Prosedur
A. Deskripsi tindakan
Pemberian nutrisi parenteral adalah pemberian nutrisi berupa cairan
infus yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui darah vena baik sentral
(untuk nutrisi parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral
parsial). Pemberian nutrisi melalui parenteral dilakukan untuk pasien yang
tidak dapat dipenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enteral
(Hidayat, Aziz Alimul, 2004).
B. Identitas pasien
1. Nama pasien : Tn B
2. Diagnosis medis : SNH + Susp HAP + CKD on HD
3. Data fokus :
a. Keluhan Utama
Tn. B usia 59 tahun dengan diagnose SNH tipe trombolitik + Susp
HAP + CKD on HD dengan tingkat kesadaran stupor dan GCS
E3V1M5, keluarga mengatakan pasien menjalani hemodialisa
setiap 2x dalam satu minggu (hari rabu dan sabtu). Pasien tampak
terpasang NGT, Oksigen nasal kanul 3 lpm dan infus NS 0,9 %,
CDL, DC. Berdasarkan hasil pemeriksaan TTV menunjukkan TD :
130/80 mmHg, RR : 20 x/menit, N : 120x/menit, Temp : 36,80C,
SPO2 : 99%.
b. Skala otot
Kekuatan Otot
1 4
1 4
Keterangan:
Derajat 0: tidak terdapat kontraksi otot sama sekali, atau
lumpuh total
Derajat 1: terdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak
dapat menggerakan persendian
Derajat 2: pasien mampu menggerakkan ekstremitas,
namun gerakan ini tidak mampu melawan gaya berat,
misalnya pasien mampu menggeser lengan namun tidak
dapat mengangkatnya
Derajat 3: kekuatan otot sangat lemah, akan tetapi anggota
tubuh dapat digerakkan melawan gaya gravitasi
Derajat 4: kekuatan otot lemah, tetapi anggota tubuh dapat
digerakkan melawan gaya gravitasi, dan dapat pula
menahan sedikit tahanan yang diberikan
Derajat 5: tidak didapatkan kelumpuhan, atau kondisi
normal
c. Pemeriksaan penunjang
1) CT-Scan Kepala
Hasil :
Sinusitis maxillaris kiri
Calvaris sella mastoid normal
Meningens normal
Cisterna fissure normal
Old infract right external capsul 10,1 x 26,8 mm dengan
effeck atrophy
Cut infract right caputnucleus caudatus 12 x 16 mm
System ventrikel sisi kanan melebar
Tak tampak midline shift
Kesimpulan : acut infarct right nc caudatus
2) Laboratorium (08-04-2021)
Darah Lengkap Hasil Nilai Normal Metoda
HEMATOLOGI
- Hb 9.5 gr/dl * 14.0 – 18.0 gr/dl Colorimetric
- Leukosit 8.6 ribu/ul 4.0 – 10.5 ribu/ul Impedance
- Eritrosit 3.40 juta/ul * 4.10 – 6.00 juta/ul Impedance
- Trombosit 288 ribu/ul * 42.0 – 52.0 % Analyzer calculate
- Hematokrit 29.7 % 150 – 450 ribu/ul Impedance
- RDW-CV 13.1 % 12.1 – 14.0 %
CKD
Pemberian nutrisi
parenteral untuk ginjal
C. Tujuan tindakan
1. Menyediakan nutrisi bagi tubuh melalui intravena, karena tidak
memungkinkannya saluran cerna untuk melakukan proses pencernaan
makanan
2. Mencegah lemak subcutan dan otot digunakan oleh tubuh untuk
melakukan katabolisme energy
D. Pelaksanaan
1. Persiapan alat
a. Alat steril
1) Bak instrument berisi hand scon dan kasa steril
2) Infus set steril
3) Jarum/wingnedle/abocath dengan nomer yang sesuai
4) Korentang dan tempatnya
5) Kom tutup berisi kapas alcohol
b. Alat tidak steril
1) Standart infuse
2) Perlak dan alasnya
3) Pembendung (tourniquet)
4) Plester
5) Gunting verban
6) Bengkok
c. Persiapan pasien
1) Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2) Menempatkan pasien / keluarga dalam kondisi nyaman dan
kondusif.
2. Pelaksanaan
a. Mengisi selang infus:
1) Mencuci tangan
2) Memeriksa etiket
3) Desinfeksi karet penutup botol
4) Menusukkan infus set ke dalam botol infus
5) Pengatur tetesan infus ditutup, jarak 24 cm dibawah tempat tetesan
6) Menggantungkan botol infus
7) Ruang tetesan diisi setengah (Jangan sampai terendam)
8) Selang infus diisi cairan infus dikeluarkan udaranya
b) Melakukan kateterisasi vena (prosedur kateterisasi vena di lengan
bawah)
1) Pasang torniket di sebelah proksimal vena yang akan dipungsi
2) Letakkan perlak kecil dan alasnya dibawah bagian yang akan
dipunksi
3) Tentukan vena yang akan dikateter bila perlu dipalpasi
4) Lakukan tindakan antisepsis dengan kapas alkohol 70% pada
lokasi vena tempat masuk kateter dan sekitarnya.
5) Regangkan kulit kearah distal. Tusukkan jarum dengan sudut
200 terhadap permukaan kulit. Lubang menghadap keatas.
Masukkan jarum sesuai dengan arah garis vena.
6) Tahan kanula dan tarik jarum sedikit. Bila tampak darah keluar
berarti kanula telah masuk ke vena. Tahan jarum dan dorong
kanula kateter.
7) Lepaskan torniket, tempelkan kapas ditempat pungsi.
8) Pasang selang infus berisi cairan infus yang telah dipersiapkan
sebelumnya.
9) Fiksasi kateter dan selang infus dengan plester. Mengatur tetesan
dalam satu menit sesuai intruksi
10) Tutup kulit dengan kassa steril.
11) Merapikan pasien
12) Mencuci tangan
13) Mencatat: tanggal dan jam pemberian cairan, macam cairan
E. Evaluasi
a. Evaluasi pasien
- Monitor tanda vital pasien :
TD = 130/79 mmHg
N = 129 x/menit
T = 36,7 C
RR = 18 x/menit
SpO2 = 99%
b. Evaluasi tindakan
Terpasang IVFD Renxamin (200 mg) di tangan kiri, monitor
kecepatan infus (30-40 tpm).
Mengetahui,
Daftar Pustaka
Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Buku Saku Praktikum Dasar Manusia. EGC : Jakarta
Wiryana, Made. 2009. Nutrisi Pada Penderita Sakit Kritis. Jurnal Penyakit Dalam,
Volume 8 Nomor 2 Mei 2009.
http://ojs.unud.ac.id/index.php/jim/article/viewFile/3829/2825. (Diakses
tanggal 22 Maret 2021)