Anda di halaman 1dari 18

PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

Pengembangan Media Pembelajaran

A. Pentingnya Pengembangan Media


Pengembangan media pembelajaran didasarkan pada analisis kebutuhan guru dalam
memilih dan menentukan media pembelajaran yang tepat digunakan untuk menyampaikan
materi kepada siswa. Penggunaan media yang baik salah satunya dipengaruhi oleh kesesuaian
isi dan jenis materi (teori, praktik, pemahaman konsep, dll) dengan jenis media yang
digunakan (audio, visual, atau audio visual). Oleh karena itu, dalam penentuan dan
pengembangan media, diperlukan berbagai tahapan khusus dalam menganalisis kebutuhan
guru dengan media yang cocok yang bisa digunakan dalam membantu menyampaikan materi.

B. Tahapan-Tahapan Pengembangan Media


Terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam pengembangan media,
khususnya pada media audio dan audio-visual.
1. Tahapan Perencanaan
Perencanaan pada dasarnya adalah menetapkan tujuan yang harus dicapai serta
menentukan kegiatan cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
perencanaan pengembangan media, khususnya media audio dan audio-visual, terdapat
beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu :
a. Identifikasi Kebutuhan
Media direncanakan dan dirancang berdasarkan kebutuhan yang dirasakan oleh
siswa. Dengan demikian, merancang suatu media tidak berangkat dari keinginan
pengembang media itu sendiri, namun berangkat dari kesenjangan antara apa yang
diharapkan dimiliki oleh siswa dengan apa yang telah dimiliki oleh siswa. Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam identifikasi kebutuhan dalam siswa yaitu ;
1) Identifikasi Karakteristik Siswa
Tiap-tiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Walaupun secara fisik
siswa memiliki kesamaan, namun pada bagian-bagian tertentu terdapat perbedaan
yang harus dipertimbangkan guru dalam mengembangkan media pembelajaran.
Beberapa perbedaan tersebut misalnya kemampuan dasar siswa, bakat, minat, dan
lain sebagainya. Berdasarkan perbedaan tersebut, pengembang media harus
menyesuaikan baik dengan gaya bahasa, teknik penyajian, teknik memberikan
ilustrasi dan sebagainya.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 26
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengidentifikasi


karakteristik siswa terkait dengan perencanaan pengembangan media
pembelajaran :
a) Tingkat perkembangan psikologi siswa.
Tingkat perkembangan psikologi siswa terkait dengan umur siswa yang akan
menggunakan media tersebut. Media yang digunakan oleh siswa SMA
tentunya akan berbeda dengan media yang digunakan oleh anak TK atau SD,
baik dalam pengemasan materi, pemberian ilustrasi dan lain sebagainya.
b) Kemampuan dasar siswa.
Kemampuan dasar yang dimiliki siswa dapat dijadikan pertimbangan harus
dari mana pengembang media dalam membuat media. Hal ini terkait dengan
pengetahuan dasar dalam menggunakan media yang dibuat, misalnya, dalam
menggunakan media interaktif aplikasi pada komputer, tentunya kemampuan
dasar yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan dalam menggunakan
komputer dengan baik dan benar.
c) Gaya belajar siswa.
Gaya belajar siswa dapat menentukan “bagaimana cara menuangkan
ide/gagasan” dalam mengembangkan media pembelajaran. Contohnya pada
siswa yang memiliki kecenderungan gaya belajar kinestetik, maka media
pembelajaran yang sesuai adalah media yang dapat memberikan pengalaman/
praktik langsung terkait dengan materi yang disampaikan.
d) Kebiasaan siswa.
Kebiasaan siswa yang harus diidentifikasi meliputi kebiasaan dalam
penggunaan waktu, kebiasaan penggunaan media termasuk tehnik penyajian
yang paling digemari.

2) Perumusan Tujuan
Tujuan pembelajaran berhubungan dengan perubahan perilaku yang harus
dimiliki setelah siswa memanfaatkan media pembelajaran yang dikembangkan.
Dengan tujuan pembelajaran, baik guru maupun siswa diharapkan memiliki
kejelasan apa yang harus dicapai, apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut, materi apa yang harus disiapkan serta bagaimana
menyampaikannya.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 27
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

Perumusan tujuan memiliki ketentuan sebagai berikut :


a) Berorientasi pada siswa (learner oriented)
Hal ini bermaksud bahwa rumusan pembelajaran harus berdasarkan pada
perilaku siswa, dan bukan perilaku guru. Sehingga dalam mengembangkan
media pembelajaran, pertanyaan yang dijadikan acuan adalah apa yang harus
dilakukan, serta kemampuan apa yang harus dimiliki siswa setelah
menggunakan media pembelajaran yang akan dibuat. Oleh karena itu
rumusan tujuan pembelajaran harus dimulai dengan kata :
- Diharapkan siswa (peserta didik) dapat...

b) Operasional (Operational)
Tujuan harus dirumuskan secara spesifik dan operasional sehingga media
mudah untuk mengukur tingkat keberhasilan. Contoh rumusan tujuan
pembelajaran sebagai berikut :
- Setelah berakhir penayangan media ini, diharapkan siswa dapat
memahami proses pembuatan Jurnal Umum

Tugas pengembang media menjabarkan tujuan yang masih bersifat umum yang
dapat kita ambil dari kompetensi dasar (standar isi dalam kurikulum 2006) ke
dalam tujuan pembelajaran khusus yang objektif dan operasional yang dulu kita
kenal dengan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) dan sekarang kita kenal
dengan indikator hasil belajar. Untuk lebih jelas dapat kita lihat cara menjabarkan
perilaku yang umum ke dalam perilaku yang operasional dan objektif.

Menyebutkan pengertian X

Memahami tentang X Menjelaskan bagian-bagian X

Menguraikan fungsi X

3) Pengembangan Materi
Dalam pengembangan media pembelajaran, penetapan materi atau bahan ajar
merupakan tahapan yang cukup penting, sebab materi pelajaran merupakan inti

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 28
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

atau muatan dalam media itu sendiri. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap
(attitude). Pengetahuan adalah informasi yang disimpan dalam pikiran (mind)
siswa yang harus dihafal dan dikuasai oleh siswa, sehingga manakala diperlukan
siswa dapat mengungkapkan kembali. Keterampilan tindakan-tindakan (fisik dan
non fisik) yang dilakukan seseorang secara kompeten untuk mencapai tujuan
tertentu. Sikap adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak sesuai dengan
nilai dan norma yang diyakini kebenarannya oleh siswa.
Materi berkaitan dengan substansi isi pelajaran yang harus diberikan, kriteria
penyusunan materi di antaranya :
a) Sahih atau valid. Artinya materi yang dikembangkan benar-benar telah teruji
kebenarannya dan kesahihannya. Materi yang disajikan harus teruji secara
ilmiah, berangkat dari teori tertentu yang ditujukan sumber yang digunakan;
b) Tingkat kebermaknaan (significant) artinya materi pelajaran bermakna untuk
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dikembangkan dengan
demikian relevansi antara tujuan dengan materi harus teruji;
c) Kebermanfaatan (utility) artinya kebermanfaatan materi yang disajikan secara
akademis dan non-akademis, yakni bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari;
d) Kesesuaian dengan siswa (learnability) artinya materi yang disajikan harus
dimungkinkan dapat dipelajari oleh siswa, dengan demikian materi pelajaran
harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa;
e) Menarik minat (interest) artinya penyajian materi pelajaran harus dapat
memotivasi siswa mempelajarinya lebih lanjut.

4) Pengembangan Alat Ukur


Ada dua alasan perlunya merumuskan alat ukur, yaitu :
a. Menentukan benar atau tidaknya tujuan pembelajaran telah dirumuskan.
Misalnya, Apakah tujuan yang dirumuskan berorientasi siswa ? Apakah tujuan
yang dirumuskan merupakan perubahan perilaku yang spesifik tidaknya ?
Apakah perilaku yang harus dirumuskan dalam tujuan pembelajaran adalah
hasil belajar ?
b. Menetapkan kriteria keberhasilan siswa mencapai tujuan atau menguasai
materi pelajaran.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 29
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

Sehubungan dengan fungsi pertama, yakni untuk mengukur ketepatan


perumusan tujuan, coba perhatikan rumusan tujuan dan alat ukur yang digunakan :

Rumusan Tujuan Alat Ukur


1. Setelah selsai penayangan media Coba anda pahami akuntansi pada
pembeljaran diharapkan siswa me- pe-rusahaan
mahami akuntansi.
2. Setelah selesai penayangan media Coba ketahui sikap yang baik ter-
diharapkan siswa mengetahaui sikap hadap orang tua
yang baik terhadap orang tua.
3. Setelah selesai penayangan media Coba anda ketahui siklus akuntansi
diharapkan siswa mengetahui lapor- pada perusahaan
an keuangan pada perusahaan.

Dapat dilihat, dari alat ukur diatas sangat jelas bahwa bukan alat ukur yang
baik. Dengan demikian, maka jelas tujuan yang dirumuskan bukan tujuan yang
operasional. Coba bandingkan dengan rumusan tujuan beserta alat ukur dibawah
ini.

Rumusan Tujuan Alat Ukur


1. Selesai penayangan media, diha- Coba anda jelaskan fungsi akuntansi
rapkan siswa dapat menjelaskan pada perusahaan ?
fungsi akuntansi pada perusahaan.
2. Selesai penayangan media, dihara- Coba peragakan bagaimana sebaik-
pkan siswa dapat nya kita bersikap pada orang tua
mendemonstrasikan sikap yang baik manakala kita akan keluar rumah !
pada orang tua se-belum pergi keluar
rumah.
3. Selesai penanyangan media, diharap- Sebutkan enam jenis laporan keuang-
kan siswa dapat menyebutkan enam an pada perusahaan !
jenis laporan keuangan pada pe-
rusahaan

Alat ukur diatas, merupakan alat ukur yang baik, oleh karena itu maka
rumusan tujuan di atas, merupakan tujuan pembelajaran yang terukur dan
operasional sebagai kriteria keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 30
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

C. Penulisan Naskah Media


Naskah, dalam perencanaan program media secara umum dapat diartikan sebagai
pedoman tertulis yang berisikan informasi tentang bentuk visual yang akan ditampilkan,
grafis atau tampilan kalimat untuk mempertegas visual dan audio atau suara yang
diperlukan sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu. Naskah berfungsi sebagai
pedoman bagi pengguna dan terutama pembuat dan pengembangan media. Tahapan
penulisan naskah sebagai berikut:

1. Memunculkan dan Memperkaya Ide atau Gagasan


Pembuatan naskah media diawali dengan adanya ide atau gagasan melalui proses
berfikir kreatif. Gagasan atau ide biasanya akan muncul manakala seseorang peka
terhadap lingkungan dan pekerjaan sehari-hari. Misalnya ketika guru dengan mengajar
menggunakan metode ceramah banyak siswa yang menunjukkan perilaku yang aneh,
seperti mengantuk, ngobrol dll. Guru yang memiliki kepekaan, akan merasa terganggu
dengan perilaku siswa tersebut. Dari kepekaan tersebut, kemudian ia berfikir
bagaimana caranya agar pelajaran menarik dan menggairahkan siswa melalui
penggunaan metode ceramah. Dari proses ini akan muncul gagasan dan ide untuk
mengembangkan metode yang menarik siswa. Apabila sudah mendapatkan ide atau
gagasan, maka ide atau gagasan tersebut bisa diperkaya melalui pengumpulan
informasi yang terkait. Misalnya dengan mengkaji literatur yang relevan diperlukan
atau melakukan survei pendahuluan. Mengkaji literatur yang relevan diperlukan
umtuk menjamin kebaruan serta keilmiahan konsep yang dikembangkan. Sehingga
materi yang dikembangkan berdiri di atas landasan teori yang kokoh.

2. Membuat Sinopsis dan Treatment


Sinopsis secara singkat dapat diartikan sebagai ringkasan program atau ringkasan
cerita yang terdapat pada naskah. Sinopsis ini diperlukan untuk memberikan
gambaran secara ringkas dan padat tentang isi yang terkandung dalam media. Tujuan
utamanya adalah mempermudah menangkap konsep yang terkandung didalamnya,
mempertimbangkan kesesuaian gagasan dengan tujuan yang ingin dicapai dan
menentukan persetujuan antara pembuat gagasan dengan pengembang media.
Treatment merupakan pengembangan dari sinopsis. Dalam sebuah treatment
digambarkan sebuah alur cerita atau plot program dari awal hingga akhir. Treatment
mencoba memberikan uraian singkat secara deskriptif bagaimana suatu episode cerita

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 31
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

atau rangkaian peristiwa pembelajaran yang akan digarap. Melalui treatment


tergambarkan runtutan cerita dari awal sampai akhir, sehingga memudahkan
pengembang media pembelajaran.
Contoh sinopsis:
Jantung merupakan organ tubuh manusia yang sangat vital. Oleh karena begitu
vitalnya organ tubuh yang satu ini, maka dapat dipastikan tidak ada manusia yang
hidup tanpa jantung, CD ini berisi tentang hal-hal yang berkenaan dengan jantung
manusia dari kedudukan atau tempat jantung berada dalam sistem tubuh manusia,
bagian-bagian jantung itu sendiri dan cara kerja jantung.
Contoh Treatment :
Program ini diawali dengan gambar suasana pagi hari dengan suara burung
berkicau, kemudian dari kejauhan muncul sekelompok orang yang sedang berlari
pagi, dan kamera menangkap beberapa orang yang nampak kecapaian sambil
memegang dadanya. Gambar ditaan dan SI (Super-Impose) dengan grafis: Fungsi
Jantung dalam Sistem Tubuh Manusia. Gambar tetap ditahan hingga credit title
habis diiringi dengan music yang riang, dan sebagainya.

3. Menulis naskah (script writing)


Naskah ditulis sebagai pedoman atau penuntun dalam memproduksi media. Artinya
berdasarkan naskah itulah kita mengambil gambar dan merekam suara kemudian
menyusunnya dalam suatu urusan sehingga menjadi utuh. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam menulis naskah, khususnya naskah audio di antaranya:
a. Gunakan bahasa komunikatif
Bahasa yang digunakan dalam naskah adalah bahasa komunikatif yang mudah
dicerna dan mudah dipahami. Oleh karena itu sebaiknya menggunakan kalimat
tunggal yang pendek bukan kalimat majemuk yang panjang dengan kata lain
gunakan bahasa yang komunikatif.
b. Gunakan berbagai sound effect yang relevan
Media audio adalah media yang mengandalkan pendengaran. Oleh sebab itu
gagasan atau ide yang hendak disampaikan oleh penulis naskah harus dapat
ditangkap dengan mudah hanya dengan pendengaran.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 32
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

c. Kenali beberapa jenis musik dan istilah lainnya


Agar progam audio yang dikembangkan menarik, maka penulis naskah perlu
mengenal beberapa jenis musik yang dapat direkomendasikan pada sutradara
dalam proses produki.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan jenis musik yang sering digunakan
dalam program audio visual di antaranya:
1) Musik tema yaitu musik yang digunakan sebagai pengenal suatu program.
2) Musik transisi adalah musik yang digunakan untuk menjembatangi dua
adegan yang berbeda.
3) Musik latar adalah musik yang mengiringi sesuatu dialog atau pembacaan
suatu teks dengan masuk pendengar dapat lebih menghayati teks yang
dibacakan.
Selain jenis musik di atas, ada beberapa istilah yang harus dipahami untuk penulis
naskah audio diantaranya :
ANN Singkatan dari Announcer adalah pembawa acara yang
bertugas mengantarkan program yang akan disajikan.
NAR Singkatan dari Narrator adalah orang yang membacakan
materi atau isi pelajaran yang dikembangkang melalui
media.
MUSIK Mengharuskan bahwa dibaris itu harus dimasukkan musik
FI Singkatan dari Fade In artinya pemeran dalam program
audio membacakan naskah dimulai dari menjauh dan
perlahan-lahan mendekati mikrofon. Hal ini untuk
menggambarkan kesan seakan-akan ada orang yang
mendekat
FO Singkatan dari Fade Out yaitu kebalikan dari fade in
artinya menyarankan pada sutradara agar adegan seolah-
olah menjauh, dengan cara mula-mula dekat dengan
mikrofon kemudia perlahan-lahan menjauhi mikrofon
OM Singkatan dari Off Make artinya seolah-olah terjadi dialog
dari kejauhan dengan cara pemeran menjauhkan mikrofon
CF Singkatan Cross Fade artinya terjadi pergantian suara
antara dua musik yang berbeda. Fungsinya sama dengan
musik transisi.
IN-UP- Artinya musik masuk perlahan kemudia diperkuat
DOWN-OUT melemah dan akhirnya menghilang.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 33
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

IN-UP- Artinya musik perlahan masuk, diperkuat melemah, dan


DOWN- ditahan untuk menjadi musik latar
UNDER

Contoh naskah audio


Pelaku dan Suara Teks
1. Musik IN-UP-DOWN-UNDER
2. ANNC Pemirsa, inilah radio pendidikan UNY Jogja yang
kali ini akan mempersembahkan materi pelajaran
“komunikasi yang efektif” dalam mata pelajaran IPS
untuk siswa SMA XI
3. Musik UP-DOWN-UNDER
4. NARR Kompetensi yang harus dicapai selesai mengikuti
program ini adalah dapat :
1. Menjelaskan pengertian komunikasi efektif.
2. Menguraikan factor-faktor yang dapat
memperngaruhi komunikasi yang efektif.
3. Mendemonstrasikan komunikasi yang efektif.
Selamat mengikuti….
5. FX SUARA RIBUT SEPERTI DITERMINAL BUS
6. PRITA Duh, gimana yah…. Kenpa papa ngak angkat
telponku
7. FX SUARA ORANG YANG SEDANG MEMIJIT
PONSEL
8. PRITA Hallo….hallo….ya, dengan papa ini….
Hallo…hallo…Ah, putus lagi….
9. FX SUARA RIBUT SEPERTI DI TERMINAL BUS
10. PRITA Hallo… dengan papa…
11. PAK Om diujung telepon : Ya,,,, hallo…. Hallo…
SUROTO suaranya kecil tak kedengaran…. Yah… hallo….
Halloo….
12. PRITA Pah, ini prita… mohon Pak Bandul jemput Prita
diterminal
13. PAK Om diujung telpon : Ya, siapa Dita, Dita mana
SUROTO yah ??
14. PRITA Prita, pah…Prita…Pe…er…ri…ta…
15. PAK Om diujung jalan telpon : oh, Prita… kapan pulang
SUROTO dimana sekarang ?
16. PRITA Tadi pagi pah…. Sekarang Prita di rambutan. Tolong

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 34
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

suruh pak Bandul menjemput Prita


17. PAK Om diujung telpon : Apa ?? PADUDAN…. Kurang
SUROTO jelas Prit… suaranya Lepleppan…
18. PRITA Om : Suaranya melemah
Ah… papa
19. MUSIK IN-UP-DOWN-UNDER
20. NARR Siswa SMA dimanapun berada. Apa kesan anda
setelah menyimak dialog tadi ? Ya, Prita merasa
jengkel karena Pak Suroto tidak bisa menangkap
pesan yang ingin disampaikan. Itu adalah contoh
komunikasi yang tidak efekif
Dst.

Para penulis naskah perlu memahami beberapa peristilahan pengambilan gambar


dan istilah pergerakan kamera diantaranya :
LS Singkatan dari Long Shot, artinya pengambilan gambar
secara keseluruhan.
XLS Singkatan dari Extreme Long Shot, artinya pengambilan
gambar yang lebih luas dari LX dalam segala dimensi dan
perbandingannya.
MS Singkatan dari Medium Shot, artinya pengambilang gambar
yang memperlihatkan bagian penting dari suatu objek
dengan mengesampingkan latar dari objek tersebut.
CU Singkatan dari Close-Up, artinya dari pengambilan gambar
dengan mefokuskan pada bagian tertentu pada suatu objek.
FI Singkatan dari Fade-In, pengambilan gambar secara
perlahan-lahan.
FO Singkatan dari Fade-out, artinya pengeluaran gambar secara
perlahan.
SI Singkatan dari Superinpose, artinya memunculkan kalimat
atau caption diatas gambar yang sudah muncul.
Pan-Right Menggerakkan kamera ke kanan
Pan-Left Menggerakkan kamera ke kiri
Tilt-UP Menggerakkan kamera ke atas
Tilt-Down Menggerakkan kamera ke bawah
Zoom-In Mengatur pengambilan gambar CU
Zoom-Out Mengatur pengambilan gambar LS
Dolly-In
Mendorong kamera kearah objek yang akan diambil
(Track-In)
Dolly-Out Menarik kamera menjauhi objek yang diambil

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 35
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

(Track-Out)
Camera
Kamera mengikuti gerakan objek
Follow

Contoh penulisan naskah untuk audio visual dapat dilihat, pada cuplikan naskah
dibawah:
VIDEO AUDIO
1. Xls Zoom In To LS Tori sedang Musik Tradisional Sunda : fi-fu-
mencangkul di sawah funder
2. LS mak Tori masuk membawa MAK TORI : Pak sudah dulu… !!!
bakul Zoom In To MCU dan Istirahat dulu… nih, makanan
Camera follow sudah siap…
PAK TORI : Oh yah….. ???
3. MS Pak Tori membersihkan PAK TORI : Masak apa hari in
cangkul kemudian menghampiri mak ???
mak Tori yang sedang MAK TORI : Biasa sesuai
menyiapkan makan siang pesanan… ??? ada petai, ikan
dipinggir sawah. Kemudian Pak asing, tumis kangkung, sambal…
Tori mengambil piring yang PAK TORI : Wah…Wah… Wah…
disodori mak Tori Mak ini memang hebat.
Dst…

4. Evaluasi dan Revisi Naskah


Evaluasi naskah perlu diakukan terhadap dua aspek yaitu evaluasi tentang
substansi naskah itu sendiri dan evaluasi tentang kemediaan. Evaluasi terhadap
substansi naskah, yakni evaluasi terhadap isi pelajaran yang terkandung dalam
naskah yang akan kita produksi. Beberapa hal penting dalam evaluasi ini diantarnya:
a) Apakah secara ilmiah materi yang terkandung dalam naskah dapat
dipertanggungjawabkan ?
b) Apakah materi dalam naskah itu dapat dipelajari secara mudah oleh siswa ?
c) Apakah materi pelajaran dalam naskah sesuai kurikulum yang diacu ?
d) Apakah materi dalam naskah sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran ?
e) Apakah dalam naskah tidak mengandung istilah-istilah yang rancu/salah
yang membingungkan ?

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 36
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

Evalusi kemediaan adalah evaluasi terhadap kepatutan dan kemungkinan-


kemungkinan yang akan tiimbul selama produksi. Evaluasi aspek ini di antaranya
meliputi hal-hal sebagai berikut:

a) Kesulitan-kesulitan apakah yang mungkin muncul ketika naskah diproduksi ?


b) Apakah kemungkinan media yang dikembangkan menarik bagi siswa ?
c) Apakah media yang dikembangkan sesuai dengan naskah tidak akan rumit
dipelajari siswa ?
d) Apakah media yang akan dikembangkan sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa ?
e) Apakah media yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa ?

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 37
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

D. Pengembangan Media Berbasis Visual


Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat
dikembangkan dalam berbagai bentuk seperti foto, gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis,
grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Keberhasilan penggunaan
media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual dan
grafik itu. Hal ini dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-
gagasan yang timbul, merencanakan-nya dengan seksama, dan menggunakan teknik-
teknik dasar visualisasi objek, konsep informasi, atau situasi.
Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara
lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur
visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur, dan
warna.
1. Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung
dalam suatu visual. Jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa untuk
menangkap dan memahami pesan yang disampaikan oleh visual itu. Pesan atau
informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi ke dalam beberapa bahan visual
yang mudah dibaca dan dipahami, demikian pula teks yang menyertai bahan visual
harus dibatasi. Kata-kata harus memakai huruf yang sederhana dengan gaya huruf
yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan atau serangkaian
tampila visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkas tetapi padat, dan mudah
dimengerti.
2. Keterpaduan
Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara elemen-elemen visual
yang ketika diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen itu harus saling
terkait dan menyatu sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu
bentuk yang menyeluruh yang dapat dikenal yang dapat membantu pemahaman pesan
dan informasi yang dikandungnya.
3. Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang
disajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan menjadi pusat
perhatian siswa. Dengan meggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna,
atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur terpenting.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 38
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

4. Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang
memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.
Keseimbangan yang keseluruhannya simetris disebut keseimbangan formal.
Keseimbangan seperti ini menampakkan dua bayangan visual yang sama dan
sebangun. Oleh karena itu keseimbangan formal cenderung tampak statis. Sebaliknya,
keseimbangan informal-tidak seluruhnya simetris-memberikan kesan dinamis dan
dapet menari perhatian. Pengembangan visual dengan keseimbangan informal
memerlukan daya imajinasi yang lebih tinggi dan keinginan bereksperimen dari
perancang visual.
5. Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian.
Oleh karena itu pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian pesan,
informasi atau isi pelajaran perlu diperhatikan.
6. Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun
perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
7. Tekstur
Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus.
Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
8. Warna
Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan
hati-hati untu memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberi
kesan pemisahan atau penekanan, atau untuk membangun keterpaduan. Disamping itu
warna dapat mempertinggi tingkat realisme objek atau situasi yang digambarkan,
menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan menciptakan respons emosional tertentu.
Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna, yaitu :
a. Pemilihan warna khusus (merah, biru, kuning, dan lain sebagainya).
b. Nilai warna (tingkat ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan dengan unsur
lain dalam visual tersebut).
c. Intensitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan dampak yang diinginkan.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 39
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

E. Pengembangan Media Presentasi


1. Prinsip Pengembangan Media Presentasi untuk Pembelajaran
Pengembangan media presentasi harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
pengembangan media pembelajaran. Beberapa prinsip berikut perlu dipertimbangkan
ketika akan mengembangkan media presentasi, yaitu:
a. Harus dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan instruksional, karena
pada dasarnya media presentasi yang kita bahas di bagian ini adalah untuk
keperluan pembelajaran sehingga materi bisa disampaikan dengan efektif.
b. Harus diingat bahwa media presentasi berfungsi sebagai alat bantu mengajar,
bukan merupakan media pembelajaran yang akan dipelajari secara mandiri oleh
sasaran. Pesan-pesan yang disajikan dalam media presentasi sebaiknya
disampaikan secara garis besar dan tidak detail, sebab penjelasan secara detail
akan disajikan oleh penyajinya.
c. Pengembangan media presentasi seyogyanya mempertimbangkan atau
menggunakan secara maksimal segala potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh
jenis media presentasi ini. Unsur-unsur yang perlu didayagunakan pada media ini
antara lain kemampuannya untuk menampilkan teks, grafik, warna, animasi, dan
unsur audio visual.
d. Prinsip kebenaran materi dan kemenarikan sajian. Materi yang disajikan harus
benar substansinya dan disajikan secara menarik.

2. Teknis Penulisan Naskah pada Media Presentasi


Kegiatan penulisan naskah media presentasi adalah menguraikan materi-materi
pokok sesuai tujuan yang telah dirumuskan. Agar materi tersebut dapat dituangkan ke
dalam media presentasi dengan baik, ada beberapa teknis yan perlu diperhatikan,
antara lain:
a. Tentukan topik sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
b. Siapkan materi yang sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.
c. Identifikasi bahan-bahan tersebut untuk diseleksi mana yang sesuai dengan
karakteristik media presentasi.
d. Tulis materi yang telah dipilih dalam kalimat yang singkat, pointers, dan hanya
memuat poin-poin penting saja (keywords).

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 40
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

e. Tuangkan pesan-pesan yang disajikan dalam berbagai format seperti teks (kata-
kata), gambar, animasi, atau audio visual.
f. Pastikan bahwa materi yang ditulis sudah cukup lengkap, jelas, dan mudah
dipahami oleh sasaran.

F. Pengembangan Media Berbasis Komputer


Kemajuan teknologi komputer sejak muncul pada tahun 1950-an hingga tahun 1960-
an sangat lamban. Namun sejak tahun 1975 ketika ditemukan prosesor kecil
(microprocessor) keadaan tersebut berubah secara dramatis. Prosesor kecil berisikan
semua kemampuan yang diperlukan untuk memproses berbagai perintah yang
sebelumnya harus dilakukan oleh peralatan yang memenuhi ruangan besar.
Disamping digunakan untuk keperluan administrasi dan pengembangan usaha pada
perusahaan besar dan kecil, komputer pun mendapat tempat-tempat di sekolah.
Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dikenal dengan nama pembelajaran
dengan bantuan komputer (Computer-assisted Instruction – CAI, atau Computer-assisted
Learning – CAL). Dilihat dari situasi belajar dimana komputer digunakan untuk tujuan
menyajikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk tutorial, drills and practice, simulasi, dan
permainan.
Keberhasilan penggunaan komputer dalam pengajaran amat tergantung kepada
berbagai faktor seperti proses kognitif dan motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, para
ahli telah mencoba untuk mengajukan prinsip-prinsip perancangan CAI yang diharapkan
bisa melahirkan program CAI yang efektif.
1. Belajar harus menyenangkan. Ada tiga unsur yang harus diperhatikan, yaitu (1)
Menantang, (2) Fantasi, (3) Ingin tahu. Menantang yaitu program permainan itu harus
menyajikan tujuan yang hasilnya tidak menentu dengan cara menyiapkan beberapa
tingakatan kesulitan baik secara otomatis atau dengan pilihan siswa, atau dengan
menyiapkan berbagai tujauan untuk permainan pada setiap tingkat kesulitan misalnya
ddengan merekam skor, mempercepat respons, atau memberi bonus permainan ekstra.
Fantasi berarti dapat menarik dan menyentuh emosional. Misalnya menyajian contoh
praktis dan gambaran utuh mengenai jenis keterampilan yang dilatih. Ingin tahu
artinya dapat membangkitkan indra ingin tahu siswa dengan menggabungkan efek-
efek audio dan visual serta musik dan grafik. Kemudian siswa dapat dituntun ke
dalam situasi yang mengherankan, namun disertai dengan situasi berisikan informasi

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 41
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

yang dapat membantu siswa memahami kesalahan persepsi ketika pertama memasuki
situasi tadi.
2. Interaktivitas. Program pembelajaran akan memenuhi prinsip interaktivitas apabila
mempertimbangkan unsur-unsur berikut ini :
1) Dukungan komputer yang dinamis. Program komputer harus mengambil inisiatif
awal untuk tugas-tugas yang harus dikuasai oleh siswa.
2) Dukungan sosial yang dinamis. Program komputer harus mampu mendorong dan
memungkinkan terjadinya interaksi dan saling membantu antara rekan siswa atau
antara siswa yang awam denga mereka yang sudah menguasai.
3) Aktif dan Interaktif. Siswa harus berperan aktif dalam setiap kegiatan selama
pembelajaran dengan bantuan komputer.
4) Keluasan. Siswa harus memperoleh berbagai ragam jenis dunia latihan
pembelajaran dengan bantuan komputer- setiap jenis kegiatan itu melatih
keterampilan yang siswa ingin kuasai.
5) Power. Kegiatan pembelajaran harus memberikan kesempatan kepada siswa
pemula (awam) untuk melahirkan hasil yang menarik dengan upaya yang relatif
ringan.
3. Kesempatan berlatih harus memotivasi, cocock, dan tersedia feedback. Latihan
dengan meggunakan komputer sebaiknya memperhatikan beberapa faktor berikut ini :
1) Tugas-tugas latihan harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
2) Kesempatan latihan dengan bantuan komputer harus mempersiapkan umpan bali
yang bisa dipahami, segera, dan produktif dengan mempertimbangkan setiap
kesalahan selama tugas dan latihan dikerjakan oleh siswa.
3) Untuk tugas dan latihan yang kompleks, komputer dapat mendukung salah satu
aspek performansi untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih
tugas latihan tingkatan lebih tinggi pada aspek yang kedua.
4) Lingkungan latihan dan praktik harus memotivasi.
4. Menuntun dan melatih siswa dengan lingkungan informal.
Program permainan instruksional melalui komputer sebaiknya dapat memberi umpan
balik berdasarkan umpan balik berikut ini :
1) Sebelum memberikan petujuk da sarran-saran, yakinlah bahwa saran itu
berkenaan dengan keadaan kelemahan siswa atau kekurangan siswa.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 42
PENGEMBANGAN, PERENCANAAN, DAN PENULISAN NASKAH MEDIA PEMBELAJARAN

2) Pada saat menunjukkan suatu langkah atau kegiatan, berilah contoh atau kegiatan
alternatif yang hasilnya lebih baik daripada langkah atau kegiatan yang dibuat
olehh siswa.
3) Apabila siswa tampaknya akan kalah, segera berikan petunjuk dengan langkah
yang membuat siswa tersebut terhindar dari kekalahan, dan jika diinginkannya
dapat bermain terus.
4) Jangan memberikan petunjuk dua kali atau dua langkah kegiatan secara berturut-
turut.
5) Jangan memberikan petunjuk sebelum siswa memperoleh kesempatan untuk
menemukan sediri permainan itu untuk dirinya.
6) Sebaiknya jangan memberikan kritik pada saat memberikan petunjuk. Jika siswa
membuat langkah yang bagus, tunjukkan mengapa itu bagus dan berikan pujian
penguatan seperti ucapan selamat.
7) Setelah memberi petunjuk kepada siswa tawarkan kesempatan untuk mengambil
langkah kegiatan kembali, tetapi jangan dipaksakan.
8) Upayakan agar program permainan komputer bermain secara optimal.
9) Jika siswa meminta pertolongan, berikanlah beberapa tingkatan petunju.
10) Jika siswa kalah terus-menerus, sesuaikan tingkat kesulitan permainan.
11) Jika siswa membuat kesalahan karena ceroboh, maafkanlah sambil memberi
komentar jangan sampai kesalahan itu terjadi bukan karena kecerobohan siswa.

Ringkasan Materi Media Pembelajaran dan Teknologi Informasi | Rizqi Ilyasa Aghni 43

Anda mungkin juga menyukai