ASPIRIN
A. Tujuan Praktikum
1. Melakukan sintesis aspirin dari asam salisilat dan asam asetat anhidrida.
2. Menjelaskan prinsip asetilasi.
3. Menghitung rendemen yang dihasilkan.
B. Dasar Teori
Aspirin merupakan nama lain dari asam asetil salisilat yang memiliki
peranan sangat besar dalam bidang farmasi yaitu sebagai obat yang berkhasiat
anti piretik dan analgesik. Senyawa aspirin ini tidak terdapat dalam keadaan
bebas di alam, jadi untuk memperolehnya perlu sintesa. Sintesa adalah reaksi
kimia antara dua zat atau lebih untuk membentuk suatu senyawa baru.
Sintesis senyawa organik adalah sintesis teknik preparasi senyawa yang dapat
dianggap sebagai seni, salah satu senyawa organik yang dapat disintesis
adalah aspirin. Aspirin atau asetosal atau asam asetil salisilat adalah turunan
dari senyawa asam salisilat yang diperoleh dari simplisia tumbuhan coretx
salicis. (Baysinger, 2004)
Reaksi asetilasi merupakan suatu reaksi yang memasukan gugus asetil
kedalam suatu substrat yang sesuai. Gugus asetil adalah R-C-OO (dimana R
merupakan alkil atau aril). Aspirin disebut juga asam asetil salisilat atau
acetylsalycylic acid, dapat dibuat dengan cara asetilasi dengan senyawa
phenol (dalam bentuk asam salisilat) dengan menggunakan anhidrida asetat
dengan bantuan sedikit asam sulfat pekat sebagai katalisator. (Marry, 2010)
C. Prosedur Kerja
1. Alat
a. Timbangan
b. Corong kaca
c. Pengaduk kaca
d. Gelas ukur 100 ml
e. Gelas bekker
f. Pipet ukur 5 ml dan 10 ml
g. Oven
h. Pipet tetes
i. Kertas saring
j. Gelas arloji
k. Statif,klem dan boss head
l. Waterbath
2. Bahan
a. Asam salisilat 2,0064 gram
b. Asam asetat anhidrat 5 ml
c. Aquades 90 ml
d. Asam sulfat 5 tetes
e. Alkohol 96% 6 ml
3. Skema kerja
Campuran
Dipanaskan dengan suhu 60oC
selama 15 menit
Campuran
Didinginkan
75 ml akuades Campuran
Aduk dan saring kristal aspirin
dengan kertas saring
Krstal aspirin
Tempatkan pada gelas bekker
6 ml alkohol 96% Krstal aspirin 15 ml akuades
ρ×v
¿
mr
gr
1,05 × 5 ml
ml
¿
g
102
mol
¿ 0,05 mol
Persamaan reaksi
C7H6O3 C4H6O3 → C9H8O4+ CH3COOH
m 0,014 mol 0,05 mol - -
r 0,014 mol 0,014 mol 0,014 mol 0,014 mol
s - 0,036 mol 0,014 mol 0,014 mol
f. Rendemen
Berat aspirin murni
Rendemen = ×100
berat aspirin teoritis
0,6042
= ×100
2,52
= 23,97 %
E. Pembahasan
F. Simpulan dan Saran
1. Simpulan
a. Hasil sintesis aspirin murni diperoleh 0,6042 gram.
b. Rendemen merupakan hasil dari pembagian berat hasil praktikum
(berat aspirin murni) dibagi dengan berat teoritis (berat aspirin dalam
perhitungan stoikiometeri) dikalikan dengan 100%, dan rendemen
hasil praktikum adalah 23,97%.
2. Saran
a. Saat memanaskan larutan dipastikan bahwa waterbath sudah
menunjukan angka 60o C, karena untuk memanaskan sampai 60o C
diperlukan waktu yang cukup lama, ketika belum mencapai suhu
tersebut jangan memasukan larutan kedalam waterbath.
b. Saat melakukan penyaringan menggunakan pompa vakum dipastikan
bahwa kadar air yang terkandung dalam kristal aspirin konsentrasinya
sedikit agar proses pengeringan aspirin diperlukan waktu yang
sebentar.
c. Saat melakukan penimbangan aspirin dipstikan bahwa angka yang
tertera pada timbangan benar-benar sudah berhenti dan ditandai
dengan munculnya bintang, apabila masih berubah-ubah tunggu
dalam waktu 5-10 detik.
G. Daftar Pustaka
Baysinger, Grace. Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics.
85th ed.
Fessenden. 1986. Kimia Organik Jilid 2 Edisi 3. Erlangga: Jakarta.
Marry, Bellis. 2010. “Aspirin”, http://inventors.about.com, Diakses Sabtu, 26
September 2015.
Tim Dosen Praktikum Kimia Organik. 2015. Petunjuk Praktikum Kimia
Organik. FT UNNES Semarang.