Oleh
Nama : Syifa’un Najibah
NIM : 201310801060
Kelompok : 10
Kelas : Kimia (G)
Asisten : Anisatul Afifah Safitri
Perubahan kimia
Pernyataan yang menggambarkan salah satu sifat
kimia, seperti gas hidrogrn terbakar dalam oksigen
menghasilkan air karena untuk mengamati sifat ini,
kita harus melakukan perubahan kimia. Setiap kali kita
merebus telur, kita melakukan perubahan kimia.
Ketika dikenakan suhu sekitar 100˚C putih dan kuning
telur mengalami reaksi yang tidak hanya mengubah
tampilan fisiknya tetapi juga susunan kimianya.
Ketika dimakan, telur itu diubah lagi oleh zat dalam
tubuh yang disebut enzim (Chang, 2004).
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang
menyebabkan terjadinya atau adanya zat baru.
Perubahan kimia juga bisa disebut dengan reaksi
kimia. Contoh dari perubahan kimia, seperti besi
berkarat, proses fotosintesis, pembuatan tempe,
industri asam sulfat, dan juga industri alkohol
(Wibowo, 2013). Berikut proses-proses yan
menyebabkan terjadinya perubahan kimia, yaitu :
Proses pembakaran
Pada proses pembakaran terjadi reaksi
antara zat yang terbakar dengan oksigen dan
adanya api. Pada proses pembakaran, zat asal
akan berubah menjadi zat baru yang berbeda
sifatnya dari zat asal (Wibowo, 2013).
Proses peragian
Pada proses peragian ini zat asal yang di
dalamnya mengandung karbohidrat dan protein
dengan bantuan mikroorganisme akan diubah
menjadi zat-zat lain (Wibowo, 2013).
Proses perusakan atau pelapukan
Pada proses pelapukan ini terjadi
kerusakan atau pelapukan yang disebabkan
oleh aktivitas mikroba, enzim, atau rekasi
kimia (Wibowo, 2013).
Proses fotosintesis
Pada proses fotosintesis terjadi karena
adanya klorofil (zat hijau daun), di mana
dengan bantuan sinar matahari tumbuh-
tumbuhan mengubah karbondioksida dan air
menjadi glukosa dan gas oksigen (Wibowo,
2013).
Proses pencernaan makanan
Pada proses pencernaan makanan terjadi
pengubahan karbohidrat menjadi glukosa
bantuan enzim (Wibowo, 2013).
Proses pernapasan
Pada proses pernapasan terjadi proses
pembakaran dengan menggunakan oksigen
glukos dari hasil pencernaan untuk diubah
menghasilkan karbondioksida, air, dan energi
(Wibowo, 2013).
3.2.2 Pengertian Pemisahan Campuran
Pemisahan campuran merupakan pemisahan antara dua jenis zat
atau lebih agar zat-zat tersebut terpisah dan menjadi zat-zat tersendiri
dengan melakukan Tindakan secara fisika dan kimia (Lutfi, 2007).
Metode pemisahan adalah suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau kelompok
senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu
bahan, baik dlam skala laboratorium maupun skala industry. Metode
pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat
murni dari suatu campuran (David, 2000).
3.2.2.1 Macam-macam Metode Pemisahan
Campuran dapat dipisahkan dengan menggunakan
berbagai macam metode. Metode- metode tersebut meliputi :
Filtrasi
Filtrasi merupakan proses pemisahan campuran
yang heterogen antara fluida dan partikel-partikel
padatan oleh media penyaringan, seperti kertas
saring (Pinalia, 2011).
Dekantasi
Dekantasi merupakan pemisahan komponen-
komponen campuran dengan cara diendapkan (David,
2000).
Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan suatu Teknik pemisahan
yang digunakan untuk memisahkan suspense yang
jumlahnya sedikit (David, 2000).
Distilasi/Penyulingan
Distilasi merupakan metode pemisahan untuk
memperoleh suatu bahan lai yang mempunyai titik
didih yang berbeda(David, 2000).
Corong pisah
Corong pisah digunakan untuk memisahkan dua
cairan yang tidak dapat bercampur, seperti air dan
minyak. Cara memisahkannya yaitu campuran
dimasukkan ke dalam corong dan diamkan sebentar,
lalu campuran akan membentuk dua lapisan. Cairan
yang paling bawah dapat diambil dengan membuka
keran corong pisah (Lutfi, 2007).
Kromatografi
Kromatogafi merupakan cara pemisahan
berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut
pada suatu lapisan zat tertentu (David, 2000).
Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan
campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui
fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak
tersublim akan tertinggal (David, 2000).
Ekstraksi
Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan
melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai
(David, 2000).
Rekristalisasi
Rekristralisasi merupakan salah satu cara
pemurnian zat padat yang jarang digunakan. Zat-zat
tersebut akan dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian
dikristalkan kembali. Cara tersebut bergantung pada
kelarutan zat dalam pelarut tertentu. Ketika suhu
dinaikkan, karena konsentrasi total pengotor biasanya
lebih kecil dalam konsentrasi zat yang dimurnikan.
Dalam kondisi dingin, pengotor yang berkonsentrasi
rendah tetap larut, sedangkan yang berkonsentrasi
tinggi akan mengendap (Pinalia, 2011).
IV. Metodologi Percobaan
4.1 Alat dan Bahan
4.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan perubahan materi dan
pemisahan campuran, sebagai berikut :
Timbangan kaki tiga
Beaker
Batang pengaduk
Corong
Set alat distilasi
Cawan porselen
Jaring kawat
Spatula
Pembakar spiritus
Clamps
Thermometer
4.1.2 Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam percobaan perubahan materi dan
pemisahan campuran, sebagai berikut :
Naftalene (kapur barus)
Pb(NO3)2 0,5 M
Vaselin
Pasir
Serbuk kapur
Hasil
4.2.2 Distilasi
Hasil
4.2.3 Sentrifugasi versus Dekantasi
Campuran serbuk
pasir dan air
Hasil
4.2.4 Rekistralisasi
Campuran garam
dan air
Hasil
DAFTAR PUSTAKA