bayi
baru lahir. Bisa-bisa kondisi bayi semakin buruk.
Oleh sebab itu, cara mudah untuk melihat usaha napas bayi selain dengan menghitung
frekuensi napas pada bayi. Cukup melihat apakah bayi menangis atau tidak. Apabila bayi
menangis kuat tentu usaha napas bayi baik (nilai APGAR 2). Sedangkan jika hanya terdengar
suara seperti merintih maka usaha napasnya kurang baik (nilai APGAR 1). Jika bayi tidak
menangis sama sekali ini pertanda bahwa tidak ada usaha napas pada bayi (nilai APGAR 0).
Setelah melakukan penilaian dan mendapatkan hasilnya di setiap tampilan. Maka, setelah itu
untuk mendapatkan nilai APGAR. Hasil tersebut dijumlahkan. Nilai APGAR inilah yang
digunakan untuk menilai bayi baru lahir.
Nilai 0 1 2
Semuanya merah
Appearance Biru, pucat Badan merah, ekstremitas biru
muda
Pulse Tidak teraba < 100 >100
Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat
Aktif fleksi tungkai
Activity Lemas / lumpuh Gerakan sedikit / Fleksi tungkai baik / reaksi
melawan
Respiratory Tidak ada Lambat, tidak teratur Baik, menangis kuat
Keterangan :
1. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu
setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul
Bari,2000:122).
3. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi
minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil
yang normal. (F.Gary cunningham,Mac Donald,1995:281).
4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk
memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu.
( Ibrahim C, 1998).
Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun
peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :
1. Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam
minggu.
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu
bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.
Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan
kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-
tanda kesulitan menyusui.
2 minggu Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan
III
post partum pada kunjungan 6 hari post partum.