Anda di halaman 1dari 2

Takut Gempa Susulan, Pengungsi Butuh Bantuan

Makanan Hingga Air Bersih


Minggu, 17 Januari 2021 09:45 WIB

Seorang pria sedang melakukan siaran langsung yang menampilkan kondisi di pengungsian
setelah terjadinya gempa di Mamuju, Sulawesi Barat.

Nafa – Pasca terjadinya gempa yang mengguncang kota Mamuju, Sulawesi Barat pada
Jumat (15/1/2021) dini hari, warga memilih mengungsi karena takut terjadi gempa
susulan dan mereka membutuhkan bantuan berupa makanan dan air bersih.

Seorang pengungsi yang belum diketahui namanya tersebut dalam video siaran
langsungnya mengatakan, “kita di pengungsian. Terpaksa kami harus mengungsi ke
tempat yang aman. Kami butuh sembako, makanan apa saja yang bisa kami makan, air
bersih, dan selimut.”

Pria tersebut juga memperlihatkan kondisi pengungsian yang berada di belakang


Stadion Manakarra, Mamuju. Dalam video siaran langsung tersebut menampilkan
kondisi pengungsian yang menggunakan tenda darurat dan alas seadanya.

“Beginilah kondisi kami sekarang, tidak ada tikar disini,” ucapnya.

Ia mengaku banyak warga yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan rumah. Sejumlah
bangunan juga sudah rata dengan tanah akibat gempa.

“Banyak warga yang meninggal disini, banyak rumah yang sudah rata dengan tanah,”
ujarnya.
Ia berharap, dengan melakukan video siaran langsung ini agar masyarakat bisa melihat
kondisi di pengungsian. Ia juga berharap pemerintah bisa segera menyalurkan bantuan
serta menyediakan dapur umum di pengungsian.

“Bantu kami, minta bantu saja. Kami tidak butuh yang, tidak ada yang bisa di beli, kami
butuh makanan,” ucap pria tersebut sambil mengusap air matanya.

Ia juga menambahkan, bagi yang ingin menyalurkan bantuan bisa dikirim ke posko
utama, yakni Kodim 1418 Mamuju agar mudah dijangkau dan bisa segera disalurkan ke
posko-posko lainnya.

“Kami sampaikan ke teman-teman yang ingin mengirimkan bantuan, bisa dikirim ke


Kodim 1418 Mamuju karena disana pusat posko utama di Mamuju,” jelasnya.

Seperti diketahui, 3 gempa bumi berbeda yang mengguncang Sulawesi Barat melukai
setidaknya 826 orang dengan korban meninggal sedikitnya 46 orang.

Gempa terjadi sejak Kamis (14/1) dengan magnitude 5,9 kemudian terjadi gempa
susulan pada Jumat (15/1) dengan magnitude 6,2. Meski tak berpotensi tsunami,
namun gempa kembali terjadi pada Sabtu (16/1) dengan magnitude 5,0.

Penulis: Nafa Rihhadatul Aisy

Anda mungkin juga menyukai