Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tria Rahmawati

NIM : 1800010250
Kelas : E
RMK 5
NPWP
1. Pengertian
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai suatu sarana dalam
administrasi perpajakan yang digunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak
dalam melaksnakan hak dan kewajiban perpajakannya
2. Fungsi NPWP
a. Sebagai tanda pengenalan diri atau identitas Wajib Pajak
b. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi
perpajakan
3. Pencantuman NPWP
WP diwajibkan untuk mencantumkan NPWP dalam hal dokumen perpajakan
4. Pendaftaran NPWP
Setiap WP yang telah memenuhi syarat subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan dibidang perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor DJP yang
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan wajib pajak dan kepada wajib
pajak diberikan NPWP
 Syarat subjektif merupakan syarat yang sesuai dengan ketentuan tentang subjek pajak
dalam Undang-Undang PAJAK Penghasilan 1984 dan perubahannya
 Syarat objektif merupakan persyaratan bagi subjek pajak yang menerima atau
memperoleh penghasilan atau diwajibkan untuk melakukan pemotongan/ pengusutan
sesuai dengan Undang-Undang Pajak Penghasilan 1984 dan perubahannya
5. Sanksi
Setiap orang yang dengan sengaja tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau
penyalahgunaan atau menggunakan tanpa hak NPWP, sehingga dapat menimbulkan kerugian
pada pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama
6 tahun dan denda paling sedikit 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
dan paling banyak 4 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
Pidana tersebut ditambahkan 1 kali menjadi 2 kali sanksi pidana apabila seseorang
melakukan lagi tindak pidana dibidang perpajakan sebelum lewat1 tahun, terhitung sejak
selesainya menjadi pdana penjara yang dijatuhkan.
6. Penghapusan NPWP
Penghapusan NPWP adalah tindakan menghapuskan NPWP dari administrasi Kantor Pelayanan
Pajak. Penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak apabila:
a. Wajib pajak sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan atau objektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
b. Wajib pajak badan dalam rangka likuidasi atau pembubaran karena penghentian atau
penggabungan usaha
c. Wanita yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa membuat perjanjian
pemisahan harta dan penghasilan
d. Wajib pajak bentuk usaha tetap menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia
e. Dianggap perlu oleh Direktur Jendral Pajak untuk menghapuskan Nomor Pokok Wajib
Pajak dari Wajib Pajak yang sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif dan atau
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
7. Format NPWP
NPWP terdiri dari 15 digit, yaitu 9 digit pertama merupakan Kode Wajib Pajak dan 6 digit
berikutnya merupakan Kode Administrasi Perpajakan. Formatnya adalah sebagai berikut:
XX.XXX.XXX.X-XXX.XXX
8. Sistem dan cara pembayaran pajak
Sistem pembayaran pajak di Indonesia mengatur secara khusus tentang cara pembayaran pajak
dengan angsuran pajak, diatur dalam pasal 25 UU No. 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan.
Pajak penghasilan pasal 25 ayat 1 menyatakan besarnya angsuran pajak dalam tahun pajak
berjalan yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak untuk setiap bulan adalah sebesar pajak
penghasilan yang terutang menurut Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun
pajak yang dikurangi dengan: a. pajak penghasilan yang dipotong sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 dan Pasal 23 serta pajak penghasilan yang dipungut sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22; dan b. pajak penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang boleh
dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, dibagi 12 atau banyaknya bulan dalam
bagian tahun pajak
Sumber
Dr. Mardiasmo, M. A. (2018). Perpajakan. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai