Anda di halaman 1dari 9

Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam

E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx


Vol. 02 No. 02, Desember 2020
http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Hubungan antara Filsafat dengan Pendidikan


Mar’atus Sholikhah
email: maratussholikhah2904@gmail.com
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Abstrak

Filsafat merupakan salah satu ilmu dari berbagai ilmu agama Islam. Filsafat adalah studi
tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam
konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-
percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan
argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu. Ada beberapa cabang dalam filsafat, salah
satunya adalah filsafat pendidikan, hubungan antara keduanya tidak bisa dipisahkan.
Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan
pendidikan. Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat
pendidikan. Metode yang dilakukan adalah dengan menganalisis secara kritis struktur dan manfaat
pendidikan. Salah satu yang dikritisi secara konkret adalah relasi antara pendidik dan peserta didik
dalam pembelajaran. Filsafat pendidikan memandang kegiatan pendidikan sebagai objek yang dikaji,
baik secara Ontologis, Epistemologis, maupun Aksiologis.
Kata kunci: Hubungan, Filsafat, Pendidikan.
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Filsafat tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, karena sejarah filsafat erat
kaitannya dengan sejarah manusia pada masa lampau. Filsafat yang dijadikan sebagai pandangan
hidup, erat kaitannya dnegan nilai-nilai tentang manusia yang dianggap benar sebagai pandangan
hidup oleh suatu masyarakat atau bangsa untuk mewujudkannya yang terkandung dalam filsafat
tersebut. Oleh karena itu suatu filsafat yang diyakini oleh suatu masyarakat atau bangsa akan
berkaitan erat dengan sistem pendidikan yang diraaskan oleh masyarakat dan bangsa tersebut.
Filsafat pendidikan ini sebagai usaha untuk mengenalkan filsafat pendidikan dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan itu. Adapun filsafat pendidikan adalah disiplin ilmu yang
mempelajari dan berusaha mengungkap masalah-masalah pendidikan yang bersifat filosofis. Agar
pendidikan mempunyai arti jelas, karena pendidikan sangat pesar peranannya dalam membna
kemajuan suatu bangsa sesuai dengan filsafat yang diyakini.

B. Rumusan Masalah

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 22 ~


Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam
E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx
Vol. 02 No. 02, Desember 2020
http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

1. Apa Pengertian Filsafat Pendidikan ?


2. Bagaimana Hubungan Filsafat Dengan Pendidikan ?

C. Tujuan
a. Mengetahui Pengertian Filsafat Pendidikan
b. Memahami Hubungan antara filsafat dengan Pendidikan

Metode Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan artikel ini dengan cara
mengambil data dari beberapa buku yang bersumber dari kepustakaan, yang selanjutnya akan
ditelaah dan dianalisis guna untuk memperoleh hasil yang baik. Metode ini desebut dengan
metode dokumentasi.

Pembahasan

Hubungan Antara Filsafat Dengan Pendidikan

A. Pengertian Filsafat Pendidikan


1. Pengertian Filsafat
Kata Filsafat berasal dari bahasa inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa Inggris,
yaitu philosophy, sedangkan dalam bahas Yunani philein atau philos dan sofein atau sophi.
Philos, artinya cinta, sedangkan sophia, artinya kebijaksanaan. Ada pula yang mengatakan
bahwa filsafat berasal dari bahasa arab, yaitu falsafah, yang artinya al-hikmah. Dengan
demikian filsafat dapat diartikan “cinta kebijaksanaan atau al-hikmah”. Orang yang mencintai
atau mencari kebijaksanaan atau kebenaran disebut dengan filsuf.1
Dari definisi diatas masih ada beberapa filsuf yang mendefinisikan Filsafat. Berikut ini
disampaikan beberapa definisi filsafat dari sebagian filsuf.
a. Plato (427-348 SM). Filsuf Yunani yang termashur, murid Socrates dan guru
Aristoteles ini mendefiniskan filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai
kebenaran yang asli.

1Anas Salahuddin, Filsafat Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2011). 11.

~ 23 ~ Volume 2, Nomor 2, Desember 2020


Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam
E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx
Vol. 02 No. 02, Desember 2020
http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

b. Aristoteles (382-322 SM). Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran
mengenai ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
Menurut dia ilmu filsafat itu adalah ilmu mencari kebenaran pertama, ilmu tentang
segala yang ada yang menunjukkan ada yang mengadakan sebagai penggerak pertama.
c. Al-Farabi (870-950). Filsuf terbesar sebelum Ibnu Sina mendefinisikan filsafat adalah
ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bagaimana hakekat yang
sebenarnya.
d. Rene Descartes (1590-1650), seorang tokoh utama Renaissance, men-definisikan
filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia
menjadi pokok penyelidikannya.
e. Immanuel Kant (1724-1804), seorang filsuf yang sering disebut raksasa pikir Barat
mendefinisikan filsafat adalah ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang
mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu:
1) Metafisika, menjawab apa yang dapat kita ketahui.
2) Etika, menjawab apa yang boleh kita kerjakan.
3) Agama, menjawab sampai dimana harapan kita.
4) Antropologi, menjawab apa yang dinamakan manusia.
f. Theodore Brameld, mendefinisikan filsafat merupakan usaha yang gigih dari orang-
orang biasa maupun orangorang cerdik pandai untuk membuat kehidupan sedapat
mungkin dapat dipahami dan bermakna.2

2. Pengertian Pendidikan
Pendidikan didefinisikan dalam beragam pendapat dan statement. Keragaman
pendapat merupakan hal yang patut disyukuri sehingga membuka peluang untuk
membandingkan berbagai pendapat dan menambah khazanah pengetahuan. Beberapa
definisi pendidikan dapat dikemukakan sebagai berikut. Dalam Kamus Besar disebutkan
:Pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakaan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses
perbuatan, dan cara mendidik.

2Waris, Pengantar Filsafat (Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2014). 5-6.

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 24 ~


Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam
E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx
Vol. 02 No. 02, Desember 2020
http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Menurut pengertian tersebut, pendidikan dimaknai sebagai upaya yang dilakukan


untuk mencapai tujuan melalui proses pelatihan dan cara mendidik. Para ahli tak ketinggalan
mengemukakan beberapa definisi, diantaranya :
a. Edward Humrey
“Education mean increase of skill develofment of knowlodge and undestanding as a result of training
, study or experience“ Pendidikan adalah sebuah penambahan ketrampilan atau
pengembangan ilmu pengetahuan dan pemahaman sebagai hasil latihan, study atau
pengalaman.
b. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka
sebagai manusia dan anggota masyarakat dan mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
c. Driyarkara
“Pendidikan adalah memanusiakan manusia” Definisi ini menunjukkan bahwa
pendidikan merupakan usaha yang sistematis yang bertujuan agar setiap manusia mencapai
satu tahapan tertentu di dalam kehidupannya, yaitu tercapainya kebahagiaan lahir batin.

Arti penting pendidikan, menempatkannya pada strata tertinggi kebutuhan manusia.


Karena itu pendidikan menjadi barometer kemajuan dan peradaban. Kemajuan suatu bangsa
dapat dilihat dari tingkat pendidikan bangsa tersebut. Tidaklah mengherankan jika kemudian
Negara mengatur dan menjadikan pendidikan sebagai salah satu persoalan penting yang harus
dibenahi dengan sebaik-baiknya.
Demikian halnya dengan Indonesia, pendidikan merupakan satu bidang yang menjadi
tanggung jawab Negara. Pembukaan UUD 1945 jelas mengamanatkan untuk “mencerdaskan
kehidupan bangsa”. Amanat tersebut secara hierarkis dituangkan ke dalam berbagai undang-
undang dan peraturan yang mengatur tentang pendidikan. Undang-undang nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia dan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

~ 25 ~ Volume 2, Nomor 2, Desember 2020


Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam
E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx
Vol. 02 No. 02, Desember 2020
http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Dari definisidiatas, terlihat bahwa usaha pendidikan berupaya mengarahkan seluruh


potensi peserta didik secara maksimal agar terwujud suatu kepribadian yang sempurna pada
dirinya. Harapan terhadap dunia pendidikan sangat besar untuk membawa pesertadidik
kearah kualitas hidup yang sebaik-baiknya.3

3. Pengertian Filsafat Pendidikan


Dalam memahami apa pengertian dari filsafat pendidikan, maka dapat digunakan dua
pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan tradisional
b. Pendekatan kritis.
Pertama, filsafat pendidikan dalam arti tradisional adalah filsafat pendidikan dalam
bentuk yang murni. Pendekatan ini telah berkembang dengan menghasilkan berbagai
alternatif jawaban terhadap berbagai macam pertanyaan filosofis yang diajukan dalam bidang
pendidikan yang jawabannya terdapat dalam berbagai aliran filsafat pendidikan.
Kedua, Pendekatan pemikiran kritis. Dalam pendekatan ini pertanyaan yang diajukan
dapat disusun dan tidak terikat periode waktu serta dapat menerapkan analisis yang dapat
menjangkau waktu kini maupun yang akan datang.
Analisa yang digunakan adalah dengan 2 (dua) cara analsis yaitu analisis bahasa
(linguistik) dan analisa konsep. Analisa bahasa adalah usaha untuk mengadakan interpretasi
yang menyangkut pendapat mengenai makna. Analisa bahasa sangat diperlukan untuk
mennghasilkan tinjauan yang mendalam. Sedangkan analisa konsep adalah suatu analisa
mengenai gagasan atau konsep. Jawaban-jawaban dalam analisas konsep berbentuk definisi-
definisi yang diungkapkan oleh tokoh (Prasetya,2002:20).
Pengertian filsafat pendidikan dapat diketahui pula dengan melakukan kajian terhadap
hubungan filsafat dan pendidikan. Menurut beberapa ahli pikir adalah sebagai berikut:
1) John Dewey memandang pendidikan sebagai proses pembentukan kemampuan dasar
yang fundamental, baik menyangkut daya pikir maupun daya perasaaan, menuju ke arah
tabiat manusia. Filsafat dalam hal ini dapat disebut sebagai teori umum pendidikan.
Tugas filsafat dan pendidikan adalah seiring yaitu sama-sama memajukan hidup manusia;

3Munir Yusuf, PengantarIlmuPendidikan (Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo, 2018).
8-10.

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 26 ~


Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam
E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx
Vol. 02 No. 02, Desember 2020
http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

2) Thomson mengatakan bahwa filsafat berarti “melihat seluruh masalah tanpa ada batas
atau implikasinya”. Filsafat adalah suatu bentuk pemikiran yang konsekuen, tanpa kenal
kompromi tentang hal-hal yang harus diungkap secara menyeluruh dann bulat;
3) Van Cleve Morris menyatakan, pendidikan adalah studi filosofis, karena itu sebenarnya
bukan hanya alat sosial semata, tetapi juga menjadi agen yang melayani hati nurani
masyarakat dalam memperjuangkan hari esok yang lebih baik (M. Arifin, 2005:4).
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah pendidikan.
Filsafat pendidikan juga diartikan sebagai teori pendidikan. Filsafat pendidikan adalah ilmu
yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang
pendidikan. Filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisa filosofis terhadap bidang
pendidkan.
Membuat pengertian tentang filsafat pendidikan mungkin dapat ditempuh melalui dua
cara. Pertama, dengan penekanan yang lebih dominan kepada filsafatnya. Kedua, dengan
memposisikan pendidikan sebagai yang dominan dan filsafat sebagai alat analisis terhadap
pendidikan tersebut.
Dengan demikian filsafat pendidikan dapat dipahami sebagai aplikasi filsafat dalam
pendidikan. Juga dapat dimengerti sebagai berpikir secara radikal, sistematis, dan universal
tentang pendidikan. Kedua pengertian itu dapat dipakai terutama disebabkan karena masing-
masing, baik filsafat ataupun pendidikan memiliki otonomi. Mengapa disebut otonom, karena
keduanya memiliki objek kajian atau objek penelaahan. Masing-masing pula memiliki
sistematika tersendiri.4

B. Hubungan Filsafat dengan Teori Pendidikan


Antara filsafat dan teori pendidikan memiliki hubungan yang erat. Hubungan keduanya
hanya dapat dibedakan tidak dapat dipisahkan. Hubungan antara keduanya demikian erat
sehingga kadang-kandang filsafat pendidikan disebut teori pendidikan,demikian pula sebaliknya.
Misalnya di negara Amerika teori atau ilmu pendidikan disebut dengan Filsafat Pendidikan atau
“Philosophy of Educatian” (Daniel, 1985:36). Secara singkat hubungan antara keduanya dapat
dirumuskan sebagai berikut :

4Heris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian

Agama, 2012). 14-15.

~ 27 ~ Volume 2, Nomor 2, Desember 2020


Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam
E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx
Vol. 02 No. 02, Desember 2020
http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

1. Filsafat pendidikan memberikan pandangan-pandangan filsafiahnya kepada teori


pendidikan, khususnya pandangannya tentang manusia, peserta didik, tujuan pendidikan,
dan bagaimana seharusnya belajar.
2. Teori pendidikan sebagai sebuah disiplin ilmu yang otonom, sering menemui masalah-
masalah yang membutuhkan bantuan filsafat pendidikan. Kadang-kadang pandangan
filsafat pendidikan dapat mengubah teori pendidikan.
3. Jika suatu teori pendidikan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara filsafiah, khususnya
yang berhubungan dengan hidup dan manusia maka akan mengakibatkan perlakuan yang
tidak bertanggungjawab.
4. Pelaksanaan teori pendidikan sering memberikan bahan-bahan baru kepada filsafat
pendidikan untuk direnungkan.
5. Teori pendidikan dapat meng-cover pandangan filsafat pendidikan yang cocok baginya,
meskipun pandangan-pandangan tersebut harus diolah kembali (Daniel, 1995:100).
Dari penjelasan di atas terlihat hubungan yang demikian erat antara keduanya. Keduanya
saling mempengaruhi. Sesuai dengan rumusan di atas dapat dikatakan pula bahwa masalah-
maslah kependidikan baik pada level filosofis maupun tingkat teoretis dapat dijawab oleh relasi
antara keduanya.Terdapat hubungan fungsional antara keduanya. Hubungan fungsional antara
filsafat dan teori pendidikan pula dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Filsafat, dalam arti analisa filsafat adalah salah satu pendekatan yang digunakan oleh para
ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori
pendidikan. Pandangan filsafat-termasuk aliran filsafat- akan mempengaruhi bangunan
teori;
2) Filsafat berfungsi untuk memberikan arah agar teori pendidikan yang telah
dikembangkan, memiliki relevansi dengan dunia nyata. Teori yang dikembangkan itu
setelah diarahkan oleh filsafat sesuai dengan kehidupan saat ini;
3) Filsafat memberi arah terhadap penngembangan teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan (Zuhairini dkk, 2004:16-17).
Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan juga dapat saling berkaitan Filsafat
mempengaruhi pertumbuhan ilmu-ilmu yang lain. Inilah hubungan horizontal antara filsafat
termasuk filsafat pendidikan dengan keilmuan lainnya. Filsafat pendidikan memiliki hubungan

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 28 ~


Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam
E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx
Vol. 02 No. 02, Desember 2020
http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

vertikal dengan ilmu yang lainnya ketika berhubungan ke bawah atau ke atas, seperti hubungan
dengan ilmu pendidikan, sejarah pendidikan, dan seterusnya (Prasetya, 2002:75-76).
Hal di atas menunjukkan bahwa filsafat pendidikan memiliki nilai signifikan bagi
pertumbuhan dan perkembangan ilmu. Sehubungan dengan hal ini pula al- Syaibani (1979:33)
mengatakan :
“Falsafah pendidikan memiliki pengaruh atau kepentingan yang sangat besar bagi setiap
sistem pendidikan yang berusaha maju. Pendidikan tidak akan tumbuh, berkembang dan
maju jika tidak didasarkan kepada falsafat yang selalu disertai dengan pembaharuan dan
daya-daya cipta dalam dunia yang senantiasa bertarung dengan ilmu dan teknologi. Selagi
kita masih bertanya :”mengapa kita mengajar, bagaimana mengajar itu, selama itu pula
pendidikan memerlukan filsafat”.

Menurut Ali Saepullah sebagaimana dikutip Jalaludin (1997:23), filsafat pendidikan, dan
teori pendidikan memiliki hubungan suplementer sebagai berikut:
a. Kegiatan merumuskan dasar-dasar, tujuan-tujuan pendidikan, konsep tentang hakikat
manusia, serta konsepsi hakikat dan segi pendidkan;
b. Kegiatan merumuskan sistem atau teori pendidikan yang meliputi politik pendidikan,
kepemimpinan pendidkan, metodologi pendidikan dan pengajaran, termasuk pola-pola
akulturasi pendidikan dengan masyarakat.5

Kesimpulan
Kata Filsafat berasal dari bahasa inggris dan bahasa Yunani. Dalam bahasa Inggris, yaitu
philosophy, sedangkan dalam bahas Yunani philein atau philos dan sofein atau sophi. Philos,
artinya cinta, sedangkan sophia, artinya kebijaksanaan. Ada pula yang mengatakan bahwa filsafat
berasal dari bahasa arab, yaitu falsafah, yang artinya al-hikmah. Dengan demikian filsafat dapat
diartikan “cinta kebijaksanaan atau al-hikmah”. Orang yang mencintai atau mencari
kebijaksanaan atau kebenaran disebut dengan filsuf.
Pendidikan artinya proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakaan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan,
dan cara mendidik.

5Heris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam (Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian

Agama, 2012). 35-37.

~ 29 ~ Volume 2, Nomor 2, Desember 2020


Tabyin: Jurnal Pendidikan Islam
E-ISSN: 2686-0465 P-ISSN: xxxx-xxxx
Vol. 02 No. 02, Desember 2020
http://e-journal.stai-iu.ac.id/index.php/tabyin

Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah pendidikan. Filsafat
pendidikan juga diartikan sebagai teori pendidikan. Filsafat pendidikan adalah ilmu yang pada
hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang pendidikan. Filsafat
pendidikan merupakan aplikasi suatu analisa filosofis terhadap bidang pendidkan.
Hubungan antara filsafat dan ilmu pendidikan juga dapat saling berkaitan Filsafat
mempengaruhi pertumbuhan ilmu-ilmu yang lain. Inilah hubungan horizontal antara filsafat
termasuk filsafat pendidikan dengan keilmuan lainnya. Filsafat pendidikan memiliki hubungan
vertikal dengan ilmu yang lainnya ketika berhubungan ke bawah atau ke atas, seperti hubungan
dengan ilmu pendidikan, sejarah pendidikan, dan seterusnya.

Daftar Pustaka

Hermawan, Heris. Filsafat Pendidikan Islam. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama, 2012.
Salahuddin, Anas. Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Waris. Pengantar Filsafat. Ponorogo: STAIN Po PRESS, 2014.
Yusuf, Munir. PengantarIlmuPendidikan. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus IAIN Palopo, 2018.

Volume 2, Nomor 2, Desember 2020 ~ 30 ~

Anda mungkin juga menyukai