Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN

DI PUSKESMAS CIRINTEN

Nama Mahasiswa : meneng Alinda Febriani

Nipm : 1234984

Tempat praktik : Puskesmas Mancak

Hari / Tanggal : senin, 05 April 2021

DATA SUBJEKTIF

A. Identitas

Nama Ibu : Ny. L. Nama Suami : Tn. B

Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : D3 Pendidikan : S1

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan

Alamat : Mancak Alamat : Mancak

B. Keluhan Utama

Ibu mengatakan keluar lender bercampur darah dan merasakan sakit perut yang menjalar
kepinggang.

C. Riwayat Kehamilan Sekarang

GPA : G1P0A0

HPHT : 25 Mei 2020

TP : 04 Maret 2021

Siklus Haid : 28 Hari Lamanya : 6 Hari

Pergerakan janin ;pertama kali : Pada Usia Kehamilan 16 minggu


Pergerakan janin dalam 12 jam terakhir : 12 kali

Tanda – tanda bahaya / penyulit : Tidak Ada

Obat yang dikonsumsi : Fe, Calc, Vit.C

Imunisasi TT1 dan TT2 : Pada usia kehamilan 20 dan 24 minggu

Kekhawatiran Khusus : Tidak Ada

D. Riwatat kehamilan,persalinan dan nifas yang lalu

Tidak Ada

E. Riwayat kesehatan penyakit

Riwayat penyakit yang diderita sekarang / dahulu : Tidak Ada

Riwayat keturunan : Tidak Ada

Riwayat keluarga : Tidak Ada

F. Riwayat Psikososial

Status perkawinan : Suami yang ke : 1 (satu)

Istri yang ke : 1 (satu)

Lama pernikahan : 2 tahun

Respon ibu / keluarga terhadap kehamilan : Menginginkan kehamilan saat ini

Jenis kelamin yang diinginkan : Perempuan atau laki – laki sama saja

Bentuk dukungan keluarga : Sangat Mendukung

Rencana persalinan : Tempat : RS

Penolong persalinan : Bidan

Pendamping Persalinan : Keluarga


Persiapan persalinan : Biaya, transportasi, perlengkapan bayi,dan
pendonor telah disiapkan

Riwayat KB terakhir : TIdak Ada

G. Aktivitas sehari – hari


1) Nutrisi
a) Pola makan : 3x sehari
b) Minum : 8x Air putih
c) Makanan yang dikonsumsi ; Nasi, Lauk Pauk, Sayuran, Buah – buahan
d) Alerhi makanan : Tidak Ada

2) Pola Eliminasi
a) BAK : ± 10 kali / hari; warna: Kuning jernih
b) BAB : 1 kali sehari, konsistensi padat
3) Pola Istirahat
a) Lama Tidur : 8-9 jam/hari
4) Kebiasaan hidup sehari – hari : Tidak mengkonsumsi obat – obatan / jamu, rokok,
minuman berakohol, NAPZA, dan tidak ada alergi terhadap obat
5) Aktivitas sehari – hari : Mengerjakan pekerjaan rumah
6) Personal hygiene ; Mandi : 3x sehari
Ganti pakaian dalam dan luar : 3x sehari

Data Obyektif

1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum : Baik
b) Kesadaran : Composmentis
c) Keadaan Emosional: Stabil
d) Tanda – Tanda Vital

1) Tekanan Darah: 120 /80 mmHg


2) Nadi: 85 × per menit
3) Pernapasan: 24 × per menit
4) Suhu: 36,5 ° C
2) Antopometri
a) Tinggi badan : 155 cm
b) BB sekarang : 45 kg
c) Kenaikan BB : 10 kg
d) LILA : 30 cm

3) Pemeriksaan Fisik
1. Kepala : Rambut : Bersih, tidak rontok
Muka : Tidak ada oedema dan chloasma
Mata : Konjungtiva tidak anemis dan sklera tidak
ikterik
Hidung : Tidak ada pengeluaran dan tidak ada polip
Telinga : Simetris dan bersih
Mulut / gigi : Tidak karies
2. Leher : Tidak ada pembengkakan
3. Dada : Simetris, bunyi jantung dan nafas teratur
4. Payudara : bentuk : simetris Benjolan : Tidak ada
Putting susu : Menonjol Kebersihan : Baik
Areola : Hyperpigmentasi Pengeluaran : Tidak ada
5. Abdomen : bekas luka operasi : Tidak ada
Bentuk : simetris
6. Genetalia : Vulva : Tidak ada varises
Vagina : Pengeluaran lender bercampur darah
Anus : Tidak ada hemoroid
7. Ekstremitas : Edema : Tidak ada
Varises : Tidak ada

4) Pemeriksaan Obsetri

1. Palpasi
Leopold I : TFU : 26 cm

Pada bagian fundus teraba bagian yang bulat, lunak, tidak melinting (bokong)

Leopold II : Punggung kanan

Leopold III : Kepala

Leopold IV : bagian terendah janin masuk PAP

Taksiran Berat Janin: 2335 gram

2. Auskultasi : DJJ 145 ×/menit, puntum maksimum : kuadran kiri bawah

3. Perkusi : Refflek patella ; Kanan : baik (+) Kiri : baik (+)

4. VT : Dinding vagina : tidak ada pembengkakan

Portio : Tebal

Pembukaan : 6cm

Selaput ketuban : utuh

Presentasi : kepala

ANALISA
Diagnose : G1P0A0, usia kehamilan 40 Minggu, inpartu kala 1 fase aktif, janin hidup
tunggal dengan presentasi kepala
Dasar :- ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama dan tidak pernah keguguran
- HPHT nya 25 Mei 2020 , tanggal kunjungan 19 November 2020
- Saat pemeriksaan dalam, didapatkan ibu sudah pembukaan 6 cm
- Leopold III teraba keras, bulat dan melenting (kepala)
- Teraba 1 janin dengan DJJ (+) 145 x/i
Masalah : mules dan sakit di daerah pinggang
Kebutuhan : konseling
Planning

1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang kondisi ibu dan janin agar ibu mengetahui
kondisi dirinya dan janin nya. Hasil pemeriksaan adalah setelah dilakukkan
pemeriksaan dalam didapatkan ibu sudah pembukaan 6 cm dan DJJ (+) dengan
frekuensi 145x / i. ibu dan keluarga sudah mengetahui kondisi ibu dan janinnya
Sumber : Data Objektif
2. Memberikan konseling tentang keluhan yang dirasakan ibu agar ibu mengetahui apa
yang terjadi padanya. Mules dan sakit yang ibu rasakan merupakan hal yang
Fisiologis dimana semakin sakit dan mulesnya semakin hebat itu merupakan tanda
yang baik karna hal itu menunjukkan kemajuan pembukaan. Ibu mengerti tentang apa
yang dirasakannya.
3. Menganjurkan ibu untuk relaksasi agar ibu dapat tenang dan dapat menghemat tenaga
untuk proses persalinan. Ibu dapat melakukkan relaksasi dengan mengatur pernafasan
dan makan/minum diantara his. Ibu mengerti dan mau mengikuti anjuran bidan.
4. Menganjurkan suami dan keluarga untuk memberikan dorongan emisional/support
kepada ibu agar dapat membantu kenyamanan ibu. Dukungan yang dapat diberikan
seperti mengucapkan kata-kata yang memberikan hati dan pujian kepada
ibu,mengajarkan suami/keluarga untuk memijat punggung ibu saat ada his untuk
memberikan rasa nyaman dan mengurangi rasa sakit ibu, menganjurkan
suami/keluarga untuk mengelap keringat ibu yang dibasahi air. Suami dan keluarga
mau mengikuti anjuran bidan.
5. Menganjurkan ibu untuk berkemih secara rutin agar membantu proses persalinan.
Kandung kemih yang penuh akan menghambat proses penurunan kepala,sebaliknya
jika kandung kemih kosong akan mempercepat penurunan kepala. Ibu mau mengikuti
anjuran bidan
6. Menyiapkan alat-alat dan obat-obatan yang diperlukan dalam proses persalinan
 Partus Set
 Heacting Set
 Obat – obatan
7. Memantau proses kemajuan persalinan agar dapat menegakkan diagnosis dan
mengembangkan rencana asuhan sesuai dengan kondisi ibu. Yang dipantau adalah his
setiap 30 menit, pembukaan serviks setiap 4 jam, DJJ setiap 30 menit, nadi setiap 30
menit. Suhu setiap 4 jam, tekanan darah setiap 4 jam / sesuai kebutuhan.

KALA II
DATA SUBJEKTIF

Ibu mengatakan sakit yang luar biasa dari perut menjalar ke pinggang dan rasa ingin
meneran.

DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum
Kesadaran : compos metis
Keadaan emosional : Baik
Tanda Vital : Tekanan Darah : 120/80mmHg
Nadi : 85x/i
Suhu : 37 C
Pernafasan : 24x menit
2. Obsetri
a. Palpasi : HIS 5 x dalam 10 menit dengan durasi 45 detik
b. Auskultasi : DJJ (+) 147 x/i
c. VT : Portio sudah tidak teraba, pembukaan lengkap, persentasi
kepala

ANALISA

Diagnosa : G1P0A0, usia kehamilan 40 minggu, inpartu kala II, janin hidup tunggal,
dengan persentasi kepala

Dasar : - Ibu mengatakan ini kehamilan pertama, dan tidak pernah keguguran

- HPHT 25 Mei 2020


- Saat pemeriksaan dalam, didapatkan ibu sudah pembukakan lengkap
- Teraba 1 janin denga DJJ (+) 145x/i
- Leopold III pada bagian terbawah janin teraba bulat, keras, melenting

Masalah : mules seperti ingin BAB

Kebutuhan : Pertolongan persalinan

PLANNING

1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa pembukaan sudah lengkap dan janin akan
segera lahir agar ibu mengetahui kondisinya saat ini. DJJ (+) 147 x / i . ibu dan
keluarga sudah mengetahui kondisinya saat ini.
2. Membantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman dan ajarakan ibu cara meneran
yang efektif agar ibu merasa nyaman saat proses persalinan. Beberapa posisi saat
persalinan yaitu ada posisi duduk, setengah duduk, dan litotomi. Cara meneran yang
efektif adalah dianjurkan ibu untun meneran mengikuti dorongan alamiahnya selama
kontraksi. Tidak bersuara terlalu kencang dan menghan nafas saat meneran,. Ibu
sudah dalam posisi litotomi dan menegerti cara meneran.
3. Lakukan pertolongan persalina. Bila ada tanda-tanda kala II seperti doran, teknus,
perjol, dan vulka, anjurkkan ibu untuk meneran, apabila kepala sudah tampak 5-6 cm
di depan vulka maka penolong letakkan kain bersih dibawah bokong yang dilipat 1/3
untuk melakukan stenen, siapkan kain untuk diletakkan di atas perut ibu, lindungi
perineum dengan satu tangan dan tangan kiri diatas untuk menahan defleksi maksimal
dan untuk menghindari rupture perincum, kemudian lahirlah berturut-turut ubun-ubun
kecil. Dahu., mata, hidung,, mulut, dan dagu bayi maka lahirlah seluruh kepala.
Periksa adanya kemungkinan lilitan tali pusat, jika tidak ada maka tunggu sampai bayi
melakuakan putaran fraksi luar. Pegang secara bipariental Gerakan kepala bayi kea
rah bawah untuk melahirkan bahu baguian atas dan Gerakan kepala bayi kearah atas
untuk mengeluarkan bahu baguian bawah, sanggah, susur, untuk mengeluarkan
badan, tungkai, dan kaki, maka lahirlah bayi seluruhnya.

KALA III

DATA SUBJEKTIF

Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya dan perut ibu masih terasa mules

DATA OBJEKTIF

Kesadaran : Compos metis

Keadaan emosional : Stabil

TFU : 2 jari dibawah pusat

Kontraksi : Baik

Kandung Kemih : Kosong

TTV : Tekanan darah : 130/80 mmHg

Nadi : 84x/menit

Suhu : 37C

Pernapasan : 24x/i

ANALISA

Diagnosa : P1A0,Post partum kala III

Dasar : ibu telah melahirkan anak pertamanya pukul 15.40 dengan jenis kelamin
perempuan, langsung menangis, BB 2800 gram tidak pernah keguguran

Masalah : Tidak ada

Kebutuhan : Manajemen AKtif kala III

PLANNING
1. Memberitahu ibu bahwa plasenta akan lahir agar ibu mengetahui kondisinya. Plasenta
akan lahir dengan ditandai uterus membundar, tali pusat memanjang, semburan darah
tiba-tiba dan singkat. Ibu sudah mengetahui kondisinya.
2. Memastikan jika tidak ada janin kedua agar jika ada segera dilahirkan, melakuakan
palpasi pada perut ibu. Tidak ada janin kedua
3. Memberikan suntikan oksitosin agar membantu kontraksi uterus untuk pengeluaran
plasenta. Berikan suntikan oksitosin sebanyak 10 unit pada paha luar ibu. Ibu sudah
disuntik oksitosin
4. Melakukan peregengan tali pusat terkendali agar plasenta lahir sambal mengamati
adanya tanda-tanda pelepasan plasenta,tanda-tanda pelepasan plasenta adalah uterus
membundar,tali pusat memanjang,semburan darah yang singkat dan tiba-tiba. Dengan
cara meregangkan tali pusat sejajar dengan lantai dan tangan non dominan berada
diatas simfisis melakukan dorso cranial. Kemudian melahirkan plasenta dengan cara
penolong memindahkan klem tali pusat 5-6 cm didepan vulva dengan non deminan
tetap berada diatas simfisissecara dorso cranial,tangan kanan mengarahkan tali pusat
keatas dan kebawah sehingga sebagian plasenta berada di vulvakemudian dengan dua
tanagan diputar perlahan searah jarum jam sampai plasenta lahir. Plasenta lahir
lengkap pukul 15.50 WIB.
5. Melakukan masase agar menjaga kintraksi uterus tetap baik. Lakukan masase pada
fundus ibu selama 15 detik. Fundus ibu sudah di masase.

KALA IV
DATA SUBJEKTIF

Ibu merasakan perutnya masih agak mules

DATA OBJEKTIF
Kesadaran : Compos metis
Keadan emosional : Stabil
Tanda vital : Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Nadi : 83 x/i
Suhu :36,5 C
Pernapasan : 23 x/i
TFU : 2 Jari dibawah pusat
Kandung kemih : kosong
Kontraksi uterus : Baik
Perdarahan : +100 cc

ANALISA

Diagnose : P1A0
Dasar : ibu sudah melahirkan anak pertamanya pukul 15.40 WIB dan
melahirkan plasenta 15.50
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : konseling

PLANNING

1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan agar ibu mengetahui kondisinya saat ini.
Mengatakan kepada ibu kondisinya baik dan kontraksi uterus nya juga baik. Ibu sudah
mengetahui kondisinya.
2. Mengfasilitasi ibu untuk melakukkan inisiasi menyusu dini agar terjadi ikatan batin
antara ibu dan bayi. Mengatakan kepada ibu untuk menyusui bayinya dan dengan
menyusui dapat menumbuhkan ikatan batin antara ibu dan anak. Ibu mau menyusui
bayinya.
3. Memeriksa kelengkapam plasenta agar memastikan tidak ada plasenta yang tertinggal.
Memeriksa bagian-bagian plasenta seperti kotiledon, letak plasentanya sentralis atau
marginalis dan Panjang tali pusat. Plasenta sudah diperiksa.
4. Memeriksa adanya ruptur perineum untuk mengetahui ada atau tidaknya rupture.
Pemeriksaan dilakukan secara inspeksi. Terjadi rupture perineum hodge II.
5. Melakukkan penjahitan untuk mencegah terjadinya pendarahan. Penjahitan yang
dilakukkan adalah penjahitan dengan Teknik jelujur. Penjahitan telah dilakukkan.
6. Membersihkan ibu agar ibu merasa nyaman. Membersihkan ibu menggunakan air
DTT dari bagian yang bersih kebagian yang kotor. Ibu sudah dibersihkan.
7. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum agar dapat memulihkan energi. Ibu harus
banyak mengkomsumsi makanan yang mengandung Karbohodrat, Protein, sayur-
sayuran serta berikan banyak minum seperti teh manis atau air putih. Ibu mau
mengikuti anjuran bidan.
8. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan tidur agar dapat memulihkan energinya.
Mengatakan kepada ibu untuk istirahat dan tidur karna dapat mempercepat proses
pemulihan ibu. Ibu mau mengikuti anjuran ibu.
9. Melakukkan pemantauan 2 jam post partum agar mencegah komplikasi pada ibu.
Pemantauan 2 jam post partum meliputi:TTV, kontraksi uterus,kandung kemih, TFU
dan pendarahan.pemantauan 2 jam post partum sudah dilakukkan.
10. Melakukan pemprosesan alat agar alat siap untuk digunakan kembali. Pemprosesan
alat dapat dilakukan dengan cara dekontaminasi menggunakan air klorin, cuci bilas,
DTT. Pemprosesan alat telah dilakukkan.
11. Melengkapi pendokumentasian agar menjadi bukti tentang tindakan dan asuhan yang
telah diberikan. Pendokumentasian dilakukkan dengan cara membuat soap dan
partograf. Pendokumentasian telah selesai dibuat.
TTD

Bidan “M'

Anda mungkin juga menyukai