Anda di halaman 1dari 6

PENGURUS MAJELIS WAKIL CABANG

KECAMATAN SERANG BARU – KABUPATEN BEKASI


Office : Perum Mega Regency blok E47/26, Sukaragam, Serang Baru, Bekasi 17334
Nomor : 10/MWC/A.11/D-12/4/2021 Bekasi, 09 April 2021
Lamp : 1 Bendel
Hal : Permohonan Wakaf untuk pendidiikan
Nahdlatul Ulama Kec Serang Baru

Yth. Bapak …………………………………


di,-
Tempat

‫السالم عليكم ورحمة اهلل وبر كاته‬


Salam silaturahmi kami sampaikan, semoga Kita semua senantiasa
dalam lindungan Allah SWT.

Selanjutnya bersama ini kami Ketua Majelis Wakil Cabang NU (MWC NU)
Kecamatan Serang Baru mengajukan/mengajak kepada Bapak………..
untuk Membantu program wakaf untuk kami kelola sebagai sarana
Pendidikan Nadlatul Ulama An Nahdliyah untuk semua masyarakat umum,
Guna memajukan pendidikan Islam Pada Umumnya.

Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini kami lampirkan:


1. Susunan Pengurus MWC NU Kecamatan Serang Baru
2. Susunan Panitia

Demikian permohonan ini kami ajukan, atas perhatian dan bantuannya


kami ucapkan jazakumullah khairan katsira.

‫واهلل املوفق اىل اقوام الطريق‬


‫والسالم عليكم ورمحة اهلل وبركاته‬
Rais Syuriah, Katib Syuriah , Ketua Tanfidziyah Sekretaris,

KH. Sopyan Tsauri Kyai Muhsinin KH.Rudiyanto, S. Pd. I Kyai Bahrudin

Email : mwcnu.serba@gmail.com WA : 0813-8601-8569 | 0813 3581 9006


PROPOSAL

BAB I
PENDAHULUAN

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
kasih sayang-Nya kepada kita. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW. beserta para shahabatnya, keluarganya hingga pengikut-pengikutnya
yang taat ilaa yaumil qiyamah.
Proposal ini disampaikan mengingat da`wah Islam merupakan tanggung jawab
sekaligus kewajiban bagi setiap muslim yang mukhalaf. Karena sebagaimana sabda
Rosulullah SAW ; ”balighu`annii walau ayah  ” (“sampaikanlah apa-apa yang datang dariku
walaupun satu ayat”). Da`wah juga merupakan tugas pokok para rosul yaitu untuk
menyeru manusia agar beribadah serta menghambakan diri secara totalitas hanya kepada
Allah SWT. Dengan demikian tugas da`wah merupakan tugas mulia yang semestinya
setiap individu muslim tertarik bahkan berlomba-lomba untuk dapat berperan aktif di
dalamnya.
Dengan da`wah inilah diharapkan akan terjadi perubahan pada diri
seseorang,keluarga bahkan masyarakat. Dari kondisi jahiliyah yang penuh kegelapan,
ketidak-pastian, kezholiman dan kesewenang-wenangan menuju kondisi yang penuh
cahaya ke-Islaman, yang dengannya kehidupan menjadi bermakna, penuh kedamaian,
kesejahteraan, keadilan dan kebahagiaan dalam arti yang sebenarnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka Pengurus Harian beserta seluruh pengurus
MWC NU Kecamatan Serang Baru bermaksud untuk mengadakan Program pembebasan
tanah untuk Pendidikan Formal dan Non formal beraqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang
bernaung di Jamiyyah Nahdlatul Ulama di Kecamatan Serang Baru Kabupaten Bekasi.

BAB II
TUJUAN

Secara umum tujuan progran ini adalah Untuk memiliki lahan dengan luas yang
representatif guna pembangunan Madrasah/Sekolah dan Gedung atau Kantor NU
Kecamatan Serang Baru.
Adapun secara khusus dengan adanya lahan ini bertujuan untuk:
1. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana MWC NU Serang Baru
2. Meningkatkan proses Pelayanan NU kepada Warga NU Khususnya dan masyarakat
pada umumnya..
BAB III
MAKNA WAKAF
Wakaf ialah menahan suatu barang dan mengambil manfaatnya guna diberikan di jalan
kebaikan (Tahbiisul Ashl Wa Tasbiilul Manfa’ah) [1] .  Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman: “ dan
berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan” (QS. Al-Hajj: 77) , dalam ayat
yang lain Allah ‘Azza Wa Jalla juga menegaskan: ”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada
kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu
cintai.” (QS. Ali-Imran: 92). Dalam sejarah Islam, wakaf baru dikenal sejak masa
Rasulallah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam . Wakaf disyariatkan setelah Nabi Shallallaahu
‘Alaihi Wasallam berada di Madinah, yaitu pada tahun kedua Hijriah. Dalam masalah ini,
Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:
”Sesungguhnya Umar Radiyallaahu ’Anhu   telah mendapatkan sebidang tanah di Khaibar.
Umar bertanya kepada Rasulullah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam., ”Apakah perintahmu
kepadaku yang berhubungan dengan tanah yang aku dapat ini?” Jawab Beliau, ”Jika
engkau suka, tahanlah tanah itu dan engkau sedekahkan manfaatnya.” Maka dengan
petunjuk Beliau Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam itu lalu Umar Radiyallaahu ’Anhu sedekahkan
manfaatnya dengan perjanjian tidak boleh dijual tanahnya, tidak boleh diwariskan, dan
tidak boleh dihibahkan.”[2]
 
Ini adalah wakaf pertama di dalam Islam. Imam Syafi’i berkata, ”Sesudah itu 80 (delapan
puluh) orang sahabat di Madinah terus mengorbankan harta mereka dijadikan wakaf
pula.”[3]
HIKMAH DAN KEUTAMAAN WAKAF
Dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu, ”Sesungguhnya Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam
telah bersabda, Apabila  seseorang meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga
perkara: sedekah jariyah (wakaf)[4], ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang
mendoakan ibu bapaknya.”[5]
Dari hadits tersebut jelaslah bahwa wakaf bukan hanya seperti sedekah biasa, tetapi lebih
besar ganjaran dan manfaatnya terhadap diri yang berwakaf. Karena ganjaran wakaf itu
terus menerus mengalir selama barang wakaf itu masih berguna. Wakaf bagi masyarakat,
dapat menjadi washilah (jalan) untuk kemajuan ummat yang seluas-luasnya. Bahkan,
ummat Islam terdahulu dapat berkembang dan maju dikarenakan dari hasil wakaf
sebagian kaum muslimin. Berkembangnya agama Islam seperti yang kita lihat sekarang ini
diantaranya adalah karena hasil wakaf dari kaum muslimin. Bangunan-bangunan masjid,
mushalla (surau), madrasah, pondok pesantren, panti asuhan dan sebagainya hampir
semuanya berdiri diatas tanah wakaf. Bahkan banyak pula lembaga-lembaga pendidikan
Islam, majelis taklim, madrasah, dan pondok-pondok pesantren yang kegiatan
operasionalnya dibiayai dari hasil tanah wakaf.
Karena itulah, maka Islam sangat menganjurkan bagi orang-orang yang kaya agar mau
mewariskan sebagian harta atau tanahnya guna kepentingan Islam. Hal ini dilakukan atas
persetujuan bersama serta atas pertimbangan kemaslahatan ummat dan dana yang lebih
bermanfaat bagi perkembangan ummat.  Dengan demikian, manfaat wakaf tidak hanya
dapat dirasakan oleh ummat Islam saat ini, akan tetapi dapat juga dirasakan manfaatnya
bagi generasi ummat Islam pada masa-masa yang akan datang.
Adapun hikmah wakaf adalah sebagai berikut:
Melaksanakan perintah Allah ‘Azza Wa Jalla untuk selalu berbuat baik. Firman Allah ‘Azza
Wa Jalla:  “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan berbuatlah  kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan .” (QS Al Hajj :
77)
Memanfaatkan harta atau barang tempo yang tidak terbatas.
Kepentingan diri sendiri sebagai pahala sedekah jariah dan untuk kepentingan masyarakat
Islam sebagai upaya dan tanggung jawab kaum muslimin atas kaum muslimin lainnya.
Mengenai hal ini, Rasulallah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda dalam salah satu
haditsnya:
“…Barangsiapa yang peduli terhadap kebutuhan saudaranya, maka Allah selalu peduli
terhadap kebutuhannya.. ” [6]
Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
Wakaf (biasanya dapat) diberikan kepada badan hukum yang bergerak dalam bidang
sosial kemasyarakatan. Hal ini sesuai dengan kaidah usul fiqih yaitu; “ Kemaslahatan
umum harus didahulukan daripada kemaslahatan yang khusus. ”
Tujuan wakaf dapat tercapai dengan baik, apabila faktor-faktor pendukungnya ada dan
berjalan. Misalnya nadir atau pemelihara barang wakaf. Wakaf yang diserahkan kepada
badan hukum biasanya tidak mengalami kesulitan. Karena mekanisme kerja, susunan
personalia, dan program kerja telah disiapkan secara matang oleh yayasan penanggung
jawabnya.[7]
Adapun manfaat wakaf bagi orang yang menerima atau masyarakat adalah:
1. Mampu menghilangkan kebodohan dan mencerdaskan ummat.
2. Mampu menghilangkan atau mengurangi tingkat kemiskinan.
3. Mampu menghilangkan atau mengurangi kesenjangan sosial sehingga laju ekonomi
tidak terpusat pada kelompok masyarakat ekonomi kelas atas saja.
4. Mampu menstimulus kemajuan serta meningkatkan kesejahteraan ummat

BAB III
LUASNYA WAKAF

Berapa pun luasnya tanah wakaf, sangat kami butuhkan untuk menunjang Dakwah
Islam yang ramah yang beraqidah Ahlussunnah Wal Jama’ah An Nahdliyah.

BAB IV
DONASI

Donasi bisa disalurkan dengan menyampaikan langsung kepada petugas yang kami
tunjuk (pemegang proposal ini),

BAB V
PROFIL MWC NU KECAMATAN JAPAH
A. ORGANISASI KEPENGURUSAN
a. Identitas Lembaga
Nama : Majelis Wakil Cabang Nahdhlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan
Serang Baru
Alamat : Perum Mega Regency blok E47/26, Sukaragam, Serang Baru
Nomor HP : 0813-8601-8569
b. Susunan Pengurus Syuriyah
Rois : KH.Sopyan Tsaori
c. Susunan Pengurus Tanfidyah
Ketua : Kyai Rudiyanto, S. Pd. I
c. Lembaga Wakaf dan pertanahan dan Pembangunan Gedung MWC NU Kecamatan
Serang Baru
Ketua : Ust. Agus Komarudin

B. VISI DAN MISI


Visi
Terwujudnya NU  sebagai  jamiyyah diniah ijtimaiyah Ahlussunnah Wal Jama’ah yang
mashlahat  bagi umat  menuju   masyarakat   yang  sejahtera, berkeadilan,
demokratis dan mandiri.
Misi
1. Melaksanakan Dakwah Islamiyah Ahlussunnah wal  Jamaah dalam membimbing
umat  menuju masyarakat mutamaddin
2. Memberdayakan lembaga pendidikan dan pesantren untuk meningkatkan kualitas
sumber daya insani  yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta
berakhlaq
3. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan ekonomi umat
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penegakan hukum yang berkeadilan
5. Menumbuhkembangkan budaya demokrasi yang jujur dan adil
6. Mendorong kemandirian dalam  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
D. SARANA PRASARANA DAN SUMBER DAYA YANG DIMILIKI
Mengingat lembaga ini didirikan dengan dasar pengabdian dan kepedulian dan
semangat memperdayakan masyarakat maka sarana, prasarana dan sumber daya lain
lebih banyak milik pengurus.
1.    Sekretariat/ kantor bertempat Perum Megaregency blok E47/26, Sukaragam,
Serang Baru, Bekasi 17334

BAB VI
PENUTUP

Demikian proposal  permohonan dana wakaf pembebasan tanah untuk pembangunan


Madrasah/Sekolah dan Gedung MWC NU Kecamatan Serang Baru untuk menunjang
kegiatan, sehingga dapat berjalan sebagaimana yang di cita-citakan

Ditetapkan di :
Pada tanggal : 10 April 2021 H / 28 Sya’ban 1442 M

Rais Syuriah, Katib, Ketua Tanfidziyah, Sekretaris,

KH. Sopyan Tsauri Kyai Muhsinin KH.Rudiyanto, S. Pd. I Kyai Bahrudin

Anda mungkin juga menyukai