Anda di halaman 1dari 8

LOG BOOK PRAKTIK KEPERAWATAN KRITIS INTENSIF II

RSUD ULIN BANJARMASIN

Hari, Tanggal : Selasa, 13 April 2021

Ruangan : Stroke Center

Tindakan Keperawatan : Menghitung balance cairan

Prosedur

A. Deskripsi tindakan
Mengukur balance cairan adalah penghitungan keseimbangan cairan
antara jumlah cairan yang masuk dan keluar dari tubuh dalam waktu 24
jam. Menghitung balance cairan dengan rumus [(input) – (output)] dimana
input didapatkan dari makanan+minuman, infus, injeksi, air metabolik
serta output yang didapat dari BAK, BAB, muntah dan IWL.
Dalam menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan
berbagai faktor, diantaranya berat badan dan umur. Karena
penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda. Menghitung
balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok
Intake cairan dan mana yang output cairan. Berdasarkan kutipan dari
Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do (PT. Otsuka
Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift.
Pada pasien yang terpasang kateter khususnya di ruangan intensive
karena perhitungan di ruangan intensif sangat penting dilakukan untuk
mengetahui pakah pasien kekurangan cairan atau kelebihan cairan.

B. Identitas pasien
1. Nama pasien : Tn A
2. Diagnosis medis : SNH Embolik + AF + Dextracardia
3. Data fokus :
a. Keluhan Utama
Pasien Tn. A dengan diagnose SNH Embolik + Atrial Fibrilasi +
Dextracardia. Pada saat pengkajian pasien mengalami penurunan
kesadaran dengan kesadaran somnolen dan GCS (E4V1M5). Pasien
tampak terpasang NGT, Oksigen NK 4 lpm dan infus NS 0,9 %,
syringe pump norepineprin 2,6 ml/jam, dan DC. Berdasarkan hasil
pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) menunjukkan TD: 110/90
mmHg, HR: 40x/menit, RR: 14x/menit, T: 36,5°C, dan SpO2: 98%.
b. Skala otot

Kekuatan Otot

1 4

1 4
Keterangan:
 Derajat 0: tidak terdapat kontraksi otot sama sekali, atau
lumpuh total
 Derajat 1: terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak
dapat menggerakan persendian
 Derajat 2: pasien mampu menggerakkan ekstremitas,
namun gerakan ini tidak mampu melawan gaya berat,
misalnya pasien mampu menggeser lengan namun tidak
dapat mengangkatnya
 Derajat 3: kekuatan otot sangat lemah, akan tetapi anggota
tubuh dapat digerakkan melawan gaya gravitasi
 Derajat 4: kekuatan otot lemah, tetapi anggota tubuh dapat
digerakkan melawan gaya gravitasi, dan dapat pula
menahan sedikit tahanan yang diberikan
 Derajat 5: tidak didapatkan kelumpuhan, atau kondisi
normal

c. Pemeriksaan penunjang
1) EKOKARDIOGRAFI (15-04-29021)
Hasil :
- Dextocardia
- Dimensi ruang jantung dalam batas normal
- Thrombus (-) vegetasi (-)
- LVH konsentrik
- IVS dan IAS intak
- Global normokinetik
- Fungsi sistolik LV normal
- Fungsi diastolic LV sulit, dinilai Atrial Flutter
- Fungsi sistolik RV normal
- Katup-katup normal

2) Laboratorium (14-04-2021)
Darah Lengkap Hasil Nilai Normal Metoda

HEMATOLOGI
- Hb 10.3 gr/dl * 14.0 – 18.0 gr/dl Colorimetric
- Leukosit 12.9 ribu/ul * 4.0 – 10.5 ribu/ul Impedance
- Eritrosit 5.08 juta/ul 4.10 – 6.00 juta/ul Impedance
- Trombosit 32.1 ribu/ul * 42.0 – 52.0 % Analyzer calculate
- Hematokrit 42.4 % 150 – 450 ribu/ul Impedance
- RDW-CV 17.4 % * 12.1 – 14.0 %

MCV, MCH, MCHC


63.2 fl * 75.0 – 96.0 fl Analyzer calculate
- MCV
20.3 pg * 28.0 – 32.0 pg Analyzer calculate
- MCH
32.1 % * 33.0 – 37.0 % Analyzer calculate
- MCHC
HITUNG JENIS
- Basofil% 0.8 %
1.0 – 1.0 %
- Eosinophil% 3.2 % *
2.0 – 3.0 %
- Neutrofil% 78.4 % Impedance
50.0 – 81.0 %
- Limfosit% 10.5 % * Impedance
20.0 – 40.0 %
- Monosit% 7.1 %
2.0 – 8.0 %
- Basofil# 0.10 %
< 1.00 ribu/ul
- Eosinofil# 0.41 ribu/ul < 3.00 ribu/ul
- Neutrofil# 10.13 ribu/ul * 2.50 – 7.00 ribu/ul Impedance
- Limfosit# 1.36 ribu/ul 1.25 – 4.00 ribu/ul Impedance
- Monosit# 0,92 ribu/ul 0.30 – 1.00 ribu/ul

DIABETES
- Gula Darah Puasa 123 mg/dl * 80 – 115 mg/dl Hexokinase

FAAL LEMAK DAN


JANTUNG
- HDL Kolesterol 27 mg/dl * >40.00 mg/dl ASD
- LDL Kolesterol 106 mg/dl * 0 – 100 mg/dl

HATI DAN
PANKREAS
- Bilirubin Direk 0.59 mg/dl 0.00 – 0.20 mg/dl Diazo reaction

Elektrolit
7.9 mg/dl * 8.4 – 10.0 mg/dl ARSENZO III
- Kalsium
135 meq/l * 136 – 145 meq/l ISE
- Natrium

4. Rencana keperawatan : Menghitung intake dan output cairan


5. Tindakan keperawatan : Mengukur balance cairan
6. Diagnosa Keperawatan : Resiko ketidakseimbangan volume cairan
tubuh
7. Algoritma Tindakan

Stroke Non Hemoragic

Emboli pada otak

Gangguan aliran darah dan


oksigen ke otak

Deficit fungsi neurologis


Penurunan kesadaran

Pemberian terapi cairan dan


obat-obatan

Resiko ketidakseimbangan
volume cairan tubuh

Menghitung balance cairan

C. Tujuan tindakan
1. Menilai data dasar kelebihan atau kekurangan cairan.
2. Dijadikan bahan rujukan dalam terapi resusitasi cairan apabila pasien
dinyatakan dehidrasi.
3. Dijadikan bahan rujukan apabila nilai balance berlebih sehingga
pemberian cairan dapat dibatasi.
D. Pelaksanaan
1. Tahap pra tindakan
a. Persiapan alat
1. Alat Ukur (urine bag liter, spuit)
2. Alat Tulis
b. Persiapan Pasien
1. Pastikan identitas pasien
2. Kaji kondisi pasien
3. Jelaskan prosedur, tujuan dan lamanya tindakan pada keluarga
c. Persiapan Lingkungan
Memasang sampiran
2. Tahap Tindakan
a. Cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan tangan dengan
handuk
b. Tentukan waktu sesuai kesepakatan dengan pasien dan keluarga
pasien
c. Hitung cairan masuk sebelumnya
1) Jumlah cairan masuk oral lewat NGT
2) Jumlah cairan parentral (infus dan injeksi)
d. Hitung jumlah cairan keluar
- Volume kencing
- Volume muntahan
- Volume diare
- Volume perdarahan
- Volume produk drain
e. Hitung IWL = BB x10/24 = …..
f. Hitung Balance cairan
Rumus : BC = (cairan masuk) – (cairan keluar + IWL)
g. Simpulan hasil (-…..cc, 0 , +…..cc)
3. Tahap Pasca Tindakan
a. Mengevaluasi perasaan pasien (merasa aman dan nyaman)
b. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
c. Mengelola alat dan bahan yang telah dipakai
d. Mencuci tangan
e. Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan pada lembar /
catatan keperawatan pasien.

E. Evaluasi
1. Evaluasi pasien
- Kaji tanda-tanda vital pasien
TTV :
TD = 125/87 mmHg
N = 60 x/menit
T = 36,5 C
RR = 17x/menit
SpO2 = 99%
- Kaji kemungkinan adanya kelebihan dan kekurangan cairan pada
pasien
2. Evaluasi tindakan
- TTV pasien dalam rentang normal
- Intake : 745 cc
Output : 593 cc
Balance : + 152 cc

Banjarmasin, April 2021

Mengetahui,

Pembimbing klinik Mahasiswa,

(Nur Aprilisa Wulandari)

NIM.P07120217074
Daftar Pustaka

Iwasa M, Kogoshi S. Fluid Therapy. Bunko do, 1995. P 8

Korzier B, ERB Glenora, Berman A, Synder Shirlee J. (2010). Buku Ajar


Fundamental Keperawatan, konsep, proses, dan praktik. Jakarta: EGC
PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator
Diagnostik. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai