tumbuh di kepala bayi.Sedangkan dari segi istilah adalah binatang yang disembelih pada saat hari ketujuh atau kelipatan tujuh dari kelahiran bayi disertai mencukur rambut dan memberinama pada anak yang baru dilahirkan. 2. Hukum Aqiqah Aqiqah hukumnya sunah bagi orang tua atau orang yang mempunyai kewajiban menanggung nafkah hidup si anak. Sabda Rasulullah saw.: Artinya: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih baginya padahari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Ahmad dan Imam yang empat) 3. Syariat Aqiqah
Aqiqah lebih merupakan perwujudan dari rasa syukur
akan kehadiran seorang anak. Sejauh ini dapat ditelusuri, bahwa yang pertamadilaksanakan aqiqah adalah dua orang saudara kembar, cucu Nabi Muhammad saw. dari perkawinan Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, yang bernama Hasan dan Husein. Peristiwa ini terekam dalam hadits di bawah ini, Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra., sesungguhnya Nabi saw. beraqiqah untuk Hasandan Husein, masing-masing seekor kambing kibas.”(HR. Abu Dawud ) 4. Jenis dan Syarat Hewan Aqiqah Aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor dan untuk anak perempuan seekor. Adapun binatang yang dipotong untuk aqiqah, syarat-syaratnya sama seperti binatang yang dipotong untuk qurban. Kalau pada daging qurban disunatkan menyedekahkan sebelum dimasak, sedangkan daging aqiqah sesudah di masak. Dalam hadits dari Aisyah ra. Artinya: ”Bahwasanya Rasulullah Saw. memerintahkan orang-orang agar menyembelih aqiqah untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang umurnya sama, dan untuk anak perempuan seekor kambing.” 5. Waktu Menyembelih Aqiqah Penyembelihan aqiqah dilakukan pada hari ketujuh dari kelahiran anak. Jika hari ketujuh telah berlalu, maka hendaklah menyembelih pada hari keempat belas. Jika hari keempat belas telah berlalu, maka hendaklah pada hari keduapuluh satu. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah saw.: Artinya: ”Aqiqah disembelih pada hari ketujuh, keempat belas, dan kedua puluh satu.” 6. Hikmah Aqiqah
a. Merupakan wujud rasa syukur kepada Allah Swt. atas
segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan pada dirinya. b. Menambah rasa cinta anak kepada orang tua, karena anak merasa telah diperhatikan dan disyukuri kehadirannya di dunia ini, dan bagi orang tua merupakan bukti keimanannya kepada Allah Swt. c. Mewujudkan hubungan yang baik dengan tetangga dan sanak saudara yang ikut merasakan gembira dengan lahirnya seorang anak karena mereka mendapat bagian dari aqiqah tersebut.