Anda di halaman 1dari 22
(3} BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial PERATURAN DIREKSI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 22 TAHUN 2021 TENTANG. ALUR DAN STANDAR WAKTU PENYELESAIAN KLAIM MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN, Menimbang @ bahwa dalam rangka efektivitas dan optimalisasi penyelesaian klaim manfaat pelayanan Kesehatan, telah ditetapkan Peraturan Direksi Nomar 40 Tahun 2018 tentang Alur dan Standar Waktu Penyelesaian Klaim Manfaat Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan; b. bahwa Peraturan Direksi Nomor 40 Tahun 2018 tentang Alur dan Standar Waktu Penyelesaian Klaim Manfaat Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan perlu disesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Alur dan Standar Waktu Penyelesaian Klaim Manfaat Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dengan Peraturan Direksi; 4 Kantor Pusat I. Letjen Suprapto Kav. 20. No. 14, Cempaka Put PO BOX 1391/KT, Jakarta Pusat 10510- Indonesia Telp. +6221 421 2938 (Hunting) Fax. +6221 4 Dbpj-kesehatan goid Mengingat 1, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2, Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5083); 8. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 165) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 130); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1400) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 367); 6 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 874); Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4 1601) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan (Berita Negara Republik indonesia Tahun 2018 Nomor 442); 8, Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1); 9. Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1712); MEMUTUSKAN: Menetapkan —: PERATURAN DIREKSI TENTANG ALUR DAN STANDAR WAKTU. PENYELESAIAN KLAIM MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Direksi ini yang dimaksud dengan 1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disebut BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan. 2. Berita Acara Hasil Verifikasi yang selanjutnya disingkat BAHV adalah catatan laporan hasil verifikasi yang ditandatangani oleh BPJS Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan yang berisikan keterangan waktu dan tempat serta rincian kasus dan biaya hasil verifikasi klaim. 3. Berita Acara Kelengkapan Berkas Klaim yang selanjutnya disingkat BAKB Klaim adalah catatan laporan klaim yang yang telah diterima lengkap olen BPJS Kesehatan yang ditandatangani oleh BPJS Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan yang berisikan keterangan waktu dan tempat serta jumiah kasus dan biaya klaim yang telah diterima lengkap. 4. Berita Acara Serah Terima Klaim yang selanjutnya disingkat BAST Klaim adalah catatan laporan klaim yang ditandatangani Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan yang berisikan keterangan waktu dan tempat penerimaan klaim serta jumlah klaim yang diajukan. 5. Branch Office Aplication yang selanjutnya disebut aplikasi BOA adalah aplikasi yang digunakan untuk mengelola data klaim pelayanan kesehatan. 6. Bulan Pelayanan adalah bulan dimana pelayanan kesehatan diberikan kepada Peserta oleh Fasilitas Kesehatan. 7. Bulan Pembebanan adalah bulan dimana biaya pelayanan kesehatan dibebankan secara akrual melalui pengakuan atas beban pelayanan kesehatan kontra pos utang pelayanan kesehatan 8. Cash Forecasting atau Perencanaan Pembayaran adalah suatu prediksi atas penerimaan dan pengeluaran kas di masa yang akan datang untuk menjamin likuiditas dan solvabilitas perusahaan dan kemungkinan pemanfaatan dana id/o untuk investasi. 9. Dokumen Klaim adalah berkas tagihan atas biaya pelayanan kesehatan yang diajukan oleh Fasilitas Kesehatan. 10. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FTP adalah Fasilitas Kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi, Promotif, preventif diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. 11, Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan yang selanjutnya disingkat FKRTL adalah Fasilitas Kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spesialistik atau sub 4 spesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap tingkat anjutan dan rawat inap di ruang perawatan khusus. 12. Formulir Persetujuan Hasil Verifikasi yang selanjutnya disingkat FPHV adalah catatan laporan hasil verifikasi yang ditandatangani oleh BPJS Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan yang berisikan keterangan waktu dan tempat serta jumlah kasus dan biaya hasil verifikasi klaim. 13. Integrated Monitoring Cash yang selanjutnya disebut aplikasi In Monica adalah aplikasi perencanaan pembayaran tagihan intemal dan eksternal mulai dari pengajuan, pembayaran dan pendokumentasian pembayaran tagihan. 14, Jejaring FKTP adalah bidan, apotek dan laboratorium yang bekerja ‘sama dengan FKTP dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada Peserta 15.Klaim Manfaat Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan yang selanjutnya disebut Klaim adalah permintaan pembayaran biaya pelayanan Kesehatan oleh Fasilitas Kesehatan kepada BPJS Kesehatan 16. Klaim Non Kapitasi adalah permintaan pembayaran biaya pelayanan kesehatan yang oleh FKTP atau jejaringnya kepada BPJS Kesehatan berdasarkan kesepakatan dengan asosiasi fasilitas kesehatan pada wilayah tersebut dimana untuk jenis dan tarif yang dipergunakan mengacu ketentuan yang berlaku. 17. Klaim Manfaat Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan adalah permintaan pembayaran biaya pelayanan kesehatan oleh Fasilitas Kesehatan kepada BPJS Kesehatan. 18. Kuitansi adalah surat bukti penerimaan uang dari BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan 19 Out Standing Claim yang selanjutnya disebut OSC adalah klaim pelayanan kesehatan yang sudah terjadi dan ditagihkan oleh Fasilitas Kesehatan serta berkasnya telah diterima secara lengkap oleh BPUS Kesehatan namun hingga akhir bulan pelaporan belum dibebankan sebagai beban pelayanan kesehatan. 20. Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja 21 Ct @ @ 4 Paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran, Register Klaim adalah proses perekaman klaim yang telah disetujui oleh FKTP/FKRTL ke dalam aplikasi BOA. BAB II ‘SISTEM PEMBAYARAN MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN KEPADA FKTP Pasal 2 BPJS Kesehatan melakukan pembayaran Klaim kepada FKTP berdasarkan tarif kapitasi dan tarif non kapitasi Pembayaran Klaim pada tarif non kapitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada tarif yang ditetapkan oleh Menteri. Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi a. rawat jalan tingkat pertama; dan b, rawat inap tingkat pertama. Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan kesehatan di luar lingkup pembayaran kapitasi, yang meliputi: a. pelayanan ambulans; b. pelayanan obat program rujuk balik; . pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik; d. pelayanan penapisan (screening) kesehatan tertentu termasuk pelayanan terapi krio untuk kanker leher rahim; ° rawat inap tingkat pertama sesuai indikasi medis; f. jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan 4 atau dokter, sesuai kompetensi dan kewenangannya; dan g. pelayanan Keluarga Berencana di FKTP. Pasal 3 (1) BPUS Kesehatan wajib membayar Klaim Non Kapitasi kepada FKTP @) © a atas pelayanan yang diberikan kepada Peserta paling lambat 15 (lima belas) hari kerja. Batas waktu 16 (lima belas) hari kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung sejak Dokumen Kiaim dinyatakan lengkap oleh BPJS. Kesehatan dan telah diverifikasi. Dalam hal pelayanan kebidanan dan neonatal yang diberikan oleh Jejaring FKTP, maka pembayaran dapat dilakukan langsung kepada rekening bidan tersebut, sesuai dengan kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama antara BPS Kesehatan dengan FKTP. Keterlambatan pembayaran Klaim dihitung mulai pada hari kerja ke-16 (enam belas) sejak Dokumen Kiaim dinyatakan lengkap dan terverifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2). BPJS Kesehatan wajib membayar denda keterlambatan pembayaran Klaim kepada FKTP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan, BAB Il ALUR PENYELESAIAN KLAIM NON KAPITAS! Pasal 4 Klaim Non Kapitasi dari FKTP di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten/Kota diproses berdasarkan alur sebagai berikut: a. FKTP menyampaikan berkas tagihan Klaim kepada BPUS Kesehatan yang dinyatakan dengan dokumen penerimaan berkas Kiaim; ». Verifikator atau staf pada unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat primer memastikan persyaratan pengajuan Klaim diterima lengkap yang dinyatakan dengan dokumen kelengkapan berkas Klaim; ©. Verifikator atau staf pada unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat primer melakukan verifikasi berkas tagihan Klaim Non 4 Kepitasi yang tersaring pada aplikasi pelayanan primer kemudian dilakukan umpan balik hasil verifikasi kepada FKTP; d. Verifikator atau staf pada unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat primer melakukan Register Klaim pada aplikasi BOA; e. dalam hal terjadi kendala pada aplikasi BOA pada saat melakukan Register Klaim, maka klaim diregister pada hari berikutnya disaat aplikasi BOA sudah dapat digunakan; f. pada saat terjadi kendala pada aplikasi BOA sebagaimana dimaksud pada huruf e, verifikator menyediakan bukti berupa tampilan tangkapan layar aplikasi BOA yang merupakan penyebab keterlambatan melakukan Register Klaim; g. tampilan tangkapan layar sebagaimana dimaksud pada huruf f dilampirkan pada dokumen pengajuan Klaim yang disampaikan kepada Bidang Penagihan dan Keuangan atau unit kerja yang memiliki fungsi Keuangan di Kantor Cabang; h. perhitungan hari pada saat terjadi kendala sebagaimana dimaksud pada huruf ¢ tetap mengacu pada saat Klaim dinyatakan lengkap sebagaimana dimaksud dalam huruf b; i. dokumen pembayaran lengkap yang diterima oleh Kantor Kabupaten/Kota disampaikan melalui surat elektronik dan/atau berkas fisik kepada Kantor Cabang setelah di register pada aplikasi BOA; dan j. dalam hal belum tersedia fungsi penjaminan manfaat primer di Kantor Kabupaten/Kota, maka proses sebagaimana dimaksud pada huruf a sampai dengan huruf d dilakukan di Kantor Cabang, (2) Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sejak hari pertama dokumen pengajuan Klaim Non Kapitasi dari FKTP diterima lengkap di Kantor Cabang/ Kantor Kabupaten/Kota. Pasal 5 Mekanisme persetujuan Klaim Non Kapitasi di Kantor Cabang/Kantor * Kabupaten/Kota meliputi: a. Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer atau kepala pada unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat primer di Kantor Cabang melakukan persetujuan Klaim Non Kapitasi pada aplikasi BOA setelah memeriksa dan meyakini Klaim layak untuk disetujul paling lambat pada hari ke-11 (sebelas), yang secara otomatis membentuk memorial uutang pelayanan kesehatan di aplikasi Akuntansi dan kebutuhan dana i aplikasi In Monica pada hari berikutnya (h+1); b. pada setiap akhir hari Staf Bidang Penjaminan Manfaat Primer atau staf yang memiliki fungsi penjaminan manfaat primer di Kantor Cabang mencetak Buku Register Klaim (memo to file) untuk ditandatangani oleh Kepala Cabang; ©. apabila pada hari ke-11 (sebelas) FKTP belum menyerahkan berkas Persetujuan hasil verifikasi yang telah ditandatangani, maka dapat dianggap FKTP telah menyetujui hasil verifikasi Klaim (konfirmasi negatif), dan proses selanjutnya tethadap Klaim dapat dilanjutkan; d. Berkas persetujuan hasil verifikasi yang telah ditandatangani oleh FKTP dapat disusulkan paling lambat pada hari jatuh tempo pembayaran Klaim, apabila berkas lengkap pembayaran Klaim belum Juga diterima Kantor Cabang, Kepala Cabang mengeluarkan Nota Dinas Pembayaran paling lambat pada hari ke-12 (dua belas) sebagai pengganti sementara berkas persetujuan hasil verifikasi. Kepala Cabang bertanggung jawab untuk sesegera mungkin memperoleh berkas persetujuan hasil verifikasi dari FKTP; ©. Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan atau kepala pada unit kerja yang memiliki fungsi keuangan di Kantor Cabang, melakukan otorisasi persetujuan atas pencatatan utang Klaim pada lembar Tanda Bukti Transaksi Pasal 6 Mekanisme perencanaan pembayaran Klaim Non Kapitasi di Kantor Cabang/Kantor KabupatervKota meliputi a. Bidang Penjaminan Manfaat Primer atau unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat primer di Kantor Cabang setiap hari menyerahkan 4 Buku Register Klaim (memo to file) yang telah ditandatangani oleh Kepala Cabang dan berkas lengkap pembayaran Klaim kepada Bidang Penagihan dan Keuangan atau unit kerja yang memiliki fungsi bidang keuangan di Kantor Cabang; Staf Perencanaan Pembukuan dan Kepatuhan Internal atau staf pada Unit kerja yang memiliki fungsi pembukuan di Kantor Cabang menerima Buku Register Klaim (memo to file) yang telah ditandatangani oleh Kepala Cabang, sebagai bukti akrual pembebanan Klaim, kemudian dilakukan pencocokan dengan Buku Memorial untuk kesesuaian pembentukan jural maupun perhitungan nilainya yang terbentuk secara sistem, kemudian mencetak Tanda Bukti Transaksi dan membubuhkan tanda tangan; Bidang Penagihan dan Keuangan atau unit kerja yang memiliki fungsi bidang keuangan di Kantor Cabang memastikan nominal Kiaim digjukan pada aplikasi In Monica yang sekaligus menjadi Cash Forecasting pada aplikasi In Monica sesuai dengan nilai persetujuan hasil verifikasi dan Kuitansi; dan Kedeputian Bidang Treasuri dan Investasi atau unit kerja yang memiliki fungsi treasuri di Kantor Pusat menetapkan limit pembayaran Kantor Cabang per minggu berdasarkan data Cash Forecasting sebagaimana dimaksud pada huruf ¢. Pasal 7 Mekanisme pembayaran Klaim Non Kapitasi di Kantor Cabang meliputi: a c pembayaran dilakukan paling lambat pada hari jatuh tempo Klaim Non Kapitasi yaitu hari kerja ke-15 (lima belas) sejak Dokumen Klaim dinyatakan lengkap dan terverifikasi di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten/Kota; pembayaran Klaim Non Kapitasi dilakukan sesuai dengan urutan jatuh tempo Klaim (first in first ouvFIFO) dan urutan dimulai dari nitai Klaim terkecil; jumlah nominal pembayaran Klaim sesuai dengan nominal yang sudah | diutangkan secara memorial pada aplikasi akuntansi; d. Kasir Kantor Cabang melakukan pembayaran melalui transfer bank sesuai nomor rekening FKTP atau Jejaring FKTP yang tercantum dalam perjanjian kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan FKTP; dan ©. Staf Perencanaan Pembukuan dan Kepatuhan Internal Kantor: ‘Cabang atau staf pada unit kerja yang memiliki fungsi pembukuan di Kantor Cabang melakukan pencatatan pembayaran secara realtime pada aplikasi keuangan dengan melakukan proses tarik memorial utang pelayanan kesehatan yang sudah tercatat secara akrual. BAB IV SISTEM PEMBAYARAN MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN, KEPADA FKRTL Pasal 8 (1), BPJS Kesehatan melakukan pembayaran Klaim berdasarkan tarif INA CBG dan tarif non INA CBG kepada FKRTL. (2) Tarif INA CBG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi ‘8, rawat jalan tingkat lanjutan; dan b, rawat inap tingkat lanjutan. (2) Tarif Non INA CBG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi a. obat untuk penyakit kronis dan obat kemoterapi; b, alat bantu kesehatan; . pelayanan ambulan; d. Continuous Ambulatory Peritonial Dialysis (CAPD); dan e. pelayanan Gawat Darurat. Pasal 9 (1) BPJS Kesehatan wajib melakukan pembayaran kepada FKRTL berdasarkan Klaim yang diajukan dan telah diverifikasi paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya Berita Acara Kelengkapan Berkas (BAKB) Klaim. (2) Dokumen kiaim diterima lengkap dibuktikan dengan BAKE Kiaim yang ditandatangani oleh Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan, (3) Keterlambatan pembayaran Kiaim dihitung mulai pada hari ke-16 (enam belas) sejak Dokumen Klaim diterima lengkap dibuktikan dengan BAKB Klaim sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) BPJS Kesehatan wajib membayar denda keterlambatan pembayaran Klaim kepada FKRTL sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. BABV ALUR PENYELESAIAN KLAIM INA CBG DAN OBAT Pasal 10 (1) Penerimaan pengajuan Kiaim INA CBG dan Obat dari FKRTL diterima lengkap di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten/Kota meliputi proses sebagai berikut a, memeriksa kelengkapan administrasi umum dan administrasi khusus; b. menerbitkan bukti penerimaan Klaim yang ditandatangani oleh Verifikator BPJS Kesehatan; ¢. memeriksa kelengkapan khusus Klaim sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk masing-masing Klaim; d. menerbitkan BAKB Kiaim yang memuat tanggal, jumlah kasus dan jumlah biaya Klaim lengkap yang ditandatangani oleh BPJS Kesehatan dan FKRTL; dan e. seluruh Klaim yang masuk pada aplikasi Vidi untuk Klaim INA. CBG dan aplikasi Apotek Online untuk Kiaim Obat menjadi OSC dan ditampilkan di aplikasi BOA untuk keperluan pencatatan OSC secara sistematis. (2) Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan pada hari pertama penerimaan pengajuan Klaim INA CBG dari FKRTL. (3) Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak diterbitkan Bukti Penerimaan Klaim 4 Pasal 11 Mekanisme persetujuan Klaim INA CBG dan Obat di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten/Kota meliputi a. verifikasi Klaim telah selesai dilaksanakan paling lambat hari ke-10 (sepuluh) sejak Klaim diterima lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf d; b. hasil verifikasi Klaim disampaikan kepada FKRTL untuk kemudian mendapatkan persetujuan yang dibuktikan dengan Formulir Persetujuan Hasil Verifikasi (FPHV) dan Berita Acara Hasil Verifikasi (BAHV) Klaim yang telah ditandatangani oleh pejabat FKRTL yang ditunjuk; ¢. hasil persetujuan sebagaimana dimaksud pada huruf b, diterima kembali di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten/Kota paling lambat pada hari yang sama; d. Verifikator melakukan Register Kiaim pada aplikasi BOA setelah hasil persetujuan Klaim diterima di Cabang/Kantor Kabupaten/Kota atau paling lambat pada hari ke-11 (sebelas) sejak Dokumen Klaim diterima lengkay €. Klaim yang diterima di Kantor Kabupaten/Kota, FPHV dan BAHV Klaim sebagaimana dimaksud pada huruf b disampaikan melalui surat elektronik kepada Kantor Cabang pada hari ke-11 (sebelas) sejak Klaim diterima tengkap, f, FPHV dan BAHV Kiaim sebagaimana dimaksud pada huruf e telah diterima di Kantor Cabang sebelum dilakukan persetujuan Klaim oleh Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan atau kepala pada unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat rujukan; g. Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan atau kepala pada unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat rujukan di Kantor Cabang memeriksa dan memberikan persetujuan hasil verifikasi Klaim yang telah disetujui oleh FKRTL pada FPHV dan BAHV serta melakukan approval Register Klaim pada aplikasi BOA paling lambat pada hari ke-11 (sebelas), yang secara otomatis membentuk memorial 4 utang pelayanan kesehatan di aplikasi Akuntansi dan kebutuhan dana di aplikasi In Monica pada hari berikutnya (h#1); apabila pada hari ke-11 (sebelas) FKRTL belum menyerahkan FPHV, BAHV dan Kuitansi yang telah ditandatangani sebagaimana dimaksud pada huruf c, maka dapat dianggap FKRTL telah menyetujui hasil verifikasi Klaim (konfirmasi negatif), dan proses selanjutnya terhadap Klaim dapat ditanjutkan; dokumen FPHV, BAHV dan Kuitansi yang telah ditandatangani oleh FKRTL dapat disusulkan paling lambat pada hari jatuh tempo Pembayaran Klaim, apabila berkas kelengkapan pembayaran Klaim belum juga diterima Kantor Cabang, Kepala Cabang mengeluarkan “Nota Dinas Pembayaran’ paling lambat pada hari ke-12 (dua belas) sebagai pengganti sementara FPHV, BAHV dan Kultansi, Kepala Cabang bertanggung jawab untuk sesegera mungkin memperoleh FPHV, BAHV dan Kuitansi dari FKRTL; Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan atau kepala pada unit kerja yang memiliki fungsi keuangan di Kantor Cabang, melakukan otorisasi ersetujuan atas pencatatan utang Klaim pada lembar Tanda Bukti Transaksi; dalam hal terjadi kendala pada aplikasi BOA pada saat dilakukan Register Klaim, maka klaim diregister pada hari berikutnya pada saat aplikasi BOA sudah dapat digunakan; pada saat terjadi kendala pada aplikasi BOA sebagaimana dimaksud pada huruf k, verifikator menyediakan bukti berupa tampilan tangkapan layar aplikasi BOA yang merupakan penyebab keterlambatan melakukan Register Klaim; tangkapan layar sebagaimana dimaksud pada huruf | dilampirkan pada berkas kelengkapan pembayaran klaim yang disampaikan kepada Bidang Penaginan dan Keuangan atau unit kerja yang memiliki fungsi keuangan di Kantor Cabang; dan perhitungan hari pada saat terjadi kendala sebagaimana dimaksud pada huruf | tetap mengacu pada saat Klaim diterima lengkap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf d Pasal 12 Mekanisme perencanaan pembayaran Klaim INA CBG dan Obat di Kantor Cabang meliput: @. Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan atau unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat rujukan di Kantor Cabang setiap hari menyerahkan Buku Register Klaim (memo to file) yang telah ditandatangani oleh Kepala Cabang dan berkas lengkap pembayaran Klaim kepada Bidang Penagihan dan Keuangan atau unit kerja yang memiliki fungsi bidang keuangan di Kantor Cabang; b. Staf Perencanaan Pembukuan dan Kepatuhan Internal atau staf pada unit kerja yang memiliki fungsi pembukuan di Kantor Cabang menerima Buku Register Klaim (memo to file) yang telah ditandatangani oleh Kepala Cabang, sebagai bukti akrual pembebanan klaim dari aplikasi BOA yang telah disetujui besaran nilainya oleh Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan atau kepala unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat rujukan di Kantor Cabang, kemudian dilakukan pencocokan dengan Buku Memorial untuk kesesuaian pembentukan jurnalnya maupun perhitungan nilainya yang terbentuk secara sistem beban pelayanan kesehatan kontra pos utang pelayanan kesehatan, kemudian mencetak Tanda Bukti Transaksi dan membubuhkan tanda tangan; © Bidang Penagihan dan Keuangan atau unit kerja yang memiliki fungsi bidang keuangan di Kantor Cabang memastikan nominal Kiaim digjukan pada aplikasi In Monica yang sekaligus menjadi Cash Forecasting pada aplikasi In Monica sesuai dengan nilai FPHV dan Kuitansi; dan 4. Kedeputian Bidang Treasuri dan Investasi atau unit kerja yang memiliki fungsi treasuri di Kantor Pusat menetapkan limit pembayaran Kantor Cabang per minggu berdasarkan data Cash Forecasting sebagaimana dimaksud pada huruf c. Pasal 13 Mekenisme pembayaran Klaim INA CBG dan Obat di Kantor Cabang meliputi: @. pembayaran dilakukan paling lambat pada hari jatuh tempo pembayaran Klaim yaitu hari ke-16 (lima belas) sejak Klaim diterima lengkap; b. pembayaran Klaim dilakukan sesuai dengan urutan jatuh tempo Klaim (first in first out/FIFO) dan urutan dimulai dari nilai Klaim terkecil; ©. pembayaran hasil verifikasi paska Klaim berupa kekurangan bayar kepada Fasilitas Kesehatan dikeoualikan dari urutan FIFO jatuh tempo dan dari nilai Klaim terkecil; G. jumlah nominal pembayaran Klaim sesuai dengan nominal yang sudah diutangkan secara memorial pada aplikasi akuntansi; €. Kasir Kantor Cabang melakukan pembayaran melalui transfer bank ke nomor rekening sesuai perjanjian kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan FKRTL; dan {. Staf Perencanaan Pembukuan dan Kepatuhan Internal Kantor Cabang atau staf pada unit kerja yang memiliki fungsi pembukuan di Kantor Cabang melakukan pencatatan pembayaran secara real time pada aplikasi keuangan dengan melakukan proses tarik memorial utang pelayanan kesehatan yang sudah tercatat secara akrual BAB VI ALUR PENYELESAIAN KLAIM NON INA CBG Pasal 14 (1) Klaim Non INA CBG dari FKRTL diproses melalui sistem aplikasi sesuai dengan alur sebagai berikut ‘a. memastikan persyaratan pengajuan Klaim diterima lengkap yang terdiri dari kelengkapan umum dan kelengkapan khusus; b. verifikator melakukan Register Klaim pada aplikasi BOA; . dalam hal terjadi kendala pada aplikasi BOA pada saat dilakukan Register Klaim, maka klaim diregister pada hari berikutnya disaat . aplikasi BOA sudah dapat digunakan dengan perhitungan hari tetap mengacu sebagaimana dimaksud pada hutuf a; d. pada saat terjadi kendala pada aplikasi BOA sebagaimana dimaksud pada huruf c, verifikator menyediakan bukti berupa tampilan tangkapan layar aplikasi BOA yang merupakan penyebab keterlambatan melakukan Register Klaim; . tangkapan layar sebagaimana dimaksud huruf d dilampirkan pada dokumen pengajuan klaim yang disampaikan kepada Bidang Penagihan dan Keuangan atau unit kerja yang memi keuangan di Kantor Cabang; fungsi f. perhitungan hari pada saat terjadi kendala sebagalmana dimaksud pada huruf ¢ tetap mengacu pada saat Klaim diterima lengkap sebagaimana dimaksud pada huruf a; Q. untuk Klaim yang diterima di Kantor Kabupaten/Kota, persyaratan klaim disampaikan melalui surat elektronik kepada Kantor Cabang pada hari pertama pengajuan Klaim diterima lengkap; dan h. dokumen pembayaran Klaim sebagaimana huruf g telah diterima di Kantor Cabang sebelum dilakukan persetujuan Klaim oleh Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan atau kepala pada unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat rujukan. (2) Proses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sejak hari pertama dokumen pengajuan Kiaim Non INA CBG diterima lengkap di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten/Kota. Pasal 15 Mekanisme persetujuan Kiaim Non INA CBG di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten/Kota meliputi; a. Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan atau kepala pada unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat rujukan di Kantor ‘Cabang memeriksa dan melakukan persetujuan Klaim pada aplikasi BOA pada hari pertama Klaim diterima lengkap di Kantor 4 ‘Cabang/Kantor Kabupaten/Kota; b. Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan atau kepala pada unit kerja yang memiliki fungsi keuangan di Kantor Cabang, melakukan otorisasi persetujuan atas pencatatan utang Klaim pada lembar Tanda Bukti Transaksi; ©. proses persetujuan klaim dari aplikasi BOA sebagaimana dimaksud pada huruf a, akan merubah status menjadi utang; d. aplikasi BOA setiap akhir bulan melakukan proses kirim ke Aplikasi Akuntansi berupa data OSC per Fasilitas Kesehatan dan per Bulan Pelayanan atas nomor register verifikasi yang masih dalam status belum ditarik akuntansi; dan €. persetujuan Klaim pada aplikasi BOA merupakan pengakuan kewajiban/utang atas jaminan pelayanan kesehatan tersebut bagi BPJS Kesehatan. Pasal 16 Mekanisme perencanaan pembayaran klaim Non INA CBG di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten/Kota meliputi: a. Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan atau unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat rujukan di Kantor Cabang menyerahkan rekapitulasi jumlah nominal Klaim dan berkas lengkap pembayaran Klaim kepada Bidang Penagihan dan Keuangan atau unit kerja yang memiliki fungsi keuangan di Kantor Cabang pada hari pertama Klaim diterima lengkap; b. Staf Perencanaan Pembukuan dan Kepatuhan Internal atau staf pada unit kerja yang memilki fungsi pembukuan di Kantor Cabang menerima Buku Register Klaim (memo to file) yang telah ditandatangani oleh Kepala Cabang, sebagai bukti akrual pembebanan Klaim dari aplikasi BOA yang telah disetujui besaran nilainya oleh Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan atau atau kepala pada unit kerja yang memiliki fungsi penjaminan manfaat rujukan di Kantor Cabang, kemudian dilakukan pencocokan dengan Buku Memorial untuk kesesuaian pembentukan jurnainya maupun perhitungan nilainya yang terbentuk secara sistem beban pelayanan kesehatan kontra pos utang 4 pelayanan kesehatan, kemudian mencetak Tanda Bukti Transaksi dan membubuhkan tanda tangan; ©. Bidang Penagihan dan Keuangan atau unit kerja yang memilki fungsi bidang keuangan di Kantor Cabang memastikan nominal Klaim diajukan pada aplikasi In Monica yang sekaligus menjadi Cash Forecasting pada aplikasi In Monica sesuai dengan ritai FPHV dan Kuitansi; dan 4. Kedeputian Bidang Treasuri dan Investasi atau unit kerja yang memiliki fungsi treasuri di Kantor Pusat menetapkan limit pembayaran Kantor ‘Cabang per minggu berdasarkan data Cash Forecasting sebagaimana dimaksud pada huruf c. Pasal 17 Mekanisme pembayaran klaim Non INA CBG di Kantor Cabang meliputi a. pembayaran dilakukan paling lambat pada hari jatuh tempo Klaim yaitu hari ke-15 (lima belas) sejak Klaim diterima lengkap di Kantor Cabang/Kantor Kabupaten/Kota; b. pembayaran Kiaim dilakukan sesuai dengan urutan jatuh tempo Klaim (first in first out/F1FO) dan dari nilai Klaim terkecit; ¢. pembayaran hasil verifikasi paska Klaim berupa kekurangan bayar kepada Fasilitas Kesehatan dikecualikan dari urutan FIFO jatuh tempo dan dari nilai Kiaim terkectl; 4d. jumlah nominal pembayaran Klaim sesuai dengan nominal yang sudah diutangkan secara memorial pada aplikasi akuntansi; e. Kasir Kantor Cabang melakukan pembayaran melalui transfer bank ke nomor rekening sesuai perjanjian kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan FKRTL; dan f. Staf Perencanaan Pembukuan dan Kepatuhan Internal Kantor Cabang atau staf pada unit kerja yang memiliki fungsi pembukuan di Kantor Cabang melakukan pencatatan pembayaran secara realtime pada aplikasi keuangan dengan melakukan proses tarik memorial utang 4 pelayanan kesehatan yang sudah tercatat secara akrual, BAB VII KETENTUAN PENUTUP- Pasal 18 Pada saat Peraturan Direksi ini mulai berlaku, Peraturan Direksi Nomor 40 ‘Tahun 2018 tentang Alur dan Standar Waktu Penyelesaian Klaim Manfaat Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (Lembaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Tahun 2018 Nomor 71) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 19 Peraturan Direksi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap Duta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Direksi ini dengan penempatannya dalam Lembaran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Ditetapkan i Jakarta Pada tanggal 11 Februari 2021 DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN, td, FACHMI IDRIS LEMBARAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TAHUN 2021 NOMOR 22 Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Direksi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Regulasi, Oy. Jenni Wihartini NPP: 02271 LAMPIRAN PERATURAN DIREKSI BPUS KESEHATAN NOMOR 22 TAHUN 2021 TENTANG ALUR DAN STANDAR WAKTU PENYELESAIAN, KLAIM MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN NOTA DINAS PEMBAYARAN KEPALA CABANG Yth, 1. Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan 2. Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer/Rujukan BPUS Kesehatan Kantor Cabang.... Di Tempat Sehubungan dengan proses penyelesaian klaim pelayanan kesehatan sebagai berikut: Kode/Nama Faskes 2 .cssencedsmnnnn Bulan Pelayanan . eee Jenis Pelayanan — : RUTP/RITP/RUTURITL Nilai Klaim No. Reg / FPHV a a Dimana kelengkapan berkas pembayaran kiaim pelayanan kesehatan tersebut: 1. FPHV Oi Sudah Lengkap C1 Belum Lengkap 2. BAHV 0 Sudah Lengkap U Belum Lengkap 3. Kuitansi O Sudah Lengkap O Belum Lengkap Berdasarkan berkas yang tersedia (copy FPHV/BAHV/Kuitansi) maka proses penyelesaian Klaim pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Kepala Bideng Penagihan dan Keuangan tetap melanjutkan proses memorial utang pelayanan kesehatan dan Cash Forecasting, 2. Kepala Bideng Penagihan dan Keuangan melakukan pembayaran sesuai tanggal Jatuh tempo kiaim dan setting limit DJS Kesehatan; dan 3.__Kepala Bideng PMP/PMR wajib melengkapi berkas pembayaran paling lambat pada tanggal jatuh tempo. Demikian disampaikan untuk dilaksanakan. Atas pethatian dan kerja sama yang baik diucapkan terima kasih. Kepala Cabang 4.AKU 02 DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA, JAMINAN SOSIAL KESEHATAN, td. FACHMI IDRIS Salinan sesuai dengan aslinya Deputi Direksi Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Regulasi, Oe. Jenni Wihartini NPP: 02271

Anda mungkin juga menyukai