Anda di halaman 1dari 14

1

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat


karunia-Nya kepada kita semua sehingga “Modul Pembelajaran Kimia Materi
Sifat Koligatif Larutan: MACAM-MACAM KONSENTRASI LARUTAN DAN
DIAGRAM P-T” untuk Siswa SMA/MA Kelas XII Semester Ganjil ini dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya tidak lupa saya sampaikan kepada:
1. Ibu Ifah Silfianah, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Pengembangan Progam Pengajaran Kimia
2. Teman-teman dan semua pihak yang telah bersedia membantu dalam
penyusunan “Modul Pembelajaran Kimia Materi Sifat Koligatif
Larutan: MACAM-MACAM KONSENTRASI LARUTAN DAN DIAGRAM
P-T” untuk Siswa SMA/MA Kelas XII Semester Ganjil
Dalam penyusunan modul pembelajaran ini saya sadari masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi dan disempurnakan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan dalam
penyusunan modul pembelajaran di masa yang mendatang. Semoga
penyusunannya dapat bermanfaat untuk kita semua, baik dalam teori
maupun praktiknya. Aamiin.

Tulungagung, 5 April 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ................................................................................ i


Kata Pengantar .................................................................................. iii
Daftar Isi ............................................................................................ iv
Susunan Modul Pembelajaran Kimia ................................................... 1
1. Pendahuluan ................................................................................... 1
2. Larutan ........................................................................................... 2
3. Macam-Macam Konsentrasi Larutan ................................................ 5
4. Diagram P-T .................................................................................... 6
5. Latihan Soal .................................................................................... 8
Daftar Pustaka ................................................................................... 9
Biodata Penulis .................................................................................. 10

iv
Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari materi SIFAT
KOLIGATIF LARUTAN tepatnya pada sub materi MACAM-MACAM
KONSENTRASI LARUTAN DAN DIAGRAM P-T. Adapun tujuan pembelajaran
ini sebagaimana berikut :
 Mampu menjelaskan definisi larutan dan pengklasifikasiannya
 Mampu menentukan hasil hitung berbagai macam konsentrasi
larutan
 Mampu menganalisis hubungan konsentrasi larutan dan sifat koligatif
larutan
 Mampu menjelaskan cara baca diagram P-T pada materi Sifat Koligatif
Larutan
Modul ini disesuaikan dengan MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) yang merupakan model pembelajaran
dimana dalam pelaksanaannya guru memberikan petunjuk-petunjuk
mengenai materi yang diajarkan sehingga peserta didik mampu menemukan
atau mencari informasi sendiri, serta mampu memecahkan permasalahan
terkait materi yang diberikan dan menyimpulkannya.

1. PENDAHULUAN
Ketika merebus air, pernahkah kalian
mengamati apa yang terjadi pada saat
air mendidih ditambahkan garam?
.
Air membutuhkan waktu lebih lama
untuk mendidih, karena adanya ikatan
antara partikel air dan garam sehingga
membutuhkan suhu yang lebih tinggi,
juga energi yang lebih besar.

1
Ternyata, adanya penambahan zat terlarut dapat mempengaruhi
tekanan uap larutan, titik beku larutan, titik didih larutan, dan tekanan
osmotic larutan. Zat disini tidak hanya berpaku pada garam saja, tetapi
apapun itu. Keempat sifat fisika larutan yang disebutkan di atas termasuk
dalam sifat koligatif larutan.
Sifat Koligatif larutan hanya ditentukan oleh jumlah partikel zat
terlarut dalam larutan dan bukan tergantung pada jenis zat terlarut.
Adapun jumlah partikel zat terlarut dinyatakan dengan istilah konsentrasi.
Maka dari itu sebelum mempelajari sifat koligatif larutan. Perlu dipahami
dulu tentang larutan juga macam-macam konsentrasi larutan

2. LARUTAN

Scan QR Code di samping, amati video yang ditayangkan,


dan berikan kesimpulan atas pertanyaan-pertanyaan
berikut ini.

a. Apa yang dimaksud dengan larutan itu?

Larutan adalah campuran homogen yang tidak dapat dipisahkan secara mekanis.
Larutan sendiri disusun oleh dua komponen, yakni : zat pelarut dan zat terlarut.

b. Ada beberapa istilah dalam mengenal larutan, yakni zat terlarut (solute),
pelarut (solvent), larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan lewat
jenuh. Jelaskan masing-masing dari istilah tersebut!

Zat terlarut (solute) : zat yang dilarutkan dalam larutan (jumlahnya lebih
sedikit). Zat pelarut (solvent) : zat yang digunakan untuk melarutkan zat lain
(jumlahnya lebih banyak). Larutan tak jenuh : kondisi sebelum mencapai titik
jenuh, dimana larutan mengandung zat terlarut lebih sedikit dibandingkan
kemampuannya dalam melarutkan. Larutan jenuh : kondisi dimana larutan
mengandung jumlah maksimum zat terlarut di dalam pelarut. Larutan lewat
jenuh : kondisi dimana larutan mengandung zat terlarut lebih banyak
dibandingkan yang terdapat di larutan jenuh.

2
c. Dalam praktikum tersebut bagaimana keadaan larutan garam yang
diklasifikasikan sebagai larutan tak jenuh, larutan jenuh, dan larutan
lewat jenuh?

S1 : garam terlarut dan belum terjadi perubahan pada air. S2 : mulai terjadi
perubahan warna pada air, tetapi belum terjadi endapan. S3 : warna air agak
keruh dan beberapa butir garam mulai mengendap. S4 : warna air bertambah
keruh dan beberapa garam mengendap di dasar larutan. S5 : garam
mengendap dan tidak dapat terlarut lagi.
PENGKLASIFIKASIAN LARUTAN GARAM
Larutan tak jenuh (S1, S2, S3) : terlarutnya semua garam dalam larutan.
Larutan jenuh (S4) : garam mulai mengendap di dasar larutan
Larutan lewat jenuh (S5) : garam tidak dapat terlarut lagi dan mengendap di
dasar larutan

d. Ada beberapa jenis larutan berdasarkan wujud komponenya. Lengkapi


table berikut untuk bisa memahaminya.
Wujud
larutan
Zat terlarut Zat pelarut (Ditentukan
pelarut Contoh dalam kehidupan
(solute) (solvent)
karena yang
lebih banyak
komponennya)
Padatan Cairan Cairan NaCl dalam air

Cairan Cairan Cairan Etanol dalam air

Air soda (CO2 dalam air) yang


jika mendapat tekanan maka
Gas Cairan Cairan
akan mengeluarkan gelembung
– gelembung)
Padatan Gas Gas Kapur barus yang menyublim

Cairan Gas Gas Minyak wangi yang beralkohol

Gas Gas Gas Udara

3
e. Pun jenis larutan berdasarkan daya hantar listriknya, dibedakan
menjadi 2 macam yakni larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Lengkapi table berikut untuk bisa memahaminya.

Jenis Larutan Ciri-Ciri Larutan Contoh Larutan


Elektrolit *Senyawa ion *Asam: HCl, H2SO4
kuat *Senyawa kovalen polar (asam klorida, asam
*Larutan asam/basa kuat sulfat)
(elektrolit
*Larutan garam (asam kuat *Basa: NaOH, Ca(OH)2
yang dapat
+ basa kuat) (natrium hidroksida,
terionisasi
*Terionisasi sempurna kalsium hidroksida)
sempurna
*Merupakan daya hantar *Garam: NaCl, CaSO4
atau hampir
Larutan listrik yang baik (natrium klorida,
sempurna
*Pada percobaan: nyala kalsium sulfat)
elektrolit menjadi ion-
lampu terang dan memiliki
(zat yang ion dalam
banyak gelembung gas
dapat pelarutnya,
membentuk memiliki
ion-ion dalam daya hantar
pelarutnya yang baik)
sehingga Elektrolit *Senyawa kovalen polar *Asam: H2CO3,
larutan dapat lemah *Larutan asam/basa lemah CH3COOH (asam
menghantark *Terionisasi sebagian karbonat, asam
(elektrolit
an listrik) *Merupakan daya hantar asetat)
yang hanya
listrik yang buruk *Basa: NH3 (ammonia)
terurai
*Pada percobaan: nyala
sebagian
lampu redup, sedikit
kecil menjadi
gelembung gas atau lampu
ion-ion dalam
tidak menyala, sedikit
pelarutnya,
gelembung gas
memiliki
daya hantar
yang buruk)
*Senyawa kovalen non *C2H5OH (etanol)
Larutan non elektrolit polar *C6H12O6 (glukosa)
(zat yang tidak dapat *Tidak terionisasi *C12H22O12 (sukrosa)
membentuk ion-ion dalam *Tidak mengantarkan arus *CO(NH2)2 (urea)
pelarutnya sehingga larutan listrik
tidak dapat menghantarkan *Pada percobaan: lampu
listrik) tidak menyala, tidak ada
gelembung gas

4
3. MACAM-MACAM KONSENTRASI LARUTAN
Beberapa satuan yang digunakan sebagai konsentrasi larutan dalam
perhitungan sifat koligatif larutan sebagaimana berikut :
Konsentrasi
No Pengertian Rumus
Larutan
MOLALITAS
Kemolalan Banyaknya mol zat terlarut
1 m=
(m) yang dilarutkan dalam 1 kg
(1000 gram) pelarut
MOLARITAS
Kemolaran
2 Banyaknya mol zat terlarut M=
(m) dalam 1 L larutan
FRAKSI MOL Xt =
Fraksi Mol Perbandingan jumlah mol
3 Xp =
(X) komponen satu dengan jumlah
semua komponen dalam larutan Xt + Xp = 1

Scan QR Code di samping, pelajari materi yang ada pada


buku tersebut, dan berikan kesimpulan atas pertanyaan-
pertanyaan berikut ini.

a. Pada halaman 4 dijelaskan bahwasanya sering terjadi miskonsepsi


antara kemolalan dan kemolaran. Kedua pernyataan konsentrasi
tersebut sering tertukar karena kemiripannya, padahal pengertiannya
sangat berbeda. Kemolalan (m) tidak dipengaruhi oleh suhu, sedangkan
kemolaran (M) dipengaruhi oleh suhu. Mengapa demikian?

Kemolalan : konsentrasi larutan diukur dalam 1 kg pelarut


Kemolaran : konsentrasi larutan diukur dalam 1 liter larutan
Pada rumus persamaan gas ideal menyebutkan bahwasanya P x V = n x R x T
V berbanding lurus dengan T. Jadi apabila suhu naik, maka volume akan naik
pula. Dengan begitu volume larutan pada suhu tinggi akan berbeda nilainya
dengan volume larutan pada suhu rendah/standard. Ini mempengaruhi
kemolaran, sedangkan pada kemolalan tidak berpengaruh apa-apa.

5
b. Bagaimana hubungan konsentrasi larutan tersebut terhadap sifat
koligatif larutan (Penurunan tekanan uap, Kenaikan titik didih,
Penurunan titik beku, dan Tekanan Osmotik)?

Kemolalan larutan mempengaruhi nilai kenaikan titik didih dan penurunan titik
beku suatu larutan. Kemolaran Larutan mempengaruhi nilai tekanan osmotic
suatu latutan. Sementara Fraksi mol larutan mempengaruhi nilai penurunan
tekanan uap suatu larutan.

4. DIAGRAM P-T

Setelah kalian memahami konsep larutan dan konsentrasi larutan.


Perhatikan gambar berikut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di
bawahnya.
Keterangan :
Sifat Koligatif
Keterangan Simbol Pengertian
Larutan
Titik beku
A’ A’ – A = ΔTf Selisih antara nilai titik beku
larutan
(penurunan titik pelarut murni dengan titik beku
Titik beku suatu larutan
A beku)
pelarut H2O
Titik didih
B’ B – B’ = ΔTb Selisih antara nilai titik didih
larutan
(kenaikan titik suatu larutan dengan titik didih
Titik didih pelarut murni.
B didih)
pelarut H2O

6
Tekanan uap
C’ C’ – C = ΔP Selisih antara nilai tekanan uap
larutan
(penurunan jenuh pelarut murni dengan
Tekanan uap tekanan uap jenuh larutan
C tekanan uap)
pelarut murni

a. Berdasarkan Diagram P-T, jelaskan pengaruh penambahan zat terlarut


terhadap titik beku sebelum dan setelah penambahan?

Adanya penambahan zat terlarut menyebabkan titik beku larutan munurun.


Semakin banyak jumlah zat terlarut maka semakin besar penurunan titik bekunya.

b. Berdasarkan Diagram P-T, jelaskan pengaruh penambahan zat terlarut


terhadap titik didih sebelum dan setelah penambahan?

Adanya penambahan zat terlarut menyebabkan titik didih larutan meningkat.


Semakin banyak jumlah zat terlarut maka semakin besar kenaikan titik didihnya.

c. Berdasarkan Diagram P-T, jelaskan pengaruh penambahan zat terlarut


terhadap tekanan uap sebelum dan setelah penambahan?

Adanya penambahan zat terlarut menyebabkan tekanan uap larutan menurun.


Semakin banyak jumlah zat terlarut maka semakin besar penurunan tekanan
uapnya.

Adapun penjelasan detail terkait penurunan titik beku, kenaikan titik


didih, dan penurunan tekanan uap akan dijelaskan pada pertemuan yang
akan datang.

7
5. LATIHAN SOAL
Untuk mengevaluasi pemahaman kalian terkait materi diskusi di atas,
kerjakan soal-soal berikut pada lembar terpisah!
1. Tentukanlah massa Magnesium Hidroksida yang terdapat dalam 250
mL larutan 0,15 M Magnesium Hidroksida! (Diketahui Ar Mg = 24, Ar O
= 16, dan Ar H = 1)
2. Diketahui suatu larutan memiliki konsentrasi sebesar 0,26 molal. Jika
digunakan aquades sebanyak 260 gram sebagai pelarut. Tentukanlah
massa zat terlarutnya! (Diketahui Mr zat terlarut = 55)
3. Suatu larutan dibuat dengan mencampurkan glukosa sebanyak 36
gram ke dalam 216 gram air. Hitunglah fraksi mol zat terlarut dan
fraksi mol pelarutnya! (Diketahui Ar C = 12, Ar O = 16, dan Ar H = 1)
4. Petani sawah menambahkan larutan basa kalsium hidroksida untuk
menetralkan lahan pertaniannya yang bersifat asam. Jika 7,4 gram
Ca(OH)2 dilarutkan ke dalam air sampai volumenya 500 mL, berapakah
molaritas larutan Ca(OH)2 tersebut? (Diketahui Ar Ca = 40, Ar O = 16,
dan Ar H = 1)
5. Tentukan konsentrasi molaritas Asam Asetat CH3COOH 4,5% massa
dengan massa jenis 1,05 g/mL!
6. Jika diketahui asam format CH2O2 mempunyai fraksi mol 0,8. Hitung
kemolalan suatu larutan asam format yang dilarutkan dalam air!
7. Suatu larutan 40% massa K2SO4 (dilarutkan dalam air) mempunyai
kerapatan 2,66 g/mL. Tentukan
a. fraksi mol larutan NaNO3!
b. Molalitas larutan NaNO3!
c. molaritas larutan NaNO3!

8
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Harnanto, Ari, dan Ruminten. 2009. Kimia 3. Jakarta: Setia Aji.

Putri Intania. 2015. Buku Pintar Catatan Penting Rahasia Bimbel Kimia SMA

Kelas 1, 2, 3. Jakarta: Pustaka Ilmu Semesta.

Sutresna, Nana. 2006. Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama.

9
BIODATA PENULIS

Namanya adalah Arfina Dwi Aprillia. Lahir di


Tulungagung, pada tanggal 12 April 2000. Ia anak
kedua dari dua saudara pasangan Bapak Irfai dan Ibu
Saropah. Arfina atau Fina adalah panggilan akrabnya.
Ketika berumur 6 tahun, dia memulai pendidikan
di SDN 1 Bandung, Tulungagung. Setelah lulus dia
melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Bandung,
Tulungagung. Selepas lulus dari SMP di tahun 2015,
dia pindah ke kota untuk menempuh pendidikan di
MAN 2 Tulungagung sampai akhirnya 3 tahun kemudian dia resmi menjadi
mahasiswa jurusan Tadris Kimia IAIN (Institut Agama Islam Negeri)
Tulungagung.
“Modul Pembelajaran Kimia Materi Sifat Koligatif Larutan: MACAM-
MACAM KONSENTRASI LARUTAN DAN DIAGRAM P-T” untuk Siswa
SMA/MA Kelas XII Semester Ganjil ini merupakan bahan ajar yang dia tulis
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Progam
Pengajaran Kimia yang diampu oleh Ibu Ifah Silfianah, M.Pd.
Modul pembelajaran ini disajikan dengan sederhana agar mampu
menuntun siswa aktif sehingga kegiatan belajar mengajar terkesan lebih asik
lagi menarik serta berfaedah dan memberi manfaat.

10

Anda mungkin juga menyukai