Mengenai Tiga Unsur Pokok Pelaksanaan Suatu Fungsi:
1. Tugas : Merupakan kewajiban dan kewenangan atau kekuasaan yang harus dilaksanakan 2. Aparat : Yang melaksanakan tugas terdiri atas komponen: pelaksana, pendukung, dan penunjang 3. Lembaga : Merupakan wadah (struktur, organisasi) beserta sarana dan prasarana tempat aparat melaksanakan tugasnya
Mengenai Tanggung Jawab:
Tanggung jawab berkaitan dengan 3 hal, yaitu mendapat kepercayaan, merupakan kehormatan, dan merupakan amanah. Terdapat 3 macam tanggung jawab: A. Tanggung jawab moral (TJ-M) o Tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai, norma yang berlaku dalam lingkungan kehidupan profesi yang bersangkutan (Kode Etik Profesi) yang bisa bersifat Pribadi maupun bersifat Kelembagaan (bagi suatu lembaga yang merupakan ikatan/ perikatan para aparat/ profesi yang bersangkutan) o Wujud tanggung jawab moral secara pribadi : kesadaran hati nurani o Wujud tanggung jawab moral secara kelembagaan : sanksi organisatoris dari lembaga yang bersangkutan o Tanggung jawab moral menjadi tanggung jawab hukum apabila nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat diangkat dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan B. Tanggung jawab hukum (TJ-H) o Tanggung jawab yang menjadi beban aparat untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan tidak melanggar rambu-rambu hukum o Wujud pertanggungjawaban hukum adalah berupa sanksi C. Tanggung jawab teknis profesi (TJ-TP): jaksa, hakim, notaris, dan advokat diangkat sumpah dalam menjalankan profesinya. o Merupakan tuntutan bagi aparat untuk melaksanakan tugasnya secara professional sesuai dengan kriteria teknis yang berlaku dalam bidang profesi yang bersangkutan, baik yang bersifat umum maupun ketentuan khusus yang berlaku dalam lembaga ybs o Sanksi terhadap pihak yang tidak dapat mempertanggungjawabkan secara teknis professional adalah penilaian atas kemampuannya (unprofessional conduct) o Contoh: hakim harus menjalankan prinsip equality before the law (memberikan kedudukan yang seimbang kepada para pihak. o Contoh lain lagi : hakim diperbolehkan melakukan rechtsvinding yaitu penemuan hukum. Rechtsvinding itu hukumnya sudah ada namun digali lebih lanjut. Tetapi kalau hakim menciptakan hukum sendiri Mengenai Profesi: Profesi adalah pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan. Adapun profesi dibedakan atas dua hal, yaitu profesi biasa dan profesi luhur (officium nobile). Ketika menjalankan suatu profesi tetap, tidak bisa langsung dan harus melalui tahapan. Contoh ketika ingin menjadi notaris maka harus memperoleh Magister Kenotariatan (M.Kn.), lalu magang selama 2 tahun, dan akhirnya boleh menjadi notaris serta pengangkatan sumpah.
Mengenai Etika Profesi:
Terdapat kaidah-kaidah pokok etika profesi, yaitu: 1. Profesi harus dipandang sebagai pelayanan dan oleh karena itu sifat “tanpa pamrih” menjadi ciri khas dalam mengembangkan profesi 2. Pelayanan professional dalam mendahulukan kepentingan pencari keadilan mengacu pada nilai-nilai luhur 3. Pengembangan profesi harus selalu berorientasi pada masyarakat secara keseluruhan 4. Persaingan dalam pelayanan berlangsung secara sehat sehingga dapat menjamin mutu dan peningkatan mutu pengemban profesi
Mengenai Etika dan Kode Etik
Kode Etik yaitu pedoman bertingkah laku yang berimensi moral.