Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Andini (2020015123)
2. Fytra (2020015136)
3. Nadila Afi Amelia (2020015144)
4. Anggun Yuliana Sephia Ningrum (2020015147)
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................4
C. Tujuan..................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
C. Jenis-jenis Kata...................................................................................................................7
D. Pengertian Diksi................................................................................................................14
BAB III..........................................................................................................................................19
PENUTUP.....................................................................................................................................19
Kesimpulan................................................................................................................................19
Saran...........................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah Negara, kita mengenal beragam masyarakat. Hal itu juga
disertai dengan bermacam-macam suku bangsa yang memiliki banyak bahasa
yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa yang digunakan juga
memiliki karakter berbeda-beda sehingga penggunaan bahasa tersebut berfungsi
sebagai sarana komunikasi dan identitas suatu masyarkat. Bahasa terbentuk dari
beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi adalah
kata, frase, klausa dan kalimat.
Ketika anda menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok dalam
membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia
harus dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti
dengan baik. Untuk itu, penulis membutuhkan keterampilan dalam hal hakikat
kata, jenis kata dan diksi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka berikut rumusan masalah yang akan di
bahas pada makalah ini :
1. Apa pengertian dari hakikat kata?
2. Apa pengertian dari jenis kata?
3. Jenis apa saja yang terdapat di kata?
4. Apa pengertian dari diksi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah disebutkan, maka tujuan pembahasan
dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari hakikat kata.
2. Untuk mengetahui pengertian dari jenis kata.
PEMBAHASAN
Penganut Bloomfield, tidak membicarakan lagi kata sebagai satuan lingual, dan
menggantinya dengan satuan yang disebut mofrem. Dengan berbagai segi dan pandangan
mereka membahas tentang morfem, tetapi tidak mempersoalkan apa kata itu. Menurut
Bloomfield kata adalah satuan bebas terkecil tidak pernah diulas atau dikomentari, seperti
pembahsan tentang kata sudah final.
Menurut Chomsky, menyatakan kata adalah dasar analisis kalimat, hanya menyajikan
kata itu dengan simbol V (verb), N (nomina), A (ajektiv), dan sebagainya.
Dalam buku linguistik Eropa, kata merupakan bentuk yang, ke dalam mempunyai
susunan fonologis yang stabil dan tidak berubah dan keluar mempunyai mobilitas
didalam kalimat.
Batasan tersebut menyiratkan dua hal. Pertama, bahwa setiap kata mempunyai susunan
fonem yang urutannya tetap dan tidak dapat dirubah serta tidak dapat diselipi oleh fonem
lain. Misal kata sikat, urutan fonemnya adalah /s/,/i/,/k/,/a/, dan /t/. Urutan itu tidak dapat
dirubah atau diselipi fonem lain. Kedua, setiap kata memiliki kebebasan berpindah
tempat didalam kalimat atau tempatnya dapat diisi atau digantikan oleh kata lain juga
dapat dipisahkan dari kata lain.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata adalah elemen terkecil
dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau tertulis dan realisasi kesatuan perasaan dan
pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa.
Menurut Cristal kata adalah satuan ujaran yang mempunyai pengenalan intuitif
universal oleh penutur asli, baik dalam bahasa lisan maupun tulisan.
Menurut Chaer, kata merupakan bentuk yang ke dalam mempunyai susunan
fonologi yang stabil dan tidak berubah, dan keluar mempunyai kemungkinan mobilitas
dalam kalimat.
Maka dapat disimpulkan bahwa kata adalah elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang
baik dalam bahasa lisan maupun tulisan dan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam bahasa.
C. Jenis-jenis Kata
Berdasarkan bentuk, dapat diklasifikasikan ke dalam empat kata: kata dasar, kata turunan,
kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang menjadi dasar bagi
pembentukan sebuah kata turunan atau kata-kata berimbuhan. Mengubah derivatif kata
karena membubuhkan atau imbuhan baik di awal (prefix atau awalan), tengah (infiks atau
sisipan), atau akhir (akhiran atau sufiks) kata-kata.
Dalam tata bahasa Indonesia standar, kelas kata dibagi menjadi tujuh kategori, yaitu:
1. Kata Benda (Nomina)
Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada pada bentuk suatu
benda, bentuk benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret. Dalam
bahasa Indonesia kata benda (nomina) terdiri dari beberapa jenis, sedangkan dari
proses pembentukannya kata benda terdiri dari 2 jenis, yaitu :
1) Kata Benda (Nomina) Dasar
Kata benda dasar atau nomina dasar ialah kata-kata yang secara konkret
menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah tidak bisa lagi
diuraikan ke bentuk lainnya Contoh :
o Buku yang tertinggal di kelas itu milik Slamet.
o Para pengerajin itu sedang mengukir meja.
o Kursi yang rusak itu merupakan barang inventaris kampus.
o Pria tua itu seorang teknisi radio yang handal.
o Menggambar bayangan gedung itu sebaiknya menggunakan pensil
2B.
2) Kata Benda (Nomina) Turunan
Nomina turunan atau kata benda turunan ialah jenis kata benda yang terbentuk
karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. Proses pembentukan ini
terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
• Verba + (-an).
Contoh: Makanan yang dimasak itu untuk korban badai.
• (Pe-) + Verba.
Contoh: Kakek itu seorang pelukis terkenal hingga saat ini.
• (Pe-) + Adjektiva.
Contoh: Sebaiknya kita jauhkan diri dari sifat pemarah.
• (Per-) + Nomina + (-an).
Contoh: Di jaman yang maju ini masih saja ada perbudakan di Tangerang
1) Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja
dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Kata Kerja Transitif.
Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang selalu diikuti oleh unsur subjek.
Contoh :
Orang itu membeli makan di warteg .
Supri membunuh nyamuk itu dengan sadis.
Juru masak memotong bawang dengan sangat cepat.
2. Kata Kerja Intransitif:.
Kata kerja intransitif ialah kata kerja yang tidak memerlukan pelengkap.
Seperti kata tidur untuk contoh kalimat berikut: saya tidur, pada kalimat tersebut kata
tidur yang berposisi sebagai predikat (P) tidak lagi diminta menerangkan untuk
memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas.
Di dalam Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang
tanpa afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang
berafiks atau turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi :
1. Verba Dasar Bebas: ialah verba yang berupa morfem dasar bebas, misalnya: duduk,
makan, mandi, minum, dan lain-lain.
Contoh kalimat:
Andi duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir kopi.
Saya makan siang di warteg depan gang itu.
Sebaiknya kita mandi minimal 2 kali sehari.
Sebaiknya kita tidak minum sambil berdiri.
2. Verba Turunan: ialah verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan
proses atau berupa paduan leksem.
Verba berafiks : berbuat, terpikirkan, dll.
Contoh kalimat:
o Dia tidak mampu berbuat apa-apa karena posisinya yang terjepit.
o Ayah saya selalu memikirkan sesuatu yang tak terpikirkan oleh orang lain.
Verba bereduplikasi : makan-makan, ingat-ingat, dll.
Contoh kalimat:
o Kemarin saya dan teman sekelas makan-makan di restoran yang terkenal di kota
kami.
o Untuk melupakan masa lalu dengan orang itu jangan ingat-ingat kembali kenangan
bersamanya.
6) Kata Tugas
Kata tugas ialah kata yang memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal.
Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga
menjadi kalimat transformasi. Dari segi bentuk umumnya, kata-kata tugas sukar
mengalami perubahan bentuk. Kata-kata seperti : dengan, telah, dan, tetapi dan
sebagainya tidak bisa mengalami perubahan. Tapi, ada sebagian yang bisa
mengalami perubahan golongan kata ini jumlahnya sangat terbatas, misalnya: tidak,
sudah kedua kata itu dapat mengalami perubahan menjadi menidakkan &
menyudahkan.
D. Pengertian Diksi
Ada beberapa ahli yang berpendapat tentang diksi , berikut beberapa pendapat para ahli
mengenai pengertian diksi :
Menurut Susilo Mansurudin pengertian diksi adalah pilihan kata. Pemakaian
diksi yang tepat, cermat, dan benar dapat membantu memberi nilai pada suatu kata.
Menurut Harimurti pengertian diksi adalah pilihan kata dan kejelasan lafal
untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara di depan umum atau dalam mengarang.
Pengertian diksi menurut KBBI adalah pemilihan kata yang memiliki makna
tepat dan selaras atau dalam penggunannya memiliki kecocokan dalam mengungkapkan
gagasan dengan pokok pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar
pilihan kata.
Maka dapat disimpulkan diksi adalah pemilihan kata yang tepat, cermat, dan
benar dapat memberikan efek tertentu dalam mengungkapkan gagasan dengan pokok
pembicaraan, peristiwa dan khalayak pembaca atau pendengar pilihan kata
Fungsi Diksi
Secara umum, berikut ini adalah beberapa fungsi diksi:
– Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalnya diksi dalam suatu
cerita, dengan diksi yang baik maka penyampaian cerita dapat dilakukan secara runtut,
menjelaskan tokoh-tokoh, mendeskripsikan latar dan waktu, dan lain sebagainya.
– Membantu audiens/ pembaca mengerti apa yang disampaikan penulis atau pembicara.
– Menciptakan aktivitas komunikasi yang lebih efektif dan efisien.
– Menyampaikan gagasan atau ide dengan tepat.
– Menjadi lambang ekspresi yang ada pada suatu gagasan.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas,kita dapat menarik kesimpulan bahwa
Kreatifitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau
ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama
dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis
dapat dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai
dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata- kata itu. Pembentukan kata atau istilah
adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam
bidang tertentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi
mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulis
annya dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.
Saran
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah
inimengenai pengetahuan diksi (pilihan kata).Penulis menyarankan kepada semua pembaca
untuk mempelajarin pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan mempelajari diksidi
harapkan mahasiswa dan mahasisi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun
suatu gagasan agar yang disampaikan mudah dipahami dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Alfin Jauharoti, Rosyidi Zudan, FONOLOGI DANb MORFOLOGI, (Surabaya: UIN Sunan
Ampel Press, 2014) hal. 90
Masnur Muslich, Sumber tata bentuk bahsa indonesia, kajian ke arah tatabahasa deskriptif,
(Jakarta: Bumi aksara, 2009) hal. 110.
Alfin Jauharoti, Rosyidi Zudan, FONOLOGI DAN MORFOLOGI, (Surabaya: UIN Sunan
Ampel Press, 2014) hal. 90
Ibid, hal. 91
Masnur Muslich, Sumber tata bentuk bahasa indonesia, kajian ke arah tatabahasa deskriptif,
(Jakarta: Bumi aksara, 2009) hal. 110.
H. Alwi; Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa, Anton M. Moeliono (1998). Tata Bahasa
Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Ensiklopedi Nasional Indonesia (ENI) (edisi ke-Jilid 8). Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka. 1990.
hlm. hlm. 217–218.
"Pengertian Diksi, Fungsi Diksi, dan Macam-macam Diksi | Pengertian dan Definisi". Diakses
tanggal 13 Maret 2017.
"Pengertian dan Contoh Diksi | Kelas Bahasa Indonesia". Diakses tanggal 13 Maret 2017.