Latar Belakang
Peserta didik memiliki kebutuhan yang terus tumbuh dan berkembang sesuai
dengan sifat dan karakteristiknya sebagai manusia. Karakteristik peserta didik sebagai
keseluruhan kemampuan dan perilaku yang ada pada pribadi mereka sebagai hasil
hubungannya antara pembawaan dengan lingkungan sosialnya yang dapat
menentukan dalam mewujudkan harapan meraih masa depan.
Implementasi dalam pendidikan dibelajarkan dan dikembangkan melalui pengalaman
belajar dan proses pembelajaran yang membentuk pribadi siswa melalui proses
pembudayaan dan pemberdayaan, sehingga menjadi pengalaman dari hasil interaksi
belajar maupun pembelajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan pembentukan
karakter.
Konseling Behavioral adalah salah satu dari teori-teori konseling yang ada pada saat
ini. Konseling behavioral merupakan bentuk adaptasi dari aliran psikologi
behavioristik, yang menekan perhatiannya pada perilaku yang tampak.
TEORI BEHAVIORISTIK\
Nama Teori
Nama teori yang dibahas pada makalah ini adalah Teori Behavioristik.
Konsep Utama
Behavioristik mengangap bahwa manusia memiliki kecenderungan positif dan
negatif yang sama (Corey, 2005). Manusia dibentuk oleh lingkungannya. Perilaku
yang diperoleh adalah hasil belajar dan hasil penguatan-penguatan dari
lingkungannya.
behaviorisme menitik beratkan pada cara manusia belajar dan kondisi
lingkungan yang menentukan perilaku. Behaviorisme ialah prediksi & kontrol atas
perilaku manusia yang tampak. Hal yang paling mendasar dalam konseling
behavioral adalah penggunaan konsep-konsep behaviorisme dalam pelaksanaan
konseling, seperti konsep reinforcement.
Ada dua jenis reinforcement, yakni positive reinforcement dan negative
reinforcement. Positive reinforcement meningkatkan frekuensi perilaku apabila
positive reinforcement tersebut ditampilkan. Makanan, uang, dukungan sosial, dan
kesempatan untuk berpasangan merupakan
contoh-contoh dari positive reinforcement. Negative reinforcement meningkatkan