ISRA' MI'RAJ RASULULLAH SAW

M. BUSROWI ABDULMANNAN

I. PENGERTIAN
A. Menurut bahasa
1. Isra' berasal dari kata : ‫ َس َرى‬yang artinya : berjalan malam
2. Mi'raj berasal dari kata : ‫ع َر َج‬
َ yang artinya : naik ( menuju ke atas )
B. Menurut Istilah , Isra mi'raj Nabi Muhammad SAW dari masjid Al Haram melewati masjid Al
Aqsha Palestian menuju Sidratul Muntaha dalam waktu semalam untuk mengetahui tanda
tanda kekuasaan Allah SWT dan menerima kewajiaban ibadah shalat wajib lima waktu
II. TAFSIR AYAT
A. Q S AL ISRA' ( BANI ISRAIL ), ( 17 ) : 1
z`»ysö6ߙ ü“Ï%©!$# 3“uŽó r& ¾Ínωö7yèÎ/ Wxø‹s9 šÆÏiB ωÉfó¡yJø9$# ÏQ#tysø9$# ’n<Î) ωÉfó¡yJø9$# $|
Áø%F{$# “Ï%©!$# $oYø.t»t/ ¼çms9öqym ¼çmtƒÎŽã\Ï9 ô`ÏB !$oYÏG»tƒ#uä 4 ¼çm¯RÎ) uqèd ßìŠÏJ¡¡9$#
玍ÅÁt7ø9$#

1.
1. Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia
adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

[847] Maksudnya: Al Masjidil Aqsha dan daerah-daerah sekitarnya dapat berkat dari Allah
dengan diturunkan nabi-nabi di negeri itu dan kesuburan tanahnya.

B. Q S An Najam ( 53 ) : 13 s.d. 18
( ‫الِس ْد َر َة َما يَ ْغ َشى‬
‫ِّ ّـ‬ ‫) ِإ ْذ يَ ْغ َشى‬١٥( ‫) ِعن ْ َد َها َجن ّ َ ُة ال َْمأ ْ َوى‬١٤( ‫) ِعن ْ َد ِس ْد َر ِة ال ُْمنْتَ َهى‬١٣( ‫آه ن َ ْزل َ ًة أ ُ ْخ َرى‬
ُ ‫َولَقَ ْد َر‬
ِ ِ ِ َ
)١٨( ‫) لَقَ ْد َرأى م ْن آيَات َرِبّـِّه الْك ُبْ َرى‬١٧( ‫غ ال ْبَ َص ُر َو َما َط َغى‬ َ ‫) َما َزا‬١٦
C. Q S Al Ma'arij ( 70 ) :
«!$# “ÏŒ Æl͑$yèyJø9$# ÇÌÈ ßlã÷ès? èpx6Í´¯»n=yJø9$#
šÆÏiB

ßyr”9$#ur Ïmø‹s9Î) †Îû 5Qöqtƒ tb%x. ¼çnâ‘#y‰ø)ÏB tûüÅ¡÷Hs~

y#ø9r& 7puZy™ ÇÍÈ ÷ŽÉ9ô¹$$sù #ZŽö9|¹ ¸xŠÏJy_ ÇÎÈ
1. m
2. m
3. 13. Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang
asli) pada waktu yang lain,
14. (yaitu) di Sidratil Muntaha[1430].
15. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal,
16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang
meliputinya.
17. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula)
melampauinya.
18. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang
paling besar.

[1430] Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, di atas langit ke-7, yang telah
dikunjungi Nabi ketika mi'raj.

13. Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada
waktu yang lain,
14. (yaitu) di Sidratil Muntaha[1430].
15. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal,
16. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang
meliputinya.
17. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula)
melampauinya.
 18. Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang
paling besar.

[1430] Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, di atas langit ke-7, yang telah
dikunjungi Nabi ketika mi'raj.
D.
III. PELAJARAN YANG BISA DIAMBIL
A. kisah ini terjadi dengan latar belakang karena meningalnya St Khadijah dan Abu Thalib
B. pada tanggal 27 Rajab tahun ke 10 kenabian ( Umur nabi 50 tahun ) atau satu tahun
sebelum hijrah ke Madinah
C. dikala Masjid masih dikuasai orang kafir, dan masjid Al Aqsha dikuasai Nasrani Romawi
Bizantium
D. di kala Islam sedang diboikot kafir Makkah selama tiga tahun
E. Ketika baru saja pulang dari Thaif, di kota itu Nabi diolok olok dan di pukul serta dilempari
F. Menuju Sumur Zamzam
G. Di saat ia menginap di rumah keponakan beliau bernama Ummu Hani' binti Abu Thalib,
malaikat Jibril datang sesaat sehabis Isya.
H.
I. Disediakan kendaraan Buraq ( jelmaan malaikat, buraq artinya KILAT / HALILINTAR )
J. Nabi naik Buraq menuju masjid Al Aqsha
-
K. Naik ke langit , bertemu Nabi Adam, Nabi Yahya dan nabi Isa, nabi Yusuf, nabi Idris, nabi
Harun, nabi Musa, nabi Ibrahim, sidratul Muntaha
L. Dalam perjalanan pulang ,
- bertemu kafilah
-
M. menjelang shubuh sudah sampai lagi di rumah Ummu Hani binti Abu Thalib
- di tengah perjalanan bertemu dengan kafilah
N.

IV. Akhirnya wallaahu a'lam