Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

RANCANGAN MESIN PEMIPIL JAGUNG

DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK


Dosen Pengampu Dr. BONARAJA PURBA, M.Si

Disusun Oleh:

Nama :
Johsua Fransedes Sinaga

Nim : 5182121010

Mata Kuliah : Seminar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa, Atas berkat dan Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyusun Proposal Pendidikan Teknik Mesin, yang

1
diambil dari buku Sularso., dan Suga, Kiyokatsu., 1994, Perencanaan Elemen Mesin,
Cetakan Ke Delapan, PT. Pradnya paramitha, jakarta.

Adapun tujuan penulis menyusun Proposal ini adalah agar penulis bisa lebih
cekatan dalam hal menganalisa sebuah hasil penelitian, dan agar tulisan ini bisa
digunakan serta dimanfaatkan bagi siapa saja yang membutuhkannya, terkhusus bagi
penulis sendiri.

Penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis berharap saran dan kritikan dari pembaca yang membangun
untuk menyempurnakan tugas ini. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terimakasih.

Medan, 18 Febuari 2021

Penulis

Daftar Isi
Cover………………………………………………………………………….. 1
Kata Pengantar………………………………………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………………………………………… 3

2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………. 5
1.3 Tujuan …………………………………………………………………….. 6
1.4 Manfaat……………………………………………………………………. 6
Bab 2 Kajian Teori
2.1 Analisis Dasar Perhitungan……………………………………………….. 7
2.2 Komponen komponen Alat Mesin…………………………………………. 10
2.3 Prinsip Alat Kerja…………………………………………………………. 14
Bab 3 Metode Penelitian
3.1 Bahan Penelitian………………………………………………………….. 15
3.2 Peralatan Penelitian………………………………………………………. 15
3.3 Langkah Pengujian………………………………………………………. 15
3.4 Hasil Pengujian dan Pembahasan………………………………………. 16
3.5 Kesimpulan……………………………………………………………… 18
3.6 Rincian Biaya………………………………………………………….. 19
Daftar Pustaka
Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

3
Selama pembangunan jangka panjang hingga sekarang produk-produk
mesin industri menunjukkan kemajuan sangat pesat, baik segi volume maupun
keragaman produk yang dihasilkan. Perkembangan produk ini tidak hanya
ditandai dengan terpenuhnya kepentingan masyarakat, tetapi juga mengarah
kepada kemampuan dalam memasuki ekspor untuk meningkatkan devisa
negara.
Komoditas pertanian di Indonesia cukup melimpah. Indonesia merupakan
salah satu penghasil jagung terbesar di dunia. Hal ini banyak bergantung dari
sifat tanaman dan kemampuan petani dalam menangani hasil panennya. Untuk
itu penanganan pasca panen hasil pertanian yang cepat harus dimaksimalkan,
dengan maksud untuk mengurangi kerusakan maupun penyusutan yang erat
kaitannya dengan kualitas dan kuantitas hasil olah atau hasil akhir yang akan
dipasarkan.
Seiring dengan kemajuan teknologi tepat guna banyak ditemukan alat-alat
teknologi yang diciptakan untuk mengolah hasil pertanian, hal ini disebabkan
oleh meningkatnya hasil tani sehingga timbullah pemikiran untuk mengolah
hasil tani tersebut sebelum dipasarkan, tujuannya tidak lain untuk meringankan
dalam pekerjaan.
Mesin pemipil jagung adalah sebuah mesin yang digunakan untuk
memisahkan biji jagung dengan dongkolnya. Sebelum adanya mesin pemipil
jagung ini, pemisahan biji jangung dengan dongkolnya dilakukakan secara
manual atau dalam kata lain dengan cara memipil jagung satu-persatu dengan
menggunakan tangan, dan itu merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan.
Mesin pemipil jagung ini merupakan mesin yang menggunakan motor
listrik sebagai penggeraknya dan listrik sebagai sumber energinya. Dengan
adanya mesin ini, pekerjaan pemipilan jagung jauh lebih epektif dan evisien
dibandingkan secaran manual, yaitu dengan menggunakan tangan. Namun
sekarang ini dengan kemajuan teknologi banyak sekali dijumpai mesin pemipil
jagung dipasaran yang sangat bermanfaat bagi petani jagung dalam pengolahan
hasil panennya mulai dari yang sederhana, hingga yang canggih. Mesin

4
pemipil jagung ini biasanya dibuat dari bahan yang tidak karat, jika
menggunakan bahan yang mudah karatan, sebaiknya dilakukan pengecatan
pada bagian tersebut, untuk menghindari terjadinya karat yang dapat merusak
bentuk fisik mesin.
Pada saat sekarang ini banyak terdapat berbagai cara untuk pemipilan
jagung, yang pada umumnya hanya terbatas seperti hal pemipilan sebagai
berikut:
1. Pemipilan dengan tangan (manual)
2. Pemipilan dengan mesin
Dalam hal ini pemprosesan buah jagung membutuhkan waktu yang lama
dan hasil yang diperoleh sangat terbatas. Melihat dan meninjau masalah yang
dihadapi pemakai, maka penulis membuat suatu peralatan yang lebih berguna
dan efisien mempermudah dalam pengolahan buah jagung.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam rancang bangun mesin pemipil jagung ini
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana desain spesifikasi dari mesin pemipil jagung yang tepat guna?
b. Bagaimana merancang dan membangun setiap komponen utama mesin
pemipil jagung ?
1.3. Tujuan
a. Untuk Memenuhi persyaratan dalam rangka menyelesaikan studi Diploma
III Teknik Mesin Politeknik Negeri Sambas.
b. Membuat alat yang bermanfaat untuk produksi rumah tangga.
c. Menyelesaikan Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM)
d. Tersedianya bahan material yang bisa diproduksi untuk membuat mesin
pemipil jagung

1.4. Manfaat
Manfaat rancang bangun mesin pemipil jagung untuk produksi rumah
tangga ini antara lain adalah sebagai berikut :

5
a. Terciptanya sebuah teknologi baru dalam penerapan sistem produksi mesin
pemipil jagung yang digunakan untuk keperluan di Indonesia.
b. Memberikan manfaat ekonomis, serta dapat menggunakan mesin pemipil
jagung secara individu.
c. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam membuat dan terlibat
dalam proyek ilmiah.
d. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam pengembangan mesin
pemipil jagung.

BAB II

KAJIAN TEORI

6
2.1. Analisis dasar perhitungan

2.1.1. Perhitungan poros

Apabila poros hanya menerima beban momen puntir atau torsi, maka

diameter dari poros dapat dihitung dengan persamaan torsi, yaitu :

T τ
=
J r

Dimana :

T= Momem puntir

J = Momen inersia polar penampang poros

𝛕 = Tegangan geser

r = Jari-jari poros

sedangkan momen inersia poolar untuk poros pejal adalah :

π d4
J=
32

Sehingga diperoleh :

T t π
= atauT = ×t × d 3
d 4
d 16
π
32 2

2.1.2. Motor listrik

7
Dengan menggunakan torsi dan kecepatan yang bekerja maka daya motor

dapat ditentukan dengan rumus:

Pmotor = w . Tmotor atau Pmotor = 2 π n . Tmotor

Pmotor = daya motor ( watt)

Tmotor = kecepatan yang bekerja ( Nmm )

n = Putaran akibat motor listrik

2.1.3. Perhitungan bantalan

Adapun analisa terhadap bantalan dilakukan untuk menghitung umur

bantalan berdasar beban yang diterima oleh bantalan.

Perhitungan umur bantalan untuk setiap beban :

C a
L=
()
F
,
dimana L = Dalam jutaan putaran
1
a
C = FL Beban bantalan

L1 F
L2 ( )
= 2
F1
; di mana a =3 untuk bantalan peluran

a = 10/3 untuk bantalan rol

Tegangan geser maksimum:

2
σ max =
√[ ]
σx
2

2
xy

( kpsi )

2.1.4. Perhitungan sabuk

8
Sabuk-V sebagai penerus daya dari motor listrik ke poros,dapat dihitung

dengan rumus:

1. Perbandingan transmisi

n1 d 2
=
n2 d 1

Dimana :

n1 = putaran poros pertama (rpm)

n2 = Putaran poros kedua (rpm)

d 1 = diameter puli penggerak (mm)

d 2 = diameter puli yang digerakan (mm)

2. Kecepatan sabuk

π .d.n
v=
60 .1000 (m/s)

Dimana :

V = kecepatan sabuk (m/s)

d = diameter puli motor (mm)

n = putaran motor listrik (rpm)

3. Panjang sabuk

π 1
2
L = 2C + 2 (dp + Dp) + 4.C (Dp - dp)

Dimana :

L = panjang sabuk (mm)

C = jarak sumbu poros (mm)

9
D 1 = diameter puli penggerak (mm)

D 2 = diameter puli poros (mm)

2.2. Komponen-komponen alat/mesin


2.2.1. Poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Poros
adalah suatu bagian stasioner yang berputar, dan berpenampang bulat dimana
terpasang elemen-elemen roda gigi, pulli dan pemindah daya lainnya. Poros
bisa menerima beban-beban lentur, tarikan, tekan, atau puntiran, yang bekerja
sendiri-sendiri atau berupa gabungan satu dengan yang lainnya.

Gambar 2.1. Poros

2.2.2. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga
putaran dan gerakan bolak-baliknya dapat berlansung secara halus, aman, dan
tahan lama. Pada bantalan terjadi gesekan gelinding antara bagian yang
berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol
jarum dan rol bulat. Bantalan gelinding pada umumnya cocok untuk beban kecil
daripada bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen gelindingnya. Putaran
pada bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang timbul pada elemen
gelinding tersebut.

10
Gambar 2.2. Bantalan
2.2.3. Motor listrik
Motor listrik merupakan alat yang mengkonversikan listrik menjadi
energi mekanik. Output dari alat ini berupa kopel atau putaran. Dibandingkan
dengan motor yang bersumber pada energi lain, motor listrik merupakan motor
yang mempunyai efisiensi yang paling tinggi. Motor listrik yang digunakan
dalam perancangan poros dan sistem penggerak pada mesin peniris minyak ini
bersumber dari motor arus bolak-balik (AC).

Gambar 2.3. Motor listrik


2.2.4. Pulli
Jarak yang jauh antara dua poros sering tidak memungkinkan transmisi
langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau
daya yang lain dapat diteruskan, dimana sebuah sabuk dibelitkan sekeliling
pulli pada poros. Transmisi dengan elemen mesin dapat digolongkan atas
transmisi sabuk, Transmisi rantai dan transmisi kabel atau tali. Dari macam-

11
macam transmisi tersebut, kabel atau tali hanya digunakan untuk maksud yang
khusus. Bentuk pulli adalah bulat dengan ketebalan tertentu, ditengah-tengah
pulli terdapat lubang poros. Pulli pada umumnya dibuat dari besi cor kelabu FC
20 atau FC 30, dan ada pula yang terbuat dari baja.

Gambar 2.4. Pulli


2.2.5. Sabuk
Sabuk atau belt terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.
Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sebagai inti sabuk untuk
membawa tarikan yang besar. Sabuk-V dibelitkan pada alur puli yang
berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan
sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar. Gaya gesekan juga akan
bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan menghasilkan transmisi
daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan salah
satu keunggulan dari sabuk-V jika dibandingkan dengan sabuk rata. Gambar 2.5
di bawah ini menunjukkan berbagai porsi penampang sabuk-V yang umumnya
dipakai (Sularso, 1997).

12
Gambar 2.5. Sabuk-V
2.2.6. Mata pemipil jagung
Mata pemipil jagung ini terdiri dari :
1. Empat buah besi beton sebagai pemisah biji jagung dari dongkolnya
2. Dua buah pipa baja sebagai tempat dudukan besi beton
3. Satu buah besi poros sebagai dudukan dari komponen mata pemipil
jagung
2.2.7. Mur dan Baut
Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting dalam suatu
rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan pada mesin,
pemilihan mur dan baut sebagai pengikat harus dilakukan dengan teliti untuk
mendapatkan ukuran yang sesuai dengan beban yang diterimanya. Pada mesin
ini, mur dan baut digunakan untuk mengikat beberapa komponen, antara lain :
1. Pengikat pada bantalan
2. Pengikat pada dudukan motor listrik
3. Pengikat pada puli

13
Gambar 2.7. Macam-macam Mur dan Baut.
(Sularso, 1994 : 293-295)
Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan
berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin,
kekuatan bahan, dan lain sebagainya. Adapun gaya-gaya yang bekerja pada
baut dapat berupa :
1. Beban statis aksial mur
2. Beban aksial bersama beban punter
3. Beban geser
2.3. Prinsip kerja alat
Mesin pemipil jagung ini mempunyai fungsi utama yaitu sebagai pemisah
biji jagung dari dongkolnya. Mesin ini di buat sedemikian rupa untuk
mempermudah dalam proses pemipilann jagung. Mesin ini digerakan oleh
sebuah motor penggerak yang menggunakan daya listrik untuk proses kerjanya.
Prinsip kerja mesin ini adalah dengan cara mendorong buah jagung ke
arah mata pemipil yang di gerakan oleh sebuah motor listrik dengan tranmisi
puli dan sabuk serta sebuah poros. Dengan gerak putar tersebut dan bentuk
mata pemipil yang di buat sedemikian rupa, sehingga dapat memisahkan biji
jagung dari dongkolnya.

14
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah berupa jenis jagung gigi kuda.

Gambar 1. Jagung Gigi Kuda

3.2 Peralatan Penilitian


Peralatan penelitian yang digunakan adalah peralatan alat ukur waktu dan alat
ukur berat.

Gambar 2. Alat Ukur Waktu

3.3 Langkah Pengujian


a. Siapkan 3 sampel jagung untuk pengujian. Setiap sampel terdiri dari 3 kali
percobaan dengan diameter jagung yang sama dan panjang jagung berbeda,
setiap percobaan terdiri dari 4 buah jagung dengan diameter dan panjang
jagung yang sama.
b. Hidupkan mesin pemipil jagung.
c. Masukkan 4 buah jagung kedalam slot masing-masing secara bersamaan.
d. Mengukur waktu proses pemipilan jagung.
e. Menimbang berat jagung yang terpipil, tidak terpipil dan menghitung biji
jagung dalam keadaan utuh (tidak hancur).
f. Mencatat hasil pengujian tiap sampel.

15
g. Mematikan mesin pemipil jagung.
h. Ulangi langkah b,c,d,e,f,g sampai ketiga sampel selesai terpipil.
i. Mendokumentasikan hasil pengujian berupa biji jagung yang telah
terpipil
j. Menentukan kesimpulan dari proses pengujian

Gambar 3. Pengujian

3.4 Hasil Pengujian dan Pembahasan


1. Hasil Pengujian

Gambar 4. Grafik Kapasitas Pipilan

16
Gambar 5. Grafik Hasil Pemipilan

2. Pembahasan

1) Pada pengujian sampel A, dilakukan 3 kali pengujian jagung dengan diameter


jagung sama 38 (mm) dan panjang jagung masing-masing pengujian 135 (mm),
130 (mm), 132 (mm). Hasil rata-rata pengujian pada sampel A didapatkan biji
jagung yang terpipil 274 (gr), presentase biji jagung utuh sebesa 99,01% dan
kapasitas biji jagung yang terpipil 677,02 (kg/jam).
2) Pada pengujian sampel B, dilakukan 3 kali pengujian jagung dengan diameter
jagung sama 33 (mm) dan panjang jagung masing-masing pengujian 140 (mm),
130 (mm), 125 (mm). Hasil rata-rata pengujian pada sampel B didapatkan biji
jagung yang terpipil 235 (gr), presentase biji jagung utuh sebesa 98,98% dan
kapasitas biji jagung yang terpipil 481,741 (kg/jam).
3) Pada pengujian sampel C, dilakukan 3 kali pengujian jagung dengan diameter
jagung sama 36 (mm) dan panjang jagung masing-masing pengujian 120 (mm),
122 (mm), 123 (mm). Hasil rata-rata pengujian pada sampel C didapatkan biji
jagung yang terpipil 247 (gr), presentase biji jagung utuh sebesa 98,38% dan
kapasitas biji jagung yang terpipil 637,21 (kg/jam).
Dari hasil pengujian 3 sampel diatas dapat disimpulkan hasil pengujian
pemipilan pada Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Metode Poros Helix
Kapasitas 600 kg/jam dengan Penggerak Motor Listrik 2 HP pemipilan yang
paling baik didapat dari rata- rata hasil pengujian sampel A ukuran Djagung

17
38 (mm) panjang jagung 130 – 135 (mm) dengan hasil pemipilan 677,02 (kg),
dalam waktu 1 (jam) dan pemipilan paling buruk terjadi pada rata-rata hasil
pengujian sampel B dengan hasil pemipilan 481,741 (kg), waktu 1 (jam). Pada
pengujian sampel B tidak memenuhi kapasitas yang direncanakan, hal ini karena
diameter jagung terlalu kecil dan jarak ban pemipil terlalu lebar sehingga banyak
jagung yang tidak terpipil. Untuk mengatasi masalah ini pada ban pemipil harus
diganti dengan tebal ban yang lebih besar untuk jagung dengan diameter serupa.
Presentase biji jagung yang utuh dari 3 sampel pengujian pemipilan semua
melebihi 90%. Kapasitas rata-rata dari 3 sampel percobaan 2 sampel telah
mencapai kapasitas (600 kg/jam). Jadi, berdasarkan pengujian yang telah
dilakukan tujuan Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Metode Poros Helix
Kapasitas 600 kg/jam dengan Penggerak Motor Listrik 2 HP telah tercapai.
3.5 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Metode Poros Helix
Kapasitas 600 kg/jam dengan Penggerak Motor Listrik dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1) Menghasilkan Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Metode Poros Helix
Kapasitas 600 kg/jam dengan Penggerak Motor Listrik 2 HP yang dapat
berfungsi dengan baik.
2) Mampu memipil jagung sebanyak 4 buah secara bersamaan dalam satu kali
proses.
3) Dari hasil pengujian pemipilan, Presentase biji jagung yang terpipil sebesar
94,36% dan presentase biji jagung yang utuh sebesar 98,72%.
4) Pengujian kinerja mesin pemipil jagung menghasilkan kapasitas maksimal
pada jagung dengan diameter 38 (mm) dengan panjang 130 (mm) dengan
waktu pemipilan 1,11 (detik) dengan kapasitas 759,4 (kg/jam).

18
3.6 Rincian biaya

1. Motor listrik x 1 buah = Rp. 400.000,-

2. Besi siku ukuran 5 cm x 5 cm x 2 buah = Rp. 300.000,-

3. Besi poros 1 m x 1 buah `= Rp. 100.000,-

4. Seng aluminium 0,5 mm x 2 keping = Rp. 200.000,-

5. Pulley kecil x 1 buah = Rp. 30.000,-

6. Pulley besar x 1 buah = Rp. 50.000,-

7. V-belt x 1 buah = Rp. 50.000,-

8. Elektroda las x 1 kotak = Rp. 200.000,-

9. Pipa baja = Rp. 20.000,-

10. Mata bor 12 mm x 5 pcs = Rp. 30.000,-

11. Baut dan mur ukuran 12 mm = Rp. 20.000,-

12. Kontak listrik x 1 buah = Rp. 10.000,-

13. Alat – alat pendukung = Rp. 100.000,-

14. Cat dan dempul = Rp. 55.000,-

15. Paku rivet = Rp. 5.000,-

16. Bantalan x 2 buah = Rp. 50.000,-

= Rp. 1.620.000,-

19
DAFTAR PUSTAKA

J. E. Shigley & Charles R. Mischke, 2006, Mechanical Engineering Design, 8 th


edition, McGraw-hill, New York. Perpuslrko, M. (n.d.). No Title.

Sularso., dan Suga, Kiyokatsu., 1994, Perencanaan Elemen Mesin, Cetakan Ke


Delapan, PT. Pradnya paramitha, jakarta. Edition, E., & Edition, E. (n.d.).
Mechanical Engineering.

Standar Kompetensi Guru, SMK, 2004, Bidang Keahlian Otomotif, Departemen


Pendidikan Nasional, Jakarta.

Aqil, Muhammad. 2010. Pengembangan Metodologi untuk Penekanan Susut Hasil


pada Proses Pemipilan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Prosiding Pekan
Serealia Nasional.
Badan Standarisasi Nasional. 1998. Mutu Jagung Standar bahan Pakan.
Budynas, Richard G dan J.Keith Nisbett. 2008. Shingley’s Mechanical Engineering
Design. New York: McGraw-Hill Companies.Inc Jutz, Hermann dan Eduard
Scharkus. 1985. Westermann Tables for The Metal Trade. New Dehli : Wiley Eastern
Limited.

20
LAMPIR

Keterangan:
3 1. Motor listrik

2 2. Kerangka mesin

3. Tutup atas mesin


1
4. Tutup samping

kanan mesin

5 4 5. Tutup depan mesin

6. Puli penggerak

7. V-belt

8. Puli yang di

gerakan

9. Poros

10. Bantalan

11. Mata pemipil

jagung
21
10 9
8

7
11

22

Anda mungkin juga menyukai