Anda di halaman 1dari 4

Tugas.

3
1. Jelaskan bentuk sistem hukum di dunia, persamaan dan perbedaannya.
Jawaban
Sistem hukum yang ada di dunia pada dasarnya ada dua kelompok besar, yaitu :
 Sistem hukum Eropa Kontinental (Civil Law System), dan
a. Penjelasan Tentang Sistem Hukum Eropa Kontinental
Sistem hukum Eropa Kontinental, yang terjemahan harfiahnya adalah sistem hukum
sipil, berkembang atau dianut di Negara Eropa Daratan seperti Jerman, Belanda,
Perancis, Italia, Amerika Latin, Jepang, Thailand dan Indonesia. Sistem hukum
Eropa Kontinental ini mengutamakan hukum tertulis, yaitu peraturan-perundang-
undangan sebagai dasar utama sistem hukumya, sehingga sistem hukum ini disebut
juga sistem hukum kodifikasi (codified law). Kodifikasi hukumnya merupakan
kumpulan dari pelbagai kaedah hukum yang ada sebelum masa Yustinianus yang
disebut corpus juris civilis.

Dalam perkembangannya, prinsip-prinsip hukum yang terdapat pada corpus juris


civilis itu dijadikan dasar dalam perumusan dan kodifikasi hukum di Eropa daratan.
Oleh karena itu, menurut Romli Atmasasmita, di Negara Eropa daratan suatu
undang-undang dianggap sebagai mesin pembaruan, bukan hanya suatu pencatatan
ulang, dan yang menjadi dasar prinsip utama sistem hukum ini adalah hukum
memperoleh kekuatan mengikat, karena diwujudkan berupa peraturan yang
berbentuk undang-undang dan tersusun secara sistematis, lengkap, dan tuntas dalam
kodifikasi.

Sistematis, karena dalam suatu sistem hukum di antara bagiannya yang berupa aturan
hukum ini, tidak boleh ada pertentangan satu sama lain. Lengkap dan tuntas, karena
demi kepastian hukum, di luar kodifikasi itu tidak diakui adanya aturan hukum.
Dengan demikian, hakim tidak bebas dalam menciptakan hukum baru, karena hakim
hanya menerapkan dan menafsirkan peraturan yang ada berdasarkan wewenang yang
ada padanya. Putusan hakim tidak mengikat umum, tetapi hanya mengikat para pihak
yang berperkara saja.

Jadi, sumber hukum utama dalam sistem hukum kontinental adalah undang-undang.
Dalam sistem hukum Eropa Kontinental, hukum digolongkan menjadi dua bagian
utama, yaitu hukum publik dan hukum privat. Hukum publik mencakup peraturan
hukum yang mengatur kekuasaan dan wewenang penguasa/Negara serta hubungan
antara masyarakat dan Negara. Yang masuk golongan hukum publik di antaranya
adalah hukum tata Negara, hukum administrasi Negara, hukum pidana. Adapun
hukum privat mencakup peraturan hukum yang mengatur tentang hubungan antar
individu dalam memenuhi kebutuhan hidup demi hidupnya. Yang termasuk dalam
hukum privat, yaitu hukum sipil (hukum perdata) dan hukum dagang.

b. Sistem Peradilan Eropa Kontinental


Dalam sistem peradilan Eropa Kontinental, hakim di dalam melaksanakan tugasnya
terikat oleh undang-undang (hukum tertulis). Oleh karena itu, kepastian hukumnya
terjamin dengan melalui bentuk dan sifat tertulisnya undang-undang. Hakim tidak
terikat terhadap putusan hakim sebelumnya, maksudnya hakim-hakim lain boleh
mengikuti putusan hakim sebelumnya pada perkara yang sama, tetapi bukan suatu
keharusan yang mengikat

 Sistem hukum Anglo Saxon (Common Law System)


a. Penjelasan Tentang Sistem Hukum Anglo Saxon
Adapun sistem hukum Anglo Saxon ini berkembang dari Inggris menyebar ke
Negara-negara Amerika Serikat, Canada, Amerika Utara, dan Australia. Dalam
sistem hukum ini sumber utamanya adalah putusan hakim/pengadilan atau
yurisprudensi. Putusan hakim mewujudkan kepastian hukum, melalui putusan hakim
itu prinsip dan kaedah hukum dibentuk dan mengikat umum.
Selain keputusan hakim, juga kebiasaan dan peraturan tertulis yang berbentuk
undang-undang dan peraturan administrasi Negara diakui juga, sebab pada
prinsipnya terbentuknya kebiasaan dan peraturan tertulis itu bersumber dari putusan
pengadilan. Namun demikian, putusan hakim/pengadilan, kebiasaan, dan peraturan
hukum tertulis itu tidak tersusun secara sistematis, lengkap dan tuntas dalam
kodifikasi seperti yang terjadi dalam sistem hukum Eropa Kontinental.
Dalam sistem hukum Anglo Saxon ini, hakim mempunyai peranan besar dalam
menciptakan kaedah hukum yang mengatur tata kehidupan masyarakat. Hakim juga
mempunyai wewenang yang sangat luas untuk menafsirkan peraturan hukum yang
berlaku dan menciptakan prinsip-prinsip hukum baru yang akan menjadi pegangan
bagi hakim-hakim lain untuk memutuskan perkara yang sejenis.
Sistem hukum ini dalam pembagian hukumnya juga terdiri atas Hukum publik
menurut sistem hukum ini pengertiannya hampir sama dengan pengertian yang
diberikan oleh sistem hukum Eropa Kontinental. Adapun hukum privat menurut
sistem hukum Anglo Saxon lebih ditujukan kepada kaedah hukum tentang hak milik
(law of property), hukum tentang orang (law of persons), hukum perjanjian (law of
contract) dan hukum tentang perbuatan melawan hukum (law of torts) yang tersebar
di dalam peraturan tertulis, putusan hakim, dan kebiasaan.

b. Sistem Peradilan Anglo Saxon


Pada sistem pengadilan Anglo Saxon (Common Law), sistem peradilannya menganut
sistem juri di mana hakim bertindak sebagai pejabat yang memeriksa dan
memutuskan hukumnya, sementara juri memeriksa peristiwa atau kasusnya
kemudian menetapkan bersalah atau tidaknya terdakwa atau pihak-pihak yang
berperkara.
Dalam sistem peradilan Common Law ini hakim diikat oleh
asas precedent (asas stare decisis) atau the binding force of precedent, berarti
putusan hakim terdahulu mengikat hakim-hakim lain untuk mengikutinya pada
perkara yang sama. Hakim dalam melakukan penalaran dengan menggunakan
metode induktif, yaitu cara bernalar dari hal-hal yang khusus, kemudian menarik
suatu kesimpulan yang bersifat umum. Dalam hal ini hakim mendasarkan putusannya
pada kasus in-konkrito (aturan khusus) yang berlaku khusus kemudian dijadikan
aturan umum yang akan berlaku sebagai precedent bagi hakim lainnya pada perkara
yang sama.

 Perbedaan Dan Persamaan Sistem Hukum Eropa Kontinental Dan Anglo Saxon
Jika dianalisis uraian di atas, antara sistem hukum Eropa Kontinental dengan sistem
hukum Anglo Saxon terdapat perbedaan yang mendasar, yaitu sebagai berikut.

1. Pada sistem hukum Eropa Kontinental dasarnya didominasi oleh hukum


tertulis (peraturan perundang-undangan) sebagai sumber hukumnya. Adapun
pada sistem hukum Anglo Saxon pada umumnya didominasi oleh hukum
tidak tertulis (asas stare decisis) melalui putusan hakim/yurisprudensi sebagai
hukumnya.
2. Pada sistem hukum Eropa Kontinental terdapat pemisahan yang secara jelas
dan tegas antara hukum publik dan hukum privat, sedangkan pada sistem
hukum Anglo Saxon, tidak ada pemisahan secara jelas dan tegas antara
hukum publik dengan hukum privat.

Di samping perbedaan kedua sistem hukum di atas, ada juga persamaannya, yaitu kedua-
duanya tetap mengenal adanya pemisahan kekuasaan dari semua lembaga Negara,
sebagaimana dimaksud dalam teori pemisahan kekuasaan. Kekuasaan kehakiman sebagai
kekuasaan tersendiri terpisah dari kekuasaan eksekutif dan legislatif.
Sedangkan dalam hal sistem peradilan, antara sistem peradilan Eropa Kontinental dan
Anglo Saxon, dapat dilihat perbedaan yang prinsipiil, yaitu sebagai berikut.

1. Pada sistem peradilan Eropa Kontinental tidak menggunakan juri, sehingga


tanggungjawab hakim adalah memeriksa kasus, menentukan kesalahan, dan
menerapkan hukumnya serta menjatuhkan putusannya. Adapun pada sistem
peradilan Anglo Saxon menggunakan juri yang memeriksa fakta kasusnya,
kemudian menetapkan kesalahan, dan hakim hanya menerapkan hukum
kemudian menjatuhkan putusan.
2. Pada sistem peradilan Eropa Kontinental di mana hakim tidak terikat atau
tidak wajib mengikuti putusan hakim sebelumnya dalam perkara yang sama.
Adapun pada sistem peradilan Anglo Saxon di mana hakim terikat pada
putusan hakim sebelumnya dalam perkara yang sama dengan melalui asas the
binding force of precedent.
3. Pada sistem peradilan Eropa Kontinental dalam perkara perdata saja yang
melihat adanya dua pihak yang bertentangan, yaitu penggugat dan tergugat
dan pada perkara pidana keberadaan terdakwa bukan sebagai pihak
penentang. Adapun pada sistem peradilan Anglo Saxon menganut pula
asas adversary system, yaitu memandang bahwa di dalam pemeriksaan
peradilan selalu ada dua pihak yang saling bertentangan baik dalam perkara
perdata maupun dalam perkara pidana.

2. Sistem hukum manakah yang berlaku di Indonesia, jelaskan


Jawaban
System hokum yang berlaku di Indonesia adalah ystem hokum Eropa Kontinental
Keberlakuan sistem hukum Eropa Kontinental di Indonesia karena berdasarkan kepada asas
konkordansi, dimana Indonesia pernah dijajah oleh Belanda, sehingga hukum Belanda
secara otomatis dianut oleh Indonesia setelah merdeka. Namun karena dinamika kehidupan
sosial politik masyarakat yang terus berkembang, sistem hukum Indonesia mengalami pula
perkembangan dengan tidak sepenuhnya terikat pada sistem hukum Eropa Kontinental.
Beberapa komponen sistem hukum Anglo Saxon (Common Law system) diadopsi ke dalam
sistem hukum Indonesia, baik pada subsistem peraturan maupun pada subsistem peradilan.

Referensi :
https://e-kampushukum.blogspot.com/2016/05/sistem-hukum-di-dunia.html
https://tirto.id/mengenal-sistem-hukum-di-berbagai-belahan-dunia-ezyL

Anda mungkin juga menyukai