Anda di halaman 1dari 2

Nikita Priscila

1806220074
ETJP C Reguler

Tugas Resume Kuliah 1 ETJP

Mengenai Tiga Unsur Pokok Pelaksanaan Suatu Fungsi:


1. Tugas : Merupakan kewajiban dan kewenangan atau kekuasaan yang harus
dilaksanakan
2. Aparat : Yang melaksanakan tugas terdiri atas komponen: pelaksana, pendukung, dan
penunjang
3. Lembaga : Merupakan wadah (struktur, organisasi) beserta sarana dan prasarana
tempat aparat melaksanakan tugasnya

Mengenai Tanggung Jawab:


Tanggung jawab berkaitan dengan 3 hal, yaitu mendapat kepercayaan, merupakan
kehormatan, dan merupakan amanah. Terdapat 3 macam tanggung jawab:
A. Tanggung jawab moral (TJ-M)
o Tanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai, norma yang berlaku dalam
lingkungan kehidupan profesi yang bersangkutan (Kode Etik Profesi) yang
bisa bersifat Pribadi maupun bersifat Kelembagaan (bagi suatu lembaga yang
merupakan ikatan/ perikatan para aparat/ profesi yang bersangkutan)
o Wujud tanggung jawab moral secara pribadi : kesadaran hati nurani
o Wujud tanggung jawab moral secara kelembagaan : sanksi organisatoris dari
lembaga yang bersangkutan
o Tanggung jawab moral menjadi tanggung jawab hukum apabila nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat diangkat dan dituangkan dalam peraturan
perundang-undangan
B. Tanggung jawab hukum (TJ-H)
o Tanggung jawab yang menjadi beban aparat untuk dapat melaksanakan
tugasnya dengan tidak melanggar rambu-rambu hukum
o Wujud pertanggungjawaban hukum adalah berupa sanksi
C. Tanggung jawab teknis profesi (TJ-TP): jaksa, hakim, notaris, dan advokat diangkat
sumpah dalam menjalankan profesinya.
o Merupakan tuntutan bagi aparat untuk melaksanakan tugasnya secara
professional sesuai dengan kriteria teknis yang berlaku dalam bidang profesi
yang bersangkutan, baik yang bersifat umum maupun ketentuan khusus yang
berlaku dalam lembaga ybs
o Sanksi terhadap pihak yang tidak dapat mempertanggungjawabkan secara
teknis professional adalah penilaian atas kemampuannya (unprofessional
conduct)
o Contoh: hakim harus menjalankan prinsip equality before the law
(memberikan kedudukan yang seimbang kepada para pihak.
o Contoh lain lagi : hakim diperbolehkan melakukan rechtsvinding yaitu
penemuan hukum. Rechtsvinding itu hukumnya sudah ada namun digali lebih
lanjut. Tetapi kalau hakim menciptakan hukum sendiri
Mengenai Profesi:
Profesi adalah pekerjaan tetap bidang tertentu berdasarkan keahlian khusus yang dilakukan
secara bertanggung jawab dengan tujuan memperoleh penghasilan. Adapun profesi dibedakan
atas dua hal, yaitu profesi biasa dan profesi luhur (officium nobile). Ketika menjalankan suatu
profesi tetap, tidak bisa langsung dan harus melalui tahapan. Contoh ketika ingin menjadi
notaris maka harus memperoleh Magister Kenotariatan (M.Kn.), lalu magang selama 2 tahun,
dan akhirnya boleh menjadi notaris serta pengangkatan sumpah.

Mengenai Etika Profesi:


Terdapat kaidah-kaidah pokok etika profesi, yaitu:
1. Profesi harus dipandang sebagai pelayanan dan oleh karena itu sifat “tanpa pamrih”
menjadi ciri khas dalam mengembangkan profesi
2. Pelayanan professional dalam mendahulukan kepentingan pencari keadilan mengacu
pada nilai-nilai luhur
3. Pengembangan profesi harus selalu berorientasi pada masyarakat secara keseluruhan
4. Persaingan dalam pelayanan berlangsung secara sehat sehingga dapat menjamin mutu
dan peningkatan mutu pengemban profesi

Mengenai Etika dan Kode Etik


Kode Etik yaitu pedoman bertingkah laku yang berimensi moral.

Anda mungkin juga menyukai