Anda di halaman 1dari 40

Disusun oleh : WAKIR, S.Pd.I.

AQIQAH

PENGERTIAN

Menurut bahasa, berasal dari kata : ‫َع َّقـ َيــ ِع ُّقـ‬
‫ َعقِ ْيقَ ًة‬Yang artinya : Rambut bayi bawaan sejak lahir
Menurut Istilah, Upacara pemberian nama seorang bayi
dengan disembelihkan kambing dan pertama dicukur
rambutnya
HUKUM AQIQAH
Berdasar berbagai pendapat tentang apa hukumnya
aqiqah, diantaranya ialah
Imam Abu Hanifah, antara wajib dan sunnah, diantara
kedua hukum ini
Imam Malik, Imam syafi’i , Jumhur (kebanyakan )
ulama berpendapat hukumnya sunnat
Pendapat lain mengatakan hukumnya wajib. Karena
alasan dalil aqiqah dalam matan / textual hadits adalah
fi’il amar atau kata kerja yang mengandung perintah.
Dan dalam qaidah Ushul Fiqh menyebutkan Al Ashlu
Fil Amri lil Wujub, artinya pada dasarnya semua
perintah itu mengandung kewajiban
YANG MELAKSANAKAN
AQIQAH
Menilik dari beberapa hadits , antara lain dari Ibnu
Abbas riwayat Abu Dawud dan Nasai bahwa yang
berkewajiban melaksanakan aqiqah ialah orang tua
untuk anaknya yang baru lahir untuk upacara
pemberian nama
Bukan anak yang telah dewasa mengaqiqahkan
dirinya sendiri ( mungkin dulu karena suatu hal
orangtuanya tidak mengaqiqahkan )
Dan juga bukan anak mengaqiqahkan orangtuanya.
Apalagi orangtuanya sudah meninggal
WAKTU PELAKSANAAN AQIQAH

Menurut hukum dasar, waktu pelaksanaan aqiqah


ialah pada saat bayi umur tujuh hari
Namun kemudian berkembang pendapat bahwa
aqiqah itu dapat / boleh dilakukan kapan saja
asal anak itu masih dalam tanggungan orangtua.
Jadi tidak harus tepat pada hari ketujuh.
Yang jelas jika pelaksanaannya itu tepat pada hari
ketujuh, hal ini baik karena sesuai sunnah Nabi. Dan
kalau pun baru dilakukan ketika anak sudah dewasa
tidaklah mengapa
TUNTUNAN AQIQAH
Pelaksanan
Penyembelihan
Pencukuran
Pemberian nama
Jenis, syarat dan jumlah aqiqoh

Jenis, syarat dan jumlah ternak aqiqoh :


Jenis hewan ternak untuk aqiqah ialah disebutkan
dalam hadits ialah kambing / domba / biri-biri
Syarat hewan ternak yang dapat dijadikan aqiqah
sama dengan syarat hewan qurban
Jumlah hewan aqiqah ialah :
 Menurut Ibnu Abbas riwayat Abu Dawud, untuk bayi laki-
laki satu ekor ( dengan demikian bayi perempuan cukup
satu ekor)
 Menurut Imam an Nasai, untuk bayi laki- laki dua
ekor,perempuan 1 ekor
Cara penyembelihan

 Syarat penyembelihan sama dengan syarat penyembelihan


hewan ternak yang lain.
 Ucapan ketika akan meyembelih, sebaiknya berdoa :

....... ‫ هَ ِذ ِه َعقِ ْيقَةُ ِم ْن‬، ‫ك‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم ِم ْن‬، ‫ هللاُ اَ ْكبَ ُر‬، ِ‫ بِس ِْم هللا‬
َ َ‫ك َو ل‬
Artinya : “Dengan Nama Allah, Allah maha Besar, ya
Allah sunnah ini dariMu dan untukMu, aqiqah ini dari
………”. Contoh :
BISMILLAAHI , ALLOOHU AKBAR, ALLOOHUMMA
MINKA WA LAKA, HAADZIHI NGAQIQOTU MIN
AALI HAJI MUHADI
Cara Memasak

 cara memasak berdasar hadits dari Ja’far bin Muhammad


riwayat Abu Dawud, sebisa mungkin ruas-ruas tulang
kambing biarlah pisah dengan sendirinya ketika dimasak.
Usahakan jangan mematahkan tulang.
 Perbanyaklah kuah sehingga merata jangkauan pemberian
Cara pemberian masakan daging aqiqah

 Yang pertama diberi ialah sanak keluarga yang paling tidak


mampu, dan dipilihkan daging yang paling baik. Kemudian
pemberian kepada tokoh masyarakat dan tetangga yang kaya.
Janga terbalik, daging yang paling baik diberikan pada
tokoh masyarakat dan tetangga yang kaya setiap saat
mampu membeli daging. Kemudian memberi tetangga
yang miskin, pemberiannya pun dengan sedikit daging
Ini pun kalau teringat atau diingatkan tetangga, untuk
memberi fakir miskin.
untuk pesta keluarga / tetangga yang hadir
diberikan kepada sanak keluarga dan tetangga dengan
cara diundang pesta atau diantar ke rumah masing-masing
Pencukuran Rambut
Waktu mencukur, pada saat upacara pemberian nama
Cara dicukur menurut sunnah :
 semua ( gundul ) dimulai dari kepala sebelah kanan. Dicukur
oleh Bapaknya , atau kakeknya atau siap saja boleh
 atau hanya dicukur sebagian / dipangkas sedikit /

dipendekkan
 tidak boleh disisakan sedikit , kuncung atau kliwir.

rambut hasil pencukuran ditimbang / dikira-kira


dengan bobot berapa gram perak / emas . kemudian
uangnya dishadaqahkan kepada keluarga dan atau
tetangga yang tidak mampu
Pemberian nama

Waktu pemberian Nama ialah pada saat pemberian


daging aqiqah itu juga dan diumumkan nama bayi
tsb. Kalau sekarang nama tersebut dicetak dan
dimasukkan dalam dus pemberian daging aqiqah
Nama tersebut dicetak semacam kartu nama dan
dimasukkan dalam tempat pemberian daging yang
telah dimasak tsb.
Cara memberi nama
Menurut sunnah nama harus baik dan bagus
karena nama itu mengandung doa pengharapan orang
tua.
• Nama yang baik , misalkan dengan kata / kalimat bhs
setempat. Atau bhs Arab seperti FARID MA/RUF, yang
artinya PEMBAGI YANG TERKENAL. Atau campuran
bahasa Arab dengan bahasa daerah. . Atau mengambil
kata yang terdapat dalam Al Qur’an: Ulil Albab, Ulil
Abshor, Ulin Nuha. Dengan asma ul Khusna : Abdul Aziz,
Abdur Rahman , Dengan nama Nabi –nabi , seperti :
Muhammad, Yahya, Ismail, dll.
Fungsi nama
besuk di hari qiyamah, akan dipanggil menurut nama
mereka masing-masing.  
‫اجنَا َو ُذ ِّريَتِنَا قُ َّرةَ اَ ْعي ٍُن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِي َْن اِ َما ًما‬
ِ ‫َربَّنَا هَ ْبلَنَا ِم ْن اَ ْز َو‬
‫آ ِمـي َْن‬
YA ALLAH ANUGERAHKAN KAMI DARI ISTRI DAN
KETURUNAN KAMI, ANAK CUCU YANG
SHOLIH/SHOLIHAH
AMIN
QURBAN
Disusun oleh : WAKIR, S.Pd.I.
PENGERTIAN KURBAN

Menurut Bahasa : berasal dari bahasa Arab : : ‫قُ ْربًا‬


‫ـ قَ َر َب‬, , artinya dekat - pendekatan
Menurut Istilah, ibadah dengan menyembelih
hewan yang ditentukan menurut sunnah pada
waktu dan cara yang ditentukan menurut sunnah
pula.
Hewan kurban, bahasa Arabnya Al Hadyu =
Menyembelih hewan kurban disebut nakhara,
menyembelih ( ternak secara umum, termasuk
menyembelih kurban ) istilahnya dlobakha.
SEJARAH KURBAN
Nabi Adam AS
Ibadah kurban sudah dimulai sejak zaman Nabi
Adam AS, yaitu sebagai syarat diperbolehkan Qobil
dan juga Habil beristri dengan calon istrinya. Dan
ternyata kurban yang diterima ialah seekor kambing
dari kurbannya Habil (QS Al Maidah : 27 s,d, 30 )
Nabi Ibrahim AS
Ibadah kurban yang kedua terjadi pada zaman Nabi
Ibrahim AS dan Ismail AS , kurban tersebut ialah N.
Ibrahim menyembelih anaknya, yang kemudian
diganti dengan seekor kambing . Sebagai ujian
keimanan / ketaqwaan Nabi Ibrahim ( QS Ash Shofat :
100 s.d. 108 )
SEJARAH KURBAN

Nabi Muhammad SAW


Diantara sabda nabi ialah, aku adalah keturunan
dari dua kurban. Maksudnya ialah keturunan
dari garis Ismail dan garis dari putra Nabi Adam
yang bernama Habil
Kurban yang dituntunkan Nabi Muhammad SAW
ialah mengikuti ibadah kurban dari Nabi Ibrahim
AS. Yang akan kita bahas tersebut dibawah ini
JENIS TERNAK KURBAN

Mengingat dari berbagai hadits, bahwa hewan yang


dijadikan kurban, hanyalah :
Kambing
Lembu
Unta
HUKUM KURBAN
Wajib bagi Nabi Muhammad SAW
Wajib bagi orang yang bernadzar kurban
Sunat Muakkad bagi umat Islam yang mampu
Bagi yang mampu berkurban namun tidak melaksanakan
mendapat ancaman dari Rasulullah SAW, tidak boleh
mendekat tempat shalat Idul Qurban.
 Seorang PNS dengan gaji lebih Rp. 700.000 saya kira
sudah mampu berkurban. Setelah gaji per bulan itu
disisihkan untuk keperluan ‘dapur’, bensin tarnsportasi
kerja, SPP anak, kesosialan ( misal njaggong), cicilan
kredit kebutuhan secunder seperti motor/TV/dll. Maka
sisihkan pula per bulan barang Rp 30. 000 untuk persiapan
membeli hewan qurban.
ADAB BERKURBAN
 Beribadah harus HANYA menurut sunnah, demikian pula
ibadah kurban. Mengingat antara lain qo’idah yang
menyebutkan AL ASHLU FIL ‘IBADATI , ATTAUFIIQU WAL
ITTIBA’ ( Dasar ibadah ialah berdasar petunjuk ( Allah) dan
Ittiba’ (Nabi). Maksudnya harus jelas dari Al Qur’an surat apa
ayat apa bagaima lafadznya, isi hukumnya. Demikian pula harus
jelas hadits dari sahabat siapa, riwayat siapa, bagaimana
matannya dan hadits yang mesti tsabit ( shahih dan hasan),
bukan dla’if. Sebab hadits dla’if tidak dapat dijadikan hujjah
dan tidak boleh diamalkan walau pun li fadloilil amal
( demikian pendapat Imam Bukhori dan jumhur ulama hadits
lainnya).
 Mulai tanggal 1 Dzul hijjah hingga masa penyembelihan ( 10 atau
11, 12, 1 Dzulhijjah) tidak memotong kuku dan mencukur rambut
( kepala, ketiak , kemaluan ).
 Ikhlas. Maksudnya berkurban semata melakukan ibadah,
jangan tercemari maksud /latar belakang politik, takabbur, dll
Memilih hewan
cukup umur
kambing umur 1 tahun menginjak dua tahun,
lembu umur 3 tahun menginjak empat tahun,
unta umur 5 tahun mengijak enam tahun
bagus, tidak cacat badan baik bawaan atau karena
sesuatu hal , kurus. pincang, pece, putus / luka salah
satu anggota tubuhnya
sebaiknya jantan walau tidak ada larangan hewan
betina
satu ekor kambing untuk satu keluarga , bukan
untuk satu orang. Satu ekor unta atau lembu untuk
tujuh keluarga bukan tujuh orang
DALIL
 Hal ini mengingat hadits dari :
 Atho’ bin Yasir riwayat Ibnu Majah, Turnudzi, dan
 hadits dari Imaroh bin Abdullah riwayat Thobroni, Ahmad dan Al
bazardari Sya’bi dari Suroihah riwayat Ibnu Majah,
 dari Imam Asyaukani berkata, yang benar ialah seekor kambing
mencukupi untuk satu keluarga walaupun mereka terdiri 100 jiwa.
 Hewan kurban sebaiknya juga diberi tanda ( dengan kalung dari tali )
sehingga orang tahu bahwa hewan itu hewan kurban ( nya si ANU ).
 sebaiknya menyembelih sendiri, atau menyaksikan penyembelihannya
 sunnah untuk memakan sebagian dagingnya, asal tidak lebih dari
sepertiganya
 mengatas namakan kurban untuk yang telah meninggal TIDAK ADA
dalilnya
ADAB PENYEMBELIHAN KURBAN
Dengan pisau yang tajam
Sebaiknya yang menyembelih ialah yang berkurban
Yang menyembelih menghadap kiblat
Unta disembelih pada saat (tetap) berdiri
Lembu atau kambing direbahkan, dengan posisi
kepala di arah kiblat
Penyembelihan sesudah shalat Idul Adlha
Sebelum menyembelih berdoa :
ِ ْ‫ اَللَّ ُه َّم تَـقَبَّـ ْل ِمن‬، ‫ هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،ِ‫ــم هللا‬
‫آل‬ ِ ‫س‬ ْ ِ‫………… ب‬.
BISMILLAHI, ALLOOHU AKBAR, ALLOOHUMMA
TAQOBBAL MIN AALI …….( SEBUT NAMA KEPALA
KELUARGA )
ADAB PENYEMBELIHAN KURBAN
Orang yang menyembelih dan menguliti
TIDAKBOLEH meminta dan atau menentukan upah.
 Kecuali tanpa diminta /ditentukan oleh
penyembelih shohibul kurban atau panitia ,
memberi upah, maka penyembelih boleh menerima.
Waktu penyembelihan ialah :
pada tanggal 10 Dzulhijjah sesudah shalat Id. Hari ini
disebut hari Nahr / adlkha ( hari penyembelihan).
dibolehkan pula pada tanggal 11. 12 dan 13 Dzulhijjah,
Hari-hari ini disebut hari Tasyriq (= menanti sinar
matahari untuk menjemur daging yang dibuat
dendeng ).
Adab membagi daging kurban
paling banyak sepertiga untuk shohibul kurban, sepertiga
untuk fakir miskin, sepertiga untuk diberikan kepada
siapa pun misal saudaranya, tetangganya walau pun non
muslim.
Kulit tidak boleh dijual untuk diambil / kepentingan
shohibul kurban. Sedang kalau kulit itu diberikan orang
dan orang tersebut menjual tidak ada masalah.
Demikian juga jika panitia menjual kemduian dibelikan
daging dan dibagikan lagi, tidak ada masalah. Pemberian
untuk fakir – miskin didahulukan dan diambilkan daging
yang paling baik.pe,berian yang keliru ialah daging yang
baik diutamakan untuk diberikan tetangga mampu /
pejabat / pamong desa , sedang untuk fakir justru
diberikan kemudian. Itupun biasanya hanya dipilihkan
daging yang kurang baik. Tindakan ini namanya dholim.
ADAB BERHARI RAYA IDUL KURBAN
 Pada tangal 9 Dzulhijjah ( hari Arofah), berpuasa dan bertakbir
sesudah shalat shubuh, dluhur, ‘Ashar, Maghrib dan Isyak. Baik
sendiri-sendiri maupun berjamaah.
 Diriwayatkan Imam Bukhori bahwa Umar mengumandangkan takbir
di masjid Mina, kemudian diikuti manusia banyak baik di masjid di
jalan dan di pasar. Inilah mungkin yang menjadi kebiasaan kita untuk
takbir bersama pada malam hari Raya Idul Dlha.
 Sedang khusus takbir Idul Fithri itu yang benar , baru dimulai ketika
pergi ke tanah lapang uintuk shalat Id berakhir hingga Imam akan
memulai shalat. Himbauan :
 Sebaiknya TAKBIR KELILING bagi anak-anak dan takbir massal di
masjid-masjid, hanya dilakukan malam hari Raya Idul Qurban.
 Sedang sebaiknya Pada hari raya Idul Fithri tidak TAKBIR KELILING
dan atau takbir massal di masjid-masjid. Kalau bisa justru ketika akan
pergi ke Lapangan dibuat sangat meriah takbir
Pada tanggal 10 Dzulhijjah, Sejak bangun tidur, sebaiknya
belum makan dan minum
Kemudian mandi sebagaimana mandi jinabat
Berpakaian yang paling bagus dan bagi laki-laki memakai
wangi-wangian. Wanita tidak memakai wangi-wangian.
Tempat shalat Id adalah di tanah lapang, Nabi belum pernah
shalat Id di masjid walau rumah beliau bersatu tembok dengan
masjid juga walau masjid itu luas bisa menampung jamaah.
Hadits yang menerangkan Nabi shalat Id di masjid karena
hujan adalah dla’if
Wanita yang sedang haidl pun disunnahkan menuju tanah
lapang, demi syi’ar islam
Pergi ke tanah lapang dengan berjalan kaki, dan melantunkan
takbir
Lafadz takbir, ada dua
hadits dari riwayat Umar dan Ibnu Mas’ud:
‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َو هَّلِل ِ ا ْل َح ْم ُد‬،‫الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬
 
hadits dari riwayat Abdurrozaq dari Salman
‫ َكبِ ْي ًرا‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬
 Lafadz ini yang benar digunakan di sela-sela
khutbah.
ada pun faladz di bawah ini kami belum menemukan
dalil / haditsnya ( kepada majlis ta’lim, jika
menemukan dalilnya, kami sangat mengharapkan ) :
‫ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر َو هَّلِل ِ ا ْل َح ْم ُد‬،‫ الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬، ‫ هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬
‫‪juga faladz di bawah ini yang selalu digunakan di‬‬
‫‪sela-sela khutbah , kami belum menemukan dalil‬‬
‫‪/ haditsnya yang shahih :‬‬
‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر ‪،‬هللَا ُ اَ ْكبَ ُر ‪،‬هللَا ُ اَ ْكبَ ُر ‪َ ،‬و هَّلِل ِ ا ْل َح ْم ُد‬
‫‪Di bawah ini BUKAN lafal takbir :‬‬
‫ص ْيالً‪،‬الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ‬ ‫ان هللاِ بُ ْك َرةً َواَ ِ‬ ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر َك ِب ْي ًرا‪َ ،‬و َ‬
‫الح ْم ُد هللِ َكـثِي ًرا َو ُ‬
‫س ْب َح َ‬
‫اب َو ْح َده ‪،‬الَ‬ ‫ص َر َع ْب َدهُ َواَ َع َّز ُج ْن َدهُ َو َه َز َم االَ ْح َز َ‬‫ق َو ْع َدهُ ‪َ ،‬ونَ َ‬ ‫ص َد َ‬
‫َو ْح َدهُ ‪َ ،‬‬
‫إِلَهَ إِالَّ هللاُ هللَا ُ أَ ْكبَ ُر ‪،‬هللَا ُ اَ ْكبَ ُر َو هَّلِل ِ ا ْل َح ْم ُد‬
 Imam shalat Id tidak perlu memberi aba-aba kepada jama’ah
seperti aba-aba : ASH SHOLAATU JAAMI”AH / ASH SHOLAATU
QOOIMAH Sebaiknya langsung takbirotul ihrom dan diikuti
oleh makmum
 Rokaat pertama setelah takbirotul ihrom, takbir lagi TUJUH
kali, di sela-selai takbir TIDAK membaca apa pun. Tidak perlu
menyelingi bacaan setiap takbir dengan bacaan : SUB
KHAANALLOOHI WAL KHAMDULILLAHI WA LAA ILAAHA
ILLALLOHI WALLOHU AKBAR,
 Setelah takbir tujuh kali membaca doa iftitah, ta’awudz, Al
fatikhah dan surat Al A’la
 Pada rokaat kedua setelah takbir untuk berdiri, takbir lagi LIMA
kali, baru membaca Al fatikhah dan Surat Al Ghosyiyah
 Kemudian diakhiri khutbah. Khutbah dilakukan satu kali,
Imam an Nawawi berkata , tidak ada satu dalil pun yang shahih
bahwa khutbah Id itu dua kali.
 Khutbah diawali dengan hamdalah sebagaimana khutbah shalat jumat.
Tidak ada keterangan bahwa khutbah diawali dengan lafadz takbir,
Ibnu Taimiyah berkata, segala khutbah diawali dengan khamdalah.
Yang membiasakan khutbah Istsiqo’ dengan diawali istghfar dan Idul
Fitri/adlha dengan diawali takbir sebelum hamdalah, tidak mempunyai
dasar yang kuat.
 Khutbah merupakan rangkaian dari ibadah shalat Id, maka sangat
dianjurkan mendengarkan khutbah dan mengamini doa khotib.
 Para wanita agar duduk tenang , jangan dulu membuka dan melipat
rukuhnya.
 Pulangnya disunnahkan mengambil jalan lain, bukan jalan yang dilalui
saat kepergian tadi
 Sampai di rumah sebaiknya tetap dalam keadaan BELUM makan /
minum, sebab Nabi baru makan dan minum setelah daging kurban
masak. Artinya baru mulai makan dengan daging kurban tersebut.
HUKUM IURAN KURBAN
 Dalam hal iuran kurban terdapat berbagai pendapat :
 Pendapat pertama bagi yang iuran itu hanya berpahala shadqah,
dan merupakan latihan kurban saja.
 Pendapat kedua iuran kurban itu sah apabila diundi. Bagi yang
mendapat ia berpahala kurban, bagi yang tidak hanya mendapat
pahala shadaqah
 Pendapat ketiga, walau hakekatnya belum dinamakan
berkurban. Namun mereka tetap mendapat pahla kurban
karena ibadah itu tidak ada latihan . Seberapa ia baru mampu
melaksanakan ia tetap mendapat pahala sama dengan yang
telah mampu berkurban.
 Bandingkan orang yang belum bisa bacaan shalat, maka
walaupun di setiap gerak hanya membaca bismilah ia mendapat
pahala sama dengan yang telah mahir shalat. Ia tidak
dinamakan baru latihan shalat
 Kami memilih pendapat yang ketiga
HIKMAH KURBAN
 Pendekatan diri ( taqorrub ) kepada Allah. Taqorrub ilallooh
merupakan inti hakekat ibadat kepada Allah
 Pendekatan diri kepada sesama ummat
 Bukti cintanya kepada Allah melebihi dari cinta yang lain
 Menimbulkan rasa kasih sayang dan maslahat sesama ummat /
tetangga
 Ungkapan rasa syukur kepada Allah atas nikmat / rejeki yang
diberikan
 Menegakkan syi’ar Islam
 Menimbulkan pahala yang amat banyak ( sebanyak bulu hewan
kurban) yang berakibat dosa - dosa diampuni
 Mendorong untuk meningkatkan ibadahnya kepada Allah, dan
meningkatkan silaturahmi antar sesama
 Yang bisa merasakan adalah yang berkorban itu sendiri dan
masyarakat sekitar.
MENGAPA GUNUNGKIDUL SELALU
KURANG DAGING
Gunungkidul adalah gudang ternak kurbandan
Gunungkidul terkenal dengan penduduknya yang
amat gigih memelihara ternak antara lain lembu dan
kambing. Bahkan diakui bagi “belantik hewan” di
luar Gunungkidul terutama Jakarta.
Kita lihat beberapa hari bahkan beberapa minggu
menjelang hari Raya Idul Qurban di pasar-pasar
hewan, banyak belantik Jakarta dan daerah lain
membeli kambing dan lembu di bawa ke luar
Gunungkidul. Namun mengapa selalu kekurangan
daging, bahkan menjadi tradisi Gunungkidul, selalu
minta bantuan hewan/daging kurban sampai ke luar
Gunungkidul. Hal ini ntara lain sebabnya ialah :
Kesadaran iman yang masih
kurang
 Untuk penyadaran, sebagai motivasi berkurban pernah dimuat
dalam satu surat kabar bahwa seotang anak yatim siswa klas II
SMP Muh Yogyakarta . Setiap tahun selalu berkorban. Yang
seharusnya anak yatim itu diberikan daging kurban. Hal ini
menunjukkan ketinggian imannya.
 Juga seorang pengemis yang buta beralamatkan Karangkajen
Yogyakartam setiap tahun selalu berkorban, Dimana pengemis
itu seharusnya mendapat daging kurban.
 Sekalai lagi Seorang PNS dengan gaji lebih Rp. 700.000 saya kira
sudah mampu berkurban. Setelah gaji per bulan itu disisihkan
untuk keperluan ‘dapur’, bensin tarnsportasi kerja, SPP anak,
kesosialan ( misal njagong)m cicilan kredit kebutuhan secunder
seperti motor/TV / dll. Maka sisihkan pula per bulan barang Rp
30. 000 untuk persiapan membeli hewan qurban.
Masih adanya kebanggaan jamaah
Ada terjadi dialog antara dua orang yang lain masjid.
Yang satu merasa bangga bahwa di masjidnya
terkumpul 10 ekor kambing dan jumlah KK-nya
hanya 50. Sedang yang satunya berkata bahwa di
masjidnya hanya mampu menyembelih 3 itupun akan
dibagi kepada 150 KK
Yang benar ialah masjid yang mampu berkuban 10
dengan 50 KK, maka sebaiknya satu adatu dua ekor
diberikan kepada msjid yang hanya menyembelih 3
untuk 150 KK.
Namun hal ini masih langka dan jarang dilakukan,
bahkan ia merasa bangga dengan 10 ekor kurbannya,
tanpa memikirkan kekurangan masjid lain yang
hanya mampu menyembelih 3 ekor .
perolehan hak sepertiga bagi
shohibul kurban
 Masih adanya keinginan untuk perolehan hak sepertiga bagi shohibul
kurban
 memang shohibul kurban menurut sunnah “boleh” mengambil daging
nya asal tidak lebih sepertiga, sedangkan walau pun shohibul kurban
tidak mengambil, daging itu masih minim untuk dibagikan , apa lagi
diambil sepertia
 sehingga yang terjadi shohibul kurban yang setiap saat sering
membeli/makan daging , hari itu bisa makan dengan kenyang (marem)
itupun masih bisa disimpan untuk esok hari dan lusa.
 Sementara fakir miskin dengan anggota keluarga 4 misalnya yang
kemungkinan belum tentu sebulan menyantap daging , hanya kebagian
sedikit tidak cukup untuk dimakan 4 orang.
 Sedang kata “boleh” dalam fiqh maknanya ialah sebaiknya “tidak”
walau pun jika melakukan tidak berdosa. Alangkah baiknya jika
shohibul kurban HANYA mengambil sekedar mencicipi sedikit daging
kurbannya. Sehingga daging kurban dapat diratakan kepada fakir
miskin yang sebetulnya memang tidak merata mengingat minimnya
orang yang berkurban.
Wallaahu a’lam bishshawwaab

SELAMAT MENGAMALKAN

Anda mungkin juga menyukai