Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERENCAAN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU

Dr. RatmawatiT,M.Pd

DISUSUN OLEH

Nama: Sindi
Nim : 1943042037
Kelas : 03
Prodi :AdministrasiPendidikan

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

            Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt Tuhan semesta alam karna
berkat izin dan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
sederhana ini pada tepat waktu.

            Pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah “
PERENCANAAN PENDIDIKAN“ . Dalam penulisan makalah ini penulis
menemui berbagai hambatan dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan penulisan
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan makalah ini. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penyelesaian makalah sederhana ini.

            Penulis sadar akan kemampuan menulis yang masih sederhana. Tapi
dalam makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin, tetapi penulis
yakin bahwa penulisan makalah ini masih banyak memimiliki kekurangan, Oleh
karena itu penulis mengucapkan mohon maaf.

            Akhir kata, harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Meskipun makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan, namun
penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Terima kasih.

Makassar, 10 Februari 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ iii
BAB I............................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................................ 2
BAB II........................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN........................................................................................................................................ 3
A. Pengertian Perencanaan Pendidikan........................................................................................ 3
1. Pengertian Perencanaan............................................................................................................. 3
2. Pengertian Pendidikan................................................................................................................ 3
3.Pengertian Perencanaan Pendidikan....................................................................................... 4
B. Fungsi dan Manfaat Perencanaan pendidikan.....................................................................5
C. Tujuan Perencanaan Pendidikan................................................................................................. 7
D. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pendidikan.................................................................................. 9
BAB III....................................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan................................................................................................................................. 11
B. Saran............................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan komponen terpenting dalam kehidupan sehari-hari.


Pendidikan mempunyai peranan dan fungsi yang cukup penting bagi kehidupan manusia,
baik pendidikan dalam aspek kognitif, afektif (sikap), maupun psikomotorik. Oleh karena
itu, sudah menjadi suatu keharusan bagi manusia untuk dapat merasakan proses tersebut.
Ia diakui sebagai kekuatan yang dapat mendorong manusia mencapai kemajuan
peradaban. Selain itu pendidikan memberikan bekal kepada manusia untuk menyongsong
hari esok yang lebih cerah dan lebih manusiawi.

Dalam menjalankan sebuah aktivitas sehari-hari, manusia tidak bisa lepas


dengan adanya sebuah perencanaan. Dengan adanya perencanaan yang bagus, maka
aktivitas sehari-hari dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Karena perencanaan merupakan suatu rangkaian proses menyiapkan dan menentukan
seperangkat keputusan mengenai apa yang diharapkan dan apa yang akan dilakukan.
Rangkaian proses kegiatan itu dilaksanakan agar harapan tersebut dapat terwujud menjadi
suatu kenyataan

Perencanaan pendidikan merupakan kunci efektivitas suatu kegiatan untuk mencapai


tujuan pendidikan yang diharapkan dan direncanakan. Oleh karena itu, dalam
pembahasan makalah ini, kami akan membahas tentang bagaimana perencanaan
pendidikan itu sehingga perencanaan yang direncanakan dapat maksimal dan tujuan
utamanya dapat tercapai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perencanaan pendidikan?

2. Apa saja fungsi perencanaan pendidikan?

3. Apa saja tujuan perencanaan pendidikan?

4. Bagaimana prinsip perencanaan pendidikan?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian perencanaan pendidikan

2. Untuk mengetahui apa saja fungsi perencanaan pendidikan

3. Untuk mengetahui tujuan dari perencanaan pendidikan

4. Untuk mengetahui prinsip perencanaan pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Pendidikan


1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai
dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien
dan seefektif mungkin. Perencanaan sering disebut jembatan yang menghubungkan
kesenjangan atau jurang antara keadaan masa kini dan keadaan yang diharapkan terjadi
pada masa yang akan datang. Dengan demikian, perencanaan yang baik memperhatikan
sifat-sifat kondisi yang akan datang, di mana keputusan efektif dilaksanakan.

Perencanan tidaklah dikembangkan berdasarkan teori tetapi sebaliknya teori


perencanaan berkembang sebagai kelanjutan dari pengalaman mengenai usaha-usaha
manusia untuk mengatasi keadaan lingkungan hidupnya. Perencanaan juga merupakan
suatu rangkaian kegiatan berfikir yang bersinambungan dan rasional untuk memecahkan
suatu permasalahan sacara sistematik, efektif dan efisien.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan adalah suatu cara yang
memuaskan untuk membuat organisasi tetap berdiri tegak dan maju sebagai satu sistem.
Sedangkan, definisi perencanaan pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya adalah
penggunaan analisis yang bersifat rasional dan sistematik terhadap proses pengembangan
pendidikan yang bertujuan untuk menjadikan pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien
dalam menanggapai kebutuan dan tujuan murid-murid dan masyarakat.

2. Pengertian Pendidikan

Prof Langeveld seorang ahli pedagogic dari Negeri Belanda mengemukakan


batasan pendidikan, bahwa pendidikan ialah suatu bimbingan yang diberikan oleh orang
dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk mencapai tujuan yaitu kedewasaan.
Dengan pendidikan, manusia akan memiliki kemampuan dan kepribadian yang
berkembang, membimbing generasi muda untuk mencapai suatu generasi yang lebih baik.

Pendidikan memperhatikan kesatuan aspek jasmani dan rohani, aspek diri


(individualitas) dan aspek sosial, aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta

3
keterhubungan manusia dengan dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan
alamnya (horozontal), dan dengan Tuhannya (vertikal).

3.Pengertian Perencanaan Pendidikan

Pengertian Perencanaan Pendidikan menurut para pakar dapat dibaca pada


penjelasan dibawah ini :

a. Menurut, Prof. Dr. Yusuf Enoch

Perencanaan Pendidikan, adalah suatu proses yang yang mempersiapkan


seperangkat alternative keputusan bagi kegiatan masa depan yang diarahkan
kepadanpencapaian tujuan dengan usaha yang optimal dan mempertimbangkan
kenyataan-kenyataan yang ada di bidang ekonomi, sosial budaya serta
menyeluruh suatu Negara.

b. Beeby, C.E.

Perencanaan Pendidikan adalah suatu usaha melihat ke masa depan ke masa


depan dalam hal menentukan kebijaksanaan prioritas, dan biaya pendidikan yang
mempertimbangkan kenyataan kegiatan yang ada dalam bidang ekonomi, social,
dan politik untuk mengembangkan potensi system pendidikan nasioanal
memenuhi kebutuhan bangsa dan anak didik yang dilayani oleh system tersebut.

c. Menurut Guruge (1972)

Perencanaan Pendidikan adalah proses mempersiapkan kegiatan di masa depan


dalam bidang pembangunan pendidikan.

d. Menurut Albert Waterson (Don Adam 1975)

Perencanaan Pendidikan adala investasi pendidikan yang dapat dijalankan oleh


kegiatan-kegiatan pembangunan lain yang di dasarkan atas pertimbangan
ekonomi dan biaya serta keuntungan sosial.

e. Menurut Coombs (1982)

Perencanaan pendidikan suatu penerapan yang rasional dianalisis sistematis


proses perkembangan pendidikan dengan tujuan agar pendidikan itu lebih efektif

4
dan efisien dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan dan tujuan para peserta
didik dan masyarakat.

f. Menurut Y. Dror (1975)

Perencanaan Pendidikan adalah suatu proses mempersiapkan seperangkat


keputusan untuk kegiatan-kegiatan di masa depan yang di arahkan untuk
mencapai tujuan-tujuan dengan cara-cara optimal untuk pembangunan ekonomi
dan social secara menyeluruh dari suatu Negara.

Di dalam proses perencanaan pendidikan memuat segala sesuatu yang akan


dilaksanakan seperti, penentuan tujuan pendidikan, kebijakan dalam pendidikan, arah
yang akan ditempuh dalam kegiatan pendidikan, dan prosedur dan metode yang akan
diikuti dalam usaha pencapaian tujuan pendidikan.

Jadi, Perencanaan pendidikan adalah suatu proses berpikir yang mendalam,


menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan hal-hal yang dapat
digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat pula dikatakan bahwa
perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang
untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan. Perencanaan dan manajemen
pendidikan diarahkan untuk dapat membantu: (1) memenuhi keperluan akan tenaga kerja,
(2) perluasan kesempatan pendidikan, (3) peningkatan mutu pendidikan, serta (4)
peningkatan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan.

B. Fungsi dan Manfaat Perencanaan pendidikan

Fungsi perencanaan adalah sebagai pedoman pelaksanaan dan pengendalian,


sebagai alat bagi pengembangan quality assurance, menghindari pemborosan sumber
daya, dan sebagai upaya untuk memenuhi accountability kelembagaan. Jadi yang
terpenting di dalam menyusun suatu rencana, adalah berhubungan dengan masa depan,
seperangkat kegiatan, proses yang sistematis, dan hasil serta tujuan tertentu

Manfaat perencanaan pendidikan. Menurut , (Depdiknas. 1997; Soenarya, E.


2000; Depdiknas, 2001) ada beberapa manfaat dari suatu perencanaan pendidikan yang
disusun dengan baik bagi kehidupan kelembagaan, antara lain:

1. Dapat digunakan sebagai standar pelaksanaan dan pengawasan proses aktivitas atau
pekerjaan pemimpin dan anggota dalam suatu lembaga pendidikan.

5
2. Dapat dijadikan sebagai media pemilihan berbagai alternatif langkah pekerjaan atau
strategi penyelesaian yang terbaik bagi upaya pencapaian tujuan pendidikan. Manfaat
perencanaan pendidikan juga untuk mempersiapkan berbagai alternatif dari rencana
serangkaian kegiatan apabila terdapat kesalahan yang tidak dikehendaki sehingga dapat
diatasi dengan cepat dan tepat dengan menggunakan alternatif yang telah disiapkan.

3. Dapat bermanfaat dalam penyusunan skala prioritas kelembagaan baik yang


menyangkut sasaran yang akan dicapai maupun proses kegiatan layanan pendidikan.

4. Dapat mengefisiensikan dan mengefektifkan pemanfaatan beragam sumber daya


organisasi atau lembaga pendidikan. Dari pemanfaatan sumberdaya perencanaan
pendidikan juga menganalisis pemanfaatan sumberdaya yang dibutuhkan dengan
seefisien dan seefektif mungkin untuk menghindari penggunaan sumberdaya yang
berlebihan.

5. Dapat membantu pimpinan dan para anggota (warga sekolah) dalam menyesuaikan diri
terhadap perkembangan atau dinamika perubahan sosial-budaya. Dengan dilakukan
perencanaan pendidikan semua pihak yang terkait didalamnya seperti warga sekolah
diharapakan ikut berpartisipasi dalam mendukung pelaksanaan perenacanaan pendidikan
sesuai dengan posisinya masing-masing.

6. Dapat dijadikan sebagai media atau alat untuk memudahkan dalam berkoordinasi
dengan berbagai pihak atau lembaga pendidikan yang terkait, dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan pendidikan. Melalui perencanaan pendidikan yang telah
menjadi tujuan bersama maka perencanaan pendidikan dapat dijadikan sebagai alat
berkoordinasi dalam melaksanakan tugas bagian masing-masing

7. Dapat dijadikan sebagai media untuk meminimalkan pekerjaan yang tidak efisien atau
tidak pasti. Salah satu resiko dari pelaksanaan perencanaan pedidikan terjadinya
pekerjaan yang tidak efisien, melalui perencanaan pendidikan dapat di antisipasi
pekerjaan yang tidak efisien mealaui perencanaan yang baik.

8. Dapat dijadikan sebagai alat dalam mengevaluasi pencapaian tujuan proses layanan
pendidikan. Suatu gambaran tentang tujuan yang akan dicapai yang mana didalamnya
terdapat bagaimana proses yang dilakukan.

C. Tujuan Perencanaan Pendidikan

6
Pada dasarnya tujuan perencanaan adalah sebagai pedoman untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai suatu alat ukur di dalam membandingkan antara
hasil yang dicapai dengan harapan. Dilihat dari pengambilan keputusan tujuan
perencanaan adalah :

1. Penyajian rancangan keputusan-keputusan atasan untuk disetujui pejabat tingkat


nasional yang berwenang.

2. Menyediakan pola kegiatan-kegiatan secara matang bagi berbagai bidang/satuan kerja


yang bertanggung jawab untuk melakukan kebijaksanaan.

Tujuan perencanaan pendidikan menurut (Dahana, OP and Bhatnagar, OP. 1980;


Banghart, F.W and Trull, A. 1990) Ada beberapa tujuan perlunya penyusunan suatu
perencanaan pendidikan, antara lain:

1. Untuk mengetahui standar pengawasan pola perilaku pelaksana pendidikan, yaitu


untuk mencocokkan antara pelaksanaan atau tindakan pemimpin dan anggota organisasi
pendidikan dengan program atau perencanaan yang telah disusun. Dengan standar yang
telah ditetapkan dapat dinilai sejauh mana perencaan pendidikan telah dilasanakan dan
apa saja yang perlu lebih diperbaiki.

2. Untuk mengetahui kapan pelaksanaan perencanaan pendidikan itu diberlakukan dan


bagaimana proses penyelesaian suatu kegiatan layanan pendidikan. Perencanaan
pendidikan memberikan secara jelas waktu yang tepat dalam melaksanakan perencanaan
pendidikan dapat di terapkan dengan pertimbangan bayak hal pendukungnya agara dapat
tercapai dengan baik. Kemudian juga dijelaskan bagaimana tahapan atau langkah yang
sistematis yang dilakukan dalam kegiatan perencanaan pendidikan seperti dengan cara
memperatikan kemajuan Teknologi Informasi, jumlah penduduk yang terus meningkat
dan kebutuhan dunia kerja saat ini.

3. Untuk mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya) dalam pelaksanaan
program atau perencanaan pendidikan, baik aspek kualitas maupun kuantitasnya, dan baik
menyangkut aspek akademik-nonakademik. Perencanaan pendidikan juga berfungsi
dalam menetapkan siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan perencanaan pendidikan
dengan menempatkan seseorang dengan keahlian dan komposisi yang dimiliki sehingga
tidak terjadi salah penempatan posisi yang tidak sesuai dengan keahlian seseorang,

7
dengan tujuan agar semua pihak dapat menjalankan tugas atau fungsinya masing-masing
dengan baik sehingga tujuan perencanaan pendidikan dapat tercapai ke arah yang baik.

4. Untuk mewujudkan proses kegiatan dalam pencapaian tujuan pendidikan secara efektif
dan sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan. Dengan perencanaan pendidikan
yang menempatkan seseorang pada posisi yang sesuai dengan keahlian, hal ini akan
memberikan keuntungan dikarenakan dapat memaksimalkan biaya dengan membayar
seorang pegawai dari hasil rekrut yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang akan
menyebabkan kualitas dari pekerjaan akan baik.

5. Untuk meminimalkan terjadinya beragam kegiatan yang tidak produktif dan tidak
efisien, baik dari segi biaya, tenaga dan waktu selama proses layanan pendidikan. Dengan
perekrutan peagawai yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dapat menghindari kegiatan
atau pekerjaan yang tidak produktif dan tidak efisien dalam memanfaatkan sumberdaya,
biaya yang di keluarkan pun sesuaikan dengan anggaran, tenaga dan waktu yang
diperlukan dilakukan dengan efektif dan efisien.

6. Untuk memberikan gambaran secara menyeluruh (integral) dan khusus (spefisik)


tentang jenis kegiatan atau pekerjaan bidang pendidikan yang harus dilakukan. Dalam
perencanaan pendidikan dapat mendiskripsikan proses dari seluruh rangkaian yang
dilakukan dalam melaksanakan perencanaan pendidikan baik secara umum dan khusus.
Hal ini akan memberikan keuntungan dalam mempersiapkan semua yang dibutuhkan dan
apa saja yang mempengaruhi, manfaat dalam penerapan perencanaan pendidikan.

7. Untuk menyerasikan atau memadukan beberapa sub pekerjaan dalam suatu organisasi
pendidikan sebagai ‘suatu sistem. Pentingnya perencanaan pendidikan dapat
menghubungkan dari semua sub pekerjaan yang berbeda tugas dan fungsinya, melalui
perencanaan pendidikan semua sub pekerjaan tersebut dapat sailing dihubungkan dan
saling terkait dan membutuhkan dalam pencapaian tujuan sehingga semua menjadi satu
kesatuan suatu sistem.

8. Untuk mengetahui beragam peluang, hambatan, tantangan dan kesulitan yang dihadapi
organisasi pendidikan. Dengan melakukan perencanaan pendidikan,pelaku pendidikan
dapat menganalisis peluang, hambatan, tantangan dan kesuliatan melalui analisis SWOT.
Dalam analisis SWOT terdapat faktor dominan dan faktor penghambat, faktor dominan
seperti kekuatan dan peluang yang dapat digunakan secara maksimal untuk mendukung
dalam mendukung tercapainya tujuan. Sedangkan faktor penghambat yaitu kelemahan
dan tantangan, faktor ini juga mempengaruhi dalam proses pelaksanaan pencapaian

8
tujuan, apabila tidak direspon dengan baik faktor penghambat ini akan menghasilkan
resiko yang fatal dalam tercapainya tujuan perencanaan pendidikan.

9. Untuk mengarahkan proses pencapaian tujuan pendidikan

D. Prinsip-Prinsip Perencanaan Pendidikan

Perencanaan pendidikan mengenal prinsip-prinsip yang dapat dijadikan


pegangan, baik dalam proses penyusunan maupun dalam implementasinya. Prinsip-
prinsip tersebut antara lain:

1) Perencanaan itu Interdisiplinair

2) Perencanaan itu Fleksibel. Meskipun berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan
rencana telah dipertimbangakan sebai-baiknya, masih mungkin terjadi hal-hal di luar
perhitungan perencanaan ketika rencana itu dilaksanakan. Oleh karena dalam pembuatan
perencanaan, hendaknya disediakan ruang gerakbagi kemungkinan penyimpangan dari
rencana ssebagai antisipasi terhadap hal-hal yang terjadi diluar perhitungan perencanaan.

3) Perencanaan itu Objektif rasional

4) Perencanaan itu tidak dimulai dari nol tetapi dimulai dari apa yang dimiliki

5) Perencanaan itu merupakan wahana untuk menghimpun kekuatan-kekuatan secara


terkoordinir

6) Perencanaan itu disusun dengan data

7) Perencanaan itu mengendalikan kekuatan sendiri, tidak berdasarkan pada kekuatan


orang lain.

8) Perencanaan itu komprehansif dan ilmiah.

9) Perncanaan itu hendaknya mempunyai dasar yang jelas dan mantap. Nilai yang
menjadi dasar berupa nilai budaya, nilai moral, nilai relegius, maupun gabungan nilai
ketiganya. Acuan nilai yang jelas dan mantap akan memberikan motivasi yang kuat untuk
menghasilakan rencana yang sebaik-baiknya.

10) Perencanaan hendaknya berangkat dari tujuan umum. Tujuan umum itu dirinci
menjadi khusus, kemudian bila masih bisa dirinci menjadi tujuan khusus, itu dirinci
menjadi lebih rinci lagi. Adanya rumusan tujuan umum dan khusus yang terinci akan

9
menyebabkan berbagai unsur di dalam perencanaan memiliki relevansi yang tingggi
dengan tujuan yang akan dicapai.

11) Perencanaan hendaknya relitis. Perencanaan hendaknya disesuaikan dengan sumber


daya dan dana yang tersedia. Dalam hal sumber daya hendaknya dipertimbangakan
kualitas maupun kuantitas manusia dan perangkat penunajangnya.

12) Perencanaan hendaknya mempertimbangkan kondisi sosiol budaya masyarakat, baik


yang mendukung maupun menghambat perencanaan nanti. Kondisi sosio budaya
tersebut misalnya system nilai, adat istiadat, keyakinan sertacita-cita. Terhadap kondidi
sosio budaya yang yang mendukukng pelaksaan rencana. Hendaknya telah direncanakan
memanfaatkan secaramaksimal factor pendukung itu.

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Perencanaan pendidikan adalah suatu proses berpikir yang mendalam,


menganalisis, merumuskan, dan menimbang serta memutuskan hal-hal yang dapat
digunakan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan atau dapat pula dikatakan bahwa
perencanaan pendidikan adalah kegiatan yang akan dilakukan di masa yang akan datang
untuk mencapai tujuan dalam bidang pendidikan.

Untuk mencapai setiap tujuan dalam kegiatan pendidikan, kita perlu menyusun
rencana dan strategi yang baik dan matang. Untuk itu kita harus berpegang pada prinsip-
prinsip perencanaan pendidikan baik dalam prosen penyusunannya maupun dalam proses
implementasinya.

Prinsip Perencanaan Pendidikan yaitu: interdisipliner, fleksibel, objektif rasional,


tidak dimulai dari nol tetapi dari apa yang dimiliki, wahana untuk menghimpun kekuatan-
kekuatan secara terkoordinasi disusun dengan data, mengendalikan kekuatan sendiri,
komprehensif dan ilmiah. Dengan prinsip-prinsip perencanaan pendidikan diharapakan
pembangunan manusia seutuhnya yang menjadi tekad pemerintah dapat tercapai dengan
maksimal sesuai dengan yang diharapkan.

Pembangunan pendidikan tidak hanya ditujukan untuk mengembangkan aspek


intelektualnya saja melainkan juga watak, moral, social dan fisik peserta didik.

B. Saran

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari pembahasan makalah perencanaan


pendidikan, pengertian, fungsi,tujuan,dan prinsip perencanaan pendidikan. Penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini kurang sempurna, maka
dari itu kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi semua pihak yang membaca.

11
12
DAFTAR PUSTAKA

Utsman Kahar & Nadhirin, Perencanaan Pendidikan, Kudus: STAIN Kudus, 2008.

Saraswati, Kearifan Budaya Lokal Dalam Persfektif Teori Perencanaan, Jurnal PWK
Unisba .

Pidarta Made, Perencanaan Pendidikan Partisipatoris Dengan Pendekatan Sistem,


Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Salam Burhanuddin, Pengantar Pedagogik, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Tirtarahardja Umar & La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2005,
hlm. 37

Hikmam,, Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2009.

Sanjaya Wina, Perencanaan dan Desain Sitem Pembelajaran, Jakarta: Prenadamedia


Group, 2015.

Somantri Manap, Perencanaan Pendidikan, Jakarta: Taman Kencana, 2014.

Matin, Perencanaan Pendidikan Perspektif Proses dan teknik dalam Penyusunan


Rencana Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013.

Afifuddin, Perencanaan Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011.

Hidayat Achmad, Teknik Perencanaan Pendidikan Model Bar Chart Dan Network
Planning (Pert Dan Cpm), Jurnal Ilmu Tarbiyah “At-Tajdid”, Vol. 4, No. 1, Januari
2015.

13

Anda mungkin juga menyukai