Anda di halaman 1dari 3

Hak secara umum adalah sesuatu yang sepatutnya diterima seseorang setelah ia

memenuhi kewajiban. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang seharusnya dan wajib
dilakukan seseorang dengan legitimasi yang berlaku dalam masyarakat ataupun dalam
hokum. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 dan aturan hokum lainnya
yang meruapakan tindak lanjut dari UUD 1945. Hak warga negara adalah sesuatu yang dapat
dimiliki oleh warga negara dari negaranya, seperti hak untuk hidup secara layak dan aman,
dan hak lain yang diatur oleh UU.
Kewajiban warga negara terhadap negaranya adalah kewajiban untuk
membela negara dan mentaati UU. Prinsip utama dalam penentukan hak dan kewajiban
warga negara adalah terlibatnya warga negara, baik secara langsung maupun tidak langsung,
melalui perwakilan dalam setiap perumusan hak dan kewajiban negara tersebut, sehingga
warga negara sadar dan memperlakukan hak dan kewajiban sebagai bagian dari
kehidupannya (Supriatnoko, 2008 : 170)
Menurut Prof. Dr. Notonagoro, Hak dan
kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan
karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kwajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya banyak
warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Semua
itu terjadi karena pemerintahan dan para pejabat itnggi lebih banyak mendahulukan hak
daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat
akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini,
maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada
akan terjadi kesenjangan social yang berkepanjangan. Untuk mencapai
keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri kita
sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang pejabat
atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum
dalam hokum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan
terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia
ini tidak akan pernah seimbang apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya,
walaupun rakyak banyak menderita karena hal ini. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara
yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya untuk
mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya diterima dan
dilakukan oleh negara atau pemerintah menjamin dalam melindungi dan kelangsungan
kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana tercantum
dalam pembukaan UUD 1945. Hak negara/ pemerintah, meliputi menciptakan peraturan dan
UU untuk ketertiban dan keamanan, melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat
hidup orang banyak, memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.

Kewajiban negara berdasarkan UUD 45 yaitu melindungi wilayah dan warga negara,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial, menjamin kemerdekaan
penduduk memeluk agama, membiayai pendidikan dasar, menyelenggarakan sistem
pendidikan nasional, memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari anggaran
belanja negara dan belanja daerah. Memajukan pendidikan dan kebudayaan, mengembangkan
sistem jaminan sosial, menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kebudayaan
nasional, menguasai cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hidup orang
banyak. Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat, memelihara
fakir miskin, mengembangkan sistem jaminan sosial, serta menyediakan fasilitas layanan
kesehatan dan publik yang layak.

Pasal 27 ayat 2 UUD 45 dan hubungan dengan warga negara. Pasal 27 ayat 2 UUD
1945 berbunyi “ Tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan “ Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap individu sebagai anggota warga
negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa , dan bernegara. Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya
angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban Disisi lain masih terdapat pula
hak yang kian tak bersambut dengan kewajiban yang telah dilakukan Kedua hal tersebut
merupakan pemicu terjadinya ketimpangan antara hak untuk mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak dengan kewajiban yang tak kunjung dilaksanakan.

Pelaksanaan Pasal 27 ayat 2 UUD 45. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “ Tiap – tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan “Bunyi ayat
pasal tersebut secara teori telah dijelaskan dalam UUD 1945, namun secara praktik belum
dapat dikatakan bahwa pelaksanaan akan pasal tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Hal
tersebut dapat dilihat dari tingginya tingkat pengangguran dan warga negara dengan tingkat
kehidupan yang kurang layak. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai macam hal
terutama tingkat pendidikan dan kemampuan Hal tersebut merupakan pemicu terbesar dari
tingginya tingkat pengangguran . Tingginya angka tingkat pengangguran menyebabkan
terjadinya ketidakefisienan terhadap kegiatan produksi yang mengakibatkan semakin jauhnya
tingkat kehidupan yang layak bagi warga negara.

Anda mungkin juga menyukai