DIAGNOSTIK PENYAKIT RHEUMATOID ARTHRITIS

Kelompok : 12
Anggota : Fitri Rahayu ( A 181 063 )
Nurul Hasna Kamiliya ( A 181 081)
Siti Nur Latifah ( A 181 087)
Jams Otniel ( A 193 001)

DIAGNOSTIK DENGAN METODE RHEUMATOID FACTOR

Rheumatoid factor adalah immunoglobulin yang bereaksi dengan molekul
IgG yang ditunjukan untuk mendiagnosa dan memantau reumatoid artritis. Sekitar
80-85% penderita reumatoid artritis mempunyai antibodi yang dikenal dengan
Rheumatoid Faktor dalam serumnya dan menunjukan RF positif (Harti, 2012).

Prinsip pemeriksaan ini adalah reagen RF mengandung partikel latex yang

dilapisi oleh gamma globulin manusia. Ketika reagen dicampur dengan serum yang
mengandung RF pada level yang lebih besar dari 8,0 IU/ml, maka pada partikel
akan terjadi aglutinasi. Hal ini menunjukan reaksi positif pada sampel terhadap RF
(Harti, 2012).

Aglutinasi adalah reaksi penggumpalan antara antigen sel, mikroorganisme

atau partikel yang muncul pada antibody spesifik. Reaksi aglutinasi dibandingkan
oleh interaksi antigen antibodi.

Prosedur Pemeriksaan
1. Persiapkan alat, bahan, dan reagensia pada suhu kamar.

2. Ambil 50µ sampel serum dan letakan pada lingkaran slide sekali pakai.

3. Letakan satu tetes kontrol positif dan negatif di sebelah kanan slide secara
berurutan. 4. Tambahkan 1 tetes latex reagen pada ketiga lingkaran di slide sekali
pakai.

5. Gunakan pengaduk untuk mencampur seluruh test dan kontrol.

6. Putar atau gunakan rotator slide dan amati aglutinasi (Grey, 2017).

Pembacaan Hasil

Cara pembacaan dari pemeriksaan Rheumatoid faktor secara aglutinasi latex:

A : Reaksi Positif ( + ) : Terjadi aglutinasi

B : Reaksi Negatif ( - ) : Tidak terjadi aglutinasi

Aglutinasi adalah reaksi penggumpalan antara antigen sel, mikroorganisme

atau partikel yang muncul pada antibody spesifik. Reaksi aglutinasi dibandingkan
oleh interaksi antigen antibodi.

Jika terjadi hasil yang meragukan pada pemeriksaan, diulangi dan

dibandingkan dengan kontrol positif dan negatif.